Anda di halaman 1dari 53

MODUL AJAR

PERENCANAAN BISNIS DI BIDANG TATA BUSANA

Mata Pelajaran : Projek Kreatif dan Kewirausahaan


Program Keahlian : Tata Busana
Kelas/Fase : XI/F
Penyusun : Ajeng Pradiptya Anggita
Instansi : SMKN 8 Surabaya

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkat, rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Modul
Ajar dengan judul Prinsip-Prinsip Desain dengan lancar tanpa ada halangan apapun.
Dalam rangka menuju sekolah bertaraf internasional, Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) terus berupaya mengembangkan potensinya, baik potensi SDM maupun sumber
lainnya. Bagian/ komponen yang penting yang perlu pengelolaan secara professional adalah
pengembangan pembelajaran, khususnya menyiapkan modul ajar untuk mata pelajaran
terutama mata pelajaran produktif yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan
internasional.
Modul ajar ini diharapkan agar guru maupun siswa mempunyai pedoman yang baik
dalam kegiatan belajar di sekolah khususnya untuk keahlian Busana dalam mata pelajaran
Dasar-Dasar Keahlian Busana 2. Saya ucapkan selamat belajar dan berlatih kepada peserta
didik semoga modul ajar ini dapat benar-benar bermanfaat dalam mencapai kompetensi yang
standar. Atas semua kerja sama pihak saya ucapkan terima kasih.

Surabaya, 13 oktober 2022


Mahasiswa PLP

Ajeng Pradiptya Anggita

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I CAPAIAN PEMBELAJARAN .............................................................................. 1
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................................. 3
BAB III EVALUASI ........................................................................................................... 7
MATERI AJAR ................................................................................................................... 8
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 39
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK ........................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 50

iii
BAB I
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Penyusun : Ajeng Pradiptya Anggita Program Keahlian : Busana


Nama Sekolah : SMKN 8 Surabaya Kelas : XI Busana 1

Waktu : 175 menit (5 x 35 menit) Jumlah Peserta Didik : 34

FASE :F

CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir fase F peserta didik mampu mengaktualisasikan kompetensi-
kompetensi konsentrasi keahlian yang dipelajarinya dengan menghasilkan
produk (barang dan/atau layanan jasa) yang sesuai, inovatif, memiliki nilai
ekonomis dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

KOMPETENSI AWAL :
Peserta didik mampu membaca peluang usaha

PROFIL PELAJAR PANCASILA :


1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, yang ditunjukkan memulai kegiatan
dengan berdoa kepada Tuhan YME
2. Mandiri, yang ditunjukkan melalui kemampuan memahami materi bisnis di bidang
tata busana
3. Gotong royong yang ditunjukan melalui kemampuan berdiskusi secara kelompok
4. Bernalar kritis, yang ditunjukkan melalui berfikir kritis mampu memahami
sistematika dalam membuat perencanaan usaha
5. Kreatif, yang ditunjukkan dapat menerapkan teknik menjahit ritsleting jepang pada
gaun
SARANA DAN PRASARANA :
1. Sarana
a. Alat : laptop, LCD, Hp, papan tulis, alat tulis
b. Bahan : Kertas

2. Prasarana
a. Sumber Belajar : Modul ajar, handout, PPT
b. Media Belajar : PPT
TARGET PESERTA DIDIK :
1. Peserta didik Reguler/tipikal
2. Peserta didik dengan hambatan belajar
3. Peserta didik cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

MODA PEMBELAJARAN :
Tatap Muka
1
MODEL PEMBELAJARAN :
- Project Based Learning
- Demonstrasi

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi perencanaan usaha
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi break event point (BEP)
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi return on investment (ROI)

PEMAHAMAN BERMAKNA :
Pemahaman dalam menyusun proposal usaha (business plan) merupakan dasar yang
harus dikuasai sebelum membuat suatu produk.

PERTANYAAN PEMANTIK :
1. Apakah kalian mengetahui tentang business plan?
2. Apa saja tahap-tahap dalam membuat proposal usaha?

2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

DESKRIPSI UMUM
Peserta didik dapat memahami pengertian dan sistematika membuat proposal usaha
(business plan)

CATATAN UNTUK GURU


Modul ajar ini akan menjadi materi prasyarat dan berlanjut pada materi berikutnya, dengan
menerapkan pembelajaran berbasis proyek.

PERSIAPAN
1. Guru menyiapkan media presentasi (PPT) tentang sistematika membuat proposal
usaha (business plan)
2. Guru menampilkan contoh proposal usaha (business plan) suatu produk

AKTIVITAS
Pertemuan 1 : studi pustaka terkait sistematika membuat proposal usaha (business plan)

3
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN AWAL (10 menit) KEGIATAN INTI (45 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan Mengamati
mengucap salam  Guru memberikan pemaparan materi
2. Peserta didik dan guru memulai mengenai proposal usaha (business
pelajaran dengan doa bersama plan) dengan menampilkan PPT
3. Guru melakukan pemeriksaan kehadiran Bertanya
bersama peserta didik  Guru memberikan kesempatan
4. Guru melakukan apersepsi dengan kepada peserta didik untuk bertanya
mengulas materi pada pertemuan mengenai proposal usaha (business
minggu lalu plan)
5. Guru memberikan motivasi kepada Mengeksplorasi
peserta didik dengan memberikan  Peserta didik dibagi ke dalam 5
gambaran pentingnya memahami kelompok
sistematika membuat proposal usaha  Peserta didik diberikan LKPD
(business plan) tentang contoh proposal usaha pada
6. Guru menyampaikan tujuan masing-masing kelompok
pembelajaran memahami proposal usaha  Peserta didik diminta untuk
(business plan) secara umum kepada mendiskusikan produk untuk
peserta didik membuat proposal usaha (business
7. Guru menyampaikan garis besar plan)
cakupan materi tentang memahami Mengasosiasi/Menalar
proposal usaha (business plan)  Peserta didik berdiskusi secara
8. Guru menyampaikan kriteria asesmen kelompok untuk menentukan produk
yang meliputi asesmen formatif tertulis untuk membuat proposal usaha
dan performa (business plan)sesuai dengan
9. Guru dan peserta didik berdiskusi sistematika proposal usaha (business
melalui pertanyaan pemantik : plan)
1. Apakah kalian mengetahui tentang
business plan?
2. Apa saja tahap-tahap dalam
membuat proposal usaha?

4
Mengkomunikasikan
 Peserta didik mengkomunikasikan
hasil diskusi masing-masing
kelompoknya secara bergiliran
dengan cara mempresentasikan di
depan kelas

KEGIATAN PENUTUP (15 Menit)


 Peserta didik dan guru membuat kesimpulan akhir mengenai susunan proposal
usaha (business plan)
 Peserta didik diberikan asesmen berupa soal pilihan ganda
 Guru menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya
 Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama

5
REFLEKSI : REFERENSI :
1. Apakah ada kendala pada kegiatan jurnal.id. (2021, Agustus). jurnal
pembelajaran ? entrepreneur. Retrieved Oktober 14,
2. Apakah semua peserta didik aktif 2022, from Cara Menghitung Break
dalam kegiatan pembelajaran ? Event Point (BEP):
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi https://www.jurnal.id/id/blog/cara-
oleh peserta didik selama menghitung-break-even-point-bep-
pembelajaran ? dan-contoh/
4. Apakah peserta didik yang Kementrian Pendidikan Nasional. (2010).
memiliki kesulitan ketika Modul 5 - Legalitas Bentuk
berkegiatan dapat teratasi dengan Perusahaan. In Perencanaan Usaha
baik ? (pp. 17-23). Jakarta.
5. Apa level pencapaian rata-rata Rakhmawati, D. (2009). Skripsi. Analisis
peserta didik dalam kegiatan Return On Invesment (ROI) Untuk
pembelajaran ini? Mengukur Kemampuan Menghasilkan
6. Apa strategi agar seluruh peserta Laba (Studi Kasus di PT. Tainesia
didik dapat menuntaskan Jaya Surakrta), 25-30.
kompetensi ? Raniswara, D. A. (2021). Rancang Bangun
Usaha Caalis-Tied. 20-56.

6
BAB III
EVALUASI

ASESMEN
JENIS TAHAP BENTUK ISI
Diagnostik Awal Lisan Apa itu proposal
usaha (business
plan)?
Formatif Kegiatan inti Tertulis LKPD Mengamati
(dipresentasikan) contoh proposal
usaha sesuai
dengan tahapan
membuat proposal
usaha
Sumatif Akhir Tes Pilihan Ganda

PENGAYAAN REMEDIAL
Bagi peserta didik yang sudah mencapai Peserta didik yang belum tuntas atau belum
nilai ketuntasan diberikan pembelajaran mencapai nilai KKM maka akan diberikan
pengayaan adalah yang memiliki nilai diatas review pembelajaran atau bahkan
nilai KKM. Peserta didik diberikan materi pembelajaran ulang sesuai dengan
melebihi cakupan materi pembelajaran kebutuhan
dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan

7
MATERI AJAR

A. Proposal Usaha (business plan)


a. Pengertian
Proposal usaha itu merupakan pengusulan secara tertulis berupa perencanaan
suatu usaha dimana didalamnya terdapat aspek keuangan/pembiayaan, rencana
penjualan, perlengkapan serta perencanaan laba yang akan didapat dari usaha yang
dijalankan.
Banyak para ahli yang memberikan pengertian tentang proposal usaha, proposal
usaha atau Business Plan adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya
tarik dan harapanharapan suatu usaha yang akan dibuka kepada penyandang dana
potensial. Dari sekian banyak para ahli yang memberikan pengertian proposal usaha
hanya beberapa yang ditampilkan dalam bahan ajar ini, seperti yang dikatakan oleh
Bygrave bahwa A bussines plan is selling document that convoys the excitement and
promise of your ussines to any potensial backers or stakeholders. (adalah suatu
dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual
barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi
penyandang dana).
Tujuan dari pembuatan proposal usaha ini tentunya untuk meyakinkan pihak
yang akan bekerja sama dengan pemilik usaha agar dapat memberikan dukungan serta
pembiayaan terhadap rencana usaha yang akan dijalankan sehingga rencana tersebut
dapat berjalan lancar dan sesuai yang diharapkan.
Sedangkan Hisrich Peters mengatakan bahwa The bussines plan is written
document prepared by the entrepreneur that describes all the relevant external and
internal elements involved in starting a new venture. It is often integration of functional
plans such as marketing, finance, manufacturing and human resources. (adalah
dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-
unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk
memulai suatu usaha, biasanya menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan
sumber daya manusia).
Berdasarkan bebepara pengertian proposal usaha di atas dapat disimpulkan
bahwa proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh pengusaha

8
dalam menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun eksternal
mengenai rencana usahanya.
b. Tujuan Pembuatan Proposal Usaha
Sebelum Anda menyusun perencanaan usaha Anda perlu memahami tentang
pentingnya menyusun perencanaan usaha. Dalam menyusun proposal usaha tentunya
pengusaha menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Proposal itu harus dapat
menggambarkan segala aspek yang berkaitan dengan usaha yang akan dibuka sehingga
dapat menarik minat penyandang dana atau sumber lain yang akan diajak bekerjasama.
Penyusunan proposal usaha dapat dijadikan sebagai media komunikasi dengan
pihak-pihak lain. Begitu pentingnya proposal usaha maka sebaiknya penyusunan
proposal usaha harus murni dibuat oleh pengusaha itu sendiri dan tidak hanya sekedar
menyalin proposal usaha milik orang lain. Ada beberapa tujuan mengapa pengusaha
perlu menyusun proposal usaha, antara lain :
a. Untuk memperoleh bantuan modal dari investor atau penyandang dana. Ada
kalanya pengusaha yang akan membuka usaha tidak dapat menyediakan modal
sendiri sehingga membutuhkan bantuan modal dari investor.
b. Untuk memberikan gambaran tentang kinerja bisnis yang akan dijalankan
kepada pihak luar. Dengan membaca proposal usaha, biasanya sudah dapat
menggambarkan kemampuan pengusaha tersebut dalam mengelola
usaha/bisnisnya dan bagaimana operasional usaha yang dijalankan.
c. Dapat menjadi pedoman bagi pengusaha untuk tetap fokus pada tujuan dan
target usahanya. Dalam proposal usaha tercantum lengkap tujuan, visi, misi
serta rencanarencana usaha yang akan dicapai di masa yang akan datang
sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan usahanya.
d. Untuk mendapatkan kesempatan meraih keberhasilan. Dengan adanya proposal
usaha maka pihak luar mendapatkan informasi yang lengkap tentang usaha yang
akan dibuka. Diharapkan adanya ketertarikan dari pihak luar untuk
bekerjasama. Hal ini dapat menuntun pengusaha menuju keberhasilan.

Keberhasilan suatu usaha tidak hanya ditentukan oleh proposal usaha yang baik
saja, tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Namun demikian, proposal
usaha sangat diperlukan dalam suatu kegiatan usaha. Pengusaha dalam membuat
proposal usaha selalu mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai yang

9
semuanya untuk menunjang keberhasilan usaha yang akan atau sedang
dilaksanakannya.

c. Manfaat Proposal Usaha


Pembuatan proposal usaha tentu akan memberikan dampak kepada pengusaha
yang menjalankan kegiatan usaha. Manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
 Sebagai alat komunikasi dalam menggambarkan usaha yang akan dibuka
secara menyeluruh kepada pihak lain.
 Sebagai alat pembanding antara kinerja usaha yang aktual dengan yang
diperkirakan.
 Membantu pengusaha memahami persaingan faktor ekonomi dan analisis
financial, sehingga dapat dengan cermat membuat asumsi tentang seberapa
besar kesempatan untuk meraih sukses.
 Untuk mengembangkan dan menguji strategi dan hasil yang diharapkan dari
sudut pandang pihak luar.
 Untuk memperjelas keberadaan sumbersumber dana dalam mengelola usaha,
karena keberadaan sumber-sumber dana dalam mengelola usaha dapat
digunakan untuk :
 Memberikan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai sumber-
sumber dana
 Memberikan gambaran tentang kemampuan pengusaha untuk
memenuhi kewajibannya
 Memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang
mungkin diraih
 Mengidentifikasikan adanya resiko kritis sehingga memudahkan
menentukan langkah antisipasi.
 Sebagai bahan pertimbangan bagi Bank / calon pemberi pinjaman
(kredit) sebelum memberikan pinjaman (kredit).

10
d. Komponen Proposal Usaha
Proposal usaha harus dibuat sebaik dan selengkap mungkin serta mencakup
semua yang diperlukan dalam suatu kegiatan usaha. Sehingga suatu rencana usaha
harus ditulis dan resmi, supaya dapat digunakan sebagai acuan untuk menjalankan
usaha. Rencana usaha yang tertuang dalam bentuk tulisan dan resmi yang disebut
proposal usaha dan dalam bahasa inggerisnya dikenal dengan istilah Business Plan atau
rencana bisnis. Proposal usaha atau Business Plan atau rencana bisnis merupakan suatu
dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan suatu usaha untuk menjual
barang atau jasa sehingga dapat menarik minat pihak lain untuk bekerjasama. Proposal
usaha biasanya memuat tentang tujuan, visi, misi dari usaha yang akan dijalankan.
Penyusunan proposal usaha dapat dijadikan sebagai media komunikasi untuk
menerangkan profil usaha atau bisnis yang akan dikembangkannya. Oleh karena itu
setiap komponen aspek usaha harus didiskripsikan dengan jelas.
Komponen aspek usaha yang tertuang dalam Proposal Usaha yang harus
didiskripsikan antara lain meliputi:
a. Latar Belakang/ide usaha
b. Visi Misi usaha
c. Analisis peluang usaha menggunakan analisis SWOT (Strenght, Weakness,
Opportunity, Threat)
d. Marketing Mix (Product, Price, Place, Promotion)
e. Perhitungan Modal
f. Analisis biaya produksi dan harga jual
g. Analisis Break Even Point
h. Analisis keuntungan
Pada dasarnya proposal usaha terdiri atas sasaran dan strategi. Sasaran adalah segala
sesuatu yang ingin dicapai pengusaha, sedangkan strategi adalah arah tindakan untuk
mencapai sasaran usaha.

