PENGEMASAN
Suatu proses pembungkusan, pewadahan atau pengepakan suatu produk dengan
menggunakan bahan tertentu sehingga produk yang ada di dalamnya bisa
tertampung dan terlindungi. Sedangkan kemasan produk adalah bagian
pembungkus dari suatu produk yang ada di dalamnya. Pengemasan ini merupakan
salah satu cara untuk mengawetkan atau memperpanjang umur dari produk-produk
pangan atau makanan yang terdapat didalamnya.
Tujuan Pelabelan
Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka
kemasan.
Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal hal
yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut, terutama hal-hal
yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik.
Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang
optimum.
Sarana periklanan bagi produsen.
Memberi rasa aman bagi konsumen.
1. Label tidak boleh mudah terlepas dari kemasannya. Warna, baik berupa gambar
maupun tulisan tidak boleh mudah luntur, pudar, baik karena pengaruh air,
gosokan, maupun sinar matahari.
2. Label harus ditempatkan pada bagian yang mudah dilihat.Software computer
yang biasanya banyak digunakan untuk melakukan desain seperti Corel Draw dan
Adobe Photoshop. Namun demikian masih ada software-software lainnya yang
dapat digunakan tergantung pada kebisaaan atau keahlian para desainernya.
Fungsi dan Kegunaan Pengemasan
1. Sebagai wadah; perantara produk selama pendistribusian dari produsen ke
konsumen.
2. Sebagai pelindung; kemasan di harapkan dapat melindungi produk yang ada di
dalamnya dari berbagai faktor penyebab kerusakan baik yang disebabkan oleh
faktor biologi, kimia maupun fisika.
3. Memudahkan pengiriman dan pendistribusian, dengan pengemasan yang baik
suatu produk akan lebih mudah didistribusikan.
4. Memudahkan penyimpanan. Suatu produk yang telah dikemas dengan baik akan
lebih mudah untuk di simpan.
5. Memudahkan penghitungan, dengan pengemasan jumlah atau kuantitas produk
lebih mudah di hitung.
6. Sarana informasi dan promosi
Penggolongan Kemasan
Klasifikasi kemasan berdasarkan frekuensi pemakaian :
Kemasan sekali pakai (disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah
dipakai
Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip), dan biasanya dikembalikan
ke produsen
Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen (semi
disposable), tapi digunakan untuk kepentingan lain oleh konsumen
Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk dengan
kemasan) :
Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk yang
di bungkusnya.
Kemasan sekunder, yang tidak bersentuhan langsung dengan produknya akan
tetapi membungkus produk yang telah dikemas dengan kemasan primer
Kemasan tersier dan kuartener yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan
primer atau sekunder.
Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan :
Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa adanya
retak atau patah.
Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan,
patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel.
Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan kemas yan memiliki sifat-sifat
antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku.
Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan :
Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara sempurna tidak
dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga selama masih hermetis wadah
ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi dan debu.
Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya
kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang
mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi.
Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan proses
pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas.
Klasifikasi kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai (perakitan) :
Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk yang
telah sempurna.
Wadah siap dirakit / wadah lipatan yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap
perakitan sebelum diisi.
Pengemasan
Pengemasan $pa8kaging* a0alah
semua kegiatan meran8ang 0an mempro0uksi1 a 0 a h u n t u k s e b u a h p r o 0 u k
. ! e m a s a n y a n g 0 i r a n 8 a n g 0 e n g a n b a i k 0 a p a t membangun ekuitasn
merek 0an men0orong penjualan. !emasan a0alah
bagian pertama pro0uk yang 0iha0api oleh pembeli 0an mampu menarik ataum e n y i n g k i r
k a n p e m b e l i . ! e m a s a n j u g a m e m p e n g a r u h i p e n g a l a m a n p r o 0 u k konsumen
0i kemu0ian hari.
Beberapa faktor mempunyai kontribusi terhadap semakin banyaknya penggunaan
kemasan sebagai alat pemasaran :
".
,-alayan
. Semakin banyaknya jumlah pro0uk yang 0 ijual ber0asarkan prinsip
s1alayan, kemasan yang efektif harus melaksanakan banyak tugas penjualan , menarik
perhatian, menggambarkan fitur pro0uk,
men8iptakank e y a k i n a n k o n s u m e n , 0 a n m e m b u a t k e s a n
k e s e l u r u h a n y a n g menyenangkan.(.
ekayaan konsumen
. Peningkatan kekayaan konsumen berarti
konsumen berse0ia membayar se0ikit lebih besar untuk kenyamanan, penampilan,kean0alan
, 0an gengsi kemasan yang lebih baik.%.
Perusahaan dan citra merek
. ! e m a s a n m e m p u n y a i a n 0 i l t e r h a 0 a p pengakuan segera terha0ap
perusahaan atau merek.
13
2.Di toko, kemasan merek 0apat men8iptakan efek papan iklan yang
mu0ah0ilihat.&.
Peluang ino#asi
. ! e m a s a n i n o A a t i f 0 a p a t m e m b a 1 a m a n f a a t b a g i konsumen0a
n laba rugi pro0usen. Perusahaan memasukkan bahan 0anfitur unik seperti lubang
0an bukaan yang 0apat 0isegel kembali.Dari perspektif perusahaan 0an konsumen,
kemasan harus men8apai sejumlah tujuan antara lain :
.!engidentifikasi
merek .!engekspresikan informasi deskriptif dan persuasif 0.!emfasilitasi
transportasi dan perlindungan produk 1 . ! e m b a n t u p e n y i m p a n a n d i r u m a h