Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No 2, September 2016 ISSN 1978-3167

Karakteristik Ibu Hamil Preeklampsia

Siti Khuzaiyah1, Anies2, Sri Wahyuni3

1. STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Jl.Raya Ambokembang


No.8 Kedungwuni Pekalongan +6285659676149
2. Universitas Diponegoro Semarang
3. Poltekkes Kemenkes Semarang
Email: khuzaiyahpenulis@gmail.com

Abstrak

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebab AKI adalah
Preeklampsia. Ada beberapa karakteristik ibu hamil yang berhubungan resiko terjadinya
preeklampsia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik ibu hamil dengan
preeklampsia. Metode penelitian adalah descriptive analytic quantitative. Sample dalam penelitian
ini adalah ibu hamil preeklampsia di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan
2016 sejumlah 32 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 68,8% ibu hamil
preeklampsia berusia 20-35 tahun, 50% ibu preklampsia multigravida, 62,5% ibu berpendidkan
sekolah dasar (SD), 46,8% memiliki gizi cukup, 87,5% ibu hamil trimester III dan 50% ibu hamil
bekerja sebagai buruh tekstil.
Kata kunci : karakteristik, ibu hamil, preeklampsia

Characteristics of Preeclampsia Pregnant Women


Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high. One of the causes of MMR is
Preeclampsia. There are several characteristics of pregnant women who are associated with the risk of
preeclampsia. The purpose of this study was to analyze the characteristics of pregnant women with
preeclampsia. The research method is descriptive analytic quantitative. Sample in this research is
pregnant mother of preeclampsia in working area of Health Office of Regency of Pekalongan 2016
number of 32 respondents. The results showed that 68.8% of pregnant women with preeclampsia aged
20-35 years, 50% multigravida preeclampsia mothers, 62.5% of primary school elementary mothers,
46.8% had sufficient nutrition, 87.5% of trimester pregnant women III and 50% of pregnant women
work as textile laborers.
Keywords: characteristics, pregnant women, preeclampsia

1. Pendahuluan (MDGs) menjadi 102/100.000 pada tahun


Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia 2015. Penyebab AKI di Jawa Tengah tahun
berdasarkan Survey Demografi Kesehatan 2012 sebanyak 26,09% disebabkan oleh
Indonesia (SDKI) tahun 1992 mencapai Hipertensi dan Preeklampsia, sedangkan
390/100.000 kelahiran hidup, selanjutnya pada tahun 2013 hipertensi dan
angka tersebut dapat ditekan terus sampai preeklampsia mencapai 28% (Dinkes
dengan 228 pada tahun 2007, sedangkan Provinsi Jawa Tengah, 2014). Preeklampsia
pada tahun 2012 mulai naik sampai dengan adalah suatu sindrom spesifik pada
angka 359 per 100.000 kelahiran hidup. kehamilan yang terjadi setelah usia
Target Millennium Development Goal kehamilan 20 minggu, pada wanita yang
1
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No 2, September 2016 ISSN 1978-3167

sebelumnya normotensi. Keadaan ini Pekalongan menunjukkan bahwa AKI


ditandai oleh peQLQJNDWDQ WHNDQDQ GDUDK • Tahun 2012 saat ini mencapai 184/100.000
140/90 mmHg) yang disertai oleh protein kelahiran hidup (31 kasus), AKI Kabupaten
uria (Cunningham, et.all, 2010, p.706). Pekalongan menjadi 39 kasus pada tahun
2014, dimana penyebab kematian Ibu
Faktor resiko preeklampsia meliputi usia, adalah Pre Eklampsia-Eklampsia sebanyak
nulipara, lingkungan, kondisi sosial 16 kasus, perdarahan 8 kasus, infeksi 3
ekonomi, seasonal influences, obesitas, kasus, dan lain-lain sebanyak 12 kasus. Dari
kehamilan ganda, usia ibu, 16 kasus kematian karena Preeklampsia, 13
hiperhomocysteinemia, gangguan metabolis terjadi pada masa nifas dan 3 terjadi pada
dan preeklampsia pada kehamilan masa persalinan. (Dinkes Kab. Pekalongan,
sebelumnya (Cunningham, 2014.h.731) 2015).
Pada tahun 2014, dari 35 kabupaten/kota di 2. Metode Penelitian
Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Penelitian ini adalah descriptive analytic
Pekalongan menduduki peringkat ke 7 quantitative. Tehnik sampling menggunakan
jumlah kematian ibu terbanyak yaitu purpossive sampling dengan jumlah sampel
mencapai 29 kasus (Dinkes Jateng, 2014). 32 ibu hamil preeklampsia di wilayah kerja
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Dinas Kesehatan Kabupten Pekalongan.

3. Hasil dan Pembahasan


Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan Umur, Gravida, Tingkat Pendidikan, Indeks
Masa Tubuh, Umur Kehamilan dan Pekerjaan pada Kelompok Kontrol dan Kelompok
Perlakuan di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan 2016

No Karakteristik Mean Min Max Kategorik n (%) N


1 Umur 32 20 42 Usia sehat (20-35th) 22 (68,8%) 32 (100%)
Resiko Tinggi (<20 th dan > 35th) 10 (31,2%)

2 Gravida 1,4 1 6 Primigravida 11 (34,4%)


Multigravida 16 (50%) 32 (100%)
Grande multipara 5 (16,6%)

3 Lama Pendidikan 6 17 SD 20 (62,5%)


SMP 6 (18,8%) 32 (100%)
SMA 5 (15,6%)
PT 1 (31,1%)

4 Indeks Masa Tubuh 23,8 19 29 Gizi kurang 5 (15,7%)


32 (100%)
Gizi Cukup 15 (46,8%)
Gizi lebih 12 (37,5%)

5 Umur Kehamilan 33 20 41 Trimester II 20-24minggu 4 (12,5%)


32 (100%)
Trimester III 28 (87,5%)

6 Pekerjaan Tidak Bekerja/IRT 12 (37,5%)


Pedagang 3 (9,4%)
32 (100%)
Buruh Tekstil 16 (50%)
Guru 1 (3,1)

2
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No 2, September 2016 ISSN 1978-3167

a. Umur diantaranya mengatakan cemas dan takut


Karakteristik responden berdasarkan dengan kehamilannya. Baratawidjaya &
umur menunjukkan bahwa rata-rata umur Rengganis (2010) menyatakan bahwa
responden 32 tahun dengan usia minimal pemicu lain resiko autoimun adalah stress
20 tahun dan usia maksimal 42 tahun. psikologis dan faktor makanan. Sementara
Berdasarkan distribusi frekuensi kategorik faktor toleransi mal adaptiv sistem imun
terdapat 22 (68,8%) dan pada rentang usia (autoimun) antara ibu, placenta dan
20-35 tahun, dan 10 (31,2%) ada pada jaringan fetus menjadi salah satu
rentang usia resiko tinggi (<25 tahun dna penyebab preeklampsia disamping faktor
>35 tahun). implantasi placenta yang tidak normal,
Umur merupakan salah satu faktor yang mal adaptasi kardiovaskular dan faktor
menentukan status kesehatan ibu hamil. genetik (Cunnigham, 2014).
Akan tetapi pada kasus preklampsia umur Fungsi sel dan sistem tubuh pada ibu pada
tidak menjadi satu-satunya faktor resiko rentang usia beresiko berbeda dengan ibu
kemunculan preeklampsia, melainkan ada pada usia sehat. Kemampuan sel-sel untuk
faktor lain seperti nulipara, lingkungan, berubah (remodelling) pada awal
kondisi sosial ekonomi, seasonal influences, kehamilan sangat penting agar plasentasi
obesitas, kehamilan ganda, usia ibu, berjalan normal dan janin mendapat
hiperhomocysteinemia, gangguan suplai oksigen secara cukup. Apabila pada
metbaolis dan preeklampsia pada saat kebutuhan metabolik unit
kehamilan sebelumnya (Cunningham, fetoplasenta meningkat selama kehamilan,
2014.h.731). Banyaknya preeklampsia sementara itu arteriola spiralis tidak dapat
yang terjadi pada rentang usia sehat mengakomodasi peningkatan aliran darah
dikarenakan proses kehamilan dan yang diperlukan, maka akan terjadi
persalinan paling banyak terjadi pada usia ¶GLVIXQJLV SODFHQWD· \DQJ EHUPDQLIHVWDVL
produktif 20-35 tahun. Penelitian Khusen klinis sebagai preeklampsia (Errol R
dan Polim (2012) juga menunjukkan Norwitz & John O.Schorge, 2008, h.89
bahwa rata-rata pasien preeklampsia yang dalam Ekaputra, 2014). Terdapat
meninggal ada pada rentang usia 20-39 hubungan umpan balik positif antara
tahun, dengan rata-rata usia 28,2 tahun. hipoksia dan plasentasi abnormal (Lunghi
Namun demikian, adanya data yang L, et.all; Redman CW, 2005 dalam
menunjukkan bahwa hampir separuh Ekaputra, 2014).
responden preeklampsia berusia resiko b. Gravida
tinggi juga harus diperhatikan. Usia ibu Karakteristik responden berdasarkan
berkaitan erat dengan sistem kekebalan gravida menunjukkan bahwa distribusi
tubuh, fungsi sel, serta berkaitan dengan frekuensi kategorik primigravida 11
kemampuan ibu dalam memberikan (34,4%), multigravida 16 (50%) dan
nutrisi dan oksigenasi kepada janin yang grande multipara 5 (16,6%). Cunningham
dikandung. Sebagian masalah kesehatan (2014, h.713) menyebutkan bahwa faktor
adalah berkaitan dengan usia. Tekanan resiko preeklampsia adalah nulipara,
darah tinggi dan beberapa bentuk diabetes lingkungan, kondisi sosial ekonomi,
berkaitan dengan usia. Pada usia seasonal influences, obesitas, kehamilan
>35tahun juga seorang wanita ganda, usia ibu, hiperhomocysteinemia,
mempunyai kesempatan 5% melahirkan gangguan metabolis dan preeklampsia
bayi dengan kelainan kromosom (GB pada kehamilan sebelumnya. Penelitian
Curtis, 1997). Kartikasari (2009) menyebutkan bahwa
Usia resiko tinggi juga berkaitan dengan primigravida (nulipara) memiliki peluang
stress psikologis, hal ini sesuai juga dengan sebesar 1,458 kali terkena preeklampsia
hasil wawancara kepada 10 responden dibandingkan dengan yang bukan
dengan usia resiko tinggi, 6 orang (60%) primigravida. Karkata (2005) melakukan
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No 2, September 2016 ISSN 1978-3167

penelitian di RS Denpasar dan diperoleh Karakteristik responden berdasarkan


data bahwa insiden preeklampsia pada umur kehamilan menunjukkan bahwa
primigravida 11,03%. Penelitian Polim rata-rata umur kehamilan adalah 33
dan Khusen (2012) bahwa kasus kematian minggu dengan usia kehamilan paling
ibu dengan preeklampsia pada primipara muda 20minggu dan usia kehamilan paling
mencapai 31,6%. tua adalah 41 minggu. Terdapat 28
c. Pendidikan (87,5%) ibu hamil termasuk dalam
Karakteristik responden berdasarkan trimester III.
tingkat pendidikan menunjukkan bahwa Umur kehamilan memiliki kaitan yang
responden preeklampsia SD 20(62,5%), erat dengan preeklampsia. Preeklampsia
SMP 6 (18,8%), SMA 5 (15,6%) dan PT 1 adalah suatu sindrom spesifik pada
(3,1%). Pendidikan berkaitan dengan kehamilan yang terjadi setelah usia
daya akses dan daya tangkap seseorang kehamilan 20 minggu, pada wanita yang
terhadap informasi kesahatan. Pendidikan sebelumnya normotensi. Proteinuria
juga berkaitan dengan kesadaran hanya timbul setelah kehamilan 20
seseorang akan pentingnya perilaku hidup minggu (Cunningham, et.all, 2010, p.706).
sehat. Tingkat pendidikan seseorang Begitu juga dengan beberapa penanda lain
mempengaruhi bagaimana seorang preeklampsia juga mulai muncul setelah
mengambil keputusan atas masalah kehamilan memasuki 20minggu. Penanda
kesehatan yang dialaminya. Semakin tersebut meliputi: penurunan VEGF &
rendah pendidikan ibu maka akan semakin TGF beta, peningkatan EC disfunction,
sedikit keinginan memanfaatkan peningkatan ET-1 & pengeluaran IL 6,
pelayanan kesehatan (Rukmini, 2005). ibu peningkatan produksi cytokin dan
dengan pendidikan tinggi dan yang peningkatan aktivasi leukosit (Rahma W
bekerja di sektor formal mempunyai akses dan Ahmed A, 2011). Berdasarkan
yang lebih baik terhadap informasi karakteristik umur kehamilan responden,
tentang kesehatan, lebih aktif maka dapat dipastikan bahwa tekanan
menentukan sikap dan lebih mandiri darah tinggi yang dialami oleh responden
mandiri mengambil tindakan perawatan adalah benar karena preeklampsia karena
(Padila, 2014). VPHXD WHUMDGL SDGD XVLD • PLQJJX
d. Indeks Masa Tubuh (IMT) Karakter responden juga menunjukkan
Karakteristik responden berdasarkan bahwa tidak ada responden yang memiliki
indeks masa tubuh (IMT) menunjukkan umur kehamilan posterm (>40minggu).
bahwa ada 5 (15%) memiliki IMT 17-20cm f. Pekerjaan
(gizi kurang), 15 (46,8%) memiliki gizi Karakteristik responden berdasarkan
cukup dengan IMT 20-25 cm dan 12 pekerjaan menunjukkan bahwa terdapat
(37,5%) memiliki gizi lebih dengan IMT responden tidak bekerja/IRT 12 (37,51%),
25-30 cm. IMT berkaitan dengan gizi dagang 3 (9,4%), buruh tekstil 16 (50%)
seseorang. Status gizi ibu hamil dapat dan guru 1 (3,1%). Dari data tersebut
dilihat dari beberapa penilaian menunjukkan bahwa paling banyak
diantaranya melalui indeks masa tubuh, penderita preeklampsia bekerja sebagai
kadar hemoglobin dan lingkar lengan atas. buruh tekstil. Berdasarkan interview
Hal ini menggambarkan cadangan energi kepada responden, mereka menyebutkan
yang dimiliki oleh seorang ibu bahwa jenis-jenis pekerjaan sebagai buruh
(Proverawati & Asfuah, 2009). Pada ibu tekstil meliputi bagian penjahitan,
preeklampsia, penting untuk pengepakan, pemotongan benang-benang,
memperhatikan asupan makanan yang dan melipat tekstil. Informasi dari
memiliki gizi yang cukup, termasuk cukup responden menyebutkan bahwa kondisi
asupan protein dan air minum.. pabrik tekstil tempat mereka bekerja
e. Umur Kehamilan memiliki pencemaran udara terutama saat
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No 2, September 2016 ISSN 1978-3167

pagi jadwal pembuangan limbah. Jenis- Depkes RI, tanpa tahun, Upaya Percepatan
jenis pencemaran yang mereka dapatkan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
adalah asap sisa pembakaran batubara Baru Lahir di Indonesia, avaiable on
pabrik, sisa benang yang beterbangan di
http://www.gizikia.depkes.go.id/artikel/up
udara dan debu-debu di udara sementara
mereka tidak memakai masker. aya-percepatan-penurunan-angka-
Cunningham (2014) menyebutkan faktor kematian-ibu-dan-bayi-baru-lahir-di-
resiko preeklampsia meliputi usia, indonesia/?print=print
nulipara, lingkungan, kondisi sosial Dinkes Kabupaten Pekalongan. 2014.
ekonomi, seasonal influences, obesitas, Rekapitulasi Data Kematian Ibu Dinas
kehamilan ganda, usia ibu, Kesehatan Kabupaten Pekalongan.
hyperhomocysteinemia, gangguan
Dinkes Kabupaten Pekalongan. 2015.
metabolis dan preeklampsia pada
kehamilan sebelumnya. Lingkungan Lokakarya Program Emas; Bersinergi
berperan dalam autoimunitas seperti Turunkan Angka Kematian Ibu. Available
kemiripan molekuler dan infeksi, hormon, on http://www.pemkabpekalongan.go.id
obat, radiasi UV, logam, oksigen dan access on 10 Juni 2015
radikal bebas. Bentuk lain dari kerusakan Husen, D &Polin, A. 2012. Factors Influencing
fisis dapat mengubah imunigenesitas self Maternal Mortality from Severe
antigen terutama kerusakan self molekul
Preeclampsia and
oleh radikal bebas oksigen yang
menimbulkan sebagian proses inflamasi. Eclampsia.MajObstetGinekolog Indonesia
Pekerjaan juga terkait dengan stress 2012; 36-2: 90-4
seseorang. Ibu bekerja memiliki peluang Rukmini, Pengaruh Peran Karakteristik Ibu
stress lebih besar dibanding ibu tidak terhadap Persalinan Patologi, 2005
bekerja. Baratawidjaya (2010) Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia
menjelaskan bahwa pemicu autoimun
dari Sel ke Sistem (Human Physiology;
lainnya adalah stress psikologis dan faktor
makanan.sponden. from cell to systems).p.766-767. Jakarta,
EGC.
4. Kesimpulan Sulistyarini, 2015. Wawancara langsung
Terdapat 68,8% ibu hamil preeklampsia dengan narasumber (bidan koordinator)
berusia 20-35 tahun, 50% ibu preklampsia Puskesmas kedungwuni II Kabupaten
multigravida, 62,5% ibu berpendidkan Pekalongan
sekolah dasar (SD), 46,8% memiliki gizi
Wikstrom, A, 2007, Biochemical and
cukup, 87,5% ibu hamil trimester III dan
50% ibu hamil bekerja sebagai buruh tekstil. Epidemiological Studies of Early Onset
and Late Onset Preeclampsia. Digital
5. Daftar Pustaka Comprehensive Summaries of Uppsala
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Disertation of Faculty Medicine
Hauth JC, Rause DJ, Spancy CY.
Williams obstetrics. 23 ed. New York: Mc
Graw Hill; 2010. p.706-47.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2014,
Arah Dan Kebijakan Pembangunan
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Makalah
disampaikan pada Pelatihan Pengendali
Diklat Jawa Tengah 2014

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan

Anda mungkin juga menyukai