Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

“Pemeliharaan Dan Kendala Fasilitas Produksi”

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2

1. Ira Fitria (2016210058)


2. Febriana Jusika A (2016210060)
3. Davied Jananto (2016210065)
4. Ferlina Dwina D (2016210077)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA


JL. Nginden Semolo 34 - 36 Surabaya 60118
 031-5947151  www.perbanas.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME) atas rahmat dan serta hidayah-
Nya, Saya beserta kelompok dapat menyelesaikan Tugas Makalah Manajemen Operasional
yang berjudul “Pemeliharaan Dan Kendala Fasilitas Produksi”

Penyusunan Tugas Makalah Manajemen Operasional yang berjudul “Pemeliharaan


Dan Kendala Fasilitas Produksi” bertujuan untuk memahami yang terjadi di kehidupan
sosial tentang strategi yang dihadapi oleh bisnis saat ini dalam lingkungan global

Laporan ini disusun sesuai dengan proses analisis mengenai segala yang telah kami
lakukan tentang merangkum berbagai macam sumber dari buku, jurnal, makalah dan situs
yang terkait

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam proses
penyusunan. Oleh karena itu saya menerima segala kritik dan saran, agar kami dapat
memperbaiki laporan penyusunan Tugas Makalah Manajemen Operasional yang berjudul
“Pemeliharaan Dan Kendala Fasilitas Produksi”

Akhir kata Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan juga
inspirasi terhadap pembaca.

Sidoarjo, 10 Desember 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 4
1.3 Manfaat ........................................................................................................................ 4
1.3.1 Bagi Penulis ........................................................................................................ 4
1.3.2 Bagi Lembaga ..................................................................................................... 4
1.3.3 Bagi Pembaca ..................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Pemeliharaan Proses Produksi ................................................................... 5
2.2 Tujuan Pemeliharaan Dan Kendala Proses Produksi ................................................... 5
2.4 Cara Meningkatkan Pemeliharaan Proses Produksi .................................................... 6
2.5 Cara Mengurangi Kendala Proses Produksi ................................................................ 9
2.6 Teknik Untuk Meningkatkan Pemeliharaan Dan Mengurangi Kendala .................... 11
BAB II PENUTUP .............................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 13
3.2 Saran .......................................................................................................................... 13
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu perusahaan didirikan tentunya disertai dengan harapan bahwa kelak di
kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat. Apa pun lingkup usaha yang
dikelola dari perusahaan tersebut serta bagaimana pun bentuk dari perusahaan itu didirikan.
Harapan yang cerah di kemudian hari merupakan salah satu dasar mengambil tindakan-
tindakan yang dianggap diperlukan sekarang. Dalam pembuatan usaha baru, perusahaan-
perusahaan ini mempunyai beberapa kesulitan dalam melaksanakan kegiatan operasinya,
sehingga dalam perusahaan tersebut akan sangat menghambat dalam pengembangannya.
Mendirikan suatu perusahaan bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah.

Namun demikian untuk memelihara dan mengembangkan perusahaan yang sudah


didirikan tersebut merupakan suatu pekerjaan yang jauh lebih berat, karena akan
menyangkut berbagai macam masalah yang lebih banyak dan banyaknya tantangan untuk
mempertahankan konsistensi perusahaan tersebut karena masalah yang datang akan dating
silih berganti. Persoalan akan selalu muncul baik yang berasal dari dalam perusahaan
maupun dari luar perusahaan tersebut.

Untuk mempertahankan perusahaan tersebut berjalan dengan konsisten, maka


perusahaan tersebut sebaiknya tidak lari atau menghindar dari tiap masalah yang menimpa
perusahaan tersebut. Perusahaan harus bias menyelesaikan tiap-tiap masalah yang dihadapi
oleh perusahan tersebut tidak menghindari masalah apalagi harus lari karena apabila
perusahaan melakukan seperti itu maka akan berakibat fatal bagi perusahaan tersebut.

Akibat yang fatal yang dimaksud adalah menumpuknya masalah yang dihadapi
oleh perusahaan tersebut yang hingga pada akhirnya perusahaan tersebut tidak dapat lagi
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Ketika masalah dalam
perusahaan sudah tak dapat diatasi maka perusahaan tersebut akan menunggu waktu
kebangkrutan atau penutupan dari perusahaan itu sendiri karena tidak mampu
menyelesaikan masalah-masalah yang telah di hadapi perusahaan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian pemeliharaan dan kendala?
1.2.2 Apa tujuan pemeliharaan dan kendala proses produksi?
1.2.3 Bagaimana cara meningkatkan pemeliharaan dan mengurangi kendala?
1.2.4 Apa teknik untuk meningkatkan pemeliharaan dan mengurangi kendala?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian pemeliharaan dan kendala
1.3.2 Mengetahui tujuan pemeliharaan dan kendala proses produksi
1.3.3 Mengetahui cara meningkatkan pemeliharaan dan mengurangi kendala
1.3.4 Mengetahui teknik untuk meningkatkan pemeliharaan dan mengurangi kendala

1.4 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
- Memberikan penambahan wawasan mengenai materi tentang pemeliharaan dan
kendala fasilitas produksi
- Memberikan pengetahuan tambahan dan dapat dimanfaatkan atau di
implementasikan dimasa yang akan datang dalam mengambil suatu keputusan
didalam perusahaan ataupun organisasi

1.3.2 Bagi Lembaga


- Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kwalitas dalam pendidikan
melalui pemeliharaan dan kendala
- Serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kwalitas mahasiswa di
masa depan

1.3.3 Bagi Pembaca


- Dapat menjadi referensi untuk memenuhi kebutuhan informasi tentang manajemen
operasional.
- Dapat bermanfaat dan memahami dengan mudah mengenai pemeliharaan dan
kendala fasilitas produksi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemeliharaan Proses Produksi


Pemeliharaan (Maintenance) merupakan semua aktivitas yang berkaitan untuk
mempertahankan peralatan sistem dalam kondisi layak bekerja.

Pemeliharaan (Maintenance) adalah suatu hal yang mana karyawan diberikan


tanggung jawab untuk mengamati, memeriksa, menyesuaikan, membersihkan, dan
memberitahukan dalam melaksanakan sistem pemeliharaan

Reliability (kendala) adalah peluang sebuah komponen mesin atau produk akan
bekerja secara baik untuk waktu tertentu di baawah kondisi tertentu.

2.2 Tujuan Pemeliharaan Dan Kendala Proses Produksi


Tujuan pemeliharaan dan kendalam dalam proses produksi, yaitu untuk mengelola
kapabilitas dari sistem. Sistem haruslah didesain dan dikelola untuk mencapai kinerja
perusahaan yang diharapkan.

Pemeliharaan dan kendala penting, karena mempengaruhi:


1. Operasi
2. Biaya Dan Profitabilitas
3. Penurunan Nilai Investasi Di Pabrik Dan Peralatan
4. Pelanggan Yang Puas
2.4 Cara Meningkatkan Pemeliharaan Proses Produksi
Factor karyawan dalam hal pemeliharaan dapat dilihat dari informasi yang dimiliki
karyawan, keahlian yang dimilikinya, kompensasi yang diterima sebagai factor penguat
motivasi dan kekuatan sinergi yang perlu dilakukan. Sebagai upaya untuk meningkatkan
penguasaan informasi dan keahlian dalam kaitannya dengan kegiatan pemeliharaan,

Maka pihak manajemen dapat menempuh beberapa hal yaitu :

1. Pertukaran Informasi. Melalui penciptaan iklim yang kondusif, misalnya adanya


bank data ( bank prosedur) yang berisikan data serta prosedur tentang pemeliharaan
segala jenis mesin dalam system manufaktur.

2. Pelatihan Keahlian. Bagi karyawan yang belum memiliki keahlian yang


diharapkan, perusahaan dapat memilih untuk mengirimkan ke training center yang
menawarkan pelatihan-pelatihan atau langsung dilatih di perusahaan melalui on the
job training.

