Anda di halaman 1dari 10

DESIGN PRODUK

NOOR HALIMAH
Dalam menciptakan sebuah produk seperti produk digital, desain
produk merupakan hal yang tidak bisa terlewatkan. Pasalnya, tanpa
desain produk yang matang, produk yang dihasilkan sebuah bisnis
akan menjadi sia-sia karena tidak bisa digunakan oleh pengguna
yang dituju.
APA ITU DESIGN PRODUK?

Desain produk adalah sebuah proses mulai dari membayangkan sebuah desain,
menciptakan, dan memperbaikinya yang dapat menyelesaikan masalah dari
penggunanya secara spesifik. Kunci keberhasilan dari sebuah desain produk
adalah mengerti secara menyeluruh terkait user, karena mereka yang akan
menggunakan produk tersebut.
Dalam sebuah desain produk, kamu juga akan menggunakan kemampuan
seperti empati dan observasi yang digunakan untuk memahami user seutuhnya
mulai dari kebiasaan, tingkah laku, kebutuhan dan keinginan. Selain itu, desain
produk juga harus bermanfaat untuk kelangsungan bisnis dalam jangka
panjang
MAKSUD DAN TUJUAN DESIGN PRODUK

Desain produk sangat berperan dalam pengembangan bisnis, seorang desainer produk
akan secara konsisten memastikan bahwa produk tetap cocok dengan kondisi pasar saat
ini. Kamu mungkin sudah sering mendengar peran dari UI/UX Designer yang berperan
dalam integrasi produk keseluruhan dan menghasilkan produk yang memuaskan
untuk user. Namun, peran desain produk tidak hanya itu, melainkan lebih luas yaitu
memonitor posisi dari sebuah brand di pasar dari waktu ke waktu.
Dalam sebuah rangkaian proyek pengembangan produk, seorang desainer produk akan
mengawasi desain secara keseluruhan dan memberikan penjelasan kepada stakeholder
mengenai Return on Investment (ROI). Pengamatan dalam desain produk juga sangat
penting untuk memastikan sebuah brand mampu berkompetisi
Ruang lingkup desain produk

karena tujuannya yang cukup penting untuk pengembangan bisnis, maka desain produk tidak hanya terbatas desain saja. Melainkan, ada
beberapa hal lain yang menjadi ruang lingkup dari desain produk itu sendiri. Berikut beberapa ruang lingkup dari desain produk.

1. Riset user atau pengguna


Sebelum memutuskan melakukan desain produk, tentunya kamu ingin mengetahui solusi apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh user. Kamu
harus memahami motivasi, aspirasi dan tujuan yang dicapai oleh user. Untuk mencapai hasil riset terbaik, kamu akan bekerjasama
dengan Product Manager, UX Researcher, Product Insight dan stakeholder lainnya untuk menentukan target user, masalah yang mereka
hadapi dan tentunya KPI yang ingin dicapai dari produk yang akan dibuat.

2. Prototype dan desain


Lalu, setelah menentukan siapa user kamu dan apa masalah dari user, kamu akan mulai melakukan desain produk yang masih dalam
bentuk draft. Selanjutnya, dengan menggunakan tools desain, kamu dan tim akan membuat prototype desain. Dalam proses prototyping ini,
kamu dan tim akan menguji desain secara visual dan bagaimana interaksinya dengan pengguna. Selain interaksi yang baik dengan
pengguna, prototype ini juga perlu mengikuti prinsip desain dari perusahaan.

3. Uji produk
Setelah prototype selesai, kamu akan bekerjasama dengan UX Researcher untuk mencari user yang sesuai untuk menguji produk. Ada
berbagai metode untuk menguji desain produk yang biasa digunakan seperti tree testing, A/B testing, survei, interview atau live beta.

4. Desain produk lanjutan


Dengan memanfaatkan feedback dan data dari user, kamu kemudian akan melakukan desain produk lanjutan. Hal ini untuk memastikan
bahwa produk dapat benar-benar menyelesaikan masalah user saat peluncuran produk.

5. Launching dan monitoring


Setelah desain produk selesai, kamu akan bekerjasama dengan tim engineer untuk membangun produk sesuai blueprint desain yang ada.
Hal ini juga untuk memastikan bahwa produk sesuai dengan desain dan tidak memiliki bugs. Setelah produk diluncurkan, pekerjaan kamu
tidak selesai begitu saja.
Kamu akan bekerjasama dengan UX Researcher dan Tim Product lainnya untuk memonitoring KPI. Berdasarkan data monitoring, kamu dan
tim akan menyesuaikan kembali apakah desain produk perlu dimodifikasi atau perbarui. Secara garis besar, ruang lingkup desain produk
saling berkaitan antara analisis, desain, meluncurkan produk, monitoring dan mengembangkan kembali produk. Dimana, tujuan utama dari
desain produk ini adalah menyelesaikan masalah.
Jenis design produk

Dalam desain produk, ada tiga jenis desain produk utama yang perlu kamu ketahui. Masing-masing jenis produk ini memiliki fungsinya masing-
masing yang sangat penting.

1. System design
Seperti namanya, system design berarti menitikberatkan pada sistem dalam produk kamu. Sehingga salah satu kompetensi yang harus kamu
miliki adalah information architecture. Kamu harus mampu mengelola informasi agar menjadi sebuah system design yang dapat memenuhi
kebutuhan konsumen. Contoh nyata dari system design adalah ketika kamu berbelanja di supermarket.
Ketika kamu berada di sebuah supermarket, kamu akan menemui berbagai solusi sistematis yang dibangun dalam sebuah model hanya untuk
bertransaksi jual beli. Mungkin, tanpa kamu sadari lorong-lorong dan rak pada supermarket sudah disusun sedemikian rupa agar menyesuaikan
antara kebutuhan user (dalam hal ini pengunjung supermarket dan kebutuhan bisnis). Misalnya, saat hari raya Idul Fitri tiba, kamu akan
menemukan kaleng biskuit dan sirup pada bagian depan supermarket. Ini merupakan sistem dalam desain produk yang dibangun oleh bisnis
untuk memenuhi kebutuhanmu sebagai konsumen dan meningkatkan angka penjualan mereka sendiri.

