Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN KEJADIAN

DERMATITIS ATOPIK DENGAN


BERBAGAI FAKTOR RISIKO
PADA PASIEN DI RS PKU
MUHAMMADIYAH GAMPING
YOGYAKARTA TAHUN 2021
Hasnawati Fadirubun
Latar Belakang
Masalah

Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit


inflamasi yang bersifat kronik dengan
karakteristik rasa gatal yang hebat dan sering
terjadi kekambuhan. Dermatitis atopik dapat
diderita oleh semua orang. Faktor resiko
dermatitis aatopik antara lain adalah faktor usia,
jenis kelamin, status social ekonomi dalam
keluarga, pendidikan dan pekerjaan, ASI dan
MPASI, dan poluasi lingkungan (Boediardja,
2015). Dari semua faktor tersebut rentan terhadap
terjadinya penyakit dermatitis atopik.
RUMUSAN
MASALAH

Bagaimana hubungan kejadian Dermatitis Atopik dengan


berbagai faktor risiko pada pasien di RS PKU Muhammadiyah
Gamping Tahun 2021?

3
TUJUAN
PENELITIAN

Bagaimana hubungan kejadian Dermatitis Atopik dengan


berbagai faktor risiko pada pasien di RS PKU Muhammadiyah
Gamping Tahun 2021?

4
PENELITIAN
RELEVAN

01
Penelitian Danisa Diandra
Safarina (2014) “Karakteristik
Penderita Dermatitis Atopik Di
Poliklinik RSUP Dr. Kariadi
Semarang”

02
Penelitian Noviyanti Eliska, M.
Athuf, & Chairil Anwar (2015)
“Faktor Risiko pada Dermatitis
Atopik”

03
Penelitian Juan P.E., Grace M.
Kapantow, dan Agus Hariyanto
(2013) “Profil Dermatitis Atopik
Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin
RSUP Prof. Dr. R.D Kandou
Manado”
KERANGKA
KONSEP

3
HIPOTESIS

Ha : Terdapat hubungan kejadian dermatitis atopik dengan berbagai faktor


resiko pada Pasien di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta pada
tahun 2021
H0 : Tidak terdapat hubungan kejadian dermatitis atopik dengan berbagai faktor
resiko pada Pasien di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta pada
tahun 2021

:
3
METODE
PENELITIAN

Metode penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif


DESAIN dengan pendekatan cross sectional. Data yang dikumpulkan
PENELITIAN dari data sekunder berupa rekam medis meliputi jumlah
pasien, usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan pasien
dermatitis di RS PKU Muhammadiyah Gamping
Yogyakarta.
METODE
PENELITIAN

POPULASI

a. Populasi Target
Populasi target dalam penelitian ini adalah pasien dermatitis atopik.
b. Populasi Terjangkau
Pasien Dermatitis Atopik yang pernah atau sedang berobat di Poliklinik
Kulit dan Kelamin RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta pada
tahun 2021.
METODE
PENELITIAN

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling.


SAMPEL
KRITERIA
INKLUSI 1) Pasien DA yang tercatat pada RM di
Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta
pada tahun 2021.
2)Pasien DN yang tercatat pada RM di
Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta
KRITERIA
pada tahun 2021. EKSKLUSI Data variabel eror atau data yang tidak
3)Pada RM tersedia data variabel bebas (usia, tersedia/tercatat pada RM pasien DA dan
jenis kelamin, jenis pekerjaan dan pendidikan DN di Poliklinik Kulit dan Kelamin
terakhir) yang akan diteliti di Poliklinik Kulit Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
dan Kelamin Rumah Sakit PKU Gamping Yogyakarta tahun 2021.
Muhammadiyah Gamping Yogyakarta pada
tahun 2021.
ALUR
PENELITIAN
ANALISIS DATA

Data penelitian dianalisis melalui proses editing, coding dan tabulating


akan diuji dengan menggunakan uji Chi-square test
NO VARIABEL JUMLAH PERSENTASE
HASIL 1.
 
