Anda di halaman 1dari 13

PEMBELAJARAN MODUL KEPENULISAN KREATIF SEBAGAI BAHAN

AJAR ANAK USIA DINI DI TPA AL-JAMI NGLANJARAN


YOGYAKARTA

Disusun oleh :
IMROATUN NUR MAHMUDAH (16321140)
ITSNA MAULIDYA (16513023)
AHMAD ROSYID W.A (16512039)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


EXCELLENT COMMUNITY
YOGYAKARTA
2019

1
I. Latar Belakang
Anak-anak usia dini berada pada masa keemasan ( the golden years ) yang merupakan
masa dimana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka
adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang
diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa peletak dasar pertama untuk
mengembangkan kemampuan kognitif, efektif, psikomotorik, bahasa, sosio-emosional dan
spiritual. (Wahyudin, et all, 2012). Masa keemasan ini harus dimanfaatkan sedemikian rupa
agar tidak terlewati dengan sia-sia. Pendidikan dan pembelajaran yang bermanfaat harus
diberikan melalui edukasi yang tepat. Hal ini dikarekanakan ketidaktepatan dalam
memberikan pendidikan dapat menyebabkan terganggunta pertumbugan dan perkembangan
anak.
Salah satu kegiatan pembelajaran yang memberikan manfaat jelas bagi anak adalah
pembelajaran kepenulisan kreatif. Kegiatan menulis, pada dasarnya merupakan kegiatan yang
baik dilakukan oleh anak. Dengan menulis, kreativitas anak dapat ditingkatkan serta seorang
anak ibarat membenamkan diri dalam proses kreatif yang berarti anak menciptakan sesuatu
yang juga berarti melontarkan pertanyaan-pertanyaan, mengalami keraguan dan kebingungan
sampai akhirnya menemukan pemecahan. Dan ketika proses kreatif tersebut semakin dilatih,
anak akan semakin mudah untuk mengalihkan keahliannya kepada bidang lain yang juga
membutuhkan solusi kreatif, seperti sekolah maupun kegiatan-kegiatan lainnya.
Keterampilan menulis hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan
latihan. Proses pembelajaran harus sering dilakukan untuk mengasah kemmapuan anak agar
lebih peka dalam mengungkapkan opini yang mereka rasakan dan mereka temui dalam
kehidupan sehari-hari lewar karya tulis. Namun hal ini berlawanan dengan fakta yang terjadi
di masa sekarang, yang mana pembelajaran kepenulisan masih sulit didapatkan. Pelly &
Efendi (dalam Syamsi, 1999) mengatakan bahwa pembelajaran membaca dan menulis yang
dulu merupakan pelajaran dan latihan pokok, kini kurang mendapat perhatian, baik dari para
siswa maupun guru. Pembelajaran menulis tidak ditangani sebagaimana mestinya. Hal ini
mengakibatkan keterampilan menulis para siswa tidak memadai dianaktirikan.
Atas dasar permasalahan yang teruraikan diatas, maka penulis menggagas sebuah
pelatihan kepenulisan kreatif yang ditujukan kepada anak-anak TPA Masjid Jami’ Nglanjaran.

2
Pembelajaran ini ditujukan kepada anak-anak TPA Masjid Jami’ Nglanjaran mengingat
semangat membaca dan menulis mereka yang amat tinggi. Selain itu, pembelajaran ini
diadakan untuk mengoptimalkan hasil belajar anak terutama dalam bidang keterampilan
menulis.

3
II. Landasan Pemikiran (Tinjauan Pustaka)
2.1 Pengertian Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus
dikuasai siswa. Banyak ahli telah mengemukakan pengertian menulis. Menurut pendapat
Saleh Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan
pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata
dan gramatikal dan penggunaan ejaan. Menurut Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi
(1999: 159), keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran,
gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau
pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahas tulis.

Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3), keterampilan menulis adalah salah satu
keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain.
Sedangkan menurut Byrne (Haryadi dan Zamzani, 1996: 77), keterampilan menulis karangan
atau mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat yang
dirangkai secara utuh dan jelas sehingga dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan
berhasil.

Menurut pendapat Burhan Nurgiyantoro (2001: 273), menulis adalah aktivitas


mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan kegiatan produktif dan
ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata
tulis,dan struktur bahasa. Atar Semi (1993: 47), mengartikan keterampilan menulis sebagai
tindakan memindahkan pikiran dan perasaan ke dalam bahasa tulis dengan menggunakan
lambang-lambang. Senada dengan pendapat tersebut, menurut Harris (Ahmad Rofi’uddin dan
Darmiyati Zuhdi, 1999: 276) keterampilan menulis diartikan sebagai kemampuan
menggunakan bahasa untuk menyatakan ide, pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan
menggunaan bahasa tulis. Menulis merupakan aktivitas pengekpresian ide, gagasan, pikiran
atau perasaan ke dalam lambang-lambang kebahasaan. Sedangkan menurut Suparno dan
Mohammad Yunus (2008: 1.3), menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan
(komunikasi) dengan mengunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya. Dalam komunikasi

4
tulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat yaitu (1) penulis sebagai penyampai pesan,
(2) isi tulisan atau pesan, (3) saluran atau medianya berupa tulisan dan (4) pembaca sebagai
penerima pesan

III. Deskripsi Kegiatan

Sesuai namanya, kegiatan ini berfokus pada kegiatan pembelajaran kepenulisan kreatif
dengan yang mana berupa penyampaian informasi kepada anak-anak usia dini TPA Al-Jami
Nglanjaran Yogyakarta dengan menggunakan alat bantu bahan ajar berupa modul Dipilihnya
anak Kelas TPA Al-Jami Nglanjaran karena pertimbangan usia mereka yang berada pada
kisaran 6-10 tahun, dimana pada usia tersebut anak-anak sudah dapat menyerap materi dengan
cukup baik. Pelaksanaan kegiatan ini juga mengacu pada kurangnya pendidikan mengenai
kepenulisan kreatif yang dapat mengakibatkan rendahnya pemahaman dan kemampuan anak
dalam memahami dan membuat karya tulis. Sehingga kami mengadakan kegiatan berupa
pembelajaran kepenulisan kreatif dengan cara pembuatan modul sesuai dengan kebutuhan
anak usia dini, dilanjutkan dengan penyampaian isi materi dalam modul kepada anak sekaligus
praktek kepenulisan beberapa karya tulis.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan melalui proses yang tebagi ke dalam
beberapa tahapan dengan uraian sebagai berikut :

Metode Pelaksanaan
No. Hasil
Tahap Bentuk Kegiatan
Menentukan tempat
Mendapatkan tempat,
penyampaian pendidikan,
berhasil membuat
membuat jadwa, serta
1. Persiapan jadwal, serta
menyusun materi dan
menghasilkan modul
desain modul penulisan
penulisan kreatif.
kreatif.
Peserta didik
Menyampaikan materi memahami cara
2. Pembelajaran Puisi penulisan puisi kepada menulis puisi, dari
anak-anak. menentukan ide sampai
praktik menulis puisi.

5
Metode Pelaksanaan
No. Hasil
Tahap Bentuk Kegiatan
Peserta didik
Menyampaikan materi
memahami cara
3. Pembelajaran Pantun penulisan pantun kepada
menulis pantun dan
anak-anak.
mempraktikannya.
Peserta didik diajak Peserta didik kemudian
Pembelajaran Menulis menulis bersama tentang praktik dengan menulis
4.
Buku Harian pengalaman ketika naik catatan harian mereka
bus. pada hari itu.