e. Isi Proposal Usaha


Setiap orang yang menyusun proposal usaha pasti menginginkan bahwa isi
proposal usahanya lengkap, artinya semua yang diperlukan yang seharusnya ada, sudah
ada dalam proposal. Lengkap tidaknya isi proposal sangat relative karena tergantung
dari besar kecil dan jenis usaha yang akan dijalankan. Supaya isi proposal yang dibuat
lengkap atau paling tidak mendekati lengkap maka sebaiknya proposal disusun

11
berdasarkan analisa SWOT (strength, weakness, opportunity and threat) yaitu analisis
mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan resiko-resiko yang akan dihadapi.
Informasi yang tercakup dalam sebuah proposal usaha minimal berisikan:
 Uraian usaha
 Produk
 Lokasi
 Pasar
 Persaingan
 Laporan keuangan
 Manajemen dan personalia
 Proposal kredit
 Lampiran lengkap lainnya
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat penjelasan berikut:
1) Uraian Usaha. Uraian Usaha berisi penjelasan singkat tentang usaha yang sedang
atau akan dijalankan oleh pengusaha. Di bagian ini, pengusaha mengemukakan
latar belakang pemilihan bidang usaha dan prospek usahanya di masa mendatang.
Berbagai keunggulan dan kendalakendala yang dihadapi serta antisipasi
pemecahannya dikemukakan juga.
2) Produk. Tentang produk diuraikan secara rinci mulai dari bentuk, ukuran, jenis,
kegunaan, kuantitas hasil produk per periode, dan lain-lain. Produk yang akan
dihasilkan bergantung kepada minat dan pengetahuan pengusaha. Kadang-kadang
pengusaha tersebut sudah mempunyai pengetahuan dalam menghasilkan produk,
baik dari pengalaman sendiri maupun pengalaman dari orang lain. Beberapa hal
yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memilih produk yang akan
dihasilkan, antara lain :
a) Permintaan konsumen terhadap produk
b) Kebutuhan konsumen yang masih belum teridentifikasi
c) Daya beli konsumen
d) Persaingan dalam pasar
e) Sumber-sumber daya yang menunjang produksi

12
3) Lokasi. Lokasi usaha yang akan dipilih harus dicantumkan dalam proposal usaha
karena lokasi merupakan bagian dari aspek pemasaran disamping harga dan
promosi. Untuk menentukan lokasi usaha ada 2 (dua) hal yang perlu diperhatikan,
yaitu :
a) Hubungan ke belakang (backward linkage), misalnya bagaimana
memperoleh bahan baku. Hubungan ini berdampak pada besarnya biaya
produksi.
b) Hubungan ke depan (forward linkage), misalnya daerah hasil pemasaran.
Hubungan ini terkait dengan masalah penjualan dan distribusi produk untuk
sampai ke tangan konsumen. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
1) Dekat dengan sumber bahan baku
2) Dekat dengan pasar
3) Kemudahan untuk mendapatkan sumber daya manusia
4) Kemudahan dalam hal transportasi
5) Kemudahan dalam memperoleh bahan baku
6) Kemudahan dalam memperoleh air
7) Sikap pemerintah setempat dan masyarakat sekitar
4) Pasar. Dalam proposal usaha juga ditetapkan jenis pasar apa yang menjadi
sasarannya. Demikian juga dengan segmen pasar yang akan dituju, bagaimana
posisi perusahaan di dalam pasar tersebut.
a) Pemimpin Pasar (market leader)
b) Penantang Pasar (market challenger)
c) Pengikut Pasar (follower market)
d) Perelung Pasar (nice market)
5) Persaingan. Dalam proposal usaha menyebutkan dengan jelas dimana posisi
perusahaan diantara para pesaing (competitor) yang akan dihadapi di dalam pasar.
Disamping itu pengusaha juga harus mampu menggambarkan strategi pemasaran
yang akan dijalankan untuk memenangkan persaingan. Strategi pemasaran tersebut
meliputi : distribusi, promosi dan rencana pengembangan produk. Penentuan
strategi pemasaran ini sangat penting karena dapat menjadikan peluang
keberhasilan sebuah usaha yang sedang atau yang akan dilaksanakan.
6) Laporan Keuangan. Pengusaha wajib mencantumkan laporan keuangan yang
dimiliki. Hal ini bermanfaat bagi pihak penyandang modal untuk menilai

13
kemampuan riel maupun kemampuan potensial perusahaan tersebut. Laporan
keuangan antara lain meliputi :
a) Neraca perusahaan
b) Laporan Laba/Rugi
c) Laporan per modal (equitas)
Dari laporan keuangan ini pihak luar yang bekerjasama dengan perusahaan dapat
menilai likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas perusahan.
7) Manajemen. Dalam proposal usaha juga menguraikan perihal bentuk kepemilikan,
struktur organisasi serta peranan dan wewenang masing-masing bagian dalam
organisasi perusahaan. Demikian juga tentang status badan usaha yang akan
dijalankan, apakah berstatus persereoan terbatas, firma, CV atau bentuk badan
usaha lainnya.
8) Personalia. Pengusaha menjelaskan secara teperinci susunan personalia yang
mengisi struktur organisasi. Untuk mendapatkan dan menempatkan pegawai yang
sesuai dengan bidangnya, benar-benar dilakukan dengan cermat dan teliti.
Pertimbangan tentang kemampuan, kualitas dan kuantitas pegawai dilakukan
secara professional tanpa mengenal kolusi maupun nepotisme.
9) Proposal Kredit. Setelah memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang
usaha yang akan dibuka atau dijalankan, pengusaha biasanya mencantumkan
proposal kredit. Tujuannya untuk mengajukan sejumlah dana yang diperlukan
dalam rangka mengembangkan usahanya. Kebutuhan dana yang diperlukan harus
terperinci alokasinya, misalnya untuk menambah jumlah mesin, menyewa gedung
baru, pembelian bahan baku dan sebagainya.
10) Lampiran/Dokumen Penting Lainnya. Bagian terakhhir dalam sebuah proposal
usaha dilampirkan dokumen-dokumen penting perusahaan. Dokumen tersebut
berisi antara lain : akta pendirian perusahaan, SIUP, sertifikat tanah, dan lain
sebagainya.

14
Contoh sistematikan proposal usaha sederhana:
Bagian I : Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Visi dan Misi Usaha
C. Ruang Lingkup Usaha
Bagian II : Studi Kelayakan
A. Aspek Pasar
B. Bauran Pemasaran
C. Peluang Usaha
Bagian III : Aspek Produksi
A. Peralatan dan Perlengkapan Produksi
B. Proses Produksi
C. Biaya Produksi
D. Penetapan Harga Pokok Produksi
Bagian IV : Aspek Keuangan
A. Kebutuhan Modal
B. Analisis keuangan
Bagian V : Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran

15
B. Biaya Produksi
Pehitungan biaya produksi, dalam perhitungan ini memuat rincian biaya yang
dibutuhkan untuk membuat usaha . Biaya-biaya ini biasanya terdiri dari biaya variabel
dan biaya tetap, kita bahas terlebih dahulu agar lebih paham. Biaya variabel adalah biaya
yang dikeluarkan tergantung pada jumlah output/produk yang dihasilkan. Jika produk
yang hasilkan meningkat secara otomatis biaya yang dikeluarkannya pun meningkat.
Begitu pula sebaliknya, jika produk yang dihasilkan menurun maka turun juga biaya yang
perusahaan keluarkan. Berbeda dengan biaya variabel, biaya tetap justru tidak dipengaruhi
oleh tinggi rendahnya hasil produksi. Sesuai dengan namanya biaya tetap ini cenderung
tetap dan tak berubah. Sebagai contoh:

Fixed Cost (biaya tetap)


Merupakan biaya yang tidak mempengaruhi harga pokok produksi

Harga Jumlah
No. Material Kuantitas
Satuan (Rp) (Rp)

1. Biaya listrik 1 Rp 50.000 Rp 50.000

2. Tenaga Kerja 1 Rp 300.000 Rp 300.000

3. Biaya pemeliharaan 1 Rp 100.000 Rp. 100.000


alat-alat produksi
Total Rp 450.000

Jumlah fixed cost tersebut adalah Rp. 450.000,- setiap bulan, yang merupakan biaya
listrik dan biaya sewa tempat.

