BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Yogyakarta. Seluruh siswi kelas VII, VIII, dan siswi kelas IX semua berjumlah 77
orang. Jumlah sampel ini sudah mewakili populasi penelitian. Penelitian ini
mendapatkan sampel remaja putri 26 di kelas VII, 31 di kelas VIIII dan 20 di kelas IX
Yang melakukan penimbangan berat badan dan tinggi badan serta mengisi kuesioner
untuk melengkapi data di SMP kanisius Gayam Yogyakarta. Setelah data diperoleh
didapatkan total sampel sebanyak 77 siswi. Subyek penelitian diperoleh remaja yang
berusia 12 tahun ada 10 orang, 13 tahun ada 14 orang, 14 tahun ada 19 orang, 15
Kejadian Menstruasi
Usia Total
Sudah menstruasi Belum menstruasi
12 tahun 10 (12,9%) 1 (1,2%) 10 (10,2%)
13 tahun 12 (15,5 %) 3(3,8%) 14 ( 18,1%)
14 tahun 28 (36,3%) 1 (1,2%) 29 (37,6%)
15 tahun 20 (25,97%) 0 (0%) 20 (25,97%)
16 tahun 4 (5,1%) 0 (0%) 4 (5,1%)
Jumlah 74 (96,1%) 4 (5,1%) 77 (100%)
Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia dan Kejadian Menstruasi
42
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar Remaja Putri di SMP
Kanisisus Gayam sudah mengalami Menstruasi yakni 73 Siswi (94%) dan 4 siswi
(5,1%) Remaja Putri belum mengalami Menstruasi. Sampel yang belum mengalami
menstruasi terjadi pada usia 12 tahun 1 orang (1,2%) ,13 tahun ada 3 orang ( 3,8%)
dan pada usia 14 tahun ada 1orang (1,2%). Pada tabel diatas juga dapat dilihat bahwa
sampel terbanyak yaitu usia 14 tahun 28 siswi (36,3%). dan sampel yang paling
Pada tabel 4.2 menunjukan bahwa Remaja putri di SMP kanisisus Gayam
mengalami Menstruasi pada usia 10 tahun hingga 14 tahun. Rata-rata usia Menarche
terbanyak dialami Remaja putri saat berusia 12 tahun yakni 34 siswi (44,1%) dan yang
usia Menarche paling awal saat berusia 10 tahun yaitu 2 siswi (2,59%). Remaja yang
belum mengalami Menstruasi yakni 2 (2,59%) siswi pada usia 13 tahun dan 1 siswi
Status Gizi
sangat Total
Umur kurus kurus Normal Gemuk Obesitas
12 tahun 0 1(1,2%) 6 (7,79%) 3 (3,8%) 1 (1,2%) 11(14,2%)
13 tahun 0 1(1,2%) 10(12,9%) 2 (2,59) 0 13(16,8%)
14 tahun 0 1(1,2%) 19 (24%) 5 (5,1%) 3 (3,8%) 28(36%)
15 tahun 0 2(2,59) 17(22%) 1 (1,2%) 2 (2,59) 22(28%)
16 tahun 0 0 4 (5,1%) 0 0 4 (5,1%)
Jumlah 0 5(6,4%) 55(71%) 11(14,2%) 6 (7,79) 77(100%)
Tabel 4.3 Distribusi Sampel berdasarkan Umur dan Status gizi
43
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa setengah dari populasi sampel remaja Putri
di SMP kanisisus Gayam memiliki status gizi normal yakni 55 siswi ( 71%), 17 siswi
lainnya memiliki status gizi lebih yakni 11 siswi (14,2%) status gizi Gemuk dan 6
siswi ( 7,79%) status gizi Obesitas dan sisanya hanya 5 orang yang tergolong ke dalam
status gizi kurus ( 6,4%). Tidak ditemukan subyek sampel yang memiliki status gizi
sangat kurus. Dari data diatas status gizi normal paling banyak jumlahnya yakni 56
siswi (57,9%) dan yang paling sedikit status gizi kurus yakni 4 Siswi (5,1%). Pada
status gizi kurus ditemukan jumlah yang sama banyak pada usia 12 tahun,13 tahun dan
