Anda di halaman 1dari 13

“MAKALAH”

“KEAMANAN KEMASAN PANGAN”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Sanitasi Industri Pangan
Dosen Pengampu : Asniwati Zainudin

Disusun Oleh:
Zihan Sulistiawati Daud
(P2322004)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan dan menyusun makalah tentang “keamanan
kemasan pangan” Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sanitasi Industri Pangan
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Gorontalo, 15 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
i
DAFAR ISI................................................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................
1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................
2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................
2
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................
2
BAB 2 PEMBAHASAN ..........................................................................................
3
2.1 Bahan Kemasan yang Aman.........................................................................
3
2.2 Teknologi Pengemasan yang Aman..............................................................
4
2.3 Regulasi dan Standar Keamanan Pangan.....................................................
5
2.4 Inovasi dan Pengembangan Kemasan Aman................................................
6
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................
8
3.1 Kesimpulan...................................................................................................
8
3.2 Saran.............................................................................................................
8

ii
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keamanan kemasan pangan adalah aspek krusial dalam industri makanan yang
memastikan produk makanan tetap aman, terjaga kualitasnya, serta melindungi
dari kerusakan atau kontaminasi selama proses produksi, distribusi, penyimpanan,
dan konsumsi. Dalam konteks ini, kemasan pangan tidak hanya berfungsi sebagai
wadah untuk produk, tetapi juga sebagai lapisan pertahanan terhadap bahaya
eksternal yang dapat memengaruhi keselamatan pangan.
Pentingnya keamanan kemasan pangan tidak hanya terbatas pada melindungi
produk dari kerusakan fisik atau pencemaran, tetapi juga dalam mencegah
perubahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Kemasan yang
tidak memadai atau tidak sesuai dapat mengakibatkan kontaminasi silang,
oksidasi, atau perubahan kimiawi lainnya yang dapat merusak kualitas pangan.
Berbagai faktor seperti bahan kemasan, metode produksi, teknologi
pengemasan, serta kepatuhan terhadap regulasi dan standar keamanan pangan
memainkan peran penting dalam menentukan sejauh mana keamanan kemasan
pangan dapat terjaga. Perkembangan inovasi dalam desain kemasan juga menjadi
kunci dalam meningkatkan keamanan pangan dengan mengintegrasikan fitur-fitur
seperti antimikroba, pengukur suhu, atau indikator kebocoran untuk memantau
dan memastikan integritas kemasan.
Tantangan besar dalam menjaga keamanan kemasan pangan adalah kesesuaian
dengan tren teknologi terbaru sekaligus memastikan ketersediaan dan keamanan
bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kemasan. Upaya untuk
memperkenalkan kemasan yang ramah lingkungan juga harus sejalan dengan
mempertahankan atau meningkatkan standar keamanan pangan yang ada.
Dengan demikian, keamanan kemasan pangan bukan hanya tentang melindungi
isi produk, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap tahapan produksi,
distribusi, dan konsumsi makanan berlangsung dengan aman, terjamin, serta
sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hal ini menjadi landasan utama dalam
menjaga kualitas produk dan keamanan konsumen dalam mengonsumsi makanan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah pengidentifikasian dan pemahaman secara jelas
tentang masalah atau pertanyaan yang akan dipecahkan atau dijawab dalam suatu
penelitian atau studi. Ini membantu merinci dan membatasi cakupan studi serta
menjadi landasan untuk perancangan penelitian yang lebih lanjut. Rumusan
masalah yang baik harus spesifik, relevan, dan mampu mengarahkan penelitian
atau analisis yang akan dilakukan. Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah
Sebagai Berikut :
1. Bagaimana Bahan Kemasan yang Aman?
2. Bagaimana Teknologi Pengemasan yang Aman?
3. Apa Regulasi dan Standar Keamanan Pangan?
4. Apa Inovasi dan Pengembangan Kemasan Aman?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Bahan Kemasan yang Aman
2. Untuk Mengetahui Teknologi Pengemasan yang Aman
3. Untuk Mengetahui Regulasi dan Standar Keamanan Pangan
4. Untuk Mengetahui Inovasi dan Pengembangan Kemasan Aman

1.4 Manfaat Penulisan


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada:
1. Pendidikan, sebagai salah satu kajian Tentang keamanan kemasan pangan
2. Penulis/pembaca, untuk terus menggali topik lebih luas dan relevan dalam
penelitian ini, dan juga membaca penelitian terdahulu sebagai bahan
perbandingan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bahan Kemasan yang Aman
Bahan kemasan yang aman memegang peranan penting dalam menjaga
keamanan dan kualitas pangan yang dikemas. Jenis bahan kemasan yang umum
digunakan, seperti plastik, kertas, logam, dan bahan-bahan komposit, memainkan
peran yang signifikan dalam industri kemasan pangan. Plastik, meskipun banyak
digunakan karena sifatnya yang ringan, tahan terhadap korosi, dan murah, telah
menjadi subjek perhatian karena beberapa jenisnya dapat melepaskan senyawa
kimia berbahaya ke dalam makanan, terutama jika terpapar panas atau paparan
waktu yang lama.
Kertas merupakan bahan kemasan yang relatif lebih ramah lingkungan dan
sering digunakan untuk makanan ringan atau kemasan sekunder. Namun, kertas
mungkin rentan terhadap kerusakan oleh kelembaban atau lemak dari makanan
yang dikemas. Logam seperti aluminium atau timah juga sering digunakan karena
kemampuannya dalam melindungi makanan dari paparan cahaya, udara, dan
kelembaban. Namun, penggunaan logam dalam kemasan makanan juga
membutuhkan perhatian terhadap aditif yang digunakan dalam proses
produksinya.
Bahan-bahan komposit menggabungkan beberapa bahan untuk menciptakan
kemasan dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti perlindungan terhadap
kelembaban, oksigen, atau cahaya. Kombinasi plastik dengan bahan lain seperti
aluminium foil atau kertas khusus adalah contoh bahan komposit yang sering
digunakan. Namun, penggunaan bahan-bahan ini memerlukan perhatian ekstra
terhadap interaksi antar-bahan dan kemungkinan pelepasan senyawa ke dalam
makanan.
Pentingnya keamanan bahan kemasan tercermin dalam regulasi yang
mengatur penggunaannya. Berbagai lembaga pengatur seperti FDA di Amerika
Serikat atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia
menetapkan standar dan memantau penggunaan bahan kemasan yang aman bagi
konsumen. Regulasi ini meliputi persyaratan produksi, penggunaan bahan-bahan

3
tertentu, serta batasan jumlah zat-zat tertentu yang boleh dilepaskan ke dalam
makanan.
Dalam rangka menjaga keamanan pangan, penting bagi produsen untuk
memilih bahan kemasan yang sesuai dan mematuhi regulasi yang berlaku.
Pengembangan terus-menerus dalam teknologi kemasan bertujuan untuk
meningkatkan keamanan bahan kemasan, menjaga kualitas makanan yang
terkemas, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta kesehatan
manusia.

2.2 Teknologi Pengemasan yang Aman


Teknologi pengemasan pangan telah berkembang pesat dengan tujuan utama
untuk mempertahankan kualitas produk serta melindungi makanan dari
kontaminasi mikroba. Salah satu teknologi terkini yang banyak digunakan adalah
pengemasan atmosfer termodifikasi (Modified Atmosphere Packaging/MAP).
Teknologi ini melibatkan pengendalian komposisi udara di dalam kemasan
dengan mengganti udara biasa dengan campuran gas seperti nitrogen, karbon
dioksida, dan oksigen dalam proporsi yang tepat untuk memperlambat
pertumbuhan mikroba, menjaga kesegaran, dan memperpanjang umur simpan
produk pangan.
Selain MAP, pengawetan vakum merupakan metode pengemasan yang juga
umum digunakan. Teknologi ini melibatkan penghilangan udara dari kemasan
untuk menciptakan tekanan yang rendah, mencegah pertumbuhan mikroorganisme
dan oksidasi, sehingga menghasilkan produk dengan umur simpan yang lebih
lama.
Penggunaan radiasi dalam pengemasan pangan (Food Irradiation) juga
menjadi teknologi yang digunakan untuk membunuh bakteri, parasit, dan
mikroorganisme lainnya. Meskipun kontroversial, teknologi ini telah terbukti
efektif dalam meningkatkan keselamatan pangan dengan mengurangi tingkat
kontaminasi mikroba pada produk pangan.
Teknologi lainnya meliputi penggunaan sensor cerdas yang terintegrasi dalam
kemasan untuk memantau kondisi produk, seperti suhu, kelembaban, atau

4
kebusukan. Ini memungkinkan pemantauan real-time dan memberikan informasi
yang berguna tentang kondisi produk selama proses penyimpanan dan
pengangkutan, membantu mengurangi risiko kerusakan atau kontaminasi.
Pengembangan teknologi pengemasan yang aman terus berlangsung untuk
memenuhi permintaan akan kemasan yang lebih inovatif, ramah lingkungan, dan
efektif dalam mempertahankan kualitas pangan. Fokus utama tetap pada
peningkatan keamanan pangan, kesegaran produk, dan pengurangan limbah,
sambil mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia.

2.3 Regulasi dan Standar Keamanan Pangan


Regulasi dan standar keamanan pangan memegang peranan krusial dalam
melindungi konsumen dari risiko terkait makanan yang tidak aman. Di tingkat
lokal, nasional, dan internasional, lembaga pengatur seperti Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) di Indonesia atau United States Food and Drug
Administration (FDA) di Amerika Serikat memiliki peran penting dalam
mengeluarkan regulasi dan mengawasi keamanan kemasan pangan. Mereka
menetapkan persyaratan terkait bahan kemasan yang boleh digunakan,
pemantauan kontaminasi, dan proses produksi guna memastikan keselamatan
produk pangan.
Standar internasional juga berperan dalam mengatur keamanan kemasan
pangan. ISO 22000 adalah standar internasional untuk manajemen keamanan
pangan yang mengintegrasikan prinsip-prinsip HACCP (Hazard Analysis and
Critical Control Points) dan GMP (Good Manufacturing Practice) dalam suatu
sistem manajemen. HACCP memfokuskan pada identifikasi dan pengendalian
bahaya dalam proses produksi makanan, sementara GMP mengatur praktek-
praktek produksi yang aman dan berkualitas.
ISO 22000 memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengelola
keamanan pangan dari produksi hingga distribusi, dan menjadi pedoman bagi
perusahaan makanan dalam memastikan bahwa proses produksi mereka
memenuhi standar keamanan yang ditetapkan secara internasional. Adopsi standar

5
ini membantu produsen memastikan keamanan dan kualitas produk pangan yang
dihasilkan sesuai dengan tuntutan konsumen global.
Peran utama regulasi dan standar keamanan pangan adalah untuk memastikan
bahwa produk pangan yang beredar di pasaran aman untuk dikonsumsi dan
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Ini melibatkan pengawasan bahan
kemasan yang digunakan, pemantauan terhadap potensi bahaya seperti
kontaminasi mikroba atau zat berbahaya, serta menetapkan prosedur yang harus
diikuti oleh produsen pangan untuk memastikan keselamatan produk sepanjang
rantai produksi dan distribusi. Melalui regulasi dan standar ini, upaya bersama
dilakukan untuk mengurangi risiko terhadap kesehatan konsumen serta
memastikan keamanan pangan yang berkelanjutan.

