Anda di halaman 1dari 42

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Perancangan

1. Definisi Perancangan

Perancangan adalah suatu kreasi untuk mendapatkan suatu hasil akhir dengan

mengambil suatu tindakan yang jelas, atau suatu kreasi atas sesuatu yang mempunyai

kenyataan fisik. Dalam bidang teknik, hal ini masih menyangkut suatu proses dimana

prinsip–prinsip ilmiah dan alat–alat teknik seperti matamatikan komputer dan bahasa

dipakai, dalam menghasilkan suatu rancangan yang kalau dilaksanakan akan

memenuhi kebutuhan manusia. (Zainun, 1999)

Analisis Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul

Analisis & Desain Sistem Informasi (2005 : 39), menyebutkan bahwa :

“Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign

sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan

yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik .”

Menurut My Earth dalam makalahnya yang berjudul Perancangan sistem dan

Analisis, menyebutkan bahwa ”Perancangan adalah suatu kegiatan membuat desain

teknis berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis.”

2. Prinsip Perancangan

a. Hasil perancangan harus dapat dirunut dari model analisisnya (perancangan harus

konsisten dengan hasil analisis)


commit to user

7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8

b. Perancangan harus memperkecil perbedaan antara perangkat lunak yang

dihasilkan dengan problem nyatanya.

c. Perancangan harus dapat mengakomodasi perubahan.

d. Perancangan bukan coding dan coding bukan perancangan.

e. Perancangan harus memperkecil kesalahan konseptual (sematik)

B. Kemasan

1. Pengertian Desain Kemasan

Mittleman, Robinson Design Associates mengatakan “Packaging is crusial.

It‘s the silent salesman. It‘s the last thing the customers see before they make a

purchase decision” yang kurang lebih mengatakan bahwa pengemasan itu penting

sekali. Pengemasan merupakan penjualan yang dilakukan secara diam-diam.

Pengemasan adalah hal terakir yang dilihat sebelum mereka membuat keputusan

untuk membeli. (Majalah Concept, 2007: 12)

Menurut Kamus Wikipedia, packaging is the science, art, and technology of

enclosing or protecting products for distribution, storage, sale, and use. Artinya

kemasan adalah ilmu, seni, dan , teknologi yang bertujuan untuk melindungi sebuah

produk saat akan dikirim, disimpan, atau dijajakan. (Majalah Concept, 2007: 12).

Menurut Marianne Rosner Klimchuk dalam bukunya Desain Kemasan

“Perencanaan merek produk yang berhasil dimulai dan konsep sampai penjualan”

diungkapkan bahwa kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9

dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan

meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label. Ada tiga alasan utama

untuk melakukan pembungkusan, yaitu:

a. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi

produk dalam perjalanannya dan produsen ke konsumen. Produk-produk yang

dikemas biasanya lebih bersth, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang

disebabkan oleh cuaca.

b. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi

produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh

produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan

produknya.

c. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan.Oleh karena

itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan

yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen.

Selain itu, kemasan juga dapat mangurangi kemungkinan kerusakan barang dan

kemudahan dalam pengiriman.

Sehingga dapat disimpulkan desain kemasan adalah bisnis kreatif yang

mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen

desain dengan informasi produk agar dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku

untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan,

mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar sehingga pada akhirnya


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id10

desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan

kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.

Melalui metode desain yang komprehensif, desain kemasan menggunakan

banyak sarana untuk menangani masalah pemasaran yang rumit. Brainstorming,

eksplorasi, eksperimen, dan pemikiran strategis adalah beberapa cara dasar dimana

informasi visual dan verbal menjadi suatu konsep, ide, atau strategi desain. Melalui

suatu strategi desain produk yang disusun dengan efektif, informasi produk

disampaikan kepada konsumen. Desain kemasan harus berfungsi sebagai sarana

estetika untuk berkomunikasi dengan semua orang dan berbagai latar belakang,

minat, dan pekeriaan yang berbeda. (Marianne Rosncr Klimchuk, 2007)

2. Sejarah Desain Kemasan

Sejarah desain kemasan berkaitan erat dengan setiap aspek perubahan budaya

manusia. Perkembangan teknologi, material, produksi, dan kondisi masyarakat

konsumen yang terus berubah mengakibatkan peningkatan perlunya kemasan untuk

melindungi, menyimpan, dan mengirimkan barang.

Sejarah awal desain kemasan dimulai dan kebutuhan manusia untuk memiliki

barang, dari sejak 8000 SM material-material alami seperti anyaman rumput dan

kain, kulit pohon, daun, kerang, kerajinan tanah liat, dan peralatan kaca yang kasar

digunakan sebagai peti kemas untuk menyimpan barang. Sayur labu yang berongga

dan kandung kemih binatang mengilhami bentuk botol kaca, dan kulit binatang scrta

daun merupakan asal muasal kantung kertas dan pembungkus plastik.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id11

Pada tahun 1980 pertumbuhan pusat perbelanjaan dan supermaket

meningkatkan permintaan akan Iebih banyak produk. Supermarket memperluas rak

makanan mereka, mernawarkan semua jenis makanan siap saji untuk dibawa pulang.

Dalam periode persaingan ketat ini, produk-produk yang dijual di supermarket

menjadi sangat tergantung pada desain kemasan untuk meraih kesuksesan. Dan hal

ini, desain kemasan mulai meraih pengakuan dari dunia luas.

Pada tahun 1990-an produsen dengan banyaknya merek-merek produk dijual

bersamaan dengan yang mereka miliki, memberikan tuntutan akan kenyamanan dan

nilai. Efisiensi ruang, daur ulang, dan keprihatinan lingkungan juga mendapat

perhatian sebagai cerminan nilai masyarakat konsumen yang berubah. Kaleng soda

berubah dan tutup cabut menjadi tutup yang lebih mudah dibuka, kaca digantikan

plastik untuk menjawab kekhawatiran konsumen tentang kemungkinan pecah, dan

laminasi serta lapisan khusus pada kardus memberikan peluang desain baru bagi

desainer kemasan.