Adapun tentang prosedur pemeliharaan mesin-mesin, factor yang perlu


diperhatikan adalah prosedur pembersihan dan pelumasan. Pembersihan ini ditujukan
untuk menghindari korosi, kemacetan akibat adanya kotoran dan kegiatan ini dilakukan
secara rutin. Sedangkan pelumasan bertujuan agar tidak terjadi gesekan material mesin
secara langsung, mendinginkan panas mesin pada kondisi tertentu, dan memperpanjang
umur mesin.

Prosedur berikutnya adalah monitor dan penyesuaian. Monitor harus dilakukan


secara kontinu dengan jadwal yang sudah ditentukan. System monitor yang baik akan
mampu melakukan penyesuaian yang diperlukan.

Manfaat dari adanya kegiatan pemeliharaan (maintenance) antara lain :

1. Perbaikan Terus-Menerus. Kegiatan ini menjadi kajian yang penting dalam


manajemen operasi, baik manufaktur maupun jasa, terutama pabrik-pabrik yang
menggunakan mesin yang berputar dan beroperasi setiap saat

2. Meningkatkan Kapasitas. Dengan adanya perbaikan yang terus-menerus, maka


tidak aka nada pengerjaan ulang / proses ulang, sehingga kapasitas akan meningkat.

3. Mengurangi Persediaan. Karena tidak perlu ada tumpukan bahan baku yang harus
disiapkan untuk melakukan produksi ulang.

4. Biaya Operasi Lebih Rendah. Akibat kapasitas yang meningkat disertai dengan
persediaan yang rendah, maka secara otomatis akan mengakibatkan biaya operasi
lebih rendah. Tidak perlu penyimpanan bahan baku dan tidak perlu adanya biaya
tambahan karena proses pengerjaan ulang.
5. Produktivitas Lebih Tinggi. Jika biaya operasi lebih rendah, maka dari rumus
produktivitas adalah output/input akan diperoleh bahwa produktivitas akan lebih besar
(dengan catatan output konstan). Tentunya produktivitas akan lebih besar lagi jika
output semakin besar.

6. Meningkatkan Kualitas. Akan tercipta cost advantage, artinya dengan kualitas


yang sama baik, harga dapat ditetapkan menjadi lebih murah.

Terdapat 2 taktik untuk meningkatkan pemeliharaan (maintenance), meliputi:

1. Mengimplementasikan Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)


Perawatan preventif ialah dengan melakukan inspeksi rutin dan mejaga fasilitas berada
dalam kondisi baik.

Akibat dari kerusakaan akibat tidak melakukan perawatan preventif :

1. Kerusakan fasilitas tersebut akan menyebabkan terhentinya seluruh aktivitas


proses produksi.
2. Kerusakan fasilitas tersebut akan mempengaruhi kualitas produk.
3. Investasi yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut cukup besar.
4. Kerusakan fasilitas tersebut akan membahayakan pekerja, baik kesehatan
maupun keselamatannya.

Untuk melakukan perawatan preventif :

1. Mengetahui kapankah sebuah sistem membutuhkan servis atau kapan sekiranya


akan terjadi kerusakan
2. Infant mortality: Tingkat kegagalan yang tinggi di awal masa hidup sebuah
produk atau proses. Karena itu perusahaan melakukan beragam tes untuk
mendeteksi masalah-masalah yang mungkin terjadi sebelum barang dikirim ke
konsumen
3. Riset dilakukan untuk mengetahui distribusi MTBF (Mean time between
failures), yang mengikuti distribusi normal. Saat distribusi ini menghasilkan
standar deviasi yang kecil, peraatan membutuhkan perawatan preventif,
4. Proses pelaporan dan penyimpanan data yang baik akan membantu perusahaan
mengambil keputusan kapan harus melakukan preventive maintenance.
Reliability dan maintenance sebagian besar sistemnya telah terkomputerisasi
pada Computerized Maintenance Systems.
2. Meningkatkan Kecepatan Dalam Melakukan Perbaikan
Pemeliharaan kerusakan adalah pemeliharaan secara langsung yang terjadi ketika
peralatan gagal dan harus diperbaiki dalam kondisi darurat atau dengan dasar prioritas.

Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan mesin


produksi, yaitu :

1. Pemilihan rancang bangun yang tidak sesuai


2. Keterampilan operator dan petugas pemeliharaan yang tidak mendukung dalam
pegoperasian mesin produksi
3. Kelalaian dalam pemeliharaan dasar, seperti kebersihan dan pelumasan
4. Kondisi mesin atau peralatan yang sudah aus akibat gesekan, dan
5. Kesalahan menjaga kondisi operasi mesin pada saat beroperasi

Kerusakan yang disebabkan beberapa hal di atas, akan mengakibatkan :

1. Inefisiensi operasi, karena harus melakukan pemrosesan ulang.


2. Reputasi yang buruk, karena berubahnya cara pandang konsumen terhadap
produk.
3. Rendahnya profitability, karena berkurangnya permintaan konsumen dalam
jangka panjang.
4. Kehilangan pelanggan yang beralih ke produk lain, karena produk yang gagal.
5. Menurunnya kualitas produk, karena produk yang gagal.
6. Karyawan menjadi tidak puas, karena menghasilkan produk yang gagal.
7. Keuntungan menjadi semakin rendah akibat menurunnya permintaan.

Karena kendala dan pemeliharaan pencegahan jarang yang sempurna, maka


kebanyakan perusahaan memiliki beberapa tingkatan kemampuan perbaikan.
Memperbesar atau meningkatkan fasilitas pemeliharaan dapat menjadikan sistem
bekerja secara lebih cepat.

Pemeliharaan fasilitas yang baik harus memliki hal-hal berikut:

1. Personil terlatih

2. Sumber daya yang memadai

3. Kemampuan untuk membangun rencana perbaikan dan prioritas

4. Kemampuan dan otoritas untuk melakukan perencanaan material

5. Kemampuan untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan

6. Kemampuan untuk merancang cara untuk memperpanjang MTBF (Mean


Time Before Failure)
Total Productive Maintenance (TPM): Kombinasi Total quality management
(TQM) dengan tujuan untuk proses pemeliharaan dan desain peralatan. Berusaha
mengurangi variabilitas dan praktek pemeliharaan yang sangat baik

Cakupan dari TPM:

1. Merancang mesin yang handal, mudah dioperasikan, dan mudah untuk


dipelihara

2. Menekan total biaya ketika membeli mesin (Sehingga pelayanan dan


pemeliharaan dapat dimasukkan dalam biaya)

3. Mengembangkan rencana pemeliharaan preventif yang memanfaatkan praktik


terbaik dari operator, departemen pemeliharaan, dan layanan depot

4. Pelatihan untuk Autonomous maintenance sehingga operator memelihara


mesin mereka sendiri dan dapat bekerjasama dengan bagian pemeliharaan

2.5 Cara Mengurangi Kendala Proses Produksi


Terdapat 2 taktik untuk mengurangi kendala, meliputi:

1. Meningkatkan Ketahanan Komponen-Komponen Individu


kegagalan suatu sistem dapat disebabkan hanya dari kegagalan sebagian kecil
komponen individu saja. Karena itu, salah satu cara untuk menghindari masalah
tersebut adalah dengan meningkatkan ketahanan komponen-komponen individu yang
ada di dalam sebuah sistem.

Cara menghitung reliability dari suatu sistem adalah:

Rs = R1 x R2 x R3 x … Rn

Dimana:

R1 = kendala komponen 1
R2 = kendala komponen 2

Rumus tersebut menggunakan asumsi bahwa kendala sebuah komponen individu


tidak bergantung pada kendala komponen yang lain. Kendala juga dilambangkan
sebagai peluang, sehingga, kendala 0,90 berarti bahwa unit tersebut akan memiliki
kinerja sebagaimana yang diharapkan sebesar 90%, dan unit tersebut akan gagal
sebesar 1-0,90 = 0,10 = 10% dari waktu.

