Anda di halaman 1dari 3

Kasus 1 (pelanggaran hak warga negara) : warga negara berhak mendapat Pendidikan.

Putus sekol
ah. Pasal 31

Komisioner KPAI Retno Listyarti mengungkapkan pandemi Covid-19 berdampak terhadap meningkat
nya anak-anak putus sekolah. Permasalahan ekonomi menjadi faktor utama dari peningkatan angka
putus sekolah. Karena tidak mampu membayar SPP selama berbulan-bulan lamanya, tidak memiliki a
lat daring, Siswa terpaksa harus bekerja membantu orangtuanya, dan bahkan memutuskan menikah
di usia anak. Pada tahun 2020, terdapat 119 kasus anak putus sekolah karena menikah. Sementara hi
ngga April 2021, sudah terjadi 33 kasus.

Dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 memaparkan bahwa Indonesia merupakan negara yang
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia secara norma, termasuk perlindungan hak anak untuk mendap
atkan pendidikan yang layak. Kewajiban pemerintah dalam menanggung dana pendidikan dimuat dal
am ayat (4). Di mana pemerintah akan mengutamakan anggaran pendidikan untuk kebutuhan penye
lenggaraan pendidikan nasional sebesar dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja da
erah.

Kami berharap, pemerintah segera mengatasi permasalahan yang ada dan memberikan bantuan seh
ingga anak-anak yang putus sekolah karena alasan ekonomi dapat dicegah, baik bantuan berupa bea
siswa maupun fasilitas belajar daring.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPAI: Anak Putus Sekolah Meningkat Akibat Pandemi Covid-19, https://www.tribu
nnews.com/pendidikan/2021/07/23/kpai-anak-putus-sekolah-meningkat-akibat-pandemi-covid-19.

Aghnisni Fadia Haya / 40040119650016 / TRKI 19 B

Kasus 2 (Pelanggaran kewajiban warga negara) : warga negara tidak bayar pajak. Pasal 23

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan tingkat kesadaran membayar paja


k dari Wajib Pajak (WP) Indonesia masih minim karena sebagian orang masih menganggap
pajak identik dengan penjajahan.Hal ini membuat masyarakat menganggap pajak bukan seb
uah kewajiban. Pajak justru dianggap sebagai beban yang dibayarkan kepada negara.

Sri Mulyani mengungkapkan "Masih ada sebagian masyarakat kita yang menganggap pajak
itu identik dengan penjajahan. Ini salah satu dari banyak tantangan dalam (mengumpulkan p
ajak),".
Pengingkaran terhadap pajak mencakup pajak kendaraan, pajak bumi dan bangunan, pajak
penghasilan, pajak penjualan, dan lain-lain.

Pajak sendiri diatur dalam UUD 1945 pasal 23A yang berbunyi “"Pajak dan pungutan lain
yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang"

Warga negara wajib membayar pajak karena pajak adalah salah satu sumber dana
pembangunan yang hasilnya dinikmati warga negara, seperti jalan raya dan fasilitasnya.

Bendahara negara mengingatkan agar otoritas pajak bisa mengedukasi masyarakat agar ke
sadaran meningkat dan mau membayar pajak kepada negara. 

Baca artikel CNN Indonesia "Sri Mulyani soal Kesadaran Pajak Minim: Dianggap Penjajahan" sel
engkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201203155439-532-577615/sri-mu
lyani-soal-kesadaran-pajak-minim-dianggap-penjajahan.
Jelita Mutiara Hati / 40040119650018 / TRKI 19 B
Kasus 3 (Pelanggaran hak negara) : warga negara tidak ikut dalam upaya pertahanan dan keamana
n Negara. Pasal 30

Kasus 4 (Pelanggaran kewajiban negara) : menegakan hukum yang seharusnya tanpa memandang
bulu. Pasal 27

2 kasus lagi tentang apa ya?

Referensi editan berita https://www.instagram.com/tv/CRWKCVAFJeE/?utm_medium=copy_link

Detik 0.50-1.20

Warga Negara. Apa yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata-kata tersebut? Orang yang hi
dup di suatu negara? Orang yang dilindungi suatu negara? Atau orang yang diatur oleh negara? Lalu
siapakah warga negara itu?

Menurut UUD 1945 pasal 26, “Warga negara adalah Bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang dis
ahkan undang-undang sebagai warga negara”. Jadi untuk menjadi warga negara Indonesia harus dis
ahkan oleh undang-undang yang berlaku di Indonesia. Sudahkah kalian disahkan undang-undang?

Ketika sudah menjadi warga negara, sudah pasti akan memiliki hubungan timbal balik, baik dari warg
a terhadap negaranya maupun negara terhadap negaranya. Lalu apa sih hubungan timbal balik itu?

Hak dan kewajiban warga negara muncul sebagai akibat adanya hubungan warga negara dan negara.
Antara warga negara dan negara sesungguhnya tidak ada perbedaan kedudukan tinggi atau rendah.
Baik warga negara dan negara memiliki kedudukan yang sama dan sederajat. Hubungan timbal balik
artinya hak dan kewajiban yang muncul dari warga negara maupun negara bersifat timbal balik.

Apa yang menjadi hak warga negara merupakan kewajiban yang harus dipenuhi negara. Apa yang m
enjadi kewajiban warga negara merupakan hak negara. Dengan posisi yang sederajat maka antar ked
uanya dapat saling menggugat manakala hak dan kewajiban yang timbul dari keduanya diabaikan.

Lalu apa sih hak dan kewajiban warga negara itu?

Hak menurut Prof. Dr. Notonagoro adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semes
tinya diterima atau dilakukan semata-mata oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

Contoh hak yaitu : hak mengemukakan pendapat, hak memperoleh pendidikan yang layak, hak bera
gama, hak untuk hidup, dan lain-lain. (nanti ditampilin footage2 yang berhubungan) Jadi, hak warga
negara adalah segala sesuatu yang harus didapatkan warga negara dari negara (pemerintah).
Menurut Prof. Dr. Notonagoro, kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya
dibiarkan atau diberikan semata-mata oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepntingan.

Contohnya yaitu mentaati peraturaturan lalu lintas, menaati hukum yang berlaku, membayar pajak,
dan lain-lain. (nanti ditampilin footage2 yang berhubungan) Jadi, Kewajiban warga negara ad
alah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga negara dalam kehi
dupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara

Adapun hak dan kewajiban warga negara diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 sampai 34 .
(Koreksi kalau salah)

Anda mungkin juga menyukai