Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

Sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait
dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi manufaktur
menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2. Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat menunjang proses pengolahan
untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi dan juga
departemen kualitas sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih meningkat karena informasi
yang diperoleh adalah informasi yang akurat dan terpercaya.
3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
4. Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin
cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.

KOMPUTER DALAM MANUFAKTUR


– Eleman Dalam Sistem Produksi Fisik
Eleman ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
1.Computer-Aided Design
Computer-aided design (CAD) yang semakin sering disebut Computer aided engeneering (CAE)
melibatkan penggunaan komputer unutk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur CAD
peertama-pertama muncul dalam industri dirgantara sekitar tahun 1960-an dan kemudian diadopsi oleh
pembuat mobil. CAD kemudian digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumus seperti
bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil.

2.Computer-Aided Manufacturing
Computer-Aided Manufacturing(CAM) penerapan komputerdalam proses produksi. Mesin produksi
khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan
spesifikasi yang diperoleh dari data base rancangan.

3.Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotikrobotik melibatkan penggunaan robot
industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur.
-Sistem Konseptual
Sistem ini terdiri dari tiga bagian:
1.Sistem Titik Temesanan Kembali
Setelah komputer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi komputer diberikan tugas
mengendalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan reaktif yaitu menunggu
hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian
atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan
barang dan sistem yang mendasarkan keoutusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut
sistem titik pemesanan kembali.
Rumus titik pemesanan kembali
Manajer manufaktur tidak perlu menebak untuk menentukan ROP.ROP dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut :
R = LU + S
Dimana :
R : titik pemesana kembali
L : lead time pemasok
U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual per hari)
S : tingkat safety stock (dalam unit)

2.Material Requirment Planing


Pada awal 1960-an Joseph Orlicky dari J.I. Case company membuat suatu pendekatan baru untuk
manajemen material yang disebut perencanaan kebutuhan bahan baku (material Requirements planing
-MRP). MRP adalah suatu strategi material proaktif.
-Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time
terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
-Sistem material requrements planing menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto
menjadi kebutuhan netto.
-Menetukan berapa banyak berapa material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yang
diinginkan.Sistem material requrements planing.
-Bekerja berhubungan dengan sistem perencanaan kebutuhan kapasitas untuk memastikan bahwa
produksi terjadwal sesuai dengan kapasitas pabrik.
Sistem pelepasan pesanan
Oliver Wight dan george plossl konsultan yang diakui mengembangkan konsep MRP diluar area
manufaktur sehingga dapat meliputi seluruh perusahaan hasilnya disebut MRP II dan kepanjangan
huruf-huruf tersebut telah dirubah menjadi Manufakturing resource planing.
Perusahaan dapat mengharapkan manfaat satu atau dalam beberapa area.
1.Penggunaan sumber daya yang efisien
2.Pererencanaa prioritas yang lebih baik
3.Pelayangan pelanggan yang meningkat
4.Informasi manajemen yang lebih baik

3. Just in Time
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi
modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya
memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh
konsumen.
Berikut ini beberapa fungsi dari JIT(Just in Time):
1.Arus material lebih cepat
2.Ukuran lot kecil
3.Waktu
4.Membandingkan JIT dengan pengolahan online dan MRP dengan batch
5.Kanban menarik material, sebaliknya MRP mendorongnya
6.Komputer tidak ditekankan

BAGAIMANA MEMANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR


Sistem informsi manufaktur digunakan baik dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi itu digunakan
oleh eksekutif perusahaan. Manajer diarea manufaktur dan juga manajer diarea lain. Para eksekutif
termasuk wakil presiden direktur manufaktur menerima informasi dari semua subsistem out put. Super
intendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang menjelsakan seluruh operasi.
Manajer dalam pemsaran dan keungan juga menggunakan output itu pemasar tertarik pada aspek
produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan
produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan karena diguanakan
dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem persediaan karena digunakan dalam
menentukan investasi persediaan dan pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat
keputusan penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.
MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem Informasi Manufaktur termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara
keseluruhan. Sistem informasi manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi
dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan
mempertimbangkan semua proses yang terjadi.

