Anda di halaman 1dari 44

Modul animalia kelas X semester 2

2019

BAHAN AJAR
KINDOM ANIMALIA
BIOLOGI
KELAS X IPA

SMAN 1 PEUNARON
Jln. Pendidikan No.2 PEUNARON ACEH TIMUR

0
Modul animalia kelas X semester 2
2019

KATA
KATAPENGANTAR
PENGANTAR

Ahamdulillah puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala nikmat yang telah di berikan kepada kami sehingga
kami dapat menyusun modul ini sesuai waktu yang telah di tentukan.Salawat dan salam semoga tercurah kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW dan kita harapkan syafaatnya kelak diyaumil mahsyar.
Dalam proses pembelajaran sering kali peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi ajar
yang diberikan oleh pendidik, sehingga dibutuhkan bahan ajar cetak maupun bahan ajar elektronik untuk mempermudah
proses pembelajaran peserta didik. Modul yang kami susun berisi materi tentang animalia yang meliputi ciri-ciri umum
invertebrata, ciri-ciri umum vertebrata, klasifikasi animlia, dan peran hewan bagi kehidupan
Penyusunan modul ini disesuaikan dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) kurikulum 2013.
Harapannya dengan adanya modul ini peserta didik mampu mencapai kompetensi yang di tentukan dengan pencapaian
maksimal, kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk penyempurnaan modul ini. Akhir kata, semoga karya kecil yang
kami buat besar manfaatnya bagi penggunanya.

1
Modul animalia kelas X semester 2
2019

DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar 1
Daftar isi 2

Kompetensi dasar 3
Petunjuk Penggunaan Modul 4
Peta Konsep 5
Tujuan Pembelajaran 6

Materi
Kingdom Animalia 8
Klasifikasi Hewan
1. Porifera 11
2. Cnidaria 12
3. Cthenophora 15
4. Platyhelminthes
5. Rotifera
6. Lophorata
7. Nemathelminthes 18
8. Annelida 20
9. Mollusca 22
10. Arthropoda 24
11. Echinodermata 29
12. Chordata 32

Rangkuman 37

Daftar pustaka 38

2
Modul animalia kelas X semester 2
2019

KOMPETENSI

Kompetensi Inti

 KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

3.9 Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan tubuh, rongga tubuh simetri
tubuh, dan reproduksi
4.9 Menyajikan laporan perbandingan kompleksitas lapisan penyusun tubuh hewan (diploblastik
dan triploblastik), simetri tubuh, rongga tubuh, dan reproduksinya

Indikator

3.9.1 Menginventarisir data temuan hasil pengamatan berbagai macam hewan invertebrata di
lingkungannya baik yang hidup di dalam atau di luar rumah, di tanah, air laut dan danau,
atau yang di pepohonan
3.9.2 Menyebutkan temuan dari hasil pengamatan tentang persamaan dan perbedaanberbagai
jenis hewan.
3.9.3 Mengelompokkan invertebrata berdasarkan ciri-cirinya yang ditemukan dalam
pengamatan
3.9.4 Menjelaskan data temuan hasil hasil pengamatan tentang ciri umum pengelompokkan
hewan
3.9.5 Menginventarisir data temuan dari hasil pengamatan berbagai jenis hewan invertebrata di
lingkungan sekitar
3.9.6 Mendokumentasikan dalam bentuk foto/gambar pengamatan pengamatan berbagai
jenis hewan invertebrata yang ditemukan di lingkungan sekitar
3.9.7 Menginventarisir data temuan dari hasil pengamatan morfologi berbagai jenis
hewan invertebrata di lingkungan sekitar
3.9.8 Merancang pengelompokan invertebrate berdasarkan berbagai ciri yang dimiliki
yang ditemukan dari hasil pengamatan
3.9.9 Membandingkan invertebrate dengan berbagai hewan vertebrata yang ditemukan
3.9.10Membangun dan menemukan kesimpulan tentang peranan invertebrata dan
vertebrata dalam ekosistem, ekonomi, masyarakat, dan pengembangan ilmu
pengetahuan di masa dating
3.9.11Menggunakan kosa kata baru yang ditemukan berkaitan dengan invertebrata
dalam menjelaskan tentang keanekaragaman invertebrate
3.9.12Menjelaskan ciri-ciri hewan invertebrata dengan menggunakan peta pikiran
3.9.13Menjelaskan tentang ciri-ciri dan pemanfaatan serta peran invertebrata

3
4.9.1 Menyajikan data temuan hasil pengamatan berbagai macam hewan invertebrata di
lingkungannya baik yang hidup di dalam atau di luar rumah, di tanah, air laut dan danau,
atau yang di pepohonan dalam bentuk laporan tertulis
4.9.2 Menyajikan data temuan dari hasil pengamatan tentang persamaan dan perbedaan berbagai
Modul animalia kelas X semester 2
2019

4.9.1 Menyajikan data temuan hasil pengamatan berbagai macam hewan invertebrata di
lingkungannya baik yang hidup di dalam atau di luar rumah, di tanah, air laut dan
danau, atau yang di pepohonan dalam bentuk laporan tertulis
4.9.2 Menyajikan data temuan dari hasil pengamatan tentang persamaan dan perbedaan
berbagai jenis hewan dalam bentuk laporan tertulis
4.9.3 Menyajikan kelompok-kelompok invertebrata berdasarkan ciri-cirinya yang
ditemukan dalam pengamatan dalam bentuk laporan tertulis
4.9.4 Menyajikan data temuan hasil hasil pengamatan tentang ciri umum
pengelompokkan hewan dalam bentuk laporan tertulis
4.9.5 Menyajikan data temuan dari hasil pengamatan berbagai jenis hewan invertebrata
di lingkungan sekitar dalam bentuk laporan tertulis
4.9.6 Menyajikan dalam bentuk dokumentasi dalam bentuk foto/gambar pengamatan
pengamatan berbagai jenis hewan invertebrata yang ditemukan di lingkungan
sekitar dalam bentuk laporan tertulis
4.9.7 Menyajikan data temuan dari hasil pengamatan morfologi berbagai jenis hewan
invertebrata di lingkungan sekitar dalam bentuk laporan tertulis
4.9.8 Menyajikan rancangan pengelompokan invertebrate berdasarkan berbagai ciri yang
dimiliki yang ditemukan dari hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis
4.9.9 Menyajikan perbandingkan invertebrate dengan berbagai hewan vertebrata yang
ditemukan dalam bentuk laporan tertulis
4.9.10Menyajikan kesimpulan tentang peranan invertebrata dan vertebrata dalam
ekosistem, ekonomi, masyarakat, dan pengembangan ilmu pengetahuan di masa
datang dalam bentuk laporan tertulis
4.9.11Menyajikan penggunaaan kosa kata baru yang ditemukan berkaitan dengan
invertebrata dalam menjelaskan tentang keanekaragaman invertebrate dalam bentuk
laporan tertulis
4.9.12Menyajikan ciri-ciri hewan invertebrata dengan menggunakan peta pikiran
4.9.13Menyajikan ciri-ciri dan pemanfaatan serta peran invertebrate dalam bentuk
laporan tertulis

4
Modul animalia kelas X semester 2
2019

PETUNJUK PENGGUNAN MODUL

Keberhasilan anda dalam mempelajari materi animalia menggunakan modul ini bergantung pada ketekunan dan

kedisiplinan dalam memahami dan mamatuhi langkah belajar yang ada.Belajar dengan modul ini dapat dilakukan secara

kelompok ataupun mandiri,baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Modul ini hanya membahas materi animalia, materi di dalamnya tidak di jelaskan secara terperinci dan bukan

merupakan sumber belajar satu-satunya.Anda dapat menggunakan sumber belajar lain.anda dapat menggunakan sumber

belajar lain yang relevan untuk memahami materi pelajaran

Berikut ini langkah-langkah yang perlu diikuti dalam proses mempelajari materi
animalia menggunakan modul

\
Baca dan pahami tujuan pembelajaran yang terdpat pada setiap kegiatan, lakukan
1 secara berurutan sampai pada tugas dan soal latihan.
1
1 Bila dalam memepelajari modul mengalami kesulitan,diskusikan dengan teman yang
2 lain. Apabila belum terpecahkan bisa ditanyakan ke guru.
1
Setelah anda paham dengan materi tersebut,kerjakan soal yang tercantum di akhir
3 kegiatan

Anda dianjurkan mencari sumber informasi dari sumber lain untuk mengerjakn tugas
4 di dalam modul

Koreksilah hasil pekerjaan soal latihan melalui kunci jawaban yang ada di halaman
5 akhir modul ini

Uraian kegiatan diatas dianjurkan untuk diikuti agar mendapat tingkat penguasaan
6 yang tinggi

5
Modul animalia kelas X semester 2
2019

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah peserta didik mempelajari modul Kingdom Animalia ini diharapkan


mampu untuk :
1. Mendeskripsikan tentang cirri-ciri umum hewan
2. Menyebutkan ciri dan karakteristik hewan invertebrate
3. Menyebutkan ciri dan karakteristik hewan vertebrata
4. Mampu menyebutkan kelas pada filum invertebrate
5. Menyebutkan ciri dan karakteristik hewan vertebrata
6. Membedakan hewan invertebrate dan vertebrata
7. Mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hewan invertebrate dan
vertebrata

6
Modul animalia kelas X semester 2
2019

PETA KONSEP

7
Modul animalia kelas X semester 2
2019

MATERI By: Novita

KINGDOM ANIMALIA
Dunia hewan terbagi ke dalam kelompok besar (Phyllum) yaitu dunia Vertebrata (bertulang
belakang) dan Invertebrata (tidak bertulang belakang). Pengetahuan mengenai hewan-hewan yang
bertulang belakang akan dibahas secara khusus dalam Zoologi Vertebrata, sedangkan studi hewan-
hewan tidak bertulang belakang akan dijelaskan lebih khusus dalam Zoologi Invertebrata.
Invertebrata (Latin: in= tidak; vertebrae= tulang belakang), adalah hewan tingkat rendah yang tidak
memiliki tulang belakang, baik hewan yang bersel tunggal dan tidak mempunyai bentuk tetap, hewan
tersebut dapat dibedakan berdasarkan jumlah lapisan lembaga dan rongga tubuh.

A. Karakteristik Hewan
1. Organisme eukariotik dan multiseluler
2. Tidak memiliki dinding sel dan klorofil
3. Tidak memiliki dinding sel
4. Bersifat heterotroph, memperoleh makanan dari organisme lain karena tidak memiliki klorofil
5. reproduksi umumnya dilakukan secara kawin (seksual). Beberapa ada yang dilakukan secara tak
kawin (aseksual)
6. Umumnya dapat bergerak untuk survive dan mencari makanan

B. Pengelompokan hewan berdasarkan ada tidaknya jaringan penyusun tubuh


1. PARAZOA: hewan yang tidak memiliki jaringan sejati, yaitu anggota filum Porifera (hewan
spons).
2. EUMETAZOA: hewan yang memiliki jaringan sejati, yaitu anggota filum Cnidaria sampai filum
Chordata.

C. Kriteria Klasifikasi Hewan


1. Lapisan embrionalnya
Merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot. Jaringan embrional mengalami spesialisasi
menjadi dua lapisan (diploblastik)/ektoderm dan endoderm, contoh: filum Porifera, Cnidaria, dan
Ctenophora.
Tiga lapisan jaringan (triploblastik) yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm) dan
lapisan dalam (endoderm).o
Terdapat tiga macam lapisan embrionik, yaitu:
1. Ektoderm, lapisan terluar yang enutupi permukaan embrio. Ectoderm akan berkembang menjadi
penutup luar tubuh hewan.
2. Endoderm, lapisan terdalam dan menutupi saluran pencernaan yang sedang
berkembang/arkenteron. Endoderm akan berkembang menjadi saluran pencernaan, hati dan paru-
paru hewan vertebrata.
3. Mesoderm, terletak diantara ectoderm dan endoderm. Mesoderm akan menjadi otot dan organ
lain yang terletak di antara saluran pencernaan dan penutup luar tubuh.

2. Rongga Tubuh ( Coelom )


 Triploblastik Acoelomata, yaitu hewan yang tidak memiliki rongga tubuh diantara saluran
pencernaan atau dinding tubuh. Contoh : phylum Platyhelmintes.
8
Modul animalia kelas X semester 2
2019

 Triploblastik Pseudocoelomata, yaitu hewan yang memiliki rongga semu, karena hanya
sebagian saja lapisan tubuhnya yang dibatasi lapisan mesoderm. Contoh: Nematoda.
 Triploblastik Coelomata, yaitu hewan yang memiliki rongga tubuh yang nyata, karena seluruh
tubuh dibatasi lapisan mesoderm. Minimal memiliki rongga gastrovasculer yang berperan sebagai
sistem pencernaan. Contoh : filum Annellida, Molusca, Echinodermata, dan Arthrophoda.

9
Modul animalia kelas X semester 2
2019

(a) Triploblastik aselomata


(b) Triploblastik Pseudoselomata
(c) Triploblastik selomata

3. Simetri tubuh
 Asimetri, yaitu hewan yang tidak memiliki pembagian tubuh yang tetap / sama. Contohnya:
Protozoa, Porifera.
 Simetri Bilateral, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui pusatnya diperoleh
bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya : Platyhelmintes, Nemathelmintes, Annellida,
Arthrophoda, chordata. Hewan ini memiliki tubuh dorsal/bagian atas, ventral/bawah,
anterior/depan dan posterior/belakang).
 Simetri Radial, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui pusatnya dari arah manapun
diperoleh bentuk dan ukuran yang sama. Hewan ini hanya memiliki tubuh dorsal/bagian atas dan
ventral/bawah, dan tidak memiliki bagian anterior/depan dan posterior/belakang). Contohnya :
Coelenterata/Hydra, Echinodermata.

4. Mempunyai notokorda atau tidak


Tali sumbu tubuh yang terbentuk dari tulang rawan

5. Kerangka tubuh/Penyokong Tubuh


• Eksoskeleton
– Rangka Luar (misalnya; filum Arthropoda)
• Endoskeleton
– Rangka Dalam (Semua Vertebrata)

Hewan juga dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar berdasarkan ada tidaknya tulang
belakang, yaitu invertebrata dan vertebrata.
Adapun perbedaan yang lebih terperinci, dapat dilihat pada tabel seperti dibawah ini!

Perbedaan
Invertebrata Vertebrata
Reproduksi Aseksual Seksual
Pencernaan Oleh sel tunggal atau di dalam saluran Di dalam saluran pencernaan
Respirasi Melalui permukaan alat-alat tubuh atau Alat pernafasan
pernafasan
Syaraf Belum mempunyai otak, hanya simpul syaraf Mempunyai Otak
secara difusi atau terbuka

Sirkulasi Secara difusi atau terbuka Sirkulasi tertutup

10
Modul animalia kelas X semester 2
2019

D. Klasifikasi Hewan
1. PORIFERA (hewan berpori)
Ciri-Ciri Porifera
• Porifera (Latin: phorus = pori,ferre = membawa) atau spons
• multiseluler
• Diploblastik
• Asimetri (tidak beraturan), atau simetri radial
• Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk
• Tidak memiliki susunan saraf
• Rrespirasi dan ekskresi secara difusi melalui permukaan tubuh
• Sistem pencernaan;
 pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit

Struktur tubuh Porifera


Spongocoel: rongga tubuh
Ostia: lubang masuknya air
Oskulum: lubang keluarnya air
Dinding tubuh tersusun atas dua lapisan sel
1. lapisan luar (sel-sel pinakosit) : sebagai pelindung
2. lapisan dalam (sel-sel koanosit): sel-sel yang
berbentuk botol dan mempunyai flagel. Fuungsinya
mengalirkan air, menangkap bahan makanan dan
mencernanya

Diantara pinakosit dan koanosit terdapat lapisan non


seluler (mesoglea)/mesohil; berupa protein bergelatin.
Macam-macam sel pada mesoglea:
1. arkeosit: reproduksi sel, sel gamet, membentuk sel-
sel tunas, dan mengganti sel-sel yang rusak
2. skleroblast: membentuk spikula/serat spons
3. amebosit: mengambil dan mengedarkan zat makanan
Anatomi tubuh Porifera
A. Ostia/ Ostium
B. Spongocoel
C. Osculum
D. Lapisan Epidermis
E. Lapisan Mesoglea
F. Lapisan Dermal

1. Sel Amoebosit
2. Sel Spikula
3. Sel Arkeosit
4. Sel Pinakosit
5. Sel Porosit, berfungsi membuka/menutup pori
6.Sel- sel koanosit

Tipe-Tipe Spikula pada Tubuh Porifera


Spikula merupakan penyokong tubuh porifera. Spikula ini
macam-macam bentuknya pada setiap jenis porifera. Bahan
pembentuk spikula ada yang dari Kalsium, serabut sponging,
dan Kalsium Karbonat. Adapun tipe-tipe spikula tersebut
adalah : Monoaxon, Triaxon bentuk T dan Triradiate,
Pentaaxon, Hexaaxon, dan Tetraaxon.

11
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Klasifikasi berdasarkan tipe saluran air


a. Ascon/sistem saluran air sederhana (pori/ostium berhubungan langsung ke spongeocoel.
o Koanosit terdapat pada seluruh permukaan dinding dalam yang membatasi spongocoel.
Contohnya, Leucosolenia
b. Sicon/sistem saluran air inkuren dan radial (pori/ostium dihubungkan dengan saluran bercabang
dengan spongeocoel).
o Koanosit hanya terdapat pada saluran Radial. Contohnya, Sycon ciliatum
c. Leucon atau Rhagon /sistem saluran air kompleks (pori/ostium banyak serta bercabang - cabang
membentuk rongga – rongga kecil.
o Saluran radial bercabang-cabang sebagai saluran masuk ke spongocoel dan keluar dari
spongocoel
o Koanosit : terdapat pada rongga berkoanosit. Contoh, Leuconia

Gambar tipe Porifera berdasarkan saluran Air

Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.


• Aseksual  dengan pembentukan tunas/budding dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas
internal. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air
tawar.
• Seksual  dengan pembentukan gamet. Embrio akan tumbuh menjadi larva berflagel (larva
amfiblastula) kemudian keluar dari mesohil bersama aliran air keluar melalui oskulum dan
menempel di substrat menjadi Porifera dewasa.

Sistem pencernaan makanan


Porifera memakan zat-zat organic dan organism-organisme kecil seperti plankton. Makanannya dicerna
secara intrasel oleh sel-sel koanosit. Di dalam sel, makanan dicerna oleh vakuola makanan, kemudian
diteruskan oleh sel amebosit dan diedarkan ke seluruh tubuh. Sedangkan sisa makanan diteruskan ke
spongosol kemudian dikeluarkan melalui oskulum.

Klasifikasi Porifera berdasarkan sifat spikula

A. Calcarea/Calcispongie B. Hexactinellida/Hyalospongiae
Spikula tersusun atas zat kapur karbonat (CaCO3), Spikula tersusun dari silica/kaca atau zat kersik
hidup di air dangkal. Memiliki tipe saluran air ascon, (silikat)/SiO2, hidup di laut dalam. Tipe saluran
sycon, dan leucon. air sicon.
Contoh: Sycon dan Clathrina, Scypa, Euspongia Contoh: Euplectella, Hyalonema

Clathrina coriacea
Euplectella aspergillum
C. Demospongia (spons tebal)
Rangka tersusun dari serabut spongin, zat kersik atau D. Sclerospongiae/spon karang
campuran keduanya. Habitat di tepi pantai, air tawar, Spikula tersusun dari Kristal kalsium karbonat.
menempel pada batuan/tumbuhan dan benda padat. Contoh porifera koral, Merlia
Tipe saluran air leucon.
Peranan Porifera
Beberapa jenis Porifera seperti Spongilla dapat
digunakan sebagai spons mandi.
Spongilla

12
Modul animalia kelas X semester 2
2019

2. CNIDARIA
Filum Cnidaria dan Ctenophora termasuk kelompok hewan Coelenterata.
Coelenterata (Yunani, koillos; rongga, enteron; usus)→ hewan memiliki rongga usus sebagai alat
pencernaan makanan/gastrovaskuler.
Cnidaria (Yunani, cnide = sengat): karena memiliki alat sengat untuk pertahanan diri dan menangkap
mangsa.
Ciri-Ciri
1. Habitat di laut berupa polip (sesil) atau medusa (motil)
2. Diploblastik
3. Simetris radial
4. Pencernaan makanan di dalam rongga gastrovaskular /rongga di bagian tengah tubuh
5. Memiliki tentakel dan penyengat yang disebut nematosista
6. Respirasi dan ekskresi secara difusi
7. Bentuk tubuh ada 2 macam:
a. Polip, berbentuk tabung menempel pada tempat hidupnya
b. Medusa, berbentuk payung yang dapat melayang bebas

8. Reproduksi:
– Aseksual  pembentuan tunas pada polip
– Seksual  pembentukan gamet pada medusa

Struktur tubuh Tubuh terdiri atas 3 lapisan.


1. Epidermis; terdapat sel epitel otot, sel interstisial, sel
knidosit, sel kelenjar lender dan sel saraf indra. Tentakel
berfungsi menangkap mangsa dan memasukkannya ke
dalam mulut. Tentakel dilengkapi dengan sel Knidoblas
yang mengandung racun atau kapsul penyengat
(nematokist). Nematokist, berfungsi untuk
melumpuhkan mangsa/musuh. Sel interstisial berfungsi
dalam regenerasi dan menghasilkan sel (knidosit,
sperma, telur).
2. Mesoglea, terletak diantara epidermis dan gastrodermis.
Berisi bahan seperti gelatin dan tidak mengandung sel-
sel.
3. Gastrodermis, terdiri atas beberapa macam sel, yaitu sel
otot pencerna berflagel, sel kelenjar enzim, sel kelenjar
lendir.

Klasifikasi Cnidaria
A. Hydrozoa (hewan air)
1. Contoh: Hydra
 Hidup di air tawar, hermafrodit, sistem saraf difusi atau sel saraf tersebar
 Bentuk tubuh selalu polip.
 Pada ujung Hydra yang bebas terdapat mulut yang dikelilingi Hipostomae yang berfungsi
menangkap mangsa. Pada bagian bawah membentuk basal disk untuk melekatkan tubuh pada
tempat hidupnya.
 Memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai pengindra cahaya dan statosista sebagai alat
keseimbangan.
 Reproduksi vegetatif dengan membentuk tunas dan reproduksi generative melalui pembuahan
ovum dan spermatozoid

13
Modul animalia kelas X semester 2
2019

2. Obelia (hidup di laut, bermetagenesis, hidup berkoloni).


Polip pada Obelia :
1. Hydrant: mengambil dan mencerna makanan. Hydrant dibungkus hydroteca
2. Gonangium: melakukan reproduksi vegetative menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa.
Gonangium dibungkus oleh gonoteca

Reproduksi Obelia
Mengalami metagenesis dari reproduksi generatif dan vegetatif.

B. Scyphozoa (hewan mangkuk); ubur-ubur sejati


1) Pada mulut terdapat 4 tentakel
2) bentuk tubuh selalu medusa
3) medusa berukuran besar, polip berukuran kecil
4) alat kelamin terpisah. Contoh: Aurelia sp.

Siklus reproduksi Aurelia


Terjadi fertilisasi ovum dan sperma di dalam air→ zigot →
larva Planula → Skifistoma (polip muda) → Strobila
(kuncup) →Efira (medusa muda) → medusa dewasa
Note book:
Planula: larva bersilia
Skifistoma: polip bertentakel
Strobilasi: pembelahan secara melintang pada ujung oral

C. Anthozoa (hewan bunga)


1) berbentuk polip
2) Hidup di laut jernih
3) Rongga gastrovaskuler bersekat-sekat
4) Mengandung nematokist
5) Contoh: Anemon laut (bunga karang), koral

Struktur tubuh Anemon laut:


 Menempel pada dasar perairan dengan basal disk-nya Metridium marginatum Koral
 Disepanjang kerongkongan/gullet terdapat sekat-sekat
bersilia (sifonoglia), yang berfungsi sebagai tempat
masuknya air ke dalam usus

Keterangan:
1: silia termodifikasi jadi duri
2: nematokis
3: tutup kapsul
4: lilitan duri
5: knidosit

14
Modul animalia kelas X semester 2
2019

D. Cubozoa
1. Mengalami metamorphosis lengkap dari polip hingga
medusa payung (tubuh) berbentuk kotak, memiliki lensa
mata kompleks. Medusa berbentuk lonceng dengan
empat sisir datar, sehingga berbentuk mirip kubus.
2. Bentuk medusa menyerupai kubus dengan tentakel yang
menggantung di sekitar
3. Bentuk polip sangat kecil
4. Perenang aktif dan memiliki nematokis

Peranan
• Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur yang diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
• Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
• Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air laut.
• Karang merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.

3. Ctenophora (ubur-ubur sisir)


Ciri-Ciri:
1. Tubuh transparan Terdiri dari dua kelas
2. Diplobastik A. Tentaculata : memiliki tentakel
3. Simetri tubuh bilateral B. Nuda: tidak memiliki tentakel
4. Memiliki lapisan mesoglea, rongga pencernaan
dan sistem saraf
5. Tidak memiliki nematokis sehingga menangkap
makanan dengan menggunakan tentakel yang
dilengkapi struktur sel-sel perekat/koloblas.
6. Tentakel berjumlah sepasang, panjang dan dapat
ditarik kembali.
Tentaculata: Pleurobranchia

4. Platyhelminthes (cacing pipih)


Ciri-Ciri Platyhelminthes
1. tubuh bulat pipih, bilateral simetris
2. tidak memiliki sistem peredaran darah dan hermafrodit
3. Alat pencernaannya belum sempurna (berupa gastrovaskuler): untuk mengedarkan sari-sari makanan
4. Alat eksresi berupa protonefridia, berbentuk saluran bercabang-cabang yang berakhir pada sel api
(flame cell). Sel api berfungsi untuk mengatur kadar air di dalam tubuh agar tetap terjaga
5. Sistem saraf tangga tali
6. Bersifat triploblastik aselomata

Kelas Platyhelminthes
1. Tubellaria (Cacing Bulu Getar)
2. Trematoda (Cacing Isap)
3. Cestoda (Cacing Pita)

1.Turbelaria (Cacing Bulu Getar)


• Contohnya: Planaria
• Ciri :
• panjang tubuh 5 – 25 mm
• Hidup di air tawar jernih
• Sistem saraf tangga tali
• Sistem reproduksi :
– Bersifat hemafrodit
– aseksual dengan cara fragmentasi. Bila terpotong, setiap potongan tubuh menjadi planaria baru.
– seksual, yaitu pembuahan silang.
• Daya regenerasi tinggi

15
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Struktur Tubuh Planaria Reproduksi Planaria/Dugesia

A = Terpotong alami
B = Terbelah menjadi 2
C = Terbelah menjadi 3

Planaria;
o Kepala berbentuk segitiga. Memiliki bentuk tubuh lonjong hingga panjang, pipih dorsoventral dan
tidak beruas-ruas. Sis-sisi kepala melebar membentuk tentakel yang disebut aurikel (organ yang peka
terhadap sentuhan, aliran air dan makanan).
o Mulut berhubungan dengan kerongkongan yang dapat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa.
o Memiliki 2 bintik mata untuk mendeteksi cahaya dan kemoreseptor. Pada ummumnya gerak secara
fototaksis negatif.
o Pada bagian ventral terdapat silia untuk merayap
o Tubuh ditutupi oleh epidermis yang banyak mengandung lender. Lender berfungsi untuk melekat dan
membalut mangsanya.
o Memiliki rhabdite pada bagian epidermis, berupa struktur seperti batang yang dihasilkan saat eksresi
mucus dan berfungsi untuk pertahanan diri.
o Memiliki system pencernaan yang terdiri atas mulut, faring, dan rongga gastrovaskuler yang disebut
enteron/usus.

3. Trematoda (Cacing Isap)


• Trematoda disebut flukes
• Memiliki bentuk tubuh lonjong hingga panjang dan dilapisi kutikula yang berfungsi untuk
menjaga tubuh dari cairan yang dikeluarkan inang
• Bersifat parasit.
• Memiliki alat penghisap (sucker)
• Pencernaan belum sempurna
• Contoh speciesnya:
– dalam darah: Schistostoma japonicum, Schistostoma mansoni, Schistostoma
haematobium.→penyakit Schistomiasis; gangguan fungsi hati, ginjal, dan jantung
– dalam hati: Fasciola hepatica (hati sapi)→ perantara siput (Lymnaea)
Clonorchis sinensis (hati manusia)→ perantara ikan, menyebabkan Sirosis.
– dalam usus: Fasciola buski→ perantara tumbuhan air
– dalam paru-paru: Paragonimus westermani → udang air tawar.

Daur Hidup Fasciola hepatica

Sporokista, Redia dan Serkaria : berada dalam tubuh siput


key word:TEMIS RESEM DEWASA

Telur → Mirasidium → Sporokista → Redia →Serkaria →Metaserkaria

16
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Tahapan:
1. Telur yang sudah dibuahi menetas menjadi mirasidium (larva besilia)
2. Larva mirasidium yang mempunyai silia masuk ke dalam tubuh siput membentuk sporokista
3. Sporokista Berkembang secara aseksual menjadi redia
4. Redia berkembang menjadi larva berekor (serkaria) keluar dari tubuh siput dan menempel pada
tumbuhan air berkembang menjadi metaserkaria
5. Jika Termakan oleh hewan ternak/manusia masuk ke usus, terbawa aliran darah menjadi cacing
dewasa pada organ hati.

Note book: Cacing isap dapat bereproduksi dengan Paedogenesis, yaitu cacing hati belum dewasa/larva mampu
menghasilkan individu baru tanpa melalui perkawian.

3. Cestoda (Cacing Pita)


• Sebagai parasit pada usus manusia
• Ciri-cirinya:
– Kulit dilapisi zat kitin sehingga tidak tercerna oleh enzim inang.
– Tubuh bersegmen-segmen (proglotid). Setiap proglotid memiliki organ reproduksi, alat
eksresi, system saraf, dan lubang kelamin. Pada bagian ujung proglotid berisi telur yang siap
menetas. Proglotid meloloskan diri, keluar bersama feses inang.
– Tubuh cacing dewasa terdiri atas kepala (skoleks), leher pendek/strobilus, dan proglotid.
Skoleks dilengkapi oleh alat penghisap (sucker) dan alat kait (rostellum) untuk melekat pada
organ tubuh inang.
– Tidak memiliki mulut dan alat pencernaan.
– Penyerapan makanan oleh seluruh permukaan tubuh.
• Contoh: Taenia saginata (inang perantara sapi); tidak mempunyai pengait pada skoleks
Taenia solium (inang perantara babi); mempunyai pengait pada skoleks
Hymenolepis nana; parasit pada usus manusia
Echinoccus granulosus; larvanya hidup pada manusia, dan hewan ternak/anjing.

Apa perbedaan cacing pita pada babi dan pada sapi?

Struktur tubuh cacing pita

Daur Hidup Taenia saginata Cacing pita dewasa terdiri dari scolex dan
proglotid.Proglotid pada bagian ujung mengandung telur
yang telah dibuahi yang siap dikeluarkan bersama feses
untuk menginfeksi kembali.
Tahapan: T - O - C
Cacing dewasa → telur → Onkosfer → tertelan
sapi/babi → menembus dinding usus → ikut aliran
darah → otot sapi/babi (di dalam otot, larva
membentuk sista, ukurannya membesar membentuk
gelembung pada otot) → Sistiserkus → termakan
manusia, sistiserkus berkembang menjadi cacing pita
baru dan sudah memiliki skoleks→menetas dan
berkembang di usus halus.

17
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Peranan Platyhelminthes
• Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab parasit pada manusia maupun hewan, kecuali
Planaria. Planaria dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan.
• Agar terhindar dari infeksi cacing parasit (cacing pita) sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain:
– memutuskan daur hidupnya,
– menghindari infeksi dari larva cacing,
– tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat),dan
– tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai matang).

5. Rotifera

Ciri-ciri
1. Memiliki mahkota bersilia
2. Sebagian besar Habitat air tawar
3. Memiliki alat pencernaan mulut dan anus
4. Triploblastik Pseudocelomata
5. Reproduksi partenogenesis

6. Lophophorata
Ciri-Ciri
 Memiliki Lophophore: alat untuk menangkap makanan berupa lipatan melingkar pada tinding tubuh
yang dilengkapi dengan tentakel

Bryozoa (Pectinatella Phoronida ( Phoronis california) Branchiopoda (Spiriferina rostrata))


mangnifica)

7. Nemathelminthes/Nematoda (cacing gilig)

Ciri-Ciri Nemathelminthes
• Tubuh berbentuk gilig (bulat panjang) yang ujung-ujungnya meruncing, tidak bersegmen
• Bersilia
• Tertutup lapisan lilin (kutikula)
• Tidak bersegmen, simetris bilateral. Triploblastik pseudoselomata
• Alat pencernaan sempurna (mulut, faring, esophagus, usus, dan anus). Nematoda memiliki stilet yang
berbentuk seperti jarum atau gigi di dalam rongga mulutnya yang berfungsi untuk menusuk dan
menghisap sari makanan dati mangsanya.
• Kosmopolit atau terdapat di laut, air tawar, darat, kutub, hingga tropis.
• Hidup bebas dan sebagian parasit.
• Belum memiliki alat sirkulasi dan respirasi. Transportasi dan sirkulasi terjadi secara difusi.
• Reproduksi Gonokoris : organ repruksi yang terdapat pada individu yang berbeda.

18
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Klasifikasi Nematoda
1. Kelas Adenophora
o Tidak memiliki phasmid/organ kemoreseptor sehingga disebut Aphasmida.
Contoh cacing Trichinella spiralis
Parasit di usus karnivor dan manusia. Menyebabkan penyakit
trikinosis/kerusakan otot, yang ditandai dengan rasa mual yang hebat dan
kadang-kadang menimbulkan kematian ketika larva menembus otot.

Trichinella spiralis
2. Kelas Secernentea
o Disebut juga Phasmida, karena anggotanya memiliki phasmid.
o Berikut akan diuraikan beberapa contoh spesies dari Secernentea.

1. Daur Hidup Ascaris lumbricoides(cacing perut)→menyebabkan Ascariasis/cacingan : kurang gizi

 Cacing betina ukuran tubuh lebih besar dan ujung ekor lurus. Tubuh bagian anterior memiliki
mulut yang dikelilingi tiga bibir dan gigi kecil-kecil.
 Cacing jantan ukuran kecil dan ujung ekor runcing melengkung, dan dibagian anus terdapat
spikula yang berbentuk kait untuk memasukkan sperma ke tubuh betina.
 Warna merah muda
Tahapannya:
1. Cacing dewasa hidup di dalam usus halus dan
bertelur.
2. Telur dikeluarkan manusia melalui feses. Tanaman
yang ditempeli telur cacing mungkin termakan
manusia dan masuk masuk ke mukosa usus halus.

3-6. Telur cacing mengalami perkembangan (18 hari)


dan dibawa oleh peredaran darah menuju paru-paru.
Cacing menetas dan berkembang menjadi cacing
dewasa di dalam paru-paru (10-14 hari)

7. Cacing dewasa menembus dinding alveoli dan


menuju bronkus, selanjutnya menuju kerongkongan.
Dari kerongkomgan, cacing dewasa menuju usus
halus. Cacing dapat hidup di dalam usus halus 2-3
tahun

19
Modul animalia kelas X semester 2
2019

2. Daur Hidup Cacing Tambang


(Ancylostoma duodenale &Necator americanus)→ anemia dan radang usus

 Cacing tambang betina memiliki organ kelamin


luar/vulva, dan dapat menghasilkan telur 10.000-
30.000 telur per hari.
 Cacing jantan memiliki alat kopulasi/bursa
kopulasi di ujung posterior untuk menangkap
cacing betina saat kawin.
 Pada ujung anterior terdapat mulut yang
dilengkapi 1-4 pasang gigi kitin untuk
mencengkram dinding usus inang dan menghisap
darah dari dinding usus.
 Dalam lingkungan yang basah telur cacing
tambang menetas menjadi larva rhabditiform
 Larva filariform (memiliki kemampuan
menginfeksi) masuk melalui pori-pori kulit
 Menyebabkan penyakit Ankilostomiasis

Larvafilariform
Rhabditiform Filariform

3. Enterobius/Oxyuris vermicularis(cacing kremi)→sayuran mentah, tangan yang tidak bersih/bahan


makanan yang terkontaminasi telur-telur cacing
 Hidup di usus besar, ukuran sebesar rambut
 Infeksinya menimbulkan rasa gatal disekitar anus. Rasa gatal terjadi karena cacing dewasa
meletakkan telur di anus.
 Menyebabkan Autoinfeksi: apabila digaruk telur dapat menempel di tangan kemudian masuk
kembali kedalam tubuh ketika seseorang makan dengan menggunakan tangan yang tidak bersih.
Jika telur disekitar anus menetas dan masuk kembali ke usus besar disebut Retroinfeksi.

4. Wucheria banchofti/ Filaria branchofti (cacing rambut)


 Parasit di pembuluh getah bening/limfa melalui gigitan nyamuk Culex
 Tidak meletakkan telur tetapi menghasilkan larva kecil (Mikrofilaria)
 Infeksi cacing, menyebabkan penyumbatan pembuluh getah bening sehingga menimbulkan
pembengkakan pada kaki (penyakit kaki gajah/elephantiasis/filariasis)

Contoh spesies Nemathelminthes


1. Ascaris lumbricroides, cacing perut pada manusia
2. Ancylostoma duodenale , cacing tambang
3. Necator americanus , cacing tambang di Amerika tropis
4. Oxyuris/Enterobius vermicularis , cacing kremi
5. Wuchereria/Filaria bancrofti , penyebab kaki gajah
6. Strongyloides sp , infeksi melalui luka
7. Loa sp, cacing mata

8. Annelida (cacing gelang)


Ciri-Ciri Annelida
• Memiliki segmen seperti cincin. Setiap segmen/ruas-ruas tubuh disebut Somit
• Ruas tubuhnya disebut dengan Metameri (bentuk segmen yang memiliki organ-organ yang sama);
ekskresi, otot, pembuluh darah, alat reproduksi.
• Triploblastik selomata
• Simetri Bilateral
• Sistem pencernaan yang lengkap
• Hermafrodit

20
Modul animalia kelas X semester 2
2019

• Sistem peredaran darah tertutup, darah mengalir di dalam pembuluh darah. Darah Annelida
mengandung protein pengikat oksigen (hemoglobin) sehingga berwarna merah. Ada juga darah yang
berwarna kehijauan karena mengandung protein klorokruorin.
• Sistem saraf tangga tali
• Bergerak dengan kontraksi otot tubuh (otot sirkuler dan otot longitudinal) atau dengan rambut (seta)
→ membantu pergerakan.
• Ekskresi berupa metanefridia, yang terdiri atas nefrostom (corong bersilia) untuk mengumpulkan
zat sisa, nefridia (saluran yang membungkus peritoneum) dan nefridiofor (lubang ekskresi).

Klasifikasi Annelida
1. Polichaeta (Cacing berambut banyak)
– Cacing palolo (Eunice sp) dan cacing wawo (Lysidice oele) → dapat dimakan
– Tiap ruas tubuhnya terdapat PARAPODIA (kaki berdaging) yang ditumbuhi banyak rambut yang
berfungsi sebagai alat gerak dan alat Pernapasan karena mengandung pembuluh darah yang halus.
– Dalam daur hidupnya ada yang disebut epitoke dan atoke. Epitoke/individu reproduktif. Epitoke
dapat terbentuk melalui pertunasan. Epitoke akan berenang ke permukaan air menjelang pagi atau
petang hari untuk melepaskan sperma dan telur, peristiwa ini disebut swarming. Atoke/individu
non-reproduktif atau cacing belum dewasa.
– Bagian kepala terdiri atas;
a. Prostomium: terdapat mata, antena, dan sepasang sensor
b. Peristomium: terdapat mulut, alat indra, dan sirus/cirrus, sungut/rambut kasar sebagai alat
peraba.

2. Oligochaeta (Cacing berambut sedikit)


– Oligochaeta dibedakan menjadi dua macam, yaitu Mikrodrile (spesies yang hidup di air,
berdinding tubuh tipis, dan dan agak transparan). Megadrile (spesies yang hidup di darat, dan
berdinding tubuh tebal)
– Memiliki jaringan kloragogen disekeliling usus dan pembuluh dorsal, yaitu lapisan sel berwarna
kuning yang berfungsi sebagai hati atau berperan dalam proses pembentukan amonia,dan sintesis
urea.
– Habitat di air tawar atau tanah
– Saprofit
– Hermaprodit dan mempunyai KLITELUM (penebalan kulit)→mengekskresikan materi-materi
pembentuk kokon yang berisi telur. Kokon, selaput lendir dari protein albumin yang mengandung
telur. Alat penyimpanan sperma disebut reseptakel.
– Contoh: Cacing tanah (Lumbricus terestris), Pheretima sp. Lambung cacing tanah menghasilkan
kelenjar kalsiferus (berisi kalsium dan CO2), fungsinya untuk menetralisir isi saluran pencernaan.
Tanah bersama makanan yang tidak dicerna dikeluarkan dalam bentuk gundukan tanah yang
disebut kascing yang berfungsi untuk menyuburkan tanah.
– Lumbricus rubellus; spesies cacing tanah yang menghasilkan zat antibiotik lumbricin yang dapat
menekan pertumbuhan bakteri Salmonella typhosa.
– Tubifex, cacing yang hidup diperaiaran tergenang dan tercemar digunakan sebagai pakan ikan.

3. Hirudinea (Cacing tidak berambut)


– Hirudo medicinalis (Lintah). Lintah disebut juga
Sanguivora/penghisap darah vertebrata.
– Haemadipsa javanica (pacet)
– Cacing penghisap darah
– Kedua ujung tubuh memiliki alat isap/sucker
– Hermaprodit
– Mengeluarkan zat anestesi(penghilang rasa sakit)
– Menghasilkan hirudin/zat antipembekuan darah

21
Modul animalia kelas X semester 2
2019

9. Mollusca (hewan bertubuh lunak)

Tubuh Mollusca secara umum terdiri dari 3 bagian:


1. Kaki berotot, sebagai alat gerak
2. Massa visera, mengandung organ-organ internal seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi
3. Mantel, lipatan jaringan yang menutupi massa visera dan berfungsi menyekresikan cangkang.

Ciri-ciri Mollusca
• Tubuh tidak beruas-ruas, bercangkang
• Umumnya memiliki organ untuk melumatkan makanan (Radula) kecuali Pelecypoda.
• Simetris bilateral
• Triploblastik selomata
• Sistem peredaran darah terbuka. Pigmen darah hemosianin yang larut dalam plasma darah
mengandung Cu, berwarna biru pucat bila mengandung oksigen dan tidak berwarna bila kekurangan
oksigen.
• Alat eksresi berupa protonefridium
• Alat indra berupa osfradium (sebagai kemoreseptor), mata, dan statosista (alat keseimbangan)
• Alat pencernaan berupa mulut, kerongkongan, lambung usus, dan anus
• Reproduksi secara seksual tapi ada yang hermaprodit

KLASIFIKASI MOLLUSCA berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki serta ada tidaknya cangkang

1. Polyplacophora/Amphineura
• Polyplacophora dikenal dengan nama Chiton. Tubuh berbentuk
lonjong, pipih dorsoventral, berwarna gelap, memiliki 8 cangkang
pipih. Tidak memiliki tentakel dan mata.
• Eksoskleton berupa valva (lembaran atau keping cangkang)
• Hidupnya melekat di dasar perairan,
• Mulutnya dilengkapi dengan lidah parut (radula) yang besar, kaki
besar, dan datar.
• Reproduksi dengan bersifat gonokoris. Telur menetas menjadi larva
trokofor yang berenang bebaskemudian turun ke substrat dan
mengalami metamorfosis menjadi anak chiton.
• Contoh: Chiton squamosum

2. Pelecypoda/Lamellibranchiata/Bivalvia
• Mempunyai insang berlapis-lapis (Lamellibranchiata) dan bercangkok sepasang (bivalvia), kaki
pipih (Pelecypoda)
• Tubuhnya simetris bilateral. Pelecypoda tidak memiliki kepala, bentuk pipih dan puncak
cangkang disebut umbo. Garis-garis melingkar disekitar umbo menunjukkan garis pertumbuhan
cangkang.
• Cangkang terdiri dari 3 lapisan: Peri-Prima-Nak
• Periostrakum (lapisan terluar); tersusun zat
tanduk, fungsinya melindungi lapisan dalam
• Prismatik (lapisan tengah); tersusun atas Kristal
kalsium karbonat yang berbentuk prisma
• Nakreas (lapisan dalam )/lapisan mutiara;
tersusun atas Kristal-kristal halus karbonat. Jika
terkena sinar mampu memancarkan warna.
Lapisan nakreas disebut juga sebagai Mother of
nacre.

Contoh: Asaphis detlorata (remis), Meleagrina margaritifera ( kerang mutiara), Mytilus edulis (kerang
hijau), Teredo navalis (kerang pengebor kayu).

22
Modul animalia kelas X semester 2
2019

3. Gastropoda
• Hewan berkaki perut
• Bersifat hemafrodit, alat reproduksi
Ovotestis (suatu badan penghasil ovum dan
sperma)
• Habitat di air tawar, air laut dan darat
• Univalve → tubuh terlindungi sebuah
cangkang berkatup satu.
• Memiliki lidah parut (Radula) • Cangkang terdiri dari 4 lapisan, yaitu:
• Pernapasan: insang (larva),paru-paru(dewasa 2. Periostrakum (lapisan terluar, berpigmen,
yang hidup di darat), insang (dewasa yang mengandung zat tanduk conchiolin)
hidup di air) 3. Prismatic (lapisan kalsium karbonat terluar,
• Di kepala terdapat sepasang tentakel dan mengandung kalsit)
mata (hidup di darat) 4. Lamela (lapisan kalsium karbonat tengah,
• Sitem saraf 3 pasang; ganglion visceral, mengandung aragonit)
ganglion pedal, ganglion serebral 5. Nacre (lapisan kalsium karbonat terdalam,
Contoh : Limnaea trunchatula (siput), berupa lembaran aragonit).
Achatina fulica (bekicot)

4. Scaphopoda
 Disebut siput taring karena memiliki bentuk cangkang
yang mirip gading gajah atau taring berwarna putih atau
kekuningan.
 Cangkang tubular (seperti taring atau terompet) yang
terbuka di kedua ujungnya.
 Kepalanya memiliki mulut dan kaptakula yang berbentuk
filament untuk menangkap makanan. Scaphopoda tidak
memiliki mata, tentakel, dan insang. Pertukaran udara
terjadi melalui permukaan mantel
 Hidupnya di laut dan terpendam di dalam pasir atau
lumpur.
 Contoh: Dentallium vulgare.

5. Chepalopoda
• Kaki terdapat dikepala, tidak bercangkok (kecuali
Nautilus). Cangkang dalam tersusun dari zat tanduk,
bersifat ringan dan transparan yang disebut Pen.
• Bergerak lambat dengan tentakel, sirip, dan cepat dengan
cara menyemprotkan air melalui corong (sifon/funnel)
• Kulit Cephalopoda mengandung zat kromatofora/sel-sel
pembawa warna: mengubah warna tubuh sesuai dengan
lingkungan. Sepia (sotong) mampu mengubah warna
tubuh sesuai dengan lingkungan, seperti pada bunglon.
• Beberapa jenis mengeluarkan tinta kecuali Nautilus.
Cairan tinta mengandung pigmen melanin, berwarna
coklat/hitam.
• Sistem saraf berkembang dengan baik
Contoh : Loligo indica (cumi), memiliki 10 buah (4 pasang
tentakel, 1 pasang tangan), Octopus vulgaris (gurita),
memiliki 8 tangan yang sama panjang, Nautilus, memiliki
90 buah tentakel.

Peranan Mollusca
• Menguntungkan : dapat dimakan sebagian dan untuk hiasan (mutiara, tiram)
• Merugikan :
- (Kelas Pelecypoda); Tredo navalis (pengebor kayu di air asin)
- (Kelas Gastropoda); Helix aspera (perusak tanaman budi daya)

23
Modul animalia kelas X semester 2
2019

10. ARTHROPODA (hewan berkaki beruas-ruas/berbuku-buku)

Ciri-Ciri
 Tubuh beruas-ruas: kaput (kepala), toraks (dada), abdomen (perut). Bentuk simetris bilateral dengan
rangka luar dari zat kitin.
 Sistem organ lengkap: peredaran, pencernaan, saraf, pernafasan, eksresi, reproduksi dan panca indra.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, paru-paru buku, atau permukaan tubuhnya. Sistem trakea
terdiri atas saluran udara bercabang-cabang. Pertukaran udara terjadi melalui lubang-lubang respirasi
pada setiap segmen tubuh yang disebut spirakel/stigma. Alat ekskresi berupa pembuluh Malphigi
yang berfungsi mengekskresikan Nitrogen.
 Peredaran darah terbuka, terdiri atas jantung dan aorta. Darah mengandung pigmen respirasi berupa
hemosianin atau hemoglobin.
 Alat pernafasan berupa trakea dan sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali
 Mengalami Molting/Ekdisis, dimulai dengan penghentian makan dan pengosongan isis usus. Proses
ini dikontrol oleh hormon yang bersirkulasi di darah. Hormon tersebut yaitu, brain hormone dan
ecdysone.
 Reproduksi dengan Partenogenesis; pembentukan individu baru tanpa melalui pembuahan, dimana
sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma akan tumbuh menjadi individu jantan yang memiliki jumlah
kromosom separuh dari individu betina.

Klasifikasi Arthropoda
1) Crustacea (golongan udang dan kepiting)
2) Arachnida (golongan laba-laba)
3) Myriapoda (golongan lipan/kaki seribu)
4) Insecta (serangga)

1. CRUSTACEA
Keterangan:
 Antenna (alat keseimbangan)
 Antenula (alat peraba)
 Rostrum/seperti duri (alat pertahanan)
 Abdomen (perut)
 Karapaks (alat perlindungan)
 Telson (alat keseimbangan)
 Uropod (alat kemudi renang)
 Pereiopod (kaki jalan)
 Pleopod (kaki renang). Pada udang betina berfungsi
untuk menyimpan telur dan membawa anaknya.
 Maksiliped, menyaring dan memasukkan ke dalam  Seliped/kaki capit, menangkap makanan dan sebagai
mulut alat pertahanan diri

24
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Ciri-ciri:
• Eksoskeleton keras, tersusun atas zat kitin/tanduk
• Terbagi menjadi 2 bagian: abdomen dan sefalotoraks (persatuan antara dada dengan kepala).
Sefalotoraks ditutupi karapaks dibagian dorsalnya. Bagian sefalotoraks terdiri dari 13 segmen dan
abdomen terdiri dari 6 segmen.
• Memiliki 5 pasang kaki (1 pasang kaki capit dan 4 pasang kaki jalan)
• Alat ekskresi berupa kelenjar hijau yang menghasilkan cairan berwarna hijau dan terdapat di dasar
antenna
• Hidup di air laut dan air tawar
• Kaki terdapat hampir disemua ruas tubuh
• Sistem respirasi melalui insang, pada crustacea tingkat rendah respirasi secara difusi
• Mempunyai sepasang antenna yang panjang atau sungut dan sepasang antenula yang pendek
• 1 psg mandibula berguna untuk menggigit dan mengunyah makanan
• 2 psg maksila untuk memegang mangsa

Klasifikasi CRUSTACEA
1) Entomostraca; berukuran mikroskopis, sebagai zooplankton. Contoh Daphnia

Branchiopoda, tubuh transparan dan pucat. Panjang tubuh hanya beberapa millimeter,
bersifat parthenogenesis, dan larvanga dinamakan nauplius. Misalnya : Daphnia pulex,
Notostraca, dan Conchostraca.
Cepepoda, tubuhnya terdiri atas kepala, dada dan perut. Cara hidupnya ada yang parasit,
dan ada yang hidup bebas. Misalnya : Cyclops viridis, Penella exocoeti.
Ostracoda, merupakan zooplankton dan bergerak dengan antenna. Misalnya : Cypris
virens.
Branchiura, parasit pada organisme perairan. Hewan tersebut mempunyai karapaks
lebar. Misalnya : argulus indicus.
Cirripedia, hidup di laut secara bebas atau melekat pada suatu tempat. Tubuh

Beberapa Contoh Entromostraca

2) Malacostraca; berukuran makroskopis. Contoh, Portunus sexdentalus (kepiting) dan Penaeus


monodon (udang windu).

Isopoda, tubuhnya terdiri atas 20 segmen dan mempunyai kaki yang sama. Hidup di air
tawar (parasit pada ikan) dan ada yang hidup pada katu-kayu kapal yang merugikan
karena menggerek kayu. Misalnya : Oniscus asellus.
Stomatopoda, tubuhnya mirip dengan belalang sembah, kaki yang berasal dari rahang
panjang dan besar, serta insang terletak pada kaki badan belakang. Misalnya : Squilla
empusa.
Decapoda, berkaki sepuluh dan mengandung arti ekonomi karena banyak peranannya
bagi kehidupan. Misalnya, udang gajah (Macrobrachium rosonbergii), udang windu
(Penaeua monodon ), udang satang (Birgus latro). Dan yuyu (Paratelpausa

Beberapa Contoh Malacostraca

25
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Peranan
• Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
• Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal
anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
• Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
– Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
– Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
– Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

2. ARACHNIDA
Ciri-ciri;
 Habitat di darat dan ada beberapa yang di laut
 Tubuh terbagi 2 bagian: abdomen dan sefalotoraks.
 Kaki 4 pasang terletak pada sefalotoraks
 Bernapas dengan paru-paru buku
 Mempunyai 2 pasang alat mulut:
 Sepasang kelisera/alat sengat, yang berupa gunting yang berfungsi untuk melumpuhkan
mangsa
 Sepasang pedipalpus/alat capit, yang berbentuk cakar yang berfungsi memegang mangsa

Klasifikasi ARACHNIDA
1) Scorpionida (golongan kala) : perutnya
bersegmen, segmen terakhir menghasilkan
kelenjar beracun neurotoksin. Contohnya,
kalajengking (Thelyphous condotus).
Kalajengking betina membawa anaknya
dipunggung sampai mengalami pergantian kulit.
2) Arachnoida(golongan laba-laba):perutnya
tidak bersegmen, memiliki spineret untuk
menghasilkan benang. Antara sefalotoraks
dengan abdomen terdapat bagian yang
menyempit disebut Pedisel. Contohnya
tarantula (Rhechostica henzt), laba-laba beracun
(Lactrodectus sp); laba-laba betina lebih besar
daripada betina, setelah kawin laba-laba jantan
harus cepat meninggalkan betina jika tidak akan
dimakan laba-laba betina.
3) Acarina (golongan caplak); abdomen bersatu
dengan sefalotoraks, tubuhnya kecil dan
umumnya parasit. Contoh; caplak (Sarcoptes
scabei).

Peranan
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan
ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.

3. MYRIAPODA
Ciri-Ciri
• Tubuh terdiri atas kepala dan bagian belakang yang berbuku-buku.
• Habitat di darat
• Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, kecuali segmenterakhir kakinya berubah menjadi kaki
cakar yang beracun (maksiliped) → membunuh mangsa
• Pada kepala terdapat sepasang antena
• Ruas tubuh 10 – 200 segmen
• Hewan karnivora buas

26
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Klasifikasi MYRIAPODA
Ordo :
• Ordo Chilopoda (Centipede), 25-100 segmen
– Lipan (Scolopendra gipas)
– Tubuh pipih dorsoventral
– Memiliki sepasang antenna yang panjang
– Bersifat karnivor atau predator
– Kaki 1 psg tiap ruas
• Ordo Diplopoda, ± 177 segmen
– Keluwing/kaki seribu (Millipedes sp)
– Tubuh berbentuk silindris panjang
– Memiliki sepasang antenna yang pendek
– Kaki 2 psg tiap ruas
– Bersifat detritivor

4. INSECTA/Hexapoda
Ciri-Ciri
• Hexapoda; mempunyai kaki 6 buah
• Tubuh terbagi menjadi kepala, dada, dan perut
• Pada caput terdapat mulut, antena mata faset (mata majemuk) dan mata tunggal/OCELI → penerima
rangsang
mata faset→ tersusun atas banyak mata tunggal/OMATIDIUM yang berbentuk segi enam fungsi →
melihat ke segala arah
• Sayap biasanya terdapat pada dada bagian belakang (METATORAKS) dan bagian tengah
(MESOTORAKS)
• Kaki terdiri 3 pasang pada bagian dada
• Respirasi: trakea, setiap segmentubuhnya terdapat lubang trakea (SPIRAKEL)/lubang respiratori
• Sistem saraf: tangga tali.
• Sistem peredaran darah: peredaran darah terbuka dan darahnya tidak mengandung haemoglobin
tetapi mempunyai hemosianin
• Sistem pencernaan: lengkap dan memiliki kelenjar ludah
• Alat ekskresi: saluran Malphigi
• Abdomen segmen 9 dan 10 → alat kelamin. Insecta betina, kedua segmen membentuk alat peletak
telur (ovipositor) yang bentuk memanjang dan runcing. Kantong penyimpanan spermatozoid disebut
spermateka.

Mata faset

Berdasarkan tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi


empat (4) tipe mulut, yaitu :
a) mulut menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan
berbagai macam belalang.
b) mulut menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam
lebah.
c) mulut menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
d) mulut mengisap, misalnya kupu-kupu

Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula),


rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir
bawah (labium).

27
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Daur hidup serangga berupa;


1. Ametabola (tidak mengalami metamorfosis): telur-muda-dewasa
Contoh; Kutu buku (Lepisma saccharina)
2. Holometabola (metamorfosis sempurna); T – L – P – I
Contoh; lalat, kupu-kupu, nyamuk
3. Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna); T – N – I
Contoh; jangkrik, kecoa, belalang sembah, capung

Klasifikasi serangga

Terdiri dari 2 subkelas


1. Apterygota; tidak bersayap, tidak mengalami metamorfosis.Contoh ordo Thysanura: kutu buku
(Lepisma sacharima)
2. Pterygota; serangga bersayap
1) Exopterygota; sayap berasal dari tonjolan luar dinding tubuh, metamorfosis tidak sempurna
2) Endopterygota; sayap berasal dari tonjolan dalam ektoderma, metamorfosis sempurna
1). Exopterygota;
Ordo:
1. Orthoptera (serangga bersayap lurus). Cth: Belalang, kecoa (Periplaneta americana)
2. Hemiptera (serangga bersayap tak sama). Cth: kutu busuk (Cimex rotundus)
3. Homoptera (serangga bersayap sama serupa selaput/transparan). Cth: kutu kepala (Pediculus
humanus), tonggeret, wereng
4. Odonata (sayap jala). Cth: capung kuning (Pantala sp)
5. Isoptera/Archiptera (serangga bersayap tipis seperti jaringan). Contoh: rayap (Reticulitermes)

Belalang Capung Kutu busuk Rayap

Gambar spesies insceta exopterygoyta

28
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Bentuk Polimorfisme Isoptera (rayap)


1. Ratu, Laron (rayap betina fertil); bertelur,
tubuh lebh besar, putih, dan tidak bersayap
2. Raja, Laron (rayap jantan steril); melestarikan
keturunan
3. Serdadu, rayap yang bertugas
mempertahankan sarang
4. Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan
raja dan ratu, serta menjaga sarang dari
kerusakan

2). Endopterygota;
Ordo:
1. Coleoptera (2 psg sayap, sayap depan tebal/elitera dan sayap belakang tipis). Cth: kumbang kepik
(Coccinella arquata)
2. Hymenoptera (serangga bersayap selaput). Cth: lebah madu (Apis indica)
3. Diptera (serangga bersayap sepasang, pasangan sayap lain mereduksi menjadi keseimbangan →
halter ). Cth: lalat rumah (Musa domestica), nyamuk malaria (Anopheles sp)
4. Lepidoptera (2 psg sayap dan bersisik halus). Cth: kupu-kupu si rama-rama (Attacus atlas)
5. Neuroptera (serangga bersayap jala). Cth: undur-undur (Myrmeleon frontalis)
6. Shiponoptera, meliputi golongan pinjal (bertubuh kecil dan tidak bersayap). Cth: kutu kucing, kutu
tikus.
Gambar:

1 2 3

4 5 6
Key word: Si-Le-Di-Co-Ne-Hy

Perbedaan larva nyamuk Culex, Anopheles, dan Aedes.


Perhatikan gambar berikut

Keterangan:
1. Culex natigans. Larvanya tegak dengan permukaan air, jika hinggap tidak menungging.
2. Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria). Larvanya sama rata dengan permukaan air, jika hinggap
menungging.
3. Aedes aegypti (inang virus demam berdarah). Larvanya berkedudukan tegak di permukaan air.

29
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Peran menguntungkan
• Membantu proses penyerbukan pada bunga
• Menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera)
• Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra
(contoh: Bombix mori)
• Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman

11. Echinodermata(Hewan berkulit duri)


Ciri-ciri
• Tubuh simetri bilateral → larva
• Simetri radial → dewasa
• Triploblastik selomata
• Habitat di laut
• Rangka luar tersusun dari zat kapur
• Alat gerak berupa kaki ambulakral yang mempunyai sistem saluran air (sistem ambulakral),
untuk menggerakkan kaki tabung. Kaki tabung fungsinya untuk merayap, berpegangan pada substrat,
memegang mangsa, dan bernapas.
• Alat pernapasan berupa papula (paru-paru kulit) merupakan tonjolan dari dinding rongga tubuh.
• Reproduksi secara seksual (fertilisasi internal)
• Reproduksi aseksual dengan pembelahan fisi, pemisahan pisin pusat/piringan kecil di pusat tubuh
kemudian masing-masing bagian tubuh yang terpisah akan melakukan regenerasi menjadi individu
yang lengkap.

Klasifikasi Echinodermata
1. Asteroidea (bintang laut)
 Bentuk seperti bintang dengan lima lengan yang besar
 Memiliki duri berbentuk catut yang diantaranya terdapat Pediselaria/kaki penjepit →
menangkap makanan dan membersihkan tubuh dari benda-benda asing
 Hasil pembuahan zigot berkembang menjadi larva bersilia (Bipinaria)
Contoh:
Asterias forbesi (bintang laut merah)

Sistem pembuluh bintang laut


Sistem saluran air (sistem ambulakral).Aliran air pada sistem
ambulakral: air masuk – madreporit(tempat masuknya
air) – saluran batu –saluran cincin – saluran lateral –
ampula.
1. Madreporit:lubang tempat keluar masuknya air
2. Saluran batu:saluran penghubung madreporit dan
saluran cincin
3. Saluran cincin:saluran air yang melingkar mengelilingi
mulut
4. Saluran radial:cabang saluran cincin yang menuju ke
setiap lengan
5. Saluran lateral:percabangan dari saluran lateral
6. Ampula:kantong/gelembung berotot
7. Kaki tabung/kaki ambulakral: tabung yang
berdinding elastis

2. Echinoidea (landak laut)


 Kulit mempunyai duri yang panjang dan banyak
seperti landak
 Habitat dasar perairan di sela-sela bebatuan
 Bentuk tubuh bulat, tidak mempunyai lengan dan
duri dapat digerakkan
 memiliki pediselaria (kaki penjepit)
 Hasil pembuahan zigot berkembang menjadi larva
ekinopluteus
 Alat penangkap makanan digerakkan oleh otot →
Lentera Aristoteles
Diodema setosum (bulu babi jarum)
 Cth: Dendraster sp. (dolar pasir)

30
Modul animalia kelas X semester 2
2019

3. Ophiuroidea (Bintang ular laut)


 Memiliki lima lengan panjang yang dapat bergerak
menyerupai ular
 Tubuh berbentuk seperti bola cakram kecil dengan
lengan berjumlah 5 dan beruas-ruas
 Memiliki daya regenerasi tinggi
 Duri hanya terdapat di pada bagian lateral
 Memiliki mulut dan tidak mempunyai anus
 Pada lengan terdapat kaki ambulakral dan alat isap
(Ampula)
 Cth: Ophiotrix sp. (bintang ular)

4. Crinoidea (lilia laut)


 Bentuk tubuh seperti bunga lilia/bakung
 Sistem saluran air sederhana, tidak memiliki
madreporit maupun ampula sehingga gerakan kaki
tabung dikendalikan oleh kontraksi saluran cincin
yang dilengkapi serat otot melingkar.
 Memiliki lengan panjang berbentuk seperti daun
(Pinullae) yang berjumlah 5 atau kelipatannya
 Daya regenerasi tinggi
 Tubuh bewarna-warni
Ptilocrinus pinnatus
 Pada aboral terdapat stalk/cirri (cakar) →
memegang mangsa dan melekatkan diri
 Pembuahan terjadi secara eksternal dan telur
diletakkan di pinula/cabang-cabang kecil pada
lengan. Telur menetas menjadi larva vitellaria yang
tidak membutuhkan makanan dan berenang bebas,
selanjutnya larva melekat, bermetamorfosis menjadi
larva pentakrinoid yang bertangkai, dan
tubuhhingga dewasa.
 Cth: Metacrinus sp.
Antendon tenella Antendon sp.

5. Holothuroidea (mentimun laut)


 Bentuk tubuh seperti mentimun
 Kulit di lapisi kultikula, berduri halus (osikula)
 Tidak mempunyai lengan
 Di sekitar mulut terdapat 10-30 tentakel
 Mulut terletak di ujung anterior dan anus terletak di
ujung posterior (aboral)
 Cth: Holothuria atra (teripang hitam)
Cucumaria sp.

Peranan
• Pemakan bangkai atau sisa-sisa organisme dan juga pembersih laut (Holothuroidea)
• Dapat dimakan :
 dijadikan bahan sup (mentimun laut)
 Telur bulu babi
• Pemangsa kerang mutiara

31
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Perbedaan Kelas Echinodermata


No. KelasEchinodermata Bentuk Tubuh Letak Mulut dan Anus Tempat Hidup
1. Asteroidea Berbentuk bintang dengan Mulut di permukaan oral Sekitar pantai di batu
5 lengan dan anus di permukaan karang dan di lumpur
aboral
2. Echinoidea Hampir bulat / gepeng Mulut di permukaan oral Sela-sela pasir atau
dipenuhi duri tajam seperti dan anus di permukaan bebatuan
duri landak aboral
3. Ophiuroidea Memiliki 5 lengan panjang- Mulut di daerah oral, tidakDi sekitar bebatuan,
panjang mempunyai amus rumput laut atau dalam
lumpur / pasir
4. Crinoidea Seperti tumbuhan, memiliki Mulut dan anus di Menempel di bebatuan di
5 lengan bercabang permukaan oral dasar laut
5. Holoturoidea Seperti mentimun, berduri Mulut di ujung anterior dan Di tepi pantai
halus, tidak mempunyai posterior
lengan

12. CHORDATA

Ciri-ciri:
 Memiliki korda dorsalis (notokorda) sebagai kerangka sumbu tubuh yang dapat berkembang menjadi
columna vertebralis
 Simetri tubuh bilateral
 Mempunyai selomata
 Sistem organ kompleks
 Sistem saraf berupa pembuluh, terdapat disebelah punggung
 Alat pernapasan berupa insang, dimana celah insang berhubungan dengan faring
Ada 4 subfilum
1. Hemichordata; Cacing Acorn
 Tubuh terdiri atas bagian belalai, leher, dan badan yang dilengkapi celah insang
 Bagian ujung depan badan terdapat belalai u/ melubangi lumpur
 Notokordanya hanya ditemukan dibagian depan saja
2. Urochordata ; Tunicata (mirip hewan spons) ACRANIATA
 Notokordanya terdapat pada ekor saja 1,2,3
3. Cephalochordata/notokord di seluruh tubuh
 Amphioxus sp. (Ikan lanset) CRANIATA
 Tubuhnya transparan 4
 Belum memiliki kepala sejati

Gambar

1 2 3

4. Vertebrata
 Mempunyai ruas-ruas tulang belakang hasil perkembangan
notokorda yang hanya tampak pada masa embrio

32
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Klasifikasi vertebrata
1. Kelas AGNATHA (Cyclostomata)
 Tidak memiliki rahang
 Tubuh seperti ikan, tidak bersisik, dan tidak
mempunyai pasangan sirip
 Jantung 2 ruang
 Cth: belut laut (Petromyzon sp.)
 ikan hantu/hagfish (Myxine sp.)

2. PISCES
 Poikiloterm
 Hidup di air tawar/laut
 Bernapas dengan insang (beberapa ada dengan kulit dan paru-paru)
 Otak dibungkus dengan kranium
 Mempunyai dua rahang
 Memiliki gurat sisi, untuk mengetahui perubahan tekanan air

Berdasarkan jenis tulang:


1. Chondrichtyes (bertulang rawan)
 Tidak mempunyai operculum (penutup insang)
 Jantung 2 ruang
 Tipe sisik plakoid
 Reproduksi ovivar dan ada yang ovovivivar
Ordo Pleurotremata: ikan hiu (Squalus sp.);
Gigi Polipiodont (terus ganti), jantan memiliki klasper/alat kopulasi→ berupa sepasang penjepit pada
sirip pelvis untuk memindahkan sperma ke dalam saluran reproduksi betina.
Ordo Hypotremata: ikan pari (Raja sp.)

2. Osteichtyes (bertulang keras/sejati)


 memiliki operculum kecuali pada Dipnoi yang hidup pada lumpur (bernapas dengan paru-paru
dan insang)
 tubuh terdiri atas kepala, badan dan ekor
 Tipe sisik sikloid, stenoid dan ganoid
 Ovivar dengan fertilisasi eksternal . Cth: ikan mas (Cyprinus carpio)

Tipe sisik Pisces/ikan

33
Modul animalia kelas X semester 2
2019

3. AMPHIBIA
 Hidup di dua alam
 Berudu → insang ; dewasa → paru-paru, kulit
 Poikiloterm
 Kulit basah, berlendir untuk membantu pernapasan
 Jantung 3 ruang (2 atrium dan 1 ventrikel)
 Fertilisasi eksternal, ovivar
 Memiliki Membran Niktitans/selaput tidur; untuk menjaga kelembapan mata katak saat di darat
dan melindungi dari gesekan di dalam air.
 Cth: katak, kodok, salamander

Klasifikasi
1. Ordo Anura
 Tidak punya ekor saat dewasa
 Kaki belakang lebih panjang,
untuk melompat
2. Ordo Urodela
 Punya ekor dari larva – dewasa (2) salamander
 Semua kaki berukuran sama
3. Ordo Apoda
 Tidak memiliki kaki
 Bentuk tubuh menyerupai cacing (1) katak
tanah

(3) sesilia

4. REPTILIA
 Memiliki kulit kering
 Memiliki sisik yang terbentuk dari zat tanduk
 Mengalami pengelupasan kulit (Ekskuvikasi)
 Poikiloterm
 Jantung 4 ruang
 Sekat ventrikel kiri dan kanan belum sempurna
khusus pada buaya terdapat Foramen panizzae → satu lubang yang menghubungkan antara
ventrikel kiri dan kanan sehingga darah bersih dan kotor masih bercampur
 Cth: buaya, kadal, kura-kura dan ular

Klasifikasi Reptilia
1. Ordo Chelonia 2. Ordo Squamata 3. Ordo Crocodilia

 Memiliki kulit bersisik dari zat  Memiliki sisik tebal dari zat keratin
 Memiliki tanduk (Sisik rontok satu persatu )
cangkang/karapaks (atas).  Rahang longgar, gigi sepasang  Ekor tebal dan berotot
Plastron (bawah) berlubang, lidah berfungsi  Kaki depan 5 jari dan kaki
Penyu hijau sebagai indra penciuman belakang 4 jari
(contoh, ular)
 Cicak, biawak, komodo

34
Modul animalia kelas X semester 2
2019

5. AVES
 Tubuh ditutupi oleh bulu
 Bernapas dengan paru-paru dan kantong udara (saccus pneumaticus)
 Homoioterm
 Jantung 4 ruang
 Cth: Ayam, merpati, elang

Berdasarkan kemampuan terbang


1. Karinata 2. Ratita
contoh: burung merpati, ayam, burung contoh: burung unta, kiwi, penguin
layang-layang

Klasifikasi Aves terdiri dari beberapa ordo:


1. Casuariformes: kasuari
2. Columbiformes: merpati
3. Falconiformes: elang, rajawali
4. Psittaciformes: nuri dan parkit
5. Galliformes: ayam kampong, merak, maleo
6. Passeriformes: burung penyanyi, beo, kenari, dan gelatik

6. MAMALIA
 Hewan menyusui
 Tubuh dilindungi oleh rambut
 Vivivar kecuali Ornithorynchus
 Homoioterm
 Jantung 4 ruang serta sekatnya sudah sempurna

Kelompok Utama Mamalia


1. Prototheria (mamalia bertelur)
Embrio berkembang di dalam telur dengan menggunakan kuning telur sebagai sumber makanannya.
Setelah menetas hewan ini akan menghisap susu dari rambut induknya karena induk tidak memiliki
puting susu.
2. Metatheria (mamalia berkantong)
Melahirkan anak saat embrio masih tahap awal. Masa kehamilan saat singkat. Dilahirkan setelah 33
hari setelah fertilisasi. Contohnya koala, dan kanguru.
3. Eutheria (mamalia berplasenta).
Embrio memperoleh nutrisi dari induk melalui plasenta.

Platypus Macropus sp. (Kanguru)


Pongo pygmaeus
Mamalia bertelur (Ovipar) Mamalia berkantung
(Orang utan)
(Marsupialia)
Primata

35
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Klasifikasi Mamalia terdiri dari beberapa ordo:

1. Monotremata (mamalia berparuh bebek), hewan ovivar. Contoh, Platypus


2. Marsupilia (hewan berkantong), Contoh; kanguru
3. Insectivora (hewan pemakan serangga). Contoh, landak
4. Chiroptera (mamalia bersayap). Contoh, kelelawar
5. Rodentia (hewan pengerat). Contoh, marmut
6. Lagomorpha (golongan kelinci)
7. Cetacea (golongan paus)
8. Sirenia (sebangsa duyung)
9. Carnivora (pemakan daging)
10. Proboscidea (mamalia berbelalai)
11. Perissodactila (berkuku gasal): zebra, badak
12. Artiodactyla (berkuku genap): babi, unta, jerapah, domba
13. Primata (derajat yang paling tinggi).

Perbedaan vertebrata secara umum.

Kelas Ruang jantung Suhu tubuh Penutup tubuh Reproduksi Fertilisasi


Pisces 2 Poikiloterm Sisik Ovivar Eksternal
Amphibia 3 Poikiloterm Kulit berlendir Ovivar Eksternal
Reptilia 3 (4 belum sempurna) Poikiloterm Sisik Ovovivivar Internal
Aves 4 Homoioterm Bulu Ovivar Internal
Mamalia 4 Homoioterm Rambut Vivivar Internal

Note Book
 Amphibia, Reptilia, dan Aves tidak memiliki anus namun berupa Kloaka ( 3 in one), sebagai saluran
reproduksi, saluran ekskresi dan saluran pencernaan.
 Ovovivivar: embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh
induk. Embrio mendapatkan makanan dari cadangan makanan yangberada dalam telur. Setelah cukup
umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan anaknya keluar. Contohnya reptil dan ikan hiu.
 Poikiloterm: hewan berdarah dingin, suhu tubuh tergantung dengan suhu lingkungan. Lingkungan panas
(aktif) sedangkan lingkungan dingin (diam). Hewan tersebut tidak bisa menghasilkan panas yang cukup
untuk tubuhnya karena darah bersih dan darah kotor masih bercampur. Hal ini disebakan karena belum
memiliki katup jantung yang sempurna.

36
Modul animalia kelas X semester 2
2019

RANGKUMAN

1. Di dunia hewan meliputi bagian terbesar dari makhluk hidup yang meliputi daratan dan
peraiaran.
2. Semua hewan yang menggerakkan bagian-bagian tubuhnya dan berpindah temapat
3. Hewan berkembang biak secara seksual maupun aseksual.Perkembangbiakan secara seksual
umumnya terjadi karena bertemunya sel telur dan sperma membentuk zigot,sedangkan
perkembangbiakan aseksual terjadi dengan beberapa cara, seperti fragmentasi, pembelahan
biner, dan pembentukan kuncup atau tunas.
4. Hewan dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk kehidupan, lapisan tubuh, simetri
tubuh,rongga tubuh dan reproduksinya.
5. Porifera adalah hewan invertebrate akuatik yang memiliki banyak saluran air atau pori pori di
permukaan tubuhnya. Disebut juga hewan spons (sponge)
6. Coelenterata dapat diartikan sebagai hewan berongga
7. Platyhelminthes (cacing pipih) dibagi menjadi tiga kelas yaitu sebagai berikut
a. Tubellaria, Kelompok cacing pipih yang hidup bebas, contohnya planaria
b. Trematoda, Kelompok cacing pipih yang hidup parasit pada hewan dan
manusia.Contohnya Fasciola hepatica
c. Cestoda, Kelompok cacing pita yang semuanya hidup parasit pada hewan dan
manusia.contohnya Taenia saginata
8. Nemathelminthes sering disebut juga cacing gilig karena tubuhnya tidak terbagi menjadi
segmen-segmen dan bentuk tubuhnya silindris. Contoh Ascaris, Ancylostoma/necator,
Wuchereria brancofti, dan Enterobius
9. Arthropoda artinya hewan yang memiliki kaki yang beruas-ruas dan kelompok hewab yang
jumlah paling besar dan ditemukan di semua habitat
10. Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, bentuk cangkang, mantel, insang, dan system
sarafnya.Mollusca dibagi menjadi lima kelas yaitu : Amphineura contohnya chiton,
Gastropoda contohnya siput, Scaphopoda contohnya Dentalium vulgare, pelechypoda,
contohnya tiram mutiara dan cephalopoda contohnya cumi-cumi.
11. Vertebrata dikelompokkan menjadi lima kelas yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan
Mammalia
12. Pisces (ikan) dibagi menjadi tiga kelompok utana sebagai berikut
a. Agnatha, kelompok ikan yang tidak mempunyai rahang contohnya belut laut
b. Chondrichtyes, kelompok ikan berahangyang memiliki kerangka tulang rawan
contohnya ikan pari
c. Osteichtyes, kelompok ikan berahang yang memiliki kerangka tulang sejati,
Contohnya belut dan ikan lele
13. Amphibia adalah hewan vertebrata yang dpat hidup didarat dan di air.Amphibi terbagi dalam
tiga ordo yaitu Apoda (salamander cacing),Caudata (salamander), dan Anura (katak)
14. REptilia memiliki cirri khas yaitu kulitnya bersisik.Empat ordo reptilia yang masih bertahan
hidup adalah : Chelonia atau Testudinea (kura-kura dan penyu), Rhynchochephilia (tuatara),
Squamata (kadal dan ular), dan Crocodilia (buaya,alligator,dan gravial)
15. Ciri khas aves adalah memiliki bulu sebagai penutup tubuhnya, anggota tubuh depan
mengalami modifikasi sayap
16. Ciri khas mammalian adalah tubuhnya ditutupi oleh rambut dan dilengkapi dengan kelenjar
mamae (kelenjar susu)

37
Modul animalia kelas X semester 2
2019

LATIHAN MANDIRI
Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi
kehidupan

Tes Formatif
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, dan e pada jawaban yang paling benar!!
1. Cacing berambut getar, contohnya adalah ....

a. Taenia solium
b. Planaria
c. Fasciola hepatica
d. Eunice viridis
e. Lysidice oele

2. Umumnya Platyhelminthes adalah parasit, kecuali ….

a. Taenia saginata
b. Taenia solium
c. Planaria sp.
d. Fasciola hepatica
e. Hirudo medicinalis

3. Filum Annelida dibagi menjadi …

a. 3 kelas
b. 2 kelas
c. 4 kelas
d. 6 kelas
e. 5 kelas

4. Jenis cacing yang masuk dalamtubuh dalam bentuk telur dan melewati paru-paru adalah ….

a. Cacing palolo
b. Cacing hati
c. Cacing pita
d. Cacing tambang
e. Cacing kremi

5. Anti koagulan dihasilkan oleh salah satu jenis Annelida, yakni …

a. Hirudo medicinalis
b. Nereis virens
c. trichuris trichiura
d. Taenia saginata
e. Planaria

6. Tubuh lunak dilindungi cangkang, triploblastik selomata, simetri bilateral, tidak bersegmen, merupakan ciri-ciri dari …

a. Protozoa
b. Porifera
c. Coelenterata
d. Mollusca
e. Arthropoda

38
Modul animalia kelas X semester 2
2019

7. Achatina fulica (bekicot) termasuk dalam film Mollusca dan kelas …

a. Amphineura
b. Gastropoda
c. Scaphopoda
d. Pelecypoda
e. Cephalopoda

8. Berdasarkan struktur tbh dan kakinya, Arthropoda diklasifikasikan kedalam …

a. 2 kelas
b. 3 kelas
c. 4 kelas
d. 5 kelas
e. 6 kelas

9. Echinodermata terbagi atas …

a. 2 kelas
b. 4 kelas
c. 6 kelas
d. 5 kelas
e. 7 kelas

10. Vertebrata dibedakan atas …

a. Pisces dan Tetrapoda


b. Pisces dan Amfibi
c. Tetrapoda dan Mamalia
d. Mamalia dan Pisces
e. Tetrapoda dan Aves

Umpan Balik
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban latihan dan tes formatif . Hitunglah jawaban benar anda. Kemudian gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar.
Tingkat Pengguasaan=
Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat meneruskan pada modul selanjutnya. Namun, jika tingkat
penguasaan anda berada di bawah 80%, anda harus mengulangi materi kegiatan belajar terutama bagian yang belum dikuasai.

Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. A
4. D
5. A
6. D
7. B
8. C
9. D
10. A

39
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Kunci Jawaban
A. Kunci Jawaban Soal Latihan
1. Invertebrata terbagi menjadi 8 filum, yaitu:
a. Filum Porifera
b. Filum Coelenterata
c. Filum Platyhelminthes
d. Filum Nemathelminthes
e. Filum Annelida
f. Filum Mollusca
g. Filum Arthropoda
h. Filum Echinodermata
2. Ciri-ciri Annelida adalah sebagai berikut:
a. Termasuk jenis hewan triploblastik selomata, bentuk tubuh gilig dan memanjang beruas-ruas (bersegmen).
b. Manipulasi otot, sistem pencernaan lengkap (mulut, faring, esofagus, usus dan anus), sistem sirkulasi, sistem saraf
tangga tali, sistem ekskresi (nefridia, nefroston dan nefrotor), tidak mempunyai sistem respirasi dan mempunyai seta
sebagai alat gerak.
c. Hidup bebas di dasar laut, air tawar, tanah maupun tempat yang lembap atau parasit pada Vertebrata.
3. Nematoda yang parasit pada manusia adalah Ascaris lumbricoides (cacing perut manusia), Ancylostoma duadenale
(cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi), Wuchereria bancrofti (cacing filaria) dan Trichuris trichiura
(cacing cambuk).
4. Kelas Arachnoidea dibagi menjadi tiga ordo, yaitu:
a. Scorpionida, contoh Uroctonus mondax (kalajengking).
b. Arachnida, contoh Pardosa amenata (laba-laba serigala).
c. Acarma, contoh Dermatophagoides sp. (tungau debu rumah).
5. Diambil kulitnya untuk dijadikan sepatu, empedu dan bisa ular bisa dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan, daging
dan telurpenyu untuk bahan makanan.

B. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. B
2. C
3. A
4. D
5. A
6. D
7. B
8. C
9. D
10. A

40
Modul animalia kelas X semester 2
2019

Kunci Jawaban
A. Kunci Jawaban Soal Latihan
1. Invertebrata terbagi menjadi 8 filum, yaitu:
a. Filum Porifera
b. Filum Coelenterata
c. Filum Platyhelminthes
d. Filum Nemathelminthes
e. Filum Annelida
f. Filum Mollusca
g. Filum Arthropoda
h. Filum Echinodermata
2. Ciri-ciri Annelida adalah sebagai berikut:
a. Termasuk jenis hewan triploblastik selomata, bentuk tubuh gilig dan memanjang beruas-ruas (bersegmen).
b. Manipulasi otot, sistem pencernaan lengkap (mulut, faring, esofagus, usus dan anus), sistem sirkulasi, sistem saraf
tangga tali, sistem ekskresi (nefridia, nefroston dan nefrotor), tidak mempunyai sistem respirasi dan mempunyai seta
sebagai alat gerak.
c. Hidup bebas di dasar laut, air tawar, tanah maupun tempat yang lembap atau parasit pada Vertebrata.
3. Nematoda yang parasit pada manusia adalah Ascaris lumbricoides (cacing perut manusia), Ancylostoma duadenale
(cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi), Wuchereria bancrofti (cacing filaria) dan Trichuris trichiura
(cacing cambuk).
4. Kelas Arachnoidea dibagi menjadi tiga ordo, yaitu:
a. Scorpionida, contoh Uroctonus mondax (kalajengking).
b. Arachnida, contoh Pardosa amenata (laba-laba serigala).
c. Acarma, contoh Dermatophagoides sp. (tungau debu rumah).
5. Diambil kulitnya untuk dijadikan sepatu, empedu dan bisa ular bisa dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan, daging
dan telurpenyu untuk bahan makanan.

B. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. B
2. C
3. A
4. D
5. A
6. D
7. B
8. C
9. D
10. A

41
Modul animalia kelas X semester 2
2019

GLOSARIUM

Abdomen : bagian perut atau badan belakang.


Ameboid : sifat seperti sel Amoeba, yakni dapat bergerak dan menangkap makanan dengan pseudopoda. Selnya
disebut amebosit.
Ampula : nama ujung kaki tabung yang membesar, yang tersusun atas otot; untuk menempel.
Cephal : bagian kepala
Diesis : binatang yang sel kelaminnya terpisah, ada yang jantan dan ada yang betina.
Diploblasitik : sel tubuh hewan yang secara embriogeni hanya tersusun atas dua lapis sel yang ektoderm dan
endoderm.
Ekdisis : pengelupasan kulit (pergantian kulit)
Ektoplasma : plasma sel yang merupakan lapisan terluar, lebih pekat/kental..
Endoplasma : plasma sel yang merupakan lapisan sebelah dalam, lebih encer.
Filogeni : tahap-tahap pembentukan filum makhluk hidup yang berlangsung jutaan tahun lamanya.
Flagela : cambuk untuk pergerakan di dalam air (lebih panjang daripada silia).
Ganglion : kumpulan sel saraf.
Gastrovaskuler : usus yang berfungsi sebagai pengedar makanan.
Gametosit : sel game atau sel kelamin.
Gemula : penebalan sel-sel koanosit sehingga menjadi kuat dan tahan terhadap kekeringan; jika sudah ada
air,gemula dapat tumbuh menjadi Porofera baru.
Kaki tabun : kaki-kaki berbentuk tabung yang dapat diisi air dari sistem ambilakral.
Karapa : kulit keras yang menutupi bagian kepala dada Arachnoidea.
Kelisera : alat mulut yang bentuknya runcing, memiliki lubang racun guna melupuhkan mangsanya; terdapat
pada Arachnoidea.
Klitelum : sadel, segmen bergabung sebagai tanda daerah organ kelamin.
Koanosit : sel-sel berbentuk corong, berflagela, yang berfungsi untuk menangkap dan mencerna makanan.
Madreporit : lubang keluar masuknya air yang dilengkapi dengan pori-pori pada Echinodermata.
Mantel : selubung tubuh pada Mollusca yag berguna untuk menghasilkan cangkang dari kapur, untuk bernafas,
menghasilkan lendir (jika mengeras menjadi mutiara).
Mata faset : mata majemuk, tersusun dari banyak mata tunggal (omatidium).
Medusa : bentuk tubuh seperti payung, disebut ubur-ubur, merupakan fase produksi seksual.
Mesoglea : lapisan gelatin yang terdapat di antara ektoderma dan endoderma.
Metamorfosa : perubahan bentuk pada serangga.
Mirasidium : larva bersilia yang menetas dari telur cacing hati.
Monoesis : binatang yang kelaminnya tidak terpisah (hermafrodit)
Nefrid : organ eksresi pada cacing.
Nematosis : disebut juga knidoblas, merupakan sel-sel yang gterdapat di tentakel yang mengeluarkan racun untuk
melumpuhkan mangsa.
Onkosfer : telur cacing pipih Cestoda yang telah mengandung larva.
Oskulum : lubang pengeluaran yang besar; biasanya satu tubuh memiliki satu oskulum.
Ostium : pori-pori pada tubuh Porifera yang berfungsi sebagai jalan masuknya air.
Ovipositor : alat peletak telur serangga, bentuknya memanjang, terdapat pada segmen akhir dari abdomennya.
Ovotestes : organ reproduksi yang dapat menghas
adel, segmen bergabung sebagai tanda daerah organ kelamin.
Koanosit : sel-sel berbentuk corong, berflagela, yang berfungsi untuk menangkap dan mencerna makanan.
Madreporit : lubang keluar masuknya air yang dilengkapi dengan pori-pori pada Echinodermata.
Mantel : selubung tubuh pada Mollusca yag berguna untuk menghasilkan cangkang dari kapur, untuk bernafas,
menghasilkan lendir (jika mengeras menjadi mutiara).
Mata faset : mata majemuk, tersusun dari banyak mata tunggal (omatidium).
Medusa : bentuk tubuh seperti payung, disebut ubur-ubur, merupakan fase produksi seksual.
Mesoglea : lapisan gelatin yang terdapat di antara ektoderma dan endoderma.
Metamorfosa : perubahan bentuk pada serangga.
Mirasidium : larva bersilia yang menetas dari telur cacing hati.
Monoesis : binatang yang kelaminnya tidak terpisah (hermafrodit)
Nefrid : organ eksresi pada cacing.
Nematosis : disebut juga knidoblas, merupakan sel-sel yang gterdapat di tentakel yang mengeluarkan racun untuk
melumpuhkan mangsa.
Onkosfer : telur cacing pipih Cestoda yang telah mengandung larva.
Oskulum : lubang pengeluaran yang besar; biasanya satu tubuh memiliki satu oskulum.
Ostium : pori-pori pada tubuh Porifera yang berfungsi sebagai jalan masuknya air.
Ovipositor : alat peletak telur serangga, bentuknya memanjang, terdapat pada segmen akhir dari abdomennya.
Ovotestes : organ reproduksi yang dapat menghas

42
Modul animalia kelas X semester 2
2019

DAFTAR PUSTAKA

Irmaningtyas,Yossa Istiadi.2014.Biologi untuk SMA dan MA kelas XI kurikulum 2013 yang disempurnakan Peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: Penerbit Erlangga

Firmansyah, Rikky. Agus M.H., Umar R.2009.Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Nurhayati, N. dan Wijayanti, R. 2016 Biologi untuk SMA/MA kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam.Bandung : Yrama Widya

https://balad.org/kingdom-animalia/,di Akses Pada Tanggal 17 sepetember 2019

Belajar layaknya berenang melawan arus,


Bila anda berhenti seketika itu pula anda akan terdorong ke belakang....
##########################################MAULIATE########################################

43

Anda mungkin juga menyukai