Anda di halaman 1dari 10

Desain Kemasan Produk: Pengertian, Fungsi, Prinsip, manfaat dan Proses

Membuatnya

1. Pengertian Desain Kemasan Produk

Desain kemasan produk tampak seperti konsep yang sederhana, tetapi jelas
melibatkan lebih dari sekadar “wadah yang cantik”.
Desain produk kemasan adalah hubungan bentuk, struktur, bahan, warna, citra,
tipografi, dan informasi peraturan dengan elemen desain tambahan untuk membuat
produk agar cocok untuk dipasarkan.
Desain kemasan merupakan usaha kreatif dalam memproses suatu benda yang
nantinya berfungsi sebagai pembungkus atau wadah dari suatu produk. Proses
pembuatan desain mengacu pada rancangan untuk produk itu sendiri. Misalnya, bahan
dasar kemasan, warna, jenis font, sampai elemen grafisnya.
2. Fungsi Desain Kemasan
Secara umum, fungsi dari desain packaging produk adalah sebagai berikut:
 Media komunikasi tentang produk ke konsumen. Rincian tentang produk
biasanya tampil pada informasi produk sehingga konsumen lebih mudah membaca
sekaligus memahaminya. Citra produk juga dapat terlukis lewat visual yang ada pada
kemasan.
 Penentu identitas produk. Dalam hal ini, desain secara tidak langsung
mempengaruhi branding produk. Dalam sekali lihat, konsumen dapat mengetahui
identitas produk tanpa harus membaca semua info pada kemasan.
 Mewakili estetika produk. Kadang ada produk yang sebenarnya secara kualitas
biasa-biasa saja, tetapi mudah menjadi hits karena pengemasan yang menarik.
Desain menjadi kunci penting dalam faktor estetika untuk menjaring lebih banyak
konsumen.
 Brand image jangka panjang. Untuk memenangi persaingan bisnis yang ketat,
desain pada pengemasan produk haruslah kuat. Tujuannya adalah menjaga brand
image untuk waktu lebih lama. Tentu saja produsen perlu melakukan review desain
berkala, terutama jika ingin rebranding.

3. Manfaat Desain Kemasan Produk


1. Sarana Promosi ke Pelanggan
Salah satu alasan terpenting untuk mempertimbangkan bahan dan desain kemasan
produk Anda adalah pelanggan Anda.
Anda dapat menggunakan desain kemasan Anda untuk menarik pelanggan dan menarik
mereka agar mau membeli produk Anda.
Mengumpulkan informasi tentang target konsumen Anda dapat membantu menarik minat
membeli mereka dengan lebih baik.
Anda dapat membuat desain paket produk dengan mempertimbangkan pelanggan Anda
yang berbeda.

2. Menarik Empati Konsumen


Anda juga dapat menggunakan kemasan produk Anda untuk memanfaatkan emosi
tertentu yang membuat konsumen bisa berempati kepada produk Anda. Emosi dapat
mempengaruhi keputusan pembeli.
Misalnya, Anda ingin fokus pada pelanggan yang sadar kesehatan dan ramah
lingkungan.
Menggunakan lebih sedikit plastik dalam kemasan Anda hanyalah salah satu pilihan.
Anda juga dapat menggunakan pilihan warna dalam desain kemasan Anda.
 Warna hijau mengomunikasikan kedamaian, pertumbuhan, dan kesehatan. Ini sering
digunakan untuk merek makanan.
 Apakah Anda ingin membantu pelanggan Anda merasa senang dan optimis?
Pertimbangkan untuk menggunakan warna kuning sebagai gantinya.
 warna merah sangat bagus jika Anda ingin mempromosikan penjualan izin. Ini dapat
merangsang nafsu makan dan menciptakan rasa urgensi. Jika Anda sedang
mengemas produk makanan, pertimbangkan untuk menggunakan warna merah.
 warna ungu untuk produk anti penuaan atau untuk mempromosikan produk mewah.
Perusahaan pengemasan produk Anda dapat membantu Anda membuat pilihan
desain dengan mempertimbangkan psikologi warna.

3. Meningkatkan Kesadaran dan Pengakuan Merek


Konsistensi adalah kunci untuk membangun pengakuan merek. Pengenalan merek
terbukti penting bagi bisnis Anda.
Apabila konsumen membutuhkan produk atau layanan Anda, mereka akan mengingat
kemasan Anda yang berbeda.
Jika kemasan produk Anda kurang menarik, mereka mungkin tidak peduli. Mereka
mungkin kesulitan mengingat merek Anda jika kemasan Anda tidak unik.
Faktanya, warna khas untuk merek Anda dapat meningkatkan pengenalan hingga 80%.
Jika Anda tidak menghasilkan kesadaran merek, konsumen mungkin bahkan tidak
menyadari keberadaan bisnis Anda. Mereka bisa beralih ke pesaing Anda tanpa
menyadari ada pilihan lain: Anda!
Sementara itu, loyalitas terkadang bernilai 10 kali lipat dari pembelian awal.
Dengan kata lain, branding yang konsisten dan menonjol melalui kemasan produk Anda
dapat menguntungkan Anda.

4. Menjaga Kredibilitas Bisnis Anda


Anda juga dapat menggunakan kemasan produk untuk mengomunikasikan kredibilitas
Anda.
Jika kemasan Anda terlihat murah, mereka akan menganggap produk Anda juga murah.
Sebagai gantinya, Anda dapat menggunakan kemasan untuk menyampaikan nilai yang
dapat Anda tawarkan.
Fokus pada proposisi nilai unik produk Anda. Apa yang Anda berikan kepada pelanggan
yang tidak dapat mereka temukan di tempat lain?
Saat Anda membuat kemasan produk, berhati-hatilah untuk menghindari kesalahan
yang fatal. Kesalahan yang paling umum termasuk:
 Melebih-lebihkan kemampuan atau kinerja suatu produk
 Mematok harga yang tidak jelas
 Menghilangkan bagian-bagian penting dari informasi
 Meninggalkan kualifikasi dan pengecualian tidak jelas
 Tidak memiliki bukti yang diperlukan untuk mendukung klaim iklan
 Menyiratkan efek atau manfaat yang belum terbukti dengan nama produk

5. Membedakan Merk Anda dengan Merk Lainnya


Baik pelanggan berada di toko atau berbelanja online, mereka pasti akan mencari
sesuatu yang menonjol.
Kemasan produk Anda yang kreatif dan menarik dapat membantu membedakan merek
Anda. Anda akan lebih mudah menarik pembeli jika produk Anda menonjol.
Beberapa tren desain yang digunakan pemasar pada tahun 2022 meliputi:
 Kemasan otentik yang terinspirasi vintage
 Die-cuts dan pengungkapan produk
 Pola berulang
 Pola yang mempermainkan mata
 Ilustrasi yang menceritakan sebuah cerita
 Warna solid dan berani
 Gambar tinta (termasuk gambar anatomi dan teknik)
 seni rupa
 Maksimalisme terperinci
 Pemblokiran warna
 Foil kemasan selulosa yang dapat terdegradasi
 Desain ramah lingkungan
 Nama produk tebal
 Simetri sempurna
Anda tidak perlu mencoba memasukkan tren desain ini ke dalam bahan kemasan Anda
sendiri.
Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk bekerja dengan perusahaan pengemasan yang
berpengalaman. Mereka dapat membantu Anda menentukan tren mana yang relevan
dengan industri Anda.
Jangan lupa untuk mempertimbangkan nilai yang Anda tawarkan kepada pelanggan.
Berfokus pada nilai Anda yang berbeda adalah cara hebat lainnya untuk menonjol dari
keramaian. Bahkan bisa memberi Anda keunggulan kompetitif di industri.
Mendapatkan keunggulan kompetitif melalui pengemasan dan pemasaran Anda dapat
membantu Anda menarik lebih banyak pelanggan.

4. Prinsip dalam Desain Kemasan


Aturan-aturan ini wajib produsen lakukan jika ingin bersaing sehat dengan kompetitor
sejenis:
1. Kesederhanaan, Bukan Kompleks

Bentuk desain dan warna yang jelas jauh lebih menguntungkan produsen daripada desain
yang terlalu kompleks. Prioritaskan kesederhaan dalam desain, misalnya dari segi warna,
elemen, bahkan bentuk huruf. Pasalnya, produsen cuma punya waktu empat hingga lima
detik untuk menarik hati konsumen.