Sumber internal
sumber eksternal Keterangan :
Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern sistem
keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini
meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara
keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain-lain.

Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang
mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Contoh data eksternal adalah
data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data ini biasanya
berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.
Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari
a. Sistem informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang
menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan
data kedalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard.
Media tersebut sering berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara optik. Media lain
meliputi dokumen dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis-
garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan
kekomputer pusat untuk memperbarui database.
b. Sub sistem industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi
manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Industrial engineering terdiri dari proyek-proyek
pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk suatu produksi.
c. Sub sistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap mengetahui
perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin. Adapun yang termasuk
dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yang
mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka maupun
borongan.
2. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan
permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia
kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menhubungakan kepada
pihak pelamar.
3. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat
informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
Kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :
• Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
• Pengujian data,
• Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
• Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
• Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
Sub Sistem Output
Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu
produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di
dalamnya.
a. Sub sistem produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja ataupun
departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke
langkah berikutnya.
b. Sub sistem persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar. Tingkat
persediaan suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya, dan
tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock.
Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan
hasil pengolahan data dari input. Subsistem persediaan biasanya memiliki proses pembelian
(purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan adalah mengukur
volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
c. Sub sistem kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun
pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material saat material
diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas
seperti proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk
jadi maupun material. Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas
produksinya dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan
perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi
semua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
• Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
• Kualitas dicapai oleh manajemen
• Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan
Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari pelanggan perusahaan. Karena dengan adanya hubungan
yang baik antara pelanggan dengan perusahaan otomatis juga akan membangkitkan hubungan yang baik
antara perusahaan dengan pemasok barang. Sehingga proses produksi dan distribusi semakin lancar.
TQM menyediakan kerangka kerja bagi semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan kualitas.
Dalam kerangka ini subsistem kualitas menyediakan bagian manajer informasi yang mengungkapkan
seberapa jauh produk perushaan mencapai sasaran kualitas.
d. Sub sistem biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara
umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem
informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi
untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur-unsur pengendalian biaya ada
dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses
produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
• Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan
dari barang. Dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak
dan asuransi.
• Biaya Pembelian
Adalah yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telp,
biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.

From : http://winartobm90.files.wordpress.com/2010/03/sistem-informasi-
manufaktur.doc

Advertisements
REPORT THIS AD

REPORT THIS AD
Klasifikasi Sistem Manufaktur dalam dunia Industri

Pengertian Sistem Manufaktur

Istilah manufaktur banyak digunakan di kalangan industri dan akademis, namun pengertian manufaktur masih rancu
hingga saat ini. Pengertian mengenai manufaktur yaitu sebagai berikut :

1. Manufaktur (manufacturing) adalah kumpulan operasi dan aktivitas yang saling berhubungan untuk membuat
suatu produk, meliputi : Perancangan produk, pemilihan material, perencanaan proses, perencanaan produksi,
produksi, inspeksi, manajemen, dan pemasaran.

2. Produksi (manufacturing production) adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk membuat produk.

3. Proses produksi manufaktur (manufacturing process) adalah aktivitas sistem manufaktur terkecil yang dilakukan
untuk membuat produk, yaitu proses permesinan maupun proses pembentukan lainnya.

4. Rekayasa manufaktur (manufacturing engineering) adalah kegiatan perancangan, operasi, dan pengendalian
proses manufaktur.

5. Sistem manufaktur (manufacturing system) adalah suatu organisasi yang melaksanakan berbagai kegiatan
manufaktur yang saling berhubungan, dengan tujuan menjembatani fungsi produksi dengan fungsi-fungsi lain di luar
fungsi produksi, agar dicapai performansi produktivitas total sistem yang optimal, seperti : waktu produksi, ongkos,
dan utilitas mesin. Aktivitas sistem manufaktur termasuk perancangan, perencanaan, produksi, dan pengendalian.
Fungsi lain di luar sistem manufaktur, yaitu: akuntansi, keuangan, dan personel.

Klasifikasi Sistem Manufaktur

Terdapat berbagai klasifikasi Sistem Manufaktur dalam Industri,


antara lain:
1. Tipe produksi
Bertrand, Wortman & Wijngaard (1990) mengklasifikasikan sistem manufaktur berdasarkan tipe produksi menjadi 4
kategori, yaitu:

a. Make to Stock (MTS)


Pada strategi MTS, persediaan dibuat dalam bentuk produk akhir yang siap dipak. Siklus dimulai ketika perusahaan
menentukan produk, kemudian menentukan kebutuhan bahan baku, dan membuatnya untuk disimpan. Konsumen
akan memesan produk jika harga dan spesifikasi produk sesuai dengan kebutuhannya. Operasi difokuskan pada
kebutuhan pemenuhan tingkat persediaan dan order yang tidak diidentifikasi pada proses produksi. Sistem produksi
mengembangkan tingkat persediaan yang didasarkan pada order yang akan datang, bukan pada order sekarang.
Pada strategi ini, resiko persediaan lebih besar. Contoh produk: makanan, minuman, mainan, dan lain-lain.
b. Assemble to Order (ATO)
Strategi ATO, semua subassembly masuk pada persediaan. Ketika order suatu produk datang, perusahaan dapat
dengan cepat merakit komponen menjadi produk jadi. Strategi ini digunakan oleh perusahaan yang mempunyai
produk modular, yang dapat dirakit menjadi beberapa produk akhir. Strategi ini mempunyai ’moderate risk’ terhadap
investasi persediaan. Operasi lebih difokuskan pada modul atau part. Contoh produk: automobile, elektronik,
komputer komersil, restoran fast food yang menyediakan beberapa paket makanan, dan lain-lain.

c. Make to Order (MTO)

Strategi MTO mempunyai persediaan tetapi hanya dalam bentuk desain produk dan beberapa bahan baku standar,
sesuai dengan produk yang telah dibuat sebelumnya. Aktivitas proses berdasarkan order konsumen. Aktivitas proses
dimulai pada saat konsumen menyerahkan spesifikasi produk yang dibutuhkan dan perusahaan akan membantu
konsumen menyiapkan spesifikasi produk, beserta harga dan waktu penyerahan. Apabila telah dicapai kesepakatan,
maka perusahaan akan mulai membuat komponen dan merakitnya menjadi produk dan kemudian menyerahkan
kepada konsumen. Pada strategi ini, resiko terhadap investasi persediaan kecil, operasionalnya lebih fokus pada
keinginan konsumennya. Contoh produk: komponen mesin, komputer untuk riset, dan lain-lain.

d. Engineering to Order (ETO)


Dalam ETO, tidak ada persediaan. Produk belum dibuat sebelum ada order. Ketika order datang, perusahaan akan
mengembangkan desain produk berserta waktu dan biaya yang diperlukan. Apabila rancangannya disetujui
konsumen, maka produk baru dibuat. Strategi ini tidak mempunyai resiko (zero risk) persediaan. Dan cocok untuk
produk baru atau unik. Misalnya: Kapal, komputer untuk militer, prototype mesin baru, dan lain-lain. Operasi lebih
difokuskan pada spesifikasi order dari konsumen daripada partnya itu sendiri. Penggambaran masing-masing strategi
ini dapat dilihat pada gambar 1.1, dan karakteristiknya dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. Karakteristik Berbagai Sistem Manufaktur

Karak MTS ATO MTO ETO


teristik

Produk Standard Keluarga Tidak Customized t


produk punya otal
tertentu keluarga
produk, custo
mized

Kebutuhan Dapat Tidak


produk diramalkan dapat
dira
malkan

Kapasitas Dapat Tidak


direncanakan dapat
diren
canakan

Waktu Tidak Penting Penting Sangat


produksi penting penting
bagi
pelanggan

Kunci Logistik Perakitan Fabrikasi, Seluruh


persaingan akhir perakitan akhir proses

Kompleksita Distribusi Perakitan Manufaktur Engi


s Operasi komponen neering

Ketidakjelas Terendah Tertinggi


an Operasi

Fokus Marketing/ Inovasi Kapasitas Kontrak


manajemen distribusi order
puncak pelanggan

Fokus Kontrol MPS Shop Mana


manajemen stock dan floor jemen
menengah order control, proyek
pelanggan pelanggan

a. Sistem Manufaktur MTO-repetitif


Sistem manufaktur Make to Order (MTO) adalah sistem manufaktur yang beroperasi berdasarkan pesanan. Sistem
manufaktur ini dibagi lagi menjadi MTO non-repetitif dan MTO repetitif. Beberapa parameter yang membedakan
kedua sistem MTO ini dapat dilihat pada tabel 1.2 di bawah ini.

Tabel 1.2. Perbedaan antara Sistem Produksi MTO Repetitif & Non-Repetitif

MTO MTO Non-


Repetitif Repetitif

Karakteristik Pesanan Pesanan


pesanan berulang tidak
dalam berulang
waktu atau
singkat berulang
dalam
jangka
panjang

Tindakan Dilakukan Dilakukan


untuk dengan dengan
mengulang meningkatkan meningkatkan
setup efisiensi  efisiensi
setup setup
dan
mengatur 
order
yang
akan
diproses

Kedua sistem MTO ini umumnya memiliki sistem produksi job shop, agar bisa mengakomodasikan order dengan
ukuran yang kecil dan spesifikasi setiap order yang berbeda. Akan tetapi, untuk beberapa sistem manufaktur MTO
yang berperan sebagai sub-kontraktor dapat memiliki sistem produksi flow shop, karena adanya kesamaan proses
dalam sistem order yang diterima, misalnya sub-kontraktor produk semi konduktor, perusahaan pembuat tirai
alumunium untuk jendela rumah dengan berbagai ukurannya, dan pabrik pengolahan karet alami.

Sistem produksi flow shop umumnya merupakan sistem produksi untuk sistem manufaktur make to stock (MTS) yang
cenderung untuk memproduksi produk-produk dalam jumlah besar dan variasi yang sedikit. Pada sistem manufaktur
MTS, peningkatan performansi stasiun kerja dilakukan dengan memeperbaiki cara kerja yang dilakukan di setiap
stasiun. Sistem manufaktur MTO dapat juga memiliki sistem produksi flow shop, tetapi peningkatan performansi
stasiun kerja tidak hanya dilakukan dengan memperbaiki cara kerja melainkan juga dengan mengatur urutan order-
order yang akan diproses. Parameter-parameter lain yang membedakan sistem MTO repetitif dengan sistem MTS
dapat dilihat pada tabel 1.3.

Tabel 1.3. Perbedaan antara Sistem Manufaktur MTO Repetitif


Flow Shop dan Make to Stock Flow Shop

MTO MTS 
Repetitif
Flow Shop Flow Shop

Respons Memperkecil Mencari


terhadap waktu jumlah
fluktuasi  penyelesaian inventori
demand yang sesuai

Persediaan Tidak ada


produk ada
jadi (siklus
pemesanan
besar)

Saat Jika ada Sesuai


mulai pesanan hasil
proses peramalan
produksi

Jumlah Tergantung Sesuai


yang hasil
diproduksi jumlah perencanaan
produksi
pesanan

Perencenaan Perencanaan Perencanaan


produksi jumlah
Kapasitas yang
diproduksi

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa sistem produksi untuk sistem manufaktur MTO dapat berupa job
shop maupun flow shop yang ditentukan oleh karakteristik urutan pengertian setiap order. Sistem MTO repetitif
memiliki sistem produksi job shop, apabila urutan pengerjaannya tidak mengikuti suatu aliran urutan pengerjaan
tertentu, sedangkan sistem produksi flow shop diterapkan jika urutan pengerjaan setiap order mengikuti urutan
pengerjaan tertentu. Sistem MTO repetitif job shop dengan urutan pengerjaan yang tidak mengikuti aliran tertentu
mempunyai variasi urutan pengerjaan yang lebih tinggi dibandingkan MTO repetitif flow shop, sehingga perkiraan
saat order akan diproses di stasiun kerja tertentu untuk MTO repetitif job shop akan relatif lebih komplek
dibandingkan dengan MTO repetitif flow shop.

