Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGENDALI BATCH DAN SELEKTIF


Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pengendalian Proses
Dosen Pengampu : Ir. Zainal Abidin, M.T.

Disusun Oleh Kelompok 8 :

Septi Enjelina Sitio 40040119650006


Siti Khofifatul Khasanah 40040119650011
Palupi Diah Utami 40040119650015
Muhammad Iqbal Setya Wardhana 40040119650074
Sirilus Angga Raditya 40040119650083
Wisnuseto Haryo Bhaskoro 40040119650086
Elsan Febiyanti 40040119650090
Farah Salsabillah Maulidinoor 40040119650091
Fivi Fatwa Iliana 40040119650092
Taqi Arrafi 40040119650109
PROGRAM STUDI S.TrTEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas
segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Pengendali Batch Dan
Selektif”. Ini kami susun untuk memenuhi tugas Pengendalian Proses. Tentunya tak
lupa kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini, maka dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan memberikan arahan, bimbingan
serta dukungan kepada kami dalam menulis dan menyelesaikan tugas makalah
ini,yaitu:
1. Bapak Ir.Zainal Abidin M.T selaku dosen pengampu mata kuliah Pengendalian
Proses S1 Terapan Teknologi Rekayasa Kimia Industri
2. Teman-teman jurusan Teknologi Rekayasa Kimia Industri 2019 khususnya
kelompok 8 yang memberi masukan dalam menyelesaikan makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini masih memiliki banyak kekurangan. Meskipun kami telah mengerahkan segala
kemampuan untuk lebih teliti, tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan-
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, kami selalu mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi selangkah lebih maju. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembacanya.

Semarang, 27 Maret 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................5

1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................6

2.1. Pengertian Pengendalian Proses......................................................................6

2.2. Peranan Pengendalian Proses..........................................................................6

2.3. Pengertian Pengendali Batch...........................................................................8

2.4. Penerapan Pengendali Batch Industri..............................................................8

2.5. Pengertian Pengendali Selektif........................................................................9

2.6. Penerapan Pengendali Selektif Industri...........................................................9

2.7. Contoh Kasus Pada Controler Selektif..........................................................10

BAB III PENUTUP...................................................................................................12

3.1 Kesimpulan....................................................................................................12

3.2 Saran..............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pengendalian atau system kontrol (control system) merupakan suatu
alat yang digunakan untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan
dari suatu system kontrol. Dalam sistem yang otomatis alat ini banyak digunakan
di dalam bidang industri dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk
mempermudahkan produksi (Miftah, 2013). Tujuan dari sistem pengendalian
yaitu untuk menjaga kualitas dan kuantitas suatu proses. Alasan digunakannya
system kendali pada industry adalah untuk mengurangi adanya human error yang
dihasilkan pada saat pengoperasian sistem dan meningkatkan tingkat keamanan
bagi pekerja, sistem otomatis dari sistem pengendalian juga mengurangi jumlah
operator sehingga dapat menekan biaya pengeluaran dan menjadi lebih efisien,
karena dengan menggunakan kontrol maka setiap perubahaan akan di respon
lebih cepat dan akurat di bandingkan dengan operator manual. Pada industry
makanan dan minuman contohnya terdapat proses start up dan shut down yang
perlu diperhatikan dengan baik dan diperlukan pengendalian yang cocok agar
proses alat dapat berjalan dengan baik karena jika tidak, akan menimbulkan
kecelekaan kerja atau kerusakan alat. Di industri juga terdapat tangki yang harus
dikendalikan system kontrolnya supaya tidak meluap. Maka dari itu terdapat
beberapa jenis sistem pengendalian, dalam hal ini yaitu pengendalian batch dan
selektif.
Pengendalian sistem batch berfungsi untuk menjaga agar control tidak
menjadi saturasi atau jenuh sehingga pada saat kontol akan dijalankan kembali
alat actuator bias berada pada posisi stand by sesuai dengan kebutuhan produk
yang akan dibuat (Ali, 2013). Pengendalian selektif adalah suatu sistem
pengendalian dimana ada satu buah proses yang memiliki dua manipulated
variabel (alat ukur) dan satu control variabel (actuator). Pengendalian selektif ini
bekerja agar suatu proses bisa berjalan dengan baik misal untuk suatu tangki yang
akan akan dialirkan dengan suatu pompa, mengunakan level transmiter