14 tahun yakni 1 siswi (1,2%), status gizi obesitas terbanyak terjadi pada usia 14 tahun
sebanyak 3 siswi ( 3,8%) dan status gizi gemuk juga terbanyak didapatkan pada usia
Status Gizi
Usia
sangat Total
Menarche
kurus kurus Normal Gemuk Obesitas
Belum M 0 1(1,2%) 3 (2,59%) 0 1 (1,2%) 3 (3,8%)
10 tahun 0 0 1(1,2%) 1(1,2%) 0 2 (2,5%)
11 tahun 0 0 6 (7,7%) 0 3 (3,8%) 8 (6,4%)
12 tahun 0 1(1,2%) 25 (32%) 6 (7,79) 2(2,59%) 28(36%)
13 tahun 0 3(3,8%) 17 (22%) 3(3,8%) 1 (3,8%) 23(29%)
14 tahun 0 0 3 (3,8%) 0 0 2(2,59%)
Jumlah 0 5(6,4%) 55 (71%) 10(12,9) 7(9%) 77(100%)
Tabel 4.3 distribusi Usia Menarche berdasarkan Status Gizi
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa kebanyakan dari Remaja putri di SMP
Kanisius Gayam yang sudah menstruasi memiliki status gizi normal yakni 55 siswi
(71%), yang memiliki status gizi kurus hanya 4 orang (5,1%), memiliki status gizi
gemuk 10 orang (12,9%) dan status gizi obesitas 7 orang (9%). Dari data diatas remaja
di SMP kanisius Gayam paling banyak mengalami Menarche pada usia 12 tahun
yakni 28 orang (36%) terdiri dari 1 orang dengan status gizi kurus, 16 orang dengan
44
status gizi normal, 3 orang status gizi gemuk dan 2 orang mengalami obesitas. yang
paling sedikit mengalami Menarche pada usia 10 tahun dan 14 tahun dengan jumlah
siswi sama yaitu 2 orang. Remaja yang Menarche pada usia 10 tahun memiliki status
gizi normal dan gemuk serta remaja yang Menarche usia 14 tahun memiliki status gizi
normal keduanya. Pada remaja yang belum mengalami menstruasi memiliki status gizi
normal 2 orang dan obesitas 1 orang dengan begitu dapat dikatakan bahwa 1 dari 7
siswi obesitas belum mengalami Menstruasi, 3 dari 7 siswi obesitas Menarche di usia
11 tahun dan sisanya mengalami Menarche di usia rata-rata. 1 dari 10 siswi dengan
status gizi gemuk Menarche pada usia 10 tahun dan sisanya Menarche pada usia rata-
rata. 2 dari 45 siswi dengan status gizi normal belum mengalami menstruasi, 1 dari 45
siswi mengalami Menarche pada usia 10 tahun, 5 dari 45 siwi status gizi normal
menarche pada usia rata-rata, dan sisanya 2 dari 45 siswi mengalami Menarche
JawabanBenar
Pertanyaan
n %
1. Pengetahuan gizi
- Apakah anda pernah mendengar istilah status gizi 77 100%
- Apakah status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan
-zat gizi 8 10,3%
- Untuk menentukan status gizi seseorang baik atau buruk apakah yang menjadi standar
ukurnya 49 63%
- Menurut anda hal utama penentu status gizi seseorang adalah 64 83%
- Seseorang dikatakan mengalami gizi buruk apabila mengalami malnutrisi 1 0,09%
- Mengukur status gizi perlu dilakukan sebulan sekali 58 75%
- Jika (Ya) kapan terakhir kali anda mengukur status gizi anda (dalam bulan ini) 39 50%
- Apakah pola makan mempengaruhi status gizi 75 97%
- Apakah pendapatan orang tua mempengaruhi status gizi 51 66%
- Pernah mengalami sakit yang menahun akan mempengaruhi status gizi 74 96%
Pada tabel diatas terkait pengetahuan Status gizi Remaja Putri di SMP kanisius.
yakni pada pertanyaan penyebab seseorang mengalami gizi buruk sebanyak 10,3 %
menjawab benar, dan pengukuran status gizi yang baik dan parameternya (0,09%)
menjawab benar. Selain ini rata-rata remaja putri sudah mengetahui dengan benar
rata-rata remaja putri di SMP kanisius Gayam sudah memiliki pengetahuan yang
benar, hanya saja pada beberapa pertanyaan memiliki nilai benar yang rendah seperti
siswi masih kebingungan akan pengertian Menarche dan bedanya dengan menstruasi
jawaban benar hanya 12%, Siswi masih kebingungan akan proses terjadiya menstruasi
banyak yang menjawab dalam sebulan bisa menstruasi sebanyak 2 kali, jawaban benar
sebanyak 40%. Siswi mengalami salah persepsi akan terjadinya kehamilan mereka
berfikir bahwa pada saat menstruasi hanya dengan berdekatan dengan lawan jenis
menstruasi dan akibat yang bisa ditimbulkan setelah remaja mengalami menstruasi
menjawab benar.
N Rerata ± s.b P
Status gizi 77 0.129 ± 0.55 > 0.05
Perbedaan IK 95% P
rata-rata Min Max
Normal vs kurus -0.291 -1.09 0.50 0.468
Normal vs gemuk -0.006 -0.60 0.59 0.985
Normal vs obesitas -0.113 -0.74 0.97 0.792
Kurus Vs gemuk -0.289 -0.63 1.20 0.535
Kurus vs Obesitas -0.405 -0.69 1.50 0.465
Gemuk vs obesitas -0.119 -0.84 1.08 0.805
Dari tabel 6.1 dapat dilihat bahwa data status gizi memiliki Varian yang
homogen maksudnya adalah variasi data dari masing-masing kategori memiliki jumlah
variasi yang hampir sama. Dari analisa data diatas menggunakan 77 sampel remaja
putri di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta didapatkan nilai P > 0.05 ini artinya tidak
ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan usia Menarche. Analisa
lanjutan menggunakan Post-Hoc LSD meninjau perbedaan yang terjadi pada masing-
48
masing kategori dan hasilnya tidak ada perbedaan yang bermakna dimasing-masing
kategori.
4.3 Pembahasan
Penelitian dilaksanakan dengan megukur berat badan dan tinggi badan, serta
mencatat waktu Menarche pada remaja putri usia 12-16 tahun yang ada di SMP
Kanisius Gayam Yogyakarta. Para siswi mengisi kuesioner pengetahuan yang telah
disiapkan untuk menilai tingkat pengetahuan remaja putri tentang status gizi dan
Menarche. Penelitian ini dilakukan dalam dua kali pertemuan yakni pertemuan awal
digunakan untuk mengisi kuesioner pengetahuan dan mencatat waktu Menarche dan
pertemuan kedua digunakan untuk mengukur berat badan dan tinggi badan.
secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina. Sebesar 96,1% dari total
sampel remaja putri telah mengalami menstruasi dan 3,8% belum mengalami
Menstruasi. Usia rata-rata Menarche remaja di SMP Kanisius Gayam adalah 10-14
tahun. Menurut hasil penelitian oleh Widyaningtyas (2013) usia Menarche remaja
putri yakni 11 tahun, menurut Rahmawati et all usia Menarche remaja putri di
Indonesia yakni saat duduk di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama kisaran 12-13 tahun.
Disni jelas terlihat terjadinya penurunan usia Menarche Pada remaha putri di
dalam Menarche, menurut Uchenwahci (2007) remaja dengan Menarche cepat yakni
dibawah usia 8 tahun bisa dikatakan mengalami Pubertas Prekok dan bila mengalami
49
apabila tidak ada menstruasi sampai usia 16 tahun dengan perkembangan pubertas
yang normal atau sampai usia 14 tahun dengan perkembangan pubertas yang tidak
Sebanyak 67 Remaja putri menjawab biasa saja setelah mendapat menstruasi dan 8
siswi menjawab takut. Menurut silvia (2005) kecenderungan usia Menarche yang
semakin dini juga berimplikasi pada risiko terjadinya kehamilan pada usia yang lebih
muda, usia Menarche yang terlalu cepat pada remaja putri dapat menimbulkan
keresahan karena secara mental mereka belum siap. Menurut Mackibben (2003)
Menstruasi dini berakibat pada pengeluaran jumlah zat besi yang bertambah karena
setiap sekali siklus menstruasi dikeluarkan sekitar 4 mg zat besi. Apabila mengalami
Menarche 1 tahun lebi awal maka akan kehilangan zat besi sebanyak 48 mg.
Rata-rata siswi SMP Kanisius Gayam memiliki status gizi normal. Sebanyak
56 siswi (59,7%) memiliki status gizi normal. Hasil ini disebabkan karena asupan
makanan dan pola makan yang bergizi sudah diterapkan oleh orang tua responden.
Asupan makanan yang cukup dan bergizi tinggi membuat gizi remaja terpenuhi.
Menurut Poerwati dan Misaroh (2009) kecukupan gizi dipengaruhi oleh Pendapatan,
yang cukup gizi. Sebanyak 4 siswi (5,1%) mempunyai status gizi kurus. Hasil ini
terjadi karena pola makan dan asupan makanan yang kurang. Remaja dengan status
gizi kurus sedikit mengkonsumsi protein, dan dalam sehari 2-3 kali makan. Remaja
50
dengan status gizi gemuk sebanyak 11 siswi (14,2 %) dan remaja dengan status gizi
obesitas sebanyak 6 siswi (7,79 %). Pada hasil penelitian menunjukan pola makan dan
asupan nutrisi yang lebih, Pendapatan orang tua jelas terlihat berbeda sehingga
mempengaruhi status gizi. Menurut suharjo (2003) faktor eksternal dan internal
menentukan status gizi seseorang. Faktor internal seperti genetik, asupan makanan dan
faktor penyakit infeksi sedangkan faktor eksternal seperti pertanian, faktor ekonomi,
sosial budaya, pengetahuan gizi, teknologi. Menurut Saliha (2010) faktor pertanian
Hasil penelitian menunjukan bahwa Usia Menarche cepat lebih banyak terjadi
pada status gizi normal dibandingkan obesitas, gemuk dan kurus, usia Menarche rata-
rata lebih banyak dialami Pada status gizi normal dibandingkan gemuk, obesitas, dan
kurus. Usia Menarche terlambat lebih banyak dialami pada status gizi normal
dibandingkan kurus, gemuk, dan obesitas. Analisis statistika pada penelitian ini
menghasilkan nilai P > 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna
secara statistik antara Status gizi dengan usia Menarche melalui parameter ini. Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Malikhah (2013) bahwa ada
hubungan antara Status gizi dengan Usia Menarche pada remaja putri SMP negeri di
semarang yang menunjukan pada remaja dengan status gizi obesitas lebih cepat usia
Menarche-nya. Data yang didapat pada penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata usia
menarche 12 tahun. Dan sebagian besar usia Menarche berkategori normal 10-16
tahun. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Widyaningtyas
(2012) yang menunjukan tidak ada hubungan antara status gizi dengan usia Menarche.
51
Pada penelitian ini didapatkan bahwa subyek dengan status gizi obesitas memiliki usia
Menarche normal dan ada yang belum mengalami menstruasi pada usia 13 tahun. Hal
ini dapat dikaitkan dengan faktor penyebab terjadinya Menarche yang bisa terjadi
karena banyak faktor. Menurut Kartono (1992) rangsangan audiovisual baik dari
Menarche. Menurut peneliti adanya hubungan yang tidak bermakna ini berkaitan
dengan hasil status gizi yang terukur bukanlah status gizi saat ketika remaja putri baru
sebelumnya. Hal ini diperkuat dengan remaja yang menyatakan sedang menjalani diet
Pada penelitian ini juga dilakukan perbandingan usia Menarche teman sejawat
Menarchenya. Dari 50 siswi sebanyak 24 mengalami Menarche cepat yakni mulai usia
9-11 tahun. 14 siswi mengalami Menarche rata-rata yakni pada usia 12 tahun. 11
siswi mengalami Menarche pada pada usia 13 tahun, hanya satu orang yang
mengalami Menarche pada usia 14 tahun. Dari data diatas jika dibandingkan dengan
remaja putri di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta hasil penelitian menunjukan bahwa
usia Menarche paling cepat terjadi pada mahasiswi FK UKDW 2011 yakni pada usia 9
tahun. Paling banyak Menarche terjadi pada usia 11 tahun sedangkan di SMP Kanisius
Gayam 12 tahun.
Pengetahuan tentang gizi remaja putri SMP Kanisius Gayam rata-rata memiliki
nilai benar yang cukup yaitu 60%. Pada pertanyaan secara khusus mengkaitkan
gizi dan parameter status gizi. Terminologi yang berkaitan dengan ilmu populer ini
52
tidak diberikan pada pembelajaran secara formal, istilah seperti itu kebanyakan remaja
yang didapat bisa dari keluarga, lingkungan dan sekolah. Pada tingkat pembelajaran di
sekolah menengah pertama ilmu tentang gizi sedikit diberikan, jenis ilmu populer
remaja menjawab pengertian status gizi dengan benar dan sisanya menjawab salah, hal
ini menunjukan bahwa istilah status gizi sering mereka dengar namun kurang tepat
menjawab seseorang dengan gizi kuranglah yang mengalami gangguan gizi, menurut
Oxford Medical Dictionary (2007) gangguan gizi bisa mengarah pada malnutrisi yakni
nilai benar kurang dari 60%, hal ini menunjukan bahwa kurangnya pengetahuan
tentang reproduksi seksual pada sebagian remaja di SMP Kanisius Gayam. Menurut
Wield Hary ada banyak faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu
pendidikan, pengalaman, usia, dan informasi. Informasi dari media masa seperti media
menurut Riza Norta (2011) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan
media masa dengan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi. Sebanyak 64% remaja
menjawab bahwa pengertian menstruasi dan Menarche adalah sama, hal ini
menunjukan bahwa kata Menarche jarang didengar sehingga banyak remaja yang
tidak mengetahuinya.
53
diketahui remaja saat ini. Dari hasil data didapatkan bahwa 74 remaja percaya ketika
melakukan hubungan seksual. Remaja juga tidak memiliki ketakutan akan hal-hal
menjadi sangat penting untuk remaja karena saat usia remaja terjadi perkembangan
yang dinamis untuk biologis dan psikologisnya sehingga mempengaruhi sikap dan
BAB V
5.1 KESIMPULAN
54
Dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada
1. Tidak ada hubungan antara Status gizi dengan Usia Menarche pada remaja
putri di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta dengan Nilai P-Value > 0.05.
2. Status gizi remaja putri di SMP Kanisius Gayam adalah kurus sebanyak
6,4%, Normal 55%, gemuk 12,9% dan Obesitas 9%. Remaja Putri sebagian
4. Tingkat pengetahuan Remaja putri tentang Status Gizi Cukup baik dapat
status gizi.
5.2 SARAN
1. Bagi responden
55
Remaja putri yang status gizinya kurus agar memperbaiki status gizinya
dengan menambah jumlah kandungan gizi yang dimakan secara teratur dan
yang gemuk dan obesitas agar memperbaiki pola dan asupan makanan.
ditekankan pada proses terjadinya kehamilan dan akibat yang bisa muncul
Menarche.
materi sekolah formal, supaya remaja putri tidak merasa tabu dengan hal-
hal yang terkait seksual agar tercipta prilaku dan sikap yang bertanggung