Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis dan Estimasi Biaya
Dosen Pengampu : H. Wahyudin, ST., MT.
Disusun oleh:
Lutpi Kamaludin 1510631140082
Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya maka tugas ini dapat
diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga selalu tercurah pada baginda
Rasulullah Muhammad SAW.
Tugas ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis dan
Estimasi Biaya sarjana strata-1 (S-1) pada Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang.
1. Allah SWT, yang telah memberikan kami kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini dengan baik.
2. Kedua orang tua yang selalu mensuport kami secara materiil.
3. Bapak Dene Herwanto, ST., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Industri,
Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang dan Dosen Proses
Manufaktur.
4. Bapak H. Wahyudin, ST., MT. Selaku Dosen Analisis dan Estimasi Biaya
yang telah memberikan tugas ini.
5. Rekan-rekan di Jurusan Teknik Industri, Universitas Singaperbangsa
Karawang yang juga telah banyak membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan akhir ini belum sempurna, baik dari segi
materi meupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan dalam penyempurnaan tugas akhir ini.
ii
Terakhir penulis berharap, semoga tugas akhir ini dapat memberikan hal
yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi
penulis juga
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuha 2 proses produksi (perusahaan)
maupun kebutuhan konsumen dapat dipenuhi.
2
Dengan demikan kita perlu mengetahui, mempelajari dan memahami apa
itu manajemen persediaan?. Dalam mempelajari manajemen persediaan, kita tidak
akan terlepas oleh teori-teori yang berkaitan dengan persediaan dan lain
sebagainya.
Oleh karena itu, dalam penulisan makalah ini kelompok kami berusaha
untuk memudahkan pembahasan, supaya lebih mudah dalam penyampaiannya.
Maka, kami hanya memaparkan masalah-masalah sebagai berikut :
2.3 Tujuan
2.4 Manfaat
Makalah ini dibuat dengan tujuan menjelaskan secara lebih rinci dan detail
mengenai manajemen persediaan, fungsi, serta model-model di dalam manajemen
persediaan. Dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat mempraktek kan konsep
manajemen persediaan di dalam perusahaan.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Item mana saja yang harus disediakan atau disimpan di gudang. Suatu item
akan selalu disediakan sebagai suatu persediaan di Gudang atau dibeli. Yang
perlu diperhatikan juga apakah item yang ada akan terus disimpan atau sudah
waktunya ditukar atau diganti. Mungkinsaja banyak itemyang sudah rusak
atau ketinggalan jaman.
2. Berapa jumlah persediaan yang harus dibeli. Kita harus mengetahui terlebih
dahulu biaya-biaya yang berhubungan dengan inventory
3. Kapan waktunya suatu pembelian harus dilakukan. Suatu inventory controll
yang bagaimana yang harus digunakan.
4
2. Fungsi economic lot size penyimpanan persediaan bahan dalam jumlah
besar dengan mempertimbangkan adanya discount pembelian, kapasitas dan
kondisi gudang serta keperluan operasi.
3. Fungsi antisipasi penyimpanan persediaan berfungsi sebagai penyelamat
jika terjadi kelambatan datangnya pesanan atau jika ada permintaan musiman.
5
Biaya pemesanan khusus
Selisih harga
Biaya terganggunya operasi
Biaya tambahan pengeluaran kegiatan manajerial
Jenis-jenis Persediaan
Manajemen Persediaan
Kelas A (70-80%) Persediaan dengan nilai uang yang tinggi >< volume rendah
Kelas B (30%) Persediaan dengan nilai uang sedang >< volume sedang
6
3.1.1 Forcasting Demand
TOTAL PASAR
Pangsa Pasar
Pangsa B
Pasar A
Permintaan
Perusahaan B saja
Potensi Pasar
keseluruhan
7
Faktor yang mempengaruhi demand :
1. Pola horisontal (H) terjadi bilamana data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata
yg konstan. Suatu produk yg penjualannya tdk meningkat atau menurun
selama waktu tertentu termasuk jenis ini. Pola khas dari data horizontal atau
stasioner seperti ini dapat dilihat dalam Gambar 2.1
2. Pola musiman (S) terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor
musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada
minggu tertentu). Penjualan dari produk seperti minuman ringan, es krim, dan
bahan bakar pemanas ruang semuanya menunjukkan jenis pola ini. Untuk
pola musiman kuartalan dapat dilihat Gambar 2.2
8
Gambar 2.2 Pola Musiman (S)
3. Pola siklis (C) terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi
jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Contoh:
Penjualan produk seperti mobil, baja, dan peralatan utama lainnya. Jenis pola
ini dapat dilihat pada Gambar 2.3
9
Langkah-langkah Peramalan :
2.2 Deterministik
1. Perkiraan kebutuhan
2. Biaya-biaya persediaan
3. Lead time
10
Salah satu model yang sangat popular didalam sistem deterministik
adalah model Wilson. Model Wilson ini merupakan dasar dari berbagai
pengembangan metode – metode persediaan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa
metode untuk model persediaan deterministik.
- Pemesanan kembali dilakukan ketika persediaan mencapai titik nol, dan akan
langsung diterima seketika, sesuai ukuran pemesanan yang dilakukan, sehingga
tidak akan terjadi kekurangan persediaan.
1. Biaya penyimpanan
Biaya penyimpanan pertahun merupakan perkalian antara rata- rata
persediaan pertahun dengan biaya simpan perunit pertahun.
Jika rata-rata persediaan pertahun = , dimana Q adalah ukuran pemesanan,
dan biaya simpan perunit pertahun adalah h, maka: Total biaya penyimpanan
pertahun =
11
Sehingga;
Total Biaya Per Tahun (TC) = biaya pembelian per tahun + biaya pemesanan
per tahun + biaya penyimpanan per tahun
12
b. Model EOQ dengan titik pemesanan ulang (reorder point)
Pada model EOQ sebelumnya, informasi lead time belum
dipertimbangkan, sehingga diasumsikan bahwasanya pesanan akan langsung
diterima seketika, sesuai ukuran pemesanan yang dilakukan. Tentunya asumsi ini
tidak realistis karena sesungguhnya pesanan akan diterima setelah selang waktu
tertentu setelah dilakukannya pemesanan. Pada model EOQ dengan titik
pemesanan ulang (reorder point), asumsi tersebut ditiadakan. Pemesanan harus
dilakukan sebelum tingkat persediaan menjadi nol, yaitu ketika persediaan
mencapai titik pemesanan ulang (reorder point). Secara grafis situasi ini dapat
digambarkan seperti pada Gambar 2.2
13
- Struktur biaya tetap; biaya pesan tetap untuk tiap kali pemesanan, biaya simpan
merupakan fungsi linier berdasarkan rata-rata inventori, dan tidak ada potongan
harga untuk pembelian dalam jumlah besar.
2.3 Probabilistik
1. Metode Q : menganut aturan jumlah ukuran lot pemesanan yang selalu tetap
untuk setiap pemesanan, dan saat melakukan pemesanan akan bervariasi.
Pada Gambar 2.3, dapat dilihat grafik tingkat persediaan teoritik dan
persediaan nyata dari waktu ke waktu. Adanya perbedaan lead time dan
permintaan dari waktu kewaktu menyebabkan berbedanya tingkat persediaan
14
teoritik dan tingkat persediaan nyata. Sehingga, bila tidak ada persediaan
pengaman maka perusahaan akan mengalami kekurangan persediaan.
Gambar 2.7 Variasi Permintaan Dan Lead Time Dalam Sistem Persediaan
- Berapa jumlahnya
- Kapan waktunya
15
Peramalan
Perencanaan
Capacity Planning
Agregat
Rough Cut
Capacity
Jadwal Produksi Induk
Planning
(RCCP)
Capacity
Perencanaan Requirement
Material Planning
(CRP)
Out-
sourcing
Pengendalian Aktivitas Produksi di
Lantai Pabrik
Tujuan DRP:
Supply atau pemasok material untuk memenuhi kebutuhan akan menjadi lebih
tepat.
16
Dapat lebih cepat menyesuaikan dengan kondisi pasar yang bergejolak.
Demand : data permintaan pasar atas suatu produk, yang selanjutnya akan
menjadi bahan acuan untuk menentukan kebijakan manajemen atas
pengiriman barang ke konsumen.
17
BAB III
Soal :
Diketahui permintaan untuk Produk “X” selama 12 bulan terakhir adalah
seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.
Bulan Permintaan
1 27
2 32
3 22
4 19
5 25
6 29
7 31
8 26
9 32
10 33
11 36
12 41
18
Solusi dengan Sofware Win Qsb :
19
3. Klik solve and Analyze – Perfom Forecasting dan pilih metoda
peramalan sebagai berikut – ok :
20
5. Untuk melihat hasil Peramalan dalam bentuk grafik: klik Result –
Show Forecasting in Graph
Soal :
Bagian MM PT SI ingin mengetahui besar hubungan linear pengaruh umur
Mesin Crane dan Tingkat Utilitas Pemakaian Mesin Crane terhadap
Jumlah Kerusakan Spare Part “J02” yang digunakan di Mesin Crane
tersebut. Data di tabel berikut memperlihatkan Jumlah Kerusakan, Umur
dan Utilitas untuk setiap Mesin Crane.
21
Jumlah
Mesin Umur Utilitas
Kerusakan
Crane (tahun) (%)
(unit)
1 72 8 90
2 78 7 100
3 47 5 85
4 32 4 90
5 92 9 100
6 27 2 100
7 42 4 100
8 67 6 85
9 81 8 90
10 29 3 50
22
3. Entri form di bawah ini sesuai data persoalan :
23
C. Latihan 3 Forcasting Demand
Soal :
Bagian MM PT SI mencatat jumlah kerusakan spare part “J01” selama 24
bulan terakhir (datanya disajikan pada tabel di samping kanan). Manajer
MM, ingin meramalkan jumlah kerusakan spare part “J01” untuk 12 bulan
ke depan.
Gunakan metode :
1. Moving Average dengan MA3!
2. Single Exponential Smoothing, dg. α= 0,1
3. Linear Regression with time !
4. Rekomendasikan hasil peramalan yang terbaik !
Jumlah Jumlah
Bulan Bulan
Kerusakan Kerusakan
1 14 13 23
2 17 14 22
3 13 15 17
4 11 16 22
5 16 17 23
6 18 18 21
7 19 19 24
8 17 20 25
9 21 21 21
10 22 22 24
11 20 23 26
12 21 24 27
24
2. Klik Edit – Factor (variable) name, isi form sebagai berikut :
25
3. Entri form di bawah ini sesuai data persoalan :
26
5. Klik Result – Show Regresion Line – ok :
3.2 Deterministik
Soal :
PT “SI” membeli 8002 unit spare part B01 setiap tahun dengan harga Rp
10.000,- per unit. Biaya pemesanan Rp 30.000,- setiap kali pesan, dan
biaya simpan Rp 3000 per unit per tahun. Berapa EOQ, total biaya,
frekuensi pembelian dalam satu tahun dan kapan melakukan pemesanan
kembali jika lead time 2 minggu (1 tahun = 50 minggu) ?
Diketahui :
R = 8002 unit /tahun ; P = Rp 10.000,-/unit ;
C = Rp 30.000,-/pesan ; H = Rp 3000/unit/tahun
L = 2 minggu ; N = 50 minggu
Jawab :
TAC(Q*) = PR + HQ*
= 10.000(8002) + 3000(400) = Rp 81.220.000
27
FR 8002 20 kali pembelian per tahun
Q* 400
B = RL / N = 8002 (2) / 50 = 321 unit
Soal :
PT “X” membeli sebanyak 8.002 unit produk setiap tahun dengan biaya
per unit Rp 10.000,-. Biaya pemesanan adalah Rp 30.000 setiap kali
pemesanan dan biaya simpan per unit per tahun adalah Rp 3.000,-. Berapa
interval pemesanan ekonomis (EOI), maksimum tingkat persediaan, dan
total biaya jika lead time 10 hari dengan waktu operasi 250 hari per tahun?
Diketahui :
R = 8002 unit /tahun ; P = Rp 10.000,-/unit ;
C = Rp 30.000,-/pesan ; H = Rp 3000/unit/tahun
L = 10 hari ; N = 250 hari
Interval Pemesan yang ekonomis (EOI) :
2C 2(30.000)
W* 0, 05 tahun 12,5 hari
HR 3000(8002)
TC(W*) = PR + HRW*
= 10.000(8002) + 3000(8002)(0,05) = Rp 81.220.300,-
28
C. Studi Kasus Forcasting Economics Order Quantity (EOQ)
Soal :
PT SI memproduksi Condensor pembangkit listrik, dimana proses
produksinya membutuhkan kawat las. Data pemakaian kawat las selama
20 bulan terakhir di adalah sebagai berikut :
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penjualan
37552 40542 25067 55349 47089 49579 59488 64056 61036 72730
(unit)
Bulan 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Penjualan
78899 76434 84363 88031 94555 97049 91067 104528 111270 124388
(unit)
29
2. Isi form di bawah ini sebagai berikut – ok :
37552
40542
25067
55349
47089
59486
49579
64056
61036
72730
78899
76434
84363
88031
94555
97049
91067
104528
111270
124388
30
4. Hasil Peramalan dengan metoda Linear Regression adalah sbb. :
31
3.2.2 Back Order & Discount
Soal :
Total permintaan per tahun 500 unit, harga per unit Rp 5.000, biaya
pemesanan Rp 15.000, biaya simpan rata-rata Rp 150.000 per unit per
tahun, dan biaya backorder diperkirakan Rp 6.250 per unit. Dalam satu
tahun diasumsikan 250 hari kerja, dan tenggang waktu pemesanan 5 hari.
