2020;1(2):24-29
DOI: https://doi.org/10.35790/msj.1.2.2020.27462
Available from:https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/msj
Gambaran Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) di RSUP Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado Tahun 2018
1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas KedokteranUniversitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado
Email: ikhsanappmc828@gmail.com
Abstract: Premature rupture of membrane (PROM) is the rupture of the membrane before
delivery. This study was aimed to determine the profile of PROM based on maternal age, parity,
occupation, duration of PROM, type of delivery, gestational age, and perinatal outcomes. This
was a descriptive and retrospective study. Samples were delivery women who had PROM at
gestational age≥ 37 weeks and <37 weeks at Prof. Dr. R. D. Kandou Manado form January 1 to
December 31, 2018. The results showed a total of 78 patients of PROM. Most patients were 20-
34 years (65.39%), senior high school educated (71.80%), housewifery (69.23%), multiparity
(58.87%), PROM ≥24 hours (65.38%), gestational age ≥37 weeks (85.90%), cesarean delivery
(85.90%), and Apgar score of 7-10 (79.48%). In conclusion, PROM patients in 2018 were more
common in age 20-34 years, senior high school educated, housewifery, multiparity, PROM ≥24
hours, gestational age ≥37 weeks, cesarean delivery, and a perinatal outcome of Apgar score of
7-10 (79.48%)
Keywords: premature rupture of membrane
Abstrak: Ketuban pecah dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian KPD berdasarkan usia
ibu, paritas, pekerjaan, lamanya ketuban pecah, jenis persalinan, usia kehamilan, dan luaran
perinatal. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif. Sampelpenelitian ini ialah ibu bersalin
yang mengalami KPD pada usia kehamilan ≥37 minggu dan <7 minggu di RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado periode 1 Januari -31 Desember 2018. Hasil penelitian mendapatkan total
78 kasus KPD yang terdiri dari ibu berusia 20-34 tahun (65,39%), pendidikan SMA (71,80%),
IRT (69,23%), multipara (58,87%), ketuban pecah ≥24 jam (65,38%), usia kehamilan ≥37
minggu (85,90%), persalinan seksio sesarea (85,90%), dan Apgar score 7-10 (79,48%).
Simpulan penelitian ini ialah kasus KPD pada tahun 2018 yang paling sering pada usia ibu 20-
34 tahun, pendidikan SMA, IRT, multipara, ketuban pecah ≥24 jam, usia kehamilan ≥37
minggu, persalinan seksio sesarea, dan luaran perinatal Apgar score 7-10.
Kata kunci: ketuban pecah dini
24
Syarwani, Tendean, Wantania: Gambaran kejadian KPD … 25
pada kehamilan preterm akan lahir minggu dan ≥37 minggu di RSUP Prof. Dr.
sebelum aterm atau persalinan akan terjadi R.D. Kandou periode 1 Januari-31 Desem-
dalam satu minggu setelah selaput ketuban ber 2018. Variabel penelitian ini terdiri dari
pecah. Sekitar 85% morbiditas dan morta- usia ibu, pendidikan, pekerjaan, paritas,
litas perinatal disebabkan oleh prema- lamanya ketuban pecah, usia kehamilan,
turitas. Ketuban pecah dini merupakan salah jenis persalinan, dan luaran perinatal.
satu penyebab prematuritas dengan insi- Penelitian ini telah mendapat persetu-
densi 30-40%.1 Menurut data dari juan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indo- RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado,
nesia, angka kematian ibu dan neonatus di dengan nomor keterangan layak etik yaitu
Indonesia pada tahun 2015 masing-masing No. 056/EC/KEPK-KANDOU/X/2019.
ialah 305 per 100.000 kelahiran hidup dan
32 per 1.000 kelahiran hidup.2 Salah satu HASIL PENELITIAN
penyebab mortalitas ibu dan neonatus Selama periode 1 Januari-31 Desember
adalah kejadian ketuban pecah dini. Hingga tahun 2018 di Bagian Obstetri dan
saat ini belum ada data yang dapat menun- Ginekologi Fakultas Kedokteran Univer-
jukkan secara pasti angka kejadian KPD sitas Sam Ratulangi/RSUP Prof. Dr. R. D.
secara nasional. Kandou Manado, didapatkan 78 kasus KPD.
Dalam suatu penelitian yang dilakukan Berdasarkan usia ibu, frekuensi terbanyak
di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada ibu berusia 20-34 tahun yaitu 51 kasus
dilaporkan bahwa dari 3.810 persalinan di (65,39%). Berdasarkan pendidikan, fre-
rumah sakit tersebut terdapat 1,54% atau 59 kuensi terbanyak pada SMA (71,80%).
kasus KPD. Sebanyak 72% kasus KPD Berdasarkan pekerjaan, frekuensi terbanyak
terjadi pada usia kehamilan lebih dari 37 pada IRT (69,23%). Berdasarkan paritas,
minggu, dengan sebagian besar ibu berada frekuensi terbanyak pada ibu dengan
pada rentang usia 20-24 tahun.3Sehubungan multipara (58,87%), Berdasarkan lamanya
dengan hal ini, maka diharapkan pengeta- ketuban pecah, frekuensi terbanyak pada
huan tentang kondisi-kondisi yang meme- ketuban pecah >24 jam (65,38%). Berda-
ngaruhi keselamatan dan kesehatan keha- sarkan usia kehamilan, frekuensi terbanyak
milan dapat dipahami oleh masyarakat, pada ≥37 minggu (85,90%). Berdasarkan
terutama ibu hamil. Dengan demikian dapat jenis persalinan, frekuensi terbanyak pada
menjadi pegangan dalam pencegahan atau persalinan seksio sesarea (85,90%). Berda-
preventif dalam rangka menurunkan angka sarkan luaran perinatal, Apgar score 7-10
KPD sehingga komplikasi yang tidak dii- merupakan yang terbanyak (79,48%)
nginkan pada ibu dan janin dapat dihindari. Tabel 1 memperlihatkan distribusi ka-
Berdasarkan uraian ini, penulis tertarik sus KPD terbanyak pada golongan usia 20-
ingin melakukan penelitian mengenai gam- 34 tahun yaitu 51 kasus (65,39%), pendi-
baran kejadian KPD di RSUP Prof. Dr. R.D. dikan SMA yaitu 56 kasus (71,80%), dan
Kandou pada tahun 2018. pekerjaan ibu rumah tangga (IRT) yaitu 54
kasus (69,23%). Tabel 2 memperlihatkan
METODE PENELITIAN dari 78 kasus KPD, paritas terbanyak yaitu
Penelitian ini dilakukan di Bagian multipara sebanyak 46 kasus (58,87%).
Obstetri dan Ginekologi di RSUP Prof. Dr. Tabel 3 memperlihatkan dari 78 kasus KPD,
R. D. Kandou Manadopada bulan Septem- waktu antara lamanya ketuban pecah sampai
ber 2019-November 2019. Jenis penelitian pasien dirawat terbanyak sesudah 24 jam
ini ialah deskriptif retrospektif. yaitu 51 kasus (65,38 %). Tabel 4 memper-
Populasi penelitian ini ialah seluruh ibu lihatkan dari 78 kasus KPD, usia kehamilan
bersalin di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou yang tertinggi yaitu ≥ 37 minggu sebanyak
periode 1 Januari-31 Desember 2018. 67 kasus (85,90%). Tabel 5 memperlihatkan
Sampel penelitian ini ialah ibu bersalin yang dari 78 kasus KPD, jenis persalinan yang
mengalami KPD pada usia kehamilan <37 sering dilakukan yaitu seksio sesarea
26 Medical Scope Journal (MSJ), Volume 1, Nomor 2, Januari-Juni 2020, hlm.24-29
Tabel 1. Distribusi kasus KPD berdasarkan usia, pendidikan, dan pekerjaan ibu di RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado tahun 2018
Karakteristik Jumlah %
Usia
< 20 tahun 8 10,25
20–34 tahun 51 65,39
≥ 35 tahun 19 24,36
Pendidikan
SD 3 3,84
SMP 13 16,67
SMA 56 71,8
Akademik/PT 6 7,69
Pekerjaan
Mahasiwa 6 7,69
PNS 3 3,84
Swasta 15 19.24
IRT 54 69,23
Total 78 100
Tabel 2. Distribusi kasus KPD berdasarkan paritas di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun
2018
Jumlah paritas Pervaginam Seksio sesarea
N % N %
1 3 3,85 22 28,21
2 -4 8 10,2 38 48,72
≥5 0 50 7 8,97
Total 11 14,1 67 85,90
Tabel 3. Distribusi kasus KPD berdasarkan lamanya ketuban pecah di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado tahun 2018
Waktu (jam) Pervaginam Seksio sesarea
N % N %
<6 7 8,98 5 6,41
6-12 2 2,56 6 7,69
12-24 0 0 7 8,97
>24 2 2,56 49 62,83
Total 11 14,10 67 85,90
Tabel 4. Distribusi kasus KPD berdasarkan usia kehamilan di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
tahun 2018
Usia
Jumlah %
kehamilan
<37 minggu 11 14,10
≥37 minggu 67 85,90
Total 78 100
Syarwani, Tendean, Wantania: Gambaran kejadian KPD … 27
Tabel 5. Distribusi kasus KPD berdasarkan jenis persalinan di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
tahun 2018
Usia
Pervaginam Seksio sesarea
kehamilan
N % N %
<37 3 3,84 8 10,26
≥37 8 10,26 59 75,64
Total 11 14,10 67 85,90
Tabel 6. Luaran perinatal pada kasus KPD di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2018
APGAR Seksio
Pervaginam
score sesarea
N % N %
0 - - - -
1-3 - - - -
4-6 1 1,28 15 19,23
7-10 10 12,82 52 66,67
Total 11 14,10 67 85,90
terjadi pada multipara. Hal tersebut juga bahwa ibu dengan KPD dapat bersalin
didukung oleh penelitian Nazilla7 di RSUP secara spontan maupun dengan tindakan
Dr. Hasan Sadikin periode 2013-2015 yang atau seksio sesarea.9,13 Terjadinya KPD pada
menyatakan bahwa kejadian KPD lebih persalinan prematur dihubungkan dengan
sering terjadi pada ibu multipara. Kejadian berat badan janin yang kecil. Semakin kecil
KPD banyak didapatkan pada multiparitas berat badan janin, semakin besar kemung-
karena kehamilan yang terlalu sering dapat kinan morbiditas dan mortalitas sehingga
memengaruhi embriogenesis sehingga sela- tindakan terminasi memerlukan pertim-
put ketuban yang terbentuk akan lebih tipis bangan keluarga. Presentasi janin seperti
dan mudah pecah sebelum waktunya, serta letak lintang atau bokong dan gawat janin
semakin mudah terjadi infeksi amnion juga merupakan penunjuk untuk melakukan
karena rusaknya struktur serviks pada terminasi kehamilan.12,14
persalinan sebelumnya.8,9 Apgar score terbanyak didapatkan pada
Pada penelitian ini lamanya KPD bayi dengan ibu yang mengalami KPD yaitu
terbanyak didapatkan telah berlangsung nilai 7-10 (79,48%). Hal ini sesuai dengan
lebih dari 24 jam, yaitu 51 kasus; 44 kasus penelitian yang dilakukan oleh Setiyana15 di
di antaranya yaitu ibu dengan usia BRSD Cepuyang yang melaporkan bahwa
kehamilan ≥37 minggu (aterm) dan sisanya ibu yang mengalami KPD kebanyakan
7 kasus yaitu ibu dengan usia kehamilan <37 melahirkan bayi dengan nilai Apgar baik
minggu (preterm). Hasil penelitian ini tidak yaitu sebanyak 36 bayi (62,07%). Apgar
sejalan dengan penelitian Lowing et al3 yang score baik berarti nilai Apgar ≥ 7.
mendapatkan kasus KPD paling banyak
berlangsung <12 jam yaitu 31 kasus SIMPULAN
(52,54%). Kejadian ketuban pecah dini (KPD) di
Distribusi kasus KPD terbanyak pada RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
usia kehamilan aterm (≥37 minggu) yaitu periode 1 Januari-31 Desember 2018 paling
berjumlah 67 kasus. Hasil ini penelitian ini sering didapatkan pada usia ibu 20-34 tahun,
sejalan dengan penelitian yang dilakukan pendidikan SMA, IRT, multipara, ketuban
oleh Lowing et al3 yang mendapatkan hasil pecah ≥24 jam, usia kehamilan ≥37 minggu,
terbanyak kasus KPD pada kehamilan persalinan seksio sesarea, dan luaran
aterm, yaitu 50 kasus (0,69%). Hasil pene- perinatal Apgar score 7-10.
litian ini juga sejalan dengan penelitian oleh Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
Wiadnya10 di RSUP Sanglah Denpasar yang dapat mengembangkan penelitian ini
melaporkan pasien KPD terbanyak berada dengan menggali faktor-faktor lain yang
pada usia kehamilan ≥37 minggu yaitu 160 berhubungan dengan ketuban pecah dini.
pasien. Hal ini menunjukkan bahwa Bagi rumah sakit diharapkan Bagian Rekam
semakin tua umur kehamilan akan Medik agar bisa menampilkan seluruh data
mengakibatkan pembukaan serviks dan pasien khususnya catatan medik lengkap
peregangan selaput ketuban yang meme- pasien ketuban pecah dini karena hal ini
ngaruhi selaput ketuban menjadi semakin sangat menunjang dalam mendapatkan hasil
lemah dan mudah pecah.11 penelitian yang akurat.
Pada penelitian ini distribusi kasus
KPD terbanyak pada jenis persalinan seksio Konflik Kepentingan
sesarea yaitu 67 kasus. Hasil penelitian ini Penulis menyatakan tidak terdapat konflik
selaras dengan penelitian yang dilakukan kepentingan dalam studi ini.
oleh Endang et al12 di Rumah Sakit Panti
Wilasa Citarum Semarang yang mendapat- DAFTAR PUSTAKA
kan bahwa ibu bersalin dengan KPD 1. Sualman K. Penatalaksanaan ketuban pecah
sebagian besar diakhiri kehamilannya dini. [online] 2009.[cited 2019 Aug 21].
dengan seksio sesarea yaitu sebanyak 86 2019. Available from http://www.
kasus (66,7%). Hal ini sesuai dengan teori medicalstore.com
Syarwani, Tendean, Wantania: Gambaran kejadian KPD … 29