4
dan untuk mengisi tangki digunakan flow control hal ini diperlukan agar tangki
tidak meluap, dengan sistem pengendalian selektif dapat ditetukan kapan control
valve harus buka atau menutup dengan signal dominan yang berasal dari level dan
flow meter (Ali, 2013)

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah
ini yaitu:
1. Apa pengertian dari pengendalian proses?
2. Apa yang dimaksud dengan pengendalian batch dan selektif?
3. Bagaimana proses pengendalian batch dan selektif?
4. Bagaimana peranan pengendalian batch dan selektif di industry?
5. Apa contoh kasus yang terdapat di pengendalian batch dan selektif?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian pengendalian proses
2. Untuk mengetahui pengertian pengendalian batch dan selektif
3. Untuk mengetahui proses pengendalian batch dan selektif
4. Untukmengetahui peranan pengendalian batch dan selektif di industry
5. Untuk mengetahui kasus yang terdapat di pengendalian batch dan selektif

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan makalah ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dari pengendalian proses pada
pengendalian batch dan selektif.
2. Mahasiswa dapat mengoperasikan pengendalian proses batch dan selektif
pada aplikasi industri

5
3. Makalah ini dapat digunakan sebagai media penelitian dan pengembangan
system control.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pengendalian Proses
Sistem pengendalian atau sistem kontrol adalah susunan beberapa
komponen yang terangkai membentuk aksi pengendalian. Sistem pengendalian
yang diterapkan dalam teknologi proses disebut sistem pengendalian proses.
Pengendalian proses adalah disiplin rekayasa yang melibatkan mekanisme dan
algoritma untuk mengendalikan keluaran dari suatu proses dengan hasil yang
diinginkan. Dalam bidang ini, pengendalian proses diterapkan pada reaktor,
penukar panas (heat exchanger), kolom pemisahan (misalnya distilasi,
absorpsi, ekstraksi), tangki penampung cairan, aliran fluida, dan masih banyak
lagi.
Pengendalian proses mengutamakan otomasi sehingga hanya diperlukan
sedikit personel untuk mengoperasikan proses yang kompleks. Sistem pengendali
diterapkan untuk memenuhi 3 kelompok kebutuhan, yaitu:
 Menekan pengaruh gangguan eksternal.
 Memastikan kestabilan suatu proses kimiawi.
 Optimasi kinerja suatu proses kimiawi.

2.2. Peranan Pengendalian Proses


Peranan pengendalian proses dalam pabrik kimia mecakup tiga kelompok
yaitu keamanan (safety), kehandalan operasi (operability), dan keuntungan
eknomi (profitability).
a. Keamanan (safety)
Dalam kelompok ini, keamanan meliputi: keselamatan manusia,
perlindungan peralatan, dan perlindungan lingkungan.
1) Keselamatan Manusia