16
Variable Cost
Merupakan biaya yang dapat mempengaruhi penentuan harga pokok produksi.
Harga Satuan Jumlah
No. Material Kuantitas
(Rp) (Rp)
1. Kain Satin Maxmara (Red 1 meter Rp 28.000 Rp 28.000
wine)
2. Kain Satin Maxmara (Ivory) 1 meter Rp 28.000 Rp 28.000
3. Kain Satin Maxmara (Olive) 1 meter Rp 28.000 Rp 28.000
4. Benang 3 pcs Rp 2.500 Rp 7.500
5. Karet elastis 1 rol Rp 20.000 Rp 20.000
6. Plastik kemas kecil 1 pcs (isi 100) Rp 7000 Rp. 7000
Total Rp 118.000

Material yang digunakan ada 6 macam. Total variable cost adalah Rp. 118.000,- dengan
rincian untuk produksi 60 scrunchie regular.

Total Cost
Total Biaya (Total Cost) merupakan hasil dari penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel
yang ada.
Total Cost = Fixed Cost + Variable Cost
Total Cost = 450.000 + 118.000
Total Cost = 568.000

17
C. Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk produksi sebuah
produk.
Harga pokok produksi Cleine Staph adalah:
Harga Satuan Jumlah
No. Material Kuantitas
(Rp) (Rp)
1. Kain Satin Maxmara 1 meter Rp 28.000 Rp 1.400
4. Benang 3 pcs Rp 2.500 Rp 25
5. Karet elastis 1 rol Rp 20.000 Rp 80
6. Plastik kemas kecil 1 pcs (isi 100) Rp 7000 Rp. 70
Total Rp 1.575

Penentuan Harga Jual

Total modal kerja = Rp 1.575

Mark up 100% : Rp 1.575 x 100 %

= Rp. 1.575

Biaya transportasi 20% : Rp 1.575 x 20%

= Rp 1.575 x 20%

= Rp 315

Harga jual = modal kerja + mark up 85% + biaya transportasi 20%

= Rp 1.575 + Rp 1.575 + Rp 315

= Rp 3.465 ( Rp 4000,-)

Harga jual per pcs scrunchie adalah Rp 4000,-

18
D. Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang
dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan.
Total keuntungan dan kerugian ada pada posisi 0 (nol).
Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap,
dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap,
maka artinya perusahaan menderita kerugian.
Sebaliknya, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di
keluarkan, maka perusahaan tersebut akan memperoleh keuntungan.
Break Even Point (BEP) sangat penting bagi sebuah perusahaan karena dapat membantu
Anda dalam membuat keputusan, seperti contoh apakah Anda perlu menaikkan harga
produk atau mengurangi biaya operasional.
Selain itu, informasi ini juga sering digunakan oleh para pelaku saham.
Kalkulasi saham yang dibuat dengan menggunakan metode Break Even Point (BEP) saat
seseorang melakukan kegiatan jual beli saham dapat menganalisa kapan saat yang tepat
untuk membeli (call) dan kapan harus menjual (put).

a. Konsep Titik Impas


Perhitungan atau penutupan BEP tergantung pada konsep-konsep yang mendasari atau
asumsi yang digunakan didalamnya.
Menurut Susan Irawati dalam bukunya “Manajemen Keuangan”, terdapat beberapa
asumsi dasar yang digunakan dalam menghitung Break Even Point (BEP) yaitu adalah
sebagai berikut:
1. Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan kedalam biaya tetap
dan biaya variabel.
2. Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume,
sedangkan biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.
3. Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan
biaya tetap perunit akan berubah-ubah.
4. Harga jual per-unit konstan selama periode dianalisis.
5. Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.

19
6. Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan membuat atau
menjual lebih dari satu jenis produk maka “perimbangan hasil penjualan” setiap
produk tetap.
Selain itu, ada juga istilah yang disebut Break Even Analysis yang merupakan dasar dari
seluruh metode titik impas.
Fungsi Break Even Analysis adalah untuk mengetahui volume penjualan akan
menghasilkan keuntungan atau kerugian.

b. Manfaat perhitungan Break Even Analysis yaitu:


1. Memberikan informasi banyaknya investasi yang butuhkan agar dapat mengimbangi
pengeluaran awal.
2. memberi margin sebagai langkah pembatas supaya tidak mengalami kerugian
3. Digunakan secara luas, baik dalam analisa jual beli saham dan menganalisa budget
dari berbagai macam project yang dilakukan perusahaan.
Komponen dalam Perhitungan Break Even Point (BEP)
Sebelum Anda menghitung nilai Break Even Point (BEP), baik itu dalam unit produksi
atau Rupiah, terlebih dahulu Anda harus memahami komponen penting di dalamnya:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost), baik ketika perusahaan sedang berproduksi maupun tidak
berproduksi.
2. Biaya Variable (Variabel Cost), Komponen ini bersifat dinamis dan bergantung
pada tingkat volume produksinya. Jika produksi meningkat, maka biaya variabel
juga akan meningkat.
3. Harga Jual (Selling Price), harga jual per unit barang atau jasa yang telah
diproduksi.
4. Pendapatan (Revenue), merupakan jumlah pemasukan yang diterima oleh penjual
barang.
5. Laba (Profit) , merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya
variable.
Metode Perhitungan dan Rumus Cara Menghitung Break Even Point (BEP)
Dalam dunia akuntansi, Break Even Point (BEP) sering digunakan untuk menemukan
persamaan dimana biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang sesuai dengan
pendapatan yang didapat dalam satu periode.
Ada beberapa rumus yang biasa digunakan sebagai cara untuk menghitung Break
Even Point Analysis (BEP), yaitu adalah sebagai berikut:
20
BEP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel per unit )
Selisih dari pengurangan harga jual per unit dan biaya variabel per unit adalah rumus dari
margin kontribusi (contribution margin).
Cara ini bisa digunakan untuk mengetahui titik dimana jumlah beban setara
dengan jumlah biaya dan jumlah unit yang dikeluarkan.
BEP = Biaya tetap : Margin kontribusi per unit
BEP tidak hanya dapat dihitung dalam bentuk unit, jika Anda sudah mengetahui berapa
banyak minimal unit yang harus dijual untuk menutup biaya produksi Anda dapat
mengalikannya dengan biaya per unitnya.
Apabila diinginkan dalam mata uang Rupiah, maka dari formulasi rumus break even
point dalam unit dikalikan dengan harganya, sehingga :
BEP dalam bentuk mata uang = harga jual per unit x BEP per unit
Setelah mengetahui rumus cara menghitung Break Even Point (BEP) untuk bisnis, Anda
juga perlu mengetahui tentang margin kontribusi.
Margin kontribusi dapat mengetahui berapa keuntungan dari suatu produk yang berhasil
dijual, dengan mengukur efek dari sales terhadap keuntungan.
Rumus cara menghitungnya yaitu:
Margin kontribusi : Total sales – Biaya variabel
Dalam menghitung margin kontribusi, hal penting yang harus perhatikan adalah biaya
variabel yang dikenakan, baik relasinya dengan total biaya ataupu dengan total
pennjualan atau sales suatu perusahaan.
Dengan menggunakan margin kontribusi sebuah perusahaan dapat memisahkan biaya
tetap produksinya dengan keuntungan yang didapat.
Dengan begitu perusahaan mengetahui interval harga produk yang akan dijual.
Berikut ini adalah contoh serta rumus cara menghitung atau mencari Break Even
Point (BEP) dengan menggunakan sebuah studi kasus dari bisnis UMKM:
Contoh 1:
Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Gemilang” memiliki data-data biaya dan
rencana produksi seperti berikut ini:
Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp140 juta yaitu terdiri dari:
 Biaya Gaji Pegawai + Pemilik : Rp75.000.000
 Biaya Penyusutan Mobil : Rp1.500.000
 Biaya Asuransi Kesehatan : Rp15.000.000
 Biaya Sewa Gedung Kantor : Rp18.500.000

