Anda di halaman 1dari 5

MENGGUNAKAN METODE STAR

YAYU NURUL HIZQIYYAH, S.Pd


SDN 1 TAROGONG GENTRA MASEKDAS GARUT
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SDN 1 TAROGONG GENTRA MASEKDAS GARUT


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa sekolah dasar
Penulis Yayu Nurul Hizqiyyah
Tanggal 3 Januari 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik
ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab anda dalam praktik ini.
A. Latar Belakang Masalah
Dijumpainya siswa sekolah dasar kurang komunimatif dalam bentuk lisan, baik dalam bentuk monolog
ataupun secara diaolog. Siswa biasanya lebih mudah menjawab atau menguraikan suatu persoalan dalam
bentuk tulisan dibandingkan dengan lisan.

Realitas yang terjadi di kelas, tanpa kemampuan dan keterampilan berbicara akan mengakibatkan
terjadinya miss komunikasi antar siswa dan guru, juga antara siswa dengan siswa. Sehingga yang terjadi
ketika pembelajaran antara lain; siswa tidak aktif dalam diskusi, siswa tidak berani dan kurang percaya
diri untuk berbicara/berpendapat, daya kritis dan gagasan siswa tidak akan mampu ditransformasikan
dalam bentuk ide, mentalitas bahasa anak kurang, dan yang paling tragis dan ironis sekolah hanya
menghasilkan generasi bisu dan kaku.

Sehubungan dengan hal itu, guru sebagai figur sentral, hendaknya program pengajaran berbicara
dilandasi dengan pendekatan (model, media, dan metode) yang relevan sehingga kegiatan belajar
mengajar membuat siswa secara aktif mengalami kegiatan belajar berbicara dengan baik dan benar.
Pendekatan tersebut adalah pendekatan pembelajaran diskusi kelompok, cara pembelajaran siswa aktif,
tanya jawab serta komunikatif dalam pengajaran bahasa secara menyeluruh dan totalitas.

Hal ini penting untuk dibicarakan karena pada jenjang sekolah dasar inilah para siswa sekolah dasar
menerima peletakan dasar-dasar berbicara yang diharapkan dapat berlatih berbicara, yang pada akhirnya
siswa sekolah dasar terampil berbicara di kelas dan di luar kelas.

Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena banyak rekan guru yang mengalami
permasalahan yang sama, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga
diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.

Tantangan : Dari hasil kajian literatur dan wawancara terkait masalah


lemahnya keterampilan berbicara pada siswa, bisa terjadi karena
Apa saja yang menjadi tantangan
beberapa hal:
untuk mencapai tujuan tersebut?
Siapa saja yang terlibat, 1. Faktor internal ; siswa malu mengemukakan pendapat atau
gagasan yag dimilikinya, siswa tidak percaya diri berbicara di
depan kelas, siswa disaat melakukan komunikasi sehari-hari,
kesulitan dalam menyusun kalimat bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
2
Best Practise-Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Berbicara
2. Faktor eksternal
Keluarga dan lingkungan sosial; minim interaksi, kurang
bersosialisasi, dan pola asuh di keluarga.
Sekolah; media pembelajaran yang kurang tepat, guru tidak
menggunakan media visual konkret, metode mengajar yang
kurang memadai, guru kurang terampil dan cermat dalam
menggunakan media maupun teknik pengajaran untuk
melancarkan kemampuan berbicara anak, suasana kelas
kurang kondusif (tidak nyaman), dan alat juga sumber belajar
yang ada tidak dikembangkan secara kreatif dan inovatif.

Dari penyebab diatas, tantangan yang dihadapi oleh guru adalah:


1. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi
siswa
2. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga siswa
merasa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran
3. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
karakterstik materi pelajaran dan karakteristik peserta didik
4. Pengelolaan kelas yang disesuaikan dengan rancangan
pembelajaran yang dibuat
5. Pembuatan perangkat pembelajaran yang berbasis HOTS
6. Proses recording yang kurang tertata sehingga hasilnya
kurang memuaskan

Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:


Langkah-langkah apa yang 1. Identifikasi masalah
dilakukan untuk menghadapi 2. Eksplorasi penyebab masalah
tantangan tersebut/ strategi apa 3. Menentukan penyebab masalah
yang digunakan/ bagaimana 4. Eksplorasi alternatif solusi
prosesnya, siapa saja yang terlibat 5. Menentukan solusi
/ Apa saja sumber daya atau materi 6. Melakukan kajian literatur dan wawancara
yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini Strategi yang digunakan
• Pendekatan Pembelajaran: Scientific
• Model: Problem Based Learning berbantuan Role
playing/artikulasi
• Metode: Kolaboratif, diskusi, tanya jawab, demonstrasi,
ceramah, penugasan
• Media: benda konkret, power point, dan video audio visual
• Bahan ajar: modul/bahan ajar mandiri

Dalam prosesnya, guru melakukan hal-hal berikut:


1. Membuat perangkat pembelajaran, meliputi RPP, media,
bahan ajar, LKPD, dan instrument penilaian
2. Melakukan praktek pembelajaran dengan menggunakan
perangkat pembelajaran yang telah dirancang
3. Melakukan evaluasi dan analisa
4. Melakukan remedial dan pengayaan

3
Best Practise-Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Berbicara
Sumber daya/materi yang diperlukan adalah guru harus memiliki
keterampilan bertanya, memberi penguatan, melakukan variasi,
membuka dan menutup pembelajaran, mengelola kelas,
membimbing diskusi, dan menjelaskan

Warga sekolah yang terlibat


1. Peserta didik, sebagai subjek
2. Rekan sejawat, membantu dalam recording dan penataan
kelas
3. Kepala sekolah, sebagai pengawas dalam kegiatan PPL

Refleksi Hasil dan dampak Hasil dan Dampak


Bagaimana dampak dari aksi dari ▪ Penggunaan model PBL dengan bantuan role playing sangat
Langkah-langkah yang dilakukan? membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak terutama mata pelajaran bahasa Indonesia, dibuktikan dengan
efektif? Mengapa? Bagaimana hasil evaluasi pembelajaran siswa yang di atas KKM
respon orang lain terkait dengan (85%>KKM)
strategi yang dilakukan, Apa yang ▪ Pemilihan metode yang variatif sangat efektif untuk
menjadi faktor keberhasilan atau meningkatkan keaktifan siswa terlihat dari kegiatan siswa saat
ketidakberhasilan dari strategi yang pembelajaran
dilakukan? Apa pembelajaran dari ▪ Pemilihan model pembelajaran PBL menumbuhkan berpikir
keseluruhan proses tersebut kritis siswa terlihat dari tanggapan dan jawaban yang
dilontarkan guru saat pembelajaran
▪ Desain kegiatan yang berpusat pada siswa (student centre)
sangat meningkatkan keaktifan siswa saat proses
pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk belajar

Respon
▪ Bagi siswa; sebagai wujud pengalaman belajar yang berpusat
pada peserta didik, dirasakan menyenangkan, bisa memacu
aktivitas belajar, meningkatkan keterampilan berbicara secara
runtut, baik dan benar dan juga bisa meningkatkan prestasi
belajar mereka.

▪ Bagi guru yang bersangkutan dan teman sejawat; hal ini


setidaknya bisa mendorong semangat untuk lebih
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru.
▪ Bagi sekolah; best practise ini setidaknya bisa dijadikan
sebagai referensi untuk menambah dan memperkaya
khazanah kepustakaan

Faktor keberhasilan dan ketidakberhasilan


o Pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru
terhadap media pembelajaran, metode, model dan langkah-
langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
dibuat.

4
Best Practise-Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Berbicara
o Sebagai tenaga pendidik perlu memperhatikan hal-hal yang
menyebabkan timbulnya problem atau masalah dalam
keterampilan berbicara dalam pengajaran bahasa Indonesia
agar dalam penerapannya dapat meningkatkan kemampuan
siswa sekolah dasar dalam berbicara.

o Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang


sudah guru lakukan adalah seyogyanya guru lebih kreatif dan
inovatif dalam memilih pendekatan pembelajaran untuk
membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang
diharapkan.

5
Best Practise-Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Berbicara

Anda mungkin juga menyukai