Kompetensi Dasar:
3.6 Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan
mengaitkan peranannya dalam kehidupan
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum kingdom Protista
3.6.2 Menjelaskan dasar pengelompokkan Kingdom protista
3.6.3 Mengidentifikasi ciri-ciri protista mirip hewan
3.6.4 Mengklasifikasikan protista mirip hewan
3.6.5 Menjelaskan siklus hidup Paramecium sp.
3.6.6 Menjelaskan siklus hidup Plasmodium sp.
3.6.7 Menjelaskan peranan protista mirip hewan bagi kehidupan
3.6.8 Mengidentifikasi ciri-ciri protista mirip tumbuhan
3.6.9 Mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan
3.6.10 Menjelaskan peranan protista mirip tumbuhan bagi kehidupan
3.6.11 Mengidentifikasi ciri-ciri protista mirip jamur
3.6.12 Mengklasifikasikan protista mirip jamur
3.6.13 Menjelaskan siklus hidup jamur lendir plasmodial
3.6.14 Menjelaskan siklus hidup jamur lendir seluler
3.6.15 Menjelaskan peranan protista mirip jamur bagi kehidupan
PROTISTA
Protista adalah organisme eukariotik pertama dan paling sederhana. Protista memiliki
membran inti sel. Dalam kajian evolusi, Protista merupakan organisme eukariotik yang paling
awal (tertua). Diyakini bahwa acritarch merupakan fosil Protista yang hidup pada zaman
Prakambrium yang berumur sekitar 2,1 miliar tahun. Acritarch berasal dari bahasa Yunani yaitu
dari kata akritos yang berarti membingungkan sedangkan arch berari asal-usul, dimana secara
umum, Acritarch adalah struktur organik yang belum diperhitungkan untuk diklasifikasikan.
Fosil tersebut mengandung kulit sista atau kulit pelindung yang mirip dengan kulit sista yang di
bentuk Protista pada saat ini.
Protista terdapat sekitar 600.000 spesies yang saat ini sudah diketahui. Sebagian besar
uniseluler, tetapi ada juga yang berkoloni dan multiseluler. Protista mempunyai
keanekaragaman metabolisme. Protista ada yang aerobik dan memiliki mitokondria sebagai alat
respirasinya, serta ada juga yang anaerobik. Ada juga Protista yang fotoautotrof karena memiliki
kloroplas, dan ada juga yang hidup secara heterotrof dengan cara menyerap molekol organik
atau memakan organisme lainnya.Sebagian besar dari Protista memiliki alat gerak yangberupa
flagela (bulu cambuk ) atau silia (rambut getar) sehingga dapat bergerak (motil), namun ada
juga yang tidak mempunyai alat gerak.
Protista dapat dengan mudah ditemukan karena hidup di berbagai habitat yang
mengandung air seperti di tanah, sampah, tumpukan dedaunan, air tawar, air laut, pasir,
endapan lumpur, dan batu. Namun ada juga yang hidup dengan bersimbiosis di dalam tubuh
organisme lain secara parasit atau mutualisme. Protista merupakan organisme yang hidup
sebagai plankton. Plankton berasal dari bahasa yunani yaitu planktos yang berarti mengembara
artinya organisme mikroskopis yang mengapung secara pasif atau berenang secara lemah di
permukaan air. Plankton yang bersifat fotoautotrof disebut dengan fitoplankton, sedangkan
protista yang bersifat heterotrof disebut dengan zooplankton.
Berdasarkan dari kemiripan ciri-ciri dengan organisme lain dan cara memperoleh
makanannya sebagai bentuk sumber energi. Protista di kelompokkan dalam 3 jenis golongan.
Jenis-Jenis Protista adalah sebagai berikut.
Protista mirip hewan (protozoa) adalah protista yang bersifat heterotrof yang
memperoleh makanannya dari organisme lain dengan cara "menelan" atau memasukkan
makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler). Macam-macam contoh protista
mirip hewan dikelompokkan dalam beberapa jenis yaitu Mastigophora (protista berbulu
cambuk), sarcodina (protista berkaki semu), Ciliphora (protista bersilia), dan Sporozoa
(protista berspora).
Protista mirip tumbuhan (alga atau ganggang) adalah protista fotoautotrof yang
dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintetis. Macam-macam alga yang
dikelompokkan dalam beberapa jenis antara lain Euglenophyta (euglena), Chrysophyta
(alga keemasan), Phyrrophyta (alga api), Chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga
cokelat), dan Rhodophyta (alga merah)
2. Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)
Protista mirip jamur (jamur protista) adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan
dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan (fagositosis) makanan. Macam-macam
jamur protista yang dikelompokkan dalam beberapa jenis yang meliputi kelompok jamur lendir dan
jamir air (Oomycota). Jamur lendir terbagi menjadi dua jenis yaitu jamur lendir plasmodial
(Myxomycota) dan jamur lendir seluler (Acrasiomycota).
Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan.
Protozoa merupakan organisme uniseluler (bersel satu), eukariotik (memiliki inti sel yang
terbungkus oleh membran), tidak memiliki dinding sel, heterotrof dan pada umumnya dapat
bergerak (motil). Protozoa dapat bergerak menggunakan alat geraknya, yaitu pseudopodia
(kaki semu), Silia (rambut getar), atau flagela (bulu cambuk). Dalam kajian evolusi, protozoa
diduga merupakan cikal bakal organisme hewan yang lebih kompleks.
1. Ciri-ciri Protozoa
a. Ukuran tubuh mulai dari 10-200 µm, ada yang berukuran 500 µm
b. Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris, spiral ada pula yang
bentuknya berubah-ubah akibat tidak memiliki dinding sel. Beberapa protozoa memiliki pelikel
(selaput tubuh yang keras) untuk memberi bentuk pada tubuhnya.
c. Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri
d. Cara hidupnya bebas, komensalisme, mutualisme, parasit. Pada lingkungan yang kurang
menguntungkan, protozoa bertahan hidup dengan cara berubah menjadi sista (kapsul
polisakarida)
e. Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik, holozoik
f. Habitatnya di tempat-tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai, dll.
g. Protozoa bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual pada umumnya
dilakukan melalui pembelahn biner. Reproduksi seksual, yaitu dengan cara penyatuan gamet yang
berbeda jenis sehingga menghasilkan zigot secara konjugasi (penyatuan inti vegetatif sel).
Terdapat pula protozoa yang tidak melakukan reproduksi secara seksual, misalnya Amoeba sp.
A. Ciliata
Ciliata merupakan kelompok protozoa yang bergerak dengan silia (rambut getar). Ciliata disebut juga
infusoria karena hidup di dalam air buangan yang mengandung zat organik.
Gambar 1. Struktur tubuh Cilliata
1) Ciri-ciri ciliata
a) Cilita memiliki bentuk tubuh yang tetap karena memiliki pelikel.
b) Bentuk tubuhnya bervariasi, ada yang berbentuk menyerupai sandal, lonceng, terompet atau
oval.
c) Permukaan tubuh memiliki rambut getar berukuran pendek. Silia digunakan untuk bergerak,
meluncur, berenang pada medium air, serta menangkap dan membantu memasukkan
makanan ke dalam sitoplasma.
d) Alat pencernaan makanan terdiri atas bagian corong mulut atau celah mulut (oral groove),
sitostoma (mulut sel), sitofaring (gullet atau kerongkongan sel), vakuola makanan, dan
lubang anus bagian tertentu dari membran sel. Vakuola makanan bergabung dengan lisosom
untuk menghasilkan enzim pencernaan. Sari makanan hasil pencernaan berdifusi ke dalam
sitoplasma. Sisa-sisa makanan yang tak tercerna dilepaskan melalui anus dan pori-pori.
Vakuola kontraktil berbentuk mirip kantong, berfungsi untuk osmoregulasi, yaitu mengatur
tekanan osmotik cairan di dalam tubuh.
e) Ciliata memiliki dua jenis nukleus yakni makronukleus (menyintesis RNA, mengatur aktivitas
dan pertumbuhan sel, reproduksi aseksual) dan mikronukleus (alat reproduksi seksual saat
konjugasi).
f) Reproduksi ciliata dilakukan secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual terjadi dengan
cara pembelahan biner. Sedangkan reproduksi seksual terjadi dengan cara konjugasi.
Reproduksi secara konjugasi ini menghasilkan ciliata dengan sifat kombinasi baru.
Gambar 2. Konjugasi pada Paramecium sp
2) Contoh Organisme filum ciliata:
a) Paramecium caudatum, disebut hewan sandal, habitat di tempat berair, sawah, rawa,
mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus
untuk membantu proses fisiologis yang lain, mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola
makanan berfungsi untuk membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi
untuk mengeluarkan sisa makanan cair, berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif
dengan cara pembelahan biner dan generatif dengan cara konjugasi
b) Nyctoterus ovalis (hidup diusus kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium
Stylonichia, banyak ditemukan pada permukaan daun terendam air, bentuknya seperti siput
c) Balantidium coli (habitat di kolon manusia)
d) Stentor (bentuk seperti terompet, sesil, habitat di sawah-sawah)
e) Vorticella (bentuk seperti lonceng, sesil)
f) Didium (mangsa dari Paramecium sp)
B. Rhizopoda
Rhizopada adalah protozoa yang bergerak dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia).
Pseudopodia merupakan penjuluran sitoplasma yang terbentuk saat bergerak untuk mendekati
sumber makanan. Pseudopodia dapat muncul dari permukaan sel bagian mana saja. Sitoskeleton
yang terdiri atas mikrotubulus dan mikrofilamen berperan dalam pergerakan pseudopodia. Pada
rhizopoda bercangkang, pseudopodia menjulur keluar melalui suatu lubang yang terdapat dalam
cangkang.
Gambar 3. Struktur tubuh Rhizopoda
1) Ciri-ciri Rhizopoda
a) Bentuk tubuh rhizopoda yang tidak bercangkang selalu berubah-ubah. Sitoplasma pada
rhizopoda dibedakan menjadi ektoplasma (plasma bagian luar) dan endoplasma (plasma
bagian dalam).
b) Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu
lobodia dan filopodia).
c) Rhizopoda bersifat heteretrof dan memangsa protozoa lain seperti ciliata, bakteri maupun
alga uniseluler. Kaki semu akan mengelilingi makanaan hingga permukaan membran yang
mengelilingi makanan tersebut bertemu membentuk rongga makanan yang disebut vakuola
makanan.
d) Hidup bebas di dalam air laut dan tawar. Rhizopoda ada yang hidup sebagai parasit di tubuh
hewan dan manusia. Beberapa rhizopoda dapat membentuk sista saat kondisi lingkungan
tidak menguntungkan.
e) Rhizopoda hanya bereproduksi secara aseksual, sedangkan reproduksi seksual tidak
diketahui. Rhizopoda bereproduksi secara aseksual melalui berbagai mekanisme pembelahan
sel yang mengarah ke pembelahan mitosis tetapi tahap-tahap mitosis tidak tampak dengan
jelas.
2) Contohnya organismenya:
a) Amoeba sp, bentuk selalu berubah-ubah, habitat di air tawar, inti sel berfungsi untuk
mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel, mempunyai vakuola makanan
dan vakuola kontraktil, reproduksi dengan pembelahan biner
b) Entamoeba histolytica Di dalam usus halus manusia, penyebab disentri amoeba
c) Entamoeba coli Di dalam usus besar manusia, penyebab diare
d) Entamoeba gingivalis Di dalam rongga gigi, merusak gigi dan gusi
e) Arcella sp Memiliki kerangka luar, terdapat di air tawar
f) Difflugia Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel
g) Foraminifera Kerangka luar dari kapur
h) Radiolaria Kerangka luar dari kersik
C. Flagelata
Flagelata adalah protozoa yang bergerak menggunakan flagelata (bulu cambuk). Hasil kajian
evolusi menyatakan bahwa flagelata (zoomastigophora) merupakan bentuk transisi (peralihan)
antara organisme prokariotik dengan eukariotik dan merupakan protozoa paling primitif
1) Ciri-ciri flagelata
a) Memiliki bentuk tubuh yang tetap karena memiliki pelikel yang menyokong membran
sel. Flagelata juga memiliki 3-4 membran bergelombang, yaitu membran yang terbentuk
karena flagelata melingkari sel. Tubuhnya berbentuk oval memanjang, melengkung
langsing, atau pipih panjang seperti daun. Jumlah flagel pada tubuhnya ada yang satu,
dua, tiga atau lebih.