21
 Biaya Sewa Pabrik : Rp30.000.000
Biaya Variable per Unit Rp75.000.00 yaitu terdiri dari :
 Biaya Bahan Baku : Rp35.000
 Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp25.000
 Biaya Lain : Rp.15.000
Harga Jual per Unit Rp95.000
Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit maupun
dalam rupiah dengan menggunakan rumus
Contoh perhitungan BEP “Usaha Gemilang” adalah sebagai berikut:
Break Even Point (BEP) Unit = Biaya Tetap : (harga/unit – biaya variable/unit)
BEP Unit =Rp.140.000.000 : (Rp95.000 – Rp75.000)
= Rp140.000.000 : Rp20.000
= 7000
Jadi, dengan rumus ini, nilai BEP dari contoh di atas adalah 7.000 unit
Break Even Point (BEP) Rupiah = Biaya Tetap : (kontribusi margin/unit
harga/unit)
BEP Rupiah = Rp.140.000.000 : (Rp20.000 Rp95.000)
= Rp140.000.000 : 0.2105
= Rp665.083.135
Jadi, dengan rumus perhitungan di atas, BEP dalam nilai Rupiah dari contoh di atas
adalah Rp665.083.135.
Nah, kira kira seperti itu contoh rumus perhitungan Break Even Point (BEP) dalam nilai
Rupiah dan Unit.
Bisa disimpulkan bahwa untuk memperoleh titik impas dengan harga penjualan sebesar
Rp95.000, maka perusahaan harus dapat menjual sebanyak 7.000 unit.
Jika jumlah penjualan tidak sampai 7.000 unit, maka tidak akan menutup biaya produksi
yang sudah sudah dikeluarkan.
Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, Anda juga akan dapat
menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba yang Anda targetkan.
Sebagai manager atau pemilik usaha, Anda dapat menambahkan laba yang ditargetkan
tersebut dengan biaya tetap yang anda miliki.

22
Misalnya target laba sebulan adalah Rp60 juta, maka minimal penjualan yang harus
dicapai adalah sebagai berikut:
BEP Laba = (biaya tetap + target laba) : (harga/unit- biaya variable/unit)
= (140.000.000 + 60.000.000) : (95.000 – 75.000)
= 200.000.000 : 20.000
= 10.000 unit

23
E. Pengertian Return On Investment (ROI)
A. Pengertian
Return on invesment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah aktiva
yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen.
Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikan dengan
mengabaikan sumber pendanaan, rasio ini biasanya diukur dengan persentase.
Dalam banyak kasus, ROI digunakan untuk menghitung berapa nilai suatu investasi.
Misalnya, investor ingin mengetahui potensi ROI dari suatu investasi sebelum memberikan
dana apa pun ke perusahaan.
Menghitung potensi atau return on investment keuangan aktual perusahaan biasanya
melibatkan pembagian pendapatan atau laba tahunan perusahaan dengan jumlah investasi
awal atau saat ini. ROI juga digunakan untuk menggambarkan “biaya peluang,” atau
pengembalian yang diberikan investor untuk berinvestasi di perusahaan.
Jika seorang pemilik bisnis menginvestasikan uang mereka di pasar saham, mereka
dapat mengharapkan untuk menerima pengembalian tahunan minimal 5%. Dengan
menginvestasikan uang yang sama di sebuah perusahaan, pemilik akan mengharapkan
untuk melihat return on investment yang serupa, jika tidak lebih tinggi, untuk uang mereka.
Perusahaan bahkan menggunakan return on investment untuk mengukur keberhasilan
proyek tertentu. Jika pemilik bisnis menginvestasikan uang dalam kampanye iklan, mereka
akan menganalisis penjualan yang dihasilkan oleh iklan dan menggunakan informasi
tersebut untuk menentukan ROI.
Jika uang yang dihasilkan melebihi jumlah yang dibelanjakan, maka bisnis dapat
menganggapnya sebagai ROI yang dapat diterima. Saat menghitung ROI tahunan, Anda
mencari laba atas investasi tahunan rata-rata yang diperoleh selama periode investasi.
Ini menunjukkan kepada Anda seberapa menguntungkan usaha itu, yang sangat
membantu, karena ROI tidak termasuk periode holding investasi dalam formulanya. ROI
tahunan dapat membantu Anda menganalisis dan membandingkan kinerja investasi Anda
selama periode waktu tertentu.

24
B. Manfaat atau Kegunaan Analisis Return on Investment
Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi yang baik, maka manajemen
dengan menggunakan teknik analisa ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal
yang bekerja, efisiensi produksi, dan efisiensi bagian penjualan.
Apabila perusahaan mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh rasio
industri, maka dengan analisa ROI dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada
perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah
perusahaannya berada di bawah, sama, atau di atas rata-rata.
Dengan demikian akan dapat diketahui di mana kelemahan dan kekuatan
perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
Analisa ROI juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh masing-masing divisi atau bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua
biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan.
Analisa ROI juga dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-
masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
ROI selain berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk keperluan
perencanaan.
Misalnya return on investment adalah dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan jika perusahaan akan mengadakan ekspansi.

C. Faktor yang Dapat Mempengaruhi Return On Investment (ROI)


Berikut adalah faktor yang dapat mempengarhui return on investement (ROI):
1. Turnover dari operating assets atau tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk
kegiatan operasional, yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu
periode tertentu.
2. Profit margin, adalah besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam bentuk
persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin dapat mengukur tingkat
keuntungan perusahaan dan dihubungkan dengan penjualannya.
Return on investment sebagai bentuk teknik analisa rasio profitabilitas sangat
penting dalam suatu perusahaan.
Pengusaha dapat mengetahui seberapa efisien perusahaan guna memanfaatkan
aktiva untuk kegiatan operasional dan dapat memberikan informasi ukuran
profitabilitas perusahaan.

25
D. Kelemahan Analisis Return On Investment (ROI)
Salah satu kelemahan ROI adalah sulitnya dalam membandingkan ROI suatu
perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis.
Hal ini karena terkadang praktik akuntansi yang digunakan oleh masing-masing
perusahaan berbeda-beda.
Perbedaan metode dalam penilaian berbagai aktiva antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lain dapat memberi gambaran yang salah.
Kelemahan lain dari teknik analisa ini adalah terletak pada adanya fluktuasi nilai dari
uang (daya belinya).

Cara Menghitung Return on Investment (ROI)


ROI bisa juga diartikan sebagai rasio laba bersih terhadap biaya.
Rumus atau formula sebagai cara menghitung ROI atau return of investment adalah
sebagai berikut:
ROI= (Pendapatan Investasi-Biaya Investasi) / Biaya Investasi x 100%
Perhatikan contoh berikut ini:
Misalnya, jika investasi sebesar Rp10.000.000 menghasilkan penjualan sebesar
Rp15.000.000, berarti diperoleh laba sebesar Rp5.000.000.
Maka secara sederhana perhitungan return on investment (ROI) dalam presentase
menggunakan rumus atau formula di atas adalah:
ROI = (Rp15.000.000-Rp10.000.000)
Rp 10.000.000x 100%
ROI = 50%
Dari perhitungan sesuai rumus atau formula di atas, dapat disimpulkan tingkat return
on investment (ROI) adalah sebesar 50%.

26
E. CONTOH PROPOSAL USAHA

PERENCANAAN PROPOSAL USAHA DI BIDANG TATA BUSANA


ACCESSORIES RAMBUTCLEINE STAPH

27
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Scrunchie merupakan aksesoris rambut yang memiliki fungsi untuk mengikat rambut
dan sebagai aksesoris dipergelangan tangan. Scrunchie juga merupakan aksesoris rambut
yang aman untuk semua jenis rambut karena tidak meninggalkan bekas atau membuat rambut
menjadi patah. Scrunchie juga terbuat dari kain yang lembut dan memiliki bentuk yang cantik,
sehingga bisa membuat penampilan menjadi lebih modis.
Untuk menambah penampilan seorang wanita agar terlihat lebih menarik, aksesoris
rambut atau aksesoris tangan bisa sangat membantu. Aksesoris rambut atau aksesoris tangan
dapat menjadi pelengkap penampilan seseorang dan bisa membuat outfit menjadi lebih stylish.
Salah satu aksesoris yang dapat digunakan untuk rambut dan tangan adalah scrunchie.
Pemilihan warna dan motif scrunchie juga dapat disesuaikan dengan warna pakaian yang
sedang digunakan. Contohnya, pakaian yang digunakan adalah warna polos, bisa ditambahkan
dengan scrunchie bermotif agar penampilan jauh lebih stylish dan menarik.
Cleine Staph merupakan brand lokal yang memproduksi scrunchie dengan berbagai
macam jenis kain, motif, dan warna kain yang beragam. Scrunchie produksi Cleine Staph sendiri
terdiri dari dua macam, yakni scrunchie regular dan scrunchie hijab. Cleine Staph sudah
memproduksi scrunchie dengan motif polos yang elegan. Selain scrunchie, Cleine Staph juga
memiliki produk lainnya yaitu, bandana kain, dan aksesoris rambut seperti jepit rambut yang
terbuat dari kain. Proses produksi pada Cleine Staph dilakukan dengan home industri. Cleine
Staph membutuhkan studi kelayakan bisnis yang mencakup aspek-aspek, business plan,
strategi, dan lain sebagainya. Strategi dan perencanaan yang dibentuk harus dibuat dengan
sistematis dan detail hingga proses implementasinya.

28
B. Visi dan Misi
Visi Usaha
 Memodifikasi atau memperbaharui produk yang sudah ada
 Menjadikan sebuah jenis usaha aksesoris yang maju dan kreatif dalam
mengeluarkan setiap desain dan barangnya.
 Melayani dengan baik
 Menyediakan kwalitas barang/produk yang unggulan dan bersaing dengan mutu
terbaik.
 Menjadikan sebuah usaha aksesoris yang terkenal didalam dan diluar daerah.
Misi usaha
 Pantang menyerah demi kemajuan dan kepuasan konsumen.
 Menjalin kerja sama dengan pemasok dan penyalur yang saling menguntungkan.
 Mengelola usaha aksesoris sesuai dengan bisnis yang sehat.

C. Ruang Lingkup Usaha


Nama Usaha : Beauty Aksesoris
Bidang Usaha : Aksesoris
Pemilik : Theresa Yulia S.
Alamat/Lokasi Usaha : Surabaya
No. Telp/HP : 089678265157
Logo Usaha :

29
BAB II

STUDI KELAYAKAN

A. Aspek Pasar

Salah satu faktor pendukung kemajuan sebuah usaha adalah kondisi


lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal. Kondisi lingkungan
internal dan eksternal yang baik akan membantu pengembangan usaha tersebut.
Faktor lingkungan internal dan eksternal harus dipertimbangkan dalam
penyusunan proposal usaha.
1. Segmentasi Geografis pada usaha/bisnis Clein Staph ditetapkan diseluruh
wilayah Indonesia, sebab Cleine Staph dapat di akses melalui e-
commerrce maupun media sosial. Namun penjualan offline Cleine Staph
berfokus pada Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya.
2. Segmentasi Demografis Cleine Staph menetapkan anak remaja, wanita,
dari kalangan menengah sampai kalangan ke atas.
3. Segmentasi Psikografis usha/bisnis Cleine Staph menetapkan konsumen
bergaya hidup modern, gemar bergaya (fashionable), dan menggemari
aksesoris rambut, aksesoris tangan.
Jadi target pasar yang sesusi untuk Cleine Staph yakni anak remaja yang
mengutamakan penampilan atau fashionable. Keterjangkauan harga Cleine
Staph menargekan pada pasar yang memiliki pendapatan dan status sosial dari
kalangan menengah dan kalangan menengah keatas, Cleine Staph juga berfokus
menawarkan produk di daerah Surabaya dan sekitarnya.
B. Bauran Pemasaran
a. Produk
Produk yang dihasilkan oleh Cleine Staph adalah scunchie regular yang
bisa digunakan sebagai aksesoris rambut dan juga aksesoris tangan.
Warna yang dimiliki Cleine Staph juga beragam.
b. Price
Harga produk Cleine Staph juga terjangkau, harga ini bergantung pada
biaya tetap serta biaya variable yang dibutuhkan dalam pembuatan
produk. Harga produk Cleine Staph mulai dari Rp 4.000,- Hingga
Rp 10.000,-

30
c. Promotion
Promosi produk Cleine Staph menggunakan social media seperti
Instagram, Tik Tok dll sebagai promosi online. Dan juga E-commerce
juga merupakan platform yang dimanfaatkan Cleine Staph untuk
kegiatan marketing.
d. Place
Tempat pendistribusian produk Cleine Staph melalui dua metode, yakni
offline dan online. Untuk metode online, Cleine Staph memanfaatkan
media sosial dan juga e-commerce, tujuannya agar produk Cleine Staph
dapat dijangkau oleh masyarakat seluruh Indonesia. Untuk metode
pendistribusian secara offline, Cleine Staph penjualan produk kepada
konsumen secara langsung.

C. Peluang Usaha
Analisis SWOT Peluang Usaha
Berikut merupakan analisis SWOT peluang usaha dari Cleine Staph :
Strength
 Motif dan warna up to date
 Pemilihan warna dan motif yang simpel dan elegan
 Harga terjangkau
 Packaging menarik
 Produk mudah didapat
Weaknes
 Produksi terbatas
 Produk mudah ditiru
Opportunities
 Permintaan pasar cukup luas, karena trend fashion selalu berkembang
 Dapat berkolaborasi dengan brand fashion, artist, atau content creator
Threats
 Banyaknya brand fashion dengan produk sejenis
 Harga bahan baku dapat berubah-ubah
 sulitnya mencari supplier kain tetap

31
BAB III

ASPEK PRODUKSI

A. Peralatan dan Perlengkapan Produksi

No. Material Sumber

1. Kain Toko Kain

2. Karet Toko benang

3. Benang Toko benang

4. Jarum e-commerce

5. Stiker e-commerce

6. Plastic e-commerce

7. Mesin Jahit Toko mesin jahit

B. Proses Produksi
Tahap Promosi Produk
Pada tahap ini Cleine Staph mempromosikan produk scrunchie melalui media social
seperti Instagram, Whatsapp, Tik Tok, Toko Online (Shopee).
Cleine Staph bersaing dengan beberapa brand lain dengan produk serupa dan pesaing dalam
satu areal wilayah kerja.
Diantaranya:
1. SCRUNCHEERS
2. Scrunchie Luxe
Untuk membantu mengembangkan dan memperluas usaha/bisnis, Cleine
Staph membuat business plan dan diterapkan dalam seluruh rangkain kegiatan
usaha/bisnis Cleine Staph.

32
Gambar diatas merupakan business plan dari Cleine Staph, dengan menyusun
business plan, Cleine Staph dapat menentukan atau merencanakan kegiatan, baik
kegiatan produksi, pemasaran, atau kegiatan membangun komunikasi dengan
konsumen.

