Anda di halaman 1dari 15

HANDOUT TUSUK

DASAR HIASAN &


SULAMAN PUTIH
MATERI TUSUK DASAR HIASAN

a. Pengertian Tusuk Dasar Hiasan


Tusuk dasar merupakan suatu teknik tusuk yang menggunakan alat
sederhana, yaitu dengan jarum tangan. Penguasaan tusuk dasar pada
kemampuan menjahit merupakan suatu keharusan agar dapat digunakan dalam
menghias benda. Tusuk-tusuk dasar selain digunakan dalam teknik membuat
hiasan pada pakaian, juga dapat menjadi metode dalam pembuatan pakaian,
seperti rajutan hingga sulaman. Sulaman Bebas adalah sulaman yang
menggunakan bahan dasar (kain yang akan dihias) maupun benang hiasnya
bervariasi yang dikombinasikan secara harmonis. Kain yang dapat dihiasi
harus memiliki kriteria sebagai berikut: memiliki tenunan rapat, dan tidak
bercorak.
b. Macam – Macam Tusuk Dasar
 Tusuk Jelujur
Tusuk jelujur merupakan salah satu teknik tusuk yang
dilakukan dari mulai tusukan sebelah kanan ke sebelah kiri. Fungsi dari
tusuk jelujur ini adalah untuk membuat jahitan lebih rapi dan sempurna.
Dalam perkembangannya, tusuk jelujur ini dibedakan menjadi
beberapa bentuk, di antaranya adalah sebagai berikut:
 Tusuk jelujur biasa, tusuk jelujur yang satu ini dilakukan
dengan menggunakan jarak yang tidak sama alias secara
sembarangan.
 Tusuk jelujur dengan jarak tertentu, tusuk jelujur ini merupakan
tusukkan yang dibuat dengan jarak sama atau konsisten. Jenis
tusuk jelujur ini berguna untuk tusukan sementara.
 Tusuk jelujur renggang, tusuk jelujur ini juga biasa disebut
dengan tusuk renggang, yaitu tusuk jelujur ini menggunakan
satu spasi. Tusukan jelujur renggang ini biasanya digunakan
sebagai tanda ketika menjahit pakaian. Tusuk ini dibuat dengan
menggunakan rangkap benang yang nantinya akan digunting,
sehingga bekas tusukan tersebut akan meninggalkan jarak dari
benang yang digunakan sebagai tanda dalam menjahit pakaian.
 Tusuk Tikam Jejak/Balik
Tusuk tikam jejak/balik merupakan salah satu teknik dari
macam-macam tusuk dasar. Tusuk tikam jejak /balik adalah tusuk
jahitan dengan membuat bentuk jahitan yang jika dilihat dari bagian
atas, tusukan jarum tersebut terlihat seperti jahitan mesin. Dan jika
dilihat dari bagian bawah tusukan maka jahitan tersebut akan terlihat
seperti jahitan yang dibuat rangkap.
Jarak tusuk jahitan di bagian bawah terlihat dua kali jarak dari
tusukan bagian atas. Teknik menjahit yang digunakan pada tusukan ini
adalah dengan tusukan langkah maju sebelum nantinya akan dibuat
tusukan mundur dengan jarak yang sama. Dalam perkembangannya,
tusuk tikam jejak ini sangat berguna untuk menggantikan teknik tusuk
jarum pada mesin jahit.
 Tusuk Flanel
Tusuk flanel biasa digunakan untuk mengelim pinggiran busana
yang diobras. Tusuk flanel sering digunakan, terutama untuk busana
yang dibuat dari bahan yang harganya mahal, di samping itu tusuk
flanel juga dapat digunakan sebagai hiasan, sebagai tusuk dasar dan
sulaman bayangan, untuk sulaman bayangan dengan jarak yang lebih
rapat (dirapatkan) dan dapat juga mengikuti motif dekonasi.

