Anda di halaman 1dari 4

Bab

Desain Produksi
9
Uraian Materi
Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Tata (A.Pengertian Desain Produksi (Production
Busana pada tingkat teknis, spesifik, detil dan
kompleks, berkenaan denganilmu pengetahuan,
Sketching)
humaniora dalam
Teknologi seni budaya dan
konteks pengembangan potensi diri sebagai Salah satu media yang sangat membantu dalam membuat
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
dan internasional. sistematika perencanaan produksi pada segmen industri
masyarakat nasional, regional
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur
garmen adalah dengan membuat desain produksi
kerja yang lazim dilakukan serta (production sketching).
memecahkan masalah sesuai dengan Desain produksi (production sketching) adalah suatu
Tata Busana.
bidang kerja
Menampilkan kinerja dibawah bimbingan gambar desain busana yang digunakan sebagai pedoman
denganmutu dan kuantitas yang terukur dalam proses produksi pada sebuah industri busana, yaitu
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, garmen. Pembuatan sketsa produksi diproyeksikan
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreati, sebesar-besarnya untuk mengakomodasi sistem kerja
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak industri yang kompleks dengan kapasitas/volume produksi
terkait dengan pengembangan dari yang yang besar.
dipelajarinya di sekolah serta mampu
melaksanakan tugas spesifik bawah Tujuan penggunaan gambar desain jenis ini adalah
pengawasan langsung untuk menstandarisasi produk pada kisaran standar mutu
Menunjukkan keterampilan mempresepsi,
tertentu sesuai dengan keinginan/pesanan konsumen
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari
(buyer). Untuk kesempumaan proses produksi pada sebuah
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu industri besar, maka diperlukan gambar production
melaksanakan tugas spesifik di bawah sketching yang lengkap dan jelas. Semua detail padamodel
pengawasan langsung. busana yang akan diproduksi harus digambar lengkap
disertai dengan keterangan-keterangan yang mendukung,
Kompetensi Dasar sehingga akan mudah dipahami oleh seluruh team produksi

3.9 Menganalisis desain produksi.


seperti bagian pola, bagian sampel, bagian potong, bagian
4.9 Membuat desain produksi. jahit, bagian finishing, supervisor, dan follow up
(merchandiser).
Materi Pokok Gambar production sketching ini harus dilengkapi
dengan production sheetworksheet, yaitu lembar kerja
1. Pengertian desain produksi.
2. Pengertian desain produksi 1.
yang menguraikan semua keterangan yang diperlukan
3. Pengertian desain produksi 2. dalam pembuatan produk busana, seperti jenis bahan yang
4. Perbedaan desain produksi 1 dan 2.
dipergunakan, warna, corak, ukuran, pelengkap busana,
5. Membuat desain produksi.
kode produksi, jumlah/kuantitas produksi dan sebagainya
sesuai dengan kebutuhan proses produksi tersebut. Proses8
Indikator
desain produksi busana sendiri dapat dibagi menjadi dua
macam kategori yakni berupa desain produksi 1 dan desain
Setelah mempelajari bab Ini, siswa diharapkan mampu:
Menjelaskan pengertian desain produksi. produksi 2.
2. Menjelaskan pengertian desain produksi 1.
3. Menjelaskan pengertian desain produksi2.
4. Menyebutkan perbedaan desain produksi 1 dan 2.
5. Mempraktikkan membuat desain produksi.

K-13 P454
78 Dasar Desain SMK/MAK Kelas X
B. Desain Produksi

Desain produksi 1 Desain produksi busana 1 harus disertai


dengan
adalah desain busana
menerangkan atau menjelaskan detail-detail yang lembar kerja yang menguraikan semua keterangan

keterangan busana tersebut. Desain yang diperlukan dalam pembuatan produk. Sebagai
produksi 1 ini bahan, corak, dalu
dibuat untuk menunjukkan analisa desain sertadetail contoh
dari desain
jenis bahan, warna
sebuah busana, misal detail kelengkapan busana.
saku, serta jenis lengan kancing. untuk hal-hal
yang dipakai. Desain yang Desain produksi 1 ini ditujukan
dianalisa pada proses ini meliputi desain
dan bagian belakang. bagian depan Derikut
1. Untuk menstandarisasi produk pada kisaran
standar mutu tertentu sesuai derngan keinginan
Badan atau pesanan konsumen.
- kerah rever

Depan 2. Untuk kesempurnaan proses produksi pada


saku vest sebuah industri besar, maka diperlukan gambar
engan jas dan jelas.
Dutton
production sketching yang lengkap
dart
Saku paspoille
Semua detail pada model busana yang akan
disetai
kiep diproduksi harus digambar lengkap
dengan keterangan-keterangan yang
Badan Kerah rever

Belakang 9aris hias mendukung.


seam (jahitan)
3. Dilengkapi dengan lembar kerja yang
menguraikan semua keterangan yang diperlukan
lenganjas dalam pembuatan produk busana, seperti jenis
sleeve vent
bahan yang di pergunakan, warna, corak,
DOay vent
pelengkap busana.

(C.) Desain Produksi 2

Desain produksi 2 adalah desain busana yang Desain produksi ini ditujukan untuk hal-hal berikut.
menerangkan atau menjelaskan detail-detail ukuran a. Untuk kesempurnaan proses produksi.
busana tersebut. Desain produksi 2 ini dibuat untuk b. Untuk menstandarisasi produk pada kisaran
menerangkan atau menjelaskan ukuran dari tiap-tiap standar mutu tertentu sesuai dengan keinginan
atau pesanan konsumen.
bagian detail desain busana. Misalnya, ukuran
30 cm, panjang saku 15 cm, lebar C. Untuk kesempurnaan proses produksi pada
panjang lengan sebuah industri besar. Dilengkapi dengan lembar
lidah kancing 2 cm. Dalam menuliskan desain
kerja yang menguraikan semua keterangan yang
produksi2 harus jelas letak dan tanda panahnya.
diperlukan dalam pembuatan produk busana.
Depan Seperti ukuran bahan yang diperlukan untuk
pembuatan tengan, kerah, badan, celana, saku
dan lain-lain.

Untuk meminimalisir kesalahan dalam


menerjemahkan desain, semua detail pada model
P ban
6 C
busana yang akan diproduksi hendaknya digambar
lengkap dan disertai dengan keterangan yang
Belakang mendukung sekalipun kedua jenis desain tersebut
memiliki sejumlah perbedaan yang cukup mencolok.
P. belahan lengan. Desain produksi 1 dibuat untuk menjelaskan tentang
detail keterangan busana dan tidak menjelaskan
busana 2 juga harus disertai secara lengkap ukuran-ukuran busana. Sementara
Desain produksi pada desain produksi 2 dijelaskan tentang detail ukuran
lembarkerja tentang
yang menguraikan
dengan busana. Seperti ukuran, kode dan tidak disertai keterangan komponen busana.
proses pembuatan Dengan demikian, kedua jenis desain produksi
produksi sesuai dengan
produksi, dan jumlah tersebut akan saling melengkapi antara satu dan
ketentuan produksi.
lainnya.
K-14 P464
SMK/MAK Kelas X
Dasar Desain
D.) Pembuatan Desain Produksi Busana Casual Remaja

1. Proses Pendesainan Selanjutnya, informasi yang telah dihimpun tersebut


dijabarkan dalam bentuk desain yang dapat
Proses perancangan busana casual bagi remaja yangSebagai panduan dalam proses djadiha
produksi, denga
dapat menunjang penampilan dalam koridor etika danmemperhatikan berbagai aspek manufaktur. Seper
estetika berbusana perlu dilakukan desainer. Terlebih kapasitas produksi, ukuran-ukuran standar oroduksi,
dahulu desainer menghimpun berbagai informasSi kapasitas
optimalisasi permesinan,
berkaitan dengan pandangan terhadap fisik dan psikis bahan dasar, bahan bantu
penggunaan

packing
aktivitas jahit, bahan bantuefisiensi
remaja, yang dilakukannya serta dan aspek lainnya yang dapat menunjang
kecenderungan kepribadian secara spesifik. dan efektivitas
proses produksi.

K-13 P464
80
Dasar Desain SMK/MAK Kelas X
2. Busana Casual "bermerk". Hal ini dikarenakan opini yang dibangun
Busana casual atau casual dan dipropagandakan oleh produsen tentang imej
wearmenurut Joanne Blair
dalam Fashion perilaku kaum muda yang mobile, funky, anak gaul
Terminology (1992:13) dapat diartikandan sebagainya yang meloke rsebut.
sebagal sinonim dari pakaian olahraga atau pakaian ncaruhi plihan
informal yang dikenakan Parilaku tersebut telah berhasil memenga
untuk kesenangan
(bersantai) dan kadang-kadang pada kesempatan kaun remaja akan produk Dusald ydo
nonformal. Format busana casual
sangat beragam
akan meniadi self-image dan gaya
hidup mereka.
sesual dengan
lingkungan komunitas tertentu. Selain itu, para remaja paaa
kecenderungan meniru Suatu aa a ing
Namun,
pada umumnya dapat berupa busana santai, didentikkan denganuntuk
tokoh idola atau sumber rererdi i
busana rekreasi, busana
rumah. Sebagaimana olahraga bahkan busana tertentu berdasarkan kecenderungan penggunaan
penggunaan jenis busana dalam kelompoknya. Misalnya,
lainnya, penggunaan busana kasual kekaguma b
pun harus remaja putri terhadap sosok Britney Spears akan
senantiasa
memperhatikan ketentuan standar
penggunaan busana, yaitu kesempatan penggunaan, menaakibatkan demam pada berbagal
hal
yang
usia, jeniIS kelamin, herkáitan dengan Britney. llusi tentang citra
postur tubuh, warna kulit, status kecantikan.terkenal, modis, seksi, menarik lawan jenis
SOSia, dan aspek-aspek spesifik lainnya. Berikut membuat mereka senantiasa berusaha mendapatkan
contoh-contoh desain casual. dan memakai apa yang dikenakan tokoh idolanya
tanpa melihat esensi yang lebih mendalam tentang
makna semua ini. Mereka juga tidak mempedulikan
ketepatan busana tersebut pada konstruksi/struktur

tubuh dan fungsi penggunaannya, juga terhadap kultur


dan budaya di mana dia berada.
Kondisi-kondisi tersebut pada akhinya seringkali
dureetno menggiring kaum remaja pada terjadinya "Korban
Mode". Oleh sebab itu, peran desainer dalam
memberikan satu pemahaman yang
akan pola berbusana pada seluruh segmen
proporsional
masyarakat melalui pembuatan produk busana yang
sesuai dengan etika dan estetika berbusana menjadi
sangat penting artinya.
4. Etika dan Estetika Berbusana
3. Anak Usia Remaja

Masa remaja sebagai masa transisi antara masa EKa dalam kaitannya dengan pola berbusana c apat
anak-anak menjadi dewasa, termasuk masa yang aiarikan sebagai suatu pemikiran dan sikap dalam
berbusana tentang pemilihan model, warna, corak
ini anak mulai
sangat menentukan, karena pada masa dan
(motif) mana yang tepat dan sesuai dengan
mengalami banyak perubahan pada psikis kesempatan, kondisi pengguna, waktu, serta norma-
menimbulkan
fisiknya. Terjadinya perubahan kejiwaan norma yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan
mereka
kebingungan di kalangan remaja, sehingga
mengalami banyak gejolak emosi dan
tekanan jiwa k a aalam berbusana memiliki arti sebagai upaya
dalam memilih busana yang indah dan serasi dengan
kecenderungan
yang dapat mengakibatkan menerapkan nilai-nilai estetika (keindahan) dalam
menyimpang dari aturan
pemberontakan dengan cara
memilih model, warna, corak dan tekstur yang sesuai
berlaku di kalangan
dan norma-norma sosial yang dengan karakter fisik dan psikhis pemakai. Etika dan
ditandai dengan beberapa
masyarakat. Masa remaja estetika berbusana pada dasarnya memiliki
ciri perkembangan seperti: pertumbuhan fisik yang
mengubah dengan cepat,
perkembangan seksual, keterkaitan yang sangat erat dengan aspek sosial
dan budaya masyarakat di lingkungan tempat busana
cara kausalitas, emosi yang meluap-luap,
berpikir tersebut dikenakan. Dengan demikian, kepatuhan
menarik perhatian
mulai tertarik pada lawan jenis,
untuk membentuk kelompok/ seseorang dalam mengikuti aturan main dalam etika
lingkungan dan tertarik dan estetika busana akan sangat berpengaruh
komunitas tertentu.
berbusana, terhadap penerimaan masyarakat pada pengguna
Dalam kaitannya dengan pola busana tersebut. Oleh sebab itu, akan sangat
mudah terpengaruh oleh
senngkalipara remaja sang at komoditas bijaksana apabila setiap orang memperhatikan aspek
opini dilempar produsen terhadap
yang etika dan estetika berbusana dalam kehidupan sehar-
mereka akan dengan
dagangannya. Sebagai contoh busana-busana
harinya.
penuh percaya diri mengenakan

-18 PAed 81
Dasar Desain SMK/MAK Kelas X

Anda mungkin juga menyukai