DISUSUN OLEH
SITI FOFIFAH
837609543
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PENDIDIKAN DASAR
UPBJJ-JEMBER
2021.1
A. JUDUL
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMBACA KATA BAHASA
INDONESIA MELALUI GAMBAR ANIMASI SISWA KELAS 1 MIMA SALAFIYAH
SYAFI'IYAH TEMPUREJO.
B. BIDANG KAJIAN
Bidang kajian ini adalah penelitian tindakan kelas yang digunakan untuk memperbaiki
tindakan hasil belajar yaitu :
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMBACA KATA BAHASA
INDONESIA MELALUI GAMBAR ANIMASI SISWA KELAS 1 MIMA SALAFIYAH
SYAFI'IYAH TEMPUREJO.
C. PENDAHULUAN
Pelajaran membaca merupakan dasar bagi seseorang untuk mengenyam pendidikan dan
sangat menentukan keberhasilan anak untuk belajar pada jenjang pendidikan selanjutnya.
Menurut Piaget, anak berada pada tahap perkembangan kognitif praoperasional yang
berlangsung antara usia 2 – 7 tahun (Santrock, 2007: 49). Pada tahap ini, anak – anak mulai
melukiskan dunia dengan gambar -gambar. Pemikiran simbolis melampaui hubungan
sederhana antara informasiinderawi dan tindakan fisik. Selanjutnya Piaget menyatakan
bahwa dalam fungsi simbolik tahap praoperasional, anak melambangkan suatu benda
dengan benda lain (Feldman, 2010:336).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di KELAS 1 MIMA SALAFIYAH
SYAFI'IYAH TEMPUREJO, menemukan bahwa 58% masih kesulitan dalam membaca kata
(berkriteria kurang sekali), terlebih lagi membaca kalimat 47% dengan demikian,
kemampuan membaca siswa kelas 1 MIMASALAFIYAHSYAFI'IYAH TEMPUREJO
masih rendah. Guru yang kurang mendapatkan informasi tentang perkembangan anak
seakan kurang peka terhadap kesulitan anak dan terkesan lebih mengutamakan percepatan
kegiatan belajar untuk memenuhi kurikulum pendidikan yang cukup padat agar dapat
diselesaikan pada waktunya. Problematika di atas, maka akibat yang tampak yaitu pada hasil
belajarsiswa yang kurang memuaskan dan kurang dari KKM kelas 1 MIMA SALAFIYAH
SYAFI'IYAH TEMPUREJO. Dari permasalahan yang timbul maka perlu solusi yang sesuai
dengan prinsip pembelajaran aktif. Guru sebagai fasilitator yang memegang kunci
keberhasilan tujuan pembelajaran, Suprijono (2013:12) Guru bertindak sebagai “panglima”,
guru dianggap paling dominan, dan guru dipandang sebagai orang yang paling mengetahui.
Berdasarkan masalah yang ada pada siswa Kelas 1 MIMA SALAFIYAH SYAFI'IYAH
TEMPUREJO, maka guru hendaknya memilihmodelpembelajaran yang tepat,memberikan
penyajian mata pelajaran yang menarik, membuat siswa aktif dalam suasana kelompok yang
bertujuan adanya interaksi sosial antara gurudengansiswa, siswadenganguru dan
siswadengansiswa, sehingga pembelajarantidak berpusat pada guru, namunberpusat pada
siswa. Suprijono (2013:13) Guru mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru
menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk mempelajarinya.
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilaksanakannya perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas adalah:
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMBACA KATA
BAHASA INDONESIA MELALUI GAMBAR ANIMASI SISWA KELAS 1 MIMA
SALAFIYAH SYAFI'IYAH TEMPUREJO
.
F. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, diantara lain:
1. Manfaat Bagi Guru
a. Guru dapat mengembangkan kemampuan dalam menerapkan membaca kata melalui
gambar animasi
b. Guru tidak menjadi fokus pembelajaran, namun siswa yang menjadi fokusnya. (guru
sebagai fasilitator pembelajaran)
c. Menambah ilmu guru dalam membuat pembelajaran menjadi lebih kondusif dan
bermakna.
2. Manfaat Bagi Siswa
a. Siswa mendapat pengalaman baru dengan diterapkannya pembelajaran membaca
kata melalui gambar animasi.
b. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
c. Memudahkan siswa dalam memahami membaca kata
d. Terbentuknya sikap kerjasama antar siswa dalam menyelesaikan suatu masalah.
e. Dapat terciptanya suasana pembelajaran yang kondusif dan bermakna.
3. BagiSekolah
a. Dapat meningkatkan mutu sekolah.
b. Dapat meningkatkan peringkat sekolah
4. Bagi peneliti lain
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diharapakan bermanfaat bagi peneliti lain untuk
melakukan penelitian sejenis dikelasnya masing-masing atau melakukan penelitian
dengan desain penelitian yang lain seperti penelitian experimental.
G. KAJIAN PUSTAKA
Membaca merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan sebuah informasi,
memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalamanpengalaman baru. Pada hakikatnya,
aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca
sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental.
Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang
dilakukan pada saat membaca ( Puji Santosa dkk, 2005: 6.3). Kegiatan membaca merupakan
aktivitas yang unik dan rumit, sehingga seseorang tidak dapat melakukan hal tersebut tanpa
mempelajarinya, terutama anak usia sekolah dasar yang baru mengenal huruf atau kata-kata.
Problem umum yang dihadapi anak dalam membaca adalah pada pelaksanaan pengajaran
membaca, guru sering kali dihadapkan anak yang mengalami kesulitan, baik yang berkenaan
dengan hubungan huruf, suku kata, kata, kalimat sederhana, maupun ketidakmampuan anak
memahami isi bacaan.
Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Bahasa Indonesia 2004, Standar Kompetensi
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca permulaan, siswa dituntut untuk
mampu membaca huruf, suku kata dan kalimat. Pembelajaran di SD dilaksanakan sesuai
dengan perbedaan atas kelas rendah dan kelas tinggi. Pelajaran di kelas rendah biasanya
disebut pelajaran membaca permulaan, sedangkan dikelas tinggi disebut pelajaran membaca
lanjut. Penggunaan model pembelajaran dan media sangat membantu dalam pengajaran
membaca permulaan bagi siswa kelas satu SD merupakan hal yang mutlak diperlukan, anak
kelas satu SD yang pada umumnya baru berusia enam tahun masih berada pada taraf berfikir
konkret, yaitu anak akan mudah mengenali hal-hal yang bersifat nyata. Disamping itu,
dengan alat bantu yang digunakan oleh guru secara bervariasi akan membangkitkan minat
siswa dalam mengikuti pelajaran. Salah satu media yang memungkinkan digunakan oleh
guru dalam pengajaran membaca permulaan ini adalah melalui media gambar animasi.
Kelebihan animasi seperti media-media lain mempunyai peranan yang tersendiri dalam
bidang pendidikan khususnya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.
Berikut merupakan beberapa kelebihan animasi apabila digunakan dalam bidang
pendidikan:
1) Animasi mampu menyampaikan sesuatu konsep yang kompleks secara visual dan
dinamik. Ini dapat membuat hubungan atau kaitan mengenai suatu konsep atau proses
yang kompleks lebih mudah untuk dipetakan ke dalam pikiran pelajar dan seterusnya
membantu dalam proses pemahaman.
2) Animasi digital mampu menarik perhatian pelajar dengan mudah. Animasi mampu
menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik dibanding penggunaan media yang lain.
Pelajar juga mampu memberi ingatan yang lebih lama kepada media yang bersifat
dinamik dibanding media yang bersifat statik.
3) Animasi digital juga dapat digunakan untuk membantu menyediakan pembelajaran
secara maya. Ini utamanya untuk keadaan dimana perkiraan sebenarnya sukar atau
tidak dapat disediakan, membahayakan ataupun mungkin melibatkan biaya yang
tinggi.
4) Animasi mampu menawarkan satu media pembelajaran yang lebih menyenangkan.
Animasi mampu menarik perhatian, meningkatkan motivasi serta merangsang
pemikiran pelajar yang lebih berkesan. Semuanya akan membantu dalam proses
mengurangkan beban kognitif pelajar dalam menerima sesuatu materi pelajaran atau
pesan yang ingin disampaikan oleh para pendidik.
5) Persembahan secara visual dan dinamik yang disediakan oleh teknologi animasi
mampu memudahkan dalam proses penerapan konsep atau pun demonstrasi.
Kekurangan media gambar animasi dalam pembelajaran membaca kata bahasa Indonesia
adalah:
1) Pengadaan alat dan gambar animasi memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.
2) Menggunakan komputer memerlukan keterampilan dan pengetahuan khusus tentang
komputer.
3) Keragaman model komputer (hardware) sering menyebabkan program (software) yang
tersedia tidak cocok dengan model yang lainnya.
4) Komputer efektif jika digunakan oleh salah satu orang atau beberapa orang dalam
kelompok kecil.
Menurut Vaughan (2004), multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar,
animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan
dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif.Ada tiga jenis multimedia yaitu:
1. Multimedia interaktif
Penggunaan dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan
atau ditampilkan.
2. Multimedia hiperaktif
Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna
yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai
banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.
3. Multimedia linear
Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari
awal hingga akhir.
Animasi menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis
menjadi hidup. Animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu yang memberi
kekuatan besar pada proyek multimedia dan halaman web yang dibuat. Banyak aplikasi
multimedia yang menyediakan fasilitas animasi.
Rata-rata
Dalam instrument observasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru
diberikan skor sebagai berikut:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
5) Refleksi
kegiatan refleksi dilakukan dengan melakukan analisis dan inteprestasi hasil
penelitian tiap siklus dengan menggunakan rumus rumus:
P = n/N x 100%
Keterangan:
P = prosentase ketuntasan klasikal
n = jumlah siswa yang tuntas
N = juml;ah siswa
I. JADWAL PENELITIAN
Untuk memperlancar kegiatan penelitian tindakan kelas perlu disusun jadwal
kegiatan sebagai berikut :
No. Tahap kegiatan Waktu Ket.
1 Studi pendahuluan 9 april 2021
2 Penyusunan rencana kegiatan 10 april 2021
3 Penyusunan proposal 11 april 2021
4 Siklus I 15 april 2021
5 Siklus II 15 Mei 2021
6 Tahap tindakan 16 Mei 2021
Tahap analisis data dan deskripsi temuan sebagai
7 20 Mei 2021
bahan laporan
8 Menyusun laporan PTK 25 Mei 2021
J. BIAYA PENELITIAN
Biaya pelakasaaan tindakan kelas ini:
K. PERSONALIA PENELITIAN
Personalia penelitian tindakan kelas ini :
No. Nama Lama mengajar Umur Pengalaman Keterangan
1 Siti Fofifah - 27 tahun - Peneliti
2 Ulan Suhaerini 15 tahun 37 tahun - Observasi
L. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A., 2002, Media Pembelajaran, Jakarta: Bumi Perkasa.
Jhon D Latuheru. 1988. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.
Jakarata: P2LPTK.
Harun dan Zaidatun. 2004. Teknologi Multimedia dalam Pendidikan.
http://www.ctl.utm.my/publications/manuals/mm/elemenMM.pdf [12 Juli 2015].
Sadiman. 2011, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nana, sudjana. 2006. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Amir,M., Ishak, A. 2011. Understanding Culture Through Animation. Jurnal Pengajian Media
Malaysia 13(2): 1-9.
Ariani, Niken dan Haryanti, Dany. Pembelajaran Multimedia di Sekolah: Pedoman Pembelajaran
Inspiratif, Konstruktif, dan Prospektif. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010.4
Santrock, John. W. Perkembangan Anak. Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2007
Puji Santosa, dkk (2005). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia . Jakarta : Universitas
Terbuka
M. LAMPIRAN - LAMPIRAN
1. Instrumen penelitian
2. Riwayat hidup tim peneliti
3. Surat keterangan lain yang diperlukan