2. Process design
Setelah memiliki sistem dalam sebuah desain produk, kamu selanjutnya perlu memperhatikan process design. Berkaca dari contoh pengalaman
berbelanja di supermarket tadi, kamu akan melalui berbagai proses pembayaran untuk membawa belanjaan kamu pulang. Nah, pada saat
proses pembayaran ini, ada berbagai cara yang bisa kamu tempuh seperti mengantre secara konvensional untuk menunggu barang kamu
dipindai oleh kasir atau melakukan self-checkout seperti yang sudah mulai ada di beberapa supermarket. Ada berbagai variabel dalam process
design yang merupakan bagian dari desain produk ini, sehingga kamu harus memikirkannya dengan seksama.
3. Interface design

Sebuah desain produk dapat menentukan kemampuan, efisiensi, kecepatan dan keandalan dari desain interface. Ada berbagai
kemungkinan interface design yang bisa kamu tawarkan kepada user. Misalnya saja pada contoh supermarket, saat kamu memilih self-
checkout, kamu akan melihat interface berupa barang-barang apa saja yang kamu beli berikut total harganya.
Interface design memang berbeda-beda, namun ada satu tujuan yang pasti yaitu memuluskan pengalaman user memakai sebuah produk.
Setiap tantangan yang muncul dalam interface design harus dipertimbangkan matang-matang dan diselesaikan. Pasalnya, jika tidak dibuat
semulus mungkin, desain produk akan gagal dan membuat user beralih ke produk lain.
Tujuan dan Maksud dari Desain Produk

Desain produk sebuah ilmu terapan kemudian memiliki tujuan-tujuan yang spesifik sekaligus sangat rasional. Hal ini
berkaitan dengan peran penting desain produk dalam aktivitas industri. Tujuan utama dari desain produk dalam
konteks industri adalah membantu atau memudahkan pengembangan sebuah produk agar sesuai dengan tujuan atau
konsep pembuatannya. Konsep ini bisa berkaitan dengan nilai fungsional yang dilihat dari sisi konsumen atau pengguna
hingga faktor perhitungan produksi dari sisi produsen.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa maksud atau tujuan desain produk berdasar segala aktivitas yang berkaitan dengan
proses penciptaan suatu produk adalah :
Mencegah terjadinya kegagalan. Kegagalan ini dapat berupa kegagalan fungsi produk ketika di tangan konsumen
ataupun kegagalan produksi ketika masih berada dalam proses produksi.
Desain produk juga memungkinkan pihak produsen untuk merancang dan mempertimbangkan metode produksi yang
terbaik dari sudut pandang kualitas maupun perhitungan ekonomi.
Standarisasi serta spesifikasi sebuah produk dirancang dan di finalisasi dalam proses desain produk. Sehingga bisa
dilakukan perhitungan ekonomi terkait kebutuhan biaya produksi hingga perkiraan harga jual sebuah produk sebelum
benar – benar diproduksi secara massal.
Desain produk juga menjadi bagian dari perhitungan kelayakan sebuah produk. Rancangan produk atau purwarupa
yang belum memenuhi perhitungan kelayakan dapat kembali dikembangkan serta diperbaiki jika proyek tersebut
dianggap pantas untuk dilanjutkan.
Secara spesifik sebuah proses desain produk juga bertujuan untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik agar
memiliki nilai jual yang terbaik.
Desain produk juga bertujuan untuk menciptakan atau menangkap peluang dari sebuah tren dengan tujuan agar
produk tersebut memiliki serapan pasar yang tinggi atau laku dibeli konsumen.
Proses analisis dalam desain produk juga memungkinkan untuk membuat produk dengan biaya seminimal mungkin
dengan tetap mempertahankan standar kualitas agar tidak mengurangi nilai atau value dari sebuah produk.
Tujuan dan Maksud dari Desain Produk

Poin-poin itulah yang kemudian menghubungkan sebuah proses desain


produk dengan informasi perilaku serta karakter konsumen. Proses
desain harus mempertimbangkan perilaku data konsumen terkait
perilaku dan karakter agar nantinya produk yang dihasilkan mampu
memenuhi kebutuhan dan dibeli oleh konsumen. Dalam strategi
industri, produk yang baik bisa bertahan dalam jangka waktu yang
lama dengan dukungan strategi pemasaran yang tepat, salah satunya
dengan mengubah kemasan yang merupakan tugas bagi desainer
kemasan.
Sebuah rangkaian desain produk akan melewati fase berupa empati
dengan kebutuhan konsumen, mendefinisikan konsep, menghasilkan
ide produk, membuat purwarupa dan melakukan pengujian. Setiap
produk yang baik harus melalui langkah-langkah tersebut dengan
tujuan memudahkan mengimplementasikan kebutuhan menjadi
produk sekaligus menjaga keterukuran pada setiap analisis.
.
Dapat disimpulkan, desain produk merupakan
pekerjaan yang ruang lingkupnya luas dan
membutuhkan berbagai kemampuan. Tanpa desain
produk yang baik, sebuah brand tidak mampu
bersaing di pasar dan mempertahankan bisnis
jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai