Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

TEKNIK MENJAHIT
MACAM MACAM FRAGMEN
DOSEN PENGAMPU:
Dra.Urip Wahyuningsih, M.pd.
Peppy mayasari, S.Pd., M.Pd

Oleh:

Aisyah Fikrianti 19050404031

Pendidikan Tata Busana 2019 A


Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan sehingga
makalah Teknik Menjahit tentang macam-macam fragmen ini bisa selesai sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan para pembaca
umumnya tentang macam-macam fragmen jahit yang merupakan salah satu bagian dari pelajaran
Teknik Menjahit.
Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa dengan mudah
dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami meminta maaf bilamana terdapat
kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap adanya
masukan serta kritikan yang membangun dari Anda demi terciptanya makalah yang lebih baik
lagi.

Surabaya, 18 Maret 2020


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknik Menjahit adalah mata kuliah lanjutan dari Dasar Teknik Menjahit pada
pembuatan Busana, seperti membuat macam-macam fragmen lipit, saku, kerah, lengan,
dan pemasangan resleting dengan furing. Fragmen lipit meliputi, lipit sungkup/hadap,
lipit searah, lipit jarum. Fragmen saku meliputi, saku 3D (akordion), saku paspoille, saku
vest, saku vest ber-klep, saku paspoille ber-klep. Fragamen kerah, meliputi kerah
shanghai, kerah ½ tegak, kerah setali, kerah rever. Fragmen lengan meliputi, lengan puff,
lengan licin, lengan reglan, lengan setali, lengan variasi (tulip). Fragmen pemasangan
resleting biasa berfuring, resleting jepang berfuring.

B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Macam-Macam Fragmen maka diperlukan
sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga kami membuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memotong macam-macam fragmen
2. Bagaimana cara menjahit macam-macam fragmen
3. Bagaimana penyelesain macam-macam fragmen.

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah yang berjudul “Makanan, Minuman, dan Kosmetik Halal”
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara memotong macam-macam fragmen
2. Mengetahui cara menjahit macam-macam fragmen
3. Mengetahui kiat-kiat penyelesaian macam-macam fragmen.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lipit
Lipit adalah lipatan kain yang diciptakan untuk memberi kesan penuh pada busana, yang
dibuat secara teratur
Alat dan bahan yang diperlukan:
1. Kain keras
2. Kain belacu
3. Mesin jahit
4. Benang.

a. Lipit Sungkup
Lipit sungkup yaitu dua lipatan lurus dengan lipatan berbalik arah satu sama lain.
Lipatan bertemu di tengah dan digunakan terutama pada tengah rok bagian muka atau pada
bagian belakang kemeja. Tujuan digunakannya lipit ini, sekain sebagai hiasan juga untuk
memberikan kelonggaran untuk bergerak.
• Cara membuat:
1. Memotong bahan
• Siapkan kain lalu tandai dengan p x l 96cm x 24cm
• Potong kain sesuai ukuran yang telah ditentukan
• Tandai tiap sisi di beri tanda 3 cm untuk kampuh. Lalu garisi kain dengan pensil
dengan posisi vertical dengan lebar 2,5 cm.
2. Menjahit
• Siapkan kain yang sudah di garasi lalu bentuk kain seperti pada gambar Jahit
bagian kampuh sisi. Lalu jahit bagian atas fragmen
• Lakukan penyelesaian bagian atas fragmen dengan ban pinggang, juga lakukan
penyelesain pada bagian bawah rok

Hasil jadi

b. Lipit searah
Lipit searah adalah lipit yang arah lipatannya satu arah.
• Cara Membuat:
1. Memotong bahan
• Siapkan kain lalu tandai dengan p x l 96cm x 24cm. Potong kain sesuai ukuran yang
telah ditentukan. Tandai tiap sisi di beri tanda 3 cm untuk kampuh
• Lalu garisi kain dengan pensil dnegan posisi vertical dengan lebar 3cm
Lalu garisi bagian atas dengan tinggi 7 cm dengan garis horizontal, lalu ambil 0,5cm
dan buat garis miring sampai batas tinggi panggul yang 7cm tsb
2. Cara Menjahit
• Jahit garis miring yang 7 cm tsb
• Lalu setrika lipit lipit tsb supaya rapih
• Lalu jahit frgamen bagian atas,dan lakukan penyelesain dengan ban pinggang, dan
lakuka penyelesian bagian bawah dengan tusuk selip.

Hasil jadi

c. Lipit Jarum
Lipit jarum yaitu lipitan-lipitan kecil dibentuk berdasarkan arah benang tenunan dan disetik
pada bab luar bahan. Jarak lipit diadaptasi modelnya atau sesuai selera, dalamnya lipit 2-3 mm.
Umumnya lipit yang dibentuk hanya sangat kecil. Jatuhnya lipit sanggup dibulatkan atau dipres
menjadi pipih. Lipit jarum lebih banyak dipakai sebagai hiasan pada pakaian wanita. Adapun
letak lipit jarum di bab depan, manset, kerah, saku dan sebagainya.

• Cara Membuat:
1. Memotong Bahan
• Siapkan kain, lalu tandai dengan P x L 20cm x 20cm, Potong kain sesuai ukuran. Lalu
tandai 2 cm untuk kampuh di setiap sisi
• Lalu tandai fragmen dengan jarak 2cm

2. Menjahit
• Jahit kecil (1-2mm) fragmen yang sudah ditandai dengan jarak 2cm
• Lakukan pengulangan.
Hasil jadi
B. Saku
Saku adalah bagian dari dari pakaian yang bisa berfungsi estetika dan terapan.
Alat dan bahan:
1. Kain belacu
2. Kain belacu yang sudah dipotong dengan ukuran 20cm x 25 cm untuk alas
saku
3. Kain keras

a. Saku Tempel
Saku tempel adalah saku yang dijahit di luar pakaian
• Cara Membuat:
1. Memotong Bahan:
• siapkan kain belacu, buat pola saku dengan ukuran berikut. Kampuh 1
cm tiap sisi.
• potong kain sesuai ukuran

2. Menjahit:
• Jahit bagian atas kampuh saku
• Sematkan fragmen saku dengan bagian alas, lalu setrika
• Jahit fragmen dengan jarak yang mepet.
b. Saku vest
Saku vest adalah saku dalam yang bagian lubangnya terdapat lajur
segi empat sepanjang lubang saku atau klep yang diarahkan keatas.
• Cara Membuat:
1. Memotong Bahan:
• Siapkan kain belacu dengan ukuran 20cm x 14cm 2 potong
• Siapkan kain serong ukuran 8 cm x 14 cm
• Siapkan kain keras ukuran 12cm x 2 cm
• Setrika dan tempelkan kains serong dengan kain keras
• Tandai kain alas dengan p x l 12cm x 2 cm, lalu potong

2. Menjahit
• Jahit bagian kain serong yang sudah direkatkan kain keras terhadap
alas belacu, lalu jahit lagi dengan kain belacu yang ukurannya
20cm x 14 cm. lalu jahit juga bagian atas belacu alas dengan kain
belacu 20cm x 14cm.
• Setelah dijahit dibalik dimasukan ke dalam, lalu terdapat sisa kain
segitiga, kain segitiga tsb dijahit.
• Lalu jahit tindas balik sekeliling saku.
hasil jadi
c. Saku Paspoille dan saku paspoille ber-klep
Saku ini memiliki belahan dua lajur (atas dan bawah), bagian tengahnya dibuat
untuk tempat memasukkan tangan. Saku model ini bisa menggunakan tutup (klep) atau
tidak. Biasanya diterapkan pada blus, kemeja, atau celana, sedangkan bagian kantungnya
berada didalam/dibagian buruk kain.

