Anda di halaman 1dari 20

Makalah

MENEJEMEN PERBAIKAN MESIN


ANGGARAN DAN ONGKOS PERAWATAN

Oleh:
Endiah Dwi Rahayu Astuti
1822040001

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan karunia dan
rahmat-Nya yang telah memercikkan setetes ilmu dari luasnya lautan ilmu-Nya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam atas junjungan Nabi Muhammad SAW
sebagai Nabi akhir Zaman, pembawa berita gembira dan rahmat bagi seluruh alam semesta.

Terima kasih dan sembah sujud yang tulus dari relung hati yang paling dalam, penulis
sembahkan kepada ayahanda dan ibunda tercinta atas seluruh pengorbanan, cucuran air mata dan
cucuran keringat, doa serta kasih sayangnya yang senantiasa menemani perjalanan penulis dalam
menanggapi cita-cita. Semoga Allah SWT memberikan rahmat, berkah dan hidayah serta
meninggikan derajatnya.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini tidak dapat terselesaikan sebagaimana
mestinya tanpa keterlibatan berbagai pihak yang dengan tulus ikhlas memberikan bantuanya.

Penulis mendoakan Semoga Allah SWT membalas semua bantuan, nasehat, bimbingan,
dan motivasinya berupa amal jariah. Penulis menyadari bahwa pada makalah ini masih tedapat
kekeliruan namun penulis mencoba memberikan yang terbaik. Olehnya itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sebagai bahan
perbaikan.

Makassar, 12 April 2021

Penulisan

ii
DAFTAR ISI

Halam Judul..............................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................3
D. Manfaat Penulisan........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perawatan...................................................................................................5
B. Klasifikasi Biaya Perawatan.........................................................................................7
C. Klasifikasi Biaya Perawatan Berdasarkan Pengelolaan Perawatan.............................9
D. Pengurangan Biaya.......................................................................................................10
E. Cost Production (Perencanaan Pengurangan Biaya)....................................................12
F. Estimasi atau Ongkos Dan Penentuan Anggaran.........................................................13
G. Pengendalian Anggaran Biaya Perawatan....................................................................14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................................15
Daftar Pustaka..........................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka perusahaan menginginkan
usahanya terus berkembang agar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan, salah satu yang harus diperhatikan adalah masalah pemeliharaan mesin dan
peralatan.
Mesin dan peralatan merupakan salah satu alat produksi yang mempunyai peran
yang sangat penting dalam prokduktivitas suatu organisasi atau perusahaan, dimana suatu
produktivitas sangat bergantung pada mesin dan peralatan.
Pemeliharaan merupakan kegiatan memelihara atau menjaga fasilitas peralatan
perusahaan, mengadakan perbaikan, penyesuaian / mengganti yang diperlukan agar
kegiatan proses produksi dapat berlangsung sesuai dengan apa yang direncanakan. Dalam
pelaksanaan perlu dihindarkan maintenance yang tidak teratur, dimana pentingnya
maintenance baru dirasakan setelah peralatan yang digunakan macet / rusak. Bila hal ini
sempat terjadi maka akan berdampak langsung dengan tingkat operasional produksi yang
dicapai.
Kegiatan maintenance yang dilakukan bertujuan untuk menjaga peralatan dalam
keadaan baik dan dapat menghindari kemacetan – kemacetan atau kerusakan – kerusakan
secara dini yang akhirnya keinginan pimpinan maupun pelanggan dapat terpenuhi dengan
adanya kegiatan operasi yang lancar. Sebab secara alami tidak ada satu buatan manusia
yang utuh tanpa kemacetan, tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan
melakukan pemeliharaan.
Perusahaan perlu menjaga mesin produksinya dengan baik dan benar. Dengan
demikian dapat terjaga kelanjutan operasional dan produktivitas pemeliharaan atau
perawatan mesin dan peralatan yang dilakukan sangat diperlukan sekali dalam
melaksanakan aktivitas proses produksi agar dapat berjalan dengan lancar. Pemeliharaan
atau perawatan mesin dan peralatan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting
dalam menjamin kelancaran pelaksanaan aktivitas proses produksi.

1
2

Pemeliharaan adalah semua kegiatan untuk menjaga atau memelihara mesin,


fasilitas beserta peralatan produksi dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian, juga
penggantian yang diperlukan agar dapat diharapkan suatu keadaan operasi produksi yang
memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Tujuan dilakukannya pemeliharaan agar kemampuan produksi dapat memenuhi
kebutuhan perusahaan atau organisasi, menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk
memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produksi itu sendiri. Dengan demikian kegiatan
yang dilaksanakan perusahaan tidak mengalami gangguan. Kemudian pemeliharaan juga
bertujuan untuk membantu mengurangi pemakaian atau penyimpangan diluar batas serta
menjaga modal yang telah diinvestasikan selama waktu yang ditentukan, sesuai dengan
kebijaksanaan perusahaan atau organisasi. Pemeliharaan mempunyai tujuan supaya
mencapai tingkat biaya yang serendah mungkin serta menghindari kegiatan pemeliharaan
yang dapat membahayakan keselamatan tenaga kerja atau karyawan.
Pemeliharaan yang baik tentu akan menghasilkan kerja mesin dan peralatan akan
baik pula, kegiatan pemeliharaan yang kurang baik akan menghasilkan kerja mesin dan
peralatan yang kurang baik pula. Dengan melakukan kegiatan pemeliharaan yang baik
akan menghasilkan mesin – mesin dan peralatan yang dapat dipakai dalam jangka waktu
yang relatif lama, dan kegiatan atau proses produksi berjalan tanpa hambatan karena
mesin dan peralatan jarang rusak. Juga dengan pemeliharaan yang baik akan
memperkecil kerusakan besar serta biaya pemeliharaan yang tinggi akan dapat ditekan
sekecil mungkin disebabkan terhindarnya kerusakan besar atau kerusakan total.
Sedangkan pemeliharaan yang kurang baik tentu akan menghasilkan kerja mesin
dan peralatan yang tidak baik. Kerja mesin dan peralatan yang tidak baik seperti; mesin
atau peralatan akan cepat rusak, sehingga tingkat kegunaannya akan cepat pula menurun.
Dengan tidak berjalannya mesin dan peralatan produksi secara efektif karena seringnya
terjadi kerusakan akibat pemeliharaan mesin dan peralatan yang kurang baik
menyebabkan semakin tingginya biaya yang dikeluarkan.
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan atau yang dilaksanakan oleh pihak
perusahaan diantaranya adalah preventive maintenance, dimana pemeliharaan dilakukan
sebelum terjadi kerusakan karena suku cadang / spare part didatangkan dari Negara
Jerman dan Swiss dengan harga yang tinggi.
3

Anggaran biaya maintenance nampak selalu meningkat dari tahun 2005- 2009.
peningkatan ini terjadi cukup tajam dari tahun-ketahun tetapi pencapaian biaya
pemeliharan semakin menurun. Realisasi biaya pemeliharaan yang selalu meningkat dari
anggaran yang ditetapkan dalam jangka panjang akan menimbulkan dampak negatif bagi
perusahaan. Dalam menjalankan proses produksi sebaikmya pimpinan dan semua
karyawan harus bekerjasama agar tercapai hasil yang maksimal dan mesin dan peralatan
dapat terjaga dan tahan lama serta realisasi biaya pemeliharaan dapat diperkecil.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Pengertian perawatan?
2. Klasifikasi biaya perawatan?
3. Klasifikasi biaya perawatan berdasarkan pengelolaan perawatan?
4. Pengurangan biaya?
5. Cost production (perencanaan pengurangan biaya)?
6. Estimasi atau ongkos dan penentuan anggaran?
7. Pengendalian anggaran biaya perawatan?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian perawatan
2. Untuk mengetahui klasifikasi biaya perawatan
3. Untuk mengetahui klasifikasi biaya perawatan berdasarkan pengelolaan
perawatan
4. Untuk mengetahui pengurangan biaya
5. Untuk mengetahui cost production (perencanaan pengurangan biaya)
6. Untuk mengetahui estimasi atau ongkos dan penentuan anggaran
7. Untuk mengetahui pengendalian anggaran biaya perawatan
4

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang diharapkan peneliti dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai pengaruh biaya
pemeliharaan aktiva tetap (mesin) baik secara teoritis maupun aplikatif.
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan bahan untuk
evaluasi pemeiharaan aktiva tetap (mesin) sebagai penunjang kelancaran produksi
3. Sebagai bahan tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan landasan untuk melakukan
penelitian-penelitian lanjutan dimasa datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PERAWATAN
Pemeliharaan merupakan salah satu kegiatan yang cukup memegang peranan
penting di dalam suatu perusahaan atau pabrik, dan sama pentingnya dengan aktivitas
lainnya seperti pengadaan dan pengawasan persediaan bahan baku yang kesemuanya
ditujukan untuk menjamin agar mesin – mesin produksi senantiasa dapat dioperasikan
dengan baik dalam rangka proses menghasilkan barang. Kebutuhan akan produktivitas
yang lebih tinggi dan meningkatkan keluasan mesin dewasa ini menuntut peranan yang
lebih besar dari fungsi pemeliharaan sehingga mesin – mesin dapat digunakan secara
optimal dan tanpa ada gangguan dalam pengoperasiannya.
Pengertian dari kegiatan pemeliharaan dirumuskan secara berbeda – beda oleh
para ahli ekonomi dan tergantung dari sudut pandang masing – masing, namun pada
dasarnya maksud dan tujuannya sama.
Menurut Sofyan Assauri yang mengemukakan pengertian pemeliharaan adalah
suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan
mengadakan perbaikan atau penyesuaian dan penggantian yang diperlukan supaya
terdapat suatu kegiatan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan yang telah
direncanakan (Assauri, 2004:95).
Sedangkan menurut pendapat lain pengertian dari pemeliharaan adalah
merupakan semua aktivitas termasuk menjaga system peralatan dan mesin selalu dapat
melaksanakan pesanan pekerjaan (Manahan, 2004: 250).
Defenisi lain dari pemeliharaan menyatakan bahwa pemeliharaan merupakan
pengeluaran-pengeluaran untuk aktiva tetap dengan tujuan supaya aktiva tersebut selalu
berada dalam kondisi yang baik (Sinuraya, 2003:83).
Kemudian Harsono memberikan pengertian pemeliharaan adalah suatu aktivitas
untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan
atau penyesuaian dan penggantian yang dilakukan agar terdapat suatu keadaan dimana
operasi produksi yang memuaskan tercapai sesuai dengan yang direncanakan (Harsono,
2004: 83).

5
6

Menurut pendapat lain pemeliharaan adalah setiap aktivitas yang dirancang


bangun sedemikian rupa sehingga sarana dan aktiva dalam kondisi yang dapat menunjang
tujuan organisasi (Sukanto, 2001: 345).
Selain itu perawatan mesin adalah titik tolak dari kegiatan sehari-hari dengan
menekuni persoalan-persoalan bagaimana mesin dapat beroperasi dengan baik (Soeharto,
2000: 6).
Menurut Assauri maintenance adalah suatu kegiatan untuk memelihara fasilitas
pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan agar terdapat suatu
kegiatan operasi produksi yang sesuai dengan apa yang direncanakan (Assauri, 2004: 95).
Menurut pendapat lain pemeliharaan merupakan seluruh aktivitas yang terkait
dalam pemeliharaan suatu peralatan system yang bekerja (Tanjung, 2003: 477).
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan
pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh badan usaha atau
perusahaan dalam memelihara dan menjaga seluruh fasilitas dan peralatan pabrik agar
tetap berada dalam kondisi yang baik. Jadi kegiatan pemeliharaan sangat penting sekali
dilakukan dalam manajemen produksi karena menentukan berhasil atau tidaknya suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan usaha.
Fungsi pemeliharaan dalam sebuah perusahaan sangat penting karena merupakan
suatu peranan pembantu supaya alat – alat perlengkapan dapat bekerja efektif, baik untuk
mempertahankan standar – standar kualitatif maupun supaya dapat mempertahankan
standar – standar kuantitatif dan standar biaya dari biaya output.
Dengan demikian maka pemeliharaan tidak saja berfungsi untuk menjamin
kelancaran kegiatan produksi, akan tetapi juga dapat menjamin agar mutu produk yang
dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan dan demikian pula dengan jumlah atau
kuantitas barang yang dihasilkan.
Dengan adanya kegiatan pemeliharaan ini maka peralatan pabrik dapat digunakan
untuk proses produksi sesuai dengan rencana, dan tidak mengalami kerusakan selama
fasilitas atau peralatan tersebut digunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka
waktu yang direncanakan tercapai.
7