2.4 Inovasi dan Pengembangan Kemasan Aman


Inovasi dalam pengembangan kemasan yang aman menjadi fokus utama
dalam industri makanan, dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan pangan
dan menjaga kualitas produk. Salah satu inovasi terbaru adalah pengembangan
kemasan biodegradable atau ramah lingkungan yang dapat terurai dengan cepat
setelah digunakan. Kemasan ini menggunakan bahan-bahan organik atau bahan
daur ulang yang dapat diuraikan secara alami oleh lingkungan, mengurangi
dampak limbah plastik yang sulit terurai.
Selain itu, pengembangan kemasan dengan sensor keamanan juga menjadi
tren yang menjanjikan. Kemasan dengan sensor cerdas yang terintegrasi dapat
memantau kondisi internal produk, seperti suhu, kelembaban, atau tingkat
kebusukan, dan memberikan informasi real-time kepada produsen dan konsumen.
Hal ini membantu mendeteksi perubahan yang mungkin terjadi dalam produk
pangan, memastikan keamanan, dan mempertahankan kualitas produk selama
distribusi dan penyimpanan.
Teknologi juga terus mengembangkan material kemasan yang dapat
mempertahankan kesegaran produk pangan tanpa merusak kualitasnya. Misalnya,
penggunaan film kemasan yang dapat mengatur permeabilitas gas untuk menjaga

6
kadar oksigen dan karbon dioksida di dalam kemasan, memperpanjang umur
simpan produk tanpa mengorbankan kesegarannya.
Inovasi lainnya termasuk pengembangan kemasan antimikroba yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri atau mikroorganisme lain, serta penggunaan
teknologi nanomaterial untuk menciptakan kemasan yang lebih kuat, tahan lama,
dan dapat memperpanjang umur simpan produk pangan.
Dengan adanya terobosan ini, industri kemasan terus berupaya untuk
menghadirkan solusi yang lebih aman, ramah lingkungan, dan inovatif. Inovasi-
inovasi tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik
terhadap keselamatan pangan, mengurangi limbah, serta memenuhi tuntutan
konsumen akan produk pangan yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada Bab Sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa
Keamanan kemasan pangan adalah aspek penting dalam industri makanan yang
bertujuan untuk melindungi produk dari kerusakan, kontaminasi, serta menjaga
kualitas dan integritasnya selama proses produksi, distribusi, penyimpanan,
hingga konsumsi. Dalam menghadapi berbagai risiko seperti kontaminasi
mikroba, perubahan kimia, atau bahaya fisik, penting bagi industri untuk
memperhatikan bahan kemasan yang aman, menerapkan teknologi pengemasan
yang tepat, mematuhi regulasi keamanan pangan, dan terus berinovasi untuk
menciptakan kemasan yang lebih aman dan ramah lingkungan. Dengan demikian,
upaya menjaga keamanan kemasan pangan tidak hanya memastikan keselamatan
produk, tetapi juga menjadi landasan penting bagi kesehatan konsumen dan
integritas industri makanan secara keseluruhan.

3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA
Lukman, A. S., & Kusnandar, F. (2015). Keamanan pangan untuk semua. Jurnal
Mutu Pangan: Indonesian Journal of Food Quality, 2(2), 152-156.
Purwanto, A., Asbari, M., Novitasari, D., Nugroho, Y. A., & Sasono, I. (2021).
Peningkatan keamanan pangan melalui pelatihan ISO 22000: 2018 sistem
manajemen keamanan pangan pada industri kemasan makanan di
Tangerang. Journal of Community Service and Engagement, 1(02), 13-20.
Rosha, Z., & Khaidir, A. (2019). Perlindungan Konsumen terhadap Penggunaan
Plastik Berbahaya sebagai Kemasan Pangan dalam Upaya Meningkatkan
Minat Beli. Jurnal Manajemen Universitas Bung Hatta, 14(1), 28-36.
Zamrudi, J., Kusumaningrum, H. D., & Nuraida, L. (2014). Analisis Pemenuhan
Persyaratan Food Savety System Certification 22000 di Industri Kemasan
Pangan. Jurnal Mutu Pangan: Indonesian Journal of Food Quality, 1(2),
124-131.

Anda mungkin juga menyukai