Tabel 3. 1 Metode Pelaksanaan


Adapun uraian tahapan pelaksanaan program yaitu sebagai berikut :

3.1 Tahap Persiapan

Persiapan dilakukan dengan mencari tempat sasaran pendidikan penulisan kreatif,


membuat jadwal pelaksanaan serta menyusun isi dan desain modul penulisan kreatif itu
sendiri. Modul yang disusun berisi materi mengenai tata cara penulisan beberapa jenis karya
tulis untuk anak seperti tata cara menulis puisi, tatan cara menulis pantun, tata caea menulis
cerpen, tata cara mendongeng, dan tata cara menulis buku harian.

Modul ini disusun untuk mempermudah proses pengajaran dan menjadi pegangan anak
untuk belajar kepenulisan kreatif sendiri di rumah masing-masing. Modul juga disusun dengan
desain semenarik mungkin untuk anak usia dini sehingga diharapkan dapat memacu semangat
anak dalam membaca dan mempelajari isi modul.

6
Gambar 3. 1 Rancangan Modul Penulisan Kreatif Bagian Depan dan Bagian Pendahuluan

3.2 Pelaksanaan Pengajaran

Tahap pengajaran dilakukan oleh tim PKM-M kepada anak-anak TPA Al-Jami
Nglanjaran dengan cara penyampaian materi modul dilanjutkan dengan praktik kepenulisan
karya tulis oleh anak. Kegiatan pengajaran dilakukan beberapa kali pertemuan dengan materi
berbeda-beda setiap pertemuaannya disesuaikan dengan isi modul.

Proses pengajaran dilakukan di luar maupun setelah jadwal kegiatan belajar mengajar di
TPA berlangsung disesuaikan dengan waktu senggang anak-anak. Proses penyampaian materi
dilakukan oleh dua orang, kemudian anggota lainnya mendampingi anak-anak TPA agar tetap
kondusif.

Tahap pengajaran penulisan kreatif terdiri dari beberapa tahap yaitu :

1. Membagikan modul kepenulisan kreatif untuk masing-masing anak


2. Menjelaskan materi dalam modul sesuai jadwal disertai dengan kegiatan tanya jawab
dengan anak
3. Mempraktikkan materi yang dipelajari dengan menulis karya tulis
4. Mengajak beberapa anak untuk membacakan hasil karyanya di depan teman-teman yang
lain

7
Tahap pengajaran bertujuan untuk menyampaikan materi mengenai tata cara kepenulisan
beberapa karya tulis seperti puisi, pantun, cerita pendek, dongeng, dan buku harian. Kegiatan
pengajaran ini diharapkan dapat meningkatkan minat anak untuk membiasakan anak menulis
sebuah karya sejak usia dini yang mana dapat membantu mengasah kemampuan anak seiring
dengan pertumbuhan mereka.

3.4 Evaluasi

Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan kempuan anak
terhadap materi penulisan kretif yang telah disampaikan dalam proses pembelajaran. Evaluasi
dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan dan tugas pembuatan karya tulis kepada
anak-anak sesuai dengan mareri pada setiap pertemuan. Indikator dari tahap ini adalah anak
mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dan mampu membuat karya tulis yang
ditargetkan. Indicator lainya adalah meningkatnya pengetahuan anak dalam memahami materi
dan meningkatnya kemampuan anak dalam kepenulisan karya tulis dengan adanya karya tulis
yang dihasilkan.

IV. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan anak dalam mengenal karya tulis dalam sastra dan bagaimana cara membuatnya.
Pembelajaran ini diharapkan juga dapat mengasah kreatifitas anak dalam menyampaikan opini
melalui sebuah karya tulis yang mereka tulis.

V. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan pembelajaran ini adalah menjadikan anak-anak TPA Al-Jami
Nglanjaran mengenal dan memahami bagaimana cara pembuat karya tulis dalam sastra.
Hal ini menjadikan anak lebih produktif dalam hal manghasilkan karya tulis.

VI. Sasaran Kegiatan


Kegiatan sosialisasi ini ditujukan untuk anak usia dini, khususnya anak berusia rata-
rata 6-10 tahun yang berada di TPA Al-Jami Nglanjaran,Yogyakarta yang jumlahnya
kurang lebih 30 anak.

8
VII. Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil
Kegiatan pembelajaran yang dapat kami dampingi dilaksanakan selama tiga
pertemuan, yaitu pada tanggal 30 November 2019, 4 Desember 2019, dan 5 Desember
2019. Kegiatan dilaksanakan di Masjid Jami Nglanjaran, yang mana lokasi tersebut biasa
dipakai anak-anak untuk kegiatan belajar mengaji TPA. Proses pembelajaran dimulai
pukul 15.45 WIB sampai dengan 17.15 WIB. Kegiatan dimulai dengan do’a dibimbing
oleh Mas Rahmat yang setiap harinya berperan sebagai guru ngaji di TPA Al-Jami
Nglanjaran. Setelah berdo’a dan membaca asmaul husna, barulah seluruh teknis kegiatan
diserahkan kepada kami.
Tahap pertama yang kami lakukan di pertemuan pertama adalah perkenalan diri dan
menyampaikan maksud serta tujuan kami datang pada saat itu. Antusias anak-anak disana
sangat tinggi sehingga kami tidak merasa kesulitan dalam penyampaian materi. Setelah
perkenalan, penyampaian materi mengenai kepenulisan kreatif segera disampaikan secara
langsung menggunakan modul yang sebelumnya telah kami bagikan kepada masing-
masing anak. Modul yang kami buat diharapkan dapat menjadi panduan bagi anak-anak
agar lebih memahami materi yang kami jelaskan. Materi yang kami sampaikan pada
pertemuan pertama adalah tata cara menulis puisi, dilanjutkan dengan tata cara membuat
pantun di pertemuan kedua, dan tata cara menulis buku harian di pertemuan terakhir. Dari
hasil interaksi dengan anak-anak pada saat proses penyampaian materi dapat dilihat bahwa
banyak dari mereka yang belum mengetahui tata cara kepenulisan karya sasta secara tepat.
Maka dari itu, saat proses penyampaian materi, sebisa mungkin kami sampaikan pengertian
serta tata cara kepenulisan karya sastra secara perlahan dan memberikan contoh untuk
setiap materi yang kami sampaikan di masing-masing pertemuan.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan setelah proses penyampaian materi adalah
praktek pembuatan karya tulis sesuai dengan materi yang disampaikan pada masing-
masing pertemuan. Setiap anak diwajibkan membuat karya tulis sesuai pemikiran sendiri.
Hal ini bertujuan membiasakan anak menulis sebuah karya tulis sehingga kemampuan anak
dapat terasah sedari dini. Setelah praktek selesai, beberapa anak diarahkan untuk maju ke
depan kelas untuk membacakan hasil karyanya di depan teman-teman yang lain. Antusias
anak dalam hal ini sangat tinggi, sehingga untuk mempersingkat waktu kami berinisiatif

9
untuk memberikan giliran kepada masing-masing anak untuk maju di salah satu pertemuan
saja. Kegiatan ini dapat meningkat keberanian anak untuk menyampaikan aspirasi mereka
lewat karya yang telah ditulis.
Proses penutupan kegiatan disetiap pertemuan dilakukan dengan me-review isi materi
yang telah disampaikan. Anak-anak yang berani maju ke depan dan menyampaikan review
berhak mendapatkan hadiah. Barulah setelah itu dilakukan proses foto bersama di depan
kelas, dilanjutkan dengan membaca do’a penutup sebelum pulang.
Dari rangkaian kegiatan sosialisasi ini, yang kami dan anak-anak dapat adalah ilmu.
Disini tidak hanya kami yang berbagi ilmu, tapi kami juga mendapatkan banyak ilmu dari
adek-adek di TPA Al-Jami Nglanjaran sana. Terutama pengalaman yang kami dapat saat
membimbing mereka. Bonus yang kami dapat adalah adanya apresiasi dari anak-anak,
guru, dan juga orang tua anak yang merasa terbantu dengan adanya kegiatan pembelajaran
ini. Mereka menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini perlu diperbanyak agar anak
memiliki pemikiran yang positif terhadap karya tulis.

