Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

DI LABORATORIUM GEOLOGI DAN SURVEY, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MULAWARMAN

Diajukan Sebagai Tugas Akhir Matakulliah K3

Oleh :
Ihwan Syaifudin

1109055032

Indrawijaya

1209055001

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS TEKNIK
SAMARNDA
2015

KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat
dan Karunia serta Hidayahnyalah, sehingga Tugas akhir Mata kuliah Kesehatan dan
keselamatan kerja ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Sebagaimana telah
tersepakati sebelumnya bahwa tugas akhir ini disusun sebagai laporan analisis K3 di
Laboratorium geologi dan survey.
Laporan ini sesungguhnya disusun dengan prinsip kehati-hatian guna sehingga data
yang kami paparkan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan bahan analisis
lanjutan untuk mengetahui seluk beluk lebih lanut terkait dengan kesehatan dan
keselamatan kerja di laboratorium geologi dan survey.
Kami Menyadari bahwa laporan ini sesungguhnya masih sangat jauh dari kata
sempurna, dan oleh sebab itu kami sangat mengharapkan masukan dan kritikan yang
sifatnya membangun guna dapat menyempurnakan laporan ini kedepannya. Semoga apa
yang kami lakukan ini dapat memberikan manfaat bagi semua orang terutama pembaca,
mahasiswa dan dosen .
Aamiin

Samarinda, 29 Juni i2015

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

ii

BAB.I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.......................................................................

b. Rumusan Masalah..................................................................

c. Tujuan Penelitian...................................................................

d. Manfaat Penelitian.

BAB II .METODE PENELITIAN


A. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................

B. Teknik Pengambilan Data..........................................

BAB III.HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum Kegiatan di Lab.Geosurvey.....................

B. Kondisi kerja tidak aman dan tindakan kerja tidak aman..

10

C. Kecelakaan kerja yang sudah dan mungkin terjadi

11

D. Penyakit Akbat kerja yang sudah dan mungkin terjadi.

12

E. K3 yang telah diterapkan..

13

F. K3 yang belum diterapkan

14

BAB IV.PEMBAHASAN
A. Penyebab kecelakaan kerja...................................................

16

B. Penyebab Penyakit Akbat Kerja................................

19

C. Upaya mengatasi kondisi dan tindakan tidak aman...

21

D. Upaya mengatasi kecelakaan kerja

23

E. Upaya Mengatasi penyakt akibat kerja..

26

F. JSA dan analisis resiko..

27

G. Upaya penerapan K3

30

BAB V.KESIMPULAN
A. Kesimpulan............................................................................

31

B. Saran...................................................................................... .

33

LAMPIRAN GAMBAR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Dunia industrialisasi saat ini benar-benar mengalami perkembangan dengan sangat
pesatnya.Perkembangan sektor industrialisasi tidak dapat dipisahkan dari bertumbuh
kembangnya berbagai perusahaan-perusahaan kelas atas di berbagai bidang, baik
perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan,kesehatan,perminyakan,kimia dan
lain sebagainya.Berbicara tentang perusahaan yang memainkan peranannya di dalam skala
yang besar dan memiliki kompleksitas perusahaan yang benar-benar terstruktur dan
sistematis, serta didirikan atas dasar ketentuan peraturan perundangan yang telah
dirumuskan oleh pemerintah, maka merujuk pada hal tersebut , perusahaan dituntut untuk
memberikan perhatian penuh terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja di dalam
melaksanakan kegatan produksi perusahaan yang bersangkutan
Salah satu risiko perusahaan atau unit kerja yang harus dikelola adakah risiko-risiko
yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Apabila risiko K3 tidak
dikelola secara benar, maka perusahaan adalah ibarat mobil yang salah satu rodanya
lepas.Demikianlah seharusnya cara kita memandang pentingnya penerapan sistem
manajemen K3 (SMK3) dalam sebuah perusahaan. Tanpa penerapan K3 melalui
kesisteman, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan K3 yang ditargetkan. Dengan
demikian, penerapan SMK3 tidak dapat berdiri sendiri. Ia harus merupakan salah satu sub
sistem dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan. Semuanya saling berkaitan
dan mempengaruhi satu sama lain.Sistem adalah kombinasi dari sumber daya-sumber daya
(manusia, perkakas, peralatan, permesinan), tatacara, regulasi, dan kondisi sekitar, yang
semuanya berfungsi dalam kondisi yang telah diatur (dikelola) sedemikian rupa, untuk
menyelesaikan tugas atau serangkaian tugas
Oleh karena itu sangat diperlukan manajemen yang tepat serta upaya-upaya yang
progresif untuk melindungi pekerja perusahaan atau unit kerja dari dampak negative , yang
kemungkinan dapat ditimbulkan , guna mencegah dan mengantisipasi kemungkinan4

kemungkinan yang tidak diharapkan, sehingga sebagai langkah awal di dalam menganalisa
Suatu system Keselamatan dan kesehatan kerja suatu perusahaan , maka melalui laporan
ini akan dilakukan analisis keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan yang
bersangkutan .

1.2.RUMUSAN MASALAH
a) apa saja jenis-jenis kecelakaan kerja yang pernah terjadi dan apa penyebabnya ?
b) Bagaimana analisis terkait penyebab penyakit akibat kerja yang terjadi di unit
kerja yang bersangkutan ?
c) Bagaimanan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi tidak
aman dan tindakan kerja tidak aman yang terjadi di unit kerja yang
bersangkutan ?
d) Bagaimana upaya mengatasi penyakit akibat kerja di punit kerja yang
bersangkutan ?
e) Bagaimana Job Safety analysis dan analisis resiko di unt kerja yang
bersangkutan ?
f) Bagaimana upaya penerapan K3 diunit kerja yang bersangkutan ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


a) Mengetahui jenis-jenis kecelakan kerja yang pernah terjadi di unit kerja yang
bersangkutan
b) Mampu memberikan analisis terkait penyebab penyakit akibat kerja yang terjadi
di unit kerja tersebut
c) Mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kondisi tidak
aman dan tindakan kerja tidak aman di unit kerja yang bersangkutan
d) Mengetahui dan mampu memberikan solusi untuk mengatasi penyakit kerja di
unit kerja yang bersangkutan
g) Mampu memberikan analisis terkait Job Safety analysis dan analisis resiko di
unit kerja yang bersangkutan ?

e) Mampu memberikan gambaran terhadap upaya penerapan K3 di unit kerja yang


bersangkutan ?