 Tusuk Feston
Tusuk feston berfungsi untuk penyelesaian tiras seperti tiras
lingkar kerung lengan atau pada pinggiran pakaian bayi. Tusuk feston
juga dapat berfungsi sebagai hiasan bila benang yang digunakan adalah
benang hias atau benang sulam dengan kombinasi warna yang serasi.
 Tusuk Balut
Tusuk balut berfungsi untuk menyelesaikan tiras pada kampuh
untuk klim rol. Tusuk balut juga dapat digunakan untuk penyelesaian
pinggir teknik aplikasi. Teknik menjahitnya dimulai dari kiri ke kanan
atau sebaliknya kanan ke kiri kesan benang dari tusukan agak miring.
 Tusuk Silang
Tusuk silang ini berfungsi untuk membuat hiasan. Teknik
pengerjaannya dengan langkah sebagai berikut: dimulai dari kanan atas
ke kiri bawah, terus ke kanan bawah (tusukan pertama). Kemudian
tusuk kedua di mulai dari kanan bawah terus ke kiri atas, letak tusukan
sejajar baik tusukan bagian atas maupun tusukan bagian bawah,
(tusukan yang terlihat menyilang di atas kain) dan seterusnya sampai
selesai.
 Tusuk Rantai
Tusuk rantai fungsinya untuk membuat hiasan tekniknya
dengan langkah maju, dengan memasukkan jarum dari bawah ke atas,
kemudian tusukan kembali pada lubang tempat jarum dilingkarkan
pada jarum, ditarik sehingga benang yang melingkar berada di lubang
kedua selanjutnya jarum kembali menusuk lubang tempat jarum ke luar
dan ekor benang melingkar pada jarum seperti semula, begitu
seterusnya sampai selesai dengan mengikuti motif hiasannya.
 Tusuk Tangkai
Tusuk tangkai atau tusuk batang ini biasanya digunakan untuk
jahitan hiasan. Tusuk batang dibuat untuk hiasan, teknik menjahitnya
dengan langkah mundur dan mengaitkan 5 atau 6 benang pada bahan.
 Tusuk Biku

Tusuk biku juga sering digunakan sebagai teknik tusuk dalam


jahitan hiasan.

c. Teknik Membuat Tusuk Dasar

Tusuk Jelujur

Cara menjahit:
a) Buat garis atau tanda pada kain atau
bahan.
b) Mulailah menjahit dari kanan ke kiri.
Tusuk jarum pada ujung garis dari
bawah pada titik A, lalu tarik.
c) Tusuk jarum ke bawah kain pada titik
B dengan jarak sekitar setengah
sentimeter dari titik A, lalu tarik.
d) Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik C.
e) Lakukan hal yang sama hingga
selesai.
Tusuk Tikam Jejak
Cara menjahit:
a) Buat garis atau tanda pada kain atau
bahan.
b) Mulailah menjahit dari kanan ke kiri.
Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik B sekitar setengah sentimeter dari
ujung garis yang telah dibuat. lalu
tarik.
c) Tusuk jarum ke bawah atau belakang
kain pada titik A.
d) Tusuk jarum ke atas atau depan kain
pada titik C.
e) Tusuk jarum ke bawah atau belakang
kain pada titik B.
f) Tusukjarum ke atas atau depan kain
pada titik D.
g) Lakukan hal yang sama hingga selesai.

Tusuk Flanel

Cara menjahit:
a) Buat gambar atau motif pada kain
yang akan dijahit.
b) Mulailah menjahit dari kiri ke kanan.
Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik A, lalu tarik jarum hingga ujung
benang.
c) Tusuk jarum ke bawah kain pada titik
B ke titik C.
d) Tusuk jarum ke bawah kain pada titik
D ke titik E.
e) Lakukan hal yang sama hingga selesai.
Tusuk Feston

Cara menjahit:
a) Buat garis atau tanda di atas kain yang
akan dijahit.
b) Mulailah menjahit dari kanan ke kiri.
Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik A, lalu tarik jarum hingga ujung
benang.
c) Tusuk jarum ke bawah kain pada titik
B. d. Tusuk jarum dari bawah kain
kembali ke titik A.
d) Tusuk jarum ke bawah kain pada titik
C ke titik D.
e) Kaitkan atau silangkan sisa benang
pada jarum di titik C.
f) Lakukan hal yang sama hingga selesai.

