Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Workshop PTK Pelatihan propfesi guru
BAB 1
PENDAHULUAN
UU no.20 tahun 2003 mendefinisikan pembelajaran adalah proses interaksi siswa (peserta
didik) dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dengan berpegang pada konsep pembelajaran dalam proses pendidikan maka diharapkan setiap
siswa maupun guru dapat senantiasa belajar dan menemukan sendiri maupun atas bantuan orang
lain konsep¬konsep yang dipelajari. Oleh karena itu maka dibutuhkan beragam metode
pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar mengajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti, berubah pengetahuannya, kecakapan,
pemahaman, sikap tingkah lakunya, dan kemampuannya
Dalam proses belajar mengajar, tujuan pengajaran merupakan salah satu komponen yang
penting. Tujuan yang ingin dicapai dalam proses tersebut meliputi aspek-aspek kognitif, afektif,
psikomotor dan kemampuan interaktif. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam suatu
proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, maka seorang pengajar biasanya akan memilih
metode dan media yang secara nalar diperkirakan tepat untuk menyampaikan suatu topik yang
sedang dibahas
Hasil observasi awal dan wawancara dengan guru dan siswa di sekolah diperoleh pembelajaran
yang ada cenderung monoton, hanya ceramah saja sehingga proses pembelajaran hanya berjalan
satu arah saja. Disini dapat diketahui bahwa rendahnya penguasaan siswa terhadap materi biologi
pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : kemauan siswa dalam mata pelajaran
biologi masih rendah, dikarenakan guru dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan metode
atau langkah-langkah yang kurang bervariasi dan monoton, sehingga siswa tidak tertarik pada
materi pembelajaran yang diajarkan. Kemampuan berfikir siswa kurang berkembang karena guru
tidak merangsang siswa untuk berfikir kreatif dalam belajar.
Hal tersebut merupakan tantangan bagi pelaku pendidikan khususnya guru mata pelajaran
biologi. Untuk itu harus dicari sebab akibatnya demi tercapainya tujuan pengajaran dan sekaligus
meningkatkan hasil belajar siswa. Dan salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah menerapkan
metode pembelajaran aktif role playing (bermain peran).
Metode role playing (bermain peran) adalah pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam
situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Role playing (bermain peran)
termasuk dalam bermain yang diarahkan. Untuk melakukan role playing (bermain peran)
sebelumnya siswa harus memiliki pengetahuan awal agar dapat mengetahui karakter dari peran
yang akan dimainkannya. Tugas guru dalam kegiatan role playing (bermain peran) di kelas
sangatlah penting dimana guru harus berperan sebagai pengamat, sebagai model, melakukan
evaluasi dan melakukan perencanaan.
Metode role playing (bermain peran) banyak melibatkan siswa untuk beraktivitas dalam
pembelajaran dan akan menciptakan suasana yang menggembirakan sehingga siswa senang dan
antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian kesan yang didapatkan siswa tentang
materi pelajaran yang sedang dipelajari akan lebih kuat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar siswa.
Mata pelajaran biologi merupakan mata pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa kelas XI
SMAN 1 PEUNARON. Hal ini dapat diketahui dari hasil ulangan harian siswa yang masih
rendah. Selain itu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru biasanya hanya
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja, hal ini dapat menyebabkan suasana belajar
menjadi kurang menyenangkan sehingga minat dan motivasi siswa dalam belajar biologi
berkurang.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengetahui secara komprehensif
tentang peningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan melalui penerapan
pembelajaran aktif role playing, untuk mengkaji lebih lanjut melalui skripsi yang berjudul
“IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS XI.1 SMAN 1 PEUNARON TAHUN PELAJARAN
2019/20120.”
B. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kesalah pahaman tentang penafsiran dari judul PTK, beberapa istilah yang
perlu penulis tegaskan disini antara lain:
1. Implementasi
Implementasi dalam kamus besar bahasa indonesia berarti pelaksanaan atau perencanaan.
Implementasi di sini merupakan aplikasi atau penerapan yang berasal dari teori yang kemudian
diterapkan pada lapangan, sehingga dari permasalahan yang ada akan menghasilkan sebuah
kesimpulan realitas.
2. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran atau pengajaran sendiri adalah interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran
berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa. Diantara
keduanya terdapat hubungan atau komunikasi interaksi. jadi Pembelajaran aktif adalah segala
bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses
pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar
dalam proses pembelajaran tersebut.8 Istilah yang sekarang ada dan memiliki esensi yang sama
dengan pembelajaran aktif adalah PAKEM atau pembelajaran aktif, efektif, dan menyenangkan.
Istilah ini ada dalam rangka peningkatan mutu pendidikan manajemen berbasis sekolah (MB S).
3. Role playing (Bermain Peran)
Role playing (bermain peran) dan metode sosiodrama dapat dikatakan sama artinya, dan dalam
pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah
laku dalam hubungannya dengan masalah sosial. Sedangkan dalam metode role playing
pembelajaran biologi ini adalah suatu metode mengajar konsep dalam sistem organ. Di sini
hendaknya murid diberi kesempatan untuk berinisiatif dan kreatif serta diberi bimbingan atau
lainnya agar lebih berhasil.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dan individu dengan lingkungannya. Perubahan ini berarti bahwa seseorang setelah
mengalami proses belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya,
keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak
mengerti menjadi mengerti , dari ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan. Kriteria
keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri individu yang belajar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam PTK ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi pembelajaran aktif role playing untuk meningkatkan hasil belajar
biologi siswa kelas XI.1 SMAN 1 PEUNARON?
2. Bagaimana keaktifan siswa mengikuti pelajaran biologi dengan metode role playing di kelas
XI.1 SMAN 1 PEUNARON
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah:
1. Untuk mengetahui implementasi pembelajaran aktif role playing dalam meningkatkan hasil
belajar biologi siswa di kelas XI.1 SMAN 1 PEUNARON
2. Untuk mengetahui keaktifan siswa mengikuti pelajaran biologi dengan metode role playing di
kelas XI.1 SMAN 1 PEUNARON
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti tentang peranan pembelajaran aktif role playing
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, PTK ini sebagai Salah Satu Tugas Pada
Workshop PTK pada Pelatihan propfesi guru.
A. Landasan Teori
Tujuan yang diharapkan dengan pembelajaran Role Playing ini antara lain:
1. Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain (toleransi)
2. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan
3. Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
4. Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.
d. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Role Playing
untuk menyelenggarakan metode ini diperlukan langkah-langkah :
1. Persiapan
a. Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
b. Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
c. Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus
dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang
terlibat dalam pemeranan simulasi.
2. Pelaksanaan
a. Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
b. Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
c. Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
d. Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong
siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
3. Penutup
a. Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang
disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan
terhadap proses pelaksanaan simulasi.
b. Merumuskan kesimpulan.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil berarti sesuatu yang diadakan oleh
usaha. Sedangkan belajar sendiri memiliki definisi yang bermacam-macam. Berikut ini beberapa
definisi belajar menurut para pakar pendidikan, diantaranya :
Menurut Slameto belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Belajar menurut Oemar Hamalik adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan
Menurut Cliffort T Morgan dalam bukunya "Introduction to psychology" belajar adalah sebagai
berikut " learning is any relatively permanent change in behavior that is the result of past
experience”.(belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap sebagai hasil dari
pengalaman masa lalu)
Menurut sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid pengertian belajar yaitu :
"Sesungguhnya belajar adalah usaha untuk merubah diri pelajar yang didasari dengan
pengalaman yang telah diterima sehingga terjadi perubahan baru
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku siswa melalui berbagai pengalaman yang diperolehnya.
Menurut Nana Sudjana Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai
bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya,
keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan
aspek-aspek lain yang ada pada individu.
Begitu juga Moh Uzer Usman mendefinisikan Hasil belajar yaitu perubahan tingkah laku pada
diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya.
Perubahan ini berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar, akan mengalami
perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya.
Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti , dari ragu menjadi
yakin, dari tidak sopan menjadi sopan. Kriteria keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai
dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, hasil belajar adalah suatu hasil perubahan yang telah
dicapai siswa dalam suatu proses belajar.
1. Saluran Pernapasan
Saluran pencernaan tersusun atas Pada tenggorokan, organ pernapasan dilanjutkan dengan
pangkal tenggorokan (laring), trakea, dan bronkus. Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”,
adalah penghubung untuk faring dan trakea. Di bagian ini, terdapat pita suara dan katup
epiglottis, yang memisahkan saluran makanan dengan saluran udara
Gambar. 2.1 saluran pernapasan pada manusia
a. Rongga hidung
Rongga hidung adalah tempat masuknya udara menuju tenggorokan. Rongga hidung juga
bertugas menjaga kelembapan, suhu, dan tekanan udara di sana. Di dalam rongga,
terdapat selaput lendir dan bulu hidung. Bagian rongga dibentuk oleh tulang tengkorak yang
membentuk dinding-dinding hidung.
Gambar. 2.2 Rongga hidung .
b.Tenggorokan (Faring)
Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah kita menghirup udara melalui
hidung. Pada tenggorokan, organ pernapasan dilanjutkan dengan pangkal tenggorokan (laring),
trakea, dan bronkus.
d.Trakea
Trakea atau batang tenggorokan merupakan bagian dari sistem pernapasan yang berbentuk pipa
tabung. Trakea adalah tabung pernapasan yang terletak setelah laring.udara melewati trakea
kemudian akan menuju bronkus,selanjutnya ke alveolus baru ke paru-paru. Debu atau kotoran
yang masih ada di dalam udara yang dibawa akan disaring di dalam trakea.trakea juga dapat
menjaga kelembapanudara serta berperan dalam pengaturan suhu udara memiliki mucus atau
yang biasa disebut lender pada mukosanya.
e. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Organ ini memiliki 2 percabangan menuju paru-
paru kanan dan kiri. Setelah melewati bronkus, percabangan akan diteruskan oleh bronkiolus dan
berakhir di alveolus atau gelembung udara.
g.Paru-paru
Pengertian sistem pernapasan manusia adalah suatu proses mekanisme menghirup oksigen
dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air melalui saluran alat pernapasan yang
berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini diawali dengan berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada terangkat atau membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi
lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembali ditariknya otot antara
tulang rusuk ke belakang yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar.
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini merupakan fase kontraksi otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Jika salah satu bagian dari organ respirasi bermasalah, secara otomatis sistem respirasi pun akan
terganggu. Berikut beberapa gangguan respirasi:
1) Flu (influenza)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus dan mudah sekali menular. Penularan bisa
melalui kontak langsung ke cairan atau melalui cairan yang keluar dari penderita saat
batuk atau bersin. Saat flu, hidung dipenuhi lendir sehingga mengganggu pernapasan.
2) Faringitis
Keluhan utama pada penyakit ini adalah nyeri tenggorokan. Faringitis seringkali
disebabkan oleh infeksi virus, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri, sehingga untuk
penanganannya dibutuhkan antibiotik. Beberapa kasus faringitis disebabkan oleh alergi
atau iritasi pada tenggorokan.
3) Laringitis
Laringitis adalah gangguan pernapasan yang menyerang laring atau pita suara.
Peradangan yang terjadi biasanya disebabkan oleh penggunaan pita suara berlebihan,
iritasi, atau infeksi pada laring. Suara serak atau parau bahkan hilang sama sekali adalah
gejala umum yang muncul jika seseorang mengalami laringitis.
4) Asma
Asma disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Sesak napas menjadi tanda umum dari
penyakit ini. Biasanya sesak napas dibarengi oleh mengi (wheezing) yang merupakan
suara khas bernada tinggi saat pasien mengeluarkan napas.
5) Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus, yang merupakan saluran udara dari dan ke
paru-paru. Bronkitis umumnya dicirikan dengan batuk berdahak yang kadang dahaknya
bisa berubah warna.
6) Emfisema
Pneumonia, atau yang biasa disebut dengan radang paru-paru, merupakan peradangan
akibat infeksi. Batuk berdahak, demam, dan sesak napas adalah gejala umum dari
pneumonia. Ciri lain dari penyakit ini adalah dahak kental yang dapat berwarna kuning,
hijau, cokelat, atau bernoda darah.
8) Kanker paru-paru
Merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka kematian yang tinggi.
Terjadinya kanker paru-paru pada seseorang berkaitan erat dengan merokok baik aktif
maupun pasif, riwayat kanker paru-paru di keluarga, riwayat paparan zat kimia dan gas
beracun seperti asbestos dan radon, atau menghirup udara berpolusi dalam jangka
panjang.
B. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dengan kata lain hipotesis adalah kesimpulan
sementara dan masih diperlukan lagi uji kebenarannya.
Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah
sebagai berikut : Implementasi pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan pada siswa kelas 8.1 SMPN 2
Botomuzoi
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian juga seringkali disebut metodologi yaitu cara-cara untuk mengumpulkan dan
menganalisa data-data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan
menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.
Suatu penelitian baik dalam pengumpulan data maupun dalam pengolahan data pasti
mengharuskan adanya metode yang jelas, sistematis dan terarah. Jadi metode penelitian adalah
cara untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap permasalahan.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus. Masing-
masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Salah satu ciri khas PTK adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara guru dengan peneliti
dalam menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi guru dan atau siswa di sekolah.
Adapun siklus-siklus dalam PTK tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Siklus 1
a. Pernapasan
Guru menyampaikan segala sesuatu yang akan dilakukan dalam kegiatan.
1) menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menjelaskan proses pernapasan
pada manusia
2) guru membagi siswa menjadi 8 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 5 siswa.
3) menyampaikan rencana pelaksanaan pelajaran
4) memberikan pengarahan kepada siswa tentang simulasi yang akan dilakukan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan kelas dilakukan sesuai dengan skenario yang telah
disusun.
skenario siklus I adalah :
Pada siklus I ini, siswa memperagakan simulasi tentang menjelaskan proses pernapasan pada
manusia. Guru menunjuk 15 siswa dari perwakilan kelompok maju ke depan untuk
memperagakan simulasi tentang menjelaskan proses pencernaan makanan pada manusia.
Mekanisme role playing tentang proses pernapasan pada manusia adalah sebagai berikut :
Take picture 1
Oksigen memasuki ruang role playing. Kemudian oksigen masuk memperkenalkan diri
dialog : Hai saya oksigen, aku adalah salah satu unsure yang di butuhkan oleh tubuh untuk
bernapas.
Take Picture 2
Pembawa cerita : oksigen berjalan menuju ke hidung
Oksigen berjalan menuju ke hidung
Hidung : hi oksigen
Oksigen : hai hidung
Hidung : masuklah kami membutuhkanmu
Oksigen : oke aku mau masuk tapi aku masih kotor. Banyak debu dan kotoran
menempel di badanku
Hidung : tenang saja. Di dalam hidung ada rambut hidung yang berfungsi untuk
menyaring kotoran.
Oksigen : Baiklah
(hidung kemudian menyapu bagian tubuh oksigen dari badan hingga ke kaki)
Oksigen : Wah sekarang aku jadi bersih. Terimakasih hidup
Hidung : Baiklah .. silahkan kamu berjalan lagi. Faring sudah menunggumu
Take picture 3
Oksigen : Hai faring
Faring : Hai oksigen. Aku faring. Aku berfungsi untuk jalan menuju ke paru-
paru. Kamu sudah benar. Silahkan lewat. Tpi hati-hati. Didepan ada
persimpangan namanya laring. Kamu jangan salah jalan. Sebab di situ
jalan bagi makanan. Kamu ambil ambil jalan yang menuju arah trake.
Ingat ya
Oksigen : iya.. terimakasih faring
Take picture 3
Trakea : hi oksigen. Aku sudah menunggumu.
Oksigen : o.. gitu
Trakea : sesudah ini kamu berjalanlah. Di sana paru-paru sudah lama
menunggumu. Tugasku disini utamanya sebagai jalur udara untuk
masuk dan keluar dari paru-paru.
Oksigen : Baiklah…
Take picture 4
Bronkus : aku bronkus. Aku yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri.
Oksigen : Hi bronkus. Aku harus masuk ke paru-paru sebelah kanan atau sebelah
kiri
Bronkus : itu terserah kamu oksigen. Pilihlah kiri atau kanan mana yang kamu
suka.
Pembawa cerita : oksigen berjalan menuju paru-paru
Take picture 5
Paru-paru : hi oksigen. Kamu silahkan pilih mau masuk jalur kiri atau kanan
Oksigen : saya pilih jalur kanan saja.. trimakasih paru-paru
Pembawa cerita : (oksigen berjalan menuju alveolus)
Take picture 6
Oksigen : alveolus.. oi.. alveolus .. where are you?
Alveolus : hai oksigen saya disini sudah menunggumu. Disini kamu terakhir
menjadi oksigen
Oksigen : mengapa begitu.
Pembawa cerita : (dan oksigen pun bertukar dengan karbondioksida lalu keluar
melalui paru-paru untuk di buang sebagai limbah system
pernapasan melalui hidung)
c. Observasi
Pada tahapan ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan lembar observasi yang diisi oleh peneliti sebagai bentuk kolaborasi guru dengan
peneliti. Pada akhir siklus siswa mengerjakan tes.
d. Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahapan observasi, hasil tes dikumpulkan dan dianalisis sehingga
diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Yang harus dilakukan pada tahap ini
adalah memperhatikan kekurangan pada siklus I sehingga dapat diperbaiki pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Guru menyampaikan segala sesuatu yang akan dilakukan dalam kegiatan.
1) Permasalahan diidentifikasikan dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada siklus 1
2) Guru merancang kegiatan pembelajaran pada materi selanjutnya yaitu sistem pernapasan
pada hewan memamah biak
3) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah disiapkan untuk siklus II. Disini
siswa benar-benar dipersiapkan untuk lebih terarah pada indikator pencapaian yaitu pada
penekanan keaktifan dan hasil belajar siswa, untuk mengetahui apakah ada peningkatan
dalam pembelajaran biologi melalui metode role playing ini.
b. Tindakan
Langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan kelas dilakukan sesuai dengan skenario yang telah
disusun. Skenario siklus II adalah:Pada siklus II ini, siswa memperagakan simulasi tentang
menjelaskan proses pernapasan pada hewan memamah biak contohnya sapi. Guru menunjuk 13
anak perwakilan dari kelompok maju kedepan untuk memperagakan simulasi tentang
menjelaskan proses pencernaan makanan pada sapi. Mekanisme role playing tentang proses
pencernaan makanan pada sapi adalah sebagai berikut:
1) Guru dibantu siswa menggambar susunan alat pernapasan pada sapi di atas lantai
2) 13 orang perwakilan dari masing-masing kelompok maju kedepan untuk melakukan
simulasi tentang proses pernapasan
3) Siswa-siswa yang melakukan simulasi berdiri di tempatnya masing-masing di atas lantai
yang sudah diberi gambar
4) Makanan (siswa 1 dan 2)
5) Masuk kedalam mulut (siswa 3)
6) Makanan (siswa 1 dan 2) melewati lidah (siswa 4) dan gigi (siswa 5)
7) Makanan (siswa 1 dan 2) didorong oleh lidah (siswa 4) ke kerongkongan (siswa 6)
8) Kerongkongan (siswa 6) mendorong makanan (siswa 1 dan 2) masuk kedalam rumen
(siswa 7)
9) Dari rumen (siswa 7) makanan (siswa 1 dan 2) masuk ke dalam retikulum (siswa 8)
dalam bentuk makanan kasar
10) Dari retikulum (siswa 8) makanan menuju ke omasum (siswa 9)
11) Omasum (siswa 9) mendorong makanan menuju ke abomasum (siswa 10)
12) Abomasum (siswa 10) mengganti kalung makanan (siswa 1 dan 2) menjadi kalung yang
bertuliskan kim
13) Abomasum (siswa 10)mendorong kim (siswa 1 dan 2)masuk ke usus halus (siswa 11)
14) Usus halus (siswa 11) mengganti kalung kim (siswa 1) menjadi sari makanan, sedangkan
kim (siswa 2) menjadi sisa makanan
15) Usus halus (siswa 11) menggandeng sari makanan (siswa 1)
sedangkan sisa makanan (siswa 2) didorong oleh usus halus (siswa
11) ke usus besar (siswa 12)
16) Sisa makanan (siswa 2) berhenti di dalam usus besar (siswa 12)
17) Usus besar (siswa 12) mengganti kalung sisa makanan menjadi feses dan didorong ke
anus (siswa 13)
18) Anus (siswa 13) menggandeng feses (siswa 2)
c. Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Hampir sama dengan siklus I tetapi
lebih menekankan pada hasil belajar dimana perubahan yang lebih diinginkan.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II adalah hasil penelitian yang dilakukan dalam kedua siklus tersebut. Jika
dari analisis data mengalami peningkatan yang signifikan, maka penelitian dianggap berhasil.
1. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru.
2. Jenis Data
Jenis data yang didapatkan meliputi data kualitatif dan data kuantitatif.
a. kuantitatif:
(1) hasil belajar siswa tiap akhir siklus, dan
(2) keaktifan siswa selama proses pembelajaran.
b. Data kualitatif terdiri dari:
(1) Tanggapan siswa tentang proses pembelajaran biologi pada materi sistem pernapasan,
dan
(2) kemudahan dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai variable yang berupa catatan-catatan,
transkip, buku-buku, dan sebagainya. Metode dokumentasi diperlukan untuk mendapatkan data
berupa nama siswa, jumlah siswa dan lain-lain.
Metode dokumentasi ini digunakan untuk mencari data-data berupa tulisan-tulisan yang
berhubungan dengan obyek penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, serta digunakan
sebagai metode penguat dari hasil metode interview dan observasi
3. Metode tes
Metode tes digunakan untuk mengambil data tentang hasil belajar siswa pada materi sistem
pernapasan kelas XI.I SMAN 1 PEUNARON
Dengan indikator :
a. siswa dapat menyebutkan proses pencernaan
b. siswa mampu membedakan alat-alat pernapasan
c. siswa dapat menjelaskan fungsi dari bagian-bagian sistem pernapasan
d. siswa dapat mengidentifikasi pernapasan dada dan perut
4. Metode wawancara
Metode wawancara bertujuan untuk memperoleh data lisan tentang pendapat siswa terhadap
pembelajaran role playing.
Dengan indikator:
a. rasa senang terhadap pelajaran biologi
b. ketertarikan terhadap proses pembelajaran role playing
E. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat untuk mengetahui langkah¬langkah yang harus kita
ambil untuk memperoleh data penelitian. Instrumen penelitian meliputi:
1. Skenario pembelajaran
Skenario pembelajaran berisi tentang langkah-langkah kegiatan guru dan siswa dalam
proses belajar mengajar pada tiap siklus. Dalam hal ini berupa: Silabus, RPP, LKPD,
soal-soal tes, dan lembar observasi.
2. Materi dan bentuk tes
Materi yang diberikan untuk tes adalah materi yang berkaitan dengan materi sistem
pencernaan, soal yang digunakan adalah tipe obyektif pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban dengan satu jawaban yang benar. Item soal yang akan digunakan
dalam penelitian adalah 20 butir soal dan waktu yang digunakan adalah 30 menit. 3. Data
lembar observasi siswa
Pengisian lembar observasi siswa bertujuan untuk memperoleh data tentang situasi belajar
mengajar dan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran biologi. Lembar observasi
terdiri dari 14 indikator, yang terdiri atas 9 indikator positif dan 5 indikator negatif. Observasi
dilakukan selama proses pembelajaran oleh seorang observer dengan menggunakan lembar
observasi. Dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai observer.
1. Rata-rata kelas
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada masing-masing siklus menurut Arikunto sebagai
berikut.
C = AC/N
Keterangan:
C = nilai rata-rata kelas
ÂC = jumlah nilai siswa
N = banyaknya siswa
Keterangan:
= nilai ketuntasan belajar
= jumlah siswa tuntas belajar secara individual (nilai 60 ke atas)
= jumlah total siswa
Keterangan:
NP % = Persentase nilai siswa yang diperoleh
n = Jumlah skor yang diperoleh
N = Jumlah skor maksimal
2. Ketentuan persentase ketuntasan belajar kelas
Keterangan:
ÂSb = Jumlah siswa yang dapat nilai > 65% (kognitif atau hasil tes) atau ~ 60% (afektif atau
lembar pengamatan).
ÂK = Jumlah siswa dalam kelas
G. Indikator keberhasilan
1. Indikator hasil belajar
Indikator keberhasilan hasil belajar dari penelitian ini didasarkan pada Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 65 yang ditetapkan SMPN 2 Botomuzoi untuk mata pelajaran IPA kelas
8, penelitian dikatakan berhasil apabila jumlah individu yang mencapai nilai > 65 sebanyak 85%
atau 37 siswa dari seluruh siswa dalam kelas yaitu 43 siswa.
2. Indikator aktifitas siswa
Indikator keberhasilan dari penelitian ini apabila terjadi peningkatan aktifitas belajar siswa
sekurang-kurangnya 60% atau 26 siswa dari 43 siswa terlihat aktif dalam mengikuti
pembelajaran dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa.
Penelitian akan dilaksanakan di kelas VIII SMPN SMPN 2 Botomuzoi.. Semester pertama tahun
pelajaran 2019/2020, pada bulan Juli 2019 – September 2020.
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Identifikasi masalah
yang ada di lapangan
Penyusunan proposal
penelitian
Penyusunan draft
bahan ajar
Penyusuan panduan
kerja
Penyusunan
pedoman
pengamatan dan
instrumen lain yang
diperlukan
Penelitian siklus 1
Penelitian siklus 2
Penelitian siklus 3
Penyusunan laporan
penelitian
Publikasi hasil
penelitian
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ali, M., Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Bandung: Angkasa, 1998.
Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, jakarta: Bumi Aksara, 2008.
, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Cet. 12.
Aziz, Sholeh Abdul, dan Abdul Aziz Abdul Majid, at Tarbiyah wa Thuruqu at Taddris, Jus 1,
Mesir : Darul Ma'arif, 1968.
Biomed, Rusdi, dan Bambang Karnoto, Seribu Pena Biologi SLTP Jilid 2, Jakarta: Erlangga,
2001.
Campbell, dkk, Biologi, Jilid I1 Jakarta; Erlangga, 2004, Ed. 5. Dalyono, M., Psikologi
Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Semarang: Asy-syifa’, 1992.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I, Yogyakarta: Andi Offset, 2004.
Hajar, Ibnu, Dasar-dasar Metode Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1998.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 2001, Cet. 3.
, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi aksara, 2007.
Morgan, Clifford T., Introduction to Psychologi, Sixth edition, New york : MC.Graw Hill
International Book Company,1971.
Nawawi, Hadari, dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta:
Gajahmada University Press, 1995, cet II.
NK, Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
Patmonodewo, Soemiarti, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta: Rineka cipta, 2003.
Purwanto, Ngalim, prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, Jakarta: Remaja Rosdakarya,
2001.
Rustaman, Nuryani Y., Strategi Belajar Mengajar Biologi, FMIPA: Universitas Pendidikan
Indonesia, 2003.
S., Winata Putra Udin, dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001.
Saktiyono, Sains Biologi SMP Untuk Kelas VI, Jakarta: Esis, 2004. Samadhi, Ari,”Pembelajaran
Aktif”, http://www.google.co.id/.
Samporno, Agus,”Penerapan Metode Belajar Aktif dalam Pembelajaran Berbasis Proyek”,
http://gurukreatif.wordpress.com/2007/09/18/.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana,
2007.
Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Mishbah, Jakarta: Lentera Hati, 2002, vol. 15.
Silberman, Mel, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2007.
Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 1995.
Sriyono, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, Jakarta: Rineka Cipta, 1992.
Subagyo, P Joko, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta : Rineka cipta, 1991.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2008.
Sumarwan, dkk, IPA SMP Untuk Kelas VI, Jakarta: Erlangga, 2007.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2000, Cet. 5.
Usman, Moh Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rusdakarya, 1995.
Whelpton, Tony, and Daphne Jenkins, Role play Practice Spanish, United Kingdom: Long Man
Group, 1988.
Zaini, Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1 PEUNARON
Kelas/ Semester : XI.I
Mata Pelajaran : BIOOGI
Materi Pokok : Sistem Pernapasan Pada Manusia
Alokasi Waktu : 10 JP
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku: jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang: ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
4.9 Menyajikan 4.9.1 Membuat artikel tentang upaya menjaga kesehatan sistem
karya tentang pernapasan
upaya menjaga
kesehatan sistem
pernapasan
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
3.9.1 Melalui kegiatan role playing , studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD
peserta didik dapat menjelaskan konsep respirasi pada manusia dengan benar
3.9.2 Melalui kegiatan role playing, studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD
peserta didik dapat menguraikan Organ pernapasan pada manusia dengan rinci
3.9.3 Melalui kegiatan role playing studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD
peserta didik dapat menguraikan Fungsi organ pernapasan pada manusia dengan
rinci
Pertemuan kedua
3.9.4 Melalui studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta didik dapat
membedakan mekanisme inspirasi dan ekspirasi pada manusia dengan benar
3.9.5 Melalui studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta didik dapat
mendefinisikan pengertian frekuensi pernapasan dengan benar
3.9.6 Melalui percobaan, pengamatan dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta
didik dapat menguraikan factor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
dengan tepat.
3.9.7 Melalui percobaan, pengamatan dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta
didik dapat menjelaskan volume udara yang digunakan pada sistem pernapasan
secara rinci
Pertemuan ketiga
3.9.8 Melalui studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta didik dapat
menjelaskan gangguan pada sistem pernapasan dengan rinci
3.9.9 Melalui studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta didik dapat
menjelaskan upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan dengan rinci
4.9.1 Melalui studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta didik dapat
membuat artikel tentang upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan dengan
benar.
D. Materi Pelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
TM Ke- Materi JP
1 a. Konsep respirasi
3x40 menit
b. Organ dan fungsi respirasi
2 a. Mekanisme pernapasan
b. Frekuensi pernapasan 3x40 Menit
c. Volume udara pernapasan
3 a. Gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan
3x40 Menit
b. Upaya menjaga kesehatan organ pernapasan
c. Membuat karya upaya menjaga kesehatan organ pernapasan
4 Ulangan harian, remedy dan pengayaan 2x40 menit
Faktual :
Konseptual :
Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
1. Jenis kelamin
2. Posisi tubuh
3. Aktifitas atau kegiatan tubuh
Prosedural
Oksigen didalam darah yang bereaksi dengan zat makanan sehingga terbentuk energi,
CO2,dan H2O berasal dari paru-paru, yang diambil dari udara bebes diatmosfer. Didalam
paru-paru terjadi pertukuran gas yaitu, O2, CO2, dan H2O. Skema urutan proses pernapasan
dijelaskan sebagai berikut
Rongga Faring Laring Trakea
hidung
2. Materi Pengayaan
a. Materi pengayaan yaitu : respirasi intrasel dan ekstrasel.
b. Materi pengayaan bersifat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memahami
konsep sistem ernapasan pada manusia.
3. Materi Remedial
Materi remedial merupakan materi reguler. Materi ini diberikan kepada peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan belajar. Materi yang diberikan disesuaikan dengan bagian materi
yang belum dikuasai oleh peserta didik pada indikator-indikator pencapaian kompetensi
tertentu dan guru dapat menggunakan strategi/ metode yang berbeda dengan pembelajaran
sebelumnya
E. Metode Pembelajaran
Pertemuan Model Metode Pendekatan
1 Role Playing Diskusi, pengamatan, dan studi Saintifik (5M)
literasi sumber belajar
2 Discovery Learning Diskusi, pengamatan, percobaan, Saintifik (5M)
ceramah, dan studi literasi
sumber sumber belajar
3 Kooperatif Learning Diskusi, pengamatan,ceramah, Saintifik (5M)
dan studi literasi sumber belajar
F. Media dan Bahan
a. LKPD
b. PPT : Sistem pernapasan pada manusia
c. Video pembelajaran
d. Gambar beberapa penyakit pada sistem pernapasan
G. Sumber Belajar
1. Sumber Belajar Peserta Didik
a. Buku peserta didik
Zubaidah, Siti, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester 2. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(hal:93-113)
b. Lembar kegiatan peserta didik
1) LKPD 1 : sistem pernapasan pada manusia
2) LKPD 2 : sistem pernapasan pada manusia
3) LKPD 3 : gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan dan upaya menjaga
kesehatan sistem pernapasan
c. Sumber lain yang relevan : hand out system pernapasan pada manusia
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (3JP)
KEGIATAN PENDAHULUAN (10 MENIT)
1. Orientasi
a. Peserta didik menjawab pembuka dan memanjatkan syukur kepada Tuhan YME
dan berdoa untuk memulai pembelajaran
b. Peserta didik mengkonfirmasi kehadiran
c. Peserta didik menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
2. Motivasi
Guru menayangkan sebuah gambar orang yang sedang menarik nafas.
3. Apersepsi :
Guru menyampaikan pertanyaan : Apa yang dilakukan orang pada gambar tersebut?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus di kuasai yaitu :
a. Melalui studi literasi, kegiatan role playing dan diskusi kelompok di pandu LKPD
peserta didik dapat menjelaskan konsep respirasi pada manusia dengan benar
b. Melalui kegiatan role playing, studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD
peserta didik dapat menjelaskan organ pernapasan pada manusia dengan benar
c. Melalui kegiatan role playing, studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD
peserta didik dapat menjelaskan fungsi organ pernapasan pada manusia dengan
rinci
5. Guru menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran
a. Oksigen
b. Hidung
c. Trakea
d. Bronkus
e. Paru-paru
f. Bronkiolus
g. Alveolus
2. Motivasi:
Guru menayangkan sebuah video anak yang sedang menguap:
3. Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa berdasar video di atas saat orang menguap
apa yang terjadi dengan tubuh bagian dada atau bagian perut?
4. Pengkondisian
a. Guru mengaitkan kegiatan apersepsi dengan materi yang akan di pelajari
yaitumekanisme pernapasan, Frekuensi pernapasan dan volume udara pernapasan
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai : .
1. Melalui studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta didik dapat
membedakan mekanisme inspirasi dan ekspirasi pada manusia dengan rinci
2. Melalui studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta didik dapat
mendefinisikan pengertian frekuensi pernapasan dengan benar
3. Melalui percobaan dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta didik
dapatmenguraikan factor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan dengan
tepat.
4. Melalui percobaan dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta didik dapat
menjelaskan volume udara yang digunakan pada sistem pernapasan secara rinci
3. Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa berdasar video di atas :Apa yang kamu
rasakan seandainya kamu berada daerah tersebut?
4. Pengkondisian
Guru menginformasikan kepada peserta didik materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat ini yaitu :
a. Gangguan/penyakit pada sistem pernapasan
b. Upaya menjaga kesehatan system pernapasan
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai :
a. Melalui studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta didik dapat
menjelaskan gangguan pada sistem pernapasan dengan rinci
b. Melalui studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta didik dapat
menjelaskan upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan dengan rinci
c. Melalui studi literasi dan diskusi kelompok di pandu LKPD peserta didik dapat
membuat artikel tentang upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan dengan benar
KEGIATAN INTI (100 MENIT)
SINTAKS KOOPERATIF
Menyajikan informasi 1. Guru menyajikan pokok-pokok materi yang akan di
pelajari
2. Guru menjelaskan petunjuk pengerjaan LKPD 3
Membimbing kelompok 3. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
belajar dan bekerja 4. Guru membagi LKPD 3 untuk di kerjakan secara
berkelompok
5. Peserta didik berdiskusi mengumpulkan informasi dan
mengolah data, sesuai petunjuk pada LKPD 3
6. Guru memberi arahan bagi kelompok yang mengalami
kendala dalam mengerjakan LKPD 3
Evaluasi 7. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok, di
depan kelas untuk saling melakukan tanya jawab dengan
kelompok lain
8. Guru memberikan klarifikasi terhadap hasil diskusi
peserta didik untuk memeriksa kebenaran konsep yang
didapat pada saat mengerjakan LKPD 3
(proses mengkomunikasikan)
Penghargaan 9. Guru member penghargaan atas hasil kerja kelompok.
b. Pengetahuan
1. Rencana penilaian pengetahuan
Bentuk Butir Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Tertulis Soal Pilihan Terlampir Setelah Penilaian pencapaian
ganda pembelajaran pembelajaran
usai (assessment of
learning)
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Kelas/Semester : XI.1
TahunPelajaran : 2019/
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mengetahui PEUNARON, OKTOBER2019
Kepala SMAN 1 PEUNARON GURU MATA PELAJARAN
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan member tanda silang (x)
10. Urutan proses masuknya udara dalam sistem pernapasan yang tepat adalah ….
a. trakea – laring – bronkus – paru-paru – hidung
b. hidung – trakea – laring – bronkus – paru-paru
c. laring – trakea – bronkus – hidung – paru-paru
d. hidung – laring – trakea – bronkus – paru-paru
11. Pada bagian laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Peran
epiglotis dalam sistem pernapasan adalah ….
a. menyaring udara pernapasan yang masuk
b. menutup tenggorokan saat menelan makanan
c. membantu proses pelepasan oksigen
d. menghasilkan suara yang nyaring
3. Perhatikan gambar di bawah ini. Fungsi organ pernapasan yang ditunjukkan pada gambar
x adalah ….
7. Saat kamu menghembuskan napas dengan sekuat-kuatnya, udara di dalam paru-paru masih
tetap ada. Volume udara ini disebut ....
a.volume cadangan ekspirasi
b. volume cadangan inspirasi
c. volume tidal
d. volume residu
10. Berikut ini merupakan upaya dalam menjaga kesehatan system pernapasan manusia adalah
....
A. tidak merokok
B. berolahraga di malam hari
C. duduk di dekat perokok aktif
D. saling bertukar masker yang sudah digunakan
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelompok :
Anggota Kelompok :
A. PETUNJUK BELAJAR
Telusuri berbagai informasi pengetahuan melalui pengamatan, studi literasi sumber belajar
untuk menjawab pertanyaan pada LKPD 1 secara berkelompok
B. KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada sistem
pernapasan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan
C. INDIKATOR
D. TUJUAN
1. Infocus
2. Alat tulis
1. Perhatikan teks dialog sistem pernapasan yang akan di bagikan oleh guru
Kepada setiap kelompok
2. Setiap anggota kelompok mempelajari isi teks tersebut
3. Peserta didik yang telah di pilih untuk mewakili kelompoknya dalam
bermain peran, pelajari isi teks percakapan sesuai dengan peran masing
masing.
4. Berikan saran atau masukkan kepada temanmu yang akan maju sebagai
Wakil kelompok untuk memainkan perannya masing-masing.
5. Peserta didik memulai memperagakan scenario yang telah direncanakan.
6. Anggota kelompok yang tidak berperan dalam skenario bertugas mengamati dan
mencatat proses yang akan diperagakan sesuai petunjuk pada LKPD ini.
ORGAN
FUNGSI
NAMA URUTAN PERNAPASAN
NO ORGAN
PEMERAN PERAN YANG DI
PERNAPASAN
PERANKAN
1
2
3
4
B. Berdasarkan data hasil pengamatan pada kegiatan bermain peran yang telah dilakukan
diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas! Lakukan studi literasi
terhadap sumber belajar untuk mendukung jawabanmu!
a. Hidung
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
b. treakea
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
c. bronkus
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
d. paru-paru
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
e. bronkiolus
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
f. alveolus
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2
SISTEM PERNAPASAN
Kelompok :
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
A. PETUNJUK BELAJAR
Telusuri berbagai informasi pengetahuan melalui pengamatan, studi literasi sumber belajar
untuk menjawab pertanyaan pada LKPD 2 secara berkelompok
B. KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada sistem
pernapasan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan
C. INDIKATOR
D. TUJUAN
E. Langkah-Langkah Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Saat menghembuskan
2
udara (ekspirasi)
Berdasarkan data pada table diatas dan studi literasi sumber belajar diskusikan dan
jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Pada saat kamu melakukan pernapasan dada, apa yang terjadi pada dadamu ketika kamu
menghirup udara (inspirasi) dan ketika kamu mengembuskan udara (ekspirasi)?
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
2. Pada saat kamu melakukan pernapasan perut, apa yang terjadi pada perutmu ketika kamu
menghirup udara (inspirasi) dan ketika kamu mengembuskan udara (ekspirasi)?
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
3. Adakah perbedaan proses yang terjadi pada pernapasan dada dan pernapasan perut?
Jelaskan!
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
FREKUENSI PERNAPSAN
1. Apa yang kamu perlukan?
2. Bekerjalah secara berkelompok. Usahakan agar dalam satu kelompok terdapat anggota laki-
laki dan perempuan.
3. Lakukan perhitungan napas selama 15 detik untuk masing-masing kegiatan berikut. Lakukan
masing-masing kegiatan dengan 2 kali ulangan. Catat pengamatanmu kedalam table.
Berdasarkan data pada table diatas dan studi literasi diskusikan dan jawablah
pertanyaan di bawah ini!
1. Berdasarkan hasil pengamatanmu, manakah yang lebih tinggi frekuensi pernapasan laki-
laki atau perempuan? Menurutmu mengapa demikian?
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
2. Posisi tubuh manakah yang memiliki frekuensi pemapasan paling tinggi? Mengapa
demikian?
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………………
…………….
Kegiatan pembelajaran 3 : Mengukur
volume paru-paru
a. Air
b. Spidol permanen
c. Selang plastik berdiameter 1 cm
d. Gelas ukur 100 mL
e. Botol air mineral 1,5 liter
f. Bak air ukuran 5 liter
1. Tandailah botol air mineral pada setiap volume 100 mL dengan menggunakan spidol,
hingga volume 1.500 mL.
2. Untuk memberi tanda kamu dapat mengisi botol air mineral dengan air yang telah diukur
volumenya menggunakan gelas ukur 100 mL.
3. Setelah melakukan langkah 1-2 kamu akan memiliki botol air mineral yang memiliki
skala volume 100 - 1.500 mL.
4. Masukkan air hingga penuh ke dalam botol air mineral.
5. Isilah bak air hingga 12 bagian.
6. Tutuplah mulut botol dengan rapat, lalu balikkan dan masukkan ke dalam bak berisi air
dengan posisi tegak. Usahakan botol terisi air penuh dan tidak terdapat udara di
dalamnya.
7. Bukalah penutup mulut botol air mineral saat sudah masuk di dalam bak air.
8. Masukkan selang ke dalam mulut botol hingga ½ bagian botol.
Perhatikan Gambar
9. Letakkan set percobaan di atas dengan posisi sejajar dengan mulutmu, kamu dapat
meletakkannya di atas meja.
10. Masukkan ujung selang yang lain pada mulutmu.
11. Lakukan inspirasi seperti biasa melalui hidung kemudian lakukan ekspirasi melalui mulut
sehingga udara yang dikeluarkan masuk ke dalam botol. Volume ini disebut volume
tidal. Amati berapa volume udara yang masuk dalam botol dan catatlah volume hasil
pengamatanmu pada Tabel 8.3.
12. Ulangi kembali langkah 4-9. Lalu lakukan inspirasi biasa melalui hidung, kemudian
lakukan ekspirasi biasa melalui hidung pula. Setelah itu, lakukan ekspirasi secara
maksimal melalui mulut sehingga udara yang dikeluarkan masuk ke dalam botol. Volume
ini disebut volume cadangan ekspirasi. Amati berapa volume udara yang masuk dalam
botol dan catatlah volume hasil pengamatanmu pada Tabel 8.3.
13. Keluarkan air dari botol mineral, lalu balikkan dan masukkan ke dalam bak berisi air
dengan posisi tegak. Masukkan selang ke dalam mulut botol hingga ½ bagian botol.
14. Hiruplah udara yang ada dalam botol sehingga tepat pada skala 1.500 mL. Perhatikan
Gambar 8.7!
15. Lakukan inspirasi secara normal melalui hidung, lalu lakukan inspirasi kembali secara
maksimal melalui mulut sehingga udara dalam botol air mineral terhirup olehmu. Volume
ini disebut volume cadangan inspirasi. Amati berapa volume udara yang masuk dalam
botol.
16. Jumlahkan volume tidal + volume cadangan ekspirasi + volume cadangan inspirasi. Total
volume ini disebut dengan kapasitas vital paru-paru. Isikan hasilnya pada Tabel 8.3.
17. Meskipun kamu telah melakukan ekspirasi secara maksimal, di dalam paru-parumu
sebenarnya masih terdapat sisa udara sekitar 1.000 mL. Volume ini disebut volume
residu.
18. Jumlahkan volume kapasitas vital paru-paru + volume residu. Volume ini disebut
kapasitas total paru-paru. Isikan hasilnya pada Tabel 8.3.
Berdasarkan pada percobaan di atas diskusikan pertanyaan di bawah ini secara berkelompok!
Lakukan studi literasi sumber belajar untuk mendukung jawabnmu.
I. Tujuan
2. Menjelaskan penyebab dan gejala kelainan atau penyakit yang terjadi pada system
pernapasan
Nama
No Penyebab Gejala Cara Pencegahan
Penyakit
1
G. SIMPULAN
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
...................................
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Sugeng. 2013. ILMU PENGETAHUAN ALAM Jilid I untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Ismawati, Eny. 2008. ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nas
LAMPIRAN TEKS DIALOG ROLE PLAYING
Take picture 1
Oksigen memasuki ruang role playing. Kemudian oksigen masuk memperkenalkan diri
dialog : Hai saya oksigen, aku adalah salah satu unsure yang di butuhkan oleh tubuh untuk
bernapas.
Take Picture 2
Pembawa cerita : oksigen berjalan menuju ke hidung
Oksigen berjalan menuju ke hidung
Hidung : hi oksigen
Oksigen : hai hidung
Hidung : masuklah kami membutuhkanmu
Oksigen : oke aku mau masuk tapi aku masih kotor. Banyak debu dan kotoran
menempel di badanku
Hidung : tenang saja. Di dalam hidung ada rambut hidung yang berfungsi untuk
menyaring kotoran.
Oksigen : Baiklah
(hidung kemudian menyapu bagian tubuh oksigen dari badan hingga ke kaki)
Oksigen : Wah sekarang aku jadi bersih. Terimakasih hidup
Hidung : Baiklah .. silahkan kamu berjalan lagi. Faring sudah menunggumu
Take picture 3
Oksigen : Hai faring
Faring : Hai oksigen. Aku faring. Aku berfungsi untuk jalan menuju ke paru-
paru. Kamu sudah benar. Silahkan lewat. Tpi hati-hati. Didepan ada
persimpangan namanya laring. Kamu jangan salah jalan. Sebab di situ
jalan bagi makanan. Kamu ambil ambil jalan yang menuju arah trake.
Ingat ya
Oksigen : iya.. terimakasih faring
Take picture 3
Trakea : hi oksigen. Aku sudah menunggumu.
Oksigen : o.. gitu
Trakea : sesudah ini kamu berjalanlah. Di sana paru-paru sudah lama
menunggumu. Tugasku disini utamanya sebagai jalur udara untuk
masuk dan keluar dari paru-paru.
Oksigen : Baiklah…
Take picture 4
Bronkus : aku bronkus. Aku yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri.
Oksigen : Hi bronkus. Aku harus masuk ke paru-paru sebelah kanan atau sebelah
kiri
Bronkus : itu terserah kamu oksigen. Pilihlah kiri atau kanan mana yang kamu
suka.
Pembawa cerita : oksigen berjalan menuju paru-paru
Take picture 5
Paru-paru : hi oksigen. Kamu silahkan pilih mau masuk jalur kiri atau kanan
Oksigen : saya pilih jalur kanan saja.. trimakasih paru-paru
Take picture 6
Oksigen : alveolus.. oi.. alveolus .. where are you?
Alveolus : hai oksigen saya disini sudah menunggumu. Disini kamu terakhir
menjadi oksigen
Oksigen : mengapa begitu.
Pembawa cerita : (dan oksigen pun bertukar dengan karbondioksida lalu keluar
melalui paru-paru untuk di buang sebagai limbah system
pernapasan melalui hidung)
Penilaian pengetahuan
Kisi-Kisi Instrumen Tes Aspek Pengetahuan
Menjelaskan volume
Saat kamu menghembuskan napas
udara paru-paru
dengan sekuat-kuatnya, udara di
dalam paru-paru masih tetap ada.
Volume udara ini disebut ....
a. volume cadangan ekspirasi
b. volume cadangan inspirasi
3.9.7 Menjelaskan D
c. volume tidal
volume udara
d. volume residu
yang digunakan
pada sistem
Perhatikan gambar berikut ini!
pernapasan
11