2 Menentukan Solusi
Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi
solusi
1 Literatur : Dari 16 Alternatif Solusi, 1. Tata letak ruangan, Mempertimbangkan
Roy Kellen (1998) mencatat bahwa dipilih alternatif solusi solusi yang dapat hasil analisis
terdapat dua pendekatan dalam yang relevan : dilaksanakan, tapi penentuan solusi maka
pembelajaran, yaitu pendekatan 1. Tata letak ruangan kemungkinan didapat solusi dengan
yang berpusat pada guru (teacher- kelas kurang cukup efektif urutan prioritas sbb :
centered approaches) dan 2. Metode 2. Metode Pembelajaran 1. Penerapan
pendekatan yang berpusat pada Pembelajaran yang yang mengaktifkan Problem based
siswa (student-centered mengaktifkan siswa siswa, solusi yang learning
approaches). 3. Melakukan analisis realistis untuk 2. Membentuk
terhadap kebutuhan diterapkan serta kelompok belajar
Silberman (1996) dalam bukunya siswa efektif. Namun 3. Melibatkan siswa
yang berjudul Active 4. Membangkitkan pembelajaran seperti dalam
Learning mengemukakan banyak minat siswa apa belum spesifik. pembelajaran.
cara yang bisa membuat siswa 5. Melibatkan siswa 3. Melakukan analisis 4. Metode
belajar secara aktif yang disebutnya dalam pembelajaran terhadap kebutuhan pembelajaran
dengan perlengkapan belajar aktif. 6. Membentuk siswa, solusi bisa yang
Perlengkapan belajar aktif yang kelompok belajar diterapkan tetapi mengaktifkan
dimaksud yaitu: tata letak ruangan 7. Pemilihan tugas dan akan membutuhkan siswa
kelas, metode mengaktifkan siswa, strategi yang tepat instrumen dan 5. Penerapan
kemitraan belajar, melakukan 8. Memfasilitasi dalam waktu lebih lama. project based
analisis terhadap kebutuhan siswa, diskusi 4. Membangkitkan learning
membangkitkan minat siswa, 9. Kegiatan eksperimen minat siswa, solusi 6. Pemilihan tugas
pemahaman dan melibatkan siswa 10. Penghematan waktu bisa diterapkan dan dan strategi yang
dalam kegiatan pembelajaran, 11. Pengendalian efektif tapi solusi tepat
membentuk kelompok belajar, aktivitas siswa yang belum spesifik. 7. Memfasilitasi
pemilihan tugas dan strategi yang berlebihan 5. Melibatkan siswa kegiatan diskusi
tepat, memfasilitasi dalam diskusi, 12. Penerapan Problem dalam pembelajaran,
kegiatan eksperimen, bermain based learning solusi yang mudah
peran, penghematan waktu, dan 13. Penerapan project diterapkan dan bisa
based learning efektif. Tapi terlibat
pengendalian aktivitas siswa yang 14. Penerapan model seperti apa belum
berlebihan. Inquiry spesifik.
Cara pelaksanaan hal tersebut 6. Membentuk
dapat dilakukan dengan kelompok belajar,
berbagai metode, strategi, solusi yang bisa
pendekatan, dan model diterapkan didalam
pembelajaran yang dapat kelas, dan efektif
menjadikan siswa aktif dalam 7. Pemilihan tugas dan
belajar. strategi yang tepat,
solusi dapat
Wawancara Teman Sejawat (Waka diterapkan dan akan
Kurikulum) : efektif.
- Menerapkan model 8. Memfasilitasi dalam
pembelajaran yang inovatif diskusi, solusi bisa
- Menerapkan model diterapkan akan
pembelajaran problem based tetapi belum spesifik
learning 9. Kegiatan
- Menerapkan model Eksperimen, Solusi
pembelajaran project based yang inovatif, tapi
learning membutuhkan alat
- Menerapkan model dan bahan yang
pembelajaran Inquiry memadai.
10. Penghematan waktu,
solusi yang belum
spesifik sehingga
belum diketahui
penerapannya dan
efektivitasnya.
11. Pengendalian
aktifitas siswa yang
berlebihan, solusi
kurang sesuai
dengan masalah dan
kondisi kelas.
12. Penerapan Problem
based learning,
solusi yang efektif
dan bisa diterapkan
dengan mudah.
13. Penerapan Project
based learning,
solusi yang efektif,
tapi mungkin
membutuhkan
waktu lama dan
sarana yang
memadai.
14. Penerapan model
inquiry, solusi yang
efektif tapi
penerapannya akan
sulit dikelas.
2 Literatur : Dari 5 Alternatif Solusi, 1. Pengkondisian Mempertimbangkan
Muhibbin Syah (1999) dalam dipilih alternatif solusi jasmani dan rohani hasil analisis
bukunya Psikologi Pendidikan yang relevan : peserta didik, sulit penentuan solusi maka
dengan Pendekatan Baru, beliau 1. Pengkondisian untuk diterapkan didapat solusi dengan
mengemukakan faktor-faktor yang jasmani dan dan mungkin akan urutan prioritas sbb :
mempengaruhi pemahaman belajar rohani peserta kurang efektif. 1. Penerapan
sebagai berikut: didik. 2. Pengkondisian metode belajar
a) Faktor internal (faktor dari 2. Pengkondisian lingkungan belajar yang sesuai
dalam siswa), yaitu lingkungan belajar peserta didik, sulit dengan kondisi
keadaan/kondisi jasmani peserta didik. untuk diterapkan siswa dan materi
dan rohani siswa 3. Penerapan metode dan mungkin akan 2. Penerapan
b) Faktor eksternal (faktor dari belajar yang kurang efektif. strategi belajar
luar siswa), yaitu kondisi sesuai dengan 3. Penerapan metode yang sesuai
lingkungan di sekitar siswa kondisi siswa dan belajar yang sesuai dengan kondisi
tinggal materi dengan kondisi siswa siswa dan materi
dan materi, solusi
c) Faktor pendekatan belajar 4. Penerapan strategi bisa diterapkan 3. Guru melengkapi
(approach to learning), yaitu belajar yang dengan mudah dan administrasi
jenis upaya belajar siswa sesuai dengan efektif, solusi ini pembelajaran
yang meliputi strategi dan kondisi siswa dan dapat menjadi 4. Pengkondisian
metode yang digunakan materi prioritas. lingkungan
siswa untuk melakukan 5. Guru melengkapi 4. Penerapan strategi belajar peserta
kegiatan pembelajaran administrasi belajar yang sesuai didik.
materi-materi pelajaran. pembelajaran dengan kondisi siswa 5. Pengkondisian
dan materi, solusi jasmani dan
Wawancara Teman Sejawat (Waka bisa diterapkan rohani peserta
Kurikulum) : dengan mudah dan didik.
- Guru mempersiapkan efektif.
administrasi pembelajaran 5. Guru melengkapi
yang lengkap administrasi
- Penerapan metode pembelajaran, solusi
pembelajaran yang sesuai dapat diterapkan
dengan kebutuhan kelas dengan mudah, tapi
kurang efektif.