VIII. Hambatan dan Kendala


Dari proses pelaksanaan kegiatan, hambatan dan kendala yang terjadi adalah :
a. Pada pertemuan pertama, jumlah anak yang datang melebihi estimasi yang telah
disepakati dengan pengajar sebelumnya.
b. Jumlah modul yang kami sediakan kurang, sehingga beberapa anak belum bisa
menggunakan modul sebagai panduan di pertemuan pertama.

IX. Rekomendasi

Rekomendasi untuk hambatan dan kendala yang terjadi adalah sebagai berikut :

a. Melakukan koordinasi dengan pihak TPA Al-Jami Nglanjaran Yogyakarta lebih sering
lagi agar mengetahui kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat terjadi menyangkut
kehadiran anak.
b. Mencetak modul kembali sesuai dengan jumlah anak yang belum mendapatkan modul
di pertemuan pertama dan memberikanya pada pertemuan kedua.

10
X. Penutup
Kegiatan pembelajaran kepenulisan kreatif ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa
bahan dan wadah anak usia dini untuk belajar kepenulisan kreatif masih sangat minim.
Kesadaran masyarakat Indonesia dalam hal pentingnya belajar menulis sejak dini juga
masih sangat rendah, sehingga mayoritas anak di Indonesia tumbuh tanpa tau bagaimana
menyampaikan aspirasi mereka. Padahal faktanya, melalui kegiatan menulis inilah anak-
anak dapat menulisakan apapun yang ada dalam pikiran serta perasaan mereka. Maka
dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan anak-anak memiliki pandangan positif
terhadap kebiasaan menulis, lebih paham lagi bagaimana tata cara menulis karya tulis
kreatif dalam bidang sastra.

XI. Daftar Pustaka


Syamsi, K. 1999. Peningkatan Keterampilan Siswa SD dalam Menulis. Laporan
Penelitian. Yogyakarta: IKIP
Wahyudin, Uyu & Agustin Mubiar, (2012), Penilaian Perkembangan Anak Usia
Dini, Bandung: Refika Aditama

11
Lampiran
1. Lampiran Foto Kegiatan

Gambar 1. Proses Penyampaian Materi Gambar 2. Proses Berdoa Bersama

Gambar 3. Praktik Pembuatan Karya Tulis Gambar 4. Praktik Pembuatan Karya Tulis

Gambar 5. Pembacaan Karya Tulis Gambar 6. Pembagian Reward

12
2. Lampiran Sumber Pendanaan
Sumber dana untuk kegiatan ini 100% dari proses penjualan kaos kaki melalui
@Gweni.gallery. Berikut rincian untuk setiap pengeluaran dana :

No. Nama Barang Kuantitas Harga


1. Kertas HVS 500 lembar Rp. 80.000
2. Tinta 1 pack Rp. 103.000
3. Cetak Modul 40 Rp. 60.000
4. Snack 170 pcs Rp. 85.000
5. Print out gambar 50 lembar Rp. 10.000
Jumlah Rp. 338.000

3. Lampiran Pembagian Tugas


Detail pembagian tugas dalam tim untuk kegiatan sosialisasi ini adalah sebagai
berikut:

No. Nama / Nim Bidang Ilmu Uraian Tugas


1. Imroatun Nur Ilmu Komunikasi Pengumpulan materi,
Mahmudah /
dokumentasi, dan
16321140
konsumsi
2. Itsna Maulidya / Teknik Lingkungan Pengumpulan materi,
16513023 Pengkoordinasi agenda
dan penyusunan laporan
3. Ahmad Rosyid W. Arsitektur Pengumpulan Materi,
A/16512039 Pembuatan modul dan
video dokumentasi

4. Link Video
https://youtu.be/NnW2gII3PKQ

13

Anda mungkin juga menyukai