KEMASAN PRODUK
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong
penjualan. Kemasan ialah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik
atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk
dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang.
Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan
model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk
sejenis dalam pasar yang sama.
Pengertian Kemasan Menurut Para Ahli
Menurut Kotler (1995 : 200)
Pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai
sebuahproduk.
Swatha mengartikan (1980 : 139)
Pembungkusan (packaging) adalah kegiatan-kegiatan umum dan perencanaan barang yang
melibatkan penentuan desain pembuatan bungkus atau kemasan suatu barang.
Menurut Saladin (1996 : 28)
Kemasan adalah wadah atau bungkus. Jadi beberapa pendapat para ahli tersebut dapat di
simpulkan kemasanadalah suatu kegiatan merancang dan memproduksi bungkus suatu barang
yang meliputi desain bungkus dan pembuatan bungkus produk tersebut.
Fungsi Kemasan
Adapun banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka
menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, akan tetapi jauh lebih luas
dari pada itu.
Menurut Winardi (1993 : 203) fungsi kemasan adalah :
Physical Production yakni melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan
sebagainya.
Barrier Protection yakni melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu dan sebagainya.
Containment or Agglomeration yakni benda-benda kecil biasanya dikelompokkan
bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
Information transmission yakni informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur
ulang atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
Reducing Theft yakni kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara
fisik “menunjukkan tanda-tanda pembukaan” sangat membantu dalam pencegahan
pencurian paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-
pencurian.
Conveniece yakni fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan,
penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
Marketing yakni kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong
calon pembeli untuk membeli produk.
Jenis-Jenis Kemasan
Berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis yakni:
Kemasan primer
yakni bahan kemas langsung mewa dari bahan pangan “kaleng susu, botol minuman, dll”.
Kemasan sekunder
yakni kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti
misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan
yang dibungkus dan sebagainya.
Kemasan tersier
dan kuarter yakni kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau
identifikasi, kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama
pengangkutan.
Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis yakni:
Kemasan siap pakai
yakni bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar
dari pabrik. Contohnya ialah wadah botol, wadah kaleng dan sebagainya.
Kemasan siap dirakit
yakni kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian misalnya
kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas,
foil atau plastik.
1. Dari sejumlah besar bahan kemasan yang tersedia bahan manakah yang paling baik
digunakan untuk menonjolkan wajah produk yang dihasilkan.
2. Warna, desain, bentuk serta ukuran-ukuran kemasan yang harus digunakan.
3. Rancangan sebuah kemasan yang dapat mempermudah penggunaan produk oleh
konsumen.
4. Apakah dapat di rancang sebuah kemasan di lihat dari fungsi sehingga kemasan itu dapat
dipakai untuk tujuan lain setelah barang yang adadalam kemasan itu habis dikonsumsi.
5. Pertimbangan perancangan kemasan untuk momen tertentu misalnya untuk hadiah ulang
tahun dan momen tertentu lainnya.
Bahan Kemasan
Bahan yang dipergunakan untuk membuat kemasan akan sangat berpengaruh terhadap desain
dan bentuk kemasan yang akan dibuat sekaligus berpengaruh terhadap kemasan produk yang
dikemas, misalnya: suatu produk yang berupa cairan tidak akan aman atau dapat dikemas dalam
bentuk kertas, produk-produk yang tidak tahan terhadap sinar ultra violet, tidak akan baik bila
dikemas dalam plastik atau kaca transparan.
Menurut Syarief dan Irawati (1988:35) membagi kemasan menjadi beberapa golongan sebagai
berikut:
Gelas
Mudah Pecah, transparan (sehingga tidak cocok untuk produk yangtidak tahan pada sinar ultra
violet).
Metal
Biasanya dibuat dari alumunium. Kemasan dari logam mempunyai kekuatan yang tinggi
sehingga cocok untuk mengemas produk-produk yang membutuhkan kemasan yang muat,
misalnya: untuk mengemas produk yang membutuhkan tekanan udara yang cukup ini untuk
pendorong keluarnya produk tersebut dari kaleng kemasannya.
Kertas
Kemasan dari kertas ini tidak tahan terhadap kelembaban dan air jadi mudah rusak, jadi kemasan
kertas tidak cocok untuk mengemas produk-produk yang memiliki kadar air tinggi atau dalam
keadaan cair.
Plastik
Kemasan ini dapat berbentuk film, kantung, wadah dan bentuk lainnya seperti botol kaleng,
stoples dan kotak. Penggunaan plastic sebagai kemasan semakin luas karena ongkos produksinya
relative murah, mudah dibentuk dan dimodifikasi.
2. Bentuk
Bentuk kemasan disesuaikan dengan produknya pertimbangan yang digunakan adalah
pertimbangan mekanis, kondisi penjualan, perkembangan penjualan, pemejangan dan cara-cara
penggunaan kemasan tersebut.
1. Mengandung keaslian
2. Mudah dibaca atau di ucapkan
3. Mudah di ingat
4. Sederhana dan ringkas
5. Tidak mengandung konotasi yang negative
6. Tidak sulit digambarkan
4. Ilustrasi
Merupakan alat komunikasi sebuah kemasan bahasa universal yang dapat menembus rintangan
perbedaaan bahasa. Ilustrasi ini termasuk fotografi dan gambar-gambar untuk menarik
konsumen.
5. Topografi
Topografi adalah teks pada kemasan yang berupa pesan-pesan kita untuk menjelaskan produk
yang di tawarkan sekaligus menyerahkan konsumen untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan
harapan produsen.
6. Tata letak
Tata letak adalah paduan semua unsur garfis meliputi warna, bentuk, merek ilustrasi, topografi,
menjadi suatu kesatuan baruyang disusun dan di tempatkan pada halaman kemasan.
1. Keseimbangan
2. Titik pandang dengan menjadikan satu unsur yang paling menarik
3. Perbandingan ukuran yang serasi
4. Tata urutan alur keterbatasan yang sesuai
Daya Tarik Praktis
Daya tarik praktis ini merupakan efektifitas efesiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada
konsumen maupun distributor atau pengecer.
Etika Kemasan
Dalam menentukan kebijakan dalam pengemasan suatu produk produsen hendaknya
memperhatikan etika pemasaran McCharty (1993:199-202) yaitu dengan membuat kemasan
yang dapat di pertanggung jawabkan secara sosial misalnya dengan membuat kemasan yang
dapat didaur ulang atau kemasan yang dapat dipakai kembali sehingga tidak merusak
lingkungan. Disamping itu produsen dalam kemasannya harus mencantumkan tanggal
kadaluwarsa produk tersebut agar konsumen tidak di rugikan oleh barang-barang yang tidak ia
perlukan dan berbahaya bagi merek dan perlu juga di cantumkan tentang informasi harga barang
tersebut pada konsumen produk tersebut.