• Cara Membuat saku paspoille


1. Memotong bahan
• Siapkan kain belacu dengan ukuran 20cm x 14cm 2 potong
• Siapkan kain serong ukuran 14cm x 4cm
• Siapkan kain keras ukuran 12cm x 1cm 2x.
• Setrika dan tempelkan kains serong dengan kain keras
• Tandai kain alas dengan p x l 12cm x 2 cm, lalu potong.
2. Menjahit:

• Jahit bagian kain serong yang sudah direkatkan kain keras terhadap kain
belacu alas bagian atas dan bagian bawah. Setelah dijahit dibalik ke
bagian buruk
• Setelah dibalik dan dimasukan ke dalam, terlihat ada sisa kain segitiga,
kain segitiga tsb dijahit .
• cLalu jahit tindas balik sekeliling saku

Hasil jadi

• Cara membuat saku paspoille berklep


1. Memotong bahan
• Siapkan kain belacu dengan ukuran 20cm x 14cm 2 potong
• Siapkan kain serong ukuran 14cm x 4cm
• Siapkan kain keras ukuran 12cm x 1cm 2x.
• Setrika dan tempelkan kains serong dengan kain keras
• Tandai kain alas dengan p x l 12cm x 2 cm, lalu potong
• Buat klep dengan ukuran belacu 14cm x 8 cm, model bisa bermacam-
macam. Potong kain keras uk. 12cm x 5 cm sesuai dengan model klep.

2. Menjahit:
• Jahit klep sesuai bentuk klep, lalu di tindas balik
• Jahit bagian kain serong yang sudah direkatkan kain keras terhadap kain
belacu alas bagian bawah dan atas lalu jahit juga klep pada bagian atas .
• Setelah dibalik dan dimasukan ke dalam, terlihat ada sisa kain segitiga,
kain segitiga tsb dijahit .
• Lalu jahit tindas balik sekeliling saku
Hasil klep

Hasil jadi
d. Saku Akordion
Saku pecahan dari saku Tempel yang 3D
• Cara membuat
1. Memotong bahan:
• Potong kain 30cm x 20cm
• Potong kain 44cm x 3 cm
• Potong 2 kain belacu uk. 14cm x 7cm
• Potong kain keras 12cm x 5cm

2. Menjahit
• Jahit tengah muka kain yang berukuran 30cm x 20cm untuk membuat
lipit sungkup
• Lipat dua kali bagian atas fragmen lalu jahit
• Jahit keliling kain ukuran 44cm x 3 cm terhadap kain ukuran 30cm x
30cm. Jahit tindas keliling bagian saku
• Pasang sambungan kain ke bahan alas lalu jahit tindas keliling
• Pasang klep yang sudah direkatkan kain keras, lalu tindas.

Hasil jadi
C. Kerah
Kerah adalah bagian dari sebuah pakaian, yaitu bentuk bagian terpisah untuk
menyelesaikan garis leher. Bentuk kerah ada bermacam-macam, menurut bentuk
dasarnya ada kerah rebah, kerah setengah berdiri, dan kerah tegak. Namun yang akan
dibahas disiniadalah kerah shanghai, kerah ½ tegak, kerah setali, kerah rever.
Bahan: Kain belacu, visilen, kain keras.
a. Kerah shanghai
Termasuk ke dalam kerah tegak.
• Cara membuat:
1. Memotong bahan
• Memotong pola kerah shanghai yang sudah di buat
• Memotong kain keras dan menempelkan sesuai dengan ukuran kerah
shanghai
• Memotong pola badan bagian depan dan belakang

lipatan

½ Lingkar Leher

Hasil jadi setelah di potong


2. Menjahit

• Menjahit dan menyambungkan pola badan bagian depan dan


belakang. Setelah itu tandai bagian tengah kerah dan tengah
muka belakang utuk tanda
• Lalu jahit mengelilingi kerung leher
• Balik kerah shanghai sehingga menutupi jahitan yang pertama
lalu jahit pada sisi bagian bawahnya tepat pada persambungan
antara kain baju dan kain kerah.

Tandai bagian tengah dengan tanda menggunting membentuk segitiga


dijahit mengelilingi kerung leher. Hasil jadi

b. Kerah ½ tegak
Kerah ½ tegak adalah kerah yang setengah berdiri pada kerung leher.
• Cara Membuat:
1. Memotong Bahan:
• Memotong pola kerah ½ tegak yang sudah dibuat
• Memotong visilin dan menempelkan sesuai dengan ukuran kerah ½
tegak

2. Menjahit:
• Menjahit dan menyambukan pola badan bagian depan dan belakang.
• Bagian tengah kerah dan bagian tengah muka bagian belakang pola
baju di beri tanda
• Lalu pasang kerah mulai dari bagian muka dijahit dari dalam. Lalu
bagian dalam kerah dijahit dari dalam.
bagian tengah ditandai
dengan menggunting
membentuk segitiga kecil
untuk tanda tengah kerah

dijahit mengelilingi kerung leher hasil jadi


c. Kerah setali
Kerah setali atau shawl collar jika dalam bahasa inggris adalah kerah yang
menyatu langsung dengan baju nya, kerah setali ini banyak di gunakan pada
baju baju wanita, misalnya baju mandi, baju kimono, blazer, blus, gamis dan
kebaya kutu baru.
• Cara membuat:
1. Memotong bahan:
• Memotong pola kerah ½ tegak
• Memotong visilin dan menempelkan sesuai dengan ukuran kerah
½ tegak. Memotong pola badan bagian depan dan belakang

2. Menjahit
• Menjahit dan menyambungkan pola badan bagian depn dan
belakang. Pertama kita jahit masing masing bagian ujung kerah
dengan lapisannya Kemudian jahit sambung ujung kerah bagian
kiri dengan kanan. guntinglah sedikit bagian kerah yang terdapat
pada bahu atas agar memudahkan pada saat pemasangan
• Jahit bagian bahu antara bahan baju depan dengan belakang,
Lanjutkan dengan menjahit bagian kerah ke kerungan leher bahan
baju bagian belakang, setelah itu lakukan penyelesaian bagian
bahu agar tidak terurai setelah lama di pakai.
• tindaslah lapisan di bagian pinggir kerah yang menempel ke kerungan leher.

Menyambungkan pola lapisan dengan kerah jahit bagian bahu

menindas lapisan keras sampai bahu penyelesain lapisan dengan tusuk selip
d. Kerah Rever
Kerah Rever Ialah kerah yang berbentuk kelepak. Kerah ini berfungsi
sebagai bukaan depan.

• Cara Membuat:
1. Memotong bahan:
• Potong pola badan depan dan belakang, pola lapisan.
• Potong pola kerah rever
• Potong visilin mengikuti pola kerah rever

2. Menjahit:

• Sambungkan pola badan depan belakang dan lapisan


• Tandai tengah muka belakang pola kerah dan badan belakang
• Jahit pola kerah mengelilingi kerung leher, lalu balikkan lapisan, Lalu tindah bagian tengah
muka sampai bahu
• tusuk selip lapisan supaya rapih
menyambungkan lapisan dengan pola baju menjahit dan memasangkan kerah ke pola
baju dan lapisan

menindas bagian tengah sampai bahu

Hasil jadi
D. Lengan ( hasil jadi dikumpulkan semua)
Lengan adalah merupakan bagian pada busana yang berfungsi melindungi tangan
dari cuaca panas maupun dingin.
a. Lengan licin
Lengan licin merupakan lengan yang bentuk lingkar kerung lengannya
licin, yang ada hanya kerutan semu pada lengan yang tujuannya agar pemasangan
lengan tidak kaku dan enak dipakai, terutama pada puncak lengan.
• Cara membuat:
1. Memotong Bahan:
• Potong pola lengan licin ke kain belacu
• Potong kain serong

Kain serong

2. Menjahit :
• Jahit renggang fragmen diatas garis pola dan dibawa garis pola
min. selisih 2cm, lalu kereut semu
• Setelah dijahit renggang jahit sisi lengan, lalu satukan dengan
fragmen badan dengan menndai terlebih dahulu bagian puncak
lengan, dan lengan maju paling sedikit 1,5cm
• Lakukan penyeleaian pada bagian kerung lengan dengan
rompok, dan penyelesaian bagian bawah rangan dengan tusuk
sembunyi.

