Anda di halaman 1dari 20

 

SISTEM INFORMASI PRODUKSI


I. KONSEP DASAR
Pengertian Sistem
a. Menurut Raymond McLeod
Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk
suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.
b. Menurut Bertalanffy
Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang sama.
c. Menurut W. Gerald Cole
Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang
disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan
atau fungsi utama dari perusahaan.
Kesimpulan:
Sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu
tujuan bersama.

Pengertian Informasi
a.       Menurut Raymond Mc.leod  
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si
penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat  ini atau mendatang .
b.      Menurut George H. Bodnar
Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil
keputusan yang tepat.
c.       Menurut Gordon B. Davis
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Kesimpulan:
Informasi dapat didefinisikan  sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Pengertian Sistem InformasiMH
a.       Menurut Gordon B. Davis
Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi,
mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.
b.      Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
c.    Erwan Arbie
Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi,
bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan
laporan yang diperlukan.
Kesimpulan:
Sistem informasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terintegrasi secara optimal
dan berbasis komputer yang dapat menghimpun dan menyajikan berbagai jenis data yang
akurat untuk berbagai macam kebutuhan.
Pengertian Produksi
a.       Menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo
Produksi merupakan penciptaan/ penambahan faedah bentuk, waktu, dan tempat atas
faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Proses transformasi/ perubahan bentuk faktor-faