Oleh:
Rombel 1
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Laporan Hasil
Observasi Ergonomi di Gesh Auto Car Wash Patemon”. Laporan ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ergonomi.
Penulis sadar bahwa selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Gesh Auto Car Wash, Patemon yang telah memberikan izin untuk mengambil
data.
2. Dosen pengampu Ergonomi, Drs. Herry Koesyanto, MS atas bekal pengetahuan
yang diberikan.
3. Orang tua yang selalu memberikan doanya.
Laporan ini disusun berdasarkan wawancara dan pengamatan keluhan yang
dialami selama bekerja, risiko bahaya di tempat kerja, dan kondisi tempat kerja.
Berbagai upaya telah penulis lakukan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam laporan
ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini tak lepas dari kesalahan dan kekurangan
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Penulis berharap
laporan ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
3.4 METODE OBSERVASI ................................................................................... 14
3.5 OBJEK OBSERVASI ....................................................................................... 14
3.6 INSTRUMEN OBSERVASI ............................................................................ 15
3.7 TEKNIK PENGAMBILAN DATA .................................................................. 15
3.8 PROSEDUR OBSERVASI ............................................................................... 16
3.8.1 Tahap Pra Observasi ................................................................................... 16
3.8.2 Tahap Pelaksanaan Observasi ..................................................................... 16
3.8.3 Tahap Paska Observasi ............................................................................... 16
3.9 TEKNIK ANALISIS DATA ............................................................................. 17
3.9.1 Analisis Univariat ....................................................................................... 17
3.10 PANDUAN WAWANCARA ......................................................................... 17
3.11 KUISIONER ................................................................................................... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 25
4.1 ANALISIS POTENSI BAHAYA ..................................................................... 25
4.2 ANALISIS 5R ................................................................................................... 28
4.3 KARAKTERISTIK RESPONDEN .................................................................. 29
4.3.1 Usia ............................................................................................................. 29
4.3.2 Jenis kelamin............................................................................................... 30
4.3.3 Tingkat pendidikan ..................................................................................... 30
4.3.4 Masa kerja ................................................................................................... 31
4.4 HASIL KUISIONER ERGONOMI .................................................................. 31
4.5 HASIL KUISIONER NORDIC BODY MAP .................................................. 33
4.6 HASIL KUISIONER 5R (RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, RAJIN) ....... 38
4.6.1 Ringkas ....................................................................................................... 38
4.6.3 Resik ........................................................................................................... 41
4.6.4 Rawat .......................................................................................................... 42
4.6.5 Rajin ............................................................................................................ 44
4.7 PRIORITAS MASALAH ................................................................................. 45
4.8 INTI PERMASALAHAN 5R DI GESH AUTO CAR WASH ......................... 46
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 48
5.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 48
5.2 REKOMENDASI .............................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 51
LAMPIRAN ................................................................................................................ 34
PERAN ANGGOTA TIM .......................................................................................... 34
DOKUMENTASI OBSERVASI ................................................................................ 34
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dampak bagi pekerja maupun pemilik usaha. Dampak yang dapat ditimbulkan adalah
menurunnya produktivitas serta kualitas kerja, tingginya tingkat absensi pekerja dan
turn over pada pekerja. Gangguan kesehatan akibat risiko ergonomi merupakan salah
satu penyebab utama dalam terjadinya kecelakaan dan kecacatan pekerja. Ergonomi
juga berkaitan dengan penerapan 5R(Rapi, Resik, Rajin, Rawat, Ringkas) di tempat
kerja, karena tempat kerja yang menerapkan 5R akan membuat pekerja menjadi lebih
aman dan nyaman dalam melakukan pekerjaan.
Gesh Auto Car Wash merupakan tempat pencucian mobil yang berdiri tahun
2016. Di tempat pencucian mobil tersebut mayoritas jenis mobil yang dicuci adalah
jenis SUV (Sport Utility Vehicle) dan City Car. Di tempat pencucian tersebut,
terdapat fasilitas tempat tunggu, toilet pria & wanita, tempat charger. Lahan tempat
pencucian mobil tersebut cukup luas sehingga bisa menampung 7 sampai 9 mobil.
