Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI DAN KENDALA MODEL PEMBELAJARAN

SNOWBALL THROWING DI SEKOLAH DASAR

Oleh: Liza Ayu Setyaningsih1), Shanta Rezkita2)


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar1), 2)
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
lizaa6943@gmail.com

Abstrak
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa subjek dalam satu
tema. Implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar membutuhkan pengetahuan dan
pemahaman guru dalam menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi, situasi kelas,
dan karakteristik siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk membuat siswa
lebih aktif dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran snowball throwing. Penggunaan model
pembelajaran ini menekankan siswa untuk memotivasi siswa dalam menyampaikan pengetahuan yang
dimilikinya serta mengembangkan keterampilan menyimpulkan informasi yang telah mereka peroleh
melalui konteks nyata. Dalam pengimplementasiannya terdapat kendala yang dialami oleh seorang
guru diantaranya beberapa siswa menuliskan pertanyaan di luar materi pembelajaran.

Kata Kunci: implementasi, snowball throwing, sekolah dasar

Pendahuluan 2013 berorientasi pada keseimbangan antara


Pendidikan merupakan usaha yang kompetensi sikap, pengetahuan, dan
dilakukan oleh manusia untuk mewujudkan kompetensi keterampilan. Pembelajaran yang
suasana belajar dan proses pembelajaran agar terpadu menggunakan tema untuk
siswa secara aktif dapat mengembangkan mengintegrasi beberapa mata pelajaran
potensi yang ada pada dirinya untuk memiliki sehingga dapat memberikan pengalaman yang
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta belajar yang bermakna bagi siswa serta
memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya pemahaman konsep antar pelajaran.
di masyarakat, bangsa, dan negara. Melalui Pembelajaran tematik diharapkan dapat
pendidikan diharapkan dapat menciptakan membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan
generasi penerus bangsa yang berkualitas dan pembelajaran. Mastur (2017:2) menjelaskan
mampu hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bahwa pembaharuan kurikulum dapat
bernegara sesuai dengan tujuan pendidikan. membuat siswa berpikir kreatif, produktif, dan
Pendidikan dan pembelajaran inovatif. Untuk mengintregasikan ketiga aspek
merupakan suatu proses yang sadar tujuan. tersebut dapat menggunakan pendekatan
Istilah keduanya saling terkait, pendidikan saintifik yang melalui proses mencoba,
sebagai proses dalam rangka mempengaruhi mengamati, menanya, dan
siswa agar mampu menyesuaikan diri dengan mengkomunikasikan.
lingkungannya, sedangkan pembelajaran Dalam melaksanakan pembelajaran
merupakan bentuk kegiatan interaksi yang tematik di sekolah dasar guru dituntut untuk
dilakukan oleh guru dengan siswa dalam mempunyai pengetahuan dan pemahaman
rangka mengembangkan perilaku siswa sesuai dalam penggunaan model pembelajaran sesuai
dengan tujuan pendidikan. Keberhasilan dengan materi pembelajaran, serta kondisi
pendidikan dan pembelajaran dapat dilihat dari kelas dan karakteristik siswa. Penggunaan
perubahan tingkah laku siswa yang semakin model pembelajaran yang sesuai dengan materi
baik serta keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat berpengaruh dalam hasil
pembelajaran yang kemudian membantu siswa belajar atau tujuan pembelajaran yang sudah
mencapai nilai yang maksimal. ditetapkan. Keberhasilan proses pembelajaran
Guru hendaknya merencanakan suatu dapat dilihat dari keaktifan siswa serta
model pembelajaran secara sistematis dan pemahaman siswa dengan materi yang
berpedoman pada kurikulum 2013. Kurikulum disampaikan oleh guru.

Prosiding Seminar Nasional PGSD, 27 April 2019 | ISBN 978-602-6258-11-3


Peran Pedidikan Dasar dalam Menyiapkan Generasi Unggul di Era Revolusi Industri 4.0 200
Keberhasilan proses pembelajaran juga Pembahasan
dapat dilihat dari persiapan, menyusun materi, Implementasi Model Pembelajaran
menentukan tujuan dan kompetensi, Snowball Throwing di Sekolah Dasar
menyipakan strategi pembelajaran yang sesuai Pembelajaran tematik merupakan
dengan materi serta kemampuan guru dalam pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa
menyampaikan materi. Dalam proses mata pelajara dalam satu tema sehingga dapat
pembelajaran yang ada di dalam kelas guru memberikan pengalaman bermakna kepasa
bertugas sebagai pengajar yang dapat memilih siswa. Pemaduan antar mata pelajaran maupun
model pembelajaran yang tepat sesuai dengan konsep meteri membuat siswa akan
materi yang akan disampaikan. memperoleh pengetahuan dan keterampilan
Keberhasilan guru dalam secara utuh sehingga pembelajaran akan lebih
mengembangkan model pembelajaran dapat bermakna (Daryanto, 2014:3).
dilihat dari banyaknya siswa yang aktif dan Andi Prastowo (2014:52) menjelaskan
menguasai materi pembelajaran yang sedang bahwa pembelajaran tematik merupakan model
berlangsung. Semakin banyak siswa yang pendekatan terpadu pada jenjang taman kanak-
mengetahui materi maka semakin banyak kanak atau sekolah dasar yang didasarkan pada
siswa yang mampu mencapai hasil belajar tema-tema tertentu yang kontekstual dengan
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. dunia anak. Lebih lanjut Sa’dun Akbar, dkk
Sebaliknya jika guru menggunakan model (2016:17) menjelaskan bahwa implementasi
yang tidak sesuai materi pembelajaran maka pembelajaran tematik di sekolah dasar
banyak siswa yang kurang aktif dalam kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan seperti
pembelajaran yang berlangsung sehingga penyusunan perencanaan, penerapan, dan
berdampak pada hasil belajar siswa. evaluasi atau refleksi. Proses pembelajaran
Guru perlu melakukan pengembangan tematik terfokus pada pembelajaran dengan
model pembelajaran yang lebih inovatif sistem individu maupun kelompok. Dengan
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat sistem tersebut siswa akan merasa bahwa
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Salah satu proses pembelajaran berlangsung
model pembelajaran inovatif adalah model menyenangkan. Sebagai suatu konsep
pembelajaran snowball throwing. Dimana pembelajaran yang melibatkan beberapa mata
model pembalajaran snowball throwing pelajaran dalam satu tema, guru harus
pembelajaran yang membagi siswa dalam membangun keterampilan siswa melalui model
beberapa kelompok yang nantinya kelompok pembelajaran yang sesuai dengan tema. Selain
tersebut membuat pertanyaan pada selembar itu, dalam proses pembelajaran tematik guru
kertas dan membentuknya seperti bola, dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi
kemudian bola tersebut dilempar ke siswa yang dalam memilih dan mengembangkan tema
lain. Selanjutnya masing-masing siswa pelajaran.
menjawab pertanyaan dari bola yang Salah satu model pembelajaran yang
diperolehnya. Dalam pelaksanaannya siswa dapat dikembangkan oleh guru dalam
lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran tematik adalah model
pembelajaran, sedangkan guru diisini sebagai pembelajaran snowball throwing.
pemberi arahan mengenai topik pembelajaran Pengimplementasian model pembelajaran
dan menertibkan jalannya pembelajaran. snowball throwing dalam pembelajaran
Salah satu implementasi model tematik diharapkan dapat meningkatkan
pembelajaran yang dapat membuat siswa motivasi siswa untuk lebih aktif dalam setiap
terlibat aktif dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran serta menumbuhkan
pembelajaran snowball throwing. Model keterampilan siswa. Hasil penelitian yang
pembelajaran snowball throwing merupakan dilakukan oleh Khaidir Gultom (2017: 55)
pembelajaran yang menggunakan bola salju menjelaskan bahwa model pembelajaran
yang terbuat dari kertas yang dibuat seperti snowball throwing dapat meningkatkan pola
bola sebagai bahan media siswa penyampaikan interaksi antara guru dengan siswa, karena
pendapat atau membangun pengetahuan siswa. model pembelajaran ini menekankan pada
Model pembelajaran ini dilaksanakan dalam kesadaran siswa untuk belajar aktif dalam
kelompok sehingga siswa dapat saling bertukar memecahkan masalah, dan siswa dapat
informasi materi yang diketahuinya. mengaplikasikan konsep, pengetahuan yang
dimilikinya kepada siswa yang lainnya.

Liza Ayu S etyaningsih |Implementasi dan Kendala Model Pembelajaran Snowball


201
Model pembelajaran snowball Miftahul Huda (2015:227)
throwing atau melempar bola dapat digunakan mengemukakan bahwa langkah-langkah yang
untuk memberikan pemahaman materi yang dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran
sulit kepada siswa serta dapat memotivasi menggunakan model snowball throwing
siswa dalam menyampaikan pengetahuan yang adalah sebagai berikut:
dimilikinya melalui kertas HVS sebagai media 1. Guru menjelaskan pelaksanaan model
untuk menuliskan gagasan atau pendapat pembelajaran snowball throwing dan materi
seperti yang diinstruksikan guru. Kertas HVS yang akan disajikan.
yang berisikan pendapat kemudian digulung 2. Guru membentuk siswa dalam beberapa
berbentuk bola dan dilemparkan kepada siswa kelompok heterogen, lalu memanggil
yang lainnya (Azis Saefuddin, 2014:88-89). masing-masing ketua kelompok untuk
Snowball secara etimologi berarti bola memberikan penjelasan mengenai materi
salju, sedangkan throwing artinya melempar. yang dipelajari.
Snowball throwing secara keseluruhan dapat 3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
diartikan melempar bola salju. Model kelompoknya masing-masing, kemudian
pembelajaran snowball throwing merupakan menjelaskan materi yang disampaikan oleh
bola salju yang terbuat dari kertas yang berisi guru kepada anggotanya.
pertanyaan kemudian dilempar kepada 4. Guru membagikan kertas HVS. Siswa
temannya untuk dijawab. Dalam pembelajaran menuliskan pertanyaan yang sesuai dengan
snowball throwing siswa diberi kebebasan materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
untuk membangun pengetahuannya dengan kelompok.
cara memberi pertanyaan dan mendapat 5. Kertas tersebut kemudian dibuat seperti
jawaban dari temannya. Siswa menggali bola dan dilempar dari siswa satu ke siswa
informasi, mengkonfirmasikan yang diketahui yang lain ± 5 menit.
dan mengarahkan perhatian terhadap aspek 6. Setelah mendapat satu bola, siswa diberi
yang belum diketahui oleh siswa lainnya kesempatan untuk ,menjawab pertanyaan
(Miftahul Huda, 2015:226). yang tertulis dalam kertas berbentuk bola
Jumanta Hamdayama (2014:158) tersebut secara bergantian.
menjelaskan bahwa model pembelajaran 7. Guru melakukan evaluasi dengan mereview
snowball throwing merupakan model materi pembelajaran yang sudah dipelajari.
pembelajaran yang membentuk siswa dalam Dari uraian di atas, maka dapat
beberapa kelompok heterogen, masing-masing disimpulkan bahwa model pembelajaran
kelompok menentukan ketua kelompok untuk snowball throwing mengajak siswa berperan
menerima tugas dari guru. Masing-masing aktif dalam kegiatan pembelajaran
siswa membuat pertanyaan pada selembaran menggunakan bola salju. Pelaksanaan model
kertas yang dibentuk seperti bola, kemudian pembelajaran ini yakni membagi siswa dalam
bola tersebut dilemparkan ke siswa yang lain beberapa kelompok heterogen, masing-masing
untuk menjawab pertanyaan dari bola yang ketua kelompok maju ke depan untuk
diperolehnya. diberikan materi pembahasan. Masing-masing
Sebelum guru melaksanakan kelompok membuat satu pertanyaan, kemudian
pembelajaran menggunakan model snowball pertanyaan tersebut dilipat seperti bola,
throwing terlebih dahulu guru melakukan kemudian bola tersebut dilempar ke siswa yang
beberapa persiapan. Persiapan yang harus lainnya. Setelah bola selesai dibuat siswa
dilakukan oleh guru adalah menyiapkan menjawab pertanyaan dari bola yang
beberapa pertanyaan singkat serta menyiapkan diperolehnya.
bola kecil yang akan digunakan sebagai alat
lempar apabila pembelajaran tidak berjalan Kelebihan dan Kelemahan Model
lancar (Jumanta Hamdayama, 2014:160). Pembelajaran Snowball Throwing
Dengan demikian model pembelajaran ini Setiap model pembelajaran memiliki
mampu melatih siswa untuk lebih tanggap dan kelebihan dan kekurangan yang terdapat di
menerima pesan yang terdapat dalam bola salju dalamnya, begitu juga dengan model
yang terbuat dari kertas, serta menyampaikan pembelajaran snowball throwing. Kelebihan
pesan tersebut kepada temannya dalam satu model pembelajaran snowball throwing
kelompok (Kokom Komalasari, 2011:67). menurut Jumanta Hamdayama (2014:160)
adalah sebagai berikut: 1) Suasana

Prosiding Seminar Nasional PGSD, 27 April 2019 | ISBN 978-602-6258-11-3


Peran Pedidikan Dasar dalam Menyiapkan Generasi Unggul di Era Revolusi Industri 4.0 202
pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa kurang aktif untuk melakukan tanya
siswa seperti bermain dengan melempar bola jawab dengan guru maupun dengan teman
kertas kepada siswa lain, 2) Siswa mendapat sekelompok. Pada saat langkah melempar bola
kesempatan untuk mengembangkan mungkin ada beberapa siswa yang tidak
kemampuan berpikirnya karena diberi mengikuti arahan guru ketika melempar bola.
kesempatan untuk membuat pertanyaan dan Triastuti Handayani, dkk (2017: 56)
menjawab soal, 3) Membuat siswa siap dengan menegaskan dalam pelaksanaan model
bernagai kemungkinan karena tidak tahu soal pembelajaran snowball throwing mengalami
yang dibuat temannya, 4) Siswa lebih telibat beberapa kendala salah satunya beberapa siswa
aktif dalam proses pembelajaran, 5) Pendidik yang kurang aktif hanya bermain, malas untuk
tidak terlalu repot membuat media bertanya dan kurang berpartisipasi dalam
pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasannya. Selain
menyampaikan materi, 6) Pembelajaran dari aspek siswa, hambatan penggunaan model
menjadi lebih efektif serta tujuan aspek pembelajaran snowball throwing juga
kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat dipengaruhi oleh guru. Guru yang tidak dapat
tercapai. mengkondisikan kelas dan tidak mengetahui
Kelemahan model pembelajaran model pembelajaran yang sesuai dengan
snowball throwing adalah 1) Memerlukan karakteristik siswa, maka pembelajaran dengan
waktu yang cukup panjang, kelas menjadi menggunakan model ini tidak berjalan sesuai
gaduh, 2) Kemampuan siswa dalam memahami yang diharapkan. Materi yang akan diajarkan
materi kurang, 3) Kelas sering gaduh karena juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan
kelompok dibuat oleh siswa sendiri, 4) Siswa penggunaan model pembelajaran snowball
kurang termotivasi untuk bekerjasama karena throwing, karena tidak semua materi bisa
tidak adanya penghargaan untuk kelompok, 5) menggunakan model pembelajaran ini.
Jika ketua kelompok dalam menyampaikan Dari beberapa kendala yang telah di
materi tidak sesuai dengan perintah guru tentu uraikan di atas, bentuk kelas atau kondisi kelas
menjadi penghambat bagi anggota yang mempunyai peran penting dalam kegiatan
lainnya untuk memahami materi, 6) Model ini belajar mengajar. Kondisi kelas dengan
sangat bergantung pada kemampuan siswa penataan meja kurang tepat untuk model
dalam memahami materi yang disampaikan pembelajaran ini maka pembelajaran tidak
oleh ketua (Jumanta Hamdayama, 2014: 161). berjalan lancar. Untuk mengatasi hal tersebut,
maka guru sebelum memulai pembelajaran
Kendala Model Pembelajaran Snowball harus memperhatikan posisi kelas atau
Throwing di Sekolah Dasar penataan meja serta sikap tegas guru dalam
Model pembelajaran snowball menertibkan siswa agar tetap aktif
throwing menuntut siswa untuk lebih aktif berpartisipasi sesuai dengan langkah
dalam proses pembelajaran serta membutuhkan pembelajaran, sehingga implementasi
partisipasi lebih banyak dari siswa agar model pembelajaran snowball throwing berjalan
pembelajaran snowball throwing dapat berjalan dengan lancar.
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah
ditetapkan. Ada beberapa hambatan yang Simpulan
dihadapai oleh guru dalam melaksanakan Model pembelajaran snowball
pembelajaran menggunakan model snowball throwing merupakan salah satu alternatif
throwing di sekolah dasar. Faktor yang model pembelajaran yang dapat membantu
mempengaruhi proses pembelajaran tidak guru dalam menciptakan suasana pembelajaran
sesuai dengan yang diinginkan. yang aktif dan menyenangkan. Dengan adanya
Beberapa kendala yang dihadapi berbagai inovasi model pembelajaran
dalam menggunakan pembelajaran snowball diharapkan dapat menciptakan pembelajaran
throwing yakni siswa yang bermalas-malasan yang aktif. model pembelajaran snowball
dan hanya bergantung dengan kelompoknya, throwing merupakan pembelajaran aktif yang
sebagian siswa dapat menuliskan pertanyaan menggunakan bola salju yang terbuat dari
sesuai dengan materi yang disampaikan oleh kertas yang dibuat seperti bola sebagai bahan
ketua kelompok, tetapi ada juga beberapa media siswa penyampaikan pendapat atau
siswa yang menuliskan pertanyaan yang tidak membangun pengetahuan siswa. Model
sesuai dengan materi yang dibahas. Selain itu, pembelajaran ini dilaksanakan dalam

Liza Ayu S etyaningsih |Implementasi dan Kendala Model Pembelajaran Snowball


203
kelompok sehingga siswa dapat saling bertukar
informasi materi yang diketahuinya. Triastuti Handayani, dkk. (2017). “Penerapan
Dalam pelaksanaannya model Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
pembelajaran ini terdapat beberapa kendala Snowball Throwing Terhadap Hasil
yang dialami oleh guru, jika guru dapat Belajar Peserta Didik,” Jurnal
mengatasi kendala tersebut maka proses Curricula. (Vol. 1 Nomor 1). Hlm. 56
pembelajaran akan berjalan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

Daftar Pustaka
Andi Prastowo. (2014). Pengembangan Bahan
Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
Praktik. Jakarta: Kencana.

Azis Saefuddin. (2014). Pembelajaran Efektif.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Daryanto. (2014). Pembelajaran Tematik,


Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum
2013). Yogyakarta: Penerbit Gava
Media.

Jumanta Hamdayama. (2014). Model dan


Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

Miftahul Huda. (2015). Model-Model


Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu
Metodis dan Paradigmatis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Khaidir Gultom. 2017. “Implementasi Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe
Snowball Throwing dalam Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar PKn
Siswa Kelas V SDN 366 Tegal Sari,”
Jurnal Guru Kita. (Vol 2 Nomor 1).
Hlm. 54-60

Kokom Komalasari. (2011). Pembelajaran


Kontekstual Konsep dan Aplikasi.
Bandung: PT.Refika Aditama.

Mastur. (2017). “Implementasi Kurikulum


2013 Dalam Pelaksanaan
Pembelajaran di SMP,” Jurnal Inovasi
Teknologi Pendidikan. (Vol. 4 Nomor
1). Hlm. 61-62.

Sa'dun Akbar, dkk. (2016). Implementasi


Pembelajaran Tematik di Sekolah
Dasar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Prosiding Seminar Nasional PGSD, 27 April 2019 | ISBN 978-602-6258-11-3


Peran Pedidikan Dasar dalam Menyiapkan Generasi Unggul di Era Revolusi Industri 4.0 204

Anda mungkin juga menyukai