Anda di halaman 1dari 25

KONSEP DASAR

RANGKAIAN LISTRIK
(Hukum-hukum
Rangkaian Listrik)
Cholish, ST., MT.
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Tujuan Pembelajaran
 Mahasiswa memahami dasar dan konsep
analisis rangkaian secara umum
 Mahasiswa memahami hukum-hukum dasar
dalam analisis rangkaian listrik
 Mahasiswa mampu menerapkan hukum-
hukum dasar tersebut dalam menganalisis
rangkaian DC
Outline
 Konsep dasar dalam analisa rangkaian
 Hukum Ohm
 Hukum Kirchoff I (KCL)
 Hukum Kirchoff II (KVL)
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam rangkaian listrik

1. Tegangan antara 2 titik, a dan b digambarkan


dengan satu anak panah / tanda polaritas positif-
negatif seperti pada gambar dibawah ini :

Vab menunjukkan besar potensial relatif titik a terhadap titik b.


2. Tegangan yang dipakai pada materi ini adalah tegangan drop/ jatuh
dimana akan bernilai positif, bila kita berjalan dari potensial tinggi
ke potensial rendah.

Voltage drop : Vac = Vab + Vbc = IR – V

3. Setiap arus yang melewati komponen pasif maka terminal


dari komponen tersebut pertamakali dialiri arus akan
menjadi potensial lebih tinggi dibandingkan potensial
terminal lainnya.
4. Bedakan antara sumber tegangan dan pengukur tegangan/
Voltmeter.
• Sumber tegangan (Rd = 0)
• Voltmeter (Rd = ∞ )
Voltmeter dipasang paralel pada komponen yang akan diukur
supaya tidak ada arus yang melalui Voltmeter.
5. Bedakan antara sumber arus dan pengukur arus/ Amperemeter
• Sumber arus (Rd = ∞ )
• Amperemeter (Rd = 0)
Amperemeter dipasang seri pada komponen yang akan diukur
supaya tegangan pada Amperemeter samadengan nol.

Perlu diingat bahwa rangkaian


paralel adalah pembagi arus dan
rangkaian seri adalah pembagi
tegangan.
6. Rangkaian Hubung Singkat (Short Circuit)
• Sifat : Vab selalu samadengan 0, tidak tergantung pada arus I yang
mengalir padanya.
• Vab = 0
• Rd = 0
7. Rangkaian Terbuka (Open Circuit)
• Sifat : arus selalu samadengan 0, tidak tergantung pada tegangan a-
b.
• I=0
• Rd = ∞
Hukum Ohm

• Jika sebuah penghantar atau resistansi atau


hantaran dilewati oleh sebuah arus maka pada
kedua ujung penghantar tersebut akan muncul
beda potensial,
• atau Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan
pada berbagai jenis bahan pengantar adalah
berbanding lurus dengan arus yang mengalir
melalui bahan tersebut.
• Secara matematis :
V  I .R
Hukum Ohm

• Jika suatu resistor dilewati sebuah arus maka pada


kedua ujung dari resistor tersebut akan
menimbulkan beda potensial atau tegangan

V  I .R
Hukum Kirchoff I
Kirchoff’s Current Law (KCL)
Jumlah arus yang memasuki suatu percabangan atau node
atau simpul samadengan arus yang meninggalkan percabangan
atau node atau simpul,
dengan kata lain jumlah aljabar semua arus yang memasuki
sebuah percabangan atau node atau simpul samadengan nol.

Secara matematis :
 Arus pada satu titik percabangan = 0
 Arus yang masuk percabangan =  Arus yang keluar
percabangan
KCL

i  0
i2  i4  i1  i3  0
 arus  masuk   arus  keluar
i2  i4  i1  i3
Contoh KCL
Tentukan nilai i dan vab !

Hukum KCL :
Σi = 0
i = −8 + 7 = −1A
Hukum Kirchoff II
Kirchoff’s Voltage Law (KVL)
• Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup
samadengan nol, atau penjumlahan tegangan pada
masing-masing komponen penyusunnya yang
membentuk satu lintasan tertutup akan bernilai
samadengan nol.
• Secara matematis :

V  0
Contoh KVL

Lintasan a-b-c-d-a : Lintasan a-d-c-b-a :

Vab  Vbc  Vcd  Vda  0 Vad  Vdc  Vcb  Vba  0


 V1  V2  V3  0  0 V3  V2  V1  0  0
V2  V1  V3  0 V3  V2  V1  0
Contoh KVL
Tentukan v1 pada rangkaian tersebut !

Jawaban :
Hukum KVL :
Σv = 0
searah jarum jam :
V1+10+2-15 = 0  V1=3 V
berlawanan arah jarum jam :
-V1+15-2-10 = 0
V1 = 3 V
Contoh KVL
Tentukan v1 pada rangkaian tersebut !

Hukum KVL :
Σv = 0
V1+15+2-10 = 0
V1 = -7 V
Contoh KVL
Tentukan nilai vab !

Hukum KVL :
Σv = 0
V ab = +8 + 4 + 56 − 6 = 62 V
Hubungan antar elemen
Secara umum digolongkan menjadi 2 :
1. Hubungan seri Jika salah satu terminal dari dua elemen
tersambung yang mengakibatkan arus yang lewat
akan sama besar.
2. Hubungan paralel Jika semua terminal terhubung
dengan elemen lain yang mengakibatkan tegangan tiap
elemen akan sama.
Hubungan seri

R ekivalen KVL :  V  0
V1  V2  V3  V  0
V  V1  V2  V3  iR1  iR2  iR3
V  i ( R1  R2  R3 )
V
 R1  R2  R3
i
Rek  R1  R2  R3
Hukum Pembagian Tegangan

V1  iR1
sehingga :
V2  iR2
R1
V3  iR3 V1  V
R1  R2  R3
dan V2 
R2
V
R1  R2  R3
V
i V3 
R3
R1  R2  R3 R1  R2  R3
V
Hubungan Paralel

R ekivalen KCL :
i  0
i  i1  i2  i3  0
i  i1  i2  i3
V V V V
  
Rek R1 R2 R3
1 1 1 1
  
Rek R1 R2 R3
Hukum Pembagian Arus

V Rek
i1  i1  i
R1 R1
V Rek
i2 
R2 i2  i
sehingga R2
V
i3  Rek
R3 i3  i
dan V  iRek R3
Soal Latihan

Anda mungkin juga menyukai