Anda di halaman 1dari 17

Akuntansi manajemen

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI PT.SEMEN TONASA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5 :
1. LILIS ALFITRI (105731131516)
2. IRMA SANTI (105731129916)
3. LILIS KARLINA (105731129016)
4. MUH.JAFAR (105731132216)
5. SUNARTI (105731130716)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji berserta syukur Kami serahkan kehadiran Allah swt yang telah
menciptakan manusia beserta alam dan isinya. Shalawat dan salam juga Kami
sanjung sajikan kepangkuan junjungan alam Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa ummat manusia dari alam yang tidak berilmu pengetahuan ke alam
yang berilmu pengetahuan, seperti sekarang ini. Serta para sahabat yang telah
mendahului
Akhirnya kami dapat mewujudkan satu karya tulis yang berbentuk Laporan ini
untuk memenuhi mata kuliah Akuntansi Manajemen
Kami menyadari sebagai manusia dalam penyusunan laporan ini masih sangat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, besar harapan Kami mendapat masukan,
saran dan kritikan dari pembaca karya tulis ini. Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar,13 februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................ ........................ 1
B. Manfaat kunjungan industri ................................................................ 1
C. Tujuan kunjungan industri ................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi biaya .................................................................................... 2
B. Financial manajemen ........................................................................... 3
C. Penetapan harga transfer .................................................................... 8
D. Kegiatan kunjungan industri di PT. Semen tonasa............................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 17
B. Saran..................................................................................................... 17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG KUNJUNGAN INDUSTRI
Latar belakang diadakan kunjungan indutri ke PT.tonasa ini agar mahasiswa
dapat mengenal dunia kerja lebih dalam serta dapat melihat langsung mesin-
mesin apa saja yang digunakan dalam perusahaan Pt. Tonasa karena terkadang
teori yang didapat dikampus berbeda dengan dunia kerja,maka dengan ini
mahasiswa diharapkan menganggap kunjungan ini sebagai sarana belajar dengan
cara mendatangi industri secara langsung dan melihat urutan-urutan proses
kerja di industri tersebut.
Kunjungan industri ini dapat menambah pengalaman mahasiswa tentang
dunia kerja.Kunjungan industri ini dilakukan untuk memberi gambaran mengenai
proses produksi dan membandingkan proses produksi didunia kerja dengan ilmu
yang diperoleh dikampus.
B. MANFAAT KUNJUNGAN INDUSTRI
1. Memperluas pengetahuan mahasiswa dalam lingkungan dunia kerja
2. Mendorong mahasiswa agar mempunyai minat bekerja diperusahaan
3. Memberikan informasi tentang cara kerjaa dan tenaga kerja perusahaan
4. Untuk membandingkan dunia kerja dengan teori yang didapat dikampus

C. TUJUAN KUNJUNGAN INDUSTRI


1. Untuk membandingkan dunia kerja dengan teori yang didapat dikampus
2. Untuk menambah pengetahuan dalam lingkungan kerja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu. Ada beberapa klasifikasi mengenai biaya. Berikut adalah
beberapa pengertian beserta contoh dari klasifikasi biaya:
1. Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran
perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi
oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi
manajemen.
Contoh: pajak bumi dan bangunan, gaji kariyawan dan asuransi.

2. Variable cost (biaya variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan
(tetap) dengan adanya perubahan volume kegiatan. Contoh: biaya bahan baku,
biaya iklan dan komisi untuk seorang selesman sesuai dengan levelnya.

3. Direct cost (biaya langsung) adalah biaya yang terjadi dimana penyebab satu-
satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Contoh: biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan pengacara

4. Indirect cost (biaya tak langsung) adalah biaya yang terjadi tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk,
biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik. Contoh: biaya
asuransi gedung yang dibayar oleh perusahaan dan biaya sewa motor.

5. Operation cost (biaya operasi) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk


mengoperasikan suatu sistem atau menjalankan sebuah sistem. Contoh: biaya
gaji operator.
6. Maintenance cost (biaya perawatan) adalah biaya yang dikeluarkan untuk
merawat sistem dalam masa operasinya. Contoh: biaya perawatan peralatan dan
fasilitas pabrik

7. First or Investment cost (biaya investasi) adalah biaya awal yang sebelum
sebuah kegiatan operasional dilakukan. Contoh: biaya investasi lahan, bahan dan
mesin dalam operasional perusahaan.
B. FINANCIAL MANAGEMENT
Financial management adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk
mengelola dana maupun aset-aset yang dimiliki perusahaan untuk dimanfaatkan
pada hal-hal atau kegiatan yang membantu tercapainya tujuan utama
perusahaan tersebut, yaitu profit.
Dalam perusahaan atau bisnis, manajemen keuangan memiliki 3 aktivitas utama
yang dilakukan oleh manajer keuangan yaitu:
1. Perolehan dana
2. Aktivitas penggunaan dana
3. Pengelolaan aktiva
Manajemen keuangan sebagai upaya untuk mengelola aset-aset
perusahaan, sehingga manajemen ini memiliki ruang lingkup khusus yang harus
dipahami seorang manajer diantaranya:
1. Keputusan Pendanaan
Ini mencakup segala kebijakan yang berkaitan dengan cara memperoleh dana
seperti kebijakan untuk menerbitkan obligasi atau kebijakan untuk mencari
hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Dana yang dimaksud bisa
bersumber dari internal perusahaan sendiri maupun dari eksternal.
2. Keputusan Investasi
Semua yang berkaitan dengan pembentukan kebijakan untuk penanaman modal
seperti aktiva tetap atau fixed assets. Modal bisa berupa tanah, gedung maupun
sarana prasarana perusahaan termasuk mesin produksi. Investasi bisa juga dalam
bentuk aktiva finansial seperti surat-surat berharga, saham dan obligasi.
3. Keputusan Pengelolaan Aset
Kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan aset secara efisien untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen keuangan memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai,
diantaranya:
1. Memaksimalkan Keuntungan
Melalui kebijakan yang tepat, financial management bisa memaksimalkan
keuntungan perusahaan dalam jangka panjang.
2. Menjaga Arus Kas
Manajer keuangan berperan untuk menjaga arus kas (cash flow). Setiap hari
perusahaan sudah pasti akan mengeluarkan dana misalnya untuk pembelian
bahan baku, pembayaran gaji anggota, sewa dan pembayaran lainnya. Sehingga
jika tidak diawasi dan dikendalikan bisa menyebabkan overbudget yang
merugikan perusahaan.
3. Mempersiapkan Struktur Modal
Menyeimbangkan antara pembiayaan yang dimiliki dengan dana yang dipinjam.
Tujuannya untuk mempersiapkan struktur modal.
4. Memaksimalkan Pemanfaatan Keuangan Perusahaan
Manajer keuangan bertindak untuk mengawasi penggunaan uang perusahaan.
Anggaran yang digunakan untuk kegiatan yang tidak menguntungkan perusahaan
dapat di pangkas dan di alokasi untuk kegiatan lain.
5. Mengoptimalkan Kekayaan Perusahaan
Manajer keuangan berupaya untuk memberikan dividen semaksimal mungkin
kepada pemegang saham dan berusaha untuk meningkatkan pasar saham karena
berkaitan dengan kinerja perusahaan.
6. Meningkatkan Efisiensi
Manajer keuangan berupaya untuk meningkatkan efisiensi semua departemen
dalam organisasi. Penyaluran dana yang tepat dalam semua aspek akan
berdampak dalam peningkatan efisiensi perusahaan.
7. Memastikan Kelangsungan Hidup Perusahaan
Perusahaan bisa bertahan dalam persaingan bisnis yang kompetitif merupakan
peranan dari bagian keuangan. Keputusan yang berhubungan dengan keuangan
harus dilakukan secara hati-hati karena kesalahan penggunaan keuangan bisa
mengakibatkan kebangkrutan.
8. Mengurangi Resiko Operasional
Dengan manajemen keuangan yang baik maka resiko operasional akan dapat
diminimalisir. Resiko ketidakpastian dalam bisnis harus disikapi dengan
keputusan yang tepat oleh manajer keuangan.
9. Mengurangi Biaya Modal
Perencanaan struktur modal harus dibuat sedemikian rupa oleh manajer
keuangan agar penggunaa biaya modal dapat diminimalisir.
Fungsi manajemen keuangan
Keuangan merupakan komponen yang paling riskan bagi suatu bisnis atau
perusahaan. Keuangan perlu dikelola dan dikendalikan dengan baik oleh seorang
manajer keuangan. Hal tersebut berkaitan dengan kemampuan perusahaan
untuk bertahan dalam bidang finansial.
Berikut ini beberapa fungsi manajemen keuangan:
1. Perencanaan Keuangan dan Anggaran (Budgeting)
Segala kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan penggunaan anggaran dana
perusahaan maka perlu di rencanakan dengan baik. Sehingga kegiatan-kegiatan
yang tidak menguntungkan, anggarannya dapat dipotong atau dipangkas. Alokasi
dana perlu dipertimbangkan untuk hal-hal yang dapat memaksimalkan
keuntungan perusahaan.
2. Pengendalian (Controlling)
Setiap kegiatan yang sudah dijalankan perlu dilakukan evaluasi keuangan.
Sehingga bisa menjadi acuan untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya.
3. Pemeriksaan (Auditing)
Audit internal terkait keuangan perlu dilakukan agar sesuai dengan kaidah
standar akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan.
4. Pelaporan (Reporting)
Dengan adanya manajamen keuangan, maka setiap tahunnya akan ada
pelaporan keuangan yang berguna untuk menganalisis rasio laporan laba dan
rugi perusahaan
C. Penetapan Harga Transfer
Harga transfer adalah harga produk atau jasa yang ditransfer kepada
suatu pusat pertanggungjawaban di dalam suatu perusahaan yang menggunakan
produk atau jasa dari pusat pertanggungjawaban lainnya dalam suatu
perusahaan.jika dua atau lebih pusat laba bertanggung jawabbersama atas
pengembangan, pembuatan, dan pemasaran suatu produk, maka masing-masing
harus membagi pendapatan yang dihasilkan ketika produk tersebut terjual.
Tujuan yang diinginkan dalam harga transfer :
1. Memaksimalkan penghasilan global
2. Mengamankan posisi kompetitif anak/cabang perusahaan dan penetrasi
pasar
3. Mengevaluasi kinerja anak/cabang perusahaan mancanegara
4. Menghindarkan pengendalian devisa
5. Mengatrol kredibilitas asosiasi
6. Mengurangi risiko moneter
7. Mengatur arus kas anak/cabang yang memadai
8. Membina hubungan baik dengan admintrasi setempat
9. Mengurangi beban pengenaan pajak dan bea masuk
10. Mengurangi risiko pengambil alihan oleh pemerintah.
Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga
sepakatannya, karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual,
dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer
yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu
rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi hal
yang sangat penting.

D.KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI PT. SEMEN TONASA


Dalam kunjungan kami beberapa waktu lalu di perusahaan PT.semen
tonasa kami menemukan fakta bahwa produk semen perusahaan ini jenis
hidrolik yang berbahan baku 80% batu kapur dan 20% tanah liat,jika bahan
kurang maka akan dikoreksi. Serta memilik 3 jenis-jenis semen yang diproduksi
yaitu
1. Semen portland ordinari (OPC) SNI 2049-2015
2. Semen portland komposit (PCC) SNI 7064-2014
3. Semen portland pozzolan (PCC) SNI 0302-2014
Ada beberapa program CSR PT. Semen tonasa yaiti
1. Tonasa mandiri
2. Tonasa Cerdas
3. Tonasa Sehat
4. Tonasa Bersahaja
5. Tonasa hijau
Sistem pemasannya yaitu
1. Retail = Distributor →Sub Distributor → Toko → Konsumen
2. Proyek = Distributor/kontraktor → proyek
3. RMC & Pabrik bahan bangunan = Distributor → Batching Plant
Dalam memanajemen keuangan mereka menekan biaya-biaya seprti biaya
bahan bakar dalam proses memproduksi semen, yang dulunya menggunakan
100% batu bara,karena harga batu bara saat ini semakin melonjak tinggi Jadi
mereka menggunakan beberapa sekam dan serbuk-serbuk penebangan kayu
untuk mengurangi biaya produksi dan penekanan biaya juga dilakukan dengan
memakai kilometer sendiri pada setiap penduduk daerah PT. Semen tonasa yang
dulunya listriknya gratis,cara ini sangan efisien dalam mengurangi biaya-biaya
pada perusahan PT.semen tonasa
Pt.semen tonasa memilik keunggulan dalam sistem pemasaran
dibanding perusahaan lain,Sehingga dapat memudahkan dalam proses transansi
karena perusahaan ini memiliki fasilitas pendukung seperti pelabuhan kusus,coal
unloding system dan power plant,jadi mempercepat produk sampai ke tangan
konsumen.

PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan Timur


Indonesia yang menempati lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere, Kecamatan
Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68 kilometer dari kota Makassar.
Perseroan yang memiliki kapasitas terpasang 5.980.000 ton semen per tahun ini,
mempunyai empat unit pabrik, yaitu Pabrik Tonasa II, III, IV dan V. Keempat unit
pabrik tersebut menggunakan proses kering dengan kapasitas masing-masing
590.000 ton semen pertahun untuk Unit II dan III, 2.300.000 ton semen per
tahun untuk Unit IV serta 2.500.000 ton semen untuk Unit V.
Berdasarkan Anggaran Dasar, perseroan merupakan produsen semen di
Indonesia yang telah memproduksi serta menjual semen di dalam negeri dan
mancanegara sejak tahun 1968. Proses produksi bermula dari kegiatan
penambangan tanah liat dan batu kapur di kawasan tambang tanah liat dan
pegunungan batu kapur sekitar pabrik hingga pengantongan semen zak di
packing plant. Proses produksi secara terus menerus dipantau oleh satuan
Quality Control guna menjamin kualitas produksi.
Lokasi pabrik yang berada di Sulawesi Selatan merupakan daerah
strategis untuk mengisi kebutuhan semen di daerah Indonesia Bagian Timur.
Dengan didukung oleh jaringan distribusi yang tersebar dan diperkuat oleh
sembilan unit pengantongan semen yang melengkapi sarana distribusi penjualan,
telah menjadikan perseroan sebagai pemasok terbesar di kawasan tersebut. unit
pengantongan semen berlokasi di Palu, Banjarmasin, Bitung, Kendari, Ambon
dan Mamuju dengan kapasitas masing-masing 300.000 ton semen per tahun
serta di Makassar, Bali, dan Samarinda dengan kapasitas masingmasing 600.000
ton semen per tahun . Sarana pendukung operasi lainnya yang berkontribusi
besar terhadap pencapaian laba perusahaan adalah utilitas Pembangkit listrik
Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2 X 25 MW dan 2 X 35 MW yang berlokasi
di Desa Biringkassi, Kabupaten Pangkep, sekitar 17 km dari lokasi pabrik.
Pendapatan utama perseroan adalah hasil penjualan Semen Portland
(OPC), Semen non OPC yaitu Tipe Komposit (PCC), tersebar di wilayah Sulawesi,
Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Didukung dengan merek
yang sudah terkenal di Kawasan Timur Indonesia, perseroan berusaha secara
terus menerus mempertahankan brand image produk dengan menjaga
kestabilan pasokan produk di pasar. Selain itu, dukungan sistem distribusi yang
optimal juga merupakan unsur kesuksesan penjualan semen. Disamping itu,
penjualan ekspor juga dilakukan jika terjadi kelebihan produksi setelah
pemenuhan pasar dalam negeri.
Sejak 15 September 1995 Perseroan terkonsolidasi dengan PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. yang sebelumnya bernama PT Semen Gresik (Persero)
Tbk. dan sekarang menjadi perusahaan induk dari Perseroan. lebih dari satu
dekade perseroan berbenah dan berupaya keras meningkatkan nilai Perseroan di
mata para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Berbagai terobosan
strategi dan program kerja dalam meningkatkan kinerja Perseroan secara
terintegrasi terus dipacu untuk mewujudkan visi perseroan menjadi produsen
semen yang terefisien dan mempunyai keunggulan yang kompetitif diantara para
produsen semen lainnya.
Perseroan telah menyelesaikan embangunan pabrik Semen Tonasa Unit V
yang beroperasi dengan kapasitas 2.500.000 ton pertahun dengan dukungan
Power Plant 2 X 35 MW dengan pembiayaan proyek tersebut bersumber dari
dana sendiri dan kredit pembiayaan sindikasi perbankan nasional.
Sasaran Dan Strategi Perusahaan
Sasaran utama Perseroan adalah meningkatkan nilai perusahaan kepada
para pemegang saham dan pemangku kepentingan dengan strategi yang
berfokus pada kegiatan bisnis utama, yaitu menambang, memproduksi, dan
memasarkan produksinya untuk menjamin kelangsungan perseroan dalam
jangka panjang. Perseroan juga berkomitmen untuk mempertahankan kekuatan
finansialnya dengan manajemen likuiditas yang sehat untuk memenuhi
pembiayaan investasi dan pembayaran kewajiban perusahaan dan pertumbuhan
arus kas secara berkelanjutan. Selain itu, Perseroan terus melakukan inovasi
kerja dalam operasional perusahaan. inovasi kerja dipacu utamanya atas
kegiatan-kegiatan inti produksi yang dapat menjamin kelangsungan kinerja
Perseroan. Kelangsungan Perseroan merupakan pendekatan terpadu terhadap
kinerja perusahaan di bidang lingkungan, sosial dan ekonomi, dimana ketiga
bidang tersebut saling terkait satu sama lain.
Indikator Kinerja
Perseroan menggunakan volume produksi, penjualan, laba bersih setelah
