Kelompok
Nama
: F-14
: Halida Oktrina
Tgl. Praktikum
: 5 Oktober
Hari Praktikum
2016
: Rabu
Dikumpulkan tgl
: 11 Oktober
(15522238)
Dian Khoirun N
(15522248)
: F
Kelas
Asisten
: E-113
Kriteria Penilaian
Format Laporan :
Perhitungan
Analisa dan
:
:
Pembahasan
Kesimpulan
TOTAL
:
:
Yogyakarta,
2016
11 Oktober 2016
(Retno Gumilar)
Judul
Etiologic fractions for
Metode
Wawancara
Hasil
Fraksi etiologi
Kesimpulan
Sekitar 80%
dan Kuisioner
terkait dengan
dari
coxarthrosis
the occurence of
adalah 40%
idiopatik
coxarthrosis
untuk beban
dijelaskan oleh
kehadiran
untuk olahraga,
faktor risiko
tiga
kelebihan berat
badan. Berbagai
ukuran beban
kerja fisik
dipertimbangkan
, tetapi mereka
No
Judul
Metode
Hasil
semua terbukti
Kesimpulan
berkorelasi
Data
menunjukkan
MAWT secara
signifikan
berkorelasi (p
<0,01) dengan
% Wmax (r =
-0,91),%
VO2max (r =
-0,88), RHR (r =
maximum acceptable
work time and physical
-0,89), dan
Observasi
RVO2 (r =
-0,89). Semua
workload
respon fisiologis
di tempat kerja
(% VO2max,
RHR, dan
RVO2) yang
positif
berkorelasi
Temuan
penelitian ini
menegaskan
bahwa MAWT
secara
signifikan
berkorelasi
dengan
strain aerobik
relatif
(misalnya,%
VO2max,
RHR, dan
RVO2) dengan
penurunan
hubungan
eksponensial
dengan% Wmax
(p <0,01).
3.
Wawancara
Setelah
Hasil
penyesuaian
penelitian ini
osteoarthritis
untuk indeks
setuju dengan
massa tubuh,
hipotesis yang
menyatakab
aktivitas fisik
bahwa beban
waktu luang,
kerja fisik
No
Judul
Metode
Hasil
peningkatan
Kesimpulan
yang berat
rasio (OR)
meningkatkan
adalah 1,53
risiko OA lutut
[95% confidence
dan bahwa
interval (95%
stres fisik
CI) 0,42-5,56]
kumulatif
untuk laki-laki
memiliki efek
merusak pada
CI 1,03-3,99)
sendi lutut
untuk perempuan
dibandingkan
dengan mereka
dengan beban
kerja fisik yang
rendah.
3.4 Output
3.4.1 Deskripsi Operator
Nama
Umur
Jenis kelamin
Berat Badan
%CVL
Waktu 10 denyut (detik)
Nadi Kerja
XNadi
30istirahat
%
8,49
7,43
30 < X 8.49
60 %
7,08
6,32
60 < X 8.49
80%
Penanganan
Denyut
Nadi Denyut Nadi
Istirahat
Kerja
Tidak
terjadi kelelahan
70,67
80,75
Diperlukan
perbaikan
70,67
84,75
94,94
Kerja70,67
dalam waktu singkat
80 < X 100 %
X > 100 %
% CVL =
denyut nadi maksimumdenyut nadi istirahat
=
100 (80,7570,67)
181 70,67
% CVL =
denyut nadi maksimumdeny ut nadi istirahat
100 (84,7570,67)
181 70,67
%CVL =
denyut nadi maksimumdenyut nadi istirahat
=
100 (94,9470,67)
181 70,67
20,75
40
6080,75
60100
=
2,5x
2,55
2,5x
2,5
51,875
= -100+40x
151,875
= 40x
x
= 3,8 kcal/menit(light)
b. Perhitungan lari selama 3 menit
Saat melakukan lari selama 3 menit denyut nadi kerja operator
sebesar 84,75 denyut/menit
M84,75
24,75
40
6084,75
60100
2,5x
2,5
2,5x
2,55
61,875
= -100+40x
161,875
= 40x
x
= 4,04 kcal/menit (light)
c. Perhitungan lari selama 5 menit
Saat melakukan lari selama 5 menit denyut nadi kerja operator
sebesar 94,94 denyut/menit
M84,75
34,94
40
87,35
187,35
6094,94
60100
=
2,5x
2,55
2,5x
2,5
= -100+40x
= 40x
x
= 4,68 kcal/menit(light)
= Ts
=2
=2
S
| MM1,5
|
3,85
|3,81,5
|
|1,2
2,3 |
= 1,04 menit
b) Perhitungan waktu isirahat yang ideal untuk lari selama 3 menit
Dari perhitungan energy expenditure lari selama 3 menit adalah
sebesar 4,04 kcal/menit. Maka kita dapat menghitung waktu istirahat
sebagai berikut
Tr
M S
|
= Ts M 1,5|
4,045
= 3 | 4,041,5|
0,96
= 3 | 2,54 |
= 1,13 menit
c) Perhitungan waktu isirahat yang ideal untuk lari selama 5 menit
Dari perhitungan energy expenditure lari selama 5 menit adalah
sebesar 4,68 kcal/menit. Maka kita dapat menghitung waktu istirahat
sebagai berikut
Tr
= Ts
=5
=5
S
| MM1,5
|
4,685
|4,681,5
|
|0,32
3,18 |
= 0,5 menit
3.4.5. Perhitungan Brouha
Untuk menghitung beban kerja fisik dengan menggunakan metode
brouha, denyut nadi pemulihan (P) dihitung pada akhir 30 detik pada menit
pertama (P1), kedua (P2), dan ketiga (P3) yang kemudian hasil denyut nadi
yang didapat dikalikan dua. Kemudian dihitung nilai P1-P3 yang akan
digunakan dalam pengklasifikasian beban kerja fisik.
Data-data tersebut
Waktu
(menit
Brouha (detik
per menit)
1
43
2
30
3
20
Perhitungan
Brouha Setelah
Dikalikan 2
(detik per menit)
1
2
3
86
60
40
P1-P3
86-40 = 46
3
5
Setelah
42
40
33
36
28
34
mendapatkan
84
80
66
72
data-data
56
68
yang
84-56 = 28
80-68 = 12
diperlukan
dalam
Waktu
Hasil yang
Klasifikasi
(menit)
diperoleh
Beban Kerja
46 10 dpm
2
90 dpm (Normal)
P1-P3 10 dpm
dan P1 110 dpm
(Perlu Perancangan
Normal
40 90 dpm
28 10 dpm
3
(Tidak Berlebihan)
P1-P3 <10 dpm dan
P3 >90 dpm
dan 86,60,dan
dan 84,66,dan
Normal
56 90 dpm
12 10 dpm
5
Sistem Kerja)
Normal
68 90 dpm
istirahat yang ideal sebesar 1,13 menit. Dan pada saat perhitungan lari selama
5 menit, waktu istirahat yang diperlukan sebesar 0,5 menit. Dari ketiga
perhitungan waktu istirahat tersebut menunjukkan tingkat rasa lelah operator
rendah sehingga waktu yang diperlukan untuk istirahat ideal tidak
membutuhkan waktu yang lama. Hal ini bisa disebabkan karena operator yang
sering melakukan olahraga, sehingga operator tidak terlalu mengalami rasa
lelah pada saat berlari. Pada saat operator melakukan aktivitas tersebut total
istirahat yang telah dilakukan operator adalah selama 4 menit, padahal
berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga selang waktu istirahat ideal bagi
operator menunjukkan bahwa istirahat yang ideal itu tidak sampai 4 menit.
Maka dengan hasil tersebut sebaiknya waktu istirahat yang dilakukan operator
saat melakukan kegiatan lari tersebut dikurangi, sehingga produktivitas kerja
meningkat dan hasilnya optimal.
3.4.8. Analisa Brouha
Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja fisik dengan menggunakan
metode brouha, didapatkan hasil 46 10 dpm dan 86,60,dan 40 90 dpm
pada durasi lari 2 menit, 28 10 dpm dan 84,66,dan 56 90 dpm pada durasi
lari 3 menit, dan 12 10 dpm dan 80,72, dan 68 90 dpm pada durasi lari 5
menit. Apabila dihubungkan dengan kriteria dan klasifikasi beban kerja maka
hasil tersebut menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh operator
berada pada klasifikasi beban kerja normal. Menurut analisa kami, beban
kerja yang dilakukan oleh operator tidak terlalu menguras energi dan
memiliki selang waktu istirahat yang cukup. Sehingga operator tidak merasa
kelelahan dan beban kerja fisik yang ditanggung dalam kategori normal.
3.4.9. Analisa Keseluruhan
Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja fisik menggunakan beberapa
metode, yaitu perhitungan Cardiovascular Load (%CVL), perhitungan
energy expenditure, perhitungan waktu istirahat, dan perhitungan dengan
metode brouha menunjukkan hasil yang sama. Semua metode yang
digunakan menunjukkan bahwa beban kerja fisik pekerjaan yang dilakukan
oleh operator masih berada dalam kategori normal, sehingga operator
memiliki tingkat kelelahan yang rendah serta waktu yang diperlukan untuk
istirahat ideal tidak membutuhkan waktu yang lama. Metode-metode
perhitungan beban kerja fisik yang kami gunakan memiliki keterkaitan satu
sama lain. Salah satunya yaitu penggunaan hasil perhitungan energy
expenditure dalam menentukan waktu istirahat ideal bagi operator. Secara
keseluruhan semua metode tersebut saling memliki keterkaitan, keterkaitan
metode-metode tersebut menunjukkan bahwa semakin lama durasi pekerjaan
yang dilakukan maka semakin meningkat kecepatan denyut nadinya.
Demikian juga dengan tingkat persentase cardiovascular load nya. Sehingga
beban kerja fisik yang diterima juga akan meningkat.
3.4.10. Kesimpulan
1. Berdasarkan perhitungan beban kerja fisik menggunakan metode
perhitungan cardiovascular load (%CVL) didapatkan hasil bahwa
pekerjaan yang dilakukan tidak menimbulkan kelelahan pada operator.
2. Berdasarkan perhitungan energy expenditure dan waktu istirahat
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa tingkat kelelahan operator
berada pada tingkat rendah, sehingga waktu istirahat ideal yang
dibutuhkan tidak terlalu lama.
LAMPIRAN
Lembar Pengamatan %CVL, Brouha