Anda di halaman 1dari 8

PEMANFAATAN SENI ANYAMAN BAMBU

UNTUK MENGEMAS PRODUK


DODOL AL-BAROKAH

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN I

DI SUSUN OLEH :
NAMA

NIM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


STIE RAJAWALI PURWOREJO
2016

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara yang memiliki budaya yang sangat beranekaragam, ini
merupakan daya tarik tersendiri yang dimiliki Indonesia. Kebudayaan yang timbul merupakan
kebudayaan yang diturunkan secara turun temurun, yang dapat dikatakan sebagai kearifan lokal,
kebudayaan yang terdapat di Indonesia memiliki karakter yang berbeda sesuai adat dan aturan
yang berlaku di masyarakat, Salah satu tradisi budaya yang telah berkembang secara turun
temurun yaitu adalah kerajinan anyaman, anyaman merupakan suatu produk yang dihasilkan dari
kegiatan mengatur bilah-bilah seperti pandan, bambu, dan bahan lainnya tindih menindih atau
silang menyilang.
Seni anyam sudah ada sejak dahulu kala, hingga sekarangpun masih akrab dalam
kehidupan masyarakat. Bahkan hampir di seluruh nusantara terdapat home industri pengrajin
barang anyam-anyaman. Maka bisa dikatakan seni anyam termasuk kategori warisan budaya
yang harus dilestarikan.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
a. Apa pengertian seni anyaman bambu
b. Apa pengertian pengemasan produk
c. Persyaratan bahan kemas
d. Desain Kemasan
e. Teknik - teknik untuk menganyam dan contoh - contoh anyaman bambu
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah :
a. Mengetahui pengertian anyaman bambu
b. Sebagai tugas manajemen pemasaran I
c. Mengetahui proses pembuatan anyaman bambu untuk kemasan / bungkus suatu produk

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Seni Anyaman


Seni anyam sudah ada sejak dahulu kala, hingga sekarangpun masih akrab dalam
kehidupan masyarakat. Bahkan hampir di seluruh nusantara terdapat home industri pengrajin
barang anyam-anyaman. Maka bisa dikatakan seni anyam termasuk kategori warisan budaya
yang harus dilestarikan.
Seni anyaman adalah proses menyilangkan bahan-bahan dari pada tumbuh-tumbuhan
untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan. Bahan-bahan tumbuhan yang boleh
dianyam ialah lidi, rotan, bambu, akar, buluh, pandan, dan sebagainya. Bahan ini biasanya
mudah dikeringkan dan lembut.
2.

Pengertian Pengemasan
Strategi pemasaran bisnis memang tidak pernah ada matinya. Sampai hal hal kecil pun

ternyata dapat dijadikan sebagai strategi untuk mengembangkan sebuah bisnis. Salah satu contoh
hal kecil yang sangat berpengaruh terhadap pemasaran adalah kemasan produk. Tidak semua
pelaku bisnis menyadari bahwa kemasan produk yang mereka tawarkan ternyata memberikan
pengaruh besar terhadap angka penjualan produk mereka. Apalagi para pelaku usaha kecil yang
saat ini banyak bermunculan, mereka hanya fokus untuk menciptakan suatu produk namun tidak
memperhatikan kemasan produk yang digunakannya. Kemasan yang sering digunakan hanyalah
kemasan plastik biasa yang tidak berbeda dengan pelaku bisnis lain.
Sebagian besar alasan para konsumen saat memilih produk, sebab mereka tertarik dengan
kemasan produk yang unik dan menarik. Jika para konsumen telah tertarik dengan kemasan
produk yang Anda tawarkan, peluang usaha Anda untuk meraih kesuksesan pun telah di depan
mata. Karena Anda telah berhasil memberikan kesan pertama yang menarik bagi para konsumen
untuk lebih loyal terhadap produk tersebut, sehingga tidak diragukan lagi bahwa peningkatan
angka jual pun juga akan dialami usaha ini.
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi
siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau
pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang
ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan,
getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau
produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan,
pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai

perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu
diperhatikan dalam perencanaannya.
3.
Persyaratan Bahan Kemas
Dalam menentukan fungsi perlindungan dari pengemasan, maka perlu dipertimbangkan
aspek-aspek mutu produk yang akan dilindungi. Mutu produk ketika mencapai konsumen
tergantung pada kondisi bahan mentah, metoda pengolahan dan kondisi penyimpanan.
Dengan demikian fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan,
pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/ penumpukan.
b. Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar, misalnya perlindungan dari
udara panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing, benturan/tekanan mekanis,
kontaminasi mikroorganisme.
c. Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi, informasi dan
penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapatkan
perhatian.
d. Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran
masyarakat dan tempat tujuan pemesan.
e. Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada,
mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.
Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut maka kemasan harus memiliki
sifat-sifat:
Kebal terhadap udara (oksigen dan gas lainnya).
Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia) sehingga
dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas.
Kedap air (mampu menahan air atau kelembaban udara sekitarnya).
Kuat dan tidak mudah bocor.
Relatif tahan terhadap panas.
Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah
4. Desain Kemasan
Desain merupakan seluruh proses pemikiran dan perasaan yang akan menciptakan
sesuatu dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Desain adalah konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, kegunaan
dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk. Penampilan yang baik dari
kemasan dapat meningkatkan penjualan dari produk yang dikemas. Pengemasan produk
memegang peranan yang penting. Berdasarkan pengamatan, banyak konsumen memilih satu
jenis produk setelah melihat kemasannya. Hal ini dapat terjadi jika kemasan tersebut

memberikan informasi yang cukup

bagi calon pembeli, serta mempunyai desain yang menarik

pembeli.
Perkembangan industri yang pesat menyebabkan kemasan menjadi faktor yang penting
dalam pengangkutan dan penyimpanan barang-barang sesuai dengan perkembangan pasar lokal
menjadi pasar nasional bahkan internasional. Pendapatan atau kemakmuran yang berkembang
seiring dengan perkembangan industri, pada akhirnya menyebabkan konsumen dihadapkan pada
pilihan yang beragam dari produk-produk yang bersaing untuk memperebutkan pasar. Hal ini
mendorong pengusaha untuk mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu dengan memperkenalkan
konsep

branding untuk membangun personalitas produk yang dapat dikenali konsumen.


Brand atau merk adalah nama, simbol, desain grafis atau kombinasi di antaranya untuk

mengidentifikasi produk tertentu dan membedakannya dari produk pesaing. Nama brand yang
dicetak dalam kemasan dapat menunjukkan citra produsen dan kualitas produk tertentu. Saat ini
fungsi kemasan tidak hanya sebagai wadah untuk produk, tetapi sudah bergeser menjadi alat
pemasaran. Pasar swalayan dan supermarket juga sudah berkembang dengan pesat, sehigga
desain pada kemasan produk juga semakin berkembang. Hal ini disebabkan karena pada pasar
swalayan , kemasan dapat berfungsi sebagai wiraniaga diam yang dapat menjual suatu produk,
dan perbedaan dalam bentuk dan dekorasi kemasan berpengaruh besar terhadap penjualan.
5.
Bahan dan alat pembuatan kemasan dari anyaman bambu
Bahan baku yang dipakai:
a. Bambu yang belum tua ( bahan baku utama )
b. Pewarna ( kimia/alami )
c. Bahan pendukung lain ( tergantung kebutuhan )
Alat-alat yang dipakai
a. Golok
b. Gergaji
c. Pisau raut
d. Gunting
e. Dll.
6. Proses / Teknik Pembuatan dan hasil dari anyaman bambu
Bambu yang sudah ditebang, penebangannya disesuaikan dengan kebutuhan dan usia
tebang antara 7-9 bulan (satu tahun pun masih terpakai). Berikut proses/teknik pembuatannya:
Diawali dari pemotongan bambu, kemudian di belah sehingga menjadi bilahan-bilahan kecil.
Di irat, kurang lebih setipis kertas sampul.
Hasil irattan lalu dijemur, setelah kering lalu 1 lembar irattan tadi dibagi dua/tiga.
Setelah di keringkan kemudian sebagian diwarnai dengan cara di rebus di air yang sudah
masak yang sudah di campur dengan pewarna,kemudian di tiriskan dan sebagian lagi tidak
di warnai/natural.

Barulah dianyam sesuai kebutuhan dan motif.


Contoh Urutan Pembuatan Tas untuk kemasan dari anyaman bambu:
a. Tahap pertama, kondisi masih dalam wujud iratan

b. Tahap kedua, Kondisi Sudah di anyam

c. Tahap ketiga, Sudah siap untuk mengemas atau membungkus

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
a. Keberhasilan pemasaran suatu barang, tidak hanya ditentukan oleh mutu barang serta
usaha promosi yang dilakukan, tetapi juga dalam upaya yang sama oleh mutu dan
penampilan kemasan itu sendiri.
b. Penampilan yang baik dari kemasan dapat meningkatkan penjualan dari produk yang
dikemas.
c. Faktor-faktor penting dan persyaratan desain kemasan :
Mampu menarik calon pembeli, Menampilkan produk yang siap jual, Informatif dan
komunikatif, Menciptakan rasa butuh terhadap produk.
d. Pemanfaatan seni anyaman bambu untuk mengemas suatu produk dan juga bisa
digunakan untuk sovenir.
2. SARAN
Untuk pelaku usaha kecil menengah diharapkan lebih mengenal lagi bahwa kemasan
dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di

dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan,
getaran), selain itu kemasan yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan nilai jual.

Anda mungkin juga menyukai