B. KLASIFIKASI BIAYA PERAWATAN

Biaya perawatan atau maintenance cost adalah biaya yang dikeluarkan


perusahaan untuk merawat aset serta sistem dalam masa operasinya. Seperti jenis biaya
pada umumnya, maintenance expense juga akan dimasukkan ke dalam income
statement dan mengurangi pendapatan perusahaan. Biaya perawatan juga bisa diartikan
sebagai biaya yang dialokasikan perusahaan untuk memelihara fixed assets atau aktiva
tetap sehingga bisa bekerja dengan baik selama periode operasi. 
Pembebanan biaya perawatan masuk ke dalam tahun berjalan atau periode
bersangkutan. Seluruh pengeluaran untuk merawat aktiva tetap dibukukan pada
perkiraan biaya perawatan. Namun, perlu diperhatikan bahwa biaya perawatan fixed
assets secara langsung tidak meningkatkan nilai fixed assets yang bersangkutan. 
Setiap aktiva tetap memerlukan biaya perawatan, maka perusahaan selalu
memikirkan harga awal sekaligus perkiraan biaya perawatan agar aset tetap bekerja
dengan baik selama umur aktiva. Biaya perawatan juga menjadi alasan mengapa
memiliki rumah menjadi lebih mahal daripada menjualnya saja. Biaya perawatan rumah
yang disewa akan ditanggung oleh penyewa, sedangkan biaya perawatan rumah yang
kamu miliki akan ditanggung oleh Anda sendiri. 
Dalam beberapa konteks, biaya perawatan bisa menjadi sangat tinggi dan
merugikan perusahaan. Itu mengapa, biaya perawatan masuk ke dalam pertimbangan
penentuan harga. Hal tersebut semata-mata mencegah kerugian sehingga perusahaan
mampu bekerja dalam jangka yang panjang. Tak jarang pula, berbagai perusahaan
mengakali hal tersebut dengan menyewa aktiva tetap seperti gedung atau bangunan
yang dijadikan pabrik.  

1. Cara Menentukan Maintenance Expense


Biaya perawatan pada dasarnya adalah biaya yang digunakan untuk menjaga
kualitas aktiva tetap. Oleh karena itu, jenis-jenis biaya perawatan tak terhitung
jumlahnya. Setiap benda atau aktiva tetap akan memiliki jenis biaya perawatannya
sendiri. Seperti automobiles, biaya perawatannya akan mencakup biaya pergantian
oli, pergantian mesin, bahkan. Begitu juga dengan aktiva tetap lain yang tentunya
memiliki jenis-jenis biaya perawatan tertentu. 
Contoh kedua misalnya adalah rumah. Kamu memerlukan biaya untuk
mengganti lampu, mengganti atap, atau memperbaiki saluran air sehingga fasilitas
rumah tetap bekerja dengan baik. Bahkan, kamu juga harus membayar asuransi
untuk melindungi rumah dari bencana alam seperti banjir, tanah longsor, tornado,
dan lain-lain. Untuk memudahkan Anda, segala biaya yang digunakan untuk
melakukan perawatan terhadap aktiva dapat digolongkan sebagai maintenance
expense. 

