DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengendalian Kondisi Lingkungan,
Distribusi dan Penyimpanan Pangan Berkaitan dengan Suhu, Kelembaban dan Tekanan
Udara ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen Ibu Naning
Hadiningsih,M.Si pada salah satu mata Kuliah Keamanan Pangan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimanan cara disstribusi dan penyimpangan
pangan yang baik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen, selaku dosen Mata Kuliah Keamanan
Pangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Pengertian Keamanan Pangan...............................................................................................4
2.2 Pengendalian Kondisi Lingkungan yang Baik......................................................................4
2.3 Pengertian Distribusi Pangan.................................................................................................4
2.4 Cara Distribusi Pangan yang Baik.........................................................................................5
2.5 Pengertian Penyimpanan Pangan...........................................................................................6
2.6 Cara Penyimpanan Pangan yang Baik...................................................................................6
2.7 Factor yang mempengaruhi distribusi dan penyimpanan pangan..........................................7
2.8 Solusi yang Dilakukan oleh Perusahaan dan Pemerintah......................................................8
2.8.1 Solusi dari Pemerintah terkait Distribusi Pangan...........................................................8
2.8.2 Solusi dari Perusahaan terkait Distribusi Pangan...........................................................9
2.9 Analisis dari Solusi yang Dilakukan oleh Pemerintah dan Perusahaan..............................10
2.9.1 Analisis untuk Solusi dari Pemerintah..........................................................................10
2.9.2 Analisis untuk Solusi dari Perusahaan.........................................................................10
BAB III PENUTUP......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
3.2 Saran....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan,
Mutu dan Gizi Pangan Pasal 7 dijelaskan bahwa cara distribusi pangan yang baik memperhatikan
3 aspek Keamanan Pangan yaitu melakukan cara bongkar muat pangan yang tidak menyebabkan
kerusakan pada pangan, mengendalikan kondisi lingkungan, distribusi dan penyimpanan pangan
berkaitan dengan suhu, kelembaban, tekanan udara dan mengendalikan system pencatatan yang
menjamin penelusuran kembali pangan yang didistribusikan. Setiap orang yang bertanggung
jawab dalam penyelenggaraan kegiatan pada rantai pangan yang meliputi proses produksi,
penyimpanan, pengangkutan, dan peredaran pangan wajib memenuhi persyaratan sanitasi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Pengolahan pangan yang higienis dan
persyaratan sanitasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku merupakan
faktor penting dalam menjamin keamanan pangan. Keamanan pangan merupakan kondisi
terbebasnya makanan dari zat-zat atau bahan yang membahayakan kesehatan tubuh tanpa
membedakan apakah zat itu secara alami terdapat dalam bahan makanan yang digunakan,
tercampur secara sengaja atau tidak sengaja ke dalam bahan makanan atau makanan jadi
(Winarno,2004).
1
Keamanan pangan dipengaruhi oleh lingkungan, sosial budaya dan ekonomi, sitem
pangan, dan distribusi pangan, saling ketergantungan antara gizi dan keamanan pangan.
Makanan yang tidak aman jika dipaksakan untuk dikonsumsi akan timbul gangguan kesehatan
dan bisa berakibat lebih jauh pada kematian. Gangguan kesehatan yang akan dialami contohnya
adalah diare secara terus-menerus akibat mengkonsumsi makanan yang tidak aman sehingga
menyebabkan gangguan penyerapan zat-zat gizi (Suryana, 1994).
Pengendalian kondisi lingkungan dilakukan dengan suhu yang rendah, pengaturan komposisi
udara, kelembapan dan sirkulasi udara (Kader dan Morris, 1977:260).
Distribusi pangan adalah serangkaian proses kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan
jenis makanan dan jumlah porsi konsumen yang dilayani. Tujuannya adalah agar konsumen
mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku. (PGRS, 2013)
Distribusi pangan adalah kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis
makanan konsumen yang dilayani (berupa makanan biasa atau makanan khusus). Tujuan dari
kegiatan pendistribusian makanan adalah konsumen mendapatkan makanan sesuai dengan
ketentuian yang berlaku (Depkes,2006).
Penyimpanan bahan makanan adalah proses kegiatan yang menyangkut pemasukan bahan
makanan serta penyalurannya sesuai dengan permintaan untuk persiapan pemasakan. Fungsi
penyimpanan berbeda-beda antara institusi besar dan kecil. Bagi institusi besar penyimpanan
dapat bertindak sebagai stok bahan makanan dan sistem penyimpanannya dipusatkan (Mukrie,
1990). Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, bagian
memelihara jumlah, kualitas, dan keamanan bahan makanan kering dan segar di gudang bahan
makanan kering dan dingin/beku. Tujuannya adalah tersedianya bahan makanan yang siap
digunakan dalam jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
2
6. Bagaimana cara Penyimpanan Pangan yang baik ?
7. Factor yang mempengaruhi distribusi dan penyimpanan pangan ?
8. Apa solusi yang dilakukan oleh perusahaan dan pemerintah ?
9. Analisis dari solusi yang dilakukan oleh perusahaan dan pemerintah ?
1.3 Tujuan
1. Mampu mengetahui pengertian Keamanan Pangan
2. Mampu mengetahui cara pengendalian kondisi lingkungan yang baik
3. Mampu mengetahui Pengertian Distribusi Pangan
4. Mampu mengetahui cara Distribusi Pangan yang Baik
5. Mampu mengetahui Pengertian Penyimpanan Pangan
6. Mampu mengetahui cara Penyimpanan Pangan yang baik
7. Mampu mengetahui Factor yang mempengaruhi distribusi dan penyimpanan pangan
8. Mampu mengetahui solusi apa saja yang dilakukan oleh perusahaan atau pemerintah
9. Mampu mengetahui analisis dari solusi yang dilakukan oleh perusahaan dan pemerintah
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pangan yang tidak aman akan menyebabkan penyakit yang disebut foodborne disease,
yaitu segala penyakit yang timbul akibat mengkonsumsi pangan yang mengandung bahan atau
senyawa beracun atau organisme patogen.
4
menjangkau/mendapatkan pemenuhan kebutuhan pangan sepanjang waktu baik jumlah, mutu,
aman, keragaman untuk menunjang hidup yang aktif, sehat dan produktif.
Subsistem distribusi pangan merupakan salah satu subsistem dari sistem ketahanan pangan yang
mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien, sebagai prasyarat untuk menjamin agar
seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup
sepanjang waktu, dengan harga yang terjangkau. Bervariasinya kemampuan produksi pangan
antar wilayah dan antar musim menuntut kecermatan dalam mengelola sistem distribusi,
sehingga pangan tersedia.
Pasal 10
a. memiliki izin usaha untuk jenis pangan yang didaftarkan sesuai ketentuan peraturan perundang
- undangan; dan
b. memenuhi persyaratan cara produksi Pangan yang baik untuk jenis Pangan yang didaftarkan.
Pasal 11
(1) Pendaftaran Pangan yang diproduksi di negara lain dan diimpor ke dalam wilayah Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b diajukan oleh Importir atau Distributor
yang mendapatkan penunjukan dari perusahaan di negara asal produk.
(2) Importir atau Distributor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
5
a. memiliki izin di bidang importasi pangan untuk importir atau izin di bidang
distribusi/perdagangan pangan untuk distributor;
b. memiliki surat penunjukan berupa surat perjanjian dari perusahaan di negara asal; dan
c. memenuhi persyaratan cara distribusi Pangan yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan.
Ada 4 prinsip penyimpanan bahan makanan yang sesuai dengan suhunya (Depkes RI, 2009),
diantaranya :
1. Penyimpanan sejuk (colling) pada suhu 10ºC - 15ºC seperti jenis minuman, buah dan
sayuran.
2. Penyimpanan dingin (Chilling) pada suhu 4oc – 10oC seperti makanan protein yang
segera diolah.
3. Penyimpanan dingin sekali (Freezing) pada suhu 0oc – 4oC seperti bahan makanan yang
mudah rusak dalam jangka waktu 24 jam.
4. Penyimpanan beku (Frozen) pada suhu <0oC seperti bahan protein yang mudah rusak
untuk jangka waktu <24 jam.
5. Suhu ruang untuk penyimpanan gudang kering seperti beras, bumbu dan lain - lain
6
2.6 Cara Penyimpanan Pangan yang Baik
Penyimpanan bahan makanan merupakan satu dari 6 prinsip higiene dan sanitasi makanan.
Penyimpanan bahan makanan yang tidak baik, terutama dalam jumlah yang banyak (untuk
katering dan jasa boga) dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan tersebut. Adapun tata
cara penyimpanan bahan makanan yang baik menurut higiene dan sanitasi makanan adalah
sebagai berikut :
1. Setiap bahan makanan yan disimpan diatur ketebalannya, maksudnya agar suhu dapat
merata keselutuh bagian
2. Setiap bahan makanan ditempatkan secara terpisah menurut jenisnya, dalam wadah
(container) masing-masing. Wadah dapat berupa bak, kantong plastik atau lemari yang
berbeda.
3. Makanan disimpan didalam ruangan penyimpanan sedemikian hingga terjadi sirkulasi
udara dengan baik agar suhu merata keseluruh bagian. Pengisian lemari yang terlalu padat
akan mengurangi manfaat penyimpanan karena suhunya tidak sesuai dengan kebutuhan.
Menyimpan bahan makanan memerlukan peralatan penyimpanan yang tepat seperti kulkas,
freezer, atau cold storage. Hal ini tergantung dari bahan makanan yang ingin disimpan. Untuk
penyimpanan bahan makanan yang harus dengan suhu rendah dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Lemari pendingin yang mampu mencapai suhu 10oC - 15oC digunakan untuk menyimpan
sayuran, minuman, dan buah, atau makanan yang harus didisplay dan harus disajikan
dingin.
2. Lemari pendingin atau kulkas yang mempunyai pencapaian suhu 1 oC ~ 4oC digunakan
untuk menyimpan makanan siap santap atau telur.
3. Lemari pendingin atau freezer yang dapat mencapai suhu -5oC digunakan untuk
menyimpan daging, unggas, ikan, dengan waktu tidak lebih melebihi dari 3 hari.
4. Pendingin yang berbentuk kamar dan beku merupakan suatu ruangan khusus yang
menyimpan makanan - makanan beku (frozen food) dengan suhu -20oC seperti daging atau
makanan beku yang memang harus disimpan dalam jangka waktu yang lama.
7
2.7 Faktor yang mempengaruhi distribusi dan penyimpanan pangan
Faktor yang mempengaruhi distribusi dan penyimpanan pangan, diantaranya :
1. Suhu
Suhu dibawah optimum akan menyebabkan pembekuan atau terjadinya chilling injury,
Suhu diatas optimum akan menyebabkan umur simpan menjadi lebih singkat serta
terjadinya freezing injury, Fluktuasi suhu yang luas dapat terjadi bilamana dalam
penyimpanan terjadi kondensasi yang ditandai adanya air pada permukaan komoditi
simpanan, Kondisi ini juga menandakan bahwa telah terjadi kehilangan air yang cepat
pada komoditi tersebut.
2. Kelembaban
Kebanyakan komoditi yang mudah rusak, kelembaban relatif dalam penyimpanan
sebaiknya dipertahankan pada kisaran 90% - 95%, Kelembaban dibawah kisaran tersebut
akan menyebabkan kehilangan kelembaban komoditi, Kelembaban yang mendekati 100
% memungkinkan akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme dan juga menyebabkan
permukaan komoditi pecah-pecah.
3. Tekanan Udara
Penyimpanan yang berlangsung dapat juga dipengaruhi oleh adanya tekanan udara yang
disebabkan dari bahan kimia, debu, dan asap yang berasal dari lingkungan sekitar. Bahan
kimia,
debu, dan asap ini akan mengkontaminasi produk dan mengakibatkan terjadinya
perubahan warna, bahkan tidak jarang akan mengakibatkan keracunan.
8
Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan tengah membenahi sistem informasi
panen pangan dengan data-data yang ada. Dengan sistem tersebut, diharapkan waktu
masa panen dan ketersediaan pangan hasil panen di suatu daerah bisa diketahui dengan
mudah.
Cara pemerintah dalam mengembangkan distribusi pendapatan yaitu dengan cara
membuat lapangan kerja yang banyak sekaligus untuk mengurangi tingkat pengangguran.
9
Model distribusi dengan sistem pemasaran vertikal adalah bentuk jaringan yang
terdiri dari dua atau lebih anggota dalam model distribusi, misalnya produsen dan
pedagang besar, pedagang besar dan pedagang ritel, atau produsen dengan beberapa
pedagang besar dan pedagang ritel (Evangelista et al, 1984). Jadi, semua anggota dalam
model distribusi ini bertindak sebagai satu sistem yang utuh.
2.9 Analisis dari Solusi yang Dilakukan oleh Pemerintah dan Perusahaan
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah bahan
pangan dari kemungkinan cemaran secara fisik, biologis dan kimia yang dapat menganggu,
merugikan serta membahayakan kesehatan manusia. Keamanan pangan merupakan syarat
penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat
Indonesia.
Distribusi pangan adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang atau jasa dari
produsen ke konsumen untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pihak yang melakukan distribusi
disebut distributor. Dalam melakukan distribusi pangan harus memperhatikan kondisi
lingkungan, cara penyimpanan serta factor yang mempengaruhi distribusi pangan seperti suhu,
kelembaban dan tekanan udara.
Ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan dalam melakukan distribusi pangan yang
baik seperti yang disebutkan dalam PKBPOM RI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG
PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN Pasal 10 dan Pasal 11.
Pemerintah dan perusahaan pun memberikan solusi yang terbaik dalam menangani
distribusi pangan. Pemerintah menangani masalah distribusi pangan dengan sangat teliti
sedangkan perusahaan menangani masalah distribusi pangan untuk meningkatkan
perusahaannya.
3.2 Saran
Seharusnya solusi yang dilakukan pemerintah dalam menangani masalah distribusi pangan
harus ditingkatkan kembali untuk menjamin keberhasilannya, apabila tidak terlaksana maka
pemerintah disebut pembohong oleh masyarakat Indonesia walaupun disisi lain pemerintah
membuka lapangan pekerjaan untuk membantu para masyarakat ayng menganggur serta
meningkatkan pendapatan dan meningkatkan ekonomi keluarga. Untuk solusi yang dilakukan
11
perusahaan kembali lagi kepada perusahaannya masing – masing, strategi dan solusi baik seperti
apa yang baik untuk meningkatkan distribusi pangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unila.ac.id/2311/8/2.%20BAB%20II.pdf
http://repository.unpas.ac.id
http://makikamavescaren.blogspot.com/2016/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html?m=1
http://jdih.pom.go.id/showpdf.php?
u=giZCxzW6JpAGRcPnOwhBjW564tWbhWZSLziyNQ6l6oI=
https://id.scribd.com/doc/203045395/Penyimpanan-Bahan-Makanan-Adalah-Suatu-Tata-
Cara-Menata
https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-
food-hygiene/
https://www.indotara.co.id/suhu-terbaik-dan-tata-cara-penyimpanan-bahan-makanan-
anda&id=324.html
https://amp.kompas.com/nasional/read/2018/04/09/18495401/upaya-pemerintah-atasi-
berbelitnya-distribusi-pangan-hasil-panen
https://marketing.co.id/solusi-kreatif-strategi-distribusi-di-era-digital/
12