Anda di halaman 1dari 19

MATERI AJAR BULAN NOVEMBER 2022

Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Kelas : X
Semester : Ganjil
Tahun Pembelajaran : 2022/2023
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi
Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Konsentrasi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
Guru Mapel : Indra Swanto Ritonga S.Kom
Guru Pengganti : ........................................................................

Disetujui, Medan, 29 Oktober 2022


Kepala Sekolah SMKS Jambi Medan Guru Mata Pelajaran

Drs. Albiner Simbolon, M.Pd. Indra Swanto Ritonga, S.Kom


NIP. 196906022007011006
Materi Ajar Bulan November 2022
KONSEP DESAIN/PROTOTYPE

Menganalisis Konsep Desain/Prototype dan Kemasan Produk barang/jasa


Menganalisis Konsep Desain/Prototype dan Kemasan Produk barang/jasa - Melalui kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) dan
metode diskusi, peserta didik dapat menganalisis konsep desain pada kemasan produk,
menganalisis kemasan produk barang/ jasa, menentukan bahan kemasan yang akan
digunakan, menentukan bentuk kemasan yang akan digunakan, membuat desain kemasan
yang menarik dengan berbagai media dan aplikasi pada komputer, mengidentifikasi
kelebihan dan kelemahan kemasan dengan rasa ingin tahu, kreatif, komuikatif, dan mandiri.
Menganalisis Konsep Desain/Prototype dan Kemasan Produk barang/jasa
A. Pengertian Desain Produk
B. Tahapan dalam Desain Produk
C. Pengembangan Produk
D. Pengertian Kemasan
E. Tujuan dan fungsi kemasan
F. Jenis Kemasan
G. Syarat Kemasan Produk
H. Faktor-faktor Desain Kemasan
I. Hubungan Desain Kemasan dengan minat beli
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat ini berdampak positif terhadap daya beli
masyarakat. Kebanyakan konsumen saat ini, jika tertarik suatu produk tidak langsung
membelinya tetapi dia akan membandingkan produk yang satu dengan produk yang lainnya,
baik membandingkan secara langsung maupun melalui media.

Beberapa hal yang menjadi faktor pembanding salah satunya adalah desain dan kemasan dari
produk tersebut, selain harga dan review dari orang lain yang telah menggunakan atau
merasakan manfaat dari produk tersebut. Produk yang baik adalah produk yang kualitasnya
terjaga dari awal produksi sampai berada di tangan konsumen. Salah satu aspek yang penting
dalam kualitas produk barang atau jasa adalah kemasan.

Dalam proses pengemasan atau pembuatan kemassan diperlukan kegiatan mendesain agar
keunggulan produk tersampaikan dengan maksimal kepada konsumen.

Selain untuk melindungi produk, kemasan juga berperan sebagai media pemasaran yang
efektif. Saat ini, berbagai material kemasan dapat dipilih di antaranya plastik, almunium foil
hingga kertas daur ulang. Setiap material yang digunakan memiliki fungsi dan peranannya
masing-masing.

Desain kemasan harus mengandung nilai keindahan yang meliputi pewarnaan, bentuk
kemasan, tulisan dan merek. Selain menarik konsumen dengan desain dan kemasan, pada
kemasan juga diperlukan informasi dan fakta produk untuk menumbuhkan kepercayaan
konsumen terhadap produk. Karena desain kemasan yang baik tidak hanya menarik bila
dipajang di rak penjualan atau dilihat gambarnya, tetapi juga dapat meyakinkan konsumen
untuk membeli.

Kemajuan teknologi pun sangat mempengaruhi perkembangan desain dan kemasan produk,
desain dan kemasan yang unik bukan hal yang mustahil untuk dikembangkan saat ini, dengan
bantuan berbagai alat canggih. Kreatifitas dan inovasi sangat dibutuhkan dalam pembuatan
desain dan kemasan.

Pada dunia pemasaran persaingan merupakan hal yang wajar. Maka dari itu berbagai usaha
dilakukan yang dilakukan pelaku usaha atau wirausahawan agar lebih unggul dibandingkan
pesaingnya. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untk lebih unggul di antaranya adalah
dengan membuat desain kemasan produk yang menarik dan meyakinkan konsumen untuk
membeli produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, selain menghasikan produk yang unik dan
inovatif, seorang wirausaha pun dituntut untuk dapat membuat desain kemasan yang menarik
konsumen untuk membeli produknya.

Pada bab ini akan djelaskan mengenai pengertian desain produk, pengertian kemasan, fungsi
dan tujuan deain kemasan, faktor-faktor desain kemasan dan hubungan antara desain
kemasan dan minat beli.

A. Pengertian Desain Produk


Desain produk terdiri dari dua kata yaitu desain dan produk. Desain adalah rencana atau
gambar yang dibuat untuk menunjukkan tampilan dan fungsi atau cara kerja bangunan,
pakaian, atau benda lain sebelum dibuat atau dibuat. Sedangkan produk berarti sesuatu yang
dibuat untuk dijual dan ditambah guna atau nilainya, biasanya sesuatu yang diproduksi.

Jadi pengertian desain produk adalah aktivitas merancang atau merencanakan suatu bentuk
yang dibuat melalui proses produksi dan hasil akhirnya menjadi suatu barang produk yang
memiliki nilai dan kegunaan serta dapat memenuhi keinginan konsumen. Desain produk baik
barang maupun jasa diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Desain produk barang atau jasa akan berubah seiring dengan meningkatnya persaiangan di
antara para wirausahawan dan perkembangan kemajuan teknologi. Dalam mendesain produk
harus mempertimbangkan beberapa faktor di antaranya faktor biaya, kualitas, kebutuhan
konsumen, dan keunggulan dalam persaingan.

Menurut Kotler (2002), terdapat enam elemen yang harus dipenuhi ketika membuat desain
produk yaitu, ukuran, bentuk, material bahan, warna, teks, dan merek. Dalam proses
perancangannya, kreatifitas dan inovasi sangat diperlukan. Namun hal lain yang tidak kalah
penting untuk ditonjolkan pada desain produk barang atau jasa yang ditawaran adalah
keunggulan dari produk tersebut.

Ide atau gagasan sebuah desain produk dapat bersumber dari pemikiran dan kreatifitas
internal dari wirausahawan, ataupun dapat bersumber dari kebutuhan konsumen, pesaing, dan
ketersediaan bahan dalam pembuatan kemasan produk.
B. Tujuan Perancangan Desain Produk
Perancangan desain produk yang dilakukan sebelum dilakukan pembuatan sebuah produk
memiliki beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut.
 Mengantisipasi kegagalan yang mungkin terjadi pada proses produksi.
 Membantu menentukan metode efektif dan efisien alam prose produksi produk.
 Menentukan standar dan spesifikasi produk.
 Menghitung biaya yang harus dikeluarkan dan menentukan harga jual produk.
 Mengevaluasi kelayakan produk sebelum diluncurkan di pasaran yang disesuaikan
dengan tren pada masanya.
 Menghasilkan produk yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.

C. Tahapan Perancangan Desain Produk


Perancangan desain produk tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Beberapa proses
harus dilalui untuk dapat menuangkan ide atau gagasan dalam produk nyata. Selain itu, perlu
adanya proses pengumpulan informasi,seperti kebutuhan konsumen, tren yang ada saat ini,
pesaing, dan ketersedian bahan, sehingga produk nyata hasil ide dan gagasan desain produk
sesuai dengan harapan.

Beberapa tahapan yang dapat dilakukan dalam proses membuat sebuah desain produk, di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Idea Development
Proses pengembangan ide dan gagasan dalam pembuatan desain produk, dapat diawali
dengan mengumpulkan informasi seperti kebutuhan konsumen, tren saat ini, selera pasar
dan lain sebagainya dari berbagai sumber, kemudian menterjemahkan keinginan dan
kebutuhan konsumen ke dalam produk dan jasa nyata yang dibutuhkan dengan spesifikasi
tertentu, yang tentunya menonjolkan kekhasan atau keunggulan dari produk tersebut.
b. Product Screening
Melakukan berbagai pertimbangan pada berbagai aspek, yaitu, kualitas produk,
pemasaran, dan target biaya.
c. Preliminary design and testing
Pada tahap ini, prototipe dibuat berdasarkan desain produk yang telah dibuat. Kemudian
prototipe diuji dan diperbaiki sesuai dengan hasil pengujian yang telah dilakukan.
Sehingga dihasilkan prototipe baru dari desain baru hasil perbaikan. Namun, yang harus
dipertimbangkan pada tahap ini adalah biaya dan waktu yang harus disediakan apabila
jumlah pengujian yang dilakukan cukup banyak.
d. Final Design
Yaitu perancangan akhir dari sebuah produk yang didalmnya terdapat spesifikasi produk,
cara pemrosesan, pekerjaan yang harus dilakukan, peralatan dan bahan baku yang
digunakan, serta pengaturan produksi lainnya. Pada proses ini diperlukan juga
pendokumentasian spesifikasi barang dan jasa yang dihasilkan sebagai data yang nanti
akan digunakan dalam tahap pengembangan produk atau pengembangan usaha.

D. Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan sebuah strategi yang dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan pertumbuhan perusahaannya. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan
menawarkan produk baru atau produk lama yang telah dimodifikasi kepada konsumen.
Semakin terbuka luasnya peluang dalam munculnya produk-produk baru, artinya
pengembangan produk baru yang mengharuskan seorang wirausaha untuk membuka
komunikasi dengan konsumen.

Ide produk baru merupakan kunci utama dalam proses pengembangan usaha. Salat satu cara
yang dapat digunakan untuk memunculkan ide adalah Brainstorming. Brainstroming
merupakan teknik yang di dalamnya terdapat proses berbagi ide pada topik tertentu tanpa
mengkritik (diskusi terbuka untuk menghasilkan ide kreatif). Hal tersebut dapat dilakukan
oleh seorang wirausaha dengan membentuk tim, maupun melakukannya dengan konsumen
atau pelanggan.

Kegagalan dalam pengembangan produk menyebabkan kegagalan dalam bersaing dengan


pesaing yang telah mampu mengembangkan produknya. Lemahnya inovasi produk dan
pengembangan produk harus segara di atasi, agar usaha yang dijalankan dapat berkembang
dengan cepat. Keberhasilan suatu usaha di masa depan tergantung kepada kemampuan
wirausahawan dalam menghasilkan produk yang menarik, memiliki daya saing dan memiliki
kualitas sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen.

Dalam proses pengembangan produk baru, seorang wirausahawan harus memperhatikan


beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
1. Memahami pelanggan.
2. Kemampuan ekonomi masyarakat yang merupakan target pasar.
3. Perubahan gejala sosial dan persebaran masyarakat (demografi) yang menjadi segmentasi
pasar, seperti penghasilan masyarakat, kebiasaan belanja masyarakat dan lain sebagianya.
4. Perubahan teknologi, terutama pada perkembangan teknologi saat ini.
5. Perubahan Politik atau Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, maupun kondisi
politik saat ini.
6. Perubahan lain yang dapat muncul melalui kebiasaan pasar, pemasok, distributor.

E. Pengertian Kemasan
Kemasan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha, kemasan bukan hanya untuk
produk berupa barang saja tetapi produk berupa jasa pun harus dapat mengemas produk
jasanya dengan baik dan menarik, sehingga konsumen pun tertarik menggunakan jasanya.

Saat ini selain sebagai pelindung produk, kemasan juga dapat digunakan sebagai media
promosi untuk mengenalkan produk kepada konsumen dan meyakinkan konsumen untuk
membeli produk yang ditawarkan. Pengemasan merupakan kegiatan membuat rancangan dan
memproduksi wadah atau bungkus produk yang di dalamnya terdapat kegiatan pembuatan
desain kemasan dan pembuatan kemasan itu sendiri.

Adapun beberapa fungsi dari kemasan, yaitu sebagai berikut.


 Melindungi produk terhadap kerusakan, dari awal proses produksi sampai berada
ditangan konsumen.
 Untuk memudahkan penyimpanan produk oleh produsen, distributor, agen, maupun
konsumen.
 Sebagai alat untuk promosi.

Suatu produk biasanya memiliki kemasan yang terdiri dari beberapa lapisan yang disesuaikan
dengan tujuan kemasan itu dibuat. Kemasan terdiri dari tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
 Kemasan dasar (Primer Package) yaitu lapisan dari kemasan yang bersentuhan langsung
dengan produk.
 Kemasan tambahan (Secondary Package) yaitu lapisan yang terbuat dari bahan yang
berfungsi untuk melindungi kemasan primer dan biasanya memiliki desain yang lebih
menarik dan beragam.
 Kemasan pengiriman (Shipping package) yaitu kemasan yang dibuat untuk melindungi
produk pada saat proses penyimpanan dan pengiriman.

