Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENGANALISIS DESAIN PRODUK DAN KEMASAN


Guru pengajar
DRS. Raden yusephalandi

Disusun Oleh:
Lia Daliah
Nasywa Mayda
Sheva Atqia
Zonatan

KELOMPOK 1 MATA PELAJARAN PKK (PRODUK


KREATIF KEWIRAUSAHAAN)
SMK NEGERI 3 BANDUNG
KOTA BANDUNG
KATA PENGANTAR

Piji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karna
berkat dan limpahnya rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat wakunya, adapun tema dari makalah ini adalah Menganalisis Desain
Produk dan Kemasan.

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas pelajaran PKK.
Kami harap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan khususnya para pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan
makalah ini.

Akhirnya kata, kami harap semoga makalah ini dapat memberikan pelajaran
dan ilmu bagi semua yang membacanya. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih
kepada semua pembaca yang telah membaca makalah ini sampai akhir.

Penulis
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Suatu persaingan yang kompetitif akan memicu pemilik usaha untuk selalu
berpikir kreatif dan inovatif agar usahanya unggul dan menjadi berbeda, agar dapat
bertahan dalam kondisi persaingan yang semakin kompetitif, pemilik usaha harus
dapat menerapkan strategi yang tepat untuk menciptakan produk yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, hal ini perlu dilakukan agar pemilik
usaha tidak tertinggal dalam persaingan.

Suatu dan produkasi dan operasi adalah unsur penting dalam sebuah
perusahaan. Kelangsungan hidup mati suatu perusahaan terdapat pada produksi
dan operasinya. Maka dari itu kami membuat makalah dengan judul “ Desain
Produk dan Kemasan” perusahaan dapat berjalan sebagaimana perusahaan tersebut
ada kegiatan produksi, operasi di tambah lagi desain produk yang menarik dan
unik,. Selain kegiatan produksi dan opesari, Desain Produk dan Jasa juga
merupakan salah satu kegiatan yang menciptakan hasil produksi akan semakin
meningkat. Bagaimana tidak? Desain Produk dan Jasa bertumpu pada desain
kemasan pada produk yang kita lakukan sekarang ini, semakin indah desain yang
kita ciptakan maka akan semakin banyak peminat konsumen. Terdapat banyak
pilihan, penataan, dan perancangan produk. Barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada konsumen.
Persaingan pemasaran dunia merupakan hal yang wajar dan wajar. Maka
dari itu berbagai usaha dilakukan dalam upaya memenangkan persaingan ini. Salah
satunya adalah membuat desain kemasan produk yang menarik sehingga dapat
mengundang konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan kesulitan di atas, dapat dirumuskan pemasalahannya yaitu:


1. Apa itu pengertian desain produk dan jasa?
2. Bagaimana cara melakukan desain kemasan?
3. Bagaimana transmisi menuju produksi?
4. Apa sajakah permasalahan desain produk?
5. Strategi produk dengan keunggulan bersaing
6. Siklus kehidupan produk, dan transmisi terakhir menuju produk

1.3 Manfaat Penulisan


1. Manfaat pembuatan makalah ini untuk memberikan penjelasan dan
pengetahuan kepada produsen atau yang mempunyai suatu produk agar
lebih memperhatikan desain produk dan jasa.
2. Memberi pengartian dan pengetahuan luas tentang apa itu dan bagaimana
cara menganalisis produk dan jasa.

1.4 Tujuan Penulisan


1. Untuk menghindari kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi dalam
perbuatan  suatu produk.
2. Untuk memmilih metode yang paling baik dan  ekonomis dalam pembuatan
produk.
3. Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.
4. Untuk menghitung biaya dan menentukan produk  yang dibuat.
5. Untuk mengetahui kelayakan produk tersebuat apakah sudah memenuhi
parsyaratan tau masih perlu perbaikan kembali.
Bab II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Desain Produk
Desain diartikan dalam kamus sebagai “ to fashion after a plan“, yang hanya
sedikit menjelaskan bagaimana ‘cara kerja’ dari apa yang disebut sebagai desain.
Desain produk dapat didefinisikan sebagai generasi ide, pengembangan
konsep, pengujian dan pelaksanaan manufaktur (objek fisik) atau jasa. Desainer
produk konsep dan mengevaluasi ide-ide, membuat mereka nyata melalui produk
dalam pendekatan yang lebi sistematis. Peran seorang desainer produk, meliputi
berbagai karakteristik manajer pemasaran, manajer produk, industri dan desain
insinyur perancang.
Seiring dengan perkembangan trend globalisasi, desain mengalami penyesuaian,
bentuk-bentuk yang ditawarkan menyesuaikan selera pasar yang menginginkan
bentuk-bentuk populer. Desain populer merupakan desin yang tidak mengacu pada
gaya tradisional, tetapi dibuat sesuai dengan trend dan masanya saat itu. Sebagai
kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah hasil
kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau bentuk objek nyata.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan
berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset,
pemikiran, brainstorming (metode untuk memunculkan penyelesaian masalah yang
kreatif dengan mendorong anggota kelompok untuk melemparkan ide sembari
menahan kritik atau penilaian), maupun dari desain yang suda ada
sebelumnya.akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk
dari desain, sehingga muncul istilah “ perancangan proses”.
Secara umum, proses desain suatu produk harus memperhatikan faktor-faktor
berikut:
a.       Innovative
Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu
perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama
yang telah mencapai titik jenuh di pasaran, diperlukan sebuah inovasi untuk
mengganti produk lama tersebut. "Merilis produk baru yang inovatif dan
meningkatkan loyalitas pelanggan" (Razeghi, 2008).
b.      Makes a product usefull
               Makes a product usefull/ Membuat suatu produk berguna artinya
produk yang kita buat haruslah jelas guna atau tujuan dari produk yang
kita buat.
c.       Aesthetic
Adalah suatu nilai keindahan yang terdapat atau melekat dalam suatu karya atau
objek seni.
d.      Makes a product understandable
Makes a product understandable/ membuat produk yang dimengerti artinya desain
produk yang kita buat haruslah yang kita pahami semua hal tentang produk
tersebut.
e.       Unobtrusive
Unobtrusvie/rendah hati adalah suatu sikap dimana seseorang memiliki kelebihan
atas kepemilikan materi, bakat atau kemampuannya namun tidak menonjolkannya
di hadapan orang lain.
f.        Honest
Honest / jujur adalah sebuah kata yang indah didengar, tetapi tidak seindah
mengaplikasikan dalam keseharian. Tidak pula berlebihan, bila ada yang
mengatakan “jujur” semakin langka dan terkubur, bahkan tidak lagi menarik bagi
kebanyakan orang. Semua orang paham akan maknanya, tetapi begitu mudah
mengabaikannya.
g.      Long lasting
Long lasting/ sepanjang masa berarti produk yang akan dibuat harus tahan lama
agar dapat digunakan sepanjang masa.
h.      Thorough
thorough/teliti berarti cermat dan saksama dalam menjalankan sesuatu. Orang
yang teliti ditunjukkan dengan cermat, penuh minat, dan berhati-hati dalam
menjalankan sesuatu agar tidak terjadi kesalahan. Lawan dari sifat teliti dan tekun
adalah ceroboh atau teledor.
i.        Anvironmentally friendly
Anvironmentally friendly / ramah lingkungan adalah gaya hidup yang mencoba
untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam dan harta pribadi yang dilakukan
oleh pribadi maupun masyarakat.
j.        As little design as possible
 As little design as possible/ desain sedikit mungkin artinya  desain  arsitektur yang
menampilkan elemen seperlunya, sesimpel mungkin namun elegan.

diperlukan perencanaan yang baik dalam hal ukuran dan bentuk sehingga efisien
dalam proses pengepakan,distribusi dan penyajiaan.
 Sebagai contoh, desainer produk mendesain kursi tidak hanya kursi tersebut
tampak bagus, tetapi juga agar nyaman diduduki dan mudah untuk diproduksi.
Inti dari perencanaan desain terletak pada pengembangan konsep. Crawford
mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan dan
atau bentuk yang akan di lakukan  perbaikan dan bagaimana pelanggan
menunjukan keuntungan/kerugiannya

   Tiga bagian penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan
dengan kondisi konsep  adalah :
1. Bentuk
Hal ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya, dan
sebagainya.
2. Teknologi
Termasuk di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika,
kebijakan, dan seterusnya yang dapat digunakan untuk menciptakan/mencapai
produk yang dimaksud.
3. Keuntungan
Nilai keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut
Dalam membuat desain sebuah produk, wirausaha perlu memerhatikan:
1.      Membuat produk yang tepat (right product) sebelum berpikir membuat
produk yang ideal (product right).
Membuat produk yang ideal adalah hal yang bagus, tetapi membutuhkan usaha dan
dana yang besar. Untuk tahap awal membangun produk, jangan terlalu hanyut
terhadap hal-hal yang detail terkait produk anda, misalnya detail fitur-fitur yang
ada dalam produk anda, seluk beluk teknologi yang akan digunakan atau
menyelesaikan isu-isu kecil. Yang harus anda fokuskan adalah apakah produk anda
sudah tepat dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
2.      Intuisi memegang peranan yang penting, tetapi itu belum cukup.
Intuisi sangat diperlukan dalam membuat sebuah produk, dan intuisi yang baik
biasanya muncul dari orang-orang yang sudah berpengalaman dalam membuat atau
mengembangkan sebuah produk. Tetapi intuisi tidak cukup, karena yang lebih
penting sebelum memutuskan sesuatu adalah data. Keputusan yang baik akan
ditentukan oleh informasi yang baik dan informasi yang baik ditentukan oleh data
yang baik. Intuisi harus selalu diuji dan divalidasi oleh informasi yang baik.
3.      Paham terhadap sasaran nilai produk sejak awal.
Nilai produk selalu menjadi fokus utama dalam membuat atau mengembangkan
sebuah produk. Karena nilai produk itulah yang akan membedakan produk kita
dengan produk pesaing, ketepatan waktu peluncuran produk kita dan seberapa
besar produk kita mempunyai peluang dalam meraih kesuksesan di pasar.
4.      Tanyakan kepada pelanggan apakah mereka mau menggunakan produk
anda, tidak hanya sekedar dapat menggunakan produk anda.
Pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita sendiri adalah, “Apakah produk
ini sebaiknya dibuat ?”, bukan “Apakah produk ini dapat dibuat ?”
Setelah kita bertanya terhadap diri sendiri, tanyakan hal tersebut kepada calon
pengguna karena banyak sekali alasan yang dapat diberikan oleh pengguna untuk
dapat sekedar menggunakan produk kita, tetapi belum tentu mau menggunakan
produk tersebut karena berbagai lasan, misalnya masalah harga, tidak lebih baik
dengan produk yang ada dan lain sebagainya.
5.      Buat purwarapa (prototype) produk sehingga akan memudahkan dalam
berinteraksi dengan pelanggan dan stakeholder.
Dengan membuat purwarapa produk, kita dapat menghemat biaya, waktu dan
tenaga, dan, yang terpenting adalah, kita dapat memperkenalkan produk kita
dengan lebih cepat kepada calon pengguna. Semakin cepat kita berinteraksi dengan
calon pengguna, semakin cepat kita dapat lebih mengerti apa yang diinginkan oleh
pengguna, sehingga kita dapat membuat produk yang tepat dengan lebih cepat.
6.      Keluar dari ruangan dan berbicara dengan calon pengguna.
Pengumpulan data tentang kebutuhan pengguna memegang peranan yang sangat
penting dalam proses pengembangan sebuah produk. Banyak cara yang bisa
dilakukan dalam proses pengumpulan data, mengunakan telepon, berbicara
langsung dengan mereka bahkan melakukan pemantauan bagaimana mereka
menggunakan produk pesaing. Proses ini memang membutuhkan tenaga dan
waktu, tetapi kegiatan ini sangat panting, yang kemungkinan besar akan banyak
menghemat waktu dan biaya pembuatan produk secara keseluruhan.
7.      Bagian yang dihilangkan sama pentingnya dengan bagian yang
ditambahkan.
Produk yang baik tidak selalu harus mempunyai banyak fitur, desain yang
kompleks dan lain sebagainya. Sebagai contoh, halaman utama situs pencari
Google mempunyai desain yang sangat minimal, desain smartphone iPhone juga
sederhana.
8.      Jangan dengarkan pelanggan apabila masukannya memberikan efek
negatif kepada produk anda.
Tidak semua pelanggan atau calon pelanggan memahami visi dan misi produk
anda. Selalu lakukan analisa data pelanggan terkait apa yang mereka butuhkan
tanpa harus merubah visi dan misi yang telah dibuat.
9.      Harus mempunyai tim pengembang produk yang kuat.
Bagaimanapun produk dibuat oleh manusia, sehingga hasil dari produk tersebut
akan mencerminkan manusia-manusia pembuatnya. Ketika Google ditanya, apakah
hal terpenting dalam membuat produk, jawabannya adalah manusia, manusia dan
manusia. Seorang manajer produk harus bisa membentuk “tim impian”, yang
nantinya tim itu diharapkan akan dapat membuat “produk impian”.
10.  Produk tersebut harus dapat bercerita secara jelas dan sederhana dengan
sendirinya.
Pengguna lebih tertarik dengan cerita dibandingkan dengan fakta-fakta dan fitur-
fitur. Ketika Steve Jobs mem-presentasi-kan produk-produknya, dia selalu memilih
pendekatan dengan cerita, dibandingkan menjelaskan fakta-fakta dan fitur-fitur
dari produk-produknya.

B.    Kemasan Produk
1.      Pengertian
Pengemasan adalah sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi
siap ditransportasikan, didisbrusikan, disimpan dijual dan digunakan. Atau dengan
kata lain pengemasan adalah proses memberi kemasan (wadah atau pembungkus)
pada barang/produk. Kemasan adalah desain kreatif yang menghubungkan bentuk,
struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan
informasi produk agar produk bisa dipasarkan.
1. Unik dan Kreatif

Jika produk (atau kemasan) kita dilirik banyak orang, kita buat kemasan sekreatif
mungkin. Contohlah kemasan sereal sarapan yang sering kali mencantumkan
permainan labirin, teka-teki dan lainnya untuk mendorong konsumen untuk
membeli produk tersebut. Atau, kita juga bisa berkreasi dengan bentuk kemasan
seperti contoh di atas.

2. Font dan Warna

Warna kemasan sebaiknya disesuaikan dengan jenis produknya. Atau, jika


perusahaan telah memiliki warna korporat yang khas, boleh juga diaplikasikan
pada kemasan.Kita pastikan menggunakan warna font yang tepat dan kontras.
Jangan menggunakan teks oranye pada latar belakang merah atau sejenisnya.
Sebagai panduan, buku Color Index bisa kita gunakan sebagai referensi padanan
warna.

3. Label Mudah Dibaca


Sebagian besar konsumen membaca dulu informasi seputar produk yang akan
mereka beli, karena mereka ingin tahu apa yang mereka beli, dan apakah yang
mereka beli itu benar. Maka, sudah jadi tugas kita untuk memastikan para
konsumen bisa membaca informasi yang tercantum pada kemasan dengan baik.
Caranya? Ya, dengan memastikan ukuran dan bentuk font yang digunakan mudah
dibaca.
4. Memanfaatkan gambar
Masyarakat kita sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat dicerna oleh
panca indera. Dalam hal kemasan, rangsangan yang paling mudah dicerna adalah
rangsangan visual. Karena itu kita sebaiknya menyertakan gambar/visual dalam
desain kemasan kita, entah gambar kartun, foto produk, foto model atau apa pun.
Kita pastikan gambarnya beresolusi tinggi dan akan tampak bagus tidak peduli
seberapa besar atau seberapa kecil ukurannya.

5. Relevan
Gambar, bentuk font, warna dan bentuk kemasan haruslah sesuai dengan produk,
harus memiliki relevansi dengan jenis produk yang kita jual. Kita tidak boleh
menempatkan gambar anjing ketika kita membuat desain kemasan untuk hotdog 
meskipun ‘dog’ memang berati anjing. Bisa-bisa kita dituduh menyesatkan
konsumen dan mereka tidak jadi membeli produknya karena berpikir bahwa itu
adalah makanan anjing atau terbuat dari daging anjing. Hehehe…

6. Bahasa Yang Tepat

Kita pilih bahasa yang pas dengan produknya. Konsumen jaman sekarang itu
sangat sulit diyakinkan hanya dengan gambar yang indah-indah saja. Mereka butuh
informasi yang berlimpah dan sesuai.
7. Kenyamanan

Yang tak kalah pentingnya, kita pastikan bahwa kemasan kita mudah dan nyaman
digunakan. Kita asumsikan bahwa kebanyakan orang yang akan menggunakan
produk ini orang sibuk. Jadi, kita coba buat hidup mereka lebih mudah. Kita tidak
perlu mendesain kemasan yang terlalu besar dan sulit dibawa, semakin ringkas
kemasannya, semakin banyak klien yang akan memilihnya.
8. Kokoh dan Tangguh

Salah satu fungsi utama kemasan adalah untuk melindungi produk. Dan, bagi para
konsumen, keamanan produk ini adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Makanya, kemasan harus selalu tersegel atau tertutup rapat, karena pasti konsumen
ogah membeli produk yang kemasannya terlihat terbuka atau rusak.
9. Mudah dibuka

Nah, di sisi lain, kemasan juga tidak boleh terlalu rapat sampai sulit dibuka
konsumen. Jadi, kita harus melihat masalah dari dua sisi: Di satu sisi, kita pastikan
kemasan tidak mudah terbuka dan rusak saat diangkut, didistribusikan dan
dipasarkan, namun di sisi lain, kemasan mesti cukup mudah dibuka saat sudah
sampai ke tangan konsumen. Sekali lagi, kita pikirkan bahwa betapa sibuknya
konsumen yang membeli produk kita dan kita bayangkan kekesalan mereka saat
sudah sampai di rumah, ketika kemasannya begitu bandel dan sulit dibuka.
10. KIS : Keep It Simple
Untuk menarik perhatian, kita buat desain yang sederhana, namun mencolok. Jika
memungkinkan kita pilih desain yang mudah dikenali oleh konsumen dari segala
usia, latar belakang pendidikan. Untuk membedakan tipe produk kita gunakan
warna yang kontras agar konsumen tidak salah memilih. Desain yang sederhana
namun dengan label yang berukuran pas, mudah dibaca, dipenuhi informasi-
informasi yang tepat akan lebih menarik perhatian ketimbang desain yang terlalu
ramai.

2. Fungsi Kemasan Produk


1.             Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga
kekonsumen, agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta
atau butiran
2. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari
sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan,
kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan
menurunkan mutu produk.
3. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan
sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label
yang terdapat pada kemasan.
4. Meningkatkan efisiensi, misalnya : memudahkan penghitungan
(satu kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), memudahkan
pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan.
5. Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk
dari produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa
produk yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas
beracun dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan
mengemas produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya.
6. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya
penjualan kecap dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari
penggunaan kemasan botol plastik.
7. Menambah daya tarik calon pembeli
8. Sarana informasi dan iklan
9. Memberi kenyamanan bagi pemakai.

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk
merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan kepasar untuk di
konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari
perusahaannya.Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk produk yang
lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi
dan rasa agar dapat menarik peminat konsumen untuk mencoba dan membeli
produk tersebut.Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau
yang sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik
yang telah ada.Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia
kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk,
pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan
pendistribusian produk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai