yaitu kampuh buka yang penyelesaiannya dengan cara dibakar pada tepi
kain. Biasanya dipergunakan untuk menyelesaikan jahitan bahan yang
terbuat dari bahan sintetis
b) Letakan baik depun berhadapan dengan baik busana kemudian dijahitkan tepat pada garis pola
dengan bantuan jarum pentul atau jelujuran
c). Rapikan tiras dan diretak-retak sampai batas jahitan dengan jarak 1 s.d 2 cm.
e). Pinggir depun di som dengan mengobras terlebih dahulu atau melipatkan kedalam 2 cm
b.tandai dulu garis lipatan dan garis peletakan dengan menggunakan karbon jahit dan rader
c.lipat kain sesuai garis penanda yang telah di buat ke satu arah yang sama, kemudian semat dengan
jarum pentul/jelujur
d.dengan bagian baik kain menghadap ke atas ,letakkan kain yang sudah di lipit pada meja setrika
e.untuk menghilangkan bekas jelujur pada lipatan ,lepaskan benang kemudian selipkan kertas tebal di
bawah lipatan dan lakukan pressing kembali
*Cara kerja*
a.Beri tanda pada lebar dan jarak lipit pada bagian baik kain.
c.Jahit mesin pada pinggir seluruh lipit bagian setik penguat agar
e)Satu gulbi berukuran sama dengan di atas dan mempunyai ekor (panjang = 5-7 cm, lebar 2½ cm).
d)Lapisan gulbi kanan dijahit berhadapan dengan baik, kemudian dibalik, press agar rapi.
f)TM bagian pesak kanan keluarkan 1 cm, lipat dan press dengan rapi.
h)Pasang gulbi kanan di bawah tutup tarik, keluarkan 2½ cm dari garis tutup tarik, jelujur.
b) Agar bentuknya bagus diberi pelapis vislin dengan ukuran sama dengan pola.
c) Dijahit dengan setikan mesin selebar kampuh kecuali pada bagian leher.
d) Tirasnya digunting kecil-kecil sampai pada batas setikan dengan jarak 1 s.d 2 cm, tujuannya agar
bentuk kerah tidak kaku (menurut bentuk) lalu di press ( ketika menggunting tiras jangan sampai
tergunting benang setikan).
e) Pasangkan pada leher dengan depun (kumai serong) dengan posisi badan atau (leher) bagian baik,
kerah dan depun.
f) Lalu dijahit dengan mesin pada sekeliling lingkar leher sesuai dengan tanda pola.
a. Setrika kain keras pada daun kerah (a)dan kaki kerah (b) sampai melekat.
b. Jahit daun kerah yang melekat pada kain kerasnya, bersama kain lapisan
dipinggir jika kain kerasnya tebal (c) , atau diatas jika kain kerasnya tipis (d).
c. Gunting tiras pinggir kerah hingga tinggal ½ cm (e). Balik kerah, tusuk ke
o Masukkan 2 helai benang diantara dua lembar kain. Majukan jarum satu
langkah hingga benang tersebut terkena jahitan. Tancapkan jarum kembali,
tarik ujung kedua benang keluar. lakukan untuk ujung yang sebelah lagi.
o Balik kain kerah yang sudah ada benang diujungnya, tarik benang yang
e. Ratakan dengan kuku supaya sepanjang tepinya pipih, mulus dan tidak berlipatlipat(k). Jelujur lalu
tindas dengan mesin, lebar tindasan 1- ½ cm dari pinggir atau tindas tepat dipinggirnya.
f. Lipat pinggir bawah kaki kerah dan tindas 7 mm dari pinggir, kemudian lipat
ujungnya menjadi 2, beri tanda di tengahnya dengan pensil atau digunting sedikit(l). lipat juga daun
kerah dan beri tanda tengah (m).
g. Jahit kaki kerah pada daun kerah. Letakkan kerah ditengah (n), kain kaki kerah di atas (o)dan kain
lapisan kaki kerah dibawah (p). Tanda tengah kaki kerah,lapisannya, dan daun kerah harus berpadu (l –
m).
h. Jelujur pinggir ujung daun kerah yang melengkung (q)sambil ditarik ke atas,
i. Jahit kerah yang sudah dijelujur dengan mesin di pinggir bawah kain keras, mulai dari tengah ke kanan
dan dari tengah ke kiri, supaya tanda tengahnya tidak bergeser.
j. Balik kaki kerah yang sudah dijahit pada daun kerah ke bawah, jahit mulai 3 mm dari ujung pinggir
kerah. Gunting tiras yang lebih lalu atur kain lapisan kaki kerah supaya rata, ½ atau 1 cm dari pinggir kaki
kerah.
1. Berikan tanda di tengah belakang pada kaki kerah yang tidak diberi pengeras, begitu pula pada bagian
leher.
2. Pertemukan tengah belakang kaki kerah dengan tengah belakang pakaian, garis
leher bagian baik kaki kerah berhadapan dengan bagian baik pakaian. Sematkan
dengan jarum pentul, lalu setikkan tepat pada garis pola dari tengah ke kanan dan ke kiri sampai ke
ujung garis leher.
3. Berilah guntingan dalam pada kampuh, kemudian kampuh digores. Kaki kerah
pertama. Sematkan dengan jarum pentul, lalu disetik tepat mengikuti bentuk kaki kerah.
e.jelujur terlebih dahulu yang kiri menutup kanan atau sebaliknya kemudian Setik mesin
a. Buat pola lengan balon, lalu potong kain sesuai pola ditambah kampuh 2cm
b. Jahit bagian yang ingin dikerut menggunakan stikan paling besar, atas bawah jarak 1cm
e. Jahit sisi lengan jika sudah sesuai dengan apa yang dimau
2.Tentukan letak saku pada bahan utama(badan),dari pinggang 6-7 cm.Tentukan pula lebar
saku,tergantung besar tangan orang yang akan memakainya.
3.Buat kumai serong dengan ukuran panjang dan lebar ditambah kampuh(2cm).Kumai serong dari
bahan utama.
4.Potong bahan utama untuk lapisan saku.Untuk lapisan bisa disambung atau ditempel pada kain furing.
5.Potong kain furing sesuai ukuran.Furingharus sewarna dengan bahan utama /setidaknya mendekati.
7.Kumai serong diberi tanda jahitan,gunakan kapur jahit atau pensil tapi tipis saja.Tanda itu berupa
persegi panjang dengan ukuran 1cm x lebar saku.
8.Tempelkan pada bahan utama(badan) bagian baik dan pada bagian buruk tempel kain furing(bagian
yang tidak ada lapisannya).
9.Jahit sesuai tanda jahitan tadi,lalu belah tengahnya namun pada ujung dipotong menyudut
membentuk segitiga.Balik kedalam lalu rapikan.
10.Jahit ujung-ujung saku yaitu pada potongan segitiga.Lalu tindas paspoile dari bagian baik.
11.Jahit furing yang ada lapisannya dengan furing yang ditempel pada badan.