C. Biaya Produksi

Harga Satuan Jumlah


No. Material Kuantitas
(Rp) (Rp)
1. Kain Satin Maxmara (Red 1 meter Rp 28.000 Rp 28.000
wine)
2. Kain Satin Maxmara (Ivory) 1 meter Rp 28.000 Rp 28.000
3. Kain Satin Maxmara (Olive) 1 meter Rp 28.000 Rp 28.000
4. Benang 3 pcs Rp 2.500 Rp 7.500
5. Karet elastis 1 rol Rp 20.000 Rp 20.000
6. Plastik kemas kecil 1 pcs (isi 100) Rp 7000 Rp. 7000
Total Rp 118.000

Pada tabel diatas merupakan vairabel cost Cleine Staph. Total variable cost produksi adalah

Rp. 118.000,- dengan rincian untuk produksi 60 scrunchie regular.

33
D. Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk produksi sebuah
produk.
Harga pokok produksi Cleine Staph adalah:
Harga Satuan Jumlah
No. Material Kuantitas
(Rp) (Rp)
1. Kain Satin Maxmara 1 meter Rp 28.000 Rp 1.400
4. Benang 3 pcs Rp 2.500 Rp 25
5. Karet elastis 1 rol Rp 20.000 Rp 80
6. Plastik kemas kecil 1 pcs (isi 100) Rp 7000 Rp. 70
Total Rp 1.575

Penentuan Harga Jual

Total modal kerja = Rp 1.575

Mark up 100% : Rp 1.575 x 100 %

= Rp. 1.575

Biaya transportasi 20% : Rp 1.575 x 20%

= Rp 1.575 x 20%

= Rp 315

Harga jual = modal kerja + mark up 85% + biaya transportasi 20%

= Rp 1.575 + Rp 1.575 + Rp 315

= Rp 3.465 ( Rp 4000,-)

Harga jual per pcs scrunchie adalah Rp 4000,-

34
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
A. Kebutuhan Modal
a. Variabel Cost
Variabel Cost merupakan biaya yang dapat mempengaruhi penentuan harga pokok
produksi. Berikut mrupakan variable cost dari Clein Staph :

Harga Satuan Jumlah


No. Material Kuantitas
(Rp) (Rp)
1. Kain Satin Maxmara (Red 1 meter Rp 28.000 Rp 28.000
wine)
2. Kain Satin Maxmara (Ivory) 1 meter Rp 28.000 Rp 28.000
3. Kain Satin Maxmara (Olive) 1 meter Rp 28.000 Rp 28.000
4. Benang 3 pcs Rp 2.500 Rp 7.500
5. Karet elastis 1 rol Rp 20.000 Rp 20.000
6. Plastik kemas kecil 1 pcs (isi 100) Rp 7000 Rp. 7000
Total Rp 118.000

Pada tabel diatas merupakan vairabel cost Cleine Staph. Total variable cost produksi pertama
adalah Rp. 118.000,- dengan rincian untuk produksi 60 scrunchie regular.

b. Fixed Cost (biaya tetap)


Merupakan biaya yang tidak mempengaruhi harga pokok produksi

Harga
No. Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)

1. Biaya listrik 1 Rp 50.000 Rp 50.000

2. Biaya tenaga kerja 1 RP 300.000 Rp 300.000

3. Biaya pemeliharaan 1 Rp 100.000 Rp 100.000


alat produksi
Total Rp 450.000

35
Jumlah fixed cost tersebut adalah Rp. 450.000,- setiap bulan, yang merupakan biaya
listrik dan biaya sewa tempat

B. Analisi Keuangan
a. Analisisi keuangan denga Break Event Point (BEP)
Break Event Point (BEP) adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang
dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan.
Point analysis (BEP) Cleine Staph, yaitu sebagai berikut:
Keterangan :
Biaya tetap sebulan adalah sebesar Rp 450.000 yaitu terdiri dari:
 Biaya listrik : Rp 50.000
 Biaya tenaga kerja : Rp 300.000
 Biaya pemeliharaan alat-alat produksi : Rp 100.000
Biaya variable per unit Rp 1.575 yaitu terdiri dari :
 Biaya bahan baku : Rp 1.575

BEP Unit= Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variable per unit)
Harga jual per unit Rp 4000
BEP unit = Rp. 450.000 : (Rp 4000 – Rp 1.575)
= Rp. 450.000 : Rp 2.425
= 186
Jadi, dengan rumus ini, nilai BEP dari Cleine Staph adalah 186 unit

BEP Rupiah = Biaya Tetap : (kontribusi/unit harga/unit)


BEP Rupiah = Rp 450.000 : (Rp 2.425/Rp 1.575)
= Rp 450.000 : 1.5396
= Rp 292.283
Jadi, dengan rumus ini, nilai BEP dalam nilai rupiah dari Cleine Staph adalah
Rp. 292.283
Bisa disimpullkan bahwa untuk memproleh titik impas dengan harga penjualan
sebesar Rp 4000, maka perusahaan harus dapat menjual sebanyak 186 unit.
Jika jumla penjualan tidak sampai 186 unit, maka tidak akan menutup biaya
produksi yang sudah dikeluarkan.

36
b. Analisis keuangan dengan Return on Invesment (ROI)
Return on Invesment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah aktiva
yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen.
ROI bisa juga diartikan sebagai rasio laba bersih terhadap biaya.
ROI = (Pendapatan Investasi – Biaya Investasi) / Biaya Investasi x 100 %
Misalnya, jika investasi sebesar Rp 1.000.000 menghasilkan Rp. 1.500.000
Berarti diperoleh laba sebesar Rp 500.000
Maka perhitungan ROI :
ROI = ( Rp 1.500.000 – Rp 1.000.000) / Rp 1.000.000 x 100%
= 50%
Dari perhitungan diatas sesuai rumus, dapat disimpulkan tingkat Return on
Investment ROI adalah sebesar 50%

37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan yang sudah dilakukan. Cleine Staph dikatakan layak untuk melakukan
kegiatan usaha dalam berbagai aspek dan disesuaikan dengan rencana yang disusun.
Seluruh kegiatan usaha dari berbagai aspek dapat dilakukan lebih maksimal lagi guna
menaikkan penjualan produk, dan meningkatkan profit usaha.

B. Saran
Adapun saran yang dapat digunakan untuk pengembangan kegiatan usaha selanjutnya,
antara lain:
1. Meningkatkan kegiatan pemasaran dengan memanfaatkan fitur ads pada Instagram,
tiktok, shopee dan tokopedia
2. Meningkatkan kegiatan pemasaran dengan melakukan endorsement atau kerja sama
dengan content creator.
3. Meningkatkan kualitas, memperbanyak, serta konsisten dalam pembuatan konten
untuk media sosial.

38
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Membuat Proposal Usaha
Kelompok :
Anggota kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk :
1. Bentuklah 5 Kelompok dalam 1 kelas
2. Susunlah suatu proposal usaha/perencanaan bisnis secara sederhana dari ide usaha
Anda yang sekiranya bisa di implementasikan dan kedepan ada prospek yang baik!
3. Presentasikan hasil proposal bisnia secara bergantian di depan kelas.