Perlu diketahui bahwa maintenance expense berbeda dengan capital


expenditure atau pengeluaran modal. Bila biaya perawatan adalah untuk
memulihkan aset ke kondisi sebelumnya, maka capital expenditure adalah
pengeluaran yang digunakan untuk membeli aset. Nah, dalam prinsip akuntansi
8

yang sudah diterima dunia, GAAP, pencatatan biaya perbaikan ke dalam laporan
keuangan menggunakan aturan tertentu. 
Dalam GAAP, maintenance expense diakui tepat ketika transaksi terjadi. Tak
peduli apakah kamu membayarnya nanti atau saat ini. Ketika kamu memperbaiki
mesin mobil di tahun berjalan contohnya. Kamu mungkin akan membayar biaya
perawatan mobil tersebut di tahun mendatang namun kamu harus mencatat beban
perawatan di tahun berjalan. 
Di jurnal entri, kamu akan mendebet biaya perawatan dan kredit total biaya
yang diperlukan baik dalam bentuk kas maupun utang. Ketika kamu membayar
secara tunai, maka kreditlah akun kas, namun bila kamu membayarnya di masa
depan, maka kreditlah akun utang. Dalam tahun berjalan, kamu akan memasukkan
biaya perawatan (yang mungkin saja belum kamu bayar) ke akun Biaya Perbaikan
dan Pemeliharaan dengan jumlah total sesuai dengan yang tertera di bagian
pengeluaran operasional laba/rugi.

2. Pentingnya Maintenance Expense 


Setiap aset dipastikan memiliki biaya perawatan untuk memperpanjang umur
atau setidaknya menstabilkan kualitas sehingga tetap bekerja dengan baik selama
digunakan. Ketika biaya perawatan cukup besar, kualitas aset bisa saja dianggap
semakin baik atau konsisten. Namun peningkatan nilai aset tak bisa dihitung secara
jelas dan rinci.
Tak jarang antara akun biaya pemeliharaan dan peningkatan modal diberikan
garis tipis yang dikapitalisasi pada neraca dengan maksud memasukkan biaya
perawatan pada peningkatan modal. Sehingga, biaya perawatan tidak akan
mempengaruhi laba perusahaan. Bagi beberapa manajer, maintenance expense
dianggap tidak penting dan membuat laba perusahaan terlihat sedikit. Hal ini
karena biaya perawatan akan selalu muncul di laporan laba rugi sehingga dapat
mengurangi laba di tahun berjalan.

3. Jenis Biaya Lain


Selain maintenance cost, ternyata terdapat beberapa jenis biaya lain lagi lho!
Mulai dari biaya tetap, biaya variable, biaya langsung, biaya tak langsung, hingga
biaya berulang yang tentunya perlu kamu ketahui. Mulai dari biaya tetap serta
biaya variabel. Sesuai namanya, biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan
perusahaan terlepas dari seberapa banyak produksi yang dibuat. Sedangkan biaya
variabel, akan semakin bertambah ketika kuantitas produksi juga ditingkatkan.
Untuk biaya langsung dan tak langsung, keduanya berkaitan tentang faktor yang
menyebabkan munculnya biaya.
Biaya langsung artinya biaya tersebut terjadi hanya karena sesuatu yang
dibiayai seperti biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan lain-lain. Sedangkan
biaya tidak langsung artinya biaya yang disebabkan bukan hanya karena sesuatu
yang dibiayai, biaya ini juga dikenal dengan biaya overhead seperti biaya asuransi
gedung dan biaya sewa motor. 
Untuk biaya berulang dan tidak terluang, keduanya berkaitan dengan
kuantitas terjadinya. Biaya berulang adalah biaya yang bertambah ketika suatu
9

aktivitas menghasilkan produk yang sama. Sedangkan biaya tidak terulang hanya
terjadi sekali seperti biaya pembelian tanah. 

C. KLASIFIKASI BIAYA PERAWATAN BERDASARKAN PENGELOLAAN


PERAWATAN
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance) Adalah pekerjaan perawatan yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang
direncanakan untuk pencegahan (preventif). Ruang lingkup pekerjaan preventif
termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga
peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan. Jenis
perawatan ini membutuhkan biaya yang tinggi namun masih dianggap cukup
berlandasan di karenakan perawatan ini dilakukan dalam penjadwalan,
maksudnya adalah perawatan dilakukan sebelum mesin mengalami kerusakan
sehingga suku cadang sudah dipersiapkan sebelumnya.
2. Perawatan Korektif Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai
standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-
peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi
rancangan agar peralatan menjadi lebih baik. jenis perawatan ini cukup memakan
biaya dikarenakan jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan kekurangan dari
mesin, dalam artian mungkin mesin belum sepenuhnya rusak namun sudah
memiliki kerusakan sehingga akan merugikan proses produksi.
3. Perawatan Berjalan Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-
peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi. perawatan
ini jelas memiliki biaya yang besar dikarenakan perawatan baru akan dilakukan
apabila mesin pada proses produksi sedang dioprasikan. perawatan ini
membutuhkan tena ahli yang mahir dalam perbaikan mesin yang berjalan dengan
resiko yang tinggi.
4. Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau
kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya
10

perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor
yang canggih. jenis perawatan ini juga memiliki biaya yang relative tinggi karena
untuk memprediksi kerusakan pada mesin di butuhkan juga tenaga ahli dan juga
peralatan yang menunjang
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance) Pekerjaan
perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga
kerjanya. perawatan ini memakan banyak biaya karena perawatan baru akan di
lakukan setelah ada kerusakan yang artinya seluruh suku cadang yang digunakan
harus di persiapkanterlebih dahulu karena kita tidak akan tahu bagian dari mesin
produksi mana yang akan mengalami kerusakan. Sehingga biaya ynag dibutuhkan
juga tinggi.
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance) Adalah pekerjaan perbaikan yang
harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak
terduga. jenis perawatan ini berkonsen para perbaikan yang sifatnya harus cepat
sehingga suku cadang harus selalu tersedia. itu sebabnya pengiriman harus
dilakukan dengancepat sehingga menaikan biaya perbaikan.

D. PENGURANGAN BIAYA
Kerusakan Setiap industri khususnya industri manufaktur harus memperhatikan
sistem perawatan yang ada. Sistem perawatan merupakan suatu tindakan yang penting
dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang baik atau untuk mengembalikan kedalam
keadaan yang memuaskan.
Mesin produksi merupakan salah satu sumber daya yang ada dan harus
dioptimalkan penggunaannya. Untuk menjamin agar mesin bisa beroperasi dengan baik
dan optimal diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik pula. Perawatan pada
mesin produksi sebagai salah satu alat yang sangat penting bagi perusahaan harus
dilakukan untuk mencapai kualitas produk yang baik. Perawatan yang biasanya
digunakan oleh kebanyakan perusahaan yaitu corrective maintenance yang mana
perawatan dilakukan hanya pada saat peralatan mengalami kerusakan saja, padahal
11

perawatan mesin yang terjadwal dengan baik dapat meningkatkan keandalan, performansi
mesin dan dapat menekan biaya pemeliharaan.
Kendala utama dalam aktivitas perawatan mesin adalah menentukan waktu
penjadwalan perawatan mesin secara teratur. Perawatan yang dilakukan oleh perusahaan
saat ini adalah corective maintenance yaitu perawatan yang dilakukan ketika mesin sudah
mengalami kerusakan sehingga perawatan jenis ini dirasa tidak cocok karena dalam
sistem utility semua mesin bekerja secara continue atau beroprasi terus menerus,
sehingga nantinya dapat menggangu proses produksi perusahaan tersebut dan pihak
perusahaan dapat merugi akibat produksinya terhenti.
Biaya perawatan sendiri dapat ditekan dengan pemilihan jenis perawatan yang
tepat bagi perusahaan dan mesin yang ada di dalamnya. Contonya saja pada jurnal Afina
dan sriyanto yang meneliti biaya perawatan yang paling efisien untuk digunakan pada
PT. Krakatau Stell.
“Penelitian ini digunakan metode kebijakan perawatan repair dan preventive untuk
menentukan kebijakan perawatan yang paling optimal untuk diterapkan pada Mesin
CTCM. Kemudian metode depresiasi yang digunakan adalah straight line atau garis
lurus untuk mengetahui biaya penyusutan pada Mesin CTCM lama dan baru. Kebijakan
perawatan terpilih adalah kebijakan repair dengan biaya sebesar Rp3.060.606.793 per
bulan. Selanjutnya, hasil perbandingan perhitungan biaya perawatan Mesin CTCM
Lama dan Baru untuk 5 tahun (hingga tahun 2018) ke depan adalah sebesar Rp
39.789.487.289. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, perusahaan disarankan
untuk lebih memerhatikan pencatatan aktivitas mesin dan segera melakukan
penggantian mesin CTCM lama dengan yang baru sehingga dapat mengurangi biaya-
biaya perawatan dan kerugian lainnya baik dari segi finansial maupun produktivitas”
(Alfina,Sriyanto: 2017)

E. COST PRODUCTION (PERENCANAAN PENGURANGAN BIAYA)


Tujuan utama menejemn produksi adalah mengelola pemggunaan sumber daya
dengan faktor-faktor produksi yang tersedia baik berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin
12

dan fasiltas produksi agar proses produksi berjalan dengan efektif dan efisien. Pada saat
ini, perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan-kegiatan pemeliharaan harus
mengeluarkan kegiatan pemeliharaan yang tidak sedikit.
Menurut mulyadi (1999) dalam buku akuntansi biaya, biaya dari barang yang
diproduksi terdiri dari:
1. Direct Material Used (biaya bahan aku langsung yang digunakan)
2. Direct manufacturing Labor (biaya tenaga kerja langsung)
3. Manufacturing (verhead (biaya material Pabrik)

Permasalahan yang sering dihadapi seorang manajer produksi adalah bagaimana


menentukan untuk melakukan kebijakan pemeliharaan baik untuk pencegahan maupun
setelah terjadinya kerusakan dari kebijakan itulah nantinya akan mempengaruhi terhadap
pembiayaan. Oleh karena itu, seorang manajer produksi harus mengetahui hubungan
kebijakan pemeliharaan dengan biaya yang ditimbulkan sehingga tidak salah dalam
mengambil kebiajakan tentang pemeliharaan.

Dibawah ini diperlihatkan hubungan biaya pemeliharaan pencegahan preventive


maintenance dan breakdown dengan biaya:
13

Gambar diatas menunjukkan hubungan tradisional antara pemeliharaan


pencegahan (preventive Maintenance) dengan Pemeliharaan Breakdown (breakdown
maintenance) yang menjelaskan bahwa menejer operasional harus bisa
mempertimbangkan keseimbangan diantara kedua biaya. Disatu pihak, dengan
menempatkan sumber daya pada kegiatan pemeliharaan pencegahan akan mengurangai
jumlah kemacetan. sama halnya dengan mengurangi jumlah pemeliharaan breakdown
biaya akan lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pemeliharaan pencegahan.
Diwaktu yang sama kurva total biaya akan menaik.

