Anda di halaman 1dari 15

DESAIN KEMASAN

(Laporan Praktikum Teknologi Pengemasan Dan Penyimpanan)

Oleh :

RAHMAD HIDAYAT
1810516210017
Shift 1

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengemasan disebut juga pembungkusan atau pengepakan, dan merupakan


salah satu cara pengawasan bahan hasil pertanian, kerana pengemasan dapat
memperpanjang unsur simpan bahan. Pengemasan adalah wadah atau
pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya
kerusakan–kerusakan pada bahan yang dikemas/dibungkusnya (Setyowati, 2000).
Kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat
yang dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya.
Berfungsi untuk memudahkan penanganan pangan saat hidup berpindah, fungsi
bertambah yaitu untuk memudahkan distribusi dan pengolahan saat mulai
menetap (Anggriani, 2010).
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau
jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing.
Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian
merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil
atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada
produk (Kotler dan Armstrong, 2001).
Desain kemasan produk akan menciptakan daya ingat terlebih pada
kesadaran merek produk tersebut yang akan tertanam di dalam benak konsumen
selamanya. Desain kemasan dapat berupa logo, simbol, maupun tulisan yang akan
mendorong konsumen untuk mengingat produk tersebut. Desain yang menarik
dan mudah diingat akan menambah nilai suatu produk di mata para konsumen.
Sehingga konsumen sudah mempunyai pilihan tersendiri apabila ingin membeli
suatu produk (Muharam et al, 2011).
Saat ini dunia perdagangan berada dalam suatu iklim persaingan yang
semakin ketat dan kompetitif. Sehingga semua produk dituntut untuk senantiasa
melakukan perbaikan, penyempurnaan dan terobosan. Pelaku bisnis baik kecil
maupun besar harus terus berupaya agar produk yang mereka hasilkan dan
tawarkan, selalu diinginkan, diterima dan dibeli oleh konsumen dalam jumlah
besar. Upaya yang dilakukan industri sebagai cara memenangkan persaingan
dalam menarik konsumen untuk membeli barang yang dihasilkan ternyata tidak
hanya dari ragam produknya tetapi juga dari disain kemasan yang ditampilkan
menyertai produk tersebut (Faridz, 2010).

Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengasah inovasi para mahasiswa


untuk mendesain suatu kemasan yang inovatif, menarik, mudah diguakan dan
harganya murah dari beberapa bahan kemasan.
TINJAUAN PUSTAKA

Seorangpakar di bidang pemasaran mengatakan bahwa teknologi telah


membuat packaging berubahfungsi, dulu orang bilang “Packaging protects what it
sells (kemasanmelindungiapa yang dijual).” Sekarang, “Packaging sells what it
protects (kemasanmenjualapa yang dilindungi).” Dengan kata lain, kemasan
bukan lagi sebagai pelindung atau wadah tetapi harus dapat menjual produk yang
dikemasnya. Banyak perusahaan melihat bahwa kemasan merupakancara yang
penting untuk mengkomunikasikan kepada konsumen dan menciptakan kesan
merek pada suatu produk dalam benak mereka (Belch & Belch, 2003).
Desain kemasan (packaging) merupakan salah satu strategi pemasaran
yang menjadi andalan para pemasar. Di Jepang contohnya, kemasan permen
memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen. Orang Jepang dikenal pintar
membuat desain kemasan yang bagus. Bahkan permen Jepang sering kali lebih
enak dilihat dari pada rasanya. Hal ini membuat kemasan menjadi suatu cara
untuk menarik perhatian konsumen. Kemasan sebagai Salah satu ujung tombak
pemasaran bukan sekedar bungkus, tetapi bagian dari consumer touching point
yang mengkomunikasikan positioning dan diferensiasi produk serta mampu
menciptakan impulse buying (Harminingtyas, 2013).
Menurut Fandy Tjiptono (2001), kegunaankemasanadalah :
1. Menggambarkan perhatian pada sebuah merk
2. Memisahkan merk dari kumpulan produk yang kompetitif pada point
pembelian
3. Menyesuaikan harga/nilai bagi konsumen
4. Menandakan/mengartikan berbagai fitur dan keuntungan merk
5. Memotivasi pilihan merk konsumen.
Menurut Shimp (2003), agar kemasan berfungsi dengan baik dan
mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen maka digunakan model
VIEW, sebagaiberikut:
1. Visibility (Visibilitas)
Terkait dengan kemampuan suatu kemasan untuk menarik perhatian pada
point-point pembelian. Tujuannnya untuk memiliki kemasan yang
menonjoldari yang lain di atasrak, sehingga menolong citra merek.
2. Information (Informasi)
Berhubungan dengan instruksi pemanfaatan produk, berbagai keuntungan
yang disebut slogan serta informasi tambahan yang dihadirkan pada atau di
dalam kemasan (seperti resep masakan dan berbagai promosi penjualan).
3. Emotional Appeal (Daya tarik emosional)
Kemampuan kemasan utnuk menimbulkan perasaan ingin atau suasana hati
mendukung. Membangkitkan perasaan tertentu (elegan, prestise, keceriaan,
senang, nostalgia, dll) melalui penggunaan warna, bentuk, material dan
lainnya.
4. Workability (Daya atau kemampuan untuk dikerjakan)
Beberapa masalah workability yang cukup menonjol :
a. Apakah kemasan itu melindungi isi produk ?
b. Apakah kemasan memfasilitasi kemudahan penyimpanan barang bagi
konsumen maupun pengecer ?
c. Apakah kemasan memudahkan kerja konsumen dalam mengakses dan
menggunakan produk ?
d. Apakah kemasan melindungi para pengecer terhadap kerusakan tak
disengaja atas jamahan konsumen dari pencurian?
e. Apakah kemasan ramah lingkungan? Untuk mengukur variabel
Menurut Simamora (2007), mengemukakan pengemasan mempunyai dua
fungsi yaitu :
1. Fungsi Protektif
Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transfortasi,
dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan
pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung resiko
pembelian produk rusak atau cacat.
2. FungsiPromosional
Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun
kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi,
perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna,
ukuran, dan penampilan.
BAHAN DAN METODE

AlatdanBahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah kertas, kaleng
kemasan polos, dan program corel draw.

Waktu dan Tempat

Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 4 April 2020 pada
pukul 09.50 WITA – Selesai. Praktikum kali ini dilaksanakan dirumah saya,
Muara teweh, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.

Prosedur Kerja

Prosedurkerjapadapraktikum kali iniadalahsebagaiberikut.

Ditentukan bahan kemasan, bahan yang akan dikemas,


dan didesain kemasanya

Diberi penjelasan bahan kemasan dan bahan yang akan


dikemas

Diberi alasan mengapa menggunakan bahan kemasan


tersebut untuk mengemas bahan yang sudah ditentukan

Dibuat desain kemasan dengan cara menggambarkan


bagian secara keseluruhan dan detil-detilnya

Diberi alasan yang tepat mengapa membut desain seperti


diatas

Dibuat desain kemasan dengan menggunakan bahan


kemasan yang telah ditentukan

Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum kali ini adalah:

No Unsur Penentuan Desain Grafis Alasan Memilih


1. Ilustrasi Model kemasan ini didesain dalam
bentuk botol plastik yang praktis dan
efisien sehingga dapat menarik
perhatian konsumen untuk membeli
produk tersebut, dikarenakan
biasanya konsumen tertarik dengan
kemasan-kemasan yang praktis
karena dapat memundahkan mereka
untuk membawa produk tersebut
kemansa saja dan mudah dalam
penyimpanan.

2. Warna Warna label kemasan dominan warna


merah dan sedikit hitam pada bagian
atas, warna merah ini disesuaikan
dengan produk yang dikemas yaitu
cabai merah bubuk. Warna merah
juga sering digambarkan tehadap
sesuatu yang berbau pedas sehingga
warna merah pada kemasan dapat
menarik konsumen untuk membeli
produk ini. Dan warna merah menjadi
sedikit hiasan agar warna merah
menjadi mencolok.