2. Kejujuran
Junjung tinggi kejujuran untuk konsumen. Maksudnya, gunakan visual gambar produk yang
sebenarnya, bukan yang memanfaatkan editing berlebihan sehingga produk tampak lebih
bagus.
Ingat, konsumen dapat sangat kecewa ketika visual produk pada kemasan ternyata tidak
sesuai atau bahkan jauh dari realita yang mereka terima. Melakukan ketidakjujuran pada
desain pengemasan dapat berujung pada menurunnya citra produk dan hilangnya
kepercayaan konsumen.
3. Autentik/Tidak Menjiplak

Akibat makin ketatnya persaingan dalam produk, tidak sedikit produsen memilih membuat
desain kemasan yang mirip dengan kompetitor. Tujuannya bisa jadi untuk mengecoh
konsumen saat hendak membeli. Strategi ini memang cukup efektif, apalagi jika kemiripan
nyaris sulit dibedakan dalam beberapa detik pertama.
Sayangnya, hal ini jelas tidak sejalan dengan prinsip desain. Sebuah desain harus autentik
alias tidak menjiplak. Gunakan prinsip ATM (amati, tiru, modifikasi) dalam merancang
sebuah desaih pengemasan. Berikan pembeda dan keunikan pada kemasan, bukan meniru
kemasan produk lain.
4. Unik dan Menarik

Sebelum membuat desain final, produsen mesti membayangkan penampakan produknya


saat dijejerkan dengan produk sejenis. Apakah produk tersebut terlihat lebih mencolok?
Apakah produk tersebut berpotensi membuat calon pembeli berhenti sejenak, lalu
mengambilnya?
Oleh sebab itu, sangat penting untuk membuat kemasan yang unik dan menarik. Nilai dari
keunikan ini dapat produsen ambil dari berbagai aspek, misalnya warna atau ilustrasi
produk pada kemasan. Sedot perhatian konsumen sejak awal melihat produk tanpa perlu
berpikir panjang untuk membelinya.
5. Food Safety

Dalam rancangan desain pengemasan, bahan packaging juga tidak boleh produsen
abaikan. Jauh sebelum membuat desain semenarik mungkin, produsen harus memilih
bahan pengemas yang menjamin keamanan konsumen. Artinya, bahan tersebut mesti
sudah masuk kategori food grade.

6. Kepraktisan
Anda juga dapat menjelajahi berbagai opsi pengemasan produk yang menawarkan
fungsionalitas dan kepraktisan tambahan kepada konsumen. Kemasannya bisa menjadi
sama berharganya dengan produk di dalamnya.
Misalnya, kemasan bertanggung jawab untuk melindungi produk. Anda dapat memastikan
produk dalam kondisi baik sebelum pelanggan membuka paket.

3.Adapun unsur-unsur yang harus ada di dalam kemasan produk


yaitu:
5. Kategori atau jenis produk
6. Merek
7. Varian : untuk produk yang menawarkan lebih dari satu pilihan
8. Manfaat fungsional: apa yang dilakukan produk
9. Alasan -untuk -percaya: mengapa konsumen harus menemukan manfaat fungsional
yang diklaim kredibel
10. Manfaat: bagaimana manfaat fungsional memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
11. Call to action : mengapa konsumen harus membelinya sekarang
12. Ukuran, berat, dan detail isi: informasi praktis yang perlu diketahui konsumen

4.Jenis-jenis Desain Kemasan Produk


a. Kemasan Primer
Kemasan primer adalah kemasan yang paling dekat dengan produk itu sendiri.
Pikirkan tentang sekaleng susu dimana kaleng dan label yang tertempel adalah
kemasan utama produk susu yang memudahkan pelanggan untuk membawa produk
tersebut.
b. Kemasan Sekunder
Kemasan sekunder adalah kemasan yang berisi beberapa produk dengan kemasan
primer.
Jadi, misalnya kaleng susu bisa diantar ke toko dalam kotak 12 bungkus, dengan merek
yang sesuai.
Kemasan sekunder akan membantu transportasi dan pengisian ulang; ini juga dikenal
sebagai unit penyimpanan stok , karena lebih mudah untuk menangani 12 kaleng susu
sekaligus.