Dijahit renggang lalu dikerut satukan sisi dengan dijahit dirompok


b. Lengan puff
Lengan Puff, adalah lengan berkerut pada bagian bahu atau bagian legan
bawahnya. Biasa digunakan pada busana anak, tidak menutup kemungkinan juga
busana dewasa tetap menggunakannya.
• Cara membuat
1. Memotong bahan
• Potong pola lengan puff ke kain belacu
• Potong kain serong

2. Menjahit
• Jahit renggang bagian bawah fragmen lengan puff diatas garis
pola dan dibawah garis pola jarak 1cm, lalu di kerut
• Sambungkan bagian sisi lengan , lalu sambungkan kerung lengan
terhadap lengan baju. Dan menndai terlebih dahulu bagian
puncak lengan, dan lengan maju paling sedikit 1,5cm
• Penyelesaian kerung lengan dengan rompok atau pun obras,
sedangkan penyelesaian bawah lengan dengan wajib rompok.

Dijahit renggang lalu dikerut dijahit sisi


c. Lengan setali (kimono)
Lengan setali adalah lengan yang polanya setali atau tersambung dengan
pola badan.
• Cara membuat
1. Memotong bahan
• Potong pola lengan kimono ke kain belacu

2. Menjahit
• Jahit fragmen jahitan sesuai dengan pola
• Setelah dijahit kampuh yang tersisa di selesaikan dengan kampuh balik
semu, dan pada bagian lengkungan lengan di cekris atau dipotong supaya
tidak terlihat mengerut. Penyelesaian bagian bawah lengan dilakukan
dengan tusuk selip.

Dijahit setiap kampuh, pada bagian bertanda kuning setelah dikampuh balik di gunting cekris

d. Lengan reglan
Lengan raglan adalah lengan busana dengan lubang lengan menyerong
mulai dari lubang leher ke ketiak atau ke arah kerung lengan bagian bawah, garis
ini disebut raglan.
• Cara membuat
1. Memotong bahan:
• Potong pola reglan ke kain belacu

2. Menjahit:
• Jahit fragmen jahitan sesuai dengan pola lengan raglan
• Setelah dijahit, kampuh yang tersisa diselesaikan dengan obras
atau pun tusuk selip.

Jahit bagian sisi terlebih dahulu, baru jahit bagian lengan

e. Lengan tulip
Lengan tulip dapat didefinisikan sebagai lengan baju berukuran pendek
yang memiliki bentuk layaknya kelopak daun bunga tulip dengan puncak lengan
berupa kerut atau licin. Lengan tulip adalah pecahan dari pola lengan licin.
• Cara membuat
1. Memotong bahan:
• Memotong pola lengan tulip ke kain belacu
• Potong kain serong
2. Menjahit
• Jahit bagian bawa lengan dengan Teknik rompok
• Tandai bagian puncak lengan, lalu jahit renggang untuk dikerut,
setelah itu pasangkan lengan ke kerung lengan. Penyelesaian
kerung lengan bisa menggunakan rompok.

Hasil jadi sesudah di rompok.


E. Pemasangan Resleting Berfuring
a. Resleting Biasa
• Cara membuat:
1. Memotong bahan
• Potong bahan belacu dan furing dengan ukuran 20cm x 15 cm
masing masing 2 potong

belacu

2. Menjahit
• Pasangkan seleting biasa ke kain belacu
• Jika sudah terpasang jahit furing smapai batas besi bawah
resleting, lalu di gunting segitiga . setelah itu segitiga sisa tsb
dijahit didalam. Lalu dibalik dan jahit setiap sisi. Dan
penyelesaian samping bahan bisa di gunting zig-zag atau obras

HASIL JADI
b. Resleting Jepang
• Cara membuat
1. Memotong bahan:
• Potong bahan belacu ukuran 25cm x 20cm 1kali, lalu furing dengan
ukuran yang sama namun dibagi
• Potong kain belacu uk. 25cm x 6 cm

2. Menjahit
• Jahit potongan kain belacu uk 25cm x 6 cm ketengah dengan membentuk
mengerucut sesuai keingan untuk resleting jepang untuk kampuh palsu.
Setelah itu pasang resleting jepang.
• Seteah terpasang sambungkan furing sesuai dengan panjang kampuh palsu
di resleting jepang, setelah itu buat di cekris bagian tengah sehingga
tersisa segitiga lalu di jahit setelah itu dibalik dan dijahit setiap sisinya.
Penyelesain bagian samping bisa mnggunakan gunting zig-zag.

HASIL JADI

Anda mungkin juga menyukai