Perusahaan yang memproduksi peralatan berteknologi tinggi sering menyediakan


data tingkat kegagalan produk mereka.

- Persentase Kegagalan Produk Dapat Dihitung Dengan :


FR(%) = Jumlah kegagalan x 100% Jumlah unit yang diuji
- Frekuensi Kegagalan Produk Dapat Dihitung Dengan :
FR(N) = Jumlah kegagalan x Jumlah jam-unit waktu operasi
Waktu Operasi = waktu total – waktu nonoperasi

- Waktu rata-rata antara kegagalan (main time between failures)


Merupakan waktu yang diharapkan di antara perbaikan daan kegagalan komponen,
mesin, proses atau produk yang berikutnya, dapat dihitung dengan :

MTBF = 1/FR(N)

- Tingkat Kegagalan.
TK = (kegagalan / jam – unit) (24 jam / hari) (60 hari / perjalanan)

2. Menyediakan Redudancy
Untuk meningkatkan ketahanan suatu sistem diperlukan redundansi, yaitu “back-
up” atas suatu komponen dengan komponen lainnya. Redundansi diperlukan untuk
memastikan jika salahsatu komponen rusak, sistem tetap dapat berfungsi dengan
menggunakan komponen cadangannya.

Misalnya sebuah sistem memiliki ketahanan komponen sebesar 0,8 dan kita
menyediakan cadangan dengan ketahanan komponen sebesar 0,8 pula, maka ketahanan
totalnya adalah probabilitas komponen pertama ditambah dengan probabilitas
komponen cadangannya, lalu dikalikan dengan probabilitas dibutuhkannya komponen
cadangan (1 - 0,8 = 0,2), atau :

( ) + ⌊( )×( ℎ )⌋ = ...........................

( 0,8 ) + ⌊( 0,8) × (1 − 0,8 ) × (1 − 0,8)⌋ = 0,8 + 0,16 = 0,96


2.6 Teknik Untuk Meningkatkan Pemeliharaan Dan Mengurangi Kendala

1. Simulasi
Simulasi merupakan usaha untuk meniru ciri, penampilan, dan karakteristik dari
system nyata. Karena kompleksitas dari beberapa keputusan pemeliharaan, simulasi
komputer merupakan alat yang baik untuk mengevaluasi dampak berbagai kebijakan.

Simulasi yang dilakukan melalui model fisik juga bermanfaat dengan cara
menirukan bagian dari system manajemen operasional melalui pembuatan model
matematik yang diusahakan untuk sedekat mungkin dengan realita dan model tersebut,
kemudian digunakan untuk memperkirakan efek-efek berbagai tindakan.

Bagi seorang manajer, dalam menggunakan model simulasi dibuat langkah-


langkah sebagai berikut

1. Menentukan masalah
2. Memperkenalkan variable penting yang disertai dengan masalah yang dihadapi
3. Membuat model angka / matematiknya
4. Menyusun arah tindakan yang mungkin untuk pengujian
5. Melakukan percobaan
6. Mempertimbangkan hasil ( memodifikasi model atau mengubah input data)
7. Memutuskan arah tindakan yang akan diambil.

Manfaat dari model simulasi antara lain :

1. Simulasi relative berterus terang dan fleksibel.

2. Simulasi dapat digunakan untuk menganalisa situasi dunia nyata yang luas dan
kompleks.

3. Komplikasi dunia nyata dapat diikuti ( ditiru), yang biasanya tidak dapat ditiru
dalam kebanyakan model perencanaan atau manajemen operasional.

4. Pemanfaatan waktu dimungkinkan dalam simulasi melalui penggunaan


simulasi komputer.

5. Simulasi memungkinkan para manajer mengetahui sebelumnya pilihan apa saja


yang paling menarik.

6. Simulasi tidak mempengaruhi system dunia nyata.Dengan adanya simulasi,


dapat dipelajari efek interaktif dari komponen atau variable individual untuk
menentukan mana yang lebih penting.

