Anda di halaman 1dari 9

Peningkatan Keterampilan Menulis….

(Sriwongso Nubatonis) 723

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI
IMPROVING THE NARRATIVE WRITING SKILL OF GRADE IV STUDENTS BY USING
PICTURE SERIES MEDIA

Oleh: Sriwongso Nutabonis, PGSD,FIP,Universitas Negeri Yogyakarta nyongwongso23@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi menggunakan media
gambar seri siswa kelas IV SD 1 Blunyahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 1 Blunyahan yang berjumlah 31 siswa. Desain penelitian ini
menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi
dan dokumentasi. Metode analisis data penelitian ini digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SD 1 Blunyahan
dapat ditingkatkan melalui penggunaan media gambar seri dalam proses pembelajaran. Hasil ini dapat dilihat
dari nilai pra tindakan siswa rata-rata 68.90. Setelah tindakan siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 73.54,
dan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 80.06.

Kata kunci: keterampilan menulis karangan narasi, media gambar seri

Abstract

This study aims to improve the narrative writing skill of Grade IV students of SD
1 Blunyahan by using picture series media. This was a collaborative classroom action research study. The
research subjects were Grade IV students of SD 1 Blunyahan with a total of 31 students. The research
design used Kemmis and Mc Taggart’s model. The data collecting techniques were test, observations, and
documentation. The data analysis techniques was the qualitative descriptive. The results of the study show that
the narrative writing skill of Grade IV students of SD 1 Blunyahan can improve by using picture series media
in the learning process. The improvement was indicated by mean score of 68.90 in the pre-cyele. After the
action in Cyele I the mean score improved to 73.54, and in Cyele II it improved to 80.60.

Keywords: narrative writing skill, picture series media.

PENDAHULUAN Nandang Budiman, (2006:65) menulis merupakan


suatu keterampilan berbahasa yang di
Pentingnya bahasa dalam pembelajaran
merupakan suatu pembekalan dalam upaya pergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung, tidak secara tatap muka dengan
meningkatkan pemahaman. Dengan bahasa
manusia dapat berpikir secara teratur dan orang lain. Menurut Henry Guntur Tarigan
(2013: 3) mengemukakan menulis merupakan
dapat mengkomunikasikan apa yang sedang
dipikirkan kepada orang lain. suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Dalam kegiatan menulis ini, penulis berusaha
Dengan bahasa individu dapat
mengekspresikan sikap dan perasaannya. terampil memanfaatkan grafolegi, stuktur bahasa
dan kosa kata keterampilan menulis ini akan
Bahasa merupakan alat komunikasi antar
manusia berupa lambang bunyi suara yang datang secara otomatis, tetapi harus melalui
latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
dihasilkan oleh alat ucap manusia atau yang
terwujud dalam sistem yang dipahami orang Keterampilan menulis dapat dipandang

untuk melahirkan pikiran dan perasaan. sebagai suatu keterampilan berbahasa yang
724 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-6 2017
dipergunakan untuk berkomunikasi secara jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang
tidak langsung. Menulis merupakan suatu telah terjadi. Dengan demikian, sebuah teks baru
kegiatan yang produktif dan eksprektif. bisa disebut sebagai narasi apabila terdapat
rangkaian aktivitas yang bersifat fleksibel. beberapa peristiwa atau rangkaian dari
Rangkaian aktivitas yang dimaksud: peristiwa- peristiwa. Pembelajaran bahasa di
pramenulis, penulisan draft, revisi, sekolah dasar menuntut siswa untuk mampu
penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan. menulis, misalnya menulis karangan narasi.
Menulis dipergunakan, melaporkan/ Melalui menulis narasi siswa dapat
memberitahukan dan mempengaruhi; Seperti mengungkapkan gagasan, ide tentang sesuatu
halnya perkembangan membaca, yang dikagumi dapat berdasarkan pengalaman.
perkembangan anak dalam menulis juga Akan tetapi, berdasarkan hasil tes awal siswa
terjadi perlahan- lahan. Kejelasan bergantung kelas IV SD 1 Blunyahan siswa kurang
pada pikiran organisasi pemakaian kata-kata memehami dalam menulis karangan narasi. Oleh
dan struktur kalimat. Morsey (Henry Guntur karena itu masalah ini membutuhkan solusi
Tarigan 2013:3). yang tepat.
Keterampilan menulis karangan narasi Keterampilan menulis narasi pada siswa SD
sebagai salah satu aspek dalam pembelajaran 1 Blunyahan, peneliti masih menganggap
bahasa Indonesia kurang ditangani secara rendah karena dari tingkat pemahaman yang
sungguh- sungguh. Dengan demikian hal ini dimiliki siswa. Dikatakan masih rendah karena
disebabkan karena guru kurang memberikan dalam mengajar guru belum menggunakan
contoh bagaimana cara menulis karangan media yang bervariasi sehingga tingkat
narasi yang yang tepat dari segi kualitas penalaran anak terbatas. Media merupakan
maupun kuantitas karena banyaknya materi alat bantu untuk merancang siswa dalam
yang diajarkan. Guru juga jarang memberikan memahami apa yang disampaikan oleh
motivasi, dukungan serta latihan-latihan yang guru dan juga memberikan dorongan motivasi.
cukup untuk keterampilan menulis narasi. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa
Guru juga jarang membimbing siswa untuk pemakaian media pembelajaran dalam peroses
dapat menulis karangan narasi dengan baik, belajar mengajar dapat membangkitkan
metode pembelajaran yang diterapkan guru keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
kurang sesuai dan kurang bervariasi. Faktor motivasi dan ransangan kegiatan belajar, dan
lain keterampilan menulis dapat diamati dari bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap
siswanya sendiri yaitu kurangnya latihan siswa. Penggunaan media pembelajaran pada
menulis karangan narasi, siswa kurang tahap orientasi pembelajaran akan sangat
memahami keterampilan menulis narasi. membantu keefektifan proses pembelajaran dan

Gorys Keraf (2010:136) menyatakan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada

bahwa narasi adalah suatu bentuk wacana yang saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan

berusaha menggambarkan dengan jelas- minat siswa, media pebelajaran juga dapat
Peningkatan Keterampilan Menulis…. (Sriwongso Nubatonis) 725
membantu siswa meningkatkan pemahaman, karangan narasi adalah dengan penggunaan
menyajikan data dengan menarik dan gambar seri.
terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan Media gambar seri merupakan alat bantu
memadatkan informasi Azhar Arsyad untuk menarik perhatian siswa dalam mengkuti
(2009:15). Akan tetapi, dalam penulisan narasi kegiatan pembelajaran yang akan lebih mudah
di sekolah guru belum menggunakan gambar untuk di pahami siswa melalui media dengan
yang menarik hanya menggunakan gambar menarik maka siswa mudah memahami apa yang
dari buku sehingga siswa dalam menulis disampaikan guru. Median gambar seri memiliki
narasi susah untuk mengembangkan kelebihan antaranya sebagai berikut: (1). Media
imajinasinya, gambar yang ada di buku tidak gambar seri adalah media yang sangat
memperluas imajinasi siswa dalam merangkai menyenangkan karena siswa lebih aktif dalam
peristiwa. mengikuti pelajaran, (2). Materi yang di serap
Perkembangan ilmu pengetahuan dan melalui media gambar lebih mudah di serap
teknologi semakin mendorong upaya-upaya oleh siswa, (3.) Siswa lebih mudah untuk
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil menagkap isi dan maksud gambar seri.
teknologi dalam peroses belajar. Para guru Menurut Gagne (1970) Menyatakan bahwa
dituntut agar mampu menggunakan alat-alat media adalah berbagai jenis komponen dalam
yang dapat disediakan oleh sekolah, dan lingkuangan siswa yang dapat merangsang
tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat untuk belajar. Meskipun telah di ketahui bahwa
tersebut sesuai dengan perkembangan dan penguasaan bahasa tulis mutlak diperlukan
tuntutan zaman. Guru sekurang- kurangnya dalam kehidupan sehari-hari, namun dalam
dapat menggunakan alat yang murah dan kenyataan pembelajaran keterampilan menulis
efesien yang meskipun sederhana dan karangan narasi kurang mendapat perhatian
bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam baik, dari para siswa. Hal tersebut dikarenakan
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang pembelajaran keterampilan menulis narasi
diharapkan. Disamping mampu menggunakan dianggap sulit oleh siswa. Sebagian siswa
alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut tingkat pemahaman membuat kalimat dan tanda
untuk dapat mengembangkan keterampilan baca, penulisan nama tokoh, serta penyusunan
membuat media pembelajaran yang akan paragraf masih banyak yang kurang tepat,
digunakannya apabila media tersebut belum siswa kurang memahami materi pembelajaran
tersedia Azhar Arsyad (2009: 2). yang disampaikan oleh guru, siswa
Untuk mengatasi rendahnya keterampilan membutuhkan waktu yang lama untuk
menulis karangan narasi maka diperlukan suatu mengarang, guru belum menggunakan gambar
media pembelajaran yang tepat dan menarik. berseri dalam pembelajaran menulis narasi.
Salah satu media pembelajaran yang dianggap Dalam suatu proses belajar mengajar, dua
efektif untuk diterapkan dalam bahasa unsur yang amat penting adalah metode
Indonesia khususnya keterampilan menulis mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek
726 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-6 2017
ini saling berkaitan pemilihan salah satu racun bagi siswa untuk menjadi informator yang
metode mengajar tertentu akan mempengaruhi baik dan efektif, penguasaan bahasalah sebagai
jenis media yang sesuai, meskipun masih kuncinya, ditopang dengan penguasaan bahasa
berbagai aspek lain yang harus diperhatikan yang akan diberikan kepada siswa. Informasi
dalam memilih media, antara lain tujuan yang baik adalah guru yang mengerti
pembelajaran, jenis tugas dan respon yang kebutuhan siswa Syaiful Bahri Djamarah
diharapkan oleh siswa kuasai setelah (2005:46 ).
pembelajaran berlangsung, dan konteks Guru juga sebagai motivator siswa menjadi
pembelajaran termasuk karakteristik siswa. manusia pantang menyerah yang bersemangat.
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa Tanpa motivasi dari guru, siswa akan
salah satu fungsi utama media pembelajaran mengalami patah semangat menghadapi
adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut perkembangan dirinya. Kekurang kemampuan
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan siswa menyebabkan lebih banyak tergantung
belajar yang di tata dan diciptakan oleh guru pada bantuan guru. Semakin dewasa,
Azhar Arsyad (2009: 15). ketergantungan siswa semakin tinggi. Jadi,
Meskipun telah disadari bahwa bagaimanapun juga motivator dari guru sangat
penguasaan bahasa tulis mutlak diperlukan diperlukan oleh siswa untuk melakukan kegitan-
dalam kehidupan sehari-hari, namun dalam kegiatannya dari motivasi yang dimilikinya.
kenyataan pengajaran kemampuan menulis Woodwort H. Wina Senjaya (2006:28).
narasi kurang mendapat perhatian baik, dari Berdasarkan hasil wawancara dan
para siswa. Hal tersebut dikarenakan pengamatan yang dilakukan pada tanggal 14
pembelajaran keterampilan menulis dianggap januari 2016, dapat disimpulkan bahwa
sulit oleh siswa. Melalui kemampuan keterampilan menulis karangan narasi di SD 1
menulis siswa dapat mampu melakukan Blunyahan Sewon Bantul masih belum
keterampilan menulis melalui kemampuan mencapai nilai yang sudah ditetapkan. Hal
berpikir dengan menuangkan pikirannya tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan dan
dalam bentuk bahasa tulis yang mampu wawancara yang dilakukan peneliti bersama
memberikan kejelasan kalimat yang ingin guru. Dari Hasil wawancara tersebut guru
dikembangkan melalui cara penulisan kalimat menerangkan bahwa “masih 20 siswa yang
yang baik dan benar sehingga mempermudah belum mampu menulis karangan narasi dengan
para pembaca. baik dan lancar. Hal ini dilihat ketika siswa
Guru berperan sebagai peran utama menulis huruf kapital dan keutuhan suatu
dalam proses penulisan, bertindak sebagai kalimat belum tepat. Selain itu dalam menulis
fasilitator yang baik. Selain itu program nama tokoh, menyusun paragraf dan menentukan
informasi melalui kurikulum yang baik dan tanda baca siswa masih mengalami kesulitan.
efektif semuanya di perlukan dari guru. Menurut keterangan dari guru kesulitan siswa
Kesalahan informasi yang di berikan adalah dalam menulis narasi disebabkan oleh faktor
724 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Peningkatan Keterampilan Menulis…. (Sriwongso Nubatonis) 727
internal dan faktor eksternal siswa itu sendiri. dan murah serta mempertinggi nilai pengajaran.
Faktor internal yang dimaksudkan adalah Karena, gambar pengalaman dan pengertian
kemampuan siswa dalam memahami materi peserta didik menjadi lebih luas, lebih jelas dan
penulisan karangan narasi serta minat dan tidak mudah dilupakan, serta lebih konkret
kondisi siswa itu sendiri. Faktor eksternal dalam ingatan dan asosiasi peserta didik.
yang dimaksudkan adalah dapat Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti
mempengaruhi keadaan lingkungan siswa menawarkan media gambar seri kepada guru
terutama lingkungan kelas. Selain itu media untuk memecahkan masalah keterampilan
yang digunakan oleh guru dalam menulis karangan narasi. Penggunaan gambar
pembelajaran materi menulis karangan narasi seri dapat meningkatkan keterampilan menulis
kurang bervariasi sehingga kurang karangan narasi. Oleh karena itu peneliti
memancing minat dan pemahaman siswa memutuskan menggunakan media gambar seri
sehingga dapat menalar dengan baik. Kedua dalam meningkatkan keterampilan menulis
aspek ini saling berkaitan pemilihan salah karangan narasi dalam pembelajaran Bahasa
satu media mengajar tertentu akan Indonesia kelas IV SD 1 Blunyahan Bantul.
mempengaruhi jenis media yang sesuai,
meskipun masih berbagai aspek lain yang METODE PENELITIAN

harus diperhatikan dalam memilih media, Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah
antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas
penelitian PTK.
dan respon yang diharapkan oleh siswa
kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan Waktu dan Tempat Penelitian
konteks pembelajaran termasuk karakteristik Penelitian ini akan dilaksanakan di SD 1
siswa. Blunyahan Bantul, pada siswa kelas IV SD.
Alasan memilih media gambar seri sebagai Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester
alat bantu untuk meningkatkan keterampilan genap tahun ajaran 2016/2017 April-Mei.
menulis karangan narasi dikarenakan gambar jadwal pelaksanaan menyesuaikan dengan jadwal
seri ini memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran yang ditentukan oleh pihak sekolah.
materi, dan gambar seri ini bisa
meningkatkan gagasan dan ide untuk menulis Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini pada siswa
karangan narasi. Sehingga guru dapat
kelas IV SD 1 Blunyahan Bantul yang jumlah
menggunakan gambar seri dengan mudah, dan
siswanya 31 siswa, terdiri dari laki-laki 16 dan
dapat meningkatkan keterampilan menulis
15 perempuan. Sedangkan objek penelitian yang
karangan narasi siswa dalam pembelajaran
akan diteliti adalah Peningkatan Keterampilan
bahasa indonesia. Ahmad Rohani (2014:76)
Menulis karangan Narasi Melalui Gambar seri
menyatakan bahwa gambar dapat membantu
Kelas IV SD 1 Blunyahan Bantul.
guru dalam mencapi tujuan instuksional,
karena gambar termasuk media yang mudah
728 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-6 2017
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen dalam kegiatan pembelajaran untuk
Dalam penelitian ini data dapat mendapatkan informasi tentang aktivitas
diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan siswa ketika mengikuti pembelajaran
tes. keterampilan menulis karangan narasi
1. Observasi dengan menggunakan media gambar seri.
Burhan Nurgiyantoro (2014:93) 2. Metode tes/ keterampilan menulis
mengemukakan bahwa observasi karangan
(pengamatan) merupakan cara untuk Tes tugas yang digunakan dalam
mendapatkan informasi dengan cara penelitian ini yaitu menulis karangan
mengamati objek secara cermat dan narasi dengan menggunakan media
terencana. Observasi pada penelitian ini gambar seri.
dilakukan dengan cara membuat catatan
lapangan berdasarkan kenyataan yang Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam
terjadi selama pelaksanaan tindakan. Dalam
penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan
penelitian ini guru sebagai pengajaran dan
mencari rerata. Rumus mencari rerata (mean)
peneliti sebagai pengamat ketika tindakan
data tunggal menurut Anas sudijono (2006:81).
dilakukan
a. Tes
H.ASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tes yang akan digunakan dalam
Penelitian ini berawal dari kenyataan di
penelitian ini yaitu tes kenerja atau
lapangan bahwa keterampilan menulis karangan
unjuk kerja. Burhan Nurgiyantoro
narasi siswa kelas IV SD 1 Blunyahan Bantul
(2014:142) m engatakan bahwa tes
masih rendah berdasarkan hasil kerja menulis
kinerja, unjuk kerja, atau performansi
karangan narasi pratindakan, menunjukan
dapat disamakan dengan tes praktik,
bahwa kemampuan menulis narasi belum
praktik melakukan suatu aktivitas
maksimal. Nilai rata-rata yang didapat siswa
sebagai bukti capaian hasil belajar. Tes
sebesar 68.71. Sementara, siswa yang
kinerja dalam penelitian ini dilakukan
mencapai KKM baru 35% hal ini menunjukan
dengan memberikan tugas kepada
bahwa keterampilan menulis karangan narasi
siswa untuk membuat karangan narasi
ini masih sangat kurang. Dari menulis karangan
berdasarkan media gambar seri yang
narasi siswa masih banyak ditemukan
telah disediakan. Hasil menulis
kesalahan yaitu pada kosa kata, tata bahasa,
karangan narasi yang dibuat oleh siswa
ejaan, dan penempatan tanda baca titik dan
kemudian akan dinilai sebagai bukti
koma, serta penulisan nama tokoh. Berdasarkan
pencapaian hasil belajar dari
analisis hasil menulisa karangan narasi siswa
pembelajaran yang telah dilakukan.
sebagian siswa masih melakukan
1. Lembar Observasi
kesalahan misalnaya dalam hal penulisan isi
Peneliti melakukan pengamatan
Peningkatan Keterampilan Menulis…. (Sriwongso Nubatonis) 729
karangan belum sesuai dengan judul Peningkatan terjadi pada fokus dan perhatian
karangan. Namun sebagian siswa dalam siswa menjadi meningkat, dalam mengerjakan
penulisan karangan narasi sudah sangat tugas menulis karangan narasi siswa tidak lagi
bagus. Faktor yang mempengaruhi bermain di belakan, siswa tidak lagi ramai
kemampuan menulis narasi berasal dari diri sendiri. Namun siswa menjadi aktif dan lebih
siswa itu sendiri, dan sistem pembelajaran di mudah dalam menulis karangan narasi, dan
kelas. Faktor dari diri siswa yaitu siswa malas siswa yang awalnya kurang paham dalam
membaca, siswa sering bermain saat jam mengarang karangan narasi sekarang bisa
pelajaran dan siswa malas membuat suatu mengarang dengan baik dan benar, setelah
karangan. Faktor sistem pembelajaran di digunakan gambar seri menjadi lebih bisa dalam
kelas yaitu pembelajaran yang di berikan mengarang. Dengan demikian, gambar seri
oleh guru masih monoton belum telah memenuhi fungsi sebagai media
menggunakan suatu media. pembelajaran menurut Levie Lentz (Azhar
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Arsyad, 2009: 10-17) menyebutkan ada
maka guru dan peneliti telah sepakat untuk beberapa fungsi media pembelajaran, yaitu: (a)
menggunakan media gambar seri sebagai fungsi atensi, (b), fungsi efektif, (c) fungsi
media untuk menulis karangan narasi. Gagne kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris.
(Hujair AH Sanaky 2013:4) menyatakan bahwa Sedangkan, nilai rata-rata hasil menulis
media adalah berbagai jenis komponen atau karangan naraasi juga menunjukan adanya
sumber belajar dalam lingkungan pembelajaran peningkatan dalam menulis karangan narasi
yang dapat merangsang pembelajaran untuk siswa. Nilai rata-rata keterampilan menulis
belajar. karangan narasi siswa pada siklus II meningkat
Tindakan kelas ini terdiri dari dua sebesar 80.06, ketika dibandingkan dengan
siklus, siklus I dilakukan dalam dua kali pratindakan pertama kali yang mendapat nilai
pertemuan, siklus II dilaksanakan satu kali rata-rata 68.90, pada saat tahap siklus I yang
pertemuan. Jadi, secara keseluruhan, tindakan mendapat nilai rata-rata 73.54 dan pada siklus
kelas menggunakan gambar seri ini dilakukan II yang mendapat nil€ai rata-rata 80.06. Pada
dalam enam jam pembelajaran. siklus I siklus II ada 29 siswa yang tuntas atau
merupakan tindakan yang dilakukan dengan sebanyak 93.54% dan sebanyak 2 siswa belum
mempertimbangkan kekurangan - kekurangan mencapai dari 6.46. Hasil penelitian ini
yang terjadi pada tahap proses pembelajaran meningkat dari hasil sebelumnya pada tahap
menulis karangan narasi dan m emperbaikinya. pratindakan dan siklus I yang sama-sama
Selanjutnya, siklus II merupakan tindakan terdapat 15 siswa yang tuntas atau sebanyak
untuk lebih memperbaiki kembali kekurangan 48% dan sebanyak 16 siswa yang masih belum
yang terjadi dalam siklus I. tuntas atau sebanyak 35%. Pada siklus II
Setelah dilakukan tindakan pada siklus ketuntasan siswa dalam menulis katangan narasi
I, dan siklus II mengalami peningkatan. sudah baik karena lebih 75% dari keseluruhan
730 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-6 2017
siswa telah tuntas dan telah memenuhi Keriteria IV SD 1 Blunyahan Bantul terjadi pada aspek
keberhasilan yaitu KKM siswa mencapai 75%. tata bahasa, kreativitas pengembangan kerangka
Keriteria ketuntasan tersebut yaitu nilai rata- karangan menjadi karangan narasi, penulisan
rata siswa yang mencapai Keberhasilan kalimat, dan tanda baca EYD. Pada bab ini
produk dalam penelitian ini dapat dilihat diuraikan hasil penelitian mengenai
pada diagram berikut ini. peningkatan keterampilan menulis karangan
narasi pada siswa kelas IV SD 1 Blunyahan
85% 93% Bantul Sewon Yogyakarta. Adapun data
80% 48%
75% 35%
penelitian yang diuraikan adalah hasil penelitian
70%
65%
mengenai keterampilan awal siswa dalam
60% pembelajaran menulis karangan narasi, melalui
pelaksanaan tindakan pada setiap siklus, dan
peningkatan keterampilan menulis siswa dalam
pembelajaran menulis karangan narasi dengan
Gambar 1. Diagram Batang Peningkatan menggunakan gambar seri. Dalam pembahasan
Ketuntasan Keterampilan Menulis
Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD 1 diuraikan hasil analisis keterampilan awal siswa
Blunyahan Bantul. dalam pembelajaran menulis karangan narasi,
Keberhasilan produk baru tercapai pelaksanaan tindakan pada setiap siklus, dan
pada siklus yang ke II. Hal ini dikarenakan peningkatan keterampilan siswa dalam menulis
masih banyak terdapat kekurangan dalam karangan narasi dengan menggunakan gambar
tulisan siswa seperti penggunaan tanda baca, seri
kurangnya krativitas siswa dalam
SIMPULAN DAN SARAN
mengembangkan kerangka pikir menjadi
SIMPULAN
tulisan narasi dan masih terdapat beberapa
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
kesalahan penulisan. Berdasarkan kekurangan
disimpulkan bahwa keterampilan menulis
yang masih terdapat dalam siklus I, maka
karangan narasi dapat ditingkatkan dengan
peneliti dan guru melanjutkan siklus II
menggunakan media gambar seri. Dalam
dengan memperbaiki kekurangan yang
pembelajaran keterampilan menulis karangan
terdapat pada siklus I. setelah melakukan
narasi dapat ditingkatkan dengan cara
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
menempelkan gambar seri secara acak didepan
pada siklus II, ternyata ketuntasan siswa
papan tulis dan siswa mengamati lalu
mencapai 80.06%. Hal tersebut bila
mengurutkan sesudah mengurutkan siswa
dibandingakan dengan ketuntasan yang
menulis karangan narasi sesuai dengan gambar
terjadi pada siklus I.
seri yang ada di papan tulis.
Peningkatan hasil belajar menulis
Keterampilan menulis karangan narasi
narasi dengan menggunakan gambar seri dalam
meningkat karena menggunakan media gambar
pembelajaran menulis karangan narasi di kelas
724 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Peningkatan Keterampilan Menulis…. (Sriwongso Nubatonis) 731
seri dalam pembelajaran. Peningkatan nilai Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Guru Dan Anak
Didik Dalam Intraksiedukatif. Jakarta: PT
dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata –
Rinekacipta.
rata dalam keterampilan menulis karangan
narasi pada pra tindakan, siklus I sampai siklus
II. Pada nilai pra tindakan yaitu 68.90, siklus
I meningkat menjadi 73.54dan pada siklus II
nilai rata – rata siswa meningkat menjadi
80.06.

SARAN
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini
dapat diberikan saran kepada guru, siswa dan
peneliti lebih lanjud yaitu Keterampilan
menulis karangan narasi hendaknya dilakukan
dengan menggunakan media gambar seri
dalam pembelajaran menulis karangan selain
itu juga Siswa sebaiknya menggunkan alat
bantu berupa media gambar seri dalam menulis
karangan narasi lebih lanjud sehingga tidak
ada kesulitan dalam pembelajaran menulis
karangan narasi.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani. (2014). Media Instruksional
Edukatif. Jakarta: Rinekacipta.

Burhan Nurgiyantoro. 2014. Penilaian


Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Gorys Keraf. (2007). Argumentasi dan


Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

H. Wina Senjaya (2006). Strategi


Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Perpustakaan
Nasional.

Nandang Budiman. (2006). Memahami


Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Direktorat Ketenagaan.

Anda mungkin juga menyukai