Tusuk Pipih

Cara menjahit:
a) Buat gambar atau motif pada kain
yang akan dijahit.
b) Mulailah menjahit dari kanan ke kiri.
Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik A. lalu tarik jarum hingga ujung
benang.
c) Tusuk jarum ke bawah kain pada titik
B.
d) Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik C ke titik D.
e) Tusuk Jarum dari bawah kain pada
titik E ke titik F.
f) Lakukan hal yang sama hingga selesai
Tusuk Silang

Cara menjahit:
a) Buat gambar atau motif pada kain
yang akan dijahit.
b) Mulailah menjahit dari kanan ke kiri.
Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik A, lalu tarik jarum hingga ujung
benang.
c) Tusuk jarum ke bawah kain pada titik
B ke titik C.
d) Tusuk jarum ke bawah kain pada titik
D ke titik E hingga membentuk pola
silang.
e) Lakukan hal yang sama hingga selesai.

Tusuk Rantai

Cara menjahit:
a) Buat gambar atau motif pada kain
yang akan dijahit.
b) Mulailah menjahit dari kanan ke kiri.
Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik A, lalu tarik jarum hingga ujung
benang.
c) Tusuk jarum ke bawah kain di
samping titik A ke titik B, kaitkan sisa
benang di titik B.
d) Lakukan hal yang sama hingga
membentuk motif atau pola rantai.
Tusuk Tangkai

Cara menjahit:
a) Buat garis atau tanda pada kain yang
akan dijahit.
b) Mulailah menjahit dari kiri ke kanan.
Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik A, Ialu tarik jarum hingga ujung
benang.
c) Tusuk jarum ke bawah kain pada titik
B ke titik A.
d) Tusuk jarum ke bawah kain pada titik
C ke titik B.
e) Lakukan hal yang sama sesuai garis
yang digambar pada kain.

Tusuk Biku

Cara menjahit:
a. Buat gambar atau motif pada kain
yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri.
Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik A, lalu tarik jarum hingga ujung
benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik
B ke titik A lagi.
d. Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik B ke titik C.
e. Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik D ke titik C.
f. Tusuk jarum dari bawah kain ke titik
D lagi.
g. Lakukan hal yang sama hingga selesai.
MATERI SULAMAN

Sulaman adalah teknik membuat ragam hias pada permukaan kain dengan benang.
Benang tersebut diatur secara dekoratif pada permukaan kain dengan jalan menusukkan
benang dengan bermacam-macam cara. Macam - macam tusuk ini dinamakan dengan tusuk
hias
Sulaman dibedakan menjadi 2 yaitu sulaman putih dan sulaman berwarna.

SULAMAN PUTIH
Sulaman putih adalah sulaman yang warna benang hiasnya sama dengan warna
bahan yang dihiasinya. Disebut juga sulaman sewarna.
Macam – macam sulaman putih yaitu :

1. SULAMAN INGGRIS

Sulaman inggris adalah sulaman putih yang motif – motifnya berbentuk bulat, bulat
panjang dan berbentuk titik – titik air mata, yang tidak terlalu lebar, cukup kecil kecil saja
dan berlubang.

 Bahan yang digunakan adalah bahan yang polos dan tenunannya rapat serta sewarna
antara bahan dan benangnya.
 Benda yang dapat dibuat antara lain:
Lenan rumah tangga seperti : alas vas bunga, serbet makan, sarung bantal kursi,
dsb.
 Blous atau gaun pada bagian : kerah, saku, lengan, dada dsb.
 Tusuk hias yang digunakan adalah tusuk feston, tusuk balut, tusuk holbin
 Cara mengerjakan motif lubang – lubang :
 Motif dijelujur sekeliling bolak – balik ( holbin ).
Pada tiap bentuk dibuat garis menyilang dan dipotong menurut bentuk tetapi jangan
sampai memotong jelujurnya. Yang dipotong bagian dalam sedikit demi sedikit.

Bagian yang digunting diselesaikan dengan tusuk balut ataupun tusuk feston.

Apabila lubang sudah selesai maka pekerjaan yang lain menyelesaikan garis – garis
yang tak perludilubang dengan tusuk tangkai.
 Cara mengerjakan ringgit – ringgitan.
 Tepi ringgitan dijelujur bolak – balik ( holbin ).