1. Bahan Kemasan
Pemilihan bahan kemasan sangatlah penting karena sangat berpengaruh pada kualitas
produk yang harus tetap dijaga sampai ke tangan konsumen. Bahan kemasan yang
digunakan sangat berpengaruh kepada desain dan bentuk kemasan yang akan dibuat. Saat
ini jenis-jeis baha kemasan yang digunakan sangat beragam. Kemasan pada umumnya
terbuat dari hal berikut.
 Gelas, namun memiliki kekurangan, di antaranya mudah pecah, dan transparan.
 Metal, biasanya terbuat dari aluminium yang memiliki kelebihan, yaitu mempunyai
kekuatan tahan terhadap panasa dan tidak berkarat.
 Kertas, bahan kertas mudah rusak karena air dan kelembaban yang tinggi.
 Plastik, yang dapat berupa kantung, botol, toples, dan sebagainya.

Penggunaan plastik sebagai kemasan, saat ini semakin meningkat. Biaya produksi yang
murah menjadi salah satu alasan penggunaan plastik sebagai kemasan selain mudah
dibentuk. Jenis-jenis plastik beragam, ada yang hanya dapat dipakai satu kali dan ada juga
yang dapat digunakan berulang-ulang.

Pada perdagangan secara online (E-commerce) yang semakin berkembang pesat saat ini,
pemilihan bahan kemasan yang tepat sangatlah penting, terutama kemasan pengiriman.
Kesalahan dalam pemilihan bahan untuk kemasan pengiriman kemasan pengiriman
(Shipping package), selain dapat menurunkan kualitas produk tetapi dapat juga
menurunkan kepercayaan pelanggan terhadap toko online yang kita bangun.

Oleh karena itu, sebelum memasarkan produk kita secara online, melalui medaia sosial
maupun melalui marketplace. Pemilihan bahan kemasan untuk kemasan pengiriman harus
benar-benar diperhatikan.

F. Faktor-faktor Desain Kemasan


Kemasan berkualitas yang digunakan dalam proses pemasaran harus memperhatikan
beberapa faktor agar dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan kulaitas produk
yang ditawarkan. Berikut beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam desain kemasan
adalah sebagai berikut.
a. Faktor pengamanan
Kerusakan-kerusakan produk yang mungkin terjadi harus dapat diminimalisir atau bahkan
dihindari oleh kemasan. Beberapa penyebab kerusakan pada produk, di antaranya,
kelembaban, sinar matahari, serangga, dan sebagainya.
b. Faktor ekonomi
Perhitungan biaya produksi dan harga jual produk. Karena bahan kemasan mementukan
biaya produksi dan harga jual produk, kesalahan dalam memilih bahan kemasan dapat
mendatangkan kerugian bagi perusahaan. Contohnya, refill susu bayi terbuat dari bahan
karton.
c. Faktor pendistribusian
Pembuatan kemasan harus juga memperhatikan kemudahan dalam pendistribusian produk
baik di tingkat distributor maupun pengecer sampai ke tangan konsumen. Oleh karena itu,
perlu perancangan can perencanaan yang matang dalam mendesain kemasan, sehingga
tidak menyulitkan dalam peletakan di rak dan penyimpanan.
d. Faktor komunikasi
Fungsi lain dari kemasan adalah sebagai media komunikasi dari produsen atau pedagang
ke konsumen. Kemasan yang dibuat harus dapat menjelaskan dan mencerminkan produk
yang ditawarkan. Selain itu, harus mudah diingat dan dipahami. Misalnya, karena bentuk
kemasan yang tidak sesuai sehingga bermasalah dalam peletakan produk dan tidak
terlihatnya informasi atau penjelasan yang menggambarkan citar produk. Hal tersebut
menyebabkan maksud yang ingin disampaikan oleh produsen tidak tersampaikan dengan
maksimal.
e. Faktor ergonomi
Desain kemasan harus memeperhatikan kemudahan produk untuk digunakan, dipegang
dan dibuka oleh konsumen. Bahkan saat ini pelaku usaha berlomba-lomba untuk
mendesain kemasan yang lebih memudahkan konsumen dan lebih praktis dalam
penggunaannya. Sehingga, akan dipilih konsumen karena kenyamanan dalam
penggunaannya. Contohnya, lekukan pada sikat gigi yang didesain sedemikian rupa
sehingga mudah dan nyaman untuk dipegang dan digunakan.
f. Faktor estetika
Sebelum melihat sebuah produk, biasanya konsumen terlebih dahulu melihat kemasan.
Oleh karena itu, kemasan harus dibuat atau didesain untuk memiliki nilai keindahan atau
daya tarik visual yang didalmnya terdiri dari warna, bentuk, logo, huruf, dan sebaginya.
Tujuannya dari itu semua adalah selain untuk menarik konsumen tetapi meyakinkan
konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
g. Faktor identitas
Desain kemasan merupakan salah satu kekayaan intelektual yang dimiliki oleh
pendesainnya. Oleh karena itu, dalam pembuatan kemasan tidak boleh menyerupai
apalagi sama dengan desain kemasan produk lain, karena selain dapat terjerat sanksi
hukum, produk pun tidak memiliki identitas yang jelas. Identitas produk sangatlah
penting agra mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk pesaing.
h. Faktor promosi
Kemasan dapat berfungsi sebagai media promosi atau sebagai silent sales person.
Kemasan yang berkualitas dapat efektif dalam menarik perhatian konsumen baru maupun
konsumen lama untuk membeli produk yang ditawarkan.
i. Faktor lingkungan
Pemilihan bahan kemasan harus juga memperhatikan isu lingkungan yang sedang
berkembang. Karena jika tidak memperhatikan isu lingkungan tersebut, maka
kemungkinan terjadi permasalahan dengan masyarakat bahkan dengan pemerintah. Salah
satu bahan kemasan yang pernah menjadi topik hangat adalah stereofom yang dianggap
sebagai kemasan tidak ramah lingkungan serta berbahaya bagi kesehatan. Kemasan yang
ramah lingkungan (environmentally friendly) dan dapat didaur ulang (recyclable) atau
dapat dipakai ulang (reusable) menjadi pilihan para produsen saat ini dalam membuat
kemasan produk.

G. Hubungan Desain Kemasan dengan Minat Beli


Pembelian adalah suatu rangkaian tahapan yang diambil oleh konsumen pada satu kali
tansaksi dalam periode waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan minat beli
adalah minat konsumen untuk membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman
dalam menggunakan produk.

Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya persaingan saat ini, salah satu solusi
yang dapat dilakukan adalah dengan membuat kemasan yang menarik dan mudah untuk
digunakan oleh konsumen karena hal yang pertama kali dilihat oleh konsumen sebelum
produk adalah kemasan dari produk tersebut. Saat ini kemasan bukan hanya berfungsi
sebagai pelindung tetapi berfungsi juga sebagai media promosi yang paling efektif dalam
menigkatkan pendapatan perusahaan.

Kemasan termasuk ke dalam salah satu komunikasi visual yang harus memperhatikan banyak
hal dalam proses pembuatannya. Karena kemasan dapat mengarahkan konsumen pada
pertimbangan-pertimbangan, yaitu, apa yang dilihat dan kesan setelah melihatnya.

Untuk itu kemasan harus mampu menciptakan daya tarik emosional konsumen. Untuk itu,
kemasan harus dapat menimbulkan daya tarik yang menyenangkan dari jarak dekat maupun
dari jarak jauh dan dapat mudah dikenali serta dapat menunjukkan identitas produk secara
langsung tanpa perlu pengamatan yang mendalam. Daya tarik ini yang pada akhirnya akan
meyakinkan konsumen sehingga konsumen akan memutuskan untuk membelinya.

H. Tahap-tahap dalam Proses Pembelian


Tahap-tahap dalam proses pembelian menurut Kotler dan Armstrong (2002) adalah
sebagai berikut.

Kelima tahap dalam proses pembelian ini dapat berurutan dilakukan pembelian ataupun tidak
beurutan dan terbalih tahapnnya. Kelima tahapan tersebut adalah:
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dilakukan konsumen, karena konsumen memiliki masalah dan
membutuhkan solusi dari masalah tersebut. Masalah tersebut bisanya merupakan
kebutuhan dari konsumen. Contohnya, pada saat seorang wanita mau datang ke sebuah
acara pernikahan ingin tampil beda, maka ketika ia melihat gaun-gaun pesta yang
ditampilkan di media sosial maupun toko online ia akan mulai melihat-lihat gaun
tersebut.
2. Pencari informasi
Pada tahap ini, setelah konsumen mengenali masalah ia akan mencari informasi lebih
banyak mengenai produk diberbagai sumber yang menjadi minatnya. Sumber informasi
yang dimiliki konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu sebagai berikut.
 Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.
 Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan.
 Sumber publik: media massa, organisasi, lembaga konsumen.
 Sumber pengalaman: hasil pengujian atau hasil pemakaian produk.
3. Evaluasi alternatif
Setelah mendapatkan informasi dari berbagai sumber. Konsumen akan menilai produk
mana dengan merek apa yang akan dipilihnya. Beberapa konsep dasar akan membantu
kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi yang ditawarkan oleh
produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk merupakan sekumpulan benda yang
dapat memenuhi kebutuhannya.
4. Keputusan pembelian
Konsumen memutuskan untuk membeli produk tertentu. Terdapat dua faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor pertama adalah pendirian atau pendapat
orang lain, faktor ini harus sangat diperhatikan oleh wirausaha terutama wirausaha yang
baru saja menjalankan sebuah usaha.
Karena persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkan akan mempengaruhi laku
atau tidaknya produk tersebut. Tanggapan negatif dan positif dari konsumen akan mudah
menyebar, sehingga sangat penting bagi seorang wirausaha untuk tetap menjaga semua
komponen yang mendukung kualitas produk barang atau jasa agar tetap sesuai kebutuhan
dan keinginan konsumen. Faktor kedua adalah situasi yang tidak diantsipasi yang dapat
mengubah daya beli konsumen, seperti pelayanan yang tidak membuat nyaman
konsumen, kesalahan dalam pengiriman dan sebagainya.
5. Perilaku pascapembelian
Setelah melakukan evaluasi terhadap produk yang ditawarkan, konsumen akan
memutuskan untuk membelinya. Tingkat kepuasan konsumen setalah membeli produk
berbeda-beda. Oleh karena itu, hasil survei kepuasan konsumen dapat dijadikan dasar
untuk memperbaiki produk atau untuk mengubah strategi pemasaran.
Karena proses pemasaran tidak berhenti hanya pada saat produk dibeli, melainkan sampai
setelah terjadinya pembelian produk oleh konsumen. Tugas dari bagian marketinglah
yang harus melakukan pemantauan dari awal proses pembelian, setelah terjadinya
pembelian sampai tiandakan apa yang akan dilakukan konsumen setelah terjadinya
pembelian.
I. Foto Produk
Perkembangan teknologi terutama pada jaringan internet, meningkatkan munculnya toko-
toko online pada media sosial maupun pada marketplace. Hal tersebut memberikan tantangan
tersendiri pada para wirausahwan yang akan memasarkan produknya secara online.

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam memasarkan produk secara online adalah foto
produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Dengan foto produk yang menarik dapat
mendatangkan banyak konsumen, hal tersebut dikarenaka manusia adalah makhluk sosial
yang cenderung melihat segala sesuatu dari apa yang ia lihat.

Beberapa tips dalam menghasilkan foto produk yang baik untuk toko online, adalah sebagai
berikut.
1. Pencahayaan dalam Foto Produk Pencahayaan adalah penentu kualitas foto, untuk foto
yang maksimal gunakan cahaya alami atau sinar matahari (di luar ruangan atau outdoor).
Jika terpaksa di dalam ruangan, maka usahakan di ruangan yang terpapar sinar matahari.
Jika dirasakan kurang gunakan lampu tambahan. Usahakan latar foto atau background
berwarna putih agar warna profuk lebih natural.
2. Basic layout foto produk Agar foto dapat terlihat bagus ketika diakses melalui platform
manapun, pastikan foto memiliki resolusi tinggi maksimal 64 megapixel, besar file
maksimal 16 mg dan ukuran optimal antara 800 x800 sampai dengan 1000 x 1000 pixel.
3. Foto produk dari berbagai sisi.
4. Proporsi gambar produk pada foto 75 %, namun itdak lebih dari 90 %. Agar konsumen
dapat melihat detai dan presisi pada konsisi barang.
5. Latar jelas fokus pada produk atau bisa menggunalan ornament pada produk-produk
tertentu.
6. Gunakan model. Untuk beberapa jenis produk sangat disarankan menggunakan model
agar konsumen tertarik dan menggugah imajinasinya dengan kecocokan produk yang
akan dibeli.
7. Gunakan aplikasi edit foto untuk mempercantik dan memperbaiki kekurangan kualitas
foto (Snapseed dan picsart). Buatlah mini studio dengan pencahayaan yang baik, dan
beberapa aksesoris yang dapat membantu, yaitu, tripod, kertas kalkir sebagai backgruond,
gunakan tripod dalam proses, lampu putih, dan lain-lain.

Mengapa foto harus ciamik?


1. Menarik perhatian pelanggan secara visual.
2. Mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli.
3. Menunjukkan profesionalisme penjual.

J. RANGKUMAN
1. Desain produk adalah aktivitas merancang atau merencanakan suatu bentuk yang
dibuat melalui proses produksi dan hasil akhirnya menjadi suatu barang produk yang
memiliki nilai dan kegunaan serta dapat memenuhi keinginan konsumen.
2. Perancangan desain produk yang dilakukan sebelum dilakukan pembuatan sebuah
produk memiliki beberapa tujuan, di antaranya, mengantisipasi kegagalan yang
mungkin terjadi pada proses produksi, membantu menentukan metode efektif dan
efisien alam proses produksi produk, menentukan standard dan spesifikasi produk,
menghitung biaya yang harus dikeluarkan dan menentukan harga jual produk,
mengevaluasi kelayakan produk sebelum diluncurkan di pasaran yang disesuaikan
dengan tren pada masanya, dan menghasilkan produk yang berkualitas dan bernilai
jual tinggi.
3. Tahapan yang dapat dilakukan dalam proses membuat sebuah desain produk, yaitu,
Idea Development, Product Screening, Preliminary design, and testing, Final Design
4. Pengembangan produk merupakan sebuah strategi yang dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan pertumbuhan perusahaannya.
5. Pengemasan merupakan kegiatan membuat rancangan dan memproduksi wadah atau
bungkus produk yang di dalamnya terdapat kegiatan pembuatan desain kemasan dan
pembuatan kemasan itu sendiri.
6. Fungsi dari kemasan, yaitu: melindungi produk terhadap kerusakan, dari awal proses
produksi sampai berada ditangan konsumen, memudahkan penyimpanan produk oleh
produsen, distributor, agen, maupun konsumen, sebagai alat untuk promosi.
7. Kemasan terdiri dari tiga jenis, yaitu, kemasan dasar (Primer Package), kemasan
tambahan (Secondary Package), dan kemasan pengiriman (Shipping package).
8. Kemasan pada umumnya terbuat dari: gelas, metal, kertas, dan plastik.
9. Faktor-faktor desain kemasan, yaitu, faktor pengamanan, ekonomi, pendistribusian,
komunikasi, ergonomik, estetika, identitas, promosi, dan lingkungan.
10. Tahap-tahap dalam proses pembelian menurut Kotler dan Armstrong (2002), yaitu,
pengenalan masalah, pencari informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan
perilaku pascapembelian.
Tugas Individu:
1. Buatlah desain kemasan sesuai jurusan kalian
2. Buatlah satu buah kemasan yang terbuat dari bahan bekas, serta sampaikan alasan dan
fungsi memilih kemasan tersebut.

Tugas Kelompok:
Carilah 10 buah contoh pengemasan untuk produk parts otomotif yang mewakili jenis benda
padat dan cair. Kemudian presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!
NO NAMA PRODUK CAIR PADAT GAMBAR
KEMASAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Soal Uraian
1. Apa yang dimaksud desain produk?
2. Apa fungsi kemasan?
3. Dalam kemasan produk tertera best before date yang berarti. ...
4. Bagaimanaka produk yang sudah berstandar SNI
5. Apa syarat kemasan produk?
Soal Pilihan Ganda
1. Istilah produk masih dalam kondisi baik adalah. ...
a. Use by date
b. Best before date
c. Expired
d. Disposable
e. Eye catching
2. Salah satu faktor yang penting diperhatikan dalam proses desain produk adalah membuat
desain produk yang bermanfaat, istilah yang dimaksud adalah. ...
a. Estetic
b. Unobtrusive
c. Makes a product usefull
d. Long lasting
e. Anvironmentally friendly
3. Kemasan yang tidak langsung bersentuhan dengan produk disebut. …
a. Primer
b. Sekunder
c. Tersier
d. Kuartener
e. Dispossable
4. Kemasan yang tahan suhu tinggi umumnya terbuat dari. ...
a. kaca
b. plastik
c. karet
d. logam dan gelas
e. tanah liat
5. Kemasan yang ramah lingkungan adalah. ...
a. As little design as possible
b. Anvironmentally friendly
c. Long lasting
d. Makes a product understandable
e. Aestetic
6. Kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk disebut. …
a. Primer
b. Sekunder
c. Tersier
d. Kuartener
e. Dispossable
7. Untuk membuat produk yang menarik diperlukan kreatifitas dalam bentuk. ...
a. harga yang kompetitif
b. tempat usaha yang strategis
c. kualitas produk
d. kemasan yang menarik
e. penampilan produk
8. Untuk mendapatkan keunggulan bersaing, maka yang harus diperhatikan oleh perusahaan
adalah.....
a. Memahami kelemahan-kelemahan para pesaing
b. Memahami keunggulan produk pesaing
c. Memahami lingkungan perusahaan
d. Memahami kebutuhan pelanggan di setiap segmen pasar
e. Memahami kelebihan pesaing
9. Agar kita dapat membuat desain produk dengan benar, maka kita perlu mengenal
komponen produk terlebih dahulu. Berikut adalah 3 komponen utama produk, yaitu..
a. Merek, harga dan manfaat
b. Merek, harga dan kemasan
c. Merek, ide dan harga
d. Merek, ide dan kemasan
e. Merek, harga, desain
10. Fase pengembangan produk baru ketika secara fisik produk didesain agar dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus memenuhi spesifikasi teknis disebut fase ....
a. Pengembangan konsep
b. Perencanaan produk
c. Desain produk
d. Pengembangan ide
e. Pengembangan produk
11. Salah satu alasan utama dalam melakukan pengemasan adalah …..
a. Produk yang dikemas dapat lebih awet.
b. Produk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi
c. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan
d. Sebagai media komunikasi suatu citra tertentu
e. Produk yang dikemas untuk menutupi kekurangan
12. Secara umum kemasan memiliki fungsi, kecuali …..
a. Melindungi dan mengawetkan produk.
b. Meningkatkan efisiensi.
c. Sebagai identitas produk.
d. Agar lebih menarik konsumen
e. Agar terlihat berkualitas
13. Alasan kertas soluble tidak boleh digunakan dalam bahan kemas pangan ….
a. Sifatnya yang kuat.
b. Mudah larut di dalam air.
c. tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas.
d. mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.
e. Mudah terbakar
14. Kertas yang digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine,
daging dan kopi adalah …..
a. Kertas minyak
b. Kertas Glasin
c. Kertas Perkamen
d. Kertas Lilin
e. Kertas Tyvek
15. Jenis plastik yang banyak digunakan sebagai bahan pengemas, kecuali ……
a. Polistiren
b. Polivinil klorida
c. Bogus
d. Akrilik
e. Benar semua
16. Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu …..
a. Estetika dan desain
b. Desain dan Visual
c. Intrinsik dan Ekstrinsik
d. Estetika dan Fungsional
e. Jawaban a dan b benar
17. Kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lainnya
disebut juga sebagai ….
a. Kemasan Primer
b. Kemasan Sekunder
c. Kemasan Luar
d. Kemasan Tersier
e. Jawaban a dan b benar
18. Contoh kemasan yang bersifat kaku adalah ….
a. Plastik dan Kertas
b. Botol dan Kertas
c. Kayu dan Logam
d. Botol Plastik dan Gelas
e. Botol dan logam
19. Tujuan bahan kemasan harus bersifat inert adalah …..
a. Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah
b. Dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk
c. Agar mampu menahan air atau kelembaban udara di dalam kemasan
d. Kemasan tidak mudah rusak
e. Kemasan mudah dibentuk dan dicetak
20. Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan, kaleng dan botol gelas tergolong
dalam kemasan …..
a. Kemasan siap pakai
b. Kemasan Hermetis
c. Kemasan tahan Cahaya
d. Kemasan tahan suhu tinggi
e. Kemasan fleksibel

Anda mungkin juga menyukai