PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Pagets disease (osteitis deformans) adalah suatu gangguan pada tulang yang
ditandai dengan aktivitas osteoklastik lokal yang tinggi dan resorpsi tulang, diikuti
oleh pembentukan tulang yang berlebihan dengan hasil akhir deformitas tulang
akibat penimbunan tulang abnormal tak stabil yang berlebihan.1, 4
Penyakit Paget dapat mempengaruhi tulang, tapi tulang paha (femur), tengkorak,
panggul, tulang kering (tibia), tulang belakang (vertebra), lengan atas (humerus) dan
tulang selangka (klavikula) yang paling sering terpengaruh. Perubahan tengkorak
menyebabkan distorsi dari tulang wajah, menghasilkan penampilan lionlike
(Leontiasis), dan dengan gigi longgar. Pada akhirnya, individu mungkin mengalami
nyeri tulang, arthritis, dan patah tulang. Keterlibatan tengkorak dan tulang belakang
juga dapat menyebabkan defisit neurologis.5
A. ANATOMI
Tulang adalah suatu jaringan yang terstruktur dengan baik serta mempunyai 5
fungsi utama yaitu membentuk rangka badan, sebagai pengumpil dan tempat
melekatnya otot, sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan
alat-alat dalam (misalnya otak, sumsum tulang belakang, buli-buli, jantung dan paruparu), sebagai tempat deposit kalisum, fosfor, magnesium, garam dan dapat berfungsi
sebagai cadangan mineral tubuh, serta ikut membantu dalam regulasi komposisi
mineral pada tubulus ginjal, khususnya konsentrasi ion kalsium plasma dan cairan
ekstraseluler, serta mempunyai fungsi tambahan lainnya yaitu sebagai jaringan
hemopoetik untuk memproduksi sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan
trombosit. Stabilitas struktur dan komposisi tulang ditunjang oleh interaksi yang
kompleks antara aktivitas seluler yang diatur oleh hormon. Gangguan pada sistem ini
akan berakibat pada gangguan metabolisme tulang.6, 7
Sebagian besar tulang tersusun oleh matriks kolagen yang mengandung
garam-garam mineral dan sel-sel tulang. Matriks terdiri atas kolagen tipe I yang
terdapat dalam substansi mukopolisakarida. Dalam matriks terdapat pula sebagian
kecil protein non-kolagen yang berbentuk proteoglikan dan protein spesifik pada
tulang yaitu osteonektin yang berfungsi dalam mineralisasi tulang serta osteokalsin.
Osteokalsin diproduksi oleh osteoblas dimana konsentrasi dari protein ini dapat
digunakan untuk mengukur aktivitas osteoblastik tulang. Matriks yang tidak
mengandung mineral disebut osteoid dan terdapat sebagai lapisan yang tipis dimana
pembentukan aktif tulang baru terjadi. Mineral tulang ada dua bentuk, bentuk utama
terdiri dari hidroksiapatit dalam bentuk kristal. Bentuk lainnya kalsium fosfat.6
Sel-sel tulang terdiri dari osteoblas, osteosit dan osteoklas. Osteoblas
bertanggung jawab dalam pembentukan tulang, terbentuk dari sel-sel mesenkim lokal
yang berbentuk sel kuboid pada permukaan trabekula tulang dan sistem Haversian
dimana pembentukan tulang baru terjadi. Sel osteoblas banyak mengandung alkali
fosfatase dan bertanggungjawab atas produksi dan mineralisasi matriks tulang. Fungsi
osteosit masih belum jelas, dan diduga berperan dalam resorpsi tulang dan transport
ion kalsium, di bawah pengaruh hormon paratiroid. Osteoklas merupakan mediator
utama dalam proses resoprsi tulang. Sel osteoklas adalah sel dengan inti banyak yang
berasal dari sel monosit dalam sumsum tulang.6
Struktur tulang ada dua yaitu tulang imatur dan tulang matur. Tulang imatur
(woven bone) adalah tulang dengan serat-serat kolagen yang tidak teratur baik dan
sel-selnya tidak mempunyai orientasi khusus. Tulang matur (lamellar bone) adalah
tulang dengan struktur kolagen yang teratur, tersusun secara parallel membentuk
lapisan yang multiple disebut lamellar dengan sel osteosit di antara lapisan-lapisan
tersebut. Tulang matur terdiri dari dua struktur yang berbeda bentuknya yaitu tulang
kortikal yang bersifat kompakta dan tulang trabekular yang bersifat spongiosa.
Lapisan superfisialis tulang disebut periosteum dan lapisan profunda disebut
endosteum. Dari aspek pertumbuhan, bagian tengah tulang disebut diafisis, ujung
tulang disebut epifisis, dan bagian di antara keduanya disebut metafisis. Vaskularisasi
dibentuk oleh a.nutricia dan arahnya menjauhi the growing end.6,7,8
2.2 ETIOLOGI
Penyebab dari Pagets disease tidak diketahui secara pasti, akan tetapi bukti
penelitian mendukung penyebabnya adalah dari faktor genetik dan virus.1
2.3 PATOFISIOLOGI
Tulang baru terbentuk dari dua cara yang berbeda. Yang pertama melalui osifikasi
dan proliferasi tulang rawan yang disebut osifikasi endokondral, terutama terlihat
pada lempeng epifisis atau pada suatu penyembuhan tulang. Yang kedua melalui
osifikasi langsung pada jaringan lunak yang disebut osifikasi membranosa yang dapat
terlihat pada pembentukan tulang subperiosteal baru.6
Gambar IV. Perbandingan tulang normal dan tulang pada Pagets Disease
dan goyah. Kerusakan pada tulang rawan sendi bisa menyebabkan terjadinya artritis.
Jika yang terkena adalah tulang tengkorak, maka kepala tampak membesar dan
kening terlihat lebih menonjol. Pembesaran kepala dapat menyebabkan penekanan
saraf kranial, sehingga dapat menyebabkan gangguan penglihatan, pendengaran.
Penekanan medulla spinalis dapat menyebabkan kelumpuhan. Meskipun jarang, bisa
terjadi gagal jantung karena peningkatan aliran darah melalui tulang yang abnormal
akan memberi kerja tambahan bagi jantung. 6, 9
B. Gambaran Radiologik
a. Foto Polos
Pada pemeriksaan radiologis foto polos tulang tampak penebalan
korteks dan sklerosis tulang dengan trabekulasi yang kasar.12
Pada tulang tengkorak terdapat gambaran osteoprosis sirkumpskripta
terutama pada bagian frontal dan oksipital (pada fase osteolitik). Pada fase
campuran, terdapat osteoporosis sirkumpskripta disertai area sclerosis.
Sedangkan pada tahap lanjut, akan tampak cotton wool sign.12, 13, 14
Gambar VI. Tampak osteoporosis sirkumpskripta bagian frontal dan parietal( paget disease imaging)
Gambar VII. Tampak gambaran flame shaped atau blade of grass pada bagian distal femur
Gambar IX. Foto pelvis AP, anteroposterior panggul menunjukkan penebalan garis iliopektinealis
kanan ( panah kecil ) , serta trabecular kasar dan sclerosis ( panah besar )
b. CT Scan
Pada pemeriksaan dengan CT scan dapat terlihat korteks tulang yang
menebal dan kasar serta tampak swiss cheese appearance.12
Gambar X. Pada CT scan, terdapat penebalan korteks dan trabekula yang kasar pada Sakral 1
c. MRI
Gambar XII. Sagital T1 - MRI dari tulang belakang lumbar menunjukkan pembesaran vertebral lumbal
keempat tanpa kanal perambahan pusat ( panah ).
Gambar XIII. Sagital MRI T1 - tulang belakang lumbosakral menunjukkan penyakit Paget di sakrum.
Ada peningkatan intensitas sinyal seluruh sumsum sakral, indikasi pengganti lemak. Bandingkan
dengan karakteristik sinyal sumsum tulang belakang lumbar, serta lemak intra - panggul yang
berdekatan
d. Nuklear Imaging
Pemeriksaan
radionuklida
scanning
tulang
dapat
membantu
bahan tersebut masuk ke dalam aliran darah dan mengisi tulang dimana
terdapat pagets disease. Pada hasil pemeriksaan tampak peningkatan uptake
bahan radioaktif pada tulang.12
Gambar IV. Radionuklida scan tulang menunjukkan adanya peningkatan uptake radioaktif pada
proksimal humerus kanan,tulang vertebra,pelvis dan femur kiri
Osteoporosis
Osteoporosis merupakan kelainan metabolik tulang dimana terdapat
penurunan massa tulang tanpa disertai kelainan pada matriks tulang.
Gambaran klinis yang dapat ditemukan adalah nyeri tulang terutama tulang
belakang, serta deformitas tulang. Pada gambaran radiologik tampak
2.
diikuti pertumbuhan pada tepi tulang dan tulang rawan sendi yang disebut
osteofit, dan diikuti dengan fibrosis pada kapsul sendi. Gejala klinisnya
antara lain nyeri terutama pada persendian. Nyeri terutama terjadi pada
waktu sendi digerakkan. Gejala lain seperti kekakuan, bengkak dan
deformitas. Pada pemeriksaan radiologis ditemukan densitas tulang yang
meninggi, penyempiran ruang sendi yang asimetris, sclerosis tulang
3.
tulang
yang
DAFTAR PUSTAKA
1. Alikhan
M.
Diamond
S.H.
2015.
Paget
Disease.
Diakses
di
2014.
Pagets
Disease.
Diakses
di
http://www.reumatismo.org/index.php/reuma/article/download/reumatismo.20
14.789/658 . Diakses tanggal 25 Agustus 2016
4. Kertin, Nyoman.2006. Ilmu Penyakit Dalam : Pagets disease. Jakarta :
Pusat Penerbitan FKUI
5. Altman R. 2003. Diakses di : http://www.mdguidelines.com/pagets-diseaseof-bone. Diakses tanggal 27 Agustus 2016
6. Taichman
RS.
Clin
J.
2008.
Diakses
di
Cancer
Institude.
2016.
Diakses
di
paget.
Diakses
di:
http://medicastore.com/penyakit/533/Penyakit_Paget_Pada_Tulang_Osteitis_
Deformans.html. Diakses tanggal 28 agustus 2016
10. Pagets
disease
(osteitis
deformans).
Diakses
http://www.uwmsk.org/residentprojects/pagets.html.
agustus 2016
11. Hurd
R.
Pagets
diakses
di
tanggal
disease.
:
28
Diakses
S.
2016.
Paget
Disease
Imaging.
Diakses
di:
Radiology.
Diakses
http://learningradiology.com/radsigns/radsignspages/C-radsign.htm.
tanggal 28 agustus 2016
di:
Diakses