Bagaimana menentukan kebijakan persediaan optimum?
32
B. Studi Kasus Unit Discount
Soal :
PT “X” membeli 8000 unit produk per tahun. Suplier menawarkan harga
Rp 10,- per unit untuk pemesanan kecil dari 500 unit dan Rp 9,- untuk
pemesanan 500 unit atau lebih. Jika biaya pemesanan Rp 30,- setiap kali
pesan dan biaya simpan 30% per unit per tahun, bagaimana kebijakan
pembelian? (diskon Rp 10 x 30 %)= 3, disk 10 %
33
2. Isi Modul Order or setup cost per order, sebagai berikut :
3. Klik Edit – Discount Break, maka akan tampil isian sebagai berikut :
34
4. Klik Solve and Analyze – Solve Problem, maka akan keluar tampilan
sebagai berikut :
5. Klik Results – Cost Analysis for Discount Decision, maka akan keluar
tampilan sbb. :
Soal :
Permintaan suatu komponen sebesar 4800 unit per tahun, biaya pemesanan
Rp 40.000 setiap kali pesan, dan persentase biaya simpan 25%. Berapa
jumlah pembelian optimum apabila skedul incremental diskon yang
ditawarkan seperti terlihat dalam tabel di bawah ini.
35
Jumlah Pemesanan Harga Per Unit (Rp.)
1-399 10.000
400-1.199 9.000
1200-4799 8.500
4800-Lebih 8.000
36
3. Klik Edit – Discount Characteristics – Discount Type : Incrementally
Discounted - Ok, maka akan tampil isian sebagai berikut :
4. Klik Edit – Discount Breaks, maka akan tampil isian sebagai berikut :
5. Klik Solve and Analysis – Solve Problem, maka akan keluar tampilan
sbb.
37
6. Klik Result - Cost Analysis for Discount Decision, maka akan keluar
tampilan sbb. :
38
Solusi dengan Sofware Win Qsb :
Lutpi Kamaludin
39
3. Klik Solve and Analyze – Solve Problem, maka akan muncul tampilan
sbb.
4. Klik Lot for Lot – Solve, maka akan muncul tampilan sbb. :
12000 12000
5000 5000
32000 32000
102000 102000
9000 9000
17000 17000
82000 82000
52000 52000
27000 27000
2000 2000
40
3.3 Probabilistik
A. Studi Kasus 1
Soal :
Kebutuhan barang setiap tahunnya berdistribusi normal dengan rata-rata
sebesar 10.002 unit dan deviasi standar 2.002 unit. Jika waktu ancang-
ancang untuk mendapatkan barang sebesar 3 bulan, maka berapa besar
Cadangan pengaman dan tingkat pelayanan jika dikehendaki kemungkinan
terjadinya kekurangan inventori tidak boleh lebih dari 5%.
Solusi :
Diketahui. :
D = 10.002 unit/tahun
S = 2.002 unit/tahun
L = 3 bulan = ¼ tahun
α = 0,05 Z0,05 = 1,65
F(Z0,05) = 0,1023 dan Ψ(Z0,05 ) = 0,0206
Jawab :
SS = Zα S √ L
= 1,65(2002) √ 1/4
= 1.652 unit
η = 1 – N/DL
N = SL[f(Zα)- Zα Ψ(Zα )]
N = (2000 √ ¼) [0,1023 – (1,65x0,0206)]
N = 68
η = 1 – 68/(1/4x10002)
= 97,28 %
B. Studi Kasus 2
Soal :
Persoalan sama dengan contoh 1, dengan waktu ancang-ancang (L) tetap
sebesar 3 bulan, namun memiliki standar deviasi waktu ancang-ancang
(sL) sebesar 2 minggu (1 tahun = 50 minggu). Tentukan cadangan
pengaman dan tingkat pelayanan jika dikehendaki α = 5%.
Catatan :
41
Jika L tidak konstan tapi berfluktuasi dengan standar deviasi sL,
Maka,
S L L S 2 D 2 sL2 SS Z L S 2 D 2 sL2
Solusi :
SL 1/ 4(2000)2 (10000)2 (2 / 50) 2
SL = 1.077 unit
SS = Zα SL
= 1,65 (1077)
= 1.777 unit
N = SL[f(Zα)- Zα Ψ(Zα)]
N = 1.077[0,1023 – (1,65x0,0206)]
= 74
η = 1 – N/DL
η = 1 – 74/(1/4x10000)
= 97,04 %
B. Studi Kasus 2
Soal :
Kebutuhan barang tiap tahunnya berdistribusi normal dengan rata-rata
10.002 unit dan deviasi standar 2.002 unit. Untuk mengadakan barang
tersebut dipesan dari seorang pemasok dengan ongkos pesan Rp.
1.000.000,-/pesan dengan harga beli Rp. 25.000,-/unit dan lead time 3
bulan. Jika ongkos simpan sebesar 20 % dari harga barang/unit/tahun,
kemungkinan terjadinya kekurangan inventori tidak lebih dari 5 % dan
ongkos kekurangan inventori Rp. 10.000,-/unit. Tentukan :
42
Solusi :
Diketahui :
D = 10.002 unit/tahun
S = 2.002 unit/tahun
L = 3 bulan = ¼ tahun
A = Rp. 1.000.000,-/pesan
P = Rp. 25.000,-/unit
h = 20 % x Rp. 25.000,- = Rp. 5.000,-/unit/tahun
Cu = Rp. 10.000,-/unit/tahun
α = 5 % ; Zα = 1,65 ; f(Zα ) = 0,1023 ; Ψ(Zα) = 0,0206
2 D( A cu N )
Q*
h
2(10.002)[1.000.000 10.000(68)]
Q*
5.000
Q* = 2.592 unit
2. Cadangan Pengaman (SS)
SS = Zα SL
= 1,65 (2.002) √ ¼
= 1.652 unit
3. Saat Pemesanan Ulang (R)
R = DL + SS
= 10.002 (¼) + 1.652
= 4.153 unit
43
b. Tingkat Pelayanan (η) :
η = 1 – N/DL
= 1 – [68/(¼ x 10.002)]
= 97,28 %
c. Total Ongkos Inventori (OT) :
OT = DP + A D/Q + h(½ Q + SS) + cUDN/Q
= (10.002x25.000)+[(1.000.000x10.002)/2.600] +
[(0,25x25.000)(2.600/2+1.650)]+ [(10.000x10.000x68)/2.600]
= Rp. 274.900.000/tahun
Studi Kasus :
Bill of Distribution PT Chitol serta data forecast demand untuk kursi kuliah
(KK01) 6 minggu ke depan dan data terkait lainnya disajikan sebagai berikut :
44
MDC
B
LDC LDC
P Q
Tabel 1. Data Forecast Demand (minggu) kursi kuliah (KK01) untuk setiap RDC
dan LDC (Lot Size, Safety Stock, On Hand dan Forecast Demand : dalam puluhan
ribu unit)
Struktur Produk Kursi Kuliah KK01 Selain memproduksi Kursi Kuliah KK01, PT Chitol
juga memproduksi Kursi Kuliah KK02 dengan
KK01 Struktur Produknya disajikan pada gambar 3 berikut
LT=0
ini.
KK02
LT=0
A (2) B(1)
LT=0 LT=0 D (2) C(1)
LT=0 LT=0
45
MPS untuk KK02 disajikan pada tabel 2 berikut ini, sedangkan MPS KK01
diambil dari Planned Order Release MDC B dari hasil perhitungan DRP
Data terkait lainnya untuk KK01 dan KK02 disajikan pada tabel berikut :
Item
KK01 KK02 A B C D
Safety Stock (ribuan unit) 25 10 15 30 20 0
On Hand (ribuan unit) 75 40 20 50 30 40
Schedule Receipt pd. mg.
45 35 25 40 15 25
ke-4 (ribuan unit)
Lot size (ribuan unit) 1 15 10 20 30 15
Pertanyaan :
DRP
46
2. Isi modul DRP – Item Master Sebagai berikut :
47
4. Klik : View-MPS, kemudian Isi modul MRP – MPS sebagai berikut :
48
49
MRP
Planned Order Release MDC B dari hasil perhitungan DRP produk KK01,
dijadikan MPS untuk produk KK01 yang disajikan pada tabel berikut :
Solusi :
50
3. Klik : View-BOM, kemudian Isi modul MRP – BOM sebagai berikut:
51
52
BAB IV
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
http://habibiarifin.blogspot.com/2010/05/manajemen-persediaan-inventory.html,
diakses pada tanggal 24 November 2016, pukul 16.00 WIB
www.wikipedia.com.
54