pajak, ebitda serta ratio keuangan sebagai indikator kunci kinerja. Perseroan
dianggap berkinerja bagus jika berhasil melampaui target produksi dan penjualan
maupun laba bersih serta ebitda. Selain itu, Perseroan berkewajiban
mempertahankan covenant ratio atas DSR dan DSCR yang telah ditetapkan
dalam perjanjian kredit pembiayaan unit Tonasa V yang pembiayaannya
memperoleh sumber dana pinjaman dari Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan
sindikasi banknya. Sedangkan untuk proyek pengembangan baru, IRR minimum
merupakan target pengembalian yang diinginkan.
Sumber Pendapatan Perseroan
Sumber pendapatan Perseroan yang besar berasal dari hasil penjualan
semen dalam negeri, khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Konsumsi semen
nasional yang tinggi telah memberikan keuntungan harga yang kompetitif bagi
produsen semen nasional. Oleh karena itu, pasar semen dalam negeri tetap
merupakan pasar utama yang potensial untuk memperoleh keuntungan yang
optimal. Mengingat tantangan yang semakin meningkat ke depan, perseroan
tidaklah terlena menikmati kondisi tersebut. Dengan penuh kesadaran,
manajemen senantiasa melakukan berbagai strategi alternatif terbaik yang dapat
meningkatkan kinerja dengan efisiensi operasional yang optimal dan strategi
keuangan yang kuat.
Konsumen dan Pasar
Perseroan berupaya meningkatkan loyalitas pelanggan di daerah pasar
dengan berbagai langkah. Menjalin kerjasama yang baik dengan para distributor
sebagai mediator bisnis serta turut serta dalam pembangunan berbagai proyek
infrastruktur merupakan upaya yang dilakukan oleh Perseroan untuk terus
mengembangkan pangsa pasar.
Perusahaan Afiliasi Perseroan
Lebih dari dua dekade, perseroan dalam menjalankan bisnisnya didukung
oleh perusahaan afiliasi yang berlokasi di sekitar perusahaan dengan bidang
bisnis yang saling berhubungan dengan bisnis utama perseroan. Dukungan bisnis
tersebut dibidang transportasi darat dan laut, tenaga kerja bongkar muat
angkutan semen, pengelola pensiun karyawan perusahaan serta bidang
konstruksi beton dan jasa bengkel. Berikut disajikan informasi singkat tentang
perusahaan afiliasi tersebut. PT Prima Karya Manunggal merupakan perusahaan
yang variatif dalam mengembangkan bidang usahanya. Selain sebagai penyedia
jasa konstruksi dan pengangkutan darat untuk semen PT Prima Karya Manunggal
juga sebagai distributor produk perseroan. Untuk kegiatan pengangkutan darat
bahan mentah dan barang jadi, perseroan mendapat dukungan dari PT EMKL
Topabiring sejak Juli 1989. Sedangkan kegiatan strategis perusahaan dalam
rangka pengangkutan semen curah melalui laut, PT Pelayaran Tonasa Lines telah
setia mendistribusikan produk perseroan ke unit pengantongan yang tersebar di
berbagai lokasi sejak Februari 1989. Dalam rangka kegiatan bongkar muat serta
yang terkait, sejak Juli 1989 PT Biringkassi Raya telah bermitra dengan perseroan.
Untuk menjamin kelancaran pasokan kantong, angkutan darat serta penyediaan
tenaga alih daya, perseroan melakukan kerjasamadengan Koperasi Karyawan
Semen Tonasa. Selain yang bersifat komersial, perseroan juga membentuk
entitas yang bergerak dalam kegiatan untuk mendukung kesejahteraan seluruh
pihak terkait. Pada tahun 1966 telah dibentuk Yayasan Kesejahteraan Semen
Tonasa (YKST) yang bergerak dalam bidang pendidikan, olahraga, rekreasi
kolektif dan sebagainya. Sedangkan dalam rangka memberikan kesinambungan
kesejahteraan bagi para purna bakti, perseroan membentuk Dana Pensiun
Semen Tonasa sebagai pengelola jaminan hari tua.
Ada beberapa perusahaan afiliasi PT. Semen tonasa yaitu
1. PT. Tonasa Lines
Bidang usaha angkutan laut semen curah dan keagean
2. PT. Biringkassi raya
Bidang usaha : operational packer,buruh pelabuhan
3. PT. Prima karya manunggal
Bidang usaha : kontruksi,Distributor,angkutan darat
4. Koperasi karyawan semen tonasa
Bidang usaha :simpan pinjam,Supplier,pabrik kantong
5. PT. EMKL Topabiring
Bidang usaha : Angkutan material,angkutan semen darat
6. Dana pensiun semen tonasa
Pengelolahan dana THT untuk karyawan ST
7. Yayasan kesejateraan semen tonasa
Pengelolahan pendidikan,kolam renang,sarana olah raga
8. Tonasa travel
Bidang usaha : travel,EO
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Setelah saya melakukan kunjungan industri saya mendapat pengalaman
baru tentang industri,lebih mengerti dunia kerja dan dapat membandingkan ilmu
yang diperoleh di universitas dengan dunia kerja ternyata berbeda
B. Saran
Diharapkan kunjungan industri bisa dilaksankan setiap tahun agar kita
dapat mengenal dunia kerja lebih dalam lagi.

Anda mungkin juga menyukai