Anda di halaman 1dari 7

PPG DALAM JABATAN UNESA 2019

NAMA : ERMA FITRIANA, S.Pd


KELAS :A
NO PESERTA : 19051269810067

Jawaban :

1.

Analisis desain blazer di atas :


1) Krah Rever / Krah Jas
2) Lengan Jas
3) Kupnat
4) Saku paspoal dengan klep
5) Garis princes badan muka
6) Lubang kancing paspoal
7) Belahan lengan
8) Garis princes badan belakang
2. Tertib kerja pembuatan blazer di atas yaitu :
a. Persiapan
1) Mempersiapkan tempat, alat dan bahan untuk menjahit.
2)Mempersiapkan komponen-komponen yang akan di jahit seperti : bahan
utama, lapisan, vuring, interfacing, padding dan hiasan berupa kancing.
3)Meletakkan interfacing pada bahan utama (badan muka, belakang, kerah,
bibir saku dan lubang kancing pasepoille, dan klep) serta lapisan.

b. Merakit/Menggabungkan
1) Bahan utama
a) Menjahit kupnat dan garis hias pada bagian muka dan belakang

b) Menjahit lubang kancing paspoille


 Bibir lubang kancing yang sudah di beri mori gula dilipat menjadi
dua kemudian diseterika hingga mampat
 Jahit pada bagian baik bahan utama yang sudah diberi tanda letak
lubang kancing. Hasil jadi lubang kancing yang diinginkan adalah
+- 0,3 cm
 Lubang tengah antara jahitan bibir atas dan bibir bawah dilanjutkan
hingga sudut kanan dan kiri bibir lubang kancing.
 Lipat/balik lubang kancing kearah dalam hingga yang terlihat hanya
+- 0,3 cm
 Memasang lapisan pada tengah muka
 Melubangi lapisan sesuai letak lubang kancing
 Tiras lubang kancing pada lapisan dimasukkan kedalam kemudian
di sum dengan posisi melekat pada bahan utama

c) Membuat saku pasepoille


 Letakkan pola badan diatas kain, berilah tanda kampuh kemudian
gunting bahan. Tandai letak saku klep (flap pocket).
 Gunting dua lembar kain dengan ukuran lebar 18 cm dan panjang
2,5 cm sebagai binding (balutan). Binding diberi mori gula dan
tanda pada tengah binding
 Bahan kumai serong disiapkan dengan ukuran panjang 17 cm
(2+13+2) dan lebar 2,5 cm
 Bahan kantong disiapkan dengan panjang 45 cm dan lebar 18 cm
 Gunting kain ukuran 15 x 9 cm sebanyak dua lembar (untuk klep).
Kemudian diberi morigula sesuai dengan ukuran dan bentuk
 Jahit klep pada bagian buruk kain. Tipiskan kampuh klep kemudian
dibalik dan press.
 Lipat kedua binding dengan arah memanjang kemudian press.
Sehingga terlihat bagian baik binding
 Letakkan kedua binding diatas bahan utama tepat pada tanda
saku. Dengan posisi morigula sesuai dengan ukuran dan bentuk
 Jahit klep pada bagian buruk kain. Tipiskan kampuh klep kemudian
dibalik dan press
 Lipat kedua binding dengan arah memanjang kemudian press.
Sehingga terlihat bagian baik binding
 Letakkan kedua binding diatas bahan utama tepat pada tanda
saku. Dengan posisi lipatan binding berada dibagian luar dan
kedua binding berhimpitan pada tanda saku.
 Jahit binding tepat pada tanda saku
 Arahkan tiras binding kebagian luar (ke atas dan ke bawah).
 Gunting pada bagian tengah passpoille sisakan 1 cm setiap ujung
dengan bentuk segitiga
 Balik binding ke bagian buruk melalui guntingan tersebut sehingga
kedua lipatan binding berhimpitan pada bukaan saku. Kemudian
rapikan dan press binding
 Selipkan klep diantara kedua binding melalui bukaan pada bagian
baik. Kemudian jelujur klep
 Sambung kain pelapis saku (lining) dengan kampuh binding bagian
bawah. Posisi buruk binding berhadapan dengan bagian baik
lining
 Sambung lining bagian bawah dengan kampuh binding bagian atas
berhimpitan dengan batas binding atas
 Selesaikan tepi saku dengan kampuh obras