Bedworth & Bailey, 1987 mengklasifikasikan Sistem Manufaktur


menjadi 3 kategori, yaitu:

a. Produksi massa
Laju serta tingkat produksi pada produksi massa umumnya tinggi, permintaan terhadap produk yang dihasilkan
tinggi, dan peralatan umumnya mempunyai fungsi khusus. Keahlian tenaga kerja tidak terlalu tinggi sebagai akibat
dari fungsi peralatan yang khusus.

b. Produksi batch
Ukuran lot produksi adalah medium. Tujuan dilakukannya produksi batch adalah untuk memenuhi kebutuhan
konsumen terhadap produk-produk yang diperlukan secara kontinu. Peralatan umumnya mempunyai fungsi umum
tetapi dirancang untuk tingkat produksi yang tinggi.

c. Produksi job shop


Tingkat produksi rendah, peralatan mempunyai fungsi umum, keahlian yang diperlukan tenaga kerja cukup tinggi,
biasanya membuat berdasarkan pesanan.

Sistem manufaktur berdasarkan aliran proses menjadi 3 tipe disain


manufaktur tradisional, (Fogarty et al. (1991)) yaitu:
a. Fixed Site (Project)
Pada tipe project, material, tools, dan personel dialokasikan pada produk yang dibuat. Secara ekstrim dikatakan
bahwa tidak ada aliran produk pada tipe ini, tetapi masih terdapat urutan operasi. Bentuk operasi pada project
digunakan ketika terdapat kebutuhan khusus/spesial yang memerlukan kreativitas dan keunikan. Hal ini sulit
diotomasikan pada proses manufaktur, karena hanya dilakukan satu kali. Project memerlukan biaya tinggi dengan
perencanaan dan pengendalian yang sulit, sebab berat pada tahap definisi initial dengan tingkat perubahan-
perubahan dan inovasi yang tinggi.

b. Job Shop (Jumbled Flow)


Pada proses job shop, man dan machine dikelompokkan menjadi stasiun kerja (semua bor pada satu stasiun kerja,
gerinda, dan sebagainya). Aliran produk dan job hanya pada stasiun kerja yang dibutuhkan. Keuntungannya, dengan
mesin yang berfungsi umum (general-purpose equipment) dan operator berketerampilan tinggi membuat proses
manufaktur job shop fleksibel dalam merespon perubahan disain dan volume pesanan konsumen. Kerugiannya, tidak
efisien.

c. Flow Shop, meliputi: small batch line flow, large batch (repetitive) line flow, dan
continuous line flow.

Flow Shop disusun dari stasiun kerja dalam urutan operasi untuk membuat produk. Semua produk mengikuti standar
produk yang ditentukan. Lintas rakitan automobile merupakan contoh bagus untuk proses flow shop.

3 tipe flow shop adalah:

1) Small-Batch Line Flow, mempunyai semua karakter flow shop, tetapi tidak semua memproses produk yang sama
secara terus menerus. Memproses beberapa produk dengan ukuran batch kecil, dengan kebutuhan setup per batch.
Digunakan ketika biaya proses bisa dipertimbangkan, permintaan part rendah, dan non-diskrit. Contohnya adalah
farmasi.

2) Large-Batch (Repetitive) Line Flow, memproduksi produk diskrit dalam volume besar tetapi tidak kontinu.

3) Continuous Line Flow merefer pada proses kontinu dari fluida, bedak, logam, dan lain-lain. Biasa digunakan
pada industri gula, minyak, dan logam lainnya.

Tabel 1.4. Karakteristik Proses


Job Batch Small- Large-
Shop Flow Batch Batch Conti
Line (Repe nuous
Flow titive)

Kelebihan Kualitas Kualitas Kualitas Biaya Biaya


tinggi tinggi tinggi bersaing rendah

Variasi Fleksi Fleksi Fleksibilitas Fleksi Standard


bilitas tinggi bilitas sedang bilitas
sedang rendah

Implikasi Biaya tinggi Biaya Biaya Otomasi Otomasi


tinggi sedang

Perme Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi


sinan umum umum umum khusus khusus

Strategi Make Assemble to Assemble Make Make to


to Order to to Stock
Order Order Stock

http://ppic1908.blogspot.com/2017/01/klasifikasi-sistem-manufaktur-dalam.html

MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR


�� Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern sistem
keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data
ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung
Sistem Informasi Manufaktur 2
proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi
perawatan, dan lain‐lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment)
yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan
cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.. Contoh data eksternal adalah data
pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)


Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap
tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam sebuah sistem
informasi. Salah satu sistem informasi terpenting pada perusahaan adalah mengenai
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia/Human Resourches Information System
(SISDM/HRIS).
Definisi HRIS
Human Resources Information System (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang
mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di perusahaan guna
mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa disebut dengan Decision
Support System dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan.
Pengertian menurut wikipedia.com, yang dimaksud HRIS adalah sebuah bentuk
interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM)
dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang
utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas
MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam
serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi
perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP). Secara
keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari
aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal.
Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM melalui satu basisdata yang
sama merupakan hal yang sangat penting yang membedakannya dengan bentuk
aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya, menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel
namun juga lebih kaku dengan aturan-aturannya.
Karakteristik informasi yang dipersiapakan
dalam Sistem Informasi Sumberdaya
Manusia adalah:
· Timely (tepat waktu)
· Accurate (akurat)
· Concise (ringkas)
· Relevant (relevan)
· Complete (lengkap)
Manajer dalam suatu perusahaan
memerlukan informasi yang memiliki
karakteritik di atas dalam rangka mengambil
suatu keputusan (a decision making).

 Perusahaan manufaktur adalah suatu industri atau usaha yang memproses bahan mentah menjadi barang
jadi yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen. Karakteristik Industri Manufaktur diantaranya:

Terdapat proses pengolahan bahan baku menjadi produk.

Setiap work station akan mengkonsumsi biaya.


Revenue ditentukan oleh keunggulan kompetitif perusahaan dalam menghasilkan produk.

Perusahaan manufaktur lebih komplek disbanding perusahaan retail. Beberapa fungsi perusahaan
manufaktur adalah:

1. Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah barang mentah menjadi barang jadi, contohnya adalah perusahaan mebel

2. Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran adalah dimana perusahaan  menjual barang yang telah diproduksi tersebut sehingga
memperoleh keuntungan.

3. Fungsi Administrasi

Fungsi administrasi adalah fungsi kegiatan manufaktur berkaitan dengan penentuan kebijakan
perusahaan, pengarahan, dan pengawasan agar lebih efektif dan efisien.

4. Fungsi Keuangan

Fungsi keuangan adalah fungsi penyediaan dana keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk
pengembangan maupun proses produksi perusahaan.

Biaya pada perusahaan manufaktur antara lain:

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Misalnya: biaya bahan mentah,
biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan selama proses pemasaran produk jadi sampai dengan
pengumpulan piutang dalam bentuk kas.

Biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam pemenuhan proses administrasi suatu
perusahaan.

Biaya keuangan adalah biaya yang dikeluarkan selama pelaksanaan fungsi keuangan.

Contoh Perusahaan Manufaktur:

Perusahaan tekstil : mengolah bulu domba menjadi benang, kemudian benang diolah menjadi kain.