F. ESTIMASI ATAU ONGKOS DAN PENENTUAN ANGGARAN


Diambil dari perencanaan pengurangan biaya diatas, maka dengan demikian
metode yang digunakan untuk memelihara mesin dalam perusahaan adalah metode
probabilitas untuk menganalisa biaya. Menurut Handoko (1999), Langkah-langkah
perhitungan biaya pememliharaan adalah:
1. Menghitung rata-rata umur mesin sebelum rusak atau rata-rata mesin hidup
dengan cara:
. Rata-rata mesin hidup =

∑ (bulan sampai teradinya kerusakan¿setalah perbaikan n¿ X ¿ probabilitas terjadinya kerusa


2. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebiajakan
pemeliharaan breakdown
NC 2
n
TCr =
∑ iPi
∫n1
Keterangan:
TCr = Biaya bulanan total kebijakan breakdown (Rp) NC2: baiaya perbaikan
mesin (Rp)
n

∑ iPi = Jumlah bulan yang diperkirakan antara kerusakan


∫n1
3. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan
pemeliharaan preventive:
14

Untuk mementukan biaya pemeliharaan preventive meliputi pemeliharaan


setiap satu bulan, dua bulan, tiga bulan, dan seterusnya, harus dihitung
perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam suatu periode.
Rumusnya adalah :
n
Bn = N∑ Pn + B(n-1)P1 + B(n-2)P2 + B(n-3) P3 + B1P(n-1)
i

Keterangan:
Bn = perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam bulan
N = Jumlah mesin
Pn = Probabilitas mesin rusak dalam priode n

G. PENGENDALIAN ANGGARAN BIAYA PERAWATAN

Pengertian sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2001;163)meliputi


struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan”
Menurut Zaki Baridwan (2000;150) “Internal control itu meliputi struktur
organisasi dan semua cara - cara sehat dan alat - alat yang dikoordinasikan yang
digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik
perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran akuntansi, memajukan efisiensi dalam
usaha, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan lebih dahulu”.
Dalam menghasilkan suatu produk yang sempurna diperlukannya biaya produksi
yang mana Menurut Supriyono (2002:18) mendefinisikan biaya Produksi adalah
“merupakan biaya- biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi
yang siap untuk dijual. Contohnya biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji
karyawan dan sebagainya.”
Serta menurut Mulyadi (2005:14). Biaya produksi adalah “biaya-biaya yang
terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap pakai”. Biaya
produksi dapat digolongkan menjadi Biaya Bahan Baku, Biaya Upah Langsung dan
Biaya Overhead Pabrik.
Menurut Murti sumarni (2000:438) biaya overhead pabrik adalah:“Biaya selain
15

bahan mentah dan biaya tenaga kerja langsung. Yang biasanya disusun setelah
mengadakan proyeksi masing- masing elemen biaya. Dalam perusahaan produksi (harga
pokok produksi) ada beberapa elemen biaya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
dan biaya overhead pabrik. Dalam hal ini biaya perawataan termasuk biaya overhead
pabrik”.
Adapun biaya pemeliharaan yang termasuk biaya tak langsung yang mana
Menurut Sopyan Assauri (1980:88), maintenance adalah “Sebagai kegiatan untuk
memelihara atau menjaga fasilitas/ peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau
penyesuaian/ penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi
produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan”.
Penilaian kinerja pembiayaan dapat dinilai dengan pendekatan analisis selisih
yang mana Menurut Mulyadi (2005:395) Analisis selisih adalah” penyimpangan biaya
yang sesungguhnya dari biaya standar”.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anggaran dan ongkos biaya suatu perbaikan bergantng pada jenis mesin yang ada
di dalam perusahaan dan juga jenis perbaikan apa yang cocok untuk digunakan dalam
perusahaan tersebut.

16
17

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofyan. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta. LBFE.1980


Baridwan, Zaki. “Sistem InformasiAkuntansi”. Yogyakarta. BPFE. 2000
Handoko, T. Hani, Dasar- dasar Manajemen Produksi dan Operasi.Yogyakarta, BPFE, 1993.
Mulyadi, Akuntansi Biaya.Jogjakarta.UPPAMP YKPN. 2005
Mulyadi, Akuntansi Manajemen. Jakarta.Salemba Empat. 2005
Murti Sumarni, Pengantar Bisnis. Jogjakarta.Liberty. 2000
Supriyono, Akuntansi Manajemen 3,Proses Pengendalian Manajemen, Edisi Pertama,
Yogyakarta. BPFE. 2001

Anda mungkin juga menyukai