3. Huruf Desain huruf dibuat menarik dan


jelas agar dapat menarik perhatian
konsumen dan dapat dibaca dengan
jelas sehingga dapat membuat
pelanggan tertarik pada produk
tersebut dan membelinya
Pembahasan

Praktikum kali ini merupakan tentangdesain kemasan yang mana bertujuan


untuk mengasah inovasi para mahasiswa untuk mendesain suatu kemasan yang
inovatif, menarik, mudah digunakan dan harganya murah dari beberapa bahan
kemasan.
Desain kemasan merupakan identitas dari produk yang dibuat. Dari
kemasan, konsumen dapat mengetahui secara singkat maupun memperoleh
informasi tentang produk tersebut. Sehingga, dapat dikatakan jika pada saat
konsumen membeli sebuah produk yang pertama kali terlihat adalah kemasannya,
bukan produknya.
Desain kemasan dapat ditinjau dari dua sudut pandang-mengenai
perancangan struktur kemasan dan terkait grafis untuk mendukung informasi yang
disampaikan melalui kemasan (Durdev & Melatic, 2011). Sedangkan, dari segi
fungsi kemasan memiliki dua fungsi utama. Pertama, kemasan produk berfungsi
sebagai media untuk melindungi produk dari berbagai kemungkinan yang dapat
menjadi penyebab timbulnya kerusakan produk seperti cuaca, sinar matahari,
jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Kedua, kemasan juga berfungsi
sebagai alat untuk menyampaikan informasi mengenai produk yang bersangkutan.
Dalam masyarakat modern kemasan adalah elemen penting sebagai alat
pemasaran dan sebagai bagian integral dari identitas merek dagang (brand).
Kemasan memegang peranan untuk menjual barang dengan sendirinya, terutama
ketika dihadapkan dengan persaingan ketat dari berbagai produk. Menurut (Ardya,
2007:11) menyampaikan bahwa kemasan adalah alat pemasaran yang krusial,
karena kemasan adalah penjual tanpa suara (silent salesman). Kemasan adalah
faktor terakhir yang bisa mempengaruhi konsumen sebelum membuat keputusan
pembelian. Dengan demikian kemasan harus mampu menjadi media informasi,
baik secara verbal maupun secara visual. Informasi secara verbal antara lain
mencakupi komposisi produk (pada produk makanan atau minuman), informasi
halal, batas kadaluarsa dan sebagainya. Sedangkan informasi dalam bentuk visual
dapat ditampilan melalui tipografi, warna dan gambar. Tampilan grafis yang
memiliki nilai estetis dan memuat informasi yang memadai menjadi representasi
dari produk yang ditawarkan. Desain grafis pada label dan kemasan membentuk
kontak pribadi antara produsen dan konsumen serta dan menciptakan efek
psikologis tertentu pada individu.
Aspek grafis yang terdiri dari warna, tipografi dan gambar yanga ada
dalam kemasan memegang peranan penting dalam mempengaruhi keputusan
konsumen. Terdapat tiga elemen utama pada grafis kemasan, yaitu:
a) Teks
Tampilan teks yang memuat informasi dalam kemasan sebagian besar
ditentukan oleh pilihan font/tipografi. Tipografi pada kemasan umumnya
merupakan rangkaianalfabetis, menampilkan angka atau tanda baca atau
bodycopy yang memuat informasi mengenai produk. Peran tipografi dalam
desain kemasan menjadi penting karena potensinya yang mampu baik
menjadi elemen baca maupun elemen rupa (Lakoro, 2007). Bahkan tidak
jarang, desain grafis kemasan yang baik hanya mengandalkan elemen
tipografi saja. Pilihan tipografi yang tepat dapat berdiri sendiri tanpa grafis
atau elemen desain lain yang ditambahkan ke dalamnya. Hal yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan font adalah unsur keterbacaan visual.
b) Warna
Warna merupakan perangsang paling penting yang menciptakan daya tarik
visual. Studi marketing membuktikan bahwa manusia memiliki reaksi khusus
terhadap warna tertentu yang dapat mendorong persepsi bawah sadar serta
perilaku konsumen. Setiap warna memiliki dampak psikologis yang berbeda
dan kuat. Pemilihan warna pada kemasan sangat bergantung pada jenis dan
karakter produk. Pemilihan warna harus diperhitungkan dengan baik, karena
pilihan yang salah bisa menyampaikan pesan yang salah kepada konsumen
dan berakibat buruk pada keputusan pembelian (Durdev dan Melatic, 2011).
Ketika sebuah produk memiliki karakter warna yang kuat, maka produk
tersebut sudah memiliki modal untuk mempengaruhi persepsi konsumen dan
tampil menonjol dibandingkan dengan produk yang lain, karena persaingan
dalam pemasaran tidak hanya menyangkut kualitas namun juga persepsi
produk.
c) Elemen visual yang terdiri dari foto, ilustrasi, ornamen, dan sebagainya.
Karakter visual dapat dibangun dari perencanaan gaya visual yang baik. Gaya
visual juga dapat mejadi pembeda suatu produk dengan produk kompetitor.
Fungsi elemen visual seperti ilustrasi, foto atau ornamen adalah sebagai
penjelas informasi produk. Fungsi tersebut berkembang seiring dengan
perkembangan metodologi dalam komunikasi pemasaran dan pemahaman
terhadap brand. Ilustrasi, fotografi atau ornamen desain menjadi bagian dari
representasi produk sekaligus sebagai karakter visual yang ikonik dari produk
yang bersangkutan. Studi yang diakukan oleh Wang dan Chen (2007)
membuktikan bahwa ilustrasi kemasan memiliki pengaruh potensial pada
perilaku konsumen. Tingkat ketajaman dan kualitas rendering grafis yang
baik mendorong pengaruh yang paling positif karena berhasil mendorong
persepsi yang berkaitan dengan perasaan sukacita, kesenangan, kepuasan, dan
harapan. Berdasarkan temuan tersebut diketahui bahwa fotografi yang
disajikan dengan baik dalam kemasan dapat menampilkan representasi
produk, bahkan dapat mendorong sebuah produk tampak lebih baik daripada
aslinya.
Pada praktikum kali ini saya membuat label kemasan dan desain kemasan
untuk cabai bubuk merah. Didalam nya terdapat nama produk, label halal,
komposisi, cara pemakain, peratian,netto, kode produksi, tempat produksi, dan
label buang sampah pada tempatnya.
Warna label kemasan dominan warna merah dan sedikit hitam pada bagian
atas, warna merah ini disesuaikan dengan produk yang dikemas yaitu cabai merah
bubuk. Warna merah juga sering digambarkan tehadap sesuatu yang berbau pedas
sehingga warna merah pada kemasan dapat menarik konsumen untuk membeli
produk ini. Dan warna merah menjadi sedikit hiasan agar warna merah menjadi
mencolok.
Nama produk cabai merah bubuk ini adalah “TAMA”. Nama ini dipilih dari
nama seseorang, dan juga agar lebih mudah diingat oleh konsumen. Nama-nama
yang unik dan singkat akan membuat konsumen penasaran dan membelinya.
Terdapat komposisi produk, hal ini sangat penting saat ingin memproduksi
sebuah produk makanan sebagai identitas utama. Mengetahui komposisi dari
suatu produk merupakan hak konsumen. Dengan begitu konsumen dapat menilai
kualitas dari suatu produk.
Kode produksi merupakan kode yang menyatakan tentang batch produksi
dari produk pada saat pembuatan yang isinya tanggal produksi dan angka atau
hurup lainnya yang mencirikan dengan jelas produk tersebut dan kode produksi
berguna sebagai alat yang dapat menjelaskan tentang proses produksi makanan
yang diproduksi pada kondisi dan waktu tertentu. Kode produksi biasanya dapat
disertai dengan atau berupa tanggal produksi yang meliputi tanggal, bulan, tahun
pembuatan.
Keterangan berat bersih menggambarkan bobot atau volume produk yang
sesungguhnya. Apabila bobot produk berarti bobot produk yang sesungguhnya
tanpa bobot bahan pengemas.
Logo halal digunakan sebagai tanda bahwa produk tersebut aman di
konsumsi, dan sudah pernah diteliti dari proses pembuatan hingga pengemasan
aman untuk di konsumsi.
Nama perusahaan dan alamat produksi berguna sebagai nama perusahaan
yang membuat atau mengolah produk makanan tersebut dan dimana lokasi
produksi produk makanan tersebut.
Kemasan memiliki potensi yang besar untuk mendongkrak penjualan
produk bila aspek perancangannya memperhatikan elemen grafis yang telah
dijelaskan sebelumnya. Kemasan dapat meraih perhatian konsumen selama
beberapa detik, oleh karena itu hirarki visual yang perlu diperhatikan adalah
visibilitas merk, warna yang khas, dan elemen ilustrasi yang unik.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:


1. Desain kemasan sangatlah penting sebagai identitas sebuah produk.
2. Desain kemasan yang menarik akan menarik minat beli konsumen.
3. Desain kemasan dapat menambah nilai jual suatu produk.
4. Dalam label kemasan sangat penting untuk mencantumkan nama produk,
tanggal kadaluarsa, dan logo produk.
5. Desain kemasan harus memiliki unsur seperti teks, warna, dan elemen
(foto, ilustrasi, ornamen, dan sebagainya).

Saran

Saran dari praktikum kali ini adalah alangkah baiknya lebih


memperhatikan detail-detail yang hendak dilakukan. Untuk mencegah terjadi
adanya kesalahan pada saat memproses atau pembuatannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anggriani, Dewi. 2010. Identifikasi Kemasan Pangan. Supervisor Jaminan


Mutu Pangan Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor.
Bogor.

Ardya, O. 2007. Concept "Mengenal Kemasan yang Ideal", Vol.03 Edisi 18.
Subur Printing. Jakarta.

Belch, George E. & Michael A. Belch. 2003. Advertising and Promotion: An


Integrated Marketing Communication Perpective. McGraw-Hill. New York.

Durdev, P. B. & Maletic, V. 2011. Visual Impact of Graphic Information in the


Package. Proceedings of Informing Science & IT Education Conference
(InSITE.

Faridz, Raden. 2010. Agrointek. Analisis Faktor-faktor Perubahan Desain


Kemasan terhadap Nilai Jual Abon Ikan (Kasus UD PRANSPUL,
Kecamatan Sepulu, Bangkalan). Vol. 4 No. 2.

Harminingtyas, R. 2013. Analisis Fungsi Kemasan Produk Melalui Model View


Dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk
Rokok Kretek Merek Dji Sam Soe Di Kota Semarang.Jurnal STIE
Semarang.Vol. 5.No. 2. pp. 1-18.

Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2001.Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi


Kedelapan. Jakarta. Erlangga.

Lakoro, R. 2007. Studi Komunikasi Visual pada Kemasan Makanan Ringan.


http://personal.its.ac.id/files/ pub/2002-ramok Riset Ilustrasi Kemasan jurnal
IDEA.pdf (diakses 7 April 2019)

Muharam, Ashari Satrio & Sofian, Syuhada Dr. H. 2011. Jurnal. Analisis
Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan terhadap BRAND
AWARENESS dan Dampaknya pada Minat Beli Konsumen. Universitas
Diponegoro

Tjiptono, F. 2001. Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku Konsumen.


BPFE. Yogyakarta.

Setyowati, K. 2000. Pengemasan 1. Departemen Teknologi Industri. Yogyakarta.

Simamora, H. 2007. ManajemenSumberDayaManusia. STIE YKPN. Yogyakarta.


Shimp, A.T.2003.Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikas
Pemasaran. Terpadu, Jilid I ( edisi 5). Erlangga. Jakarta.

Wang, R W.Y. & Chen, W C. 2007. The Study on Packaging Illustration Affect
On Buying Emotion. Proceeding. International Association of Societies and
Design Research, Hong Kong Polytech University.

Anda mungkin juga menyukai