Anda di halaman 1dari 6

Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh perusahaan untuk

pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya generasi dan pengembangan ide-ide
yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke produk-produk baru.

fungsi kemasan dalam sebuah produk

1) melindungi dan mengawetkan produk ,

melindungi produk dari benturan dg benda disekitar produk , melindungi dari kotoran atau mikroba

2) sebagai identitas produk

3) sebagai wadah agar produk tidak tercecer terutama untuk produk yg berupa cairan

4) meningkatkan efisien / memudahkan dalam perhitungan

5) memberi kenyamanan bagi pemakai

6) menambah daya tarik konsumen

7) sarana informasi atau iklan

8) memperluas pemasaran

9) melindungi produk" lain disekitar produk tersebut , maksudnya , misal produk itu bahan kimia
berbahaya , kemasan bisa melindungi produk lain yg berdekatan dg produk tersebut
Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan
elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan
untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan
membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33).

Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah
atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi
kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga
produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran
(Rangkuti, 2010:132).

Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan.
Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau
menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat
merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik
pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain
yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.

Fungsi Kemasan

Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka menganggap
bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas dari pada itu. Simamora
(2007) mengemukakan pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu:

1. Fungsi Protektif

Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang
semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus
menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.

2. Fungsi Promosional

Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan
sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi
konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.

Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran,
yaitu :
Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana kemasan
harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh
yang mendukung produk.

Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan,
ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.

Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang
dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk.

Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi
keuntungan bagi produsen.

Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai
berikut:

Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan adalah untuk
mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan
penempatan.

Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan
memperkuat citra produk.

Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk dengan menarik
perhatian dan mengkomunikasikannya.

Tujuan Kemasan

Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya.

Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya.

Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket
untuk efisiensi transportasi dan penanganan.

Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau
membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik (menunjukkan
tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk
memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian.

Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan,
pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.

Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk
membeli produk.

Jenis-jenis Kemasan

Berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman,
dll).

Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya,
seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang
dibungkus dan sebagainya.

Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau
identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.

Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai.
Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.

Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh
konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh
pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.

Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain
di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.

Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak
keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian,
misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil
atau plastik.

Tahap 1 – Menjelajahi ide

Sebagai seorang Product Manager tugas awal Anda adalah menciptakan sebuah ide untuk kemudian
dibuat menjadi sebuah produk. Ketika ide telah ada, Anda sebagai PM wajib untuk memberikan
penjelasan hingga gambaran yang jelas kepada anggota tim. Mulai dari rencana, skema hingga strategi
sebelum tahapan lanjutan dilakukan. Tumbuhkan komitmen dari anggota tim yang terlibat, demi
menciptakan produk yang berfungsi dengan baik.

Tahap 2 – Mengurai masalah

Langkah selanjutnya yang wajib untuk dilakukan adalah menguraikan masalah demi mendapatkan solusi
yang tepat. Mulai dari mengumpulkan data, membuat kerangka hingga menentukan tengah waktu
untuk produk. Dalam tahap ini biasanya akan lebih ‘chaos’ karena tahap ini yang bakal menentukan
langkah paling tepat yang akan diambil oleh Anda sebagai PM bersama dengan anggota tim. Untuk itu
lakukan koordinasi dan konsolidasi yang tepat sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

Tahap 3 – Membuat desain produk

Tahap berikut ini biasanya sudah tersusun dengan jelas desain seperti apa yang akan dibuat oleh
anggota tim. Tugas Anda sebagai PM di sini adalah memastikan desain tersebut sesuai dan tentunya
berfungsi dengan baik. Lakukan pengecekan serta pengawasan secara rutin kepada anggota tim yang
terlibat, pastikan desain tersebut telah melalui validasi. Tahap ini biasanya masalah atau kendala akan
muncul, untuk itu Anda sebagai PM dan anggota tim harus lebih cerdas menentukan solusi yang paling
tepat terkait masalah yang bakal dihadapi.

Tahap 4 – Pembuatan

Seiring berjalannya waktu, tidak terasa deadline akan segera tiba, tahap berikut ini akan menjadi
penentu seberapa besar keberhasilan akan diraih. Lakukan proses pembuatan secepat mungkin, agar
Anda bisa menghemat waktu dan tenaga. Tentunya pembuatan bisa dilakukan setelah tahap
sebelumnya telah dilalui dengan baik. Lakukan komunikasi yang lancar dengan anggota tim, karena
biasanya pada tahap ini kreativitas akan lebih sulit untuk didapatkan karena proses yang ada.

Tahap 5 – Penyelesaian

Tahap yang satu ini tentunya bakal menjadi penentu apakah produk berfungsi dengan baik, diterima
oleh target pasar atau tidak. Sebagai PM Anda wajib untuk memberikan penghargaan serta apresiasi
kepada anggota tim yang terlibat, apakah hasilnya bakal berakhir baik atau tidak, terima semua respon
yang ada. Karena tahap akhir menjadi pembuktian kerja keras anggota tim yang telah mewujudkan ide
awal Anda sebagai PM.

Modifikasi produk Cara mengubah bentuk sebuah benda dari yang kurang menarik menjadi lebih
menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya

Anda mungkin juga menyukai