d) Menyatukan potongan bagian belakang dengan bagian muka

e) Menjahit bahu bagian muka dan belakang

f) Menjahit lengan jas bahan utama dengan variasi belahan semu


Note : kampuh yang digunakan adalah kampuh buka dan setiap
selesai menjahit langsung di setrika dengan menggunakan alat
bantu pengepresan agar lebih mudah dan rapi.
2) Lapisan dan vuring
a) Menjahit kupnat vuring bagian muka dan belakang
b) Menyambung lapisan leher belakang dengan vuring badan bagian
belakang
c) Menyambung lapisan tengah muka dengan vuring badan bagian muka
d) Menjahit sisi vuring
e) Menjahit bahu vuring badan muka dan badan belakang
f) Menjahit vuring lengan jas
Note : kampuh yang digunakan adalah kampuh buka dan setiap
selesei menjahit langsung di seterika dengan menggunakan
alat bnatu pengepresan agar lebih mudah dan rapi. Kampuh
bahan utama dan vuring berhadapan

3) Bahan utama dan vuring


a) Memasang kerah
 Gunting kerah dengan meletakkan pinggiran luar pola kerah pada
bagian lipatan arah panjang kain (menurut serat kain) ditambah
kampuh +- 1,5 cm. Pelapis kerah sama dengan kerah bagian
bawah
 Pasangkan pelapis kerah pada bagian buruk kerah dengan cara di
press atau di jahit dengan mesin
 Lipat dua lebar kerah dengan bagian yang dilapis berbeda sebelah
atas kemudian jahit mesin kampuh kedua ujung krah
 Gunting miring kampuh sudut ujung kerah
 Balikkan kerah kebagian luar dan rapikan bentuknya kemudian di
press kain (menurut serat kain) ditambah kampuh +- 1,5 cm.
Pelapis kerah sama dengan kearah bagian bawah
 Pasangkan pelapis kerah pada bagian buruk kerah dengan cara di
press atau di jahit dengan mesin
 Lipat dua lebar kerah dengan bagian yang dilapisi berbeda dengan
sebelah atas kemudian jahit mesin kampuh kedua ujung kerah
 Gunting miring kampuh sudut ujung kerah
 Balikkan kerah kebagian luar dan rapikan bentukkan kemudian di
press
 Pentulkan kedua bagian kerah melalui dari garis tengah belakang
bahu kiri dan bahu kanan sampai batas tengah muka
 Balikkan lapisan belahan pada bagian baik pakaian sehingga
menutup bagian kerah sampai garis bahu kemudian pentul dan
jelujur
 Gunting kampuh kearah atas pada garis bahu kiri dan kanan
kemudian lipatkan kearah kerah
 Jahit mesin mulai dari ujung lidah belahan kiri sampai ujung lidah
belahan kanan. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
bentuk kerah maka gunting-gunting kampuh dengan ujung gunting
tetapi jangan sampai kena setikan (di cekris).
 Balikkan lapisan belahan kearah dalam pakaian dan rapikan bentuk
sudut lidah belahan
 Lipatkan garis kampuh kerah atas kearah dalam kerah mulai dari
garis bahu kiri sampai garis bahu kanan pentul dan jelujur
 Jahitkan kearah bagian atas pada kampuh kearah bagian bawah
dengan tusuk soom atau jahit mesin. Jahitkan ujung lapisan
belahan pada garis kampuh

b) Memasang vuring lengan jas pada bagian pergelangan tangan. Bisa


langsung di jahit atau di jekujur terlebih dahulu kemudian di selesaiakn
dengan di soom

c) Memasang lengan pada badan (bahan utama)


 Memastikan bahan lingkar kerung lengan lebih lebar 1 – 2 cm di
banding dengan lingkar kerung lengan badan
 Menjahit kerung lengan dengan setikan renggang 1 mm diatas dan
di bawah garis kerung lengan. Setikan renggang dibuat 6 -7 cm.
Menjahit sisi lengan
 Pasang lengan pada badan dengan cara dijahit sekeliling lingkar
kerung lengan sesuai tanda pola. Perhatikan garis sambungan
lengan yang harus bertemu dengan garis hias pada badan

d) Memasang padding
 Ukur padding sesuai dengan panjang bahu + 1 cm
 Jahit padding pada kampuh bahu bahan utama agar tidak mudah
bergeser
 Letakkan padding pada kampuh kerung lengan menggunakan
tusuk feston

e) Memasang vuring lengan


 Jelujur pinggir kerung lengan bersamaan. Potong kain pelapis
yang sesuai dengan lubang lengan
 Setik sambungan lengan, kampuh jahit di seterika terbuka
 Jahit longgar/stik kerut kepala lengan bajunya (cap). Beri setik
penahan pada area bawah lengan
 Selipkan kain pelapis diatas kerung lengan, cocokkan tanda-
tanda dan titik atas pada lengan baju
 Tarik benang (setikkan kerut) diatas kerung lengan sampai kain
pelapisnya pas dengan lengan baju secara nyaman. Klip atau
potong area lengan bawah dimana diperlukan. Tusuk
selip/soom bagian atas lengan kain pelapis pada tempatnya
 Soom dengan tangan kain pelapis dari lengan baju serta bagian
bawahnya (keliman).
Note : pastikan lengan tidak melintir, kampuh bahan utama dan
vuring berhadapan. Setiap selesai menjahit langsung diseterika
dengan menggunakan alat bantu pengepresan agar lebih
mudah dan rapi

c. Penyelesaian/finishing
1) Menyelesaikan kelim blazer dengan cara ditusuk selip/soom
2) Memasang kancing pada bagian tengah muka dan pada lengan bagian
belakang sesuai tanda letak kancing
3) Pengecekan kualitas mutu jahit
4) Pressing secara keseluruhan

3. Bahan untuk membuat jas


a. Bahan utama
Bahan utama yang dapat digunakan untuk membuat jas sesuai dengan
desain tersebut adalah :
1) Kain wool. Wool merupakan kain yang cukup berat, hangat dan halus
sehingga cocok digunakan untuk membuat blazer, jas, jacket, ataupun
mantel. Blazer dari bahan wool sangat cocok digunakan pada acara
formal dan mampu memberikan kesan elegant pada pemakainya.
2) Kain polyester. Polyester merupakan kain dari serat sintetis yang juga
banyak digunakan dalam pembuatan blazer, jas ataupun mantel. Kain
polyester banyak dipilih karena harganya yang cukup terjangkau
dibandingkan dengan wool. Kain polyester yang digunakan dalam
pembuatan blazer dan jas memiliki berbagai merk dagang, diantaranya
adalah Marvella, Nina Klein, Paramiita, Bellini, Green Aple, Avano, dll.
Kekurangan dari kain polyester ini adalah kurang higroskopis, namun
stylenya tetap cocok dan elegant bila dibuat blazer atau jas.
b. Bahan pendukung
1) Vuring.
Vuring yang bisa digunakan untuk jas tersebut adalah :
a) Kain katun merupakan yang mudah menyerap keringat dan nyaman
digunakan, teksturnya halus dan sangat cocok digunakan untuk vuring
blazer, jas, mantel, maupun jacket karena sifatnya yang higroskopis.
b) Ero merupakan kain yang mudah menyerap keringat juga walaupun
tidak sebaik katun. Teksturnya agak kasar dibandingkan katun namun
ero juga cocok digunakan sebagai vuring blazer, jas, mantel maupun
jacket karena sifatnya yang nyaman dan mudah menyerap keringat.
c) Asahi, merupakan kain yang sering digunakan untuk vuring busana
pada umumnya karena harganya yang lumayan terjangkau.
Teksturnya tipis dan halus. Namun asahi memiliki kekuranagn yaitu
bahannya yang panas.
d) Dormeuill, merupakan kain yang sering juga digunakan untuk vuring
jas dan blazer. Teksturnya mengkilat, tipis dan halus. Terdapat
cetakan nama “Dormeuill” pada kainnya. Kekurangan kain ini adalah
panas dan tidak dapat menyerap keringat.

2) Interfacing yang digunakan dapat berupa Mori gula, Kufner atau vliselin
yang digunakan sebagai pelapis dalam agar bentuk busana menjadi lebih
bagus.

3) Padding, yang digunakan untuk membentuk bahu agar bentuk busana


menjadi bagus saat dikenakan dan dapat juga menutupi kekurangan si
pemakai misalnya bentuk bahunya turun atau rendah.

4) Kancing jas besar digunakan sebagai opening pada jas yang letaknya
berada di tengah muka.

5) Kancing jas kecil digunakan sebagai hiasan pada bagian lengan yang
letaknya berada pada bagian belakang.

Anda mungkin juga menyukai