A. LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai wujud rasa cinta terhadap Negara Indonesia. Dalam UU No.20
tahun 2003 ditegaskan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia tahun 1945, salah satu butir pancasila yang dapat
diterapkan adalah mengembangkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa. Bahasa
adalah sebuah sistem simbol lisan yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat
Pada dasarnya, kemampuan berinteraksi dengan bahasa yang baik mesti harus
dimiliki oleh setiap siswa dimulai dari sejak Sekolah Dasar untuk mencapai bahasa
kehidupan sehari siswa mampu menggunakan bahasa yang baik, yakni tidak terlepas
komunikasi tidak dapat berdiri sendiri, satu sama lain saling berkaitan dan saling
tulisan, bukan dalam bentuk tutur. Dengan adanya pembelajaran menulis di sekolah
menyikapi keadaan atau masalah di sekitarnya dan berpikir secara rasional dalam
mengambil keputusan di dalam menuliskan suatu cerita baik itu suatu kejadian nyata
berlangsung serta berisi tentang fakta yang benar-benar terjadi ataupun sesuatu
yang kita khayalkan. Rangkaian kejadian ini disusun secara kronologis dan
dituangkan dalam bentuk bahasa tulis ataupun bahasa lisan. Di dalam sebuah
karangan terdapat beberapa tokoh dan kejadian yang dapat membuat sebuah cerita
menarik untuk dibaca oleh pembaca. Setiap orang pasti mempunyai cerita dalam
hidupnya yang bisa dituangkan dalam sebuah tulisan. Cerita tersebut bisa berupa
menyedihkan.
Media juga membantu siswa untuk belajar secara aktif, karena dengan media
anak akan lebih mudah mengingat materi yang dipelajari. Media berkontribusi dan
Menyenangkan, karena dengan media maka siswa akan tertarik dalam proses belajar
mengajar.
terlalu rendah karena faktor guru kurang tepat dalam menentukan bahan ajar yang
dapat membangkitkan motivasi siwa untuk memahami menulis cerita. Selain itu,
guru cenderung lebih aktif dalam pembelajaran sedangkan siswa cenderung pasif.
Mereka hanya mencatat materi yang disampaikan oleh guru saja. Oleh karena itu,
peneliti perlu membuat suatu materi yang menyenangkan untuk diteliti agar siswa
dapat mengerti bagaimana cara menulis cerita. Adapun materi yang akan diajarkan
masalah terhadap model pembelajaran agar siswa cenderung lebih aktif dari yang
sebelumnya. Salah satu model pembelajaran yang akan diterapkan di SDN 6 Sigli
adalah model pembelajaran jigsaw. Model pembelajaran jigsaw salah satu metode
belajar berkelompok yang di dalamnya dibentuk kelompok tim ahli. Hal ini akan
membuat siswa akan ahli pada bidang materi tertentu. Disamping itu, model tersebut
dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan membuat mereka akan ahli
pada bidangnya dan mampu memecahkan suatu masalah dalam menulis sebuah
“Penerapan Model pembelajaran Jigsaw Pada Materi Menulis Cerita Melalui Media
B. RUMUSAN MASALAH
4
adalah “bagaimana penerapan model pembelajaran Jigsaw pada materi menulis cerita
C. TUJUAN PENELITIAN
penerapan model pembelajaran Jigsaw pada materi menulis cerita melalui media
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dapat
Jigsaw pada materi menulis cerita melalui media gambar di tingkat Sekolah Dasar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
cerita.
b. Bagi Siswa
5
1) Siswa akan lebih jelas dalam memahami materi diajarkan oleh guru tentang
menulis cerita.
belajar kelompok.
c. Bagi Sekolah
2) Hasil belajar siswa yang baik akan memberikan dampak pada peningkatan
kualitas sekolah.
d. Bagi Peneliti
E. DEFINISI OPERASIONAL
1. Penerapan
tindakan yang dilakukan, baik secara individu maupun kelompok dengan maksud
untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Secara bahasa penerapan adalah hal,
Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada peserta didik.
3. Menulis Cerita
Widagdho (1994: 106) Cerita adalah karangan yang menceritakan satu atau
berisi tentang fakta yang benar-benar terjadi ataupun sesuatu yang kita khayalkan.