Indutri barang keperluan rumah tangga: pembuatan piring, gelas,dll

Industri garmen : mengolah kain menjadi baju atau pakaian.


 

Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup
signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat
operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah
menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka
dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat
digunakannya dalam proses pengambilan keputusan.

Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat
melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi
dapat memanfaatkan Internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya
secara elektronis.Para manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat dengan lebih mudah untuk
menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang
tersedia.

Dalam modul sistem informasi manufaktur ini, topik-topik yang dibahas antara lain berkenaan dengan
bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dikaitkan dengan pentingnya atau bantuannya dalam
proses pengambilan keputusan manajemen. Selain itu dibahas pula mengenai perkembangan dari
sistem informasi manafaktur, perencanaan sistem informasi manufaktur, pengendalian sistem informasi
manufaktur, sistem pemrosessan manufaktur, aplikasi dalam sisten manufaktur, tahap-tahap
pengembangan sistem, dan peran penting dari sistem pendukung untuk pengambilan keputusan. Pada
bagian akhir modul ini juga akan dibahas mengenai bagaimana sistem pengamanan dan pengendalian
dalam pemanfaatan teknologi informasi di dalam sistem informasi manufaktur.

Kesimpulan
Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau
menghasilkan tujuan tertentu. Sistem Informasi Manufaktur(SIMa) bertujuan menghasilkan informasi
manufaktur yang berguna untuk perusahaan.

Kegiatan manufaktur mendukung proses bisnis sebuah perusahaan. Kegiatan ini perlu diperhatikan
untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan sistem
informasi manufaktur haruslah sangat tinggi  agar proses yang terjadi di lantai produksi menjadi
menguntungkan bagi perusahaan. Sumber daya manusia akan teknologi merupakan komponen yang
terintegrasi untuk menjalankan sistem informasi manufaktur ini. Komponen ini merupakan komponen

Sistem informasi manufaktur dapat digunakan sebagai penyeleasaian masalah untuk bidang
manufaktur, dengan menggunakan sistem informasi yang lain dan menggunakan program-program yang
membantu penyelesaian masalah dalam bidang manufaktur,sehingga proses dari produksi dapat lebih
efektif dan efisien.

Model sistem informasi manufaktur :


Sistem informasi manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam area manufaktur

sebagai sistem konseptual.

A.     Subsistem input

Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan
data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya.
B.       Subsistem informasi akuntasi

 Tugas pengumpulkan data yang menjelaskan operasi produksi paling dilaksanakan dengan
menggunakan terminal pengumpulan data. Pegawai produksi memasukan data kedalam terminal
dengan mengunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media tersebut
peling sering berbentuk dokumen dengan bar codes yang dapat dibaca secara optis. Media lain
meliputi dokumen dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan
garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut
dditrnsmisikan kekomputer pusat untuk memperbaharui data base.

C.      Subsistem Industrial Engineering

Industrial Engineering(IE) merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari
operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Bagian penting IE melibatkan
pengaturan standart produksi suatu unsur penting dalam menerapkan managemant by exception
diarea manufaktur.

            D.  Subsistem intelijen manufaktur

     Subsistem intelijen manufaktur membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui

     perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin.

     Informasi pekerja

Manajer manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja
perusahaan. Jika para pekerja memilih unutk berserikat suatu kontrak menjelaskan harapan dan
kewajiban baik perusahaan maupun serikat.

A.    Sistem formal

Manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja
yang dikirimkan kedepatrtemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia kemudian
mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menhubungakan pelamar.

B.     Sistem informal

Arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus
itu berupa kontak harian antara pekerja dan penyelia mereka.
Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini
meliputi : perancangan produk, pemilihan material dan tahap‐tahap proses dimana produk tersebut
dibuat. Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan
berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan
perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material,
support service, dan customer service.

Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya
dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam
pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya
tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi
yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk
memproduksi barang atau jasa. Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem
perencanaan manufaktur, Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan bahan baku dan
Sistem pengendalian manufaktur.

Anda mungkin juga menyukai