Minggu ke- : 22
Satuan Pendidikan : MAN Model Pangkal Pinang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 1 x 3 JP
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam
divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta
mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi.
4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai
aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.
Materi Ajar
1) Materi Fakta
a. Ciri Morfologi Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta
b. Macam-macam Bryophyta
Macam-macam Pterydophyta
Macam-macam Spermatophyta
c. Bagan metagenesis Bryophyta
2) Materi Konsep,
Plantae dapat kita jumpai hampir di seluruh penjuru bumi; di hutan,
pegunungan, dan dataran rendah. Hampir semua tumbuhan yang menjadi
anggota kingdom Plantae hidup di daratan walaupun beberapa tumbuhan
hidup di air, misalnya teratai. Kingdom plantae meliputi semua tumbuhan
bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya
bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil,
dan hidup secara autotrof. Keanekaragamannya sangat tinggi sehingga tidak
mudah untuk mengklasifikasikannya. Para ahli membagi dunia tumbuhan
menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler) dan
tumbuhan berpembuluh (vaskuler).
Ciri Morfologi Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta
Bryophyta adalah tumbuhan yang tidak memiliki jaringan pembuluh
Pteridophyta adalah tumbuhan yang memiliki jaringan pembuluh, tetapi
tidak berbiji
Spermatophyta adalah tumbuhan yang memiliki jaringan pembuluh dan
berbiji
Dasar Klasifikasi Bryophyta
Bryophyta dibedakan berdasarkan penampakan morfologinya.
Klasifikasi Bryophyta
a) Lumut Daun
Struktur seperti akar (rhizoid) dan seperti daun
Contoh: Spaghnum
b) Lumut Hati
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus seperti hati
Contoh: Marchantia polymorpha, Porella, Ricciocarpus natans
c) Lumut Tanduk
Sporofitnya berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk yang melekat
pada bagian gametofit
Contoh: Anthoceros laevis
3) Materi Prinsip
o Ciri-ciri Plantae:
Multiseluler
Eukariotik
Dinding sel mengandung selulosa
Memiliki klorofil
Autotrof
o Ciri morfologi Bryophyta
Memiliki fase dominan gametofit
Tidak memiliki jaringan pembuluh
Homospora
Memiliki kutikula yang waterproof
o Ciri morfologi Pteridophyta
Memiliki fase dominan sporofit
Memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem
o Ciri morfologi spermatofita:
Memiliki jaringan pembuluh
Memiliki biji
o Dasar klasifikasi Bryophyta:
Berdasarkan morfologinya yang terdiri dari lumut daun, lumut hati, dan
lumut tanduk
o Klasifikasi Bryophyta
Terdiri dari: Lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk
o Reproduksi pada Bryophyta
Reproduksi secara vegetatif membentuk spora haploid (n) yang
dihasilkan oleh fase sporofit yaitu sporogonium.
Reproduksi secara generatif terbentuk dengan peleburan antara
spermatozoid yang dihasilkan anteridium (alat kelamin jantan) dengan
ovum yang dihasilkan oleh arkegonium (alat kelamin betina)
o Peranan bryophyta dalam kehidupan sehari-hari
Sebagai obat hepatitis (radang hati)
Sebagai bahan pengganti kapas
Secara ekologi dapat menyerap air dan menahan pengikisan tanah oleh
air
4) Prosedur/deskripsi materi
Menyebutkan ciri-ciri umum plantae
Menyebutkan ciri-ciri morfologi bryophyta, pteridophyta, dan
spermatophyta
Menjelaskan dasar-dasar klasifikasi bryophyta
Menjelaskan klasifikasi bryophyta
Menjelaskan metagenesis bryophyta
Metode Pembelajaran
Kooperatif Jigsaw
Kaji pustaka
A. Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Metode
TPK Analisis Materi Kegiatan Pembelajaran
Jigsaw
PENDAHULUAN
APERSEPSI
1. Siswa mengaitkan Tanya
konsep yang telah jawab &
dipelajari sebelumnya Diskusi
yaitu mengenai
substansi genetika.
2. Guru membagikan kuis
awal tentang
pembelahan sel
3. Guru menampilkan
video tentang
pembelahan sel dan
siswa menyimak video
tersebut.
4. Guru memeriksa
jawaban kuis awal
selama siswa melihat
video.
5. Guru bertanya kepada
siswa:’Apa yang kalian
lihat pada video yang
tadi ibu tampilkan?’
6. Kemungkinan siswa
akan menjawab, proses
pembelahan kromosom,
proses pembelahan sel
7. Guru menarik
kesimpulan jawaban
dari siswa:’Ya
benar,video tersebut
adalah pembelahan sel.
Sekarang apa kalian
tahu proses pembelahan
sel ? Nah hari ini kita
akan bersama- sama
membahas tentang
proses pembelahan sel.
Kita akan membahasnya
dengan gaya diskusi
baru, yaitu gaya Jigsaw. Ceramah
8. Guru membagi kelas
dalam 4 kelompok (23
siswa)/kelompok asal,
masing-masing
kelompok berjumlah 5-
6 orang
9. Guru menjelaskan pada
gaya diskusi ini terdapat
kelompok asal dan
kelompok ahli
C. Penutup
Siswa menyusun kesimpulan
Melakukan umpan balik/refleksi
Memberi penugasan membuat herbarium spesimen bryophyta
Memberi penugasan membawa spesimen pteridophyta
Materi
I. ciri – ciri umum Plantae
- Dinding sel yang tersusun atas selulosa
- Memiliki klorofil yang berfungsi sebagai fotosintesis
- Bersifat autotrof
- Eukariot
- Multiseluler
- Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum
- Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)
Lembar ahli
Topik I. ciri- ciri umum Plantae dan Perbedaan ciri antara Bryophyta,
Pterydophyta dan Spermatohyta
Pertanyaan :
1. Mengapa Plantae disebut aotorof?
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan dari Bryophyta, spermatophyte dan
Bryophyta!
Lembar ahli
Topik II. Dasar Klasifikasi dan Klasifikasi Bryophyta
1. Apakah yang dasar bagi klasifikasi Bryophyta!
2. Jelaskan klasifikasi dari Bryophyta!
Lembar ahli
Topik III. Metagenesis Bryophyta
1. Jelaskan jenis gamet yang terdapat pada metagenesis Bryophyta!
2. Jelaskan perbedaan reproduksi seksual dan aseksual pada metagenesis
Bryophyta!
Lembar ahli
Topik IV. Peranan dari Bryophyta
1. Jelaskan peranan dari Bryophyta?
2. Mengapa Bryophyta dapat menjadi pengganti kapas?
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam
divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta
mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi.
4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai
aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.
Materi Ajar
Materi Fakta
.
Materi Konsep
Tumbuhan Paku (Pteridopyta) adalah kelompok organisme dari Kingdom
Plantae yang merupakan tumbuhan berkormus yaitu tumbuhan yang
memiliki akar, batang dan daun sejati serta memiliki pembuluh angkut
xylem dan floem
Ciri-ciri tumbuhan paku :
o Hidup di tempat yang lembab (higrofit)
o Menghasilkan spora
o Daun yang masih muda menggulung
o Batang tumbuhan paku ada di dalam tanah yang disebur rhizoma, pada
rhizoma timbul akar serabut dan tangkai daun
o Daun tumbuhan paku terdiri dari : daun yang kecil (mikrofil), daun yang
besar (makrofil), daun penghasil spora (sporofil), daun yang berfungsi
untuk fotosintesis (tropofil)
o Akar dan batang serta daun memiliki berkas pengangkut xylem dan
floem
o Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) yaitu
fase gametofit dan fase sporofit yang silih berganti
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi
:
1. Paku homospor yaitu paku yang memiliki satu macam spora (spora
sama besar)
Contoh Lycopodium sp (Paku Kawat)
2. Paku heterospor yaitu paku yang memiliki dua macam spora, spora
yang kecil jantan (mikrospora) dan yang besar spora betina
(makrospora)
Contoh : Marsiella sp (Semanggi)
3. Paku peralihan yaitu paku yang menghasilkan spora yang sama tetapi
dapat dibedakan antara jantan (spora +) dan betina (spora -)
Contoh : Equisetum debile
Materi Prinsip
Tumbuhan paku adalah tumbuhan berkormus dan merupakan kelompok
tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana
Tumbuhan paku dapat ditemukan pada daerah yang lembab, di air
(hidofit), menempel pada tumbuhan lain (epifit), dan hidup pada sisa
tumbuhan lain (saprofit)
Prosedur/deskripsi materi
Membuat skema metagenesis tumbuhan paku berdasarkan jenis spora
Metode Pembelajaran
Pengamatan
Kajian pustaka
Metode Kooperatif Jigsaw
III. Penutup
Siswa menusun kesimpulan
Guru melakukan umpan balik/refleksi
Memberi penugasan kepada siswa membuat skema metagenesis tumbuhan
paku dan membuat makalah tentang peranan tumbuhan paku bagi
kehidupan
Diskusi Kelas
Skors
No Elemen yang dinilai
Maksimal
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi 20
2 Mengikuti kegiatan diskusi secara aktif 20
Pertanyaan yang diajukan telah dipikirkan secara saksama
3 20
dan ada kaitannya dengan materi diskusi
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan
4 20
pertanyaan
Menghargai saran dan pendapat sesama teman peserta
5 20
diskusi
Total Skor 100
Presentasi Lisan
No Skors
Elemen yang dinilai
. Maksimal
1 Menggunakan konsep sains secara tepat 10
Penjelasan pendukung cukup rinci untuk menjelaskan
2 20
konsep
Penyajian terdiri dari permulaan yang jelas, isi yang
3 20
terorganisir dan penutup yang jelas
Kualitas suara, seperti tingkat volume, artikulasi dan
4 10
antusiasme cukup baik
Bahasa tubuh seperti kontak mata, postur dan gerak tubuh
5 10
digunakan secara efektif
6 Humor positif digunakan secara tepat 10
7 Memberi audiens waktu yang cukup 10
8 Memberi respons yang baik pada pertanyaan audiens 10
Total Skor 100
Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1
KI : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
2 santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
3 prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
4 terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam
divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta
mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi.
4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai
aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.
Materi Ajar
1) Materi Fakta
Gambar 1 : GymnospermaeGambar 2 : Contoh Angiospermae
Pengelompokan Spermatophyta
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status
taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga
(Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu
tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan
berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
3) Materi Prinsip
Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae
Berdasarkan kondisi bijinya, Spermatophyta digolongkan menjadi tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae)
a. Gymnospermae
Ciri morfologi tumbuhan ini adalah berakar tunggang, daun sempit,tebal
dan kaku, biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil) dan serbuk sari
terdapat dalam bagian yang lain mikrosporofil), daun buah penghasil dan
badan penghasil serbuk sari terpisah dan masing –masing disebut dengan
strobillus.
Ciri-ciri anatominya memiliki akar dan batang yang berkambium, akar
mempunyai kaliptra, batang tua dan batang muda tidak mempunyai
floeterma atau sarung tepung, yaitu endodermis yang mengandung zat
tepung. Pembuahan tunggal dan selang waktu antara penyerbukan
dengan pembuahan relatif lama. Berkas pembuluh angkut belum
berfungsi secara sempurna berupa trakeid. Yang termasuk golongan ini
adalah Cycas rumphii (pakis haji), Ginko opsida (ginko).
b. Angiospermae
Tanaman angiospermae mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai
berikut mempunyai bunga yang sesungguhnya, bentuk daun pipih
dan lebar dengan susunan daun yang bervariasi, bakal biji tidak
tampak terlindung dalam daun buah atau putik, terjadi pembuahan
ganda, pembentukan embrio dan endosperm berlangsung dalam
waktu yang hampir bersamaan.
Angiospermae dibedakan menjadi dua kelas berdasarkan keping
biji (kotiledon), adalah sebagai berikut.
Perbedaan Monokotil dan Dikotil
4) Prosedur/Diskripsi materi
Pembuatan skema klasifikasi Spermatophyta
Metode Pembelajaran
Metode Kooperatif Jigsaw
Kaji pustaka
III. Penutup
Siswa menyusun kesimpulan
Melakukan umpan balik/refleksi
Memberi penugasan mencari informasi tentang peranan spermathophyta
Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1
KI : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
2 santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
3 prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
4 terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam
divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta
mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi.
4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai
aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mencari informasi, menanya, berdiskusi, dan melaksanakan
percobaan siswa :
7. Mampu membandingkan reproduksi angiospermae dan gymnospermae.
8. Mampu mengembangkan kejujuran, kedisiplinan, ketelitian, kerjasama dan
demokrasi
9. Mampu menghargai kebesaran Tuhan Yang Esa
Materi Ajar
5) Materi Fakta
6) Materi Konsep
Bunga merupakan sekumpulan jaringan reproduktif dan steril yang tersusun
dalam lingkaran dengan ruas yang sangat pendek. Bunga ini merupakan
modifikasi dari pucuk atau tunas.
Bagian bunga
Bagian steril : sepal, petal & tepal
Sepal (calyx), bagian terluar/terbawah dari bunga, bagian bunga yang
terbentuk pertama kali dari meristem. Berwarna hijau dan menyerupai
daun.
Petal (corolla), memiliki ciri yang khas yang menunjukkan kehadiran
bunga diantara organ vegetatif lain.
Tepal (perigonium) : petal dan tepal tidak dapat dibedakan.
Bagian fertil/reproduktif : stamen & pistilum
Stamen, merupakan organ reproduksi jantan, terdiri dari antera dan
filamen. Pada antera terdapat 4 mikrosporangium yang di dalamnya
terdapat banyak mikrospora/polen.
Pistilum, merupakan organ reproduksi betina, yang tersusun atas stigma,
stilus dan ovarium, yang mengandung satu atau lebih ovulum.
Perkembangan embrio
Endosperm membelah secara mitosis membentuk jaringan multiseluler
yang kaya nutrisi.
Zigot membelah secara mitosis menghasilkan sel terminal yang akan
membentuk sebagian besar embrio, dan sel basal yang akan membentuk
suspensor.
Embrio yang dewasa/matang terdiri atas kotiledon, hipokotil, radikula,
epikotil dan plumula/bakal pucuk.
Ovulum berkembang menjadi biji dilingkupi oleh kulit biji di bagian
luarnya, berfungsi sebagai pelindung untuk embrio dan sumber nutrisi
yang ada di bagian dalamnya.
Bakal buah/ovarium berkembang menjadi buah yang melindungi embrio
dan juga berperan dalam proses penyebaran biji.
7) Materi Prinsip
Bunga sempurna belum tentu merupakan bunga lengkap.
Pada tumbuhan terjadi pergiliran generasi antara sporofit dan gametofit.
Pada tumbuhan angiospermae terjadi pembuahan ganda yang
membentuk zigot dan endosperm.
8) Prosedur/deskripsi materi
Membuat skema pergiliran generasi tumbuhan angiospermae dan
gymnospermae.
Metode Pembelajaran
Pengamatan
Kaji pustaka
Penemuan (discovery)
Kerja individu
Pemecahan masalah
Gambar 1 Gambar 2
III. Penutup
Siswa menyusun kesimpulan.
Melakukan umpan balik/refleksi.
Memberi penugasan membuat skema pergiliran generasi pada
tumbuhan gymnospermae dan membandingkannya dengan pergiliran
generasi pada tumbuhan angiospermae.