USIA
a. Bayi (infants)
 
15
 
8.93%
PENELITIAN   a. Anak-anak (childern) 23 13.69%
  a. Remaja (adolescents) 23 13.69%
  a. Dewasa (adult) 98 58.33%
  a. Lanjut Usia (elderly) 9 5.36%
2. JENIS KELAMIN    
  a. Perempuan 99 58,9%
  a. Laki-laki 69 41,1%
3. PENDIDIKAN    
  a. Belum sekolah 41 24.40%
  a. SD 9 5.36%
  a. SMP/Sederajat 9 5.36%
  a. SMA/Sederajat 57 33.93%
KARAKTERISTIK   a. Perguruan Tinggi 50 29.76%
  a. Tidak Sekolah 2 1.19%
RESPONDEN 4. PEKERJAAN    
  a. Belum bekerja 30 17.86%
  a. Pelajar 22 13.10%
  a. Mahasiswa 22 13.10%
  a. Karyawan Swasta 46 27.38%
  a. Wirausaha 0 0.00%
  a. Petani 0 0.00%
  a. Guru/Dosen 4 2.38%
  a. PNS/TNI/POLRI 8 4.76%
  a. Ibu Rumah Tangga 16 9.52%
  a. Tidak bekerja 14 8.33%
  a. Lainnya 6 3.57%
5. DIAGNOSA PENYAKIT    
  a. Dermatitis atopik 90 53,6%
ATOPIC DERMATITIS
HASIL VARIABEL
YA TIDAK
P-VALUE

PENELITIAN Bayi (infants)


Anak-anak (childern)
12
16
1
7
USIA Remaja (adolescents) 15 8 0,001
Dewasa (adult) 44 56
Lanjut Usia (elderly) 3 6
Perempuan 50 49
JENIS KELAMIN 0,340
Laki-laki 40 29
Belum sekolah 28 13
SD 1 8
U sia, SMP/Sederajat
tara ,
6 3
PENDIDIKAN 0,009
a n n SMA/Sederajat
gan elami n
32 25
un Perguruan Tinggi
Hub Jenis K kan da ap 21 29
i
did terhad ik
Tidak Sekolah 2 0
Pe n n p Belum bekerja
rjaa sm Ato
25 5
k e i
Pe atit
Pelajar 13 9
r m
De Mahasiswa 12 10
Karyawan Swasta 24 22
Wirausaha
0 0
PEKERJAAN Petani 0 0 0,002
Guru/Dosen 1 3
PNS/TNI/POLRI 4 4
Ibu Rumah Tangga
4 12
Tidak bekerja 7 7
4. Berdasarkan analisa Chi-Square,
2. Berdasarkan analisa Chi-Square, pada tabel 4.2 diketahui bahwa nilai
diketahui bahwa nilai significance significance person Chi-Square
KESIMPULAN person Chi-Square sebesar 0,340 atau sebesar 0,002 atau lebih kecil dari
lebih besar dari 0,05, sehingga dapat 0,05, sehingga dapat disimpulkan
disimpulkan bahwa tidak terdapat bahwa terdapat hubungan yang
hubungan yang signifikan antara signifikan antara Pekerjaan dengan
Jenis Kelamin dengan dermatitis dermatitis atopik.
1. Berdasarkan analisa Chi- atopik.
Square, pada tabel 4.2 diketahui
bahwa nilai significance person
Chi-Square sebesar 0,001 atau lebih
kecil dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara
Kategori Usia dengan dermatitis
atopik.

3. Berdasarkan analisa Chi-Square,


pada tabel 4.2 diketahui bahwa nilai
significance person Chi-Square sebesar
0,009 atau lebih kecil dari 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan
antara Pendidikan dengan dermatitis
atopik.
SARAN

1. Bagi RS PKU 2. Bagi Pasien RS PKU 3. Bagi Peneliti Lain


Muhammadiyah Gamping Mengembangkan penelitian ini
Muhammadiyah Gamping
Perlu adanya kesadaran diri bagi dengan meneliti faktor-faktor
Perlunya pemahaman pasien
setiap pasien untuk menjaga yang mempengaruhi kejadian
tentang dermatitis atopik kebersihan dirinya dari risiko dermatitis atopik dengan berbagai
terlebih penyakit dermatits lingkungan kerja yang kurang faktor risiko pada pasien.
atopik dengan gejala yang baik, misalnya banyaknya
menyerupai dengan penyakit kotoran, bakteri, jamur serta
kulit lainnya, perlunya Personal kuman yang bisa memicu
hygiene bagi pasien untuk terjadinya penyakit kulit pada
meminimalisir penularan pasien. Diharapkan para pasien
dermatitis atopik kepada pasien dapat menjaga kebersihan dirinya
lain. mulai dari kebersihan kulit, kuku,
kaki, dan tangan, serta
pakaiannya.
Thank you..

Anda mungkin juga menyukai