c. Kemasan Tersier
Kemasan tersier adalah kemasan paling luar dari produk, juga disebut kemasan curah
atau transit.
Tujuan utamanya adalah hanya untuk melindungi dan mengantarkan barang dari titik A
ke titik B.
Misalnya, kotak karton polos namun kokoh atau palet kayu yang berisi dua puluh 12
kotak bungkus (kemasan sekunder).
Pelanggan jarang melihat kemasan tersier dan karena itu kemasan ini jarang
menyertakan merek atau desain apa pun.
Tahapan Proses Desain Kemasan Produk

Tahap 1: Persiapan
Seperti halnya setiap proyek yang perlu dipikirkan matang-matang, desain kemasan produk
juga harus dimulai dengan tahap persiapan.
Untuk memudahkan pekerjaan, Anda bisa memecah pekerjaan menjadi beberapa langkah
yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola:
1. Mendapatkan Semua Info dan Elemen yang Diperlukan dari Kemasan Produk
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengumpulkan semua informasi
yang dibutuhkan dalam proses pembuatan kemasan produk.
Terutama persyaratan teknis seperti ukuran, dimensi, detail manufaktur, dan sebagainya.
Sebagai perancang desain, Anda harus diberikan informasi ini oleh klien sebelumnya,
karena ini mempengaruhi proses desain.
2. Bertemu dengan Desainer dan Bekerja Sama dalam Brief
3. Mengenal Nilai Merek, Kehadiran Visual serta Buku Merek atau Panduan Gaya
4. Mengembangkan Konsep

Tahap 2: Desain Paket


Tentu saja, menyatukan rancangan, persyaratan, dan semua elemen teknis lainnya dengan
cara yang efisien bukanlah tugas yang mudah.
Namun, dedikasi, pemikiran kreatif, dan kerja keras pasti akan memberi Anda hasil terbaik.
Aspek unik dari desain kemasan adalah dieline.
Apa itu dieline? Ini adalah representasi 2D dari struktur kemasan 3D yang digunakan
sebagai cetak biru atau template untuk menerapkan karya seni dan manufaktur.
Dieline itu sendiri biasanya tidak dicetak pada produk akhir, itu hanya menunjukkan tata
letak dan panduan yang benar untuk pembuatannya.
Misalnya, tempat memotong garis, meletakkan lipatan, atau merekatkan kemasan Anda.
Contoh die line desain kemasan produk
Beberapa hal lain yang perlu diingat saat membuat desain kemasan yaitu:
 Mode Warna yang Benar. Pastikan untuk menggunakan CMYK atau Pantone (bukan
RGB ) karena keduanya adalah mode warna pigmen yang secara eksplisit digunakan
dalam pencetakan.
 Hirarki Informasi. Pertimbangkan urutan di mana pelanggan akan menerima informasi
dan apa hal pertama yang Anda ingin mereka perhatikan.
 Organisasi Lapisan. Dieline harus berada pada lapisan terpisah dari karya seni.
 Orientasi. Periksa kembali apakah gambar dan teks menghadap ke arah yang benar.
 Sematkan Gambar dan Teks Bergaris. Setiap gambar yang digunakan dalam desain harus
disematkan, dan setiap bidang uji harus digariskan agar tidak melewatkan aset dan font
apa pun saat mentransfer desain ke komputer lain.

Tahap 3: Persetujuan Desain Kemasan Produk


Salah satu tahap yang paling membosankan dan menegangkan adalah persetujuan desain
kemasan produk.
Desainer khawatir bahwa desain mereka akan ditolak dan klien khawatir karena tidak
memperhatikan kesalahan ketik atau kesalahan dan mengirimkan desain yang salah untuk
dicetak.
Untuk mengurangi risiko kesalahan, ada baiknya Anda memikirkan beberapa pertanyaan
berikut ini:
 Apakah desain Anda memenuhi semua tujuan yang ditetapkan dalam rancangan desain?
 Apakah desain Anda fungsional dan serbaguna?
 Apakah desain Anda bisa mencerminkan karakter produk?
 Apakah desain Anda mengikuti pedoman merek?
 Bagaimana tampilannya dan bagaimana desain pesaing bisnis Anda?

Tahap 4: Pracetak
Dengan karya seni yang berhasil disetujui, Anda sekarang siap untuk tahap selanjutnya dari
proses desain kemasan ke tahap pracetak.
Selama pracetak, model 2D desain Anda dicetak pada kemasan sebenarnya, membuat
prototipe, model 3D akhir, dan Anda dapat melihat apakah ada perubahan desain lebih
lanjut yang harus dilakukan.
Tahap ini merupakan gabungan dari tahap sebelumnya dan selanjutnya karena mencakup
pencetakan kemasan dan persetujuan karya seni tetapi dalam skala yang lebih kecil.
Untuk menghemat waktu, Anda dan klien memutuskan untuk melewati tahap pracetak dan
mengirim desain untuk produksi massa dan ternyata ada kesalahan ukuran font huruf. Dan
sekarang, Anda memiliki ratusan kotak yang rusak.
Itulah mengapa tahap pracetak sangat berharga, karena ini adalah cara bagi Anda untuk
memastikan bahwa semuanya persis seperti yang Anda inginkan sebelum desain masuk ke
produksi paket massal.
Jadi, apa saja yang perlu diperhatikan selama prepress?
 Reproduksi Warna dan Profil Pers ( ICC )
 Keselarasan Dielines
 Ukuran, Pola, dan elemen lain yang mungkin memengaruhi tampilan kemasan akhir.

Tahap 5: Pencetakan Kemasan Produk


Meskipun secara teknis ini bukan bagian dari proses desain karena semuanya sekarang
ditangani oleh kantor percetakan, kami memutuskan untuk memasukkan tahap ini untuk
menyelesaikan proses pengemasan dari awal hingga akhir dengan baik.
Di bawah ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan supaya desain kemasan
produk Anda menarik:

d. Riset
Desain kemasan dimulai dengan mengumpulkan informasi tentang produk seperti fitur,
manfaat, dan detail pembuatannya untuk membuat desain yang efektif. Ini juga
termasuk meneliti audiens target, preferensi mereka sehingga ini dan elemen penting
lainnya dapat tercermin dalam desain itu sendiri.

e. Pilih Bahan dan Bentuk yang Sesuai?


Pikirkan di mana produk Anda akan dijual dan apa yang diharapkan pelanggan.
Sebelum memilih bahan yang sesuai, semua elemen kunci produk harus diidentifikasi
dan keputusan dibuat yang sesuai dengan produk dan audiens yang dimaksudkan.

f. Desain harus Sederhana dan Pesannya Jelas


Desain yang sederhana dan harmonis jauh lebih efisien daripada desain yang
berantakan. Ingatlah bahwa Anda ingin menyampaikan pesan kepada pelanggan
secepat dan sejelas mungkin.

g. Perhatikan Siapa Target Pasar Anda


Tidak setiap desain cocok untuk setiap produk dan setiap audiens. Penting bagi
desainer untuk memahami target audiens dengan baik sebelum membuat kemasan..
h. Gunakan Gambar dan Grafis Berkualitas Tinggi
Salah satu elemen terpenting dari setiap desain adalah foto dan elemen desain.
Bayangkan berapa kali sehari setiap orang melihat gambar di jejaring sosial, televisi,
atau Internet.

i. Hindari Menggunakan Banyak Tulisan


Terlalu banyak teks membuat desain berantakan dan tidak terbaca, sehingga pesan
utama hilang dalam kekacauan dan dapat menyebabkan produk tidak terambil membeli
pelanggan.
Teks harus jelas, memberikan semua informasi yang diperlukan tentang produk. Nama
dan deskripsi singkat produk, slogan dan logo perusahaan adalah teks utama pada
produk.

j. Pilih Warna yang Tepat


Orang cenderung memperhatikan warna sebelum mereka memperhatikan hal lain.
Untuk alasan ini, penting untuk memberikan penekanan khusus pada pemilihan warna.
Warna dapat menarik perhatian, tetapi juga dapat menyampaikan pesan atau
menimbulkan reaksi emosional.

k. Gunakan Font yang Mudah Dibaca


Penggunaan font yang tepat dalam desain kemasan sangat penting. Pelanggan
memiliki keterbatasan waktu untuk membaca teks pada kemasan, oleh karena itu kami
ingin agar teks terlihat jelas namun sederhana sehingga mudah dibaca dari jarak jauh
dan cepat..

Anda mungkin juga menyukai