Oleh:
Wida Haliza
NIM. 1710111320011
Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
Email : 1710111320011.mhs.ulm.ac.id
Abstrak : Pada materi pelajaran Sejarah banyak konsep – konsep Sejarah yang
sulit untuk dipahami siswa pada usia anak sekolah menengah atas. Pembelajaran
sejarah merupakan pembelajaran nilai yang berbasis pada human activity di masa
lalu. Diantara tujuan pembelajaran sejarah, satu di antaranya adalah terbentuknya
kebiasaan berpikir kritis terhadap proses kehidupan dalam lingkup berbangsa dan
bernegara. Kemampuan berpikir kritis akhirnya akan bermuara pada terbentuknya
karakter peserta didik.
Untuk membentuk kebiasaan berpikir kritis maka diperlukan setidaknya dua
langkah penting. Pertama, materi sejarah yang disajikan adalah materi yang
berorientasi pada nilai sehingga peserta didik dapat menjadikannya sebagai
panduan dalam bersikap, sebagai bahan analisis untuk berpikir cerdas dan sebagai
dasar tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, dalam mengajarkan materi
sejarah diperlukan strategi yang mengedepankan empat atribut berpikir kritis
sebagai proses.
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
membelajarkan kecakapan akademik (academic skill), sekaligus keterampilan
sosial (social skill) termasuk interpersonal skill. Metode pembelajaran Jigsaw
merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan keahlian dalam menyelesaikan persoalan tertentu sehingga
membuat peserta didik untuk berpikir kritis.
PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar merupakan aktifitas sehari – hari yang dilakukan
guru. Materi yang disajikan oleh guru kepada siswa akan langsung diserap oleh
siswa sehingga siswa dapat memahami isi materi tersebut. Pada materi pelajaran
Sejarah banyak konsep – konsep Sejarah yang sulit untuk dipahami siswa pada
usia anak sekolah menengah atas. Selain itu pembelajaran yang dilakukan masih
secara konvensional dengan dominasi guru melalui ceramah dan metode yang di
gunakan guru kurang bervariasi. Akibatnya hasil belajar yang diperoleh siswa
kurang memuaskan.
Sehingga guru menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan agar
materi yang di sampaikan dapat dipahami dan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Salah satu kegiatan belajar yang menyenangkan menggunakan
pembelajaran secara kooperatif yang bertujuan untuk menanamkan ketrampilan
kerja sama antar siswa dengan diskusi kelompok sehingga membuat peserta didik
untuk berpikir kritis dan membentuk karakter peserta didik. Dalam berdiskusi
sering-kali peserta didik mampu menjelaskan gagasan sulit yang disampaikan
guru dengan menerjemahkan ke dalam bahasa anak-anak yang lebih mudah
diterima oleh peserta didik (Slavin, 2011). Slavin bahwa pembelajaran kooperatif
dapat meningkatkan kualitas berpikir peserta didik. Dengan pembelajaran
kooperatif dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk belajar berpikir,
menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan
dan pengetahuan mereka sehingga membantu terbentuknya karakter peserta didik.
Menurut Riyanto (2012) pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik
(academic skill), sekaligus keterampilan sosial (social skill) termasuk
interpersonal skill. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran
dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang dengan struktur
kelompok yang bersifat heterogen (Rusman, 2012). Salah satu pembelajaran
kooperatif yang di gunakan untuk pembelajaran adalah menggunakan model
pembelajaran jigsaw.
Metode pembelajaran Jigsaw merupakan pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan keahlian dalam
menyelesaikan persoalan tertentu. Untuk dapat menguasai semua materi pelajaran
maka peserta didik harus saling tergantung dengan teman satu timnya. Dengan
demikian peserta didik harus dapat bekerja sama dalam kelompok untuk dapat
memahami materi pelajaran. Dengan melakukan kerja sama dalam memahami
materi pelajaran, memungkinkan peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal. Berdasarkan paparan diatas peneliti ingin membuat siswa mudah
memahami suatu materi yang disampaikan guru dan mencapai hasil belajar yang
maksimal. Penggunaan metode pembelajaran Jigsaw untuk menumbuhkan siswa
lebih kreatif , berpikir kritis, dan bekerja sama dalam memahami pelajaran Sejarah
dan meningkatkan hasil belajar serta membuat terbentuknya karakter peserta
didik.
PENUTUP
Proses belajar mengajar merupakan aktifitas sehari – hari yang dilakukan
guru. Materi yang disajikan oleh guru kepada siswa akan langsung diserap oleh
siswa sehingga siswa dapat memahami isi materi tersebut. Pada materi pelajaran
Sejarah banyak konsep – konsep Sejarah yang sulit untuk dipahami siswa pada
usia anak sekolah menengah atas. Selain itu pembelajaran yang dilakukan masih
secara konvensional dengan dominasi guru melalui ceramah dan metode yang di
gunakan guru kurang bervariasi. Akibatnya hasil belajar yang diperoleh siswa
kurang memuaskan. Salah satu kegiatan belajar yang menyenangkan
menggunakan pembelajaran secara kooperatif yang bertujuan untuk menanamkan
ketrampilan kerja sama antar siswa dengan diskusi kelompok sehingga membuat
peserta didik untuk berpikir kritis dan membentuk karakter peserta didik. Dalam
berdiskusi sering-kali peserta didik mampu menjelaskan gagasan sulit yang
disampaikan guru dengan menerjemahkan ke dalam bahasa anak-anak yang lebih
mudah diterima oleh peserta didik. Ada beberapa metode dalam pembelajaran
kooperatif. Salah satunya adalah metode pembelajaran Jig saw. Menurut Slavin.
Metode Jigsaw adalah salah satu dari metode-metode kooperatif yang paling
fleksibel. Metode pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu variasi model
Collaborative Learning yaitu proses belajar kelompok dimana setiap anggota
menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan
keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan
pemahaman seluruh anggota.
DAFTAR PUSTAKA