1.4.MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah agar mahasiswa mampu
memberikan analisisnya terhadap kondisi penerapan aspek keselamatan dan kesehatan kerja
di suatu unit kerja, yang mencakup (kecelakaan kerja dan penyebabnya, penyakit kerja dan
upaya mengatasinya serta job safety analysis dan analisis resiko), dan juga mampu
memberikan solusi yang tepat dan memungkinkan di dalam upaya untuk mengatasi
problematka kesehatan dan keselamatan kerja yang terjadi di unit kerja yang bersangkutan

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1.LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


a.Nama Tempat Penelitian

: Laboratorium Geologi dan Survey

b.lokasi Penelitian

: Fakultas Teknik ,Unversitas Mulawarman


Jln.Sambaliung No.09 kampus G.Kelua
Samarinda-Kaltm

c.waktu penelitian

: Jumat,29 Mei 2015, 16:15 17:50 WITA

2.2.TEKNIK PENGAMBILAN DATA


Kegiatan penelitian (pengambilan data) dilakukan dengan menggunakan metode
observasi langsung dan system interview wawancara kepada narasumber terkait .yang
dalam hal ini adalah asisten dan praktikan laboratorium geologi dan survey.

2.3 NARASUMBER
a. Ahmad Anshory (kord.Lab Geosurvey)
b. Dimas Rama Maulana M (Asisten Geosurvey)
c. Andrew Hermawan (Praktikan)
d. Cindy Auliya (Praktikan)

BAB III
HASIL PENELITIAN

3.1.Gambaran Umum Kegiatan Di Laboratorium Geologi Dan Survey


Laboratorium Geologi dan Survey merupakan salah satu dari beberapa laboratorium
yang berlokasikan di area (kawasan) Fakultas Teknik , Universitas Mulawarman
.Laboratorium ini secara umum dan berkala digunakan oleh Mahasiswa dari beberapa
program studi , diantaranya Teknik Pertambangan, Teknik Sipil, Teknik Lingkungan dan
Teknik Geology, sebagai sarana di dalam menuntaskan Tuntutan Kurikulum yang berbasis
Pada Pelaksanaan Praktikum mata kuliah di area fakultas teknik,Universitas Mulwarman.
Kegitan Utama yang dilakukan di laboratorium Geologi dan Survey , pada dasarnya
merupakan kegitan pembelajaran langsung yang mengadopsi sistem pembelajaran langsung
di lapangan, sehingga proses belajar mengajar dilakukan berbarengan dengan interaksi
langsung terhadap objek kajian yang sedang dipelajari.Prosesi Belajar mengajar dipandu
langsung oleh Asisten penganggung jawab yang sedang bertugas pada saat itu, yang
berjumlah 4 (empat orang) dan yang bertindak sebagai Subject Study adalah mahasiswa
yang sedang mengambil pratikum yang bersangkutan yang dalam hal ini kita sebut dengan
istilah Praktikan.
Pada umumnya, untuk mengefektifkan kegiatan praktikum di laboratorium geologi
dan survey, kegiatan praktikum dibagi menjadi beberapa kloter (jadwal masuk), dimana
tiap satu kloter umumnya terdirdari 4 (empat) kelompok dan di dalam 1 (satu) kelompok
berisikan 4-5 orang praktikan. Seperti halnya dengan kegitan praktikum di laboratorium
lainnya, maka di laboratorium ini, Praktikan dituntut untuk melakukan analisis langsung
terhadap objek kajian geology dan survey sehingga , kondisi ini mengharuskan praktikan
untuk berinteraksi langsung / bersentuhan langsung dengan berbagai objek yang memiliki
karakteristknya sendiri.
Olehnya itu sebagai wujud perbaikan terhadap laboratorium geology dan survey
kedepannya, dianggap sangat penting untuk dlakukan analisis keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) , untuk meningkatkan mutu penanganan K3 di Labratorium Geolog da survey.
8

3.2.Kondisi kerja Tidak Aman Dan Tindakan Kerja Tidak Aman


Sebagian besar dari kita tahu bahwa kecelakan disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu
kondisi kerja yang tidak aman dan tindakan kerja yang tidak aman. Maka dari itu, berikut
akan diurakan kondisi tidak aman dan tindakan kerja tidak aman d laboratorium geology
dan survey.

3.2.1.Kondisi kerja Tidak aman


1. Peralatan yang tidak terlindungi secara benar (peralatan tidak disimpan
secara benar)
2. Peralatan yang rusak
3. Peralatan yang tidak sesuai dengan standar
4. Prosedur yang berbahaya di dalam pelaksanaan kegiatan penggunaan
peralatan untuk analisis objek terkait
5. Ventilasi yang tidak sempurna,pergantian udara tidak cukup/ sumber udara
tidak murni
6. Beberapa objek analisis bisa dikategorikan sebagai zat-zat / material yang
memiliki potensi racun (berbahaya)
7. Ruang kerja Tidak cukup memadai baik dari segi ruang gerak , maupun dari
segi kenyamanan kerja dan keamanan kerja. (ruang kerja terlalu sempit)
8. Bahan Praktikum tidak disimpan,diatur,dan dimanajemen dalam kondisi
yang benar sehingga menciptakan kondisi yang tidak aman
9. Media pembelajaran utama yaitu, papan tulis, meja, diletakkan pad kondisi
yang menyulitkan praktikan untuk leluasa bergerak dan mengambil posisi
belajar yang aman.
10. Ruang Penyimpanan alat dan bahan dijadikan satu dengan ruang kerja
praktikum berlangsung
11. Bahaya kebakaran

yang dimungkinkan oleh sumber api yang tidak

diketahui
9

12. Lantai atau tempat kerja licin


13. Beberapa bahan tidak memiliki label penanda , seperti asam Asam Klorida
14. Kondisi laboratorium mewajibkan praktikan untuk tidak menggunakan alas
kaki termasuk safety shoes , untuk masuk ke area laboratorum geology dan
survey

3.2.2.Tindakan Kerja Tidak Aman


1. Menggunakan / menjalankan peralatan tanpa izin
2. Gagal mengingatkan atau mengamankan
3. Menggunakan peralatan tidak sesuai dengan prosedur yang diajarkan
4. Tidak menggunakan alat pelindung diri (APD)
5. Bekerja dengan menggunakan alat-alat yang rusak
6. Posisi yang tidak benar
7. Menyimpan peralatan tidak pada tempat yang aman
8. Ugal-ugalan di dalam melakukan kegiatan praktikum
9. Tidak melakukan kegiatan praktikum dengan serius tetapi malah bermainmain
10. Tidak mengindahkan arahan dari asisten yang bertanggungjawab
11. Tindakan teman sekerja

3.3.Kecelakan Kerja Yang Sudah Pernah Terjadi Dan Mungkin Terjadi


Sejak awal digunakannya labratorium geology dan survey , sebagai sarana di dalam
melakukan kegiatan praktikum bagi mahasiswa, telah ada beberapa kecelakaan kerja yang
pernah terjadi dan dengan menimbang kondisi laboratorium seperti saat ini, maka kami
dapat juga

3.3.1.Kecelakaan kerja yang Sudah Pernah Terjadi


1. Terpeleset
2. Kepala tertimpa batuan (bahan praktikum)
3. Cairan asam mengenai kulit praktikan sehingga menyebabkan perih (sakit)
10

4. Tangan (lengan ) tergores oleh benda tajam termasuk alat-alat praktikum


5. Praktikan saling bertabrakan , karena ruang gerak yang sempit sehingga alat
dan bahan yang sedang dipegang jatuh dan berceeran di lantai
6. Pecahan batuan yang dihancurkan dengan menggunakan palu geology,
terlempar mengenai area wajah terutama mata sehingga menimbulkan luka
ringan-serius.
7. Kaki tertimpa palu geology karena , palu geology tidak disimpan di tempat
yang aman.
8. Bagian Tajam pada kompas melukai tangan praktikan sesaat setelah
praktikan mencoba membuka kompas (kompas tidak dibuka sesuai
prosedur)

3.3.2.Kecelakaan kerja yang Mungkin Terjadi


1. Kebakaran yang diakibatkan oleh sumber api yang tidak diketahui
2. Ledakan gas methane (ch4) , karena di laboratorium geologi dan survey
terdapat banyak sampel batubara, yang disimpan , dan memiliki kandungan
gas methane, yang sangat berbahaya yang jika terakumulasi , dapat
menyebabkan ledakan dalam skala kecil
3. Terjadi kebutaan jika , material yang loncat karena di pecahkan langsung
mengenai mata

3.4.Penyakit Akibat Kerja Yang Sudah Pernah Terjadi Dan Yang Munkin Terjadi
Secara umum kondisi kerja yang tidak aman , serta tidakan kerja yang tidak aman,
baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan penyakt kerja, adapun
penyakit ker yang sudah pernah terjadi maupun yang mungkin terjadi di laboratorium
geologi dan survey adalah sebagai berikut :

11

3.4.1.Penyakit kerja yang sudah pernah terjadi


1. Pusing / sakit kepala
2. Mual-mual
3. Demam
3.4.2.Penyakit kerja yang mungkin terjadi
1. Pingsan / kehilangan kesadaran
2. Asma (sesak nafas)
3. Gangguan pernafasan
4. Terjadi masalah dengan paru-paru

3.5. K3 Yang Telah Diterapkan


Sebagaimana yang kita ketahui sebelumnya, bahwa d laboratorium geologi dan
survey telah terjadi beberapa kecekaan kerja dan beberapa penyakit akibat kerja. Sehingga
di dalam kegiatan observasi yang dilakukan, ada beberapa tindakan k3 yang

sudah

dilakukan dilakukan :
1. Telah terdapat alat pemadam api jenis dry powder sebanyak 2 buah
2. Ditempelkannya

beberapa

tanda-tanda

peringatan

untuk

mencegah

terjadinya kecelakaan kerja, seperti :


a. Harap lepas alas kaki (masih manual /tulis tangan)
b. Dilarang merokok (masih manual /tulis tangan)
c. Dilarang buang sampah sembarangan (masih manual /tulis tangan)
d. Ruang utama (selain asisten dan yang berkepentingan) dilarang
masuk
3. Disedikannya alat-alat pelindung diri (APD) seperti :
a. Safety glass (jumlah sangat sedikit)
b. Airmuff (jumlah sangat sedikit)
c. Safety helmet (jumlah sangat sedikit)
d. Sarung tangan (jumlah sangat sedikit)

12

4. Beberapa alat-alat Praktikum dan APD sudah dkelompokkan dan


ditempatkan pada satu tempat yang berbeda sesuai klasifikasinya sendiri
5. Praktikan dibagi menjadi beberapa kloter, untuk mengurangi dan
mengoptimalkan kegitan praktikum dan mencegah terjadinya kecelakaan
kerja , jika terlalu banyak praktikan dalam satu kelas
6. Setiap Kelompok praktikum akan didampingi oleh minimal 1 asisten
pendamping
7. Disediakan 1 (satu) buah kipas angina untuk memperlancar sirkulasi udara
di dalam ruang praktikum (tapi 1 buah dianggap kurang cukup)

3.6.K3 Yang Belum Diterapkan


Sebelumnya telah dibahas terkait tindakan K3 yang telah dilakukan di laboratorium
geologi dan survey, dan untuk selanjutnya akan dibahas tindakan K3 yang belum
diterapkan di laboratorium geology dan survey yatu :
1. Belum adanya cauition mark (yang sesuai standar ) yang dipasang di area
laboratorium geology dan survey misalnya
a. Caution sign ( tanda bahaya)
b. Danger sign (kondisi yang sangat dekat dengan bahaya)
c. Safety first /emergency sign
d. Fire sign (rambu pemadaman api)
e. Safe condition sign
f. Prohibited sign
2. Belum adanya kotak P3K satupun yang tersedia di laboratorium geology dan
survey
3. Jumlah Alat Pelindung diri (APD ), di laboratorium geologi dan survey
seperti kurang banyak (tidak diperbanyak stoknya):
a. Safety helmet
b. Sarung tangan
c. Masker
d. Safety glass
13

4. Lokasi Praktikum belum dipisah dengan Tempat Penyimpanan alat-alat dan


bahan , dan lokasi masih bersifat indoor, sehngga safety shoes dan alat APD
tertentu tidak memungkinkan untuk digunakan.
5. Belum dilakukannya penataan sampel batuan yang lebih teratur dan
penempatan lemari batuan yang jauh dari kondisi tidak aman

14

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1.Penyebab Kecelakaan kerja


1. Kecelakaan (terpeleset)
a. Penyebab (unsafe condition) :
i. Kondisi / jenis lantai memang termasuk lantai yang licin
ii. Ada banyak pasir / kertas dan material lainnya yang
berserakan di lantai
iii. Ada nya cairan tertentu yang tidak diketahui darimana yang
berhamburan / berceceran di lantai
b. Penyebab (unsafe act ) :
i. Praktikan yang tergesa-gesa dan tidak hati-hati
ii. Ruangan tidak dibersihkan terlebih dahulu, sebelum ruang
kegiatan praktikum digunakan.
2. Kepala tertimpa batuan (bahan praktikum)
a. Penyebab (unsafe condition) :
i. Sampel-sampel batuan tidak ditata dengan baik di lemari
batuan
ii. Ruang kerja yang berdekatan dengan ruang penyimpanan
sampel batuan
iii. Laboratorium tidak menyediakan stock safety helmet untuk
dibagikan ke masing-masing praktikan
b. Penyebab (unsafe act ) :
i. Praktikan yang tergesa-gesa dan tidak hati-hati
ii. Praktikan tidak menggunakan APD (safety helmet)
iii. Praktikan tidak mengindahkan arahan dari asisten yang
sedang bertugas
3. Cairan asam mengenai kulit praktikan sehingga menyebabkan perih (sakit)
15

a. Penyebab (unsafe condition) :


i. Laboratorium tidak menyediakan pipet ukur

yang dapat

digunakan untuk mengambil cairan asam klorida dari wadah


utama
ii. Laboratorium tidak memberikan label pada botol wadah dari
asam klorida
iii. Kondisi lingkungan kerja yang tidak kondusif dan banyak
gangguan non teknis lainnya
b. Penyebab (unsafe act) :
i. Praktikan tidak berhati-hati / tergesa- gesa
ii. Praktikan tidak mengikuti arahan asisten
iii. Praktikan bertindak diluar dari prosedur yang ditetapkan
iv. Praktikan tidak menggunkan sarung tangan
4. Tangan (lengan ) tergores oleh benda tajam termasuk alat-alat praktikum
a. Penyebab (unsafe condition) :
i. Laboratorium tidak menyediakan alat-alat identifikasi yang
lebih memenuhi standar
ii. Kondisi/lingkungan area praktikum

tidak memungkinkan

praktikan untuk berkonsentrasi penuh


iii. Alat-alat yang digunakan adalah alat-alat pengganti (alat
buatan)
b. Penyebab ( unsafe act) :
i. Praktikan tidak berhati-hati / tergesa-gesa
ii. Proses identifikasi batuan dengan menggunakan alat yang
tajam dilakukan diluar prosedur yang diajarkan
iii. Salah menggunakan alat
5. Praktikan saling bertabrakan , karena ruang gerak yang sempit sehingga alat
dan bahan yang sedang dipegang jatuh dan berceceran di lantai
a. Penyebab (unsafe condition) :
i. Ruang gerak sempit /ruangan sempit
16

ii. Terlalu banyak praktikan di dalam satu ruangan


iii. Kondisi di dalam ruangan tidak kondusif oleh berbagai factor
teknis dan nonteknis lainnya
b. Penyebab (unsafe act) :
i. Praktikan tergesa-gesa (tidak berhati-hati)
ii. Ada beberapa praktikan yang bercanda dan menyebabkan
kekacauan
iii. Praktikan bertindak di luar prosedur yang diarahkan
6. Pecahan batuan yang dihancurkan dengan menggunakan palu geology,
terlempar mengenai area wajah terutama mata sehingga menimbulkan luka
ringan-serius.
a. Penyebab (unsafe condition) :
i. Tempat untuk melakukan penghancuran sampel batuan tidak
sesuai standar (tidak aman)
ii. Palu geology yang digunakan adalah alat yang rusak
b. Penyebab (unsafe act ) :
i. Praktikan memukul batuan terlalu keras
ii. Praktikan bermain-main dan tidak serus
iii. Praktikan tidak menggunaka safety glass
iv. Praktikan salah menggunakan alat
v. Praktikan kurang berpengalaman
7. Kaki tertimpa palu geology karena , palu geology tidak disimpan di tempat
yang aman.
a. Penyebab (unsafe condition) :
i. Kondisi tempat kerja yang kurang kondusif
b. Penyebab (unsafe act ) :
i. Praktikan menyimpan palu geologi tidak pada tempatya
ii. Asisten pendamping kurang sigap di dalam mengamankan
alat-alat yang tidak pada lokasi yang aman
iii. Praktikan kurang focus dan mungkin bermain-main
17

8. Bagian Tajam pada kompas melukai tangan praktikan sesaat setelah


praktikan mencoba membuka kompas (kompas tidak dibuka sesuai
prosedur)
a. Penyebab (unsafe condition) :
i. Kompas sudah tidak bagus lagi
b. Penyebab (unsafe act ) :
i. Praktikan kurang berpengalaman membuka kompas
ii. Praktikan tidak membaca prosedur yang benar untuk
membuka kompas
iii. Asisten penanggungjawab, salah dalam memberikan kompas
kepada praktikan.
iv. Praktikan tidak tenang dan tergesa-gesa

4.2.Penyebab Penyakit Akibat Kerja


1. Penyakit (pusing / sakit kepala)
a. Penyebab
i. Kondisi atau lingkungan praktikum tidak nyaman
ii. Cuaca, termasuk perubahan ekstrim,kelembaman dan tekanan
udara
iii. Praktikan mengalami stress, baik pada saat sebelum praktikan
masuk ke ruang laboratorium untuk memulai praktikum
maupun pada saat praktikum berlangsung
iv. Adanya bau-bau yang kurang nyaman dari batuan dan
mineral yang jika terhirup akan memicu ransangan pada otak
sehingga kepala mulai pusing.
v. Kondisi di dalam ruangan terlalu pengap
vi. Kurangnya sirkulasi udara di daam ruangan
2. Penyakit (Mual-Mual)
a. Penyebab
18

i. Kondisi tidak nyaman di dalam ruang praktikum


ii. Praktikan sudah sakit sebelum dia
sehingga

memasuki ruang lab,

dengan berbagai factor teknis dan non teknis

lainnya yang ada di dalam lab, membuat praktikan

merasa

kondisinya lebih tidak nyaman dan memicu untuk mual-mual


iii. Kondisi sirkulasi udara yang tidak stabil
iv. Adanya aroma yang tidak sedap dari beberapa batuan dan
mineral yang bercampur dan menimbulkan rasa ingin
muntah.
3. Penyakit (Demam) :
a. Penyebab
i. Infeksi kuman penyakit yang secara tidak langsung menempe
pada sampel batuan dan mineral, dan objek bahan di
laboratorium lainnya
ii. Infeksi virus ,yang mungkin diakibatkan oleh, praktikan
lainnya yang sudah terinveksi virus demam

dan dengan

sirkulasi udara yang buruk di laboratorium dan tidak


menggunakan masker, maka perpindahan virus bisa dengan
mudah terjadi
iii. Demam juga bisa terjadi oleh nfeksi saluran pernafasan
akibat masuknya zat-zat beracun yang terhirup melalui
hidung,

(praktikan tidak memakai masker, sehingga

kemungkinan terhirupnya zat-zat yang tidak diinginkan bisa


terjadi)

19

4.3.Upaya Mengatasi Kondsi Tidak Aman Dan Tndakan Kerja Tidak Aman
4.3.1.Upaya Mengatasi Kondsi Tidak Aman
1. Menata ulang berbagai peralatan yang tidak disimpan secara benar
(berserakan) menjadi lebih rapih dan berkelompok sehingga aman untuk
dijangkau dan mengurangi resiko terjadi kecelakaan kerja
2. Memisahkan peralatan yang rusak yang

bisa menyebabkan terjadinya

kecelakaan kerja, dan akan lebiih baik lagi jika dapat diperbaiki
3. Mengganti peralatan praktikum yang tidak sesuai standar , dengan peralatanperalatan yang memenuhi krteria dasar didadalam penggunaannya di dalam
kegiatan praktikum, misalnya kaca,kawat tembaga, paku, diganti dengan
alat uji kekerasan skala mohs yang lebih digital
4. Jika ada prosedur praktikum yang harus dilakukan dan dianggap sangat
beresiko untuk dilakukan, seharusnya harus selalu didampingi oleh asisten
penanggungjawab / pendamping
5. Kondsi ventilasi yang tidak sempurna dapat diatasi dengan menyediakan
ruangan baru untuk kegiatan praktikum yang dimana memiliki system
sirkulasi udara yang lebih nyaman ,baik serta ditunjang dengan fasilitas
kipas angin 2 sampai 3 unit
6. Batuan/Mineral yang dianggap dapat memiliki efek samping jika terjadi
kontak langsung dengan kulit sebaiknya dipisahkan, pada lemari
penyimpanan tertentu dan diberikan keterangan , sehingga meminimalkan
resiko terjadi nya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
7. Penyediaan ruang Kerja yang lebih nyaman yang dimana ruang
penyimpanan alat dan bahan tidak digabung dengan ruang praktikum,
sehingga praktikan bisa lebih leluasa untuk bergerak dan melakukan
kegiatan praktikum dengan lancer
8. Semua alat dan bahan praktikum harus benar benar disimpan di dalam
lemari penyimpanan yang sesuai dengan standar, mudah dijangkau,aman,
terkelompokkan dengan baik, tidak asal dicampur / digabung,sehingga

20

meminimalkan terjadinya kesalahan penggunaan sampel atau alat sehingga


meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja
9. Papan tulis yang digunakan sebagai media belajar mengajar, harus ditata
ulang tempatnya karena tempat yang sekarang benar-benar tidak strategis
dan menyulitkan praktikan untuk memiliki ruang gerak yang lebih bebas,
sehingga mengganggu kenyaman di di dalam proses belajar mengajar,
harusnya papan tulis ditempatkan di area lain yang lebih luas dilengkapi
dengan belasan unit kursi
10. Memisahkan ruang penyimpanan alat dan bahan dengan ruang praktikum
11. Praktikan dilarang untuk membuang sampah sembarangan sehingga
meminimalsir, ketidaknyamanan lingkungan praktikum dan untuk mencegah
ada praktikan yang terpeleset
12. Memberikan Label Penanda kepada semua alat dan bahan yang belum
memiliki label penanda

4.3.2.Upaya Mengatasi Tindakan Kerja tidak Aman


1. Asisten wajib memberitahukan kepada praktikan tentang semua aturan yang
berlaku di dalam laboratorium geologi dan survey, baik sebelum, pada saat
dan setelah proses praktikum berlangsung
2. Setiap praktikan wajib mengingatkan satu dengan yang lainnya ika ada
praktikan yang bertindak diluar dari prosedur yang telah ditentukan
3. Asisten wajib mengecek kembalii semua peralatan yang hendak dibagikan
kepada praktikan sebelum praktikum berlangsung
4. Praktkan wajib menggunakan Alat Pelindung diri (APD) pada saat kegiatan
praktikum berlangsung diantaranya :
a. Safety glass
b. Safety helmet
c. Sarung tangan
d. Masker
e. Sepatu safety (jika memungkinkan)
21

f. Pakaian Dinas Harian (PDH) / jas laboratorium


5. Praktikan wajib bekerja sesuai prosedur yang telah diberitahukan
sebelumnya
6. Praktikan diwajibkan bekerja dengan fokus,tidak ugal-ugalan untuk
menghindari kecelakaan kerja yang kemungkinan dapat terjadi
7. Asisten Pendamping senantiasa harus mengawasi praktikan padasaat
praktikum berlangsung
8. Praktikan tidak diperkenankan menyimpan alat-alat praktikum pada tempat
yang dianggap tidak aman
9. Praktikan harus segera melapor pada asisten jika sewaktu-waktu terjadi satu
dan lain hal yang tidak diinginkan.
10. Menanamkan Prinsip kehati-hatian dalam diri praktikan untuk senantiasa
bekerja dengan aman , dan nyaman.

4.4.Upaya ,Mengatasi Kecelakaan Kerja


1. Kecelakaan kerja (terpeleset)
a. Memastikan bahwa lantai ruangan praktikum berada dalam kondisi
atau keadaan bersih dan bebas dari benda-benda yang dapat
membahayakan / menggangggu jalannya kegiatan praktikum.
2. Kecelakaan kerja ( kepala tertimpa batuan)
a. Menata ulang tata letak batuan yang ada di lemari sampel batuan
b. Menyiapkan atau mengganti lemari sampel dengan lemari sampel
yang lebh aman ,sehingga sampel batuan tidak mudah jatuh , dengan
gerakan, dan gangguan lainnya
c. Menempatkan lemari sampel pada tempat yang stategis ( tidak
berdesakan dengan tempat lainnya seperti meja belajar, sehingga
praktikan punya ruang gerak yang lebih di dalam mengambil sampel
batuan jika perlu
3. Kecelakaan kerja (cairan asam mengenai kulit praktikan sehingga
menyebabkan perih)
22

a. Asisten Harus Mewajibkan Praktikan menggunakan alat pelindung


diri (APD) yang dalam hal ini adalah sarung tangan,

untuk

mengurangi resiko terjadinya kontaminasi langsung kulit dengan


cairan asam
b. Menggunakan alat kimia standar seperti pipet ukur, untuk
mengambil cairan asam dari wadahnya
c. Asisten pendamping harus selalu mendampingi praktikan d dalam
melakukan prosedur praktikum yang dianggap memiliki potensi
untuk terjadinya kecelakaan kerja
4. Kecelakaan kerja (tangan/lengan dan bagian tubuh lainnya tergores benda
tajam termasuk alat-alat praktikum
a. Asisten harus senantiasa menghimbau kepada praktikan untuk
bekerja sesuai prosedur
b. Praktikan diwajibkan untuk memegang teguh prinsip kehati-hatian di
dalam melakukan semua prosedur percobaan yang di lakukan , guna
mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja
c. Alat-alat

praktikum

yang sudah

rusak

dan

dianggap

bisa

menmbulkan bahaya, agar tidak digunakan kembali / tidak dibagikan


kepada praktikan
d. Asisten harus mendampingi praktikan di dalam penggunaan alat-alat
praktikum yang dianggap memiliki potensi terjadinya kecelakaan
kerja
5. Kecelakaan Kerja (praktikan saling bertabrakan karena ruang gerak yang
sempit)
a. Menyiapkan Ruangan baru yang lebih luas dan memadai untuk
digunakan sebagai ruangan khusus kegiatan praktikum , jadi rungan
praktikum akan dipisah dengan ruangan penyimpanan alat dan bahan
b. Jumlah praktikan untuk satu kali kloter praktikum, harus
dikondisikan oleh asisten dan tidak boleh terlalu banyak

23

c. Praktikan dihimbau untuk

senantiasa berhati-hati

di

dalam

pelaksanaan kegiatan praktikum.


6. Kecelakaan kerja ( pecahan batuan yang dihancurkan dengan palu geology
terlempar ke dan mengenai waja)
a. Praktikan wajib menggunakan APD yaitu safety Glass
b. Praktikan di dalam menggunakan palu geologi harus sesuai prosedur
c. Posisi tubuh harus diperhatikan pada saat menghancurkan sampel
batuan
d. Proses Penggunaan Palu Geologi terhadap batuan harus di lakukan
pada tempat yang benar / alasnya
7. Kecelakaan kerja ( kak tertimpa palu geology karena , palu geology tidak
disimpan pada tempat yang aman)
a. Setelah palu geology digunakan, praktikan wajib menyimpan /
mengamankan palu geology pada tempat yang aman
b. Jika ada yang melihat kondisi yang tidak aman terkait penyimpanan
alat, praktikan wajib mengamankan alat tersebut untuk dipindahkan
di tempat yang aman, atau segera memberi tahu ke asisten yang
bertugas
8. Kecelakaan kerja (bagian tajam pada kompas, melukai tangan praktikaan
sesat ketika kompas akan dibuka/ digunakan)
a. Laboratorium wajb menyediakan kompas yang berada dalam kondisi
baik dan siap pakai
b. Praktikan wajib mengikuti prosedur pengguunaan alat dengan baik
dan benar
c. Asisten wajib mendamping praktikan , di dalam pengunaan alat-alat
praktikum yang dianggap bisa menimpulkan potensi kecelakaan
kerja
9. Untuk menghindari kebakaran akibat sumber api yang tidak diketahui maka
a. Praktikan dilarang keras membawa barang, alat, dan benda apapun
yang berpotensi sebagai sumber api
24

b. Pada area laboratorium harus dipasang tanda-tanda langan untuk


membawa alat dan benda apapun yang berpotensi bahaya
menimbulkan sumber api
10. Untuk menhindari terjadinya ledakan gas methane (ch4) dari sampel
batubara di laboratorium maka
a. Sampel batubara harus tetap berada pada plastic sampelnya dan tidak
diutak-atik, kecuali untuk kepentingan praktikum dan dalam
pengawasan asisten / dosen yang bersangkutan
b. Sampel batubara harus disimpan pada tempat yang aman, dan tidak
melebihi batas suhu maksimum
c. Harusnya ada ruang penyimpanan khusus untuk sampel batubara

4.5.Upaya Mengatasi Penyakit Akibat Kerja


1. Melakukan penataan ulang di dalam sistem tata letak semua barang-barang
termasuk peralatan dan bahan praktkum, yang ada di dalam laboratorium
sehingga menciptakan kenyaman bagi praktikan di dalam melakukan
kegiatan di laboratorium
2. Memperbaiki system sirkulasi udara di dalam laboratorium dengan berbagai
cara diantaranya
a. Menambah

unit

kipas

angin

dalam

laboratorium

untuk

memperlancar aliran udara


b. Menyiapkan ruangan

baru bagi untuk kegiatan praktikum yang

memiliki system ventilasi yang lebih baik dari sekarang


3. Menyingkirkan segala bentuk benda-benda dan bahan yang memilik potensi
sumber penyakit dan berkumpulnya hewan-hewan pembawa penyakit
4. Senantiasa menjaga kebersihan laboratorium, karena penyakit pada
umumnya menyerang karena lingkungan kerja yang tidak bersih
5. Menyiapkan kotak P3K

25

6. Praktikan yang diduga menderita penyakit menular, seperti flu dan penyakit
menular lainnya seharusnya :
a. Diberikan izin istirahat, untuk tidak mengikuti kegiatan praktikum ,
karena dikhawatirkan dapat menularkan virus flu kpada orang-orang
disekitarnya
b. Praktikan yang merasa sedang menderita penyakit dan dapat menular
baik melalui udara atau sentuhan diwajibkan menggunakan:
i. Sarung tangan
ii. Masker
7. Jika terjadi gejala / penyakit mendadak dan sulit di tangani lakukan :
a. Berikan pertolongan pertama jika memungkinkan
b. Segera laporkan kepada pihak yang lebih kompeten
c. Membawanya ke ruang kesehatan terdekat, (unit kesehatan) atau
puskesmas/ rumahsakit

4.6.Job Safety Analisis Dan Analisis Resiko


di dalam pembuatan laporan analisis K3 di suatu unit kerja, maka ada dua hal
penting yang sangat dianjurkan untuk dilakukan analisis lanjutan, yaitu Job safety Analisis
dan Analisis Resiko. Kedua analisis ini kemudian nantinya dapat digunakan sebagaii
parameter acuan yang dapat dipertanggungjawabkan melalui suatu laporan

dan

form.Adapun Job Safety Analisis dan Analsisi Resiko di laboratorium Geologi dan survey
dapat diperlihatkan pada form dibawah ini yaitu:

26

27

Unit Kerja
Tanggal

FORMULIR ANALISIS RESIKO


: Laboratoium Geologi & Survey
Pekerjaan
: 31 Mei 2015
Penilai

: Praktikum Geologi & Survey


:

28

4.7.Upaya Penerapan K3
Untuk meningkatkan kualitas penanganan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di
unit kerja laboratorium geologi dan surve maka, perlu dilakukannya berbagai upaya untuk
meningkatkan penerapan K3 di lingkungan laboratorium geologi dan survey ,Dan
sebagaimana telah disinggung sebelumnya pada BAB III, point 3.5 dan 3.6 yaitu K3 yang
telah diterapkan dan yang belum diterapkan di laboratorium geologi dan survey, maka
upaya penerapannya dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Memenejemen penerapan dan pengaplikasian K3 dengan Baik,sistematis
dan structural di lingkungan laboratorium geologi dan survey, dengan
memberikan

modal dasar melalui pemberian pemahaman dasar kepada

seluruh Asisten,Praktikan , dan orang-orang yang berada di lingkungan


lanoratorium geologi dan survey mengenai penerapan upaya K3
2. Upaya-upaya K3 yang telah diterapkan ,agar senantiasa terus menerus
dterapkan , dan untuk upaya-upaya K3 yang belum diterapkan (sesuai BAB
III point 3.6) agar secepatnya harus diterapkan demi peningkatan kualitas
pelayanan, K3 di lingkungaan laboratorium geologi dan survey
3. Melakukan Upaya analisis K3 melalui JOB safety analisis dan analisis
resiko, di laboratorium geologi dan survey, sehngga data hasil analisis
tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dasar di dalam peningkatan mutu
dan kualitas pelayanan K3 di laboratorium geologi dan survey

29

BAB V
KESIMPULAN

5.1.Kesimpulan
Dengan merujuk pada Pembahasan pada bab sebelumnnya maka dapat

disimpulkan

beberapa point penting di dalam laporan analisis K3 lab.Geosurvey yaitu :


a. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa ada beberapa jenis kecelakaan kerja
yang pernah di lab.Geosurvey seperti

terpeleset,kepala tertimpa batuan,caiiran

asam menggenai kulit praktikan,tangan tergores batuan, dan praktikan saling


bertabrakan. Keadaan tersebut disebabkan oleh 2 faktor utama yaitu :
i. Kondisi kerja tidak aman
ii. Tindakan kerja yang tidak aman
b. Di dalam unit kerja lab Geosurvey, terdapat beberapa penyakit akibat kerja yang
pernah terjadi diantaranya : Kepa Pusing, Mual-Mual,Pingsan,demam, dan yang
kemungknan dapat terjadi seperti sesak nafas / gangguan pernafasan. Dan adapun
analisis terkait penyebab penyakit terseput yaitu:
i. Kondisi Sirkulasi udara di dalam ruangan tidak lancar
ii. Ruang kerja prakrikum terlalu sempit
iii. Praktikan tidak menggunakan masker
iv. Praktikan tidak menggunakan sarung tangan
c. Di dalam mengatasi kondisi kerja yang tidak aman, dan tindakan kerja yang tidak
aman, maka dapat dilakukan beberapa pendekatan yaitu :
i. Untuk kondisi kerja tidak aman, maka dapat digunakan pendekatan
objektif, artinya bahwasegala sesuatu yang menyangkut objek kerja
dan linggkungan pekerjaan harus ditataulang sedemikian rupa,
hingga dianggap aman dan tiidak mengganggu kelancaran kegiatan
praktikum
ii. Untuk tindakan kerja yang tidak aman, maka dapat dilakukan
pendekatan subjektif yang artiinya bahwa, upaya pencegahan
30

dilakukan dengan metode peersuasif, baik melalui arahan, kordinasi,


informasi, yang baik dan benar, agar para subjek studi bertindak
sesuai prosedur yang diterapkan
d. Di dalam upaya mengatasi penyakit akibat kerja yang terjadi di lab.Geosurvey maka
perlu dlakukan beberapa upaya seperti:
i. Praktikan wajib menggunakan masker dan sarung tangan selama
proses praktikum berlangsung. Selan sebagai pertahanan diri dari
debu, dan material lainnya, juga dapat mencegah penyebaran bakteri
dan virus
ii. Alira sirkulasi ruangan praktikum harus diperbaiki sedemikian rupa,
baik dengan merubah system ventilasi, maupu penggunaan fan yang
cukup
iii. Menyediakan ruang praktikum yang lebh luas
e. Di dalam membuat Job safety Analisis dan analisis resiko maka, tahapan pokok
kegiatan yang terjadi di laboratorium geology dan survey yaitu :
i. Persiapan alat
ii. Pembagian alat kepada kelompok praktikan
iii. Kegiatan inti / identifikasi batuan dan mineral
iv. Tahap akhr yaitu pengembalian kembali alat dan bahan
f. Di dalam proses peningkatan pelayanan K3 di lab geosurvey, maka perlu dilakukan
upaya-upaya penerapan K3 seperti :
i. Manajemen ulang Penerapan K3 dengan Baik, Sistematis dan sesuai
dengan peruntukannya
ii. Upaya-upaya penerapan k3 yang selama ini telah berlangsung, agar
tetap dilestarikan dan melakukan upaya lain yang belum di lakukan
iii. Melakukan

kegiatan analisis K3 di lab Geosurvey untuk

emndapatkan data yang dapat digunakan sebagai acuan dan bahan


diskus d dalam menngkatkan pelayanan K3 di laboratorium gologi
dan survey

31

5.2.Saran
a. Alangkah lebih baiknya, jika di dalam pembuatan laporan analisis K3 ini, terdapat
jadwal konsultasi / revisi , sehingga laporan ini bisa lebih disempurnakan.
b. Jika memungkinkan, bahwa mahasiswa (i) berikutnya jika ingin melakukan analisis
k3, sebaiknya dilakukan di perusahaan pertambangan.
c. Laporan akhir seperti ini harus dipertahankan, karena lebih memiliki manfaat
dibandingkan dengan pelaksanaan UAS

32

LAMPIRAN GAMBAR

A.Kondisi Tidak Aman

Lemari tempat penyimpanan sampel batuan


terlalu kecil sehinngga sampel batuan bisa
dengan mudah jatuh ke lantai ,batuan
disusun tidak beraturan

Media lokasi praktikum hanya dilakukan di media lantai


sehngga , sangat tidak aman, harusnya ada meja khusus
untuk kegiatan praktkum

Kotak sampel tidak ditata dengan aman, dan


tidak pada tempat yang safety

Sampel batuan/batubara disimpan berserakan( tidak pada


suatu tempat yang aman) dan lokasinya sangat berdekatan
dengan papan tulis

Kaca,kawat,paku, statifdisimpan pada tempat


yang tidak aman, dan d campur saja di dalam
sebuah kardus, dan disimpan di rungan yang
tidak safety

Tata letak meja,lemari sampel dan papan tulis , salah / tidak


aman/saling berdekatan hal ini terjadi karena ruangan
sangat kecil (ruang praktikum digabung dengan ruang
penyimpanan alat dan bahan)

33

LAMPIRAN GAMBAR

B.Tindakan Kerja Tidak Aman

Praktikan tidak menggunakan sarung tangan, tidak


menggunakan safety glass, tidak menggunakanjas lab / PDH

Praktikan tidak menyimpan alat alat praktikum dengan


beanar (sesua tempatnya) setelah selesai digunkan, tapi
hanya menyimpannya di atas meja, dan berpotens untuk
jatuh ke lantai dan menimbulkan bahaya

Praktikan melakukan kesalahan prsedur di dalam


memecahkan batuan dengan tidak meminggirkan
dulu alat dan bahan yang dapat menggannggu
proses saat memecahkan batuan. (praktikan
sudah menggunakan safety glass, tapi tidak
menggunakan sarung tangan)

Sampel mineral dan batuan di simpan di dalam


leamri buku setelah dgunakan

34

LAMPIRAN GAMBAR

C.Upaya K3 yang telah dilakukan

Disediakan alat pemadam api, jenis dry powder di


dindng lab.jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran /
potensi api

Lab, menyediakan lemari khusus tempat penympanan


berbagai perlengkapan lab, dan kegiatan praktikum termasuk
beberapa jenis APD

Lab, menyediakan kpas angina, untuk menjaga


sirkulasi udara di dalam ruangan tetap stabil,

Lab menyediakan beberapa APD seperti hel safety,Airmuff,


safety Glass

35

Anda mungkin juga menyukai