Alat yang digunakan pada pekerjaan ini antara lain spons, tabung berisi sabun
pekerja, selang air, mesin hidrolik, alat penyedot debu, sepatu boots karet, kanibo,
silikon pengkilat ban mobil dan kompresor. Dalam proses pencucian tentunya
anggota badan pekerja melakukan gerakan yang berulang-ulang selama 6 hari dalam
1 minggu. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan observasi terkait ergonomi di
tempat pencucian mobil Gesh Auto Car Wash.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui gambaran risiko bahaya ergonomi di Gesh Auto Car Wash.
2. Untuk mengetahui gambaran postur tubuh pekerja cuci mobil pada saat
melakukan pekerjaannya.
3
1.4 MANFAAT
1.4.1 Bagi Mahasiswa
1. Dapat menerima informasi dan pengalaman dari realita ilmu yang didapat di
bangku kuliah dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
2. Menambah wawasan selaku generasi yang dididik untuk siap terjun langsung di
masyarakat khususnya di lingkungan kerja.
3. Menjalin komunikasi dan silaturahmi agar dapat bertukar pikiran dan saling
berdiskusi untuk pembelajaran.
1.4.2 Bagi Instansi Tempat Observasi Lapangan
1. Merupakan sarana penghubung antara instansi dengan lembaga pendidikan
tinggi.
2. Memberikan masukan agar menjadi tempat kerja yang ergonomis.
4
BAB II
LANDASAN TEORI DAN GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA
2. 1. ERGONOMI
2. 1. 1. Definisi Ergonomi
Ergonomi adalah suatu aturan atau norma dalam sistem kerja. Kata
“ergonomi” berasal dari kata Yunani yaitu “ergon” berarti kerja dan “nomos” berarti
hukum alam, dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek manusia dalam
lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
manajemen dan perancangan dan desain. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan
teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang
digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara
keseluruhan menjadi lebih baik.
Menurut International Ergonomics Association (IEA), Ergonomi (atau human
factor) adalah disiplin ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan elemen
lainnya di dalam sebuah sistem, dan profesi yang mengaplikasikan prinsip-prinsip
teori, data dan metode untuk mendesain kerja yang mengoptimalkan kesejahteraan
manusia dan kinerja sistem secara keseluruhan. Ergonomi adalah disiplin yang
berorientasi sistem, yang sekarang berlaku untuk semua aspek kegiatan manusia.
Fokus ergonomi melibatkan tiga komponen utama yaitu manusia, mesin dan
lingkungan yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Interaksi tersebut
menghasilkan suatu sistem kerja yang tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan
yang lainnya yang dikenal dengan istilah worksystem.
5
6
analisis untuk menentukan alternatif intervensi. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penerapan ergonomi:
1. Kondisi fisik, mental dan sosial harus diusahakan sebaik mungkin sehingga
didapatkan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
2. Kemampuan jasmani dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan
antropometri, lingkup gerak sendi dan kekuatan otot.
3. Lingkungan kerja harus memberikan ruang gerak secukupnya bagi tubuh dan
anggota tubuh sehingga dapat bergerak secara leluasa dan efisien.
4. Pembebanan kerja fisik dimana selama bekerja peredaran darah meningkat 10
s/d 20 kali. Meningkatnya peredaran darah pada otot-otot yang bekerja memaksa
jantung untuk memompa darah lebih banyak.
5. Sikap tubuh dalam bekerja. Sikap tubuh dalam bekerja berhubungan dengan
tempat duduk, meja kerja dan luas pandangan. Untuk merencanakan tempat
kerja dan perlengkapan yang dipergunakan, diperlukan ukuran-ukuran tubuh
yang menjamin sikap tubuh paling alamiah dan memungkinkan dilakukan
gerakan-gerakan yang dibutuhkan.
2.3 5R
2.3.1 Ringkas
Secara konsep, “Ringkas” disini dijelaskan sebagai tindakan untuk
menyimpan barang yang dibutuhkan atau untuk menyingkirkan barang yang tidak
perlu. Namun, dalam kenyataannya ketika kita meringkas barang yang tidak
dibutuhkan timbul alasan-alasan antara lain membuang barang itu pemborosan dan
membutuhkan waktu jika melakukan itu atau mungkin kita suatu saat pasti
menggunakannya. Jalan terbaik untuk mengakhiri konflik itu adalah pemilihan yang
jelas tentang barang yang diperlukan atau tidak. Kegiatan “Ringkas” yang efektif
akan menciptakan perasaan akan ruang yang lebih lega bagi area tersebut karena yang
ada di area tersebut hanya barang-barang yang diperlukan saja. Sehingga, pekerja
merasa nyaman dan lebih leluasa dalam menjalankan pekerjaan mereka.
2.3.1 Rapi
Konsep dari 5R yang kedua ini mengajarkan untuk menyimpan atau
meletakkan barang di tempat penyimpanan barang yang sudah disediakan. Berikan
tanda visual di setiap barang dan tempat penyimpanan dengan cara memberikan label.
Meletakkan barang sesuai dengan tingkat frekuensi pemakaiannya dan pastikan
semua orang yang ingin menggunakannya mengerti maksud dan tujuan dari
penempelan label pada barang atau tempat penyimpanan. Kegiatan ini bertujuan agar
barang dapat dilihat, dapat dikeluarkan, dan mudah. Hal terpenting dari konsep
“Rapi” ini adalah barang diletakkan dalam posisi yang tetap, tidak mudah berubah-
ubah (tempat penyimpanannya khusus untuk barang tersebut), dan jumlah yang ditata
dalam bentuk tetap pula. Konsep “Rapi” yang efektif akan mengurangi pemborosan
waktu pencarian barang dan meningkatkan produktivitas.
2.3.3 Resik
Konsep “resik” ini pada intinya adalah kegiatan yang menekankan pada
tindakan untuk membersihkan lingkungan kerja yang dilakukan oleh setiap karyawan
secara individu atau secara bersama-sama. Kegiatan ini dilakukan setiap hari atau
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Menyediakan peralatan penunjang kebersihan,
11
seperti sapu, lap, masker dan peralatan bersih-bersih lainnya ketika membersihkan
tempat kerja. Aktifitas resik ini akan mengakibatkan area kerja menjadi lebih nyaman
dan menunjukkan alat dalam keadaan baik dan siap pakai
2.3.4 Rawat
Merupakan proses untuk mempertahankan standar yang sistemik untuk
memastikan tiga konsep yaitu Ringkas, Rapi, Resik dapat dipelihara agar setiap
penyimpangan dan ketidaknormalan menjadi lebih mudah untuk ditangani atau
dikendalikan. Konsep ini juga dapat diaplikasikan dengan cara memasang media
informasi atau peraturan di area keja. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan cara
mememberikan reward (bonus atau penghargaan) kepada pelaksana maupun yang
bertanggung jawab terhadap wilayah penataan barang. Dengan konsep ini, para
konsumen juga akan merasa nyaman dengan lingkungan perusahaan saat akan
menggunakan jasa atau membeli produk perusahaan.
2.3.5 Rajin
Aktifitas “Rajin” ini merupakan kegiatan untuk mengajak semua pekerja yang
bertujuan untuk menciptakan kesadaran semua individu untuk menata lingkungan
kerja masing-masing, sehingga berdisiplin 5R dapat menjadi budaya diseluruh
karyawan perusahaan.
menjamin kebersihan kendaraan pelanggan 100% bersih. Jika masih terdapat kotoran
atau noda pada kendaraan pelanggan maka akan dibersihkan lagi tanpa dikenakan
tarif tambahan. Rata-rata jumlah mobil yang dicuci per harinya adalah 30 mobil.
2.5 ALAMAT
Gesh Auto Car Wash bertempat di Jalan Raya Sekaran. Tepatnya di Jalan Mr.
Koesbiyono Tjondro Wibowo Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati, Kota
Semarang, Provinsi Jawa Tengah dengan kode pos 50228, No. telp. 0858-0222-2635.
14
15
6. Bagaimana pembagian jam kerja para pekerja di Gesh Auto Car Wash?
7. Berapa lama jam operasional Gesh Auto Car Wash?
8. Ada berapa hari libur dalam satu minggu?
9. Berapa jumlah rata-rata mobil yang dicuci dalam satu hari?
10. Apakah sering dilakukan service secara berkala pada alat kerja?
11. Bagaimana proses kerja dan alat apa saja yang digunakan dalam mencuci mobil?
3.11 KUISIONER
Kuisioner pekerja di Gesh Auto Car Wash Patemon
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis kelamin :
3. Umur :
4. Pendidikan terakhir :
5. Masa kerja :
B. Kuisioner Ergonomi
Berilah tanda Checklist ( ) pada alternatif jawaban yang menurut Anda paling
tepat.
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah suhu di tempat kerja terlalu panas ?
2 Apakah tempat kerja terlalu silau?
3 Apakah tempat kerja terlalu bising?
4 Apakah bau asap mobil cukup mengganggu
pernafasan?
5 Apakah bau sabun mobil cukup mengganggu
pernafasan?
6 Apakah pekerjaan dilakukan hanya dengan posisi
19
berdiri saja?
7 Apakah para pekerja dapat menjangkau peralatan
kerja dengan mudah?
8 Apakah peralatan yang tersedia membuat anda
leluasa dalam bekerja?
9 Apakah APD yang tersedia jika digunakan dalam
jangka waktu yang lama masih terasa nyaman
digunakan ?
10 Apakah penataan ruang kerja sudah memudahkan
anda dalam bekerja?
11 Apakah ada aturan jam istirahat?
12 Apakah lantai di tempat cuci mobil licin?
13 Apakah Anda pernah terpeleset?
14 Apakah tata letak selang air berantakan?
15 Apakah Anda pernah tersandung selang hingga
jatuh?
16 Apakah Anda menjangkau bagian atas mobil
dengan berdiri di atas roda mobil?
20
D. Kuisioner 5R
No Uraian Pernyataan Ya Tidak
Ringkas
1. Di area tempat kerja, saya membuang barang yang
tidak perlu
2. Saya mengklasifikasikan barang berdasarkan derajat
kebutuhannya (jarang dibutuhkan, kadang dibutuhkan,
sangat dibutuhkan)
3. Di area kerja, saya menyimpan barang yang tidak
terlalu sering dipergunakan di gudang/ tempat
penyimpanan
4. Saya tidak menempatkan barang pribadi yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan di area tempat saya
bekerja
5. Saya melakukan pengklasifikasian barang setiap hari.
6. Saya memastikan pemakaian barang atau alat kerja sesuai
dengan kebutuhan (tidak berlebihan)
7. Jumlah persediaan maksimum semua item yang
"diperlukan" sudah saya tentukan
22
Resik
17. Saya ikut serta dalam kegiatan kebersihan di
lingkungan kerja
18. Saya menerapkan metode pembersihan dan inspeksi yang
sederhana dan tidak menunda-nunda untuk
membersihkan apabila terdapat kotoran
19. Saya membersihkan tempat-tempat yang jarang
diperhatikan orang
20. Saya memeriksa apa yang menjadi penyebab
kekotoran di lingkungan kerja
21. Saya mendorong setiap orang agar menjaga
kebersihan
22. Alat kebersihan yang dibutuhkan cukup tersedia
23
25
26
- Pekerja terpeleset
4.1.4 Mobil dinaikkan dengan bantuan mesin hidrolik setinggi 1,75 m untuk
mempermudah dalam membersihkan bagian bawah mobil. Setelah itu mobil
diturunkan kembali. Potensi bahayanya:
- Pekerja tersetrum saat menyalakan mesin hidrolik
- Pekerja terjepit mesin hidrolik
- Tangan pekerja terjepit dan tergores saat membersihkan bagian bawah
mobil
- Pekerja tertimpa mobil
- Terjadi kebakaran atau ledakan karena pekerja bekerja sambil merokok
- Pekerja merasakan sakit pada telinga akibat suara bising mesin hidrolik
4.1.5 Proses pencucian seluruh bodi mobil, potensi bahayanya:
- Pekerja terciprat sabun dan mengenai mata
- Pekerja terhirup bau sabun secara terus-menerus
- Kaki pekerja selalu terkena air sehingga berisiko terkena kutu air
- Pekerja terpeleset
- Pekerja tersandung selang air
4.1.6 Setelah mobil selesai dicuci, mobil dipindahkan ke tempat parkir untuk
dilakukan proses pengelapan bodi mobil yang masih basah. Potensi bahayanya:
- Pekerja tertabrak atau terserempet mobil
- Kaki pekerja terlindas ban mobil
- Pekerja menabrak tembok menggunakan mobil yang dikendarainya
- Pekerja terjatuh atau terkilir karena pekerja mengelap bagian atas mobil
dengan bertumpuan pada pijakan mobil, tanpa adanya pengaman
- Bising kendaraan bermotor
- Gangguan pernafasan akibat menghirup debu dan zat kimia yang
dihasilkan dari mobil
4.1.7 Setelah mobil dikeringkan, bagian dalam mobil dibersihkan dengan alat
penyedot/pembersih debu bertenaga listrik. Potensi bahayanya:
27
- Pekerja tersetrum
- Pekerja tersandung selang pembersih
- Tangan atau kaki pekerja tersedot alat pembersih
- Kaki pekerja lecet karena bekerja tidak menggunakan alas kaki
- Pekerja terjepit saat membersihkan bagian dalam mobil.
- Gangguan pernafasan akibat menghirup debu dari dalam mobil
4.1.8 Proses terakhir adalah pemolesan ban mobil dengan silikon pengkilat ban agar
ban mobil menjadi lebih bersih dan mengkilat. Potensi bahayanya:
- Tangan pekerja terjepit saat membersihkan ban mobil
- Tangan pekerja tergores bagian atas ban mobil
- Bau zat kimia dari silikon pengkilat ban
Pekerja banyak terpapar pada hazard umum dari lingkungan kerja tersebut
seperti lantai licin, butiran pasir dan debu serta terpapar percikan air terus menerus.
Hazard ini membahayakan karena seharusnya lingkungan kerja dalam keadaan aman,
dan tidak membahayakan pekerjanya. Pekerja juga terpapar dengan faktor kimia
seperti penggunaan sabun yang terus menerus, faktor ergonomik yang membutuhkan
pekerja berdiri lama dan membungkuk untuk membersihkan bagian dalam mobil saat
bekerja. Pekerja juga mengalami hazard fisik yaitu elektrik menyambung steker,
bising yang bersumber dari alat vacuum cleaner, kompresor, tabung sabun dan selang
air karena menggunakan tekanan angin. Pekerja juga terpapar dengan faktor biologi
seperti kubangan air yang berasal dari cucian mobil menyebabkan bakteri, jamur,
cacing, dan jentik nyamuk. Faktor psikososial juga menjadi hazard umum bagi
pekerja dengan adanya perilaku merokok. Ini membahayakan kesehatan karena
merokok mempunyai efek yang buruk terhadap pekerja. Hanya beberapa pekerja
yang menggunakan alat pelindung diri sepatu boot karena di tempat pencucian mobil
tersebut hanya ada 2 sepatu boot. Ada pula pekerja yang tidak menggunakan alas kaki
apapun ketika bekerja, hal tersebut sangat berbahaya. Alat pelindung diri yang
dipakai pekerja harus dipakai secara lengkap untuk mengelakkan jamur, bakteri, dan
cacing yang dapat membahayakan pekerja karena mereka terpajan air dan sabun
28
terlalu lama. Di Gesh Auto Car Wash ini juga terdapat pekerja yang masih di bawah
umur yaitu 15 tahun, maka perlu diberi pengetahuan keselamatan kesehatan kerja
yang lebih. Pekerja secara keseluruhan sering mengalami gangguan kesehatan berupa
keluhan pegal-pegal badan, kutu air, iritasi kulit, telinga sakit. Ini disebabkan posisi
pekerja yang lebih banyak berdiri dan membungkuk saat melakukan pekerjaan, kutu
air dan iritasi kulit karena paparan air yang terus menerus, telinga sakit karena
kebisingan dari mesin hidrolik. Ditemukan adanya kotak P3K di tempat pencucian
mobil. Ketersediaan kotak P3K penting sebagai pertolongan awal jika terjadi
kecelakaan kerja yang bersifat ringan atau adanya keluhan akibat kerja yang dapat
ditangani dengan obat – obatan umum.
4.2 ANALISIS 5R
5R merupakan kependekan dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. 5R
merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan kebiasaan positif para
pekerja dengan cara membangun dan memelihara sebuah lingkungan yang bermutu
didalam sebuah organisasi agar dapat memajukan organisasi tempat kerja, menjamin
kesesuaiannya dengan standard yang ada yang berujung pada peningkatan efisiensi
dan produktifitas.
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan dapat diketahui bahwa pekerja
Gesh Auto Car Wash telah menerapkan 5R di tempat kerja, antara lain:
4.2.1 Ringkas
- Memisahkan barang yang tidak digunakan dan masih digunakan.
- Menyingkirkan barang yang tidak diperlukan.
4.2.2 Rapi
- Menyusun semua barang dengan teratur dan rapi.
- Menetapkan standar letak tempat penyimpanan sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya, jika sering digunakan peletakan barang tersebut jangan terlalu
jauh.
29
4.2.3 Resik
- Membersihkan area lantai kerja dari sampah yang ada.
- Membersihkan peralatan yang ada di area kerja.
- Memeriksa apa yang menjadi penyebab kekotoran di lingkungan kerja.
- Menyediakan alat kebersihan yang memadai.
4.2.4 Rawat
- Memelihara kondisi area kerja agar tidak berantakan dan kacau.
- Menjaga lingkungan sesuai standar yang telah ditetapkan.
4.2.5 Rajin
- Melaksanakan standar keselamatan karyawan dengan menggunakan
perlengkapan keselamatan dalam bekerja.
- Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu (tidak mengulur-ulur waktu).
- Membuat 5R menjadi suatu kebiasaan dan terus memliharanya dalam jangka
waktu yang panjang.
4.3 KARAKTERISTIK RESPONDEN
Responden dalam observasi ini adalah pemilik dan pekerja di Gesh Auto Car
Wash, Patemon dengan jumlah 1 orang pemilik dan 4 orang pekerja. Responden
dalam observasi ini dapat dikelompok-kelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, dan masa kerja.
4.3.1 Usia
Tabel 4. 1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Sakit 1 25,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit di bahu kiri Tidak Sakit 0 0,0
Agak Sakit 0 0,0
Sakit 1 25,0
Sakit Sekali 3 75,0
Sakit di bahu kanan Tidak Sakit 0 0,0
Agak Sakit 0 0,0
Sakit 1 25,0
Sakit Sekali 3 75,0
Sakit pada lengan atas kiri Tidak Sakit 0 0,0
Agak Sakit 0 0,0
Sakit 1 25,0
Sakit Sekali 3 75,0
Sakit di punggung Tidak Sakit 2 50,0
Agak Sakit 1 25,0
Sakit 1 25,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada lengan atas Tidak Sakit 0 0,0
kanan Agak Sakit 0 0,0
Sakit 1 25,0
Sakit Sekali 3 75,0
Sakit pada pinggang Tidak Sakit 0 0,0
Agak Sakit 1 25,0
Sakit 2 50,0
Sakit Sekali 1 25,0
Sakit pada bokong Tidak Sakit 4 100,0
Agak Sakit 0 0,0
35
Sakit 0 0,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada pantat Tidak Sakit 4 100,0
Agak Sakit 0 0,0
Sakit 0 0,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada siku kiri Tidak Sakit 1 25,0
Agak Sakit 3 75,0
Sakit 0 0,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada siku kanan Tidak Sakit 1 25,0
Agak Sakit 3 75,0
Sakit 0 0,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada lengan bawah Tidak Sakit 0 0,0
kiri Agak Sakit 0 0,0
Sakit 0 0,0
Sakit Sekali 4 100,0
Sakit pada lengan bawah Tidak Sakit 0 0,0
kanan Agak Sakit 0 0,0
Sakit 0 0,0
Sakit Sekali 4 100,0
Sakit pada pergelangan Tidak Sakit 1 25,0
tangan kiri Agak Sakit 2 50,0
Sakit 1 25,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada pergelangan Tidak Sakit 1 25,0
tangan kanan Agak Sakit 2 50,0
36
Sakit 1 25,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada tangan kiri Tidak Sakit 0 0,0
Agak Sakit 0 0,0
Sakit 4 100,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada tangan kanan Tidak Sakit 0 0,0
Agak Sakit 0 0,0
Sakit 4 100,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada paha kiri Tidak Sakit 0 0,0
Agak Sakit 1 25,0
Sakit 0 0,0
Sakit Sekali 3 75,0
Sakit pada paha kanan Tidak Sakit 0 0,0
Agak Sakit 1 25,0
Sakit 0 0,0
Sakit Sekali 3 75,0
Sakit pada lutut kiri Tidak Sakit 1 25,0
Agak Sakit 3 75,0
Sakit 0 0,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada lutut kanan Tidak Sakit 1 25,0
Agak Sakit 3 75,0
Sakit 0 0,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada betis kiri Tidak Sakit 1 25,0
Agak Sakit 1 25,0
37
Sakit 2 50,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada betis kanan Tidak Sakit 1 25,0
Agak Sakit 1 25,0
Sakit 2 50,0
Sakit Sekali 0 0,0
Sakit pada pergelangan Tidak Sakit 2 50,0
kaki kiri Agak Sakit 0 0,0
Sakit 1 25,0
Sakit Sekali 1 25,0
Sakit pada pergelangan Tidak Sakit 2 50,0
kaki kanan Agak Sakit 0 0,0
Sakit 1 25,0
Sakit Sekali 1 25,0
Sakit pada kaki kiri Tidak Sakit 0 0,0
Agak Sakit 0 0,0
Sakit 0 0,0
Sakit Sekali 4 100,0
Sakit pada kaki kanan Tidak Sakit 0 0,0
Agak Sakit 0 0,0
Sakit 0 0,0
Sakit Sekali 4 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa keluhan yang paling sering
dirasakan oleh semua responden dengan tingkat keluhan sakit sekali (100,0%) adalah
sakit pada lengan bawah kiri dan kanan, serta sakit pada kaki kiri dan kanan.
Sedangkan pada tingkat keluhan sakit yang dirasakan 4 responden (100,0%) adalah
sakit pada tangan kiri dan kanan. Kemudian terdapat 3 responden (75,0%) yang
merasakan sakit dibahu kiri dan kanan, sakit pada lengan atas kiri dan kanan, serta
38
sakit pada paha kiri dan kanan dengan tingkat keluhan sakit sekali. Pada tingkat
keluhan agak sakit, 3 responden (75,0%) merasakan sakit/ kaku di leher bagian atas,
sakit pada siku kiri dan kanan, serta sakit pada lutut kiri dan kanan. Semua responden
(100,0%) menyatakan tidak merasakan sakit pada bokong dan pantat.
4.6.2 Rapi
Tabel 4. 8 Hasil Kuisioner Rapi
Pertanyaan Alternatif Frekuensi Persentase
Jawaban (%)
Saya memberi keterangan (tempat, Ya 1 25,00
nama barang, jumlah) pada setiap Tidak 3 75,00
barang
Setiap area kerja memiliki Ya 1 25,00
penanggungjawab dari barang yang Tidak 3 75,00
ada dilokasi kerja tersebut
Saya menyusun barang sesuai dengan Ya 3 75,00
kegunaan, urutan, dan frekuensi Tidak 1 25,00
penggunanya
Saya menata barang berdasarkan Ya 3 75,00
waktu masuknya, barang yang lama Tidak 1 25,00
harus dihabiskan terlebih dahulu,lalu
menggunakan barang yang baru
Saya menggambarkan garis besar tata Ya 0 0,0
letak dari setiap penempatan barang Tidak 4 100,0
Saya dapat dengan mudah dan Ya 4 100,0
cepat dalam mengambil serta Tidak 0 0,0
mengembalikan barang
Pimpinan saya telah memberi teladan Ya 4 100,0
dalam pelaksanaan rapi, mulai dari Tidak 0 0,0
ruang/ area kerjanya sendiri
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hanya terdapat 1 responden
(25,0%) yang memberi keterangan (tempat, nama barang, jumlah) pada setiap
barang dan bertanggungjawab atas barang yang ada di lokasi kerja tersebut.
Sedangkan ada 3 responden (75,0%) yang telah menyusun barang sesuai dengan
41
4.6.3 Resik
Tabel 4. 9 Hasil Kuisioner Resik
4.6.4 Rawat
Tabel 4. 10. Hasil Kuisioner Rawat
Pertanyaan Alternatif Frekuensi Persentase
Jawaban (%)
Saya menjaga lingkungan kerja sesuai Ya 3 75,00
dengan standar yang ditetapkan Tidak 1 25,00
4.6.5 Rajin
Tabel 4. 11 Hasil Kuisioner Rajin
4.8.4 Rawat
- Tidak dibuat dan dipasang label dan tanda ‘berbahaya’ pada barang-
barang yang berisiko
- Struktur kerja tidak dibuat sehingga karyawan kurang mengetahui apa
yang menjadi tugas dan tanggung jawab
- Tidak memberi keterangan pemakaian pada barang-barang yang jika
digunakan membutuhkan keahlian
4.8.5 Rajin
- Tidak dilaksanakan standar keselamatan karyawan dengan
menggunakan perlengkapan keselamatan dalam bekerja
- Tidak terdapat daftar penilaian 5R terhadap karyawan
- Tidak melakukan pemeriksaan 5R dan melakukan perbaikan apabila
terdapat kesalahan dan kekurangan
47
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa secara umum, masalah
ergonomi yang sering terjadi antara lain sakit di bahu kiri, bahu kanan, lengan atas
kiri, siku kiri, siku kanan, lengan bawah kiri, lengan bawah kanan, tangan kiri, tangan
kanan, paha kiri, paha kanan, lutut kiri. Hal tersebut terjadi karena banyaknya
frekuensi pekerja dalam mencuci mobil sehingga keluhan-keluhan sakit muncul
begitu saja. Selain itu, dari sisi lingkungan kerja, mulai dari silau, bising, pana, polusi
dan lain-lain.
Berdasarkan data yang telah di diperoleh menghasilkan data yaitu terdapat 4
responden (100,0%) yang menyatakan bahwa tempat kerja telalu panas, silau, dan
bising. Selain itu 4 responden (100,0%) juga mengatakan bahwa penataan ruang kerja
sudah memudahkan responden dalam bekerja sehingga responden dapat menjangkau
peralatan dengan mudah dan membuat leluasa dalam bekerja. Kemudian terdapat 4
responden (100,0%) yang menyatakan bahwa lantai tempat cuci mobil licin dan
selang air di tempat kerja berantakan sehingga pekerja pernah terpeleset dan
tersandung di tempat kerja. Terdapat 2 responden (50,0%) mengatakan bahwa bau
asap mobil mengganggu pernapasan sedangkan 1 responden (25,0%) mengatakan
bahwa bau sabun pencuci mobil cukup mengganggu pernapasan. Seluruh responden
(100,0%) menjelaskan bahwa pekerjaan tidak hanya dilakukan dengan posisi berdiri
saja dan terdapat 3 responden (75%) yang tidak menjangkau bagian atas mobil
dengan posisi berdiri di atas roda mobil. Lalu terdapat 3 responden (75,0%)
mengatakan APD yang tersedia jika digunakan dalam jangka waktu yang lama masih
terasa nyaman. Berdasarkan pernyataan dari 3 responden (75,0%) yang bekerja
diketahui bahwa di Gesh Auto Car Wash tidak terdapat aturan jam istirahat.
49
5.2 REKOMENDASI
a. Administrative Control
Pada bidang administrtivei control yang dapat rekomendasikan untuk
diterapkkan adalah adalah :
1. Membuat peraturan agar pekerja pada saat bekerja tidak diperbolehkan untuk
merokok
2. Memberikan label pada tempat penyimpanan barang-barang yang digunakan
pada saat bekerja agar lebih tertata rapi dan memudahkan pekerja dalam
pengambilan alat
3. Memberikan surat teguran pada pekerja yang tidak menggunakan apd yang telah
disediakan untuk bekerja
b. Engineering Control
Pada bidang engineering control yang dapat rekomendasikan untuk
diterapkkan adalah adalah :
1. Melakukan service secara berkala pada mesin hidrolik
2. Melakukan service berkala pada alat penyedot debu
c. Alat Pelindung Diri (APD)
Penggunaan alat pelindung diri adalah pilihan terakhir yang dapat dilakukan
untuk mengurangi tingkat risiko pada pekerja. Adapun APD yang perlu digunakan
antara lain:
1. Pelindung telinga yaitu ear muff atau ear plug, yang digunakan pekerja untuk
mengurangi kebisingan dari mesin hidrolik dan kendaraan.
2. Pelindung mata yaitu safety glass dan goggles, yang dipakai oleh pekerja ketika
mencuci mobil agar sabun, kotoran, debu mobil tidak mengenai mata.
3. Pelidung pernafasan yaitu masker, yang dipakai oleh pekerja pada seluruh
kegiatan pencucian agar tidak terhirup debu ataupun zat kimia dari sabun, silicon
pengkilap, tidak terkena uap panas.
4. Pelindung tangan yaitu safety gloves (sarung tangan kulit), yang dipakai oleh
pekerja agar tangan pekerja tidak tergores body mobil.
50
5. Pelindung kaki yaitu sepatu boot, yang wajib dipakai oleh seluruh pekerja sebagai
pelindung kaki agar tidak terkena kutu air, tidak terpeleset, tidak lecet karena
lantai yang panas terpapar sinar matahari.
DAFTAR PUSTAKA
51
LAMPIRAN
DOKUMENTASI OBSERVASI
34
35
36
37