6
Beberapa sistem proses di pabrik memiliki kondisi operasi yang
berbahaya bagi keselamatan manusia. Kondisi operasi pada suhu dan
tekanan tinggi dengan bahan kimia berbahaya sangat berpotensi
menimbulkan kecelakaan. Perlengkapan sistem alarm dan safety valve
dapat memperkecil kemungkinan kecelakaan akibat kondisi ekstrem
terlampaui.
2) Perlindungan Peralatan
Sistem pengendalian bertugas mempertahankan batas aman
operasi. Peralatan industri biasanya mahal dan sulit diperoleh. Jika
terjadi kondisi darurat, sistem dapat melakukan penghentian
(automatic shutdown) dan penguncian darurat (automatic emergency
interlock) sehingga kegagalan satu peralatan tidak menjalar ke peralatan
lain. Sistem ini selain melindungi peralatan juga melindungi manusia dari
kecelakaan.
3) Perlindungan Lingkungan
Sistem pengendalian bertugas mempertahankan batas aman
pencemaran. Proses industri dapat menghasilkan bahan berbahaya bagi
lingkungan. Kebocoran gas, cairan, atau padatan beracun dan yang
merusak lingkungan perlu dihindari. Gas-gas yang berbahaya dan mudah
terbakar disalurkan ke menara pembakar (flare). Jika menara pembakar
tidak mampu menangani, gas terpaksa dibuang ke atmosfer melalui
pressure safety valve untuk menghindari kondisi ekstrem yang
membahayakan peralatan dan manusia.
b. Kehandalan Operasi (operability)
Kehandalan operasi meliputi ketahanan terhadap gangguan produktivitas
dan kualitas produk. Sistem pengendalian proses harus mampu menekan
pengaruh gangguan sehingga dapat mempertahankan kondisi operasi yang
mantap (steady operation) dalam batas operasional (operational
constraint). Dengan perkataan lain, pengendalian proses mampu
memperkecil keragaman kualitas dan produktivitas. Kualitas dan

7
produktivitas sesuai spesifikasi dengan tingkat keragaman (variability)
sekecil mungkin.
c. Keuntungan Ekonomi (profitability)
Keuntungan ekonomi menjadi tujuan akhir dari prosesproduksi. Proses yang
tidak aman dengan kondisi operasi tidak optimal, akan memperkecil
keuntungan. Oleh sebab itu sistem pengendalian bertujuan menghasilkan
kondisi operasi optimum. Ini mengandung arti kuantitas dan kualitas
produk utama (yield) maksimum dengan biaya produksi minimum.

2.3. Pengertian Pengendali Batch


Pengendalian sistem batch adalah sistem pengendalian yang terjadi karena
proses operasinya mengalami shutdown dan start up secara berulang-ulang
dengan hasil yang terbatas sesuai dengan pesanan dari konsumen. Contoh system
produksi yang menerapkan system control batch adalah industri minuman. Dalam
satu batch (satu produksi) biasanya dilakukan adonan terhadap minuman tertentu.
Misalkan Pabrik minuman Estella memproduksi 5 macam minuman dengan
kemasan botol dengan rasa A, B, C, D dan E. Nah untuk setiap rasa, proses
produksinya akan berbeda. Untuk itu strategi proses kontrolnya menggunakan
system kontrol tipe batch agar dihasilkan yang terbaik (Ali, 2013).
Sistem pengendalian batch pada DCS berfungsi menjaga agar kontrol
tidak menjadi saturasi atau jenuh sehinga pada saat kontrol akan dijalankan
kembali alat aktuator bisa berada pada posisi stand by sesuai dengan kebutuhan
produk yang akan dibuat (Ali, 2013).

2.4. Penerapan Pengendali Batch Industri


Pengunaan sistem batch pada DCS di paper machine adalah untuk
menjaga alat kontrol bisa bekerja dengan baik apabila mesin stop untuk
mengganti produk karena dengan sistem ini operator tinggal memasukan set point
yang ingin dicapai sesuai target produksi sistem langsung mereset SP dan
memberikan signal koreksi pada actuator (Ali, 2013).

8
Gambar sistem kontrol batch
2.5. Pengertian Pengendali Selektif
Sistem pengendalian proses selektif atau Selective Control Action
termasuk salah satu nama sistim kontrol dengan kategori pengendalian komplek.
Pada sistem pengendalian ini ada dua besaran proses yang menjadi input
sedangkan outputnya hanya satu. (Ali, 2013). Pengendalian selektif adalah suatu
sistem pengendalian dimana ada satu buah proses yang memiliki dua manipulated
variabel ( alat ukur ) dengan hanya ada satu control variabel (actuator)
(Everestthemes, 2017).

2.6. Penerapan Pengendali Selektif Industri


Sistem pengendalian proses selektif atau Selective Control Action termasuk
salah satu nama sistim kontrol dengan kategori pengendalian komplek. Pada
sistem pengendalian ini ada dua besaran proses yang menjadi input sedangkan
outputnya hanya satu. Lihat ilustrasi sistem kontrol selektif pada gambar dibawah
ini:

9
Pada gambar diatas flow untuk mengisi tangki dikontrol oleh flow kontroler
(FIC) sementara ketinggian isi tangki atau level tangki dikontrol oleh level
kontroler (LIC), Bagaimana kedua kontroler ini bisa mengontrol keadaan tangki
hanya dengan sebuah control valve, inilah yang disebut selektif control, jadi pada
prakteknya hanya akan ada satu kontroler saja yang terlibat dalam pengendalian
kontrol valve.

2.7. Contoh Kasus Pada Controler Selektif


Jadi kontroler selektif paling tidak harus memiliki minimal dua input.
Mengapa kontroler tipe ini diperlukan? Mari kita simak penjelasan dan contoh
kasus berikut ini;
Pada proses yang ditunjukkan dalam gambar diatas  aliran proses ke tangki
merupakan besaran proses yang menjadi prioritas pengendalian, jadi dalam
keadaan normal control valve akan bekerja atas dasar perintah dari flow kontroler,
keadaan proses akan aman sepanjang load proses tetap, sehingga level tangki
akan senantiasa dalam keadaan setimbang atau walaupun ada perubahan tidak
sampai melewati limit yang membahayakan. Coba kita lihat jika load proses
mengalami penurunan sehingga kebutuhan disisi load berkurang sementara
masukan ke tangki masih tetap,  keadaan ini akan mengakibatkan isi tangki  naik
karena valve tetap beroperasi atas dasar perintah flow kontroler. Bila keadaan ini
dibiarkan maka  level tangki bisa bertambah terus hingga mencapai keadaan
overflow, untuk mengatasi keadaan ini maka pengendali control valve harus

10
diambil alih oleh level kontroler, karena output dari level kontroler akan
memerintahkan valve untuk menutup ketika level melebihi dari setpoint LIC.
Untuk keperluan proses yang seperti inilah diperlukan tindakan ambil alih atau
override kontroler pengendali, oleh sebab itu kontroler selektif biasa juga disebut
sebagai override kontroler.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa, Sistem
pengendalian atau sistem kontrol adalah susunan beberapa komponen yang
terangkai membentuk aksi pengendalian. Sistem pengendalian yang diterapkan
dalam teknologi proses disebut sistem pengendalian proses. Peranan
pengendalian proses dalam pabrik kimia mecakup tiga kelompok yaitu keamanan
(safety), kehandalan operasi (operability), dan keuntungan eknomi (profitability).
Pengendalian sistem batch adalah sistem pengendalian yang terjadi karena
proses operasinya mengalami shutdown dan start up secara berulang-ulang
dengan hasil yang terbatas sesuai dengan pesanan dari konsumen. Contoh system
produksi yang menerapkan system control batch adalah industri minuman. Sistem
pengendalian batch pada berfungsi menjaga agar kontrol tidak menjadi saturasi
sehinga pada saat kontrol akan dijalankan kembali alat aktuator bisa berada pada
posisi stand by.
Pengendalian selektif adalah suatu sistem pengendalian dimana ada satu
buah proses yang memiliki dua manipulated variabel ( alat ukur ) dengan hanya
ada satu control variabel (actuator) (Everestthemes, 2017).

3.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis
meminta kritik yang membangun dari para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA
Alfi, Riky. Dkk. 2015. Makalah Pengendalain Proses Pada Industri Etilen Oksida
https://www.academia.edu/ (Diakses 25 Maret 2021).
Ali, Muhamad. 2013. Modul Kuliah Sistem Kendali Terdistribusi ” Fungsi Kontrol
DCS”. http://staff.uny.ac.id/ (Diakses 22 Maret 2021).
Everestthemes. 2017. Teori sistim control proses. https://www.jasaservis.net.
(Diakses 24 Maret 2021).
Miftah. 2013. Bab I Pendahuluan. URL: https://eprints.umk.ac.id/. Diakses pada 27
Maret 2021.

13

Anda mungkin juga menyukai