Nilai Paraf Guru

39
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Instrument Penilaian : Proses

Aspek 0-5 5-6 7-8 9-10


Proses mengidentifikasi Peserta didik tidak dapat Peserta didik hanya Peserta didik dapat Peserta didik dapat
mengidentifikasi cara dapat mengidentifikasi mengidentifikasi cara mengidentifikasi seluruh
menyusun proposal cara menyusun proposal menyusun proposal cara menyusun proposal
usaha usaha usaha usaha
Proses presentasi hasil Peserta didik tidak Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mampu mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
mempresentasikan hasil hasil susunan proposal susunan proposal usaha susunan proposal usaha
susunan proposal usaha usaha namun dengan dengan sikap yang baik dengan sikap yang baik
sikap yang kurang baik namun tidak mampu dan mampu berdiskusi
berdiskusi
Hasil pengamatan Peserta didik tidak Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mengidentifikasi mampu menyusun menyusun namun menyusun proposal menyusun proposal
susunan proposal usaha proposal usaha dengan kurang mampu usaha namun kurang usaha secara tepat
tepat membuat susunan tepat
proposal usaha dengan
tepat

40
Rumus penilaian :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑥 100 =. ..
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remedial
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten

41
PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK

No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok Nilai Nilai


Kualitatif Kuantitatif
1. Kerjasama kelompok (Komunikasi)
2. Pembagian job
3. Hasil tugas (relevan dengan materi)
4. Ketepatan Waktu
Jumlah Nilai Kelompok

KRITERIA PENILAIAN

Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif


80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup Baik 2
45-59 Kurang Baik 1

42
RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK
Aspek 45-59 60-69 70-79 80-100
Kerjasama kelompok Peserta didik tidak Peserta didik hanya Peserta didik kurang Peserta didik
(Komunikasi) bekerja sama dengan bekerja sama dengan 1 bekerjasama dengan bekerjasama dengan
anggota kelompok anggota kelompok kelompoknya baik bersama teman
satu kelompok
Pembagian job Peserta didik tidak dapat Peserta didik melakukan Peserta didik kurang Peserta didik dapat
membagi tugas dengan pembagian tugas secara mampu melakukan melakukan pembagian
anggota kelompok tidak merata pembagian tugas dengan tugas masing-masing
lainnya teman kelompoknya kepada anggota
kelompoknya
Hasil tugas (relevan Tidak sesuai dan tidak tidak sesuai dengan Kurang sesuai dengan Hasil tugas sesuai
dengan materi) menguasai materi materi materi dengan materi dan
peserta didik
menguasai materi
Ketepatan Waktu Tidak dapat Mengumpulkan tugas Mengumpulkan tugas Mengumpulkan tugas
menyelesaikan tugas dengan terlambat 10 dengan terlambat 5 menit sesuai dengan waktu
sesuai dengan waktu menit dari waktu yang dari waktu yang telah yang telah ditentukan
pelajaran berakhir ditentukan ditentukan

43
LATIHAN SOAL

Soal Pilihan Ganda

1. Suatu kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh seorang wirausahawan untuk


memperoleh sebuah keuntungan disebut …
A. Kesempatan usaha
B. Kesempatan bisnis
C. Peluang usaha
D. Peluang dagang
E. Kesempatan dagang
Jawaban : c. Peluang usaha
2. Metode analisis yang cocok digunakan untuk menganalisis suatu usaha yaitu …
A. SOWT
B. SWOT
C. SWAT
D. Opportunities
E. Weakness
Jawaban : b. SWOT
3. Setelah kita memiliki ide untuk memulai usaha, maka langkah pertama yang harus kita
lakukan adalah …
A. Membuat perencanaan usaha
B. Studi kelakan usaha
C. Pemasaran
D. Membuat anggaran
E. Studi lapangan
Jawaban : a. membuat perencanaan usaha

4. Yang termasuk dalam perencanaan usaha, kecuali …


A. Strategi
B. Harapan
C. Visi
D. Misi
E. Tujuan

44
Jawaban : b. harapan

5. Cara yang ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha dilaksanakan
adalah pengertian dari …
A. Studi lapangan
B. Studi kepemimpinan
C. Studi kelayakan usaha
D. Studi visi dan misi
E. Studi modal
Jawaban : c. studi kelayakan usaha

6. Kreativitas dan inovasi perlu dijalankan dalam merancang sebuah manajemen bisnis di
bidang …
A. Pemasukan
B. Perencanaan
C. Produksi
D. Pemasaran
E. Strategi
Jawaban : d. pemasaran

7. Manakah yang lebih dulu, perencanaan, studi lapangan, busines plan, pengelolaan
keuangan atau teknik pemasaran ….
A. Studi lapangan
B. Perencanaan usaha
C. Studi kelayakan usaha
D. Strategi usaha
E. Pemasaran
Jawaban : a. studi lapangan

8. Berikut ini merupakan tujuan dari studi kelayakan bisnis, kecuali ….


A. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
B. Memudahkan perencanaan
C. Sebagai formalitas kegiatan usaha
D. Memudahkan pengawasan

45
E. Menghindari resiko kerugian
Jawaban : c. sebagai formalitas kegiatan usaha

9. Proses penentuan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan
anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha disebut ….
A. Peluang usaha
B. Strategi bisnis
C. Strategi usaha
D. Perencanaan usaha
E. Perencanaan dagang
Jawaban : d. perencanaan usaha

10. Manajemen yang menyangkut segala bentuk perencanaan, bentuk target, serta tujuan dan
hasil dari sebuah proses marketing merupakan manajemen ….
A. Produksi
B. Umum
C. Personalia
D. Pemasaran
E. Keuangan
Jawaban : d. pemasaran

11. Salah satu modal keberhasilan seseorang dalam berwirausaha ialah ….


F. Kerja keras dan disiplin
G. Memiliki kemampuan berinteraksi
H. Mampu bermasyarakat
I. Memiliki daya piker yang baik
J. Memiliki motivasi
Jawaban : a. kerja keras dan disiplin

12. Penemuan baru yang disempumakan sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
masyarakat disebut ….
A. Diskriminatif
B. Kreativitas

46
C. Inovatif
D. Invention
E. Discovery
Jawaban : c. inovatif
13. Faktor yang paling utama pendukung keberhasilan usaha adalah …
A. Faktor keuangan
B. Faktor organisasi
C. Faktor administrasi
D. Faktor perencanaan
E. Faktor manusia
Jawaban : e. faktor manusia
14. erdapat perbedaan dalam memulai usaha produk barang dengan produk jasa. Langkah
yang tepat memulai usaha jasa adalah dengan …
A. Memahami karakter wilayah usaha
B. Memahami segment pasar
C. Memahami frekuensi penggunaan jasa
D. Memahami perkembangan ekonomi
E. Memahami teknologi yang akan digunakan
Jawaban : b. memahami segment pasar
15. Hasil yang ingin dicapai dari perusahaan disebut …
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan
D. Taktik
E. Strategi
Jawaban : c. tujuan

47
SOAL LATIHAN 1
.A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!
1. Jelaskan pengertian proposal usaha?
2. Jelaskan tujuan perusahaan perlu menyusun proposal usaha
3. Jelaskan manfaat proposal usaha bagi pengusaha yang menjalankan kegiatan usaha!
4. Komponen apa saja yg harus ada dalam proposal usaha?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan komponen pemasaran produk?
SOAL LATIHAN 2
A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!
1. Jelaskan apa yang perlu diuraikan dalam proposal usaha berkaitan dengan produk?
2. Jelaskan apa yang perlu diuraikan dalam proposal usaha berkaitan dengan uraian usaha?
3. Jelaskan apa yang perlu diuraikan dalam lokasi usaha?
4. Jelaskan apa yang perlu diuraikan dalam proposal usaha berkaitan dengan laporan keuangan ?

PEDOMAN PENILAIAN
Nomor Soal Bobot Soal
1-15 1.5
Jumlah Skor Maksimal 100

Rumus Penilaian :

skor perolehan
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100 = ⋯
skor maksimal

48
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
 Bahan bacaan guru dan murid untuk materi bisnis dibidang tata busana, dengan membaca
dan mengunduh di internet contohnya Google, Youtube, dll.
 Membaca berbagai buku materi bisnis di perpustakaan sekolah atau di luar sekolah

49
DAFTAR PUSTAKA

jurnal.id. (2021, Agustus). jurnal entrepreneur. Retrieved Oktober 14, 2022, from Cara
Menghitung Break Event Point (BEP): https://www.jurnal.id/id/blog/cara-menghitung-
break-even-point-bep-dan-contoh/
Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Modul 5 - Legalitas Bentuk Perusahaan. In
Perencanaan Usaha (pp. 17-23). Jakarta.
Rakhmawati, D. (2009). Skripsi. Analisis Return On Invesment (ROI) Untuk Mengukur
Kemampuan Menghasilkan Laba (Studi Kasus di PT. Tainesia Jaya Surakrta), 25-30.
Raniswara, D. A. (2021). Rancang Bangun Usaha Caalis-Tied. 20-56.

50

Anda mungkin juga menyukai