b) Flagelata bergerak seperti gerakan ombak yang menghasilkan gaya searah dengan sumbu
flagela.
c) Pada umumnya hidup sebagai parasit di tubuh hewan vertebrata, termasuk manusia.
Beberapa flagelata membutuhkan hewan perantara untuk masuk ke tubuh inang.
d) Berkembangbiak dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan
cara konjugasi
e) Tidak mempunyai klorofil, sehingga bersifat heterotrof
f) Umumnya hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia
2) Contoh organismenya:
a) Tripanosoma levisi parasit pada darah tikus
b) Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak)
c) Tripanosoma evansi sakit surrah, vector lalat tabanidae
d) Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak
e) Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse
f) Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse
g) Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina
h) Leishmania donovani kalaazar
i) Leishmania tropika penyakit kulit
D. Sporozoa
Sporozoa adalah protozoa yang tidak memilki alat gerak dan memiliki bentuk seperti spora pada
salah satu tahap hidupnya. Sporozoa merupakan sel inaktif sangat kecil yang disebut sporozoit.
Pada salah satu ujung tubuhnya terdapat organel kompleks yang berfungsi untuk menembus sel
dan jaringan sel ingang.
1) Ciri-ciri Sporozoa
a) Tubuh sporozoa berbentuk bulat dan oval. Sporozoa memiliki nukleus tetapi tidak
memiliki vakuola kontraktil.
b) Tidak mempunyai alat gerak, berpindah tempat melalui aliran darah tubuh inang. Saat
berada dalam usus hewan vektor, sporozoa membentuk sista.
c) Hampir semua spesies ini bersifat parasite ditubuh manusia dan beberapa hewan seperti
burung, reptil dan rodentia.
d) Reproduksi dengan dua cara yaitu aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan
dengan pembelahan biner, sedangkan reproduksi secara seksual melalui peleburan
antara gamet jantan dan betina. Reproduksi aseksual dan seksual terjadi secara bergilir
dalam siklus hidupnya, dan terjadi beberapa kali perubahan bentuk sporozoa pada saat
berada ditubuh hewan perantara atau tubuh inang. Siklus hidup Plasmodium sp adalah
sebagai berikut:
Gambar 6. Siklus Hidup Plasmodium sp.
Siklus hidup Plasmodium terbagi menjadi dua, yaitu di dalam tubuh manusia dan di
dalam tubuh nyamuk Anopheles betina:
1. Nyamuk Anopheles menggigit manusia (fase infektif). Air liurnya mengandung sel-
sel Plasmodium dalam bentuk sporozoit dan zat antikoagulan yang merupakan anti
pembekuan darah.
2. Sporozoit mengalir menuju hati, kemudian mengalami pembelahan menjadi
merozoit.
3. Merozoit mengalir ke aliran darah dan menyerang eritrosit menjadi tropozoid, lalu
melakukan sporulasi.
4. Tropozoid lalu matang dan keluar dari eritrosit, sehingga eritrosit mengalami lisis
atau pecah (fase diagnosa). Pecahnya sel darah merah mengakibatkan tubuh manusia
melakukan reaksi dengan menghasilkan gejala demam.
5. Tropozoid yang mengalami sporulasi dapat: (a.) Menjadi merozoit kembali dan
menyerang eritrosit lain kembali, (b). Menjadi gametosit.
6. Gametosit akan dihisap kembali oleh nyamuk Anopheles lain. Di dinding usus
nyamuk, gametosit selanjutnya akan berkembang menjadi mikrogamet (betina) dan
makrogamet (jantan).
7. Kedua gamet kemudian mengalami fertilisasi menjadi zigot.
8. Zigot berkembangan menjadi ookinet.
9. Ookinet berkembang menjadi ookista dan menghasilkan sporozoit.
10. Sporozoit yang matang akan dilepas ketika nyamuk Anopheles menggigit manusia,
dan siklus berulang.
2) Contoh organisme:
a) Plasmodium sp. merupakan penyebab penyakit malaria. Saat ini, sudah ditemukan lebih dari
175 spesies Plasmodium sp. dan yang paling umum, antara lain:
Plasmodium falciparum merupakan penyebab malaria tropika. Plasmodium falciparum
paling banyak mengancam kehidupan dan berpotensi menyebabkan kematian. Ini
disebabkan karena parasit ini sering kebal terhadap berbagai macam obat dan
antibiotik. Masa inkubasinya ialah selama 5-12 hari.
Plasmodium vivax merupakan penyebab malaria tertiana. Plasmodium vivax banyak
tersebar di India dan Amerika Selatan (di negara lain juga ditemukan tetapi tak banyak).
Masa inkubasinya (masa dari penggigitan di tubuh manusia hingga menimbulkan
penyakit) ialah sekitar 8-13 hari. Infeksi m vivax dapat tetap dorman hingga bertahun-
tahun di jaringan hati manusia sehingga memungkinkan penyakit tersebut kambuh
kembali.
Plasmodium ovale merupakan penyebab malaria dengan gejala mirip malaria tertiana.
Plasmodium yang sporadis dan hanya ditemukan di Afrika. Masa inkubasinya ialah
selama 8-17 hari. Parasit tipe ini juga dapat bersembunyi di dalam hati dan kembali saat
kondisi memungkinkan.
Plasmodium malariae merupakan penyebab penyakit malaria kuartana. Plasmodium
malariae banyak terdapat di mana-mana. Masa inkubasinya 2-4 minggu. Jika tidak
diobati, infeksi dapat bertahan dalam waktu tahunan.
b) Toxoplasma gondii merupakan penyebab toksoplasmosis. Jika terjadi pada ibu hamil dapat
menyebabkan cacat atau kematian bayi di dalam kandungan.
Rhizopoda Flagelata
Sporozoa (tidak
Ciliata (bergerak (bergerak
Ciri-ciri memiliki alat
(berambut getar) dengan kaki dengan bulu
gerak)
semu) cambuk)
Contoh Paramecium Amoeba Trypanosoma Plasmodium vivax
caudatum proteus cruzi Plasmodium
Balantidium Entamoeba Trypanosoma falciparus
coli gingivalis brucei Toxoplasma
Stentor sp. Foraminifera Leishmania gondii
Vorticella sp. sp. donovani
Collosphaera
sp.
Gambar
Plasmodium sp.
Amoeba sp.
Stentor sp. Trypanosoma
sp.
Alat gerak silia pseudopodia Flagel Tidak memiliki
alat gerak
Habitat air asin, air tawar Tersebar di Parasit pada Parasit pada
dan beberapa di alam, dan hewan tubuh hewan dan
tubuh makhluk beberapa vertebrata manusia
hidup parasit di
tubuh hewan
dan manusia
Reproduksi Pembelahan Mitosis Pembelahan Pembelahan biner
1. Aseksual biner biner, dengan
arah membujur
konjugasi Tidak Tidak diketahui Peleburan gamet
diketahui jantan dan betina
2. seksual
Peranan Parasit di usus Penanda untuk Penyebab Penyebab
besar, penyebab mencari penyakit tidur, penyakit malaria
disentri sumber minyak penyakit chagas, dan
bumi dan penyakit toxoplasmosis
kala-lazar
Ganggang (alga/algae) adalah protista yang bersifat autotrof karena memiliki klorofil atau
plastida yang berisi berbagai pigmen fotosintetik lainnya. Ganggang mudah ditemukan di
lingkungan perairan, baik di air tawar maupun di air laut. hidup menempel di suatu tempat
atau melayang-layang di dalam air. Ganggang yang menyebabkan air danau, air sawah, air
kolam dan akuarium bewarna hijau.
(a) (b)
Gambar 7. (a) Koloni Volvox berbentuk bola; (b) Euglena hidup soliter
Beberapa jenis ganggang hidup bersimbiosis dengan organisme lain. Contohnya sel-
sel ganggang Zoochlorella yang hidup bersama dengan Paramecium bursaria (Ciliata), alga
hijau dengan hewan spons, dan ganggang hijau uniseluler yang bersimbiosis dengan jamur
membentuk lichen (lumut kerak).
Ganggang cokelat yang hidup di perairan beriklim sedang, misalnya Macrocystis,
dapat tumbuh hingga panjangnya mencapai 60 meter, dan membentuk hutan kelp. Hutan
kelp menyediakan habitat dan makanan bagi kehidupan ikan atau organisme laut lainnya.
Reproduksi ganggang
a. Reproduksi aseksual pada ganggang, yaitu:
Reproduksi secara aseksual pada ganggang dapat terjadi melalui pembelahan biner,
fragmentasi, dan pembentukan spora vegetatif.
1. Pembelahan biner
Pada euglenoid, pembelahan biner terjadi secara membujur. Pembelahan diawali
dengan pembelahan inti, diikuti pembelahan sitoplasma, dari satu sel induk menghasilkan
dua sel anakan yang tumbuh menjadi ganggang baru
2) Singami (isogami) adalah peleburan antara dua sel gamet yang sama bentuk dan
ukurannya, tetapi berbeda jenisnya ((+) dan (-)) dan diikuti terjadinya peleburan inti,
yang menghasilkan zigot yang dploid (2n). Contohnya ganggang hijau Ulva.
3) Anisogami adalah peleburan antara sel gamet yang berbeda ukuran dan bentuknya.
Anisogami dapat berupa oogami, yaitu masuknya sel gamet jantan berflagela (sperma)
ke sel gamet betina (ovum) kemudian terjadi peleburan inti. Hasil fertilizsasi adalah
zigot. Contohnya Laminaria.
Tabel 2. Klasifikasi
Ciri-ciri Alga cokelat Alga merah Alga keemasan Alga hijau Alga api Euglenophyta
(pheophyta) (rhodophyta) (chrysophyta) (chlorophyta) (phyrrophyta/
dinoflagellata)
Contoh Turbinaria sp. Gracilaria sp. Naviculla sp. Chlorella sp. Gymnodinium sp. Euglena sp.
Fucus sp. Gelidium sp. Pinnularia sp. Ulva sp. Gambierdiscus sp.
Sargassum sp. Eucheuma sp. Synura sp. Spirogyra Gonyaulax sp.
Macrocytis
sp.
Gambar
Jamur Lendir Seluler (Cellular Slime Mold) disebut juga Acrasiomycota (jamur
lendir bersekat). Jamur lendir ini memiliki tahapan (fase) makan berupa sel-sel yang
hidup soliter, tetapi setelah makanannya habis, sel-sel tersebut membentuk agregat
(koloni) dalam suatu unit. Dalam satu agregat tersusun sekitar 125.000 sel. Agregat
tersebut dapat berpindah tempat untuk sementara waktu. Pada fase makan, sel ameboid
soliter bergerak dengan pseudopodia dan memakan bakteri. Berbeda dengan jamur
lendir plasmodial, jamur lendir seluler berkromosom haploid (n), hanya zigot yang
memiliki kromosom diploid (2n).
Jamur lendir ini bereproduksi secara vegetatif dengan membentuk tubuh buah
(fruiting body), dan bereproduksi secara generatif dengan singami sel ameboid. Tubuh
buah berisi spora dan memiliki batang penyokong (stalk). Stalk pada Acytostelium sp.
mengandung selulosa. Terdapat sekitar 65 spesies jamur lendir seluler, antara lain
Dictyostelium discoideum, Polysphondylium sp., Coenonia sp., dan Acytostelium sp.
Bentuk Seperti jaringan luas Memiliki tubuh buah Berbentuk hifa halus
berisi spora dan bercabang, tidak
memiliki batang bersekat
penyokong