Anda di halaman 1dari 5

DASAR – DASAR TUSUK HIAS

1. Tusuk Jelujur
Tusuk jelujur merupakan jenis tusuk jahit yang mempunyai arah horizontal,
dimana ukuran dan jarak tusuk jahitan yang dibuat pada kain selalu diatur sama panjang.
Teknik dasar menjahit ini dapat dibagi menjadi tiga macam kategori:
 Tusuk jelujur biasa, tusuk jelujur ini bisa dibuat dengan menggunakan jarak yang
tidak sama alias secara sembarangan.
 Tusuk jelujur dengan jarak tertentu, tusuk jelujur ini merupakan tusukan yang
dibuat dengan jarak sama atau konsisten.
 Tusuk jelujur renggang, tusuk jelujur ini juga biasa disebut dengan tusuk
renggang. yaitu tusuk jelujur ini menggunakan satu spasi.

Cara pembuatan tusuk jelujur:


a. Tusuk jarum dari bagian buruk ke bagian baik bahan
b. Dimulai dari sebelah kanan ke sebelan kiri dengan cara menusukkan jarum keatas dan
kebawah dengan jarak yang sama

2. Tusuk Feston
Tusuk feston merupakan jenis tusuk jahit yang berfungsi untuk penyelesaian tiras
seperti tiras lingkar kerung lengan atau pada pinggiran pakaian bayi. Selain diaplikasikan
pada pakaian tusuk feston ini biasanya juga banyak digunakan untuk menjahit tepi taplak
meja, renda meja, serta selimut.

Cara pembuatan tusuk feston:


a. Tusukkan jarum dari bagian buruk ke bagian baik bahan.
b. Dari lubang pertama dimasukkan ke kanan atas dengan arah jarum
kebawahvsejajar lubang pertama,sambil mengait sisa benang dari lubang
pertama, demikian selanjutnya.
3. Tusuk Flanel
Tusuk flanel merupakan teknik dasar menjahit yang biasa digunakan untuk
mengelim pinggiran busana yang diobras terutama untuk busana yang dibuat dari bahan
yang mahal. Tusuk flanel bisa juga digunakan sebagai hiasan.

Cara pembuatan tusuk flanel:


a. Tusukkan jarum dari bagian buruk ke bagian baik bahan.
b. Jarum dari lubang pertama ditusukkan pada lubang kedua.
c. Jarum arahkan kekiri lubang ketiga selanjutnya tusukkan lagi ke 4 dan ke 5 hingga
selesai

4. Tusuk Batang
Tusuk batang merupakan jenis tusuk jahit yang dapat dipakai untuk membuat
hiasan. Sekilas tusuk batang ini lebih mirip seperti tali tambang, ada juga yang
menyebutnya dengan tusuk tangkai. Cara membuatnya dengan tusukan mundur dari kiri
ke kanan.

Cara pembuatan tusuk batang:


a. Dimulai dari kiri ke kanan
b. Tusukkan jarum dari bagian buruk ke bagian baik bahan (1) Membuat tusuk miring
(1,2)
c. Tusukkan ke-3 dimulai dari tengah tusukan pertama . Benang selalu berada disebelah
kiri lubang tusukkan yang terlebih dahulu
5. Tusuk Rantai
Tusuk rantai merupakan jenis tusuk jahit yang terdiri dari sekelompok jahitan
yang berbentuk seperti rantai. Meski termasuk ke dalam teknik jahit kuno, tapi tusuk
rantai ini sampai sekarang masih banyak digunakan dalam dunia menjahit.

Cara pembuatan tusuk rantai:


a. Pertama-tama tusukkan jarum dari bagian bawah ke atas kain.
b. Setelah itu jarum akan ditusukkan kembali pada lubang tempat jarum membentuk
lingkaran akibat tusukkan sebelumnya.
c. Tarik jarum dan ulangi pola tersebut hingga terbentuk pola yang diinginkan.

6. Tusuk Silang
Tusuk silang merupakan teknik dasar menjahit yang bermanfaat untuk menjaga
lipatan tetap berada pada posisinya, saat disematkan pada lapisan atau kain yang lain.
Seperti halnya tusuk jahit yang lain, tusuk silang ini bisa juga dipakai untuk membuat
hiasan pada pakaian.

cara pembuatan tusuk silang:


a. Tusukkan jarum dari bagian buruk ke bagian baik bahan.
b. Jarum dari lubang pertama ditusukkan miring keatas dengan arah jarum ke bawah
sejajar lubang.
c. Demikian seterusnya dibuat beberapa tusuk miring.
d. Pada tahap selanjutnya arah jahitan dibalik dari kiri dengan membuat tusuk miring
kedua untuk miring yang pertama sehingga didapat tusuk.

7. Tusuk Tikam Jejak


Tusuk balik atau tusuk tikam jejak merupakan jenis tusuk jahit yang jika dilihat
dari bagian atas tampilannya tampak seperti jahitan mesin namun bila dilihat dari bagian
bawah tusukan tampak seperti jahitan rangkap.
Cara pembuatan tusuk tikam jejak:
a. Tusukan dimulai dari kanan kekiri
b. Tusukkan jarum dari bagian buruk ke bagian baik bahan, (1) lalu ulangi ke belakang
(mundur) dengan jarak yang sama, (2) arah jarum kedepan dengan menusukkan jarum
kelubang semula (1) dan keluar pada lubang (3), begitu seterusnya

8. Tusuk Balut
Tusuk balut merupakan jenis tusuk jahit yang biasa dipakai untuk menyambung
dua bagian bahan yang letaknya harus tepat menurut coraknya. Tusuk balut ini bisa juga
difungsikan untuk menyelesaikan tiras pada kampuh klim rol. menyelesaikan tepi
kampuh terutama pada bahan yang tebal. serta penyelesaian pada pinggiran jahitan

Cara pembuatn tusuk balut:


a. Tusukan jarum pada lembaran kain dengan arah tusukan dari bawah ke atas.
b. Selanjutnya tarik benang secara perlahan.
c. Tusukkan lagi jarum jahit anda pada bahan kain dari bawah ke atas. Atur jaraknya
jangan sampai terlalu dekat ataupun terlalu jauh dari tusukan pertama kemudian tarik
benang secara perlahan.
d. Ulangi langkah-langkah di atas untuk menjahit bahan kain sampai batas tertentu
sesuai kebutuhan anda.

9. Tusuk Pipih
Tusuk pipih merupakan jenis tusuk jahit yang biasanya digunakan untuk melekatkan
benang pada kain, membuat bentuk hidung atau bola mata boneka, serta menutup seluruh
permukaan ragam hias
Cara pembuatan tusuk pipih:
a. Tusukkan jarum dari bagian buruk ke bagian baik bahan.
b. Tusukkan jarum lurus melintang sejajar berulangulang dengan jarak sama.

10. Tusuk Duri Ikan


Tusuk duri ikan yaitu bagian dalam sengkelit berbentuk V dibuat pendek dan
tegak lurus, yang keluar panjang dan serong dan tusuk ranting mempunyai efek satu arah
yang seolah-olah tumbuh. Tusuk hias ini harus dikerjakan dengan teliti.

Cara pembuata tusuk duri ikan:


a. Tusukkan jarum dari bagian buruk ke bagian baik bahan.
b. Jarum dari lubang pertama dimasukkan kelubang kedua dengan arah jarum miring
kebawah antara lubang pertama dan lubang kedua disebut lubang ketiga.
c. Dari lubang ketiga ditusukkan kelubang keempat yang sejajar dengan lubang ketiga
dengan arah jarum miring ke bawah antara lubang ketiga dan keempat begitu
seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai