Anda di halaman 1dari 14

Konsep Desain/Prototype Dan

Kemasan Produk Barang/Jasa


Sri Lestari P
Bab IV
A. Pengertian Kemasan/Desain


Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra,
tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat
dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim,
mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar
(Klimchuk dan Krasovec, 2006:33).
B. Pengertian Prototype

 Prototype adalah proses pembuatan model sederhana software
yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pe
ngujian awal.
Prototype memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi se
lama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangk
at lunak yang akan di buat.
C. Tahapan - Tahapan Prototyping

• Pengumpulan kebutuhan.
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
 • Membangun prototyping.
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada pen
yajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
• Evaluasi protoptyping.
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping
yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka l
angkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1,
2 , dan 3.
 • Mengkodekan system.
Dalam tahap ini prototyping
yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
• Menguji system.
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu se
belum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis
Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
 • Evaluasi Sistem.
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharap
kan . Juka ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
• Menggunakan system.
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
D. Kelebihan Metode Prototype

 • Menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
• Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
• Pelanggan / klien berpartisipasi aktif dalam pengenbangan sistem, sehingga hasil perangkat lunak 
mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
• Komunikasi yang baik antaral pelanggan dan pengembang.
• Pengembang dapat lebih mudah dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
E. Kekurangan Metode Prototype


• Proses perencangan dan analisi terlalu singkat.
• Biasanya Kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.
• Pengembang kadang-
kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak 
relevan dan algoritma yang tidak efisien.
F. Jenis-jenis Kemasan


• Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu,
botol minuman, dll). 
• Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok
kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu
untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
• Kemasan Tersier, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau
identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama
pengangkutan.
G. Fungsi Kemasan


• Fungsi Protektif. Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana
transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan
pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk
rusak atau cacat.
• Fungsi Promosional. Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk.
Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi,
perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan
penampilan.
Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai
satu alat pemasaran, yaitu :

 • Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan,
dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan
memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk. 
 • Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan,
penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik. 
 • Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari
kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali
perusahaan atau merek produk.
 • Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen
dan juga memberi keuntungan bagi produsen.
H. Tujuan Kemasan 

 • Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan
sebagainya. 
 • Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya. 
 • Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama
dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
 • Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur
ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
 • Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik
(menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian.
Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian. 
 • Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan,
penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali. 
 • Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon
pembeli untuk membeli produk.

Anda mungkin juga menyukai