Ringgitan diisi dengan tusuk rantai yang warna benangnya sama dengan warna
benang penyelesaian.
Setelah ringgitan terisi kemudian dislesaikan dengan tusuk balut.

CONTOH GAMBAR MOTIF

2. SULAMAN RICHELIE
 Sulaman rechelie adalah sulaman putih yang berbentuk lubang – lubang, dimana pada
lubang – lubang diberi beberapa rentangan benang yang disebut brides (tren), dan
diluar lubang masih ada garis hias yang mengelilinginya.
 Bahan yang digunakan adalah bahan yang polos dan tenunannya rapat, dan benangnya
sewarna dengan bahannya.
 Benda yang dihias antara lain:
 Lenan rumah tangga seperti : alas vas bunga, serbet makan, sarung bantal kursi, dsb.
 Blous atau gaun pada bagian : kerah, saku, lengan, dada dsb.
 Tusuk hias yang digunakan adalah brides ( benang yang direntangkan 2 atau 3 kali
pulang balik, kemudian ditusuk feston ), tusuk holbin, feston yaitu pada motif yang
mengelilingi lubang, kaki feston menghadap kedalam sedangkan pada lubang, kaki
feston menghadap keluar.

 Cara mengerjakan:
o Motif dijelujur sambil merentangkan benang untuk brides ( tren ).

o Tiap – tiap garis motif diselesaikan dengan tusuk feston yang rapat. Pada
bagian lubang kepala festoon harus menghadap kelubang.
o Bagian yang tidak berlubang kepala menghadap keluar.

o Setelah semua motif selesai difeston maka bagian yang seharusnya


berlubang digunting dengan hati – hati, jangan sampai brides ikut
tergunting
Atau
o Lubang – lubang digunting terlebih dahulu setelah dijelujur, baru
feston dan bridesnya dikerjakan.
 Gambar motif

3. SULAMAN BAYANGAN
 Sulaman bayangan yaitu sulaman putih yang berfungsi sebagai hiasannya adalah
bayangannya saja.
 Bahan yang digunakan adalah bahan yang tembus pandang seperti: paris, sifon,
organdi, dan voile.
 Benda yang dihias adalah blouse, kebaya, alas kaki, selendang, kerudung dsb
 Tusuk hias yang digunakan adalah tusuk bayangan ( bila dikerjakan dari bagian baik)
dan tusuk flannel ( bila dikerjakan dari bagian buruk ), dan tusuk tikam jejak.

 Cara mengerjakan:
o Motif dibuat pada kertas tebal ( manila )
o Kain dibentangkan diatas motif tersebut dan dijelujur tepinya
o Disulam dengan tusuk bayangaan jika mengerjakannya dari bagian baik kain, dan
dengan tusuk flannel apabila mengerjakannya pada bagian buruk kain.
o Terakhir motif yang berupa garis – garis diselesaikan dengan tusuk tikam jejak.
 Gambar motif

4. SULAMAN MATELASE
 Sulaman matelase adalah sulaman timbul atau sulaman relief dan relief ini terjadi
bukan karena tusuk – tusuk hias namun karena kain pelapisnya atau kapas.
 Bahan yang digunakan polos atau bermotif seperti satin belacu dsb
 Benda yang dihias adalah selimut atau bedcover, tutup teko, sarung bantal kursi
dsb
 Motif – motifnya dikerjakan dengan setikan mesin.

 Cara mengerjakannya :

 Cara Inggris
o Bahan selain lapisan bawah dan atas terdapat lagi lapisan isi yang terdiri
dari flannel
o atau kain tebal yang lain.
o Motif – motif disetik dengan mesin.
 Cara Italia
o Bahan terdiri dari dua lapis, atas dan bawah dimana pelapis bawah dari
bahan yang jarang tenunannya untuk memudahkan memasukkan kapas atau
benang.
o Masukkan kapas / benang dengan menjarangkan serat pelapis yang jarang
dan kemudian dirapatkan lagi.
o Kemudian bagian bawah dilapisi lagi supaya tidak menggembung dan tidak
kelihatan dari bagian buruk.

 Gambar motif
- Gambar motif cara Inggris

- Gambar motif cara Italia

PENERAPAN SULAMAN PUTIH PADA BENDA

Anda mungkin juga menyukai