Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi menggunakan media
gambar seri siswa kelas IV SD 1 Blunyahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 1 Blunyahan yang berjumlah 31 siswa. Desain penelitian ini
menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi
dan dokumentasi. Metode analisis data penelitian ini digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SD 1 Blunyahan
dapat ditingkatkan melalui penggunaan media gambar seri dalam proses pembelajaran. Hasil ini dapat dilihat
dari nilai pra tindakan siswa rata-rata 68.90. Setelah tindakan siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 73.54,
dan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 80.06.
Abstract
This study aims to improve the narrative writing skill of Grade IV students of SD
1 Blunyahan by using picture series media. This was a collaborative classroom action research study. The
research subjects were Grade IV students of SD 1 Blunyahan with a total of 31 students. The research
design used Kemmis and Mc Taggart’s model. The data collecting techniques were test, observations, and
documentation. The data analysis techniques was the qualitative descriptive. The results of the study show that
the narrative writing skill of Grade IV students of SD 1 Blunyahan can improve by using picture series media
in the learning process. The improvement was indicated by mean score of 68.90 in the pre-cyele. After the
action in Cyele I the mean score improved to 73.54, and in Cyele II it improved to 80.60.
untuk melahirkan pikiran dan perasaan. sebagai suatu keterampilan berbahasa yang
724 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-6 2017
dipergunakan untuk berkomunikasi secara jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang
tidak langsung. Menulis merupakan suatu telah terjadi. Dengan demikian, sebuah teks baru
kegiatan yang produktif dan eksprektif. bisa disebut sebagai narasi apabila terdapat
rangkaian aktivitas yang bersifat fleksibel. beberapa peristiwa atau rangkaian dari
Rangkaian aktivitas yang dimaksud: peristiwa- peristiwa. Pembelajaran bahasa di
pramenulis, penulisan draft, revisi, sekolah dasar menuntut siswa untuk mampu
penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan. menulis, misalnya menulis karangan narasi.
Menulis dipergunakan, melaporkan/ Melalui menulis narasi siswa dapat
memberitahukan dan mempengaruhi; Seperti mengungkapkan gagasan, ide tentang sesuatu
halnya perkembangan membaca, yang dikagumi dapat berdasarkan pengalaman.
perkembangan anak dalam menulis juga Akan tetapi, berdasarkan hasil tes awal siswa
terjadi perlahan- lahan. Kejelasan bergantung kelas IV SD 1 Blunyahan siswa kurang
pada pikiran organisasi pemakaian kata-kata memehami dalam menulis karangan narasi. Oleh
dan struktur kalimat. Morsey (Henry Guntur karena itu masalah ini membutuhkan solusi
Tarigan 2013:3). yang tepat.
Keterampilan menulis karangan narasi Keterampilan menulis narasi pada siswa SD
sebagai salah satu aspek dalam pembelajaran 1 Blunyahan, peneliti masih menganggap
bahasa Indonesia kurang ditangani secara rendah karena dari tingkat pemahaman yang
sungguh- sungguh. Dengan demikian hal ini dimiliki siswa. Dikatakan masih rendah karena
disebabkan karena guru kurang memberikan dalam mengajar guru belum menggunakan
contoh bagaimana cara menulis karangan media yang bervariasi sehingga tingkat
narasi yang yang tepat dari segi kualitas penalaran anak terbatas. Media merupakan
maupun kuantitas karena banyaknya materi alat bantu untuk merancang siswa dalam
yang diajarkan. Guru juga jarang memberikan memahami apa yang disampaikan oleh
motivasi, dukungan serta latihan-latihan yang guru dan juga memberikan dorongan motivasi.
cukup untuk keterampilan menulis narasi. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa
Guru juga jarang membimbing siswa untuk pemakaian media pembelajaran dalam peroses
dapat menulis karangan narasi dengan baik, belajar mengajar dapat membangkitkan
metode pembelajaran yang diterapkan guru keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
kurang sesuai dan kurang bervariasi. Faktor motivasi dan ransangan kegiatan belajar, dan
lain keterampilan menulis dapat diamati dari bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap
siswanya sendiri yaitu kurangnya latihan siswa. Penggunaan media pembelajaran pada
menulis karangan narasi, siswa kurang tahap orientasi pembelajaran akan sangat
memahami keterampilan menulis narasi. membantu keefektifan proses pembelajaran dan
Gorys Keraf (2010:136) menyatakan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada
bahwa narasi adalah suatu bentuk wacana yang saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan
berusaha menggambarkan dengan jelas- minat siswa, media pebelajaran juga dapat
Peningkatan Keterampilan Menulis…. (Sriwongso Nubatonis) 725
membantu siswa meningkatkan pemahaman, karangan narasi adalah dengan penggunaan
menyajikan data dengan menarik dan gambar seri.
terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan Media gambar seri merupakan alat bantu
memadatkan informasi Azhar Arsyad untuk menarik perhatian siswa dalam mengkuti
(2009:15). Akan tetapi, dalam penulisan narasi kegiatan pembelajaran yang akan lebih mudah
di sekolah guru belum menggunakan gambar untuk di pahami siswa melalui media dengan
yang menarik hanya menggunakan gambar menarik maka siswa mudah memahami apa yang
dari buku sehingga siswa dalam menulis disampaikan guru. Median gambar seri memiliki
narasi susah untuk mengembangkan kelebihan antaranya sebagai berikut: (1). Media
imajinasinya, gambar yang ada di buku tidak gambar seri adalah media yang sangat
memperluas imajinasi siswa dalam merangkai menyenangkan karena siswa lebih aktif dalam
peristiwa. mengikuti pelajaran, (2). Materi yang di serap
Perkembangan ilmu pengetahuan dan melalui media gambar lebih mudah di serap
teknologi semakin mendorong upaya-upaya oleh siswa, (3.) Siswa lebih mudah untuk
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil menagkap isi dan maksud gambar seri.
teknologi dalam peroses belajar. Para guru Menurut Gagne (1970) Menyatakan bahwa
dituntut agar mampu menggunakan alat-alat media adalah berbagai jenis komponen dalam
yang dapat disediakan oleh sekolah, dan lingkuangan siswa yang dapat merangsang
tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat untuk belajar. Meskipun telah di ketahui bahwa
tersebut sesuai dengan perkembangan dan penguasaan bahasa tulis mutlak diperlukan
tuntutan zaman. Guru sekurang- kurangnya dalam kehidupan sehari-hari, namun dalam
dapat menggunakan alat yang murah dan kenyataan pembelajaran keterampilan menulis
efesien yang meskipun sederhana dan karangan narasi kurang mendapat perhatian
bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam baik, dari para siswa. Hal tersebut dikarenakan
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang pembelajaran keterampilan menulis narasi
diharapkan. Disamping mampu menggunakan dianggap sulit oleh siswa. Sebagian siswa
alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut tingkat pemahaman membuat kalimat dan tanda
untuk dapat mengembangkan keterampilan baca, penulisan nama tokoh, serta penyusunan
membuat media pembelajaran yang akan paragraf masih banyak yang kurang tepat,
digunakannya apabila media tersebut belum siswa kurang memahami materi pembelajaran
tersedia Azhar Arsyad (2009: 2). yang disampaikan oleh guru, siswa
Untuk mengatasi rendahnya keterampilan membutuhkan waktu yang lama untuk
menulis karangan narasi maka diperlukan suatu mengarang, guru belum menggunakan gambar
media pembelajaran yang tepat dan menarik. berseri dalam pembelajaran menulis narasi.
Salah satu media pembelajaran yang dianggap Dalam suatu proses belajar mengajar, dua
efektif untuk diterapkan dalam bahasa unsur yang amat penting adalah metode
Indonesia khususnya keterampilan menulis mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek
726 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-6 2017
ini saling berkaitan pemilihan salah satu racun bagi siswa untuk menjadi informator yang
metode mengajar tertentu akan mempengaruhi baik dan efektif, penguasaan bahasalah sebagai
jenis media yang sesuai, meskipun masih kuncinya, ditopang dengan penguasaan bahasa
berbagai aspek lain yang harus diperhatikan yang akan diberikan kepada siswa. Informasi
dalam memilih media, antara lain tujuan yang baik adalah guru yang mengerti
pembelajaran, jenis tugas dan respon yang kebutuhan siswa Syaiful Bahri Djamarah
diharapkan oleh siswa kuasai setelah (2005:46 ).
pembelajaran berlangsung, dan konteks Guru juga sebagai motivator siswa menjadi
pembelajaran termasuk karakteristik siswa. manusia pantang menyerah yang bersemangat.
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa Tanpa motivasi dari guru, siswa akan
salah satu fungsi utama media pembelajaran mengalami patah semangat menghadapi
adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut perkembangan dirinya. Kekurang kemampuan
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan siswa menyebabkan lebih banyak tergantung
belajar yang di tata dan diciptakan oleh guru pada bantuan guru. Semakin dewasa,
Azhar Arsyad (2009: 15). ketergantungan siswa semakin tinggi. Jadi,
Meskipun telah disadari bahwa bagaimanapun juga motivator dari guru sangat
penguasaan bahasa tulis mutlak diperlukan diperlukan oleh siswa untuk melakukan kegitan-
dalam kehidupan sehari-hari, namun dalam kegiatannya dari motivasi yang dimilikinya.
kenyataan pengajaran kemampuan menulis Woodwort H. Wina Senjaya (2006:28).
narasi kurang mendapat perhatian baik, dari Berdasarkan hasil wawancara dan
para siswa. Hal tersebut dikarenakan pengamatan yang dilakukan pada tanggal 14
pembelajaran keterampilan menulis dianggap januari 2016, dapat disimpulkan bahwa
sulit oleh siswa. Melalui kemampuan keterampilan menulis karangan narasi di SD 1
menulis siswa dapat mampu melakukan Blunyahan Sewon Bantul masih belum
keterampilan menulis melalui kemampuan mencapai nilai yang sudah ditetapkan. Hal
berpikir dengan menuangkan pikirannya tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan dan
dalam bentuk bahasa tulis yang mampu wawancara yang dilakukan peneliti bersama
memberikan kejelasan kalimat yang ingin guru. Dari Hasil wawancara tersebut guru
dikembangkan melalui cara penulisan kalimat menerangkan bahwa “masih 20 siswa yang
yang baik dan benar sehingga mempermudah belum mampu menulis karangan narasi dengan
para pembaca. baik dan lancar. Hal ini dilihat ketika siswa
Guru berperan sebagai peran utama menulis huruf kapital dan keutuhan suatu
dalam proses penulisan, bertindak sebagai kalimat belum tepat. Selain itu dalam menulis
fasilitator yang baik. Selain itu program nama tokoh, menyusun paragraf dan menentukan
informasi melalui kurikulum yang baik dan tanda baca siswa masih mengalami kesulitan.
efektif semuanya di perlukan dari guru. Menurut keterangan dari guru kesulitan siswa
Kesalahan informasi yang di berikan adalah dalam menulis narasi disebabkan oleh faktor
724 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Peningkatan Keterampilan Menulis…. (Sriwongso Nubatonis) 727
internal dan faktor eksternal siswa itu sendiri. dan murah serta mempertinggi nilai pengajaran.
Faktor internal yang dimaksudkan adalah Karena, gambar pengalaman dan pengertian
kemampuan siswa dalam memahami materi peserta didik menjadi lebih luas, lebih jelas dan
penulisan karangan narasi serta minat dan tidak mudah dilupakan, serta lebih konkret
kondisi siswa itu sendiri. Faktor eksternal dalam ingatan dan asosiasi peserta didik.
yang dimaksudkan adalah dapat Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti
mempengaruhi keadaan lingkungan siswa menawarkan media gambar seri kepada guru
terutama lingkungan kelas. Selain itu media untuk memecahkan masalah keterampilan
yang digunakan oleh guru dalam menulis karangan narasi. Penggunaan gambar
pembelajaran materi menulis karangan narasi seri dapat meningkatkan keterampilan menulis
kurang bervariasi sehingga kurang karangan narasi. Oleh karena itu peneliti
memancing minat dan pemahaman siswa memutuskan menggunakan media gambar seri
sehingga dapat menalar dengan baik. Kedua dalam meningkatkan keterampilan menulis
aspek ini saling berkaitan pemilihan salah karangan narasi dalam pembelajaran Bahasa
satu media mengajar tertentu akan Indonesia kelas IV SD 1 Blunyahan Bantul.
mempengaruhi jenis media yang sesuai,
meskipun masih berbagai aspek lain yang METODE PENELITIAN
SARAN
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini
dapat diberikan saran kepada guru, siswa dan
peneliti lebih lanjud yaitu Keterampilan
menulis karangan narasi hendaknya dilakukan
dengan menggunakan media gambar seri
dalam pembelajaran menulis karangan selain
itu juga Siswa sebaiknya menggunkan alat
bantu berupa media gambar seri dalam menulis
karangan narasi lebih lanjud sehingga tidak
ada kesulitan dalam pembelajaran menulis
karangan narasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani. (2014). Media Instruksional
Edukatif. Jakarta: Rinekacipta.