Simulasi sering merupakan sebuah teknik yang sesuai untuk permasalahan


pemeliharaan, karena kompleksitas dari beberapa keputusan pemeliharaan, simulasi
merupakan alat yang baik untuk mengevaluasi dampak berbagai kebijakan (baik
melalui simulasi komputer ataupun simulasi fisik)
Apabila dalam suatu system mengandung elemen yang menunjukkan adanya
peluang, maka metode simulasi Monte Carlo dapat digunakan sebagai eksperimen
terhadap elemen peluang melalui sampling acak.

2. Expert System
Komputer membantu pengguna mengidentifikasi masalah dan memilih tindakan yang
tepat

3. Automated Sensors
Sensor yang memberi peringatan ketika mesin produksi akan gagal atau menjadi rusak
dikarenakan panas, getaran, dan kebocoran cairan. Tujuannya adalah untuk
menghindari kegagalan dan melakukan pemeliharaan preventif sebelum mesin rusak

4. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah perangkat lunak komputer yang menggunakan pengetahuan
(aturan-aturan tentang sifat dari unsur suatu masalah), fakta dan teknik inferensi untuk
masalah yang biasanya membutuhkan kemampuan seorang ahli. Dapat digunakan
untuk membantu karyawan mengisolasi dan memperbaiki berbagai kesalahan pada
peralatan dan permesinan.

Pengetahuan yang digunakan dalam system pakar terdiri dari kaidah-kaidah (rules)
atau informasi dari pengalaman tentang tingkah laku suatu unsur persoalan. Kaidah-
kaidah biasanya memberikan deskripsi kondisi yang diikuti oleh akibat dari prasyarat
tersebut.

Tujuan perancangan system pakar adalah untuk mempermudah kerja, atau bahkan
mengganti tenaga ahli, penggabungan ilmu dan pengalaman dari tenaga ahli, training
tenaga ahli baru, penyediaan keahlian yang diperlukan oleh suatu proyek yang tidak
memiliki atau tidak mampu membayar tenaga ahli.

Penggabungan ilmu dan pengalaman para tenaga ahli bukanlah merupakan


pekerjaan yang mudah, apalagi untuk mereka yang mempunyai keahlian yang berbeda.
Untuk itulah system pakar dirancang dengan fungsi menyimpan dan menggunakan
ilmu serta pengalaman dari satu atau beberapa tenaga ahli.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem pemeliharaan dan kendala yang baik akan menghasilkan kualitas perawatan
peralatan / mesin yang tinggi, sehingga dapat bertahan lebih dari umur yang diperkirakan
sebelumnya. Peralatan yang andal dan terpelihara tidak hanya memberikan utilisasi yang
tinggi tetapi juga meningkatkan kualitas dan kinerja penjadwalan.
Para manajer operasi memusatkan perhatian untuk memperbaiki desain dan
mencadangkan komponen untuk meningkatkan kendala. Karyawan yang terlatih dengan
baik dan diberdayakan, memastikan adanya sistem yang andal melalui penggunaan
pemeliharaan pencegahan.

3.2 Saran
Peningkatan kualitas mesin atau peralatan produksi dapat dicapai, apabila para
manajer dapat menciptakan suatu kebijakan dalam membuat teknik pemeliharaan dan
kendala yang baik. Sehingga, dengan adanya kebijakan tersebut, biaya risiko kerusakan
dapat diminimalisirkan dari biaya awal yang telah disediakan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet:

http://ekonomidebikaban.blogspot.co.id/2012/09/makalah-pemekliharaan-keandalan.html

http://navio-manajemen.blogspot.co.id/

http://akubelajartech.wordpress.com/2016/02/09/maintenance-pemeliharaan-dan-
reliability-keandalan/

http://owin.blog.uns.ac.id/2010/05/08/manajemen-operasi-maintenance-pemeliharaan-dan-
reliability-keandalan-maintenance-pemeliharaan-dan-reliability-keandalan/

http://ekonomidebikaban.blogspot.co.id/2012/09/makalah-pemekliharaan-keandalan.html

http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.co.id/2009/06/manajemen-operasi-
maintenance.html

Anda mungkin juga menyukai