4. Media Gambar
adalah media yang berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang
F. LANDASAN TEORITIS
diuji oleh Elliot Aronson dan teman-temannya di Universitas Texas. Arti jigsaw
dalam bahasa inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan
kooperatif tipe jigsaw ini mengambil pola cara kerja seperti sebuah gergaji (zigzag),
yaitu peserta didik melakukan suatu kegiatan dengan cara bekerjasama dengan
merupakan sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan pada kerja
kelompok peserta didik dalam bentuk kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai
enam peserta didik dan peserta didik tersebut bekerja sama saling ketergantungan
pada teman kelompok atau teman sebaya dalam usaha membantu belajar.
merupakan model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada peserta didik. Peserta
pembelajaran Jigsaw guru hanya sebagai fasilitator dan motifator. Selain itu guru
membantu peserta didik untuk mengaktifkan latar belakang pengalaman agar bahan
pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu peserta didik dalam suasana bergotong
dan penguasaan pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh peserta
(2010: 66), selain itu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw meningkatkan rasa
orang lain. Peserta didik tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi
mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada
8
anggota kelompok yang lain. Meningkatkan kerja sama secara kooperatif untuk
harus di batasi, agar kelompok-kelompok yang di bentuk dapat bekerja sama secara
efektif. Apabila jumlah anggota dalam satu kelompok makin banyak, maka dapat
mengakibatkan makin kurang efektif kerjasama antar anggotanya (Isjoni, 2012: 78).
Dalam model pembelajaran Jigsaw, peserta didik dibagi menjadi dua kelompok.
Yaitu kelompok awal dan kelompok ahli. Setiap kelompok yang ada pada kelompok
awal mempelajari satu unit materi pembelajaran yang berbeda. Peserta didik dalam
kelompok awal ini kemudin dibagi lagi untuk masuk kedalam kelompok ahli untuk
mendiskusikan materi yang telah diberikan. Peserta didik dalam kelompok ahli
kemudian kembali pada kelompok awal untuk mendiskusikan materi hasil dari
kelompok ahli. Dalam model pembelajaran jigsaw, peserta didik memiliki banyak
kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan informasi yang di dapat dan dapat
atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari, dan
kooperatif tipe jigsaw ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu sebagai
berikut:
Setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang anggota dengan kemampuan yang
beragam.
Setiap anggota dari kelompok asal mempelajari materi pelajaran yang akan
individual.
menjadi ahli dalam satu materi pelajaran. 4) Diskusi kelompok ahli Kemudian
masing-masing ahli sub materi yang sama dari kelompok yang berlainan bergabung
kelompok asal Anggota kelompok ahli mengerjakan tugas dan saling berdiskusi
kelompok tim ahli mempelajari materi pelajaran sampai mencapai taraf yakin
Kemudian masing-masing ahli sub materi dalam tim ahli, saling berdiskusi
Emildadiyani (2012) anggota kelompok ahli mengerjakan tugas dan saling berdiskusi
kelompok tim ahli mempelajari materi pelajaran sampai mencapai taraf yakin
10
dan melakukan presentasi di depan kelas sesuai dengan sub materi gambar yang telah
diberikan.
sesuatu menjadi lebih bermakna dan menghasilkan sebuah nilai melalui sebuah
keahlian yang dimiliki dapat dikuasai dengan maksimal sehingga dapat bermanfaat
bagi manusia.
Fuad (2012: 67), “menulis adalah suatu proses menuangkan pikiran, perasaan
dan pengalaman seseorang untuk disampaikan kepada orang lain dalam bahasa
tertulis”. Seorang penulis harus mampu memikirkan ide yang hendak disampaikan
agar apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi pembaca. Jamaris (2014: 155)
huruf besar dan huruf kecil”. Menulis dapat menumbuhkan keberanian seseorang,
Widagdho (1994: 106) Cerita adalah karangan yang menceritakan satu atau
berisi tentang fakta yang benar-benar terjadi ataupun sesuatu yang kita khayalkan.
Rangkaian kejadian ini disusun secara kronologis dan dituangkan dalam bentuk
bahasa tulis ataupun bahasa lisan. Di dalam sebuah karangan terdapat beberapa tokoh
dan kejadian yang dapat membuat sebuah cerita menarik untuk dibaca oleh pembaca.
Setiap orang pasti mempunyai cerita dalam hidupnya yang bisa dituangkan dalam
sebuah tulisan. Cerita tersebut bisa berupa cerita pengalaman yang membahagiakan
dalam bahasa tulis yang bersumber dari kejadian nyata ataupun imajinasi untuk dapat
keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik, karena menulis merupakan
salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat pemahaman peserta didik
komunikasi secara tidak langsung antara penulis dan pembacanya. Oleh karena itu
12
dalam membuat tulisan penulis tidak hanya mengungkapkan pikiran melalui bahasa
tulis, akan tetapi harus mampu membuat tulisan yang dapat dipahami oleh pembaca.
indikator yang harus dicapai agar dapat membuat sebuah cerita yang baik. Berikut
judul dengan isi cerita. Dalam membuat judul harus diperhatikan kemenarikannya
dibangun atas beberapa kalimat. Penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat dalam
Penggunaan tanda baca dapat membedakan makna yang ada dalam sebuah kalimat.
Karangan yang baik adalah karangan yang terdiri dari paragraf yang memiliki
satu kesatuan. Dalam menggabungkan paragraf satu dengan paragraf lainnya harus
Paragraf yang baik harus memperhatikan unsur koherensi artinya kalimat satu
13
dengan kalimat lainnya harus berhubungan dengan padu. Paragraf yang baik juga
d) Jelas
yang jelas dan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Jangan membingungkan
5. Media Gambar
mudah kita temukan. Kata-kata dan gambar merupakan perpaduan yang sangat baik
dalam proses pengiriman pesan, informasi atau materi pelajaran. Hasil dari belajar
dengan hanya melalui kata-kata seharusnya berbeda dengan hasil belajar melalui
perpaduan kata-kata dan gambar. Banyak definisi yang menjelaskan tentang media
gambar.
media gambar terangkum dalam pengertian media grafis. Media grafis adalah suatu
media berbasis visual yang terdiri dari simbol-simbol, gambar, titik, garis untuk
menggambarkan dan merangkum suatu ide dan peristiwa. Media gambar adalah
suatu perantara yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang
14
(2013:41-42) menyatakan bahwa media gambar adalah media yang berfungsi untuk
merupakan suatu perantara atau pengantar pesan berbasis visual yang disajikan
melalui gambar, simbol-simbol, titik dan garis, untuk memberi gambaran secara
konkret dan jelas mengenai suatu materi, gagasan, ide atau peristiwa. Gambar yang
disajikan akan memberi pengarahan dan bayangan kepada peserta didik langsung
mengenai pesan yang ingin disampaikan oleh pengajar. Materi yang didapat oleh
siswa akan lebih faktual, berkesan dan tidak mudah dilupakan. Media gambar sangat
guru dapat membantu memberi pengalaman dan pengertian pada peserta didik
menjadi lebih luas. Adapun gambar untuk diceritakan oleh siswa dapat dilihat
sebagai berikut
15
G. METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
a. Populasi
Menurut Arikunto (2013: 173) populasi adalah individu yang memiliki sifat
yang sama walaupun persentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh
individu yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian. Populasi yang digunakan
pada penelitian ini adalah seluruh kelas IV SD berjumlah 12 siswa yang terdiri dari 4
b. Sampel
Arikunto (2013: 174) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2015: 118) sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk
17
yang sanggup untuk menuliskan cerita berdasarkan media gambar tentang peristiwa
yang terjadi. Pertimbangan lain untuk sampel yang diambil yaitu siswa kelas IV
terasah dalam mendeskripsikan sebuah cerita melalui media yang dilihatnya. Adapun
sampel pada penelitian ini terdiri dari satu kelas yaitu kelas IV SD berjumlah 12
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Jabaran
a. Tes
Menurut Sugiyono (2015:67) tes adalah cara atau prosedur dalam rangka
pengukuran dan penilaian, yang berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan
tester, sehingga atas dasar data yang diperoleh dapat dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi tes, nilai dapat dibandingkan dengan nilai-
nilai yang dicapai oleh tes lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.
Adapun tes yang dilakukan adalah menjawab soal essay terkait dengan
b. Observasi
penelitian terhadap suatu objek”. Adapun yang diobservasi pada penelitian ini adalah
melihat respon siswa, menjawab pertanyaan guru dan lainnya di kelas dengan materi
Jigsaw.
c. Dokumentasi
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang
ini adalah laporan atau perangkat pembelajaran guru kelas seperti RPP dan silabus.
Teknik analisis data menurut Miles dan Huberman (1992: 16) analisis terdiri
dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian
a. Reduksi Data
19
b. Penyajian Data
meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang
utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik, grafik,
tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian seorang
penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik
kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut
saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.
c. Verifikasi Data
20
Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran
lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan menghabiskan tenaga dengan
menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Singkatnya,
makna-makna yang muncul dari data yang lain harus diuji kebenarannya,
akhir tidak hanya terjadi pada waktu proses pengumpulan data saja, akan tetapi perlu
H. JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian yang dirancang dimulai dari bulan februari sampai dengan
mei dapat dilihat pada tabel berikut.
1 Persiapan
2 Observasi sekolah
3 Menyusun
proposal
21
4 Bimbingan
proposal
5 Seminar proposal
6 Melaksanakan
Penelitian
7 Mengolah dan
menganalisis data
8 Bimbingan hasil
penelitian
9 Ujian sidang
I. DAFTAR PUSTAKA
Badudu dan Zain, Mohammad Sutan. (2010). Efektifitas Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Fuad, Jauhar. (2012). Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Kelas Tulungagung:
STAIN Tulungagung.
Kusnandi, Cecep dan Sujtipto, Bambang. (2013). Media Pembelajaran Manual dan
Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
22