Untuk saat ini, dengan kemewahan menjadi salah satu nilai utama bagi

konsumen pada awal abad ke-21, desain telah melangkah ke depan sebagai sarana

untuk membedakan kualitas. Dengan kepekaan sensitivitas estetika konsumen yang

Iebih tajam dengan kualitas desain, mereka lebih menyadari kekuatan desain kemasan

dan pengaruhnya pada keputusan pembelian. Desain kemasan rnasa kini memiliki

beragam tujuan. Meskipun tidak ada satu tema atau pcndekatan yang dapat dijadikan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id12

suatu pernyataan umum desain kemasan pada awal abad ke-21, ‘kesederhanaan”

tampaknya menjadi filosofi yang herkembang. (Marianne Rosner Klirnchuk. 2007)

3. Fungsi Kemasan

Kemasan adalah pelindung dan suatu barang, baik barang biasa man pun

barang-barang hasil produksi industri. Dalam dunia industri kemasan merupakan

pemenuhan suatu kebutuhan akibat adanya hubungan antara penghasil barang dengan

masyarakat pembeli. Untuk keperluan ini kemasan harus dapat menyandang beberapa

fungsi yang harus dimilikinya seperti:

a. Tempat atau wadah dalam bentuk tertentu dan dapat melindungi barang dan

kemungkinan rusak. Sejak keluar dan pabrik sampai ke tangan pembeli, bahkan

masih dapat digunakan sebagai wadah setelah isi barang habis terpakai, (dalarn

hal ini wadah tersebut masih menyandang fungsi iklannya).

b. Mutu kemasan dapat menumbuhkan kepercayaan dan pelengkap citra diri dan

mempengaruhi calon pembeli untuk menjatuhkan pilihan terhadap barang yang

dikemasnya.

c. Rupa luar kemasan harus sesegera mungkin menimbulkan kesan yang benar

tentang jenis isi barang yang dikemas.

d. Melalui bentuk dan tata rupa yang dimilikinya kemasan berfungsi sebagai alat

pemasar untuk mempertinggi daya jual barang. Sedangkan di dalam kemasan

modern, fungsi kemasan dibagi menjadi 3 kategori. Antara lain:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id13

1) Primary Packaging (kemasan sachet/satuan): kemasan yang pertama kali

bersentuhan langsung dengan isi produk.

2) Secondary Packaging (kernasan innerbox): kemasan yang Iebih besar yang

membungkus/mewadahi beberapa primary packaging sekaligus.

3) Tertiary Packaging (kemasan masterhox): kemasan yang digunakan untuk

melindungi produk saat pengiriman atau pendistrihusian. (Majalah Concept,

2007 : 13)

Dalam fungsi ini desain bentuk kemasan harus mendapat dukungan penuh dan

unsur desain grafisnya, sehingga bentuk kemasan selain menarik harus dapat

menyampaikan keterangan dan pesan-pesannya sendiri. Jika kemasan akan digunakan

semaksimal mungkin dalam pemasaran, fungsi kemasan harus menampilkan

sejumlah faktor-faktor penting antara lain sebagai berikut:

a. Faktor Pengamanan

Melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi

penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya : cuaca, sinar, jatuh, tumpukan,

kuman, serangga, dll.

b. Faktor Ekonomi

Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, schingga

biaya tidak melebihi proposi manfaatnya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id14

c. Faktor Pendistribusian

Mudah didistribusikan dan pabrik ke distributor atau pengecer sarnpai ke tangan

konsumen. Di tingkat distributor atau pengecer, kemudahan penyimpanan dan

pemajangan perlu dipertimbangkan.

d. Faktor Komunikasi

Sebagai media komunikasi yang menerangkan atau mencerminkan produk, citra

merek, dan juga sebagai bagian dari promosi, dengan pertimbangan mudah

dilihat, dipahami, dan diingat.

e. Faktor Ergonomi

Berbagai pertimbangan agar kemasan mudah dibawa, dipegang, dibuka, dan

mudah diambil/dihabiskan isinya.

f. Faktor Estetika

Keindahan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan

pcnggunaan warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, huruf, dan tata letak untuk

mencapai mutu daya tank visual secara optimal.

g. Faktor Identitas

Secara keseluruhan, kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, yakni memiliki

identitas produk agar rnudah dikenali dan membedakannya dengan produk—

produk yang lain. Seluruh faktor fungsional ini sama penting satu dengan lainnya

dan merupakan satu kesatuan yang sangat vital untuk mendukung keberhasilan

penjualan. Sebuah kernasan yang buruk akan memberikan citra yang jelek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id15

terhadap suatu produk dan tidak dapat menolong dalam perjualan produk apapun.

Dan sebaliknya kemasan yang baik akan lebih berdaya guna dan membangkitkan

serta menarik minat pembeli.

4. Daya Tarik Kemasan

Bauran dan fungsi fungsional kemasan, menciptakan suatu daya tarik

kemasan untuk seorang konsumen dalam memutuskan untuk mekonsumsi suatu

produk. Hal ini terjadi karena suatu daya tarik kemasan. tidak akan lepas dan suatu

persepsi, yakni proses dimana manusia mengadakan kontak dengan lingkungannya

dan bagaimana manusia bereaksi pada bentuk dan visual suatu obyek tertentu.

Persepsi dapat juga dikatakan sebagai suatu proses penerimaan rangsang inderawi

dan pcnafsirannya. Rangsangan inderawi dapat terjadi melalui indera penglibatan

(mata). indera pendengaran (teinga), indera perasa (kulit), indera penciuman

(hidung). dan indera pengecap (lidah). melalui beberapa macam saluran pengindera di

atas itulah pengalihan pesan dapat berlangsung.

Hukum persepsi menunjukkan bahwa mata dan otak membutuhkan

kesederhanaan dan keseimbangan dalam segala hal yang dilihat. Setiap orang, secara

sengaja atau tidak, akan menghindari rangsangan yang menerpanya. Otak dan mata

hanya akan melihat kemasan-kemasan tertentu yang menarik perhatiannya pada rak-

rak penjualan. Dan apapun yang terlihat oleh konsumen akan direkam lewat otak

yang daya tarik kemasan meliputi 2 daya tarik, yaitu:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id16

a. Daya tarik visual

Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan atau label suatu

produk, yang mencakup warna, bentuk, merek, ilustrasi, teks, serta tata letak.

Seluruhnya dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan menyeluruh untuk

memberikan mutu daya tarik visual secara optimal. Daya Tarik visual

berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar

manusia, desain yang baik memiliki efek positif yang sebagian besar tidak

disadari karena konsumen umumnya tidak menyadari bahwa mereka dipengaruhi

oleh desain dan mereka tidak menganalisis setiap unsur.

b. Daya tarik praktis

Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi sutau kemasan yang

ditujukan kepada konsumen maupun distributor pengecer. Beberapa daya tarik

praktis yaitu:

1) Kemasan yang menjamin dapat melindungi produk.

2) Kemasan yang mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan.

3) Kemasan dengan porsi yang sesuai untuk produk makanan minuman, atau

dengan alternative volume untuk pembelian eceran.

4) Kemasan yang dapat digunakan kembali.

5) Kemasan yang mudah dibawa. dijinjing, atau dipegang.

6) Kemasan harus memudahkan pemakai untuk menghabiskan atau mengambil

isinya dan mengisinya kembali untukjenis produk yang dapat diisi ulang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id17

Dapat disimpulkan bahwa daya tank suatu kemasan sangat penting artinya

karena akan mempengaruhi tindakan konsumen baik secara sadar maupun

tanpa sadar. Dan faktor inilah yang akan menentukan keberhasilan penjualan.

5. Bahan Kemasan

Salah satu cara untuk mengurangi atau mencegah kerusakan yang disebabkan

oleh reaksi Biologis, Kimia dan Mekanis saat pendistribusian produk dari produsen

kepada konsumen ssangat penting dengan pemilihan desain dan pemilihan bahan

pengemas yang baik, aman, bagus dan sesuai dengan peruntukannya. Adapun jenis-

jenis bahan kemasan tersebut antara lain

a. Kertas (minimal 80 gram)

1) Karton Lipat

Karton Lipat berfungsi sebagai display kemasan produk yang ringan, tidak

terlalu besar dan mempunyai ketebatan sekitar 120-300 gram. Contoh : trays

cartoon dan tube.

2) Karton Lapis (Asseptic Cartons)

Karton lapis digunakan sebagai kemasan satuan, biasanya dipakai sebagai

bahan kemasan makanan dan minuman.

3) Karton Gelombang (Corrugated Cartons)

Buat kemasan berat, atau untuk pengiriman yang biasa dikenal sebagai master

box. Contoh : pengemas barang elektronik/hardware.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id18

4) Karton Kaku/Kardus (Cartons Box)

Pemakaian bahan kemasan ini biasanya dipakai untuk pengemasan kemasan

istimewa dan bersifat rawan pecah, karena bahan ini bersifat kokoh dan kuat.

b. Non Kertas

1) Bahan alam

Kemasan yang memakai bahan tradisional yang dibuat semenarik mungkin.

Biasanya bahan ini dipakai sebagai bahan pengemasan produk makanan,

karena jika memakai bahan lain akan membuat rasa, bau yang berbeda.

Contoh : kayu, bamboo, daun dan sebagainya

2) Kaca

Kemasan unuk produk liquid (cair), mahal dan bersifat ekslusif, karena biaya

produksinya mahal. Biasanya transparan dan mudah pecah. Contoh : botol

parfum.

3) Logam

a) Alumunium

Bahan kemasan untuk kemasan jell atau ½ padat, gampang digunakan atau

cepat habis. Contoh : lem.

b) Kaleng

Bahan kemasan untuk masakan instant yang tahan lama.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id19

4) Plastik

a) Blister

Bahan kemasan untuk peralatan yang akan dipakai langsung, bisa

digantung dan mempunyai tampilan menarik.

b) Flexible Packaging

Bahan kemasan yang dapat dibentuk, kemasan pouch yang didalamnya

ada lapisan plastik. Bahan ini sering dipakai untuk kemasan makanan,

minuman dan peralatan rumah tangga. Biasanya tidak diisi penug dan

gampang rusak.

6. Teknik Cetak Kemasan

Selain bahan kemasan yang berbeda-beda menyesuaikan produk yang akan

dikemas. Teknik pembuatan dari setiap bahan kemasan dibedakan berdasarkan jenis

kemasan, yaitu:

a. Flexography digunakan untuk kemasan berbahan kardus minimal 200 mm.

Dicetak dengan akurat tinggi, tetapi raster agak rendah.

b. Rotogravure digunakan untuk kemasan berbahan plastic dan menggunakan

silinder.

c. Screen printing

d. Emboss adalah jenis mesin cetak yang digunakan untuk menghasilkan bentuk

kemasan dalam bentuk 3D.

e. Hot foil stamp


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id20

7. Pengembangan Kemasan

Kesempumaan dalam kemasan adalah merupakan perpaduan dan berbagai

sudut pandang yang berhubungan dengan produk atau kebutuhan pasar yang

disebutkan oleh pihak pengelola, pemasaran, penjualan, pengolahan, penelitian dan

pengembangan pengendali mutu dan sebagainya. Pengemasan akan mempunyai

dampak dan pengaruh jangka panjang pada keseluruhan laba dan penjualan, maka hal

ini harus dipikirkan secara awal untuk mendapatkan hasil yang baik. Bagaimana cara

pengemasan ini akan dikembangkan tentunya tergantung dengan organisasi dan tiap

perusahaan tetapi yang terpenting tiap perusahaan harus menyadari beberapa hal yang

sangat penting antara lain:

a. Keadaan yang sekarang dan perkembangan dan bahan pengemasan masa kini

sesuai dengan sifat dan biayanya.

b. Perkembangan pemasaran dan teknologi permesinan.

c. Posisi yang dihadapi berkenaan dengan kemasan produk pesaing.

d. Perubahan yang dapat merubah penempatan dan produk.

e. Pengaruh sosial pada lingkungan seperti masalah daur ulang dan pembuangan.

f. Sistim pengemasan masa kini dan perkembangannya.

Kita juga harus memikirkan pengembangan kemasan sebagai suatu hal yang

wajar tapi juga harus diingat bahwa pengembangan kemasan juga harus ditempatkan

pada tahap-tahap dan suatu siklus hidup dan suatu produk. Secara lengkap kita bisa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id21

memulai dan memikirkan sasaran pengembangan kemasan dan sudut pandang dan

kemasan barn untuk produk lama atau kemasan baru untuk produk baru.

Jika kemasan dirasa layak untuk dikembangkan, maka akan diperoleh

kemasan yang baik untuk produk yang akan dipasarkan. Beberapa hal yang kita

peroleh jika kemasan itu baik antara lain:

a. Mengurangi biaya per unit.

b. Mempromosikan penjualan, penjualan eceran serta penerimaan produk oleh

konsurnen.

c. Meningkatkan kinerja penjualan dan keuntungan/laba.

d. Mengurangi limbah atau bahan terbuang pada proses pengemasan.

e. Menambah jangkauan pasar dan membina pasar yang baru.

f. Meningkatkan kenyamanan konsumen.

g. Mengurangi kerusakan produk.

h. Meningkatkan pengendalian pada transportasi.

Menurut Iwan Wirya, dalam bukunya “Kemasan Yang Menjual” dituliskan

pengembangan desain kemasan yang merupakan identitas produk memang

diperlukan, akan tetapi pengembangan desain tidak dianjurkan untuk mengubahnya

secara drastis, karena dapat menyebabkan menjauhnya loyalitas merek dan membeni

kesan pada konsumen adanya perubahan produk secara keseluruhan. Perubahan juga

tidak dianjurkan sesering mungkin karena hal ini dapat mengaburkan citra merek.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id22

Beberapa alasan sebagai pertimbangan untuk mengembangkan desain kemasan,

antara lain:

a. Turunnya penjualan.

b. Perubahan kencenderungan konsumen.

c. Perubahan sikap konsumen.

d. Perubahan kondisi pasar.

e. Perubahan pesaing lebih unggul.

f. Perkembangan bahan dan teknologi.

g. Perkembangan eceran baru.

h. Kebijakan pemasaran baru.

C. Produk

1. Definisi Produk

Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing,

produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan

sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut

sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang

mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti

metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas.

Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah : “A product as

anything that can be offered tocommit


a market
to userfor attention, acquisition, use or
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id23

consumption and that might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala

sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan

dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Menurut Stanton, (1996:222), “A product is asset of tangible and intangible

attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the services and

reputation of the seller”. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut

yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga,

kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.

Menurut Tjiptono (1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman

subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk

mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,

sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.

Kata produk berasal dari bahasa Inggris yaitu product yang berarti "sesuatu

yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya". Bentuk kerja dari

kata product, yaitu produce, merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re),

yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada

tahun 1575, kata "produk" merujuk pada apapun yang diproduksi ("anything

produced"). Namun sejak 1695, definisi kata product lebih merujuk pada sesuatu

yang diproduksi ("thing or things produced"). Produk dalam pengertian ekonomi

diperkenalkan pertama kali oleh ekonom-politisi Adam Smith.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id24

Dalam penggunaan yang lebih luas, produk dapat merujuk pada sebuah

barang atau unit, sekelompok produk yang sama, sekelompok barang dan jasa,

atau sebuah pengelompokan industri untuk barang dan jasa.

2. Tingkatan Produk

Menurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit,

basic product, expected product, augmented product dan potential product.

Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah :

a. Core benefit (namely the fundamental service of benefit that costumer really

buying) yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen.

b. Basic product (namely a basic version of the product) yaitu bentuk dasar dari

suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.

c. Expected product (namely a set of attributes and conditions that the buyers

normally expect and agree to when they purchase this product) yaitu serangkaian

atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada

saat membeli suatu produk.

d. Augmented product (namely that one includes additional service and benefit that

distinguish the company’s offer from competitor’s offer) yaitu sesuatu yang

membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk

yang ditawarkan oleh pesaing.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id25

e. Potential product (namely all of the argumentations and transformations that this

product that ultimately undergo in the future) yaitu semua argumentasi dan

perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.

3. Klarifikasi Produk

Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran, diantaranya

pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler (2002,p.451), produk dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:

a. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok

utama, yaitu :

1) Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba

atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik

lainnya.

2) Jasa

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk

dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon

kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler (2002, p.486) juga mendefinisikan

jasa sebagai berikut : “ Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produknya dapat

dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id26

b. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua,

yaitu

1) Barang tidak tahan lama (nondurable goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis

dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur

ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.

Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya.

2) Barang tahan lama (durable goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan

lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal

adalah satu tahun lebih). Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-

lain.

3) Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu didasarkan pada siapa konsumennya dan

untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu:

a) Barang konsumsi (consumer’s goods)

Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat

dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh

manfaat dari produk tersebut.

b) Barang industri (industrial’s goods)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id27

Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan

pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu.

Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali.

4. Kualitas Produk

Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah

kualitas produk. Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah “the

totality of features and characteristics of a product or service that bears on its ability

to satisfy given needs”, artinya keseluruhan ciri dan karakter-karakter dari sebuah

produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan

yang tersirat. Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada

konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan

kualitas bila produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan

konsumen.

Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh

penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh

karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan

membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Akan

tetapi, suatu produk dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih

baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah

yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id28

Menurut Kotler and Armstrong (2004, p.283) arti dari kualitas produk adalah

“the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall

durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued

attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya,

hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan

pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005, p.422) dimensi kualitas

produk terjadi apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya

dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh

konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk

pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari :

a. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari

sebuah produk.

b. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang

bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar

frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya

tahan produk.

c. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana

karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari

konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id29

d. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk

menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap

produk.

e. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan

memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan

terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.

f. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa

dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.

g. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari

penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat

kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas

produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari

harga, merek, periklanan, reputasi, dan negara asal.

D. Roti

1. Etimologi Roti (Bakery)

Kata roti yang dalam bahasa lnggris Kuno disebut bread, banyak terdapat

dalam berbagai bentuk dalarn banvak keluarga bahasa Jerman; seperti bahasa Jerman

brot, bahasa l3elanda brood. Bahasa Swedia bröd, dan hahasa Norwegia brөd.

Diambil daripada kata dasar brew, tetapi kemungkinannya daripada kata dasar break,

karena penggunaan asalnya terhadap kata serpihan, atau remahan roti. Bahasa Latin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id30

frustum, dan tidak sehingga pada abad ke-12 digantikan — sebagai nama generik

bagi roti— half (Inggris Modem loaf), yang kelihatannya nama Teutonic terkuno,

bahasa Jerman Tinggi Kuno hleib dan bahasa Jerman Modem laib, atau bahasa

Venesia leipä, bahasa Estonian leib, dan bahasa Rusia khleb adalah sama (semuanya

diambil dan Jerman Kuno). (http://ms.wikipedia.org/wiki/roti)

2. Sejarah Roti (Bakery)

Roti dalam oven tradisi, di Portugis, dengan bara di hadapan Ratu merupakan

makanan tersedia paling tua, bertarikh sejak jaman Neolithik apabila biji gandum dan

air dicampur menjadi pasta dan dimasak. Di jaman Mesir silam, pembuatan roti

merupakan salah satu bagian penting dalam pcnyediaan makanan, bersama dengan

pembuatan bir; keduanya juga mempunyai kepentingan keagamaan. Adalah

dipercayai bahwa orang-orang Mesir menciptakan oven tertutup pertama kali untuk

pembakaran roti.

Roti merupakan makanan pengganti utama dalam diet bagi kebanyakan

sejarah Eropa, sejak awal tahun 1000BC sampai saat ini. Selama beberapa ratus

tahun, jumlah pendapatan warga Eropa yang dibelanjakan untuk membeli roti

perlahan-lahan berkurang secara tetap seiring dengan pengurangan kas penghasilan

dan penggunaan per kapita. Otto Frederick Rohwedder dianggap sebagai ‘bapak’ bagi

roti potong. Pada tahun 1912 Rohwedder awalnya membuat mesin yang mampu

memotong roti, tetapi kedai roti keheratan menggunakannya karena mereka takut roti

akan kemasukan angin dan menjadi keras. Hanya pada tahun 1928, setelah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id31

Rohwedder menciptakan mesin yang dapat memotong dan membungkus roti, barulah

roti keeping laris diterima. Kedai roti di Chilicote, Missouri adalah yang pertama

menggunakan mesin untuk menghasilkan roti keeping. Selama beberapa generasi, roti

putih dianggap roti bagi orang kaya, sementara orang miskin makan roti gelap.

Bagaimanapun konotasi berubah pada abad ke-20 saat roti gelap dianggap

mempunyai kandungan zat yang Iebih tinggi dibanding roti putih, sedangkan roti

putih dikaitkan dengan kejahilan orang miskin mengenai zat permakanan. Baru-baru

pembuat roti domestik yang menghasilkan roti secara otomatis menjadi populer di

rumah. (http://ms.wikipedia.org/wiki/Roti)

3. Pengertian Roti (Bakery)

Roti adalah sejenis makanan. Bahan dasar utama roti adalah tepung dan air

yang difermentasikan oleh ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Namun

kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan seperti

garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan kadar protein di

dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan pokok

di banyak negara Barat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Roti)

Roti merupakan satu kumpulan makanan pengganti yang disediakan dengan

dibakar, distim, atau digoreng yang adonannya mengandung paling tidak tepung dan

air. Garam diperlukan dalam kebanyakan resep, dan bahan pengembang juga dapat

digunakan. Setengah bagian roti juga mengandung rempah (seperti biji caraway) dan

(kenari, almond, mete, dli). Kacang-kacangan juga digunakan untuk tujuan hiasan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id32

Roti boleh dimakan begitu saja, sering kali dengan mentega, mentega kacang, atau

pemanis seperti selai, sarikaya, jell, marmalade, Vegemite, madu, atau dibuat menjadi

sandwhich. Roti mungkin hanya dimasak, atau kemudian dibakar, dan boleh

dihidangkan saat panas atau bersuhu ruang. Roti sebaiknya disimpan dalam kotak roti

untuk menjaga kekenyalannya, karena lebih cepat menjadi keras di udara terbuka.

(http://ms.wikipedia.org/wiki/Roti)

4. Jenis-jenis Roti (Bakery)

Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Dalam beberapa

budaya, roti dipandang sangat penting sehingga menjadi bagian ritual keagamaan.

Ada banyak jenis roti: biscuit, scone, baguette, bagel, tortilla, pita, lavash, pretzel.

Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah diiris. (http://id.wikipedia.org/wiki/Roti)

Roti seringkali dibuat dan tepung gandum yang dicampur dengan ragi,

dibiarkan mengembang, dan akhirnya dibakar dalam oven. Disebabkan oleh

kandungan gluten yang tinggi (yang memberikan rasa kenyal), gandum merupakan

bijian yang paling sering digunakan dalam pembuatan roti. Tetapi roti juga dapat

dibuat dan tepung rye, barley, jagung, dan oat, biasanya. Tetapi tidak seharusnya

dicampur dengan tepung gandum. Terdapat pula roti yang tidak ditambah bahan

pengembang (seperti ragi), antara lain roti canal. Roti nan. Capali, dan sebagainya, di

mana kebanyakan dan jenis roti tanpa pengembang berasal dan negara-negara Asia

Tengah, seperti India. (http://ms.wikipedia.org/Wiki/Roti)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id33

5. Proses Pembuatan Roti (Bakery)

Roti merupakan penganan tua yang sudah disajikan di rumah-rumah sejak era

neolitik. Seiring perkembangan teknologi, proses pembuatan roti menjadi jauh lebib

mudah. Semudah apa pembuatannya?

Untuk membuat roti, tak perlu telur sebutir pun. Cukup campurkan tepung

terigu protein tinggi dengan air, ragi, dan sedikit garam. Biarkan adonan hingga

mengembang lantas keluarkan gasnya. ‘Setelah dua kali diistirahatkan’, proses

pemanggangan bisa dimulai. Agar roti menjadi lebih lembut, shortening maupun susu

sering ditambahkan ke dalam adonan. Penambahan bahan-bahan tersebut juga akan

membuat roti menjadi manis.

Pemakaian terigu protein tinggi ditujukan untuk membuat adonan mudah

mengembang. Biasanya yang dipakai adalah terigu berkadar gluten di atas 9%.

Terigu jenis menghasilkan roti yang bertekstur lembut dan pori-porinya terlihat

bagus ketika diiris. Namun, karena kelembutannya, roti tidak boleh ditumpuk agar

tidak kempes. (http://www.republika.co.id)

E. Kue

1. Sejarah Kue (Cake)

Kue adalah sebuah istilah yang merniliki sejarah yang panjang (kata ini

berasal dan Viking, dan bahasa Old Norse, kaka) dan berarti manisan tepung yang

dibakar yang diberi pemanis gula atau madu; dicampur dengan telur dan seringkali,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id34

akan tetapi tidak selalu, dengan susu dan lemak; dan kue memiliki tekstur yang

berpori dan campuran yang muncul selama pemasakan. Tidak mengherankan bahwa

batasan antara kue (cake), roti (bread), biskuit dan bun tidak bisa dibedakan. Leluhur

dari semuanya ini adalah roti (bread) dalam bentuknya yang paling sederhana.

Ketika teknik-teknik pembakaran dan pemisahan berkembang, dan pola

makan berubah apa yang pada awalnya dianggap sebagai bentuk-bentuk roti menjadi

dilihat sebagai kategori-kategori milik mereka sendiri dan diberi nama sesuai dengan

tertentu. Roti-roti Romawi tertentu, yang diperkaya dengan telur dan mentega, hams

mencapai kekentalan seperti kue dan dengan demikian mendekati batasan-batasan

Eropa

dan tempat-tempat tertentu sebagai Amerika Utara yang tidak bisa dibedakan in

dimana pengaruh Eropa yang kuat telah selalu menjadi pusat kue-kue.

Kita mungkin bahkan menggambarkan sebuah garis dengan Iebih sempit lagi,

area ucapan bahasa Inggris fourn. Tidak ada bahasa lain memiliki sebuah kata yang

berarti persis sama dengan “cake” dalam bahasa Inggris. Gateu dan torte dan bahasa

Eropa Daratan sering mengandung perbandingan mentega yang tinggi, telur dan

bahanb ahan pemerkaya seperti cokelat, dan seringkali cenderung untuk kue kering

dan bukan cake. Item-item Eropa Tengah dan Timur seperti baba dan kulich Paskah

berbeda. Tradisi kue Barat sedikit diaplikasikan di Asia. Di beberapa Negara, kue

bergaya barat telah diadopsi dalam skala kecil, misalnya sponge cake kecil yang

disebut kasutera di Jepang. Akan tetapi “kue-kue” yang penting di Asia cukup
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id35

berbeda dengan yang ada di Negara Barat misalnya, lihatlah mooncake (roti bulan)

dan rice cake (roti beras) dari Filipina.

Sejarah kue, berjalan panjang ke belakang. Di antara sisa-sisa yang ditemukan

di pedesaan danau Swiss adalah kue-kue mentah yang terbuat dan perolehan secara

kasar, yang dibasahi, dipadatkan dan dimasak di atas sebuah batu panas. Kue-kue

seperti ini bisa dianggap sebagai satu hentuk roti tanpa ragi. Sehagai pendahulu dan

semua produk Eropa modem yang dibakar. Beberapa yang bertahan dan campuran ini

yang masih terus bernama “cake “, misalnya oatcakes (kue gandum), meskipun ini

sekarang dianggap lebih berhubungan dengan biskuit dikarenakan oleh kedatarannya,

bentuknya yang tipis dan tekstur yang rapuh. Mesir Kuno adalah budaya pertama

untuk menunjukkan bukti keahlian yang sebenarnya dalam pembuatan roti, dengan

membuat banyak jenis roti termasuk beberapa yang dipermanis dengan pengikiran.

