Anda di halaman 1dari 28

Intisari Sains Medis 2018, Volume 9, Number 2: 131-136

Ng Teng Fung Vincent,1* I Made Darmayasa,2 Anom Suardika2

FAKTOR RISIKO PREEKLAMSIA


DAN EKLAMPSIA DI RUMAH
SAKIT UMUM SANGLAH DARI
MARET 2016 KE MARET 2017

Disusun Oleh :
Chindy Tulyabu, S.Ked
Ni Putu Ripna Oktaviani, S.Ked

Pembimbing :
drg. Nita Damayanti, M.Kes
ABSTRAK

• Preeklamsia
• hipertensi (sistolik ≥140mmHg atau
diastolik ≥90mmHg selama 6 jam dalam 2
kali pemeriksaan)
• proteinuria (setidaknya 1+ pada dipstick
atau ≥300mg dalam urin 24 jam)
• Eklamsia
• keterlibatan neurologis dalam bentuk
kejang umum tonik klonik pada ibu hamil
dengan preeklampsia
Tujuan

Menentukan faktor risiko untuk


preeklampsia dan eklamsia.
Faktor risiko

• Obesitas
• Primigravida
• kehamilan multipel
• Diabetes
• hipertensi yang sudah ada sebelumnya
• riwayat keluarga
• usia ibu
• indeks massa tubuh
• status gizi
• status sosial ekonomi.
Epidemiologi

preeklamsia terjadi 3%-10% dari seluruh kehamilan

penyebab terbanyak kematian ibu yang


menyumbang 15-20% di negara maju

preeklamsia terjadi 1 dari 20 kehamilan

50.000 wanita di seluruh dunia meninggal setiap


tahunnya disebabkan oleh preeklampsia
Metode

.. ..

• Deskriptif • Pendekatan
observasional studi cross-
sectional
SUBYEK POPULASI

• pasien yang • ibu hamil dengan


menderita preeklamsia dan
preeklamsia dan eklamsia yang
eklampsia yang berkunjung atau
didapatkan dari diterima di Unit
rekam medis di Unit Gawat Darurat
Gawat Darurat dan Poliklinik di RS
dan Poliklinik di Sanglah sejak
Rumah Sakit Maret 2016 hingga
Sanglah di Maret 2017.
Denpasar, Bali.
HASIL
Karakteristik Harapan Usia

Katagori Harapan Usia Frekuensi Presentasi


Preeklamsia (n=128)
<20 Tahun 10 9,7%
20 – 35 Tahun 83 65,6%
>35 Tahun 34 26,6 %
Eklamsia (n=12)
20 – 35 Tahun 10 83,4%
>35 Tahun 2 16,6%
Distribusi Gravid dan Usia Kehamilan Pada
Preeklamsia dan Eklamsia
Karakteristik Frekuensi Presentasi
Preeklamsia (n=128)
Gravid 51 39,8%
Primigravida 31 24,2%
Sekundigravida 46 35,9%
Multigravida 63 49,2%
Usia Kehamilan 65 50,8%
<37 Minggu
>37 Minggu
Eklamsia (n=12)
Gravid 6 33,4%
Primigravida 2 50%
Sekundigravida 4 16,6%
Multigravida 5 33,4%
Usia Kehamilan 7 41,6%
<37 Minggu 58,4%
>37 Minggu
Distribusi Indeks Massa Tubuh Pada
Preeklamsia dan Eklamsia

Karakteristik Frekuensi Presentasi


Preeklamsia (n=128)
Normal 32 32,8%
Overweight 61 47,7%
Obesitas 25 19,5%
Eklamsia (n=12)
Normal 4 33,4%
Overweight 6 50%
Obesitas 2 16,6%
Distribusi Status Gizi Pada Preeklamsia
dan Eklamsia

Karakteristik Frekuensi Presentasi


Preeklamsia (n=128)
Normal 17 13,3%
Undernutrition 18 14,1%
Overnutrition 93 72,6%
Eklamsia (n=12)
Undernutrition 2 16,6%
Overnutrition 10 83,4%
Distribusi Faktor Resiko Pada Preeklamsia
dan Eklamsia
Karakteristik Frekuensi Presentasi
Preeklamsia (n=128)
Tampa Faktor Resiko 96 75%
Diabetes Mellitus 3 2,3%
Hipertensi Kronik 11 8,6%
Sering Hamil 3 2,3%
Usia >40 Tahun 2 1,6%
Riwayat Preeklamsia 13 10,2%
Eklamsia (n=12)
Tanpa Faktor Resiko 10 83,4%
Riwayat Preeklamsia 1 8,3%
Hipertensi Kronik 1 8,3%
Distribusi Status Sosial Ekonomi Pada
Preeklamsia dan Eklamsia

Karakteristik Frekuensi Presentasi


Preeklamsia (n=128)
Rendah 26 20,3%
Menengah 86 67,2%
Tinggi 16 12,5%
Eklamsia (n=12)
Rendah 6 50%
Menengah 4 33,4%
Tinggi 2 16,6%
DISKUSI
USIA IBU
20-35 tahun
(2010) di RS PKU merupakan jumlah
Muhhamdiah kasus terbanyak di (2015) pada 40
Yogyakarta Indonesia yang kasus preeklamsia
menunjukkan menderita juga menunjukkan
bahwa usia 20-35 preeklampsia dan bahwa usia 20-35
tahun yang tertinggi eklampsia tahun yang paling
mengalami tinggi dengan
preeklamsia dan presentasi 55% dari
eklamsia dengan seluruh kasus
118 kasus preeklamsia

(2014) di Jawa Timur, pada 373


kasus yang diteliti paling tinggi
didapatkan pada usia20-35 tahun
Epidemiologi preeklampsia yang dilakukan oleh Trogstad dkk. (2011),
menyebutkan bahwa usia ibu yang ekstreme untuk faktor risiko 40
tahun, dimana 2 kali lebih berisiko terkena preeklamsia dibandingkan
wanita yang lebih muda.

terkena preeklamsia mencapai 30% saat wanita hamil


usia 34 tahun ke atas

Hal ini mungkin terpengaruh oleh jumlah wanita hamil yang


datang ke darurat unit yang biasanya adalah kelompok
usia 20-35 tahun
Gravid dan Usia Kehamilan

(2010) di Rumah
sakit PKU proporsi
Muhhamdiah primigravida yang
Yogyakarta mengalami
melibatkan 118 preeklampsia dan
kasus menemukan eklamsia lebih tinggi
bahwa proporsi dibandingkan pada
primigravida secundigravida dan
dominan yaitu multigravida
69,5%

(2012) di rumah sakit Ratte Mattaher Jambi


yang menggunakan 886 kasus, proporsi
primigravida pada pasien preeklampsia lebih
dominan yang mana adalah 47%
KESESUAIAN TEORI

Primigravida

Penghambat faktor
pertumbuhan ⬆sF1T-1
endotel vascular

mengganggu
plasenta

PREEKLAPMSIA
Indeks Massa Tubuh dan Status
Gizi
(2016) di rumah sakit
Kandou Manado
dengan Berdasarkan hasil
menggunakan 210 IMT, menunjukkan
kasus, itu bahwa eklamsia dan
menemukan bahwa preeklamsia lebih
pasien preeklamsia besar dalam kategori
dominan kategori IMT berat badan berlebih
berat badan berlebih dengan proporsi 50%
dan obesitas dengan dan 47,6%.
proporsi 31,6% dan
46,6%.
(2013) kelebihan berat badan
adalah yang tertinggi dengan
proporsi 45%
Kelebihan berat badan adalah yang
tertinggi dengan proporsi 45%

Hasil penelitian ini menemukan


bahwa risiko terkena
preeklamsia dan eklamsia
meningkat 1,55 kali pada
seseorang yang overnutrisi.
Faktor Resiko

Berdasarkan hasil
(2014) di Rumah penelitian, ditemukan
Sakit Dr. Soewandhi bahwa sebagian
Surabaya yang besar preeklampsia
melibatkan 70 kasus dan eklamsia terjadi
menunjukkan bahwa tanpa faktor risiko
proporsi tanpa faktor dengan proporsi 75%
risiko preeklamsia dan 83,4%
dan eklampsia adalah
74%

(2010) juga menemukan hal yang sama


dengan kejadian preeklampsia tanpa
faktor risiko memiliki proporsi 83% dan
hampir mirip dengan temuan peneliti.
Status Sosial Ekonomi

mayoritas kasus
(2015) menggunakan
preeklamsia adalah
278 kasus;
status sosioekonomi
menemukan status
menengah dengan
sosial ekonomi
proporsi 67%
menengah memiliki
proporsi 98%

(2007) menunjukkan status sosioekonomi


menengah di Indonesia menyebabkan
preeklampsia lebih tinggi dibandingkan
dengan yang lain dengan proporsi 69%
kasus
KETERBATASAN

Keterbatasan penelitian ini dilakukan


sebagai studi deskriptif yang hanya mempelajari
faktor risiko dan karakteristik pasien preeklamsia
dan eklampsia dengan tidak melibatkan lebih
lanjut penelitian tentang hubungan antara
masing-masing variabel. Selanjutnya, penting
untuk tidak menyebutkan nama dari data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang diambil dari rekam medis di RSUP
Sanglah. Juga data untuk status sosial ekonomi
didasarkan pada tingkat pendidikan, pekerjaan,
alamat, frekuensi perawatan antenatal dan
biaya rumah sakit pasien yang diasumsikan oleh
peneliti.
KESIMPULAN

Dalam penelitian ini, usia 20-35 tahun pada kasus


preeklampsia dan eklamsia adalah yang tertinggi

Primigravida dengan usia kehamilan>37 minggu


adalah paling tinggi.

Kegemukan adalah yang paling banyak didapatkan


dalam kategori IMT

Mayoritas kasus preeklampsia dan eklampsia terjadi


tanpa faktor risiko

Status sosioekonomi menengah dominan dalam


status sosial ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

• Hutcheon, J.A., Lisonkova, S., and Joseph, K.S. Epidemiology of Pre-eclampsia and the Other Hypertensive
Disorders of Pregnancy. Best Practice & Research ClinicalObstetrics and Gynaecology 2011; 25(4): 391–403
• Shamsi U., Saleem S., and Nishter N. Epidemiology and Risk Factors of Preeclampsia; an Overview of Observational
Studies. Al Ameen J Med Sci 2013; 6(4): 292-300
• Djannah, S.N., and Arianti, I.S. “Gambaran Epidemiologi Kejadian Preeklampsia/Eklampsia di RSU PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2007-2009”. BuletinPenelitian Sistem Kesehatan 2010; 13(4): 378–385.
• Sonia G., Yolanda F., and Mirani P. Angka Kejadian Persalinan Preterm pada Ibu dengan Preeklampsia Berat dan
Eklampsia di RSUP Dr . Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2013. MKS 2015; 47(1): 31–34.
• Callahan, T.L., and Caughey, A.B. Hypertension and Pregnancy. In: Callahan T.L., Caughey A.B., eds. Blueprints in
Obstetrics and Gynecology. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2013: 111-119.
• Wei, S., Audibert, F., Hidiroglou, N., Sarafin, K., Julien, P., Wu, Y., Luo, Z., and Fraser, W. Longitudinal Vitamin D Status
in Pregnancy and The Risk of Pre-eclampsia. BJOG2012; 119(7): 832–839.
• Shand A., Nassar N., Von Dadelszen P., Innis S., and Green T. Maternal Vitamin D Status in Pregnancy andAdverse
Pregnancy Outcomes in A Group at High Risk For Pre-eclampsia. BJOG 2010;117(13): 1593–1598.
• Powe, C.E., Seely, E.W., Rana, S., Bhan, I., Ecker, J., Karumanchi, S.A., and Thadhani, R. First Trimester Vitamin D,
Vitamin D Binding Protein, and Subsequent Preeclampsia. Hypertension 2010; 56(4): 758–763.
• Ahmadi, S.A.Y., Shahsavar, F., and Hasanvand, A. Controversies on Preeclampsia through the lens ofReproductive
Immunology: A Systematic Review. Int JIntegr Med Sci 2016; 3(2): 225–228.
• Rossi, A.C., and Mullin, P.M. Prevention of Pre-eclampsia With Low-dose Aspirin or Vitamins C and E in Women at
High or Low Risk: A Systematic Review With MetaAnalysis. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol 2011; 158(1):
9–16.
• Bujold, E. et al. Prevention of Preeclampsia and Intrauterine Growth Restriction With Aspirin Started in Early
Pregnancy. Obstet Gynecol 2010; 116(2, Part 1): 402–414
• Astuti S.F. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsia Kehamilan di Wilayah Kerja
Puskesmaspamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2014- 2015; 2015.
• Thornton, C., Dahlen, H., Korda, A., and Hennessy, A. The Incidence of Preeclampsia and Eclampsia and
associated Maternal Mortality in Australia from Population-Linked Datasets: 2000-2008. Am J Obstet Gynecol 2013;
208(6): 476.e1-5.
• Poonyth, L., Sobhee, R., and Soomaree, R. Epidemiology of Preeclampsia in Mauritius Island. Journal of
ReproductiveImmunology 2003; 59: 101–109.
• Trogstad, L., Magnus, P., and Stoltenberg, C. Pre-eclampsia: Risk factors and Causal Models. Best Practice &
ResearchClinical Obstetrics and Gynaecology 2011; 25(3): 329–342.
• Angsar M.D. Hipertensi Dalam Kehamilan. In: Saifuddin A.B., Rachimhadhi T., Wiknjosastro G.H., eds. Ilmu Kebidanan
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Pt Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2016: 530-561.
• Sánchez-Aranguren L.C., Prada C.E., Riaño-Medina C.E., and Lopez M. Endothelial Dysfunction and Preeclampsia:
Role of Oxidative Stress. Front Physiol 2014; 5:372.
• Indriani, N. Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Preklampsia/Eklampsia pada Ibu Bersalin di Rumah
Sakit Umum Daerah Kardinal Kota Tegal Tahun 2011; 2012.
• Wuryandari, A.G. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre-Eklampsia Di RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2012. Jurnal Penelitian UniversitasJambi Seri Sains 2012; 15(1): 17-26.
• Boghossian, N.S., Yeung, E., Mendola, P., Hinkle, S.N., Laughon, S.K., Zhang, C., and Albert, P.S. Risk Factors Differ
between Recurrent and Incident Preeclampsia: A Hospital-based Cohort Study. Annals of Epidemiology
2014; 24(12): 871-7e3
• Maynard, S.E., and Karumanchi, S.A., Angiogenic Factors and Preeclampsia. Semin Nephrol 2011; 31(1): 33–46.
• Warouw P.C., Suparman E., and Wagey F.W. Karakteristik Preeklampsia di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Jurnal e-Clinic 2016; 4(1): 375-379
• Andriani, C., Lipoeto, N.I., and Utama, B.I. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Preeklampsia di RSUP
Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas 2013; 5: 173–178.
• Rozikhan. Faktor Faktor Risiko Terjadinya Preeklampsia Berat Di Rumah Sakit Dr. H. Soewondo Kendal. UndipE-
Journal System Portal; 2007.
• Roberts, J.M., Bodnar, L.M., Patrick, T.E., and Powers, R.W. The Role of Obesity in Preeclampsia. Pregnancy
Hypertens. Pregnancy Hypertension: An International Journal ofWomen’s Cardiovascular Health 2011; 1(1): 6–16.
• Elok, F., and Hendrati, L.Y. Hubungan Karakteristik Ibu, ANC dan Kepatuhan Perawatan Ibu Hamil dengan
Terjadinya Preeklampsia. Jurnal Berkala Epidemiologi 2014; 2(2): 216–226.
• Makbruri. Faktor Risiko yang Memengaruhi Berat Badan Lahir Rendah dan Sangat Rendah di Kecamatan
Seberang Ulu II Kota Palembang Periode 1 Januari-31 Desember 2008. Jurnal Gradien 2015; 11(1): 1079–1084.

Anda mungkin juga menyukai