Yunani memiliki satu bentuk cheesecake (kue keju) dan Romawi mengembangkan

versi-versi awal dan fruitcakes (kue buah) dengan kismis, kacang dan buah-buahan

Iainnya. Ini berakhir di Inggris abad ke-14. Chaucer menyebutkan kue-kue yang

sangat besar untuk acara-acara spesial. Sebuah kue yang dibuat dengan 13 kilogram

tepung dan mengandung mentega, krim, telur, rempahr empah, kismis dan madu.

Cetakan-cetakan dalam bentuk cake hoop atau pan telah digunakan untuk

membentuk kue-kue sejak paling tidak pertengahan abad ke-17. Sebagian besar kue

dimakan bersama-sama dengan segelas anggur manis atau teh. Pada banquet-banquet

besar, kue-kue berdekorasi rumit bisa menjadi bagian dan pajangannya, akan tetapi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id36

kemungkinan tidak akan dimakan. Pada pertengahan abad ke-19, Perancis

memasukkan bagian “manis” yang terpisah pada bagian akhir makanan lengkap yang

mungkin mencakup “gateau”.

Selama abad ke-19, teknologi menjadikan kehidupan pembuat kue menjadi

jauh lebih mudah. Bahan pengembang kimia sodium bikarbonat, diperkenalkan pada

tahun I840-an, diikuti dengan baking powder (campuran kering antara sodium

bikarbonat dengan cuka ringan). Menggantikan ragi yang memberikan kekuatan

pengembang yang kuat dengan lebih sedikit usaha. Terobosan teknologi yang lainnya

adalah oven yang lebih akurat.

Di sebagian Negara Eropa Barat Laut dan Amerika Utara, satu tradisi yang

cukup Berkembang dan home baking (pesta makan di rumah) bertahan dengan

banyak sekali daftar resep kue yang dikembangkan dan metode-metode dasarnya.

Kemampuan untuk membakar kue yang baik adalah satu ketrampilan yang bemilai di

antara ibu rumah tangga pada awal hingga pertengahan abad-20, ketika banyak rumah

tangga bisa menghasilkan kue sederhana yang kuat, filling ‘cut dan datang lagi cake,

yang mengimplikasikan keberlimpahan dan keramah-tamahan. Meskipun popularitas

home baking dan peranan kue-kue dalam makanan telah berubah selama abad ke-20,

kue-kue tetap ada hampir di semua tempat di dunia barat. Mereka telah

mempertahankan imej mereka sebagai “sesuatu yang menyenangkan” dan

mempertahankan arti penting ceremonial mereka pada pernikahan dan ulang tahun.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id37

a. Kue Pernikahan (Wedding Cake)

Kue pernikahan adalah kue tradisional yang dihidangkan kepada para tamu

pada acara makan pagi pernikahan, setelah pernikahan. Ini biasanya adalah sebuah

kue yang besar, berlapis-lapis atau bertingkat, dan didekorasi secara meriah dengan

icing, Kadang kala di atas lapisan marzipan. Yang bagian atasnya ditutupi dengan

patung kecil pengantin wanita dan pria. Motif-motif umum yang Iainnya adalah

doves, cincin emas dan sepatu kuda, yang terakhir melambangkan keberuntungan.

Dengan kepadatan, kue kuat yang bisa menopang dekorasi-dekorasi namun tetap bisa

dimakan bisa dianggap contoh dan seni dan ketrampilan pembuat roti. Tradisi secara

umum mencontoh dan seni dan ketrampilan pembuat roti. Tradisi secara umum

mengharuskan bahwa potongan pertama dan kue tersebut dilakukan olch pengantin

wanita dan pria bersama-sama, seringkali dengan pisau upacara, atau bahkan sebuah

pedang.

Sebuah tradisi kuno yang lebih tua lagi mengharuskan mempelai wanita

menghidangkan semua bagian kepada keluarga mempelai pria, sebagai pentransferan

simbolis tugas rumah tangganya dan keluarganya ke keluarga mempelai pria. Tradisi

bisa juga mengharuskan bahwa kedua mempelai mcnyuapkan potongan yang pertama

kue ini satu sama lain. Sekali lagi, ini bisa melambangkan unit keluarga baru yang

terbentuk dan penggantian kesatuan anak-orang tua. Juga cukup populer untuk

mempelai wanita dan pria untuk mendorongkan kue tersebut ke wajah yang Iainnya,

dan bukan memakannya. Tamu-tamu yang lain kemudian bisa memakan kue tersebut,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id38

bagian-bagian mungkin dibawa pulang atau dikirimkan ke orang-orang yang tidak

mcnghadiri perayaan tersebut. (Sebuah tradisi tua berpendapat bahwa jika seorang

bridesmaid (gadis pengiring pengantin) tidur dengan sepotong kue pengantin di

bawah bantalnya, dia akan memimpikan suaminya di masa yang akan datang.)

Sebagian mungkin disimpan, dan dimakan oleh pasangan pengantin tersebut pada

hari peringatan pernikahan mereka yang pertama, atau pada pembaptisan anak

pentama mereka. Kue ini bisa dibekukan untuk maksud ini, tadinya tingkat teratas

kue tersebut mungkin terdiri atas fruitcake yang bisa disimpan untuk waktu yang

sangat lama.

Asal mula tradisi kue pernikahan sulit ditentukan. Gula-gula bersifat

tradisional pada beherapa peringatan untuk hampir atau semua budaya di seluruh

dunia. Romawi kuno mencatat seluk beluk gula-gula yang dibagikan pada

pernikahan. Buku Folklore Myths dan Legend of Britain menguraikan praktik

Romawi kuno penjatuhan sebuah kue pernikahan di atas kepala mempelai wanita.

Sumber-sumber jaman Pertengahan dan Renaissance juga menyebutkan kue-kue

besar pada pernikahan. Kue-kue seperti ini mungkin adalah fruitcake. Sebuah kue

yang besar membutuhkan waktu yang lama dalam membuatnya, dan tanpa lemari

pendingin modem, lemak padat dan frosting gula mungkin mencegah menjadi busuk

dengan membatasi pengeksposan kelembapan. Kemungkinan yang Iainnya adalah

penggunaan gula dan lemak yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan akan

konsumsi yang terlihat untuk keluarga yang terlibat dalam pernikahan tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id39

Henry VIII dan Inggris mengundangkan hakim yang menetapkan jumlah gula

yang ada dalam sebuah kue, kemungkinan untuk mengontrol atau membebani

konvensi yang telah berlaku ini. Selama Perang Dunia 11, gula dijatah di Inggris,

sehingga icing tidak bisa dibuat, dan kue-kue menurun ukurannya. Untuk

mengatasinya, kue-kue sering dihidangkan di dalam sebuah kotak yang telah

didekorasi dengan plaster Paris, agar menyerupai kue tradisional yang Iebih besar.

b. Kue Ulang Tahun (Birthday Cake)

Sebuah kue ulang tahun di budaya Barat adalah pastry atau dessert yang

dihidangkan kcpada seseorang pada hari ulang tahunnya, terkadang didekorasi

dengan nama dan atau sebuah pesan ucapan selamat orang tersebut. Ini seringkali

dihiasi dengan lilin, satu untuk setiap tahun orang tersebut melewati hidupnya. Satu

tradisi adalah menambahkan sebuah lilin tambahan untuk keberuntungan, meskipun

ini berbeda-beda.

Tradisi berpendapat bahwa orang yang memiliki kue ulang tahun bisa

membuat keinginan yang akan terwujud jika seluruh lilin tersebut bisa ditiup dalam

satu tiupan tetapi banyak orang membuat satu keinginan meskipun dia melakukannya

lebih satu tiupan. Tradisi yang lainnya adalah melumuri nama orang tersebut untuk

keberuntungan sebelum memotong kue tersebut untuk disajikan. Kue ulang tahun

biasanya adalah sponge cake, meskipun banyak resep yang bisa digunakan. Salah

satu rasa yang paling terkenal adalah cokelat. Paten #6,319,530 A.S. adalah sebuah

“metode fotocopy sebuah gambar ke atas jaringan yang bisa dimakan untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id40

mendekorasi makanan bakar yang di-icing. Penemuan ini memungkinkan kita untuk

mencetak inkjet sebuah foto berwarna kelas makanan di atas permukaan kue tersebut.

(www.foodmuseum .com)

2. Pengertian Kue (Cake)

Kue adalah makanan ringan yang bukan makanan utama. Kata pungutan dan

bahasa China, kemungkinan besar bahasa Hokkien. Secara harafiah kue seringkali

diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat dan tepung. Baik tepung beras maupun

terigu. Tetapi untuk roti yang dibuat dan tepung pula, dibuat perkecualian. Roti

tidaklah selalu kue sebab di Indonesia kadangkala dianggap sebagai makanan utama.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kue)

Cake adalah satu bentuk makanan yang biasanya manis dan seringkali

dipanggang. Cake ini biasanya menggabungkan beberapa jenis tepung, bahan

pemanis (biasanya gula), bahan pengikat (pada umumnya telur, walaupun gluten atau

kanji digunakan oleh vegetarian dan vegan), lemak (biasanya mentega atau margarin,

meskipun bubur buah bisa menggantikan untuk menghindari penggunaan

(lemak), cairan (susu, air atau jus buah), perasa dan beberapa bentuk bahan

pengembang seperti ragi atau baking powder). Cake seringkali merupakan pilihan

untuk dessert (makanan pencuci mulut) untuk makanan pada saat-saat ceremonial

(upacara), khususnya pada acara pernikahan, perayaan, dan ulang tahun. Sebuah kue

ulang tahun dihiasi dengan buah, cokelat serut dan lain-lain. Tulisan “Happy

Birthday-nya” adalah dekorasi plastik yang sudah dibuat terlebih dahulu. Dekorasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id41

plastik yang sudah dibuat terlebih dahulu ini adalah dekorasi cake yang populer di

Amerika Serikat. Sebuah wedding cake tradisional.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Cake)

3. Jenis-jenis Kue (Cake)

Kue-kue mungkin kecil dan dimaksudkan untuk konsumsi individual

(misalnya madaleine dan cupcakes). Kue-kue yang lebih besar mungkin dibuat

dengan maksud untuk dipotong dan dihidangkan sebagai bagian dan makanan

lengkap dan fungsi sosial. Pemotongan sebuah kue pernikahan merupakan upacara

masyarakat di beberapa budaya. Ritual pernikahan Romawi Kuno confarreatio,

berasal dan pembagian kue.

Jenis-jenis kue tertentu mungkin berhubungan dengan festival-festival

tertentu, seperti stolen (pada Natal), kue babka dan simnel (Paskah), atau mooncake

(kue bulan). Kue lapis adalah kue-kue dengan lebih dan satu kue atau bahan yang

ditumpuk pada bagian atas kue yang lain. Kue lapis bisa terdiri atas kue bersamaan

dengan buah-buahan dan isian-isian lain seperti custard atau krim atau beberapa kue

tipis dengan krim di antara lapisannya.

Jenis yang terakhir dibuat dengan membakar beberapa kue tipis atau

rnembakar sebuah kue yang tebal dan dengan hati-hati memotong kue tersebut secara

horizontal. Kue-kue bisa bundar atau persegi atau bentuk-bentuk khusus lain. Swiss

roll dan Yule log adalah contoh kue-kue berbentuk silinder. (http://en.wikiped

ia.org/wi ki/Cake.)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id42

Walaupun saat ini banyak sekali jenis-jenis kue yang sudah ada tetapi adapula

jenis kue yang sengaja tidak dihias atau didekorasi menyesuaikan pemakaian kue

tersebut. Berdasarkan hal tersebut, jenis-jenis kue dibagi menjadi dua yaitu

a. Dekorasi kue

Saat kue yang telah selesai dibuat, seringkali diperindah memakain bahan-bahan

yang indah bila dipandang mata. Berdasarkan bahan dekorasi kue yang dipakai

untuk mendekorasi kue adalah sebagai berikut :

1) Frosting

Frosting biasanya terbuat dan gula bubuk (icing sugar), terkadang

beberapa jenis lemak, susu atau krim dan seringkali perasa seperti ekstrak

vanilla atau cokelat bubuk.

2) Icing

Beberapa dekorator menggunakan icing (gula bubuk) yang telah

dipadatkan sehingga mempermudah saat mendekorasi kue. Biasanya bahan ini

dipakai untuk menghias model kue rumit yang menyerupai bentuk asli dari

produk sesuai permintaan konsumen. Para pembuat roti rumah tangga

menggunakan mentega, margarin atau beberapa kombinasinya untuk

menghasilkan gelembung udara. Ini menjadikan icing menjadi ringan dan bisa

menyebar.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id43

3) Topping

Topping yang biasa dipakai adalah sprinkle (taburan-taburan), yang

juga dikenal dengan ‘jimmies” di beberapa bagian Amerika Serikat dan

“hundreds and thousands” di Inggris. Sprinkles adalah butiran butiran kecil

gula dan minyak yang keras yang diberi warna dengan pewarna makanan.

Pada akhir abad ke-20. produk-produk dekorasi kue yang baru sudah tersedia

untuk umum. Ini meliputi beberapa sprinkles khusus dan bahkan metode-

metode untuk mencetak gam bar dan mentransfer gambar tersebut di atas

sebuah kue.

Alat-alat khusus diperlukan untuk dekorasi kue yang lebih kompleks, seperti

Piping hag (kantong semprot) atau penyemprot, dan berbagai macam lip (ujung).

Untuk menggunakan sebuah piping bag atau penyemprot, sebuah piping kantong atau

semprotan tersebut dengan menggunakan sebuah Kantong atau semprotan tersebut

sebagian diisi dengan icing yang terkadang diwarnai. Dengan menggunakan piping

tip dan beberapa teknik yang berbeda, seorang dekorator kue bisa membuat banyak

desain yang berbeda-beda. Tipe dekorasi yang dasar meliputi open star (bintang

terbuka), closed star bintang tertutup), basketweave (keranjang gelombang), round

(Iingkaran), drop flower bunga), leaf (daun), multi, petal (kelopak bunga) dan

bentuk-bentuk khusus. Sebuah kue didekorasi dengan “plastik cokelat”, mawar

fondant dan daun-daun cokelat. Kue dua lapis putih didekorasi dengan shamrocks

(batu tiruan) hijau untuk St. Patrick’s Day, Royal Icing, Marzipan (atau versi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id44

tidak begitu manis, yang dikenal dengan Almond paste), Fondant Icing (juga dikenal

dengan Sugarpaste) dan Buttercream digunakan sebagai icing penutup dan untuk

menciptakan dekorasi-dekorasi. Floral Sugarcraft atau Wired Sugar Flowers adalah

satu bagian yang penting dan Dekorasi Kue.

Kue-kue untuk kesempatan khusus, seperti kue pernikahan, adalah kue

tradisional yang penuh dengan buah, atau terkadang, kue Madeira (juga dikenal

dengan whisked sponge (spon bersoda) atau Jatless sponge (spon rendah lernak),

yang ditutup dengan marzipan dan Royal Iced atau sugarpasted yang diakhiri border-

border pipa RoyaI Iced dan dihiasi dengan sebuah pesan yang disemprotkan, bunga-

bunga gula yang diikat, bunga-bunga fondant atau buah marzipan yang dibentuk

dengan tangan, bunga-bunga Semprot, atau buah atau bunga kristal seperti anggur

atau bunga violet. (http://en.wikia.org/wiki/Cake)

b. Non Dekorasi Kue

Biasanya jenis ini ditemukan pada kue-kue seperti chiffon, lapis legit,

brownies dan sebagainya. Jenis kue ini biasanya dihidangkan untuk acara-acara non

formal atau konsumen yang tidak dapat memakan bahan berdasar gula atau margarine

sebagai bahan pendekorasi kue karena menderita penyakit tertentu.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id45

F. Promosi

Promosi merupakan salah satu unsur 4P yang ada dalam bauran pemasaran

(product, place, price, promotion) yang diterapkan oleh para akademisi dengan

mengacu pada semua bentuk komunikasi pemasaran (perildanan, promosi penjualan,

public relations, personal selling, dsb) Ada dua tipe promosi, yaitu:

1. Promosi yang bersifat personal, merupakan upaya promosi langsung yang

dilakukan dan penjual ke pembeli.

2. Promosi yang sifatnya non personal. Promosi ini mencakup:

a. Pengiklan (Advertising)

b. Publisitas

c. Desain kemasan

d. Display pada tempat penjualan

e. Exhibits

Dalam suatu promosi penjualan yang berorientasi pada perdagangan mempunyai

berbagai tujuan yaitu:

1. Untuk memperkenalkan produk-produk barn atau yang direvisi (diperbarui).

2. Bentuk menyelenggarakan persediaan eceran.

3. Untuk mempertahankan atau meningkatkan luas rak penyimpanan barang (share

of shale space) produsen.

4. Untuk mendapatkan display di samping lokasi rak yang normal.

5. Untuk mengurangi kelebihan persediaan dan meningkatkan perputaran.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id46

6. Untuk mencapai fitur produk dalam periklanan pengecer.

7. Untuk menghadapi aktivitas pesaing .

8. Untuk menjual sebanyak mungkin kepada konsumen akhir. (Terence

A.Shimp,2001:147)

Ada enam macam jenis promosi yang tergolong komunikasi pemasran yang

tergolong

komunikasi pemasaran, yaitu:

1. Penjualan Perorangan (Personal Selling)

Bentuk komunikasi. antar invidu dimana tenaga penjual/wiraniaga

menginforrnasikan,

mendidikan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk

atau jasa perusahaan.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Terdiri dan semua kegiatan pemasaran yang mecoba merangsang terjadinya

pembelian dalam waktu yang singkat.

3. Publisitas/ Humas (Pure Public Relation)

Seperti iklan, publisitas menggambarkan komunikasi massa namun juga tidak

seperti iklan, pihak sponsor tidak mengeluarkan biaya untuk waktu dan ruang

beriklan.

Biasanaya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mcngenai

perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id47

4. Pemasaran Sponsorship (Sponsorhip marketing)

Merupakan aplikasi dalam rnempromosikan perusahaan atau merek dengan

kegiatan tertentu.

5. Komunikasi di Tempat Pembelian (Point- Of Purchase Communication)

Melibatkan peraga, poster, tanda, dan berbagai materi lain yang didesain untuk

mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam tempat pembelian.

6. Iklan (Advertising)

Bentuk iklan yang dibiayai oleh sponsor tertentu (si pengiklan), tetapi

dikategorikan sebagai komunikasi massa (nonpersonal) karena perusahaan

sponsor tersebut secara simultan berkomunikasi dengan penerima pesan yang

beranekaragam, bukan kepada individu tertentu personal atau kelompok kecil.

(Terence A.Shimp, 2001:6)

Adapun beberapa fungsi periklanan menurut Terrence A. Shimp (Shimp 2003:357)

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Informing

Periklanan membuat konsumen sadar akan keberadaan mcrkmerk baru,

menginformasikan mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merk, serta

mengfasilitasi penciptaan citra merk yang positif. Pada intinya, fungsi perikianan

sebagai sumber informasi bertujuan untuk mcningkatkan TOMA atau Top Of

Mind Awareness (puncak kesadaran dalam benak konsumen).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id48

2. Persuading

Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba produk atau

jasa yang diiklankan.

3. Reminding

Iklan menjaga agar merk perusahaan tetap segar dalarn ingatan para konsumen.

4. Adding Value

Periklanan memberi nilai tambah merk dengan mempengaruhi persepsi

konsumen. Mempengaruhi persepsi konsumen mcrupakan nilai tambah bagi

penawaran penawaran yang dilakukan olch produsen.

5. Assisting

Periklanan hanyalah salah satu alat dan bauran komunikasi pemasaran. Periklanan

dapat membantu perwakilan penjualan, meningkatkan hasil dan komunikasi

pemasaran lainnnya, juga bisa meningkatkan efektivitas transaksi harga. Peran

utama peniklanan adalah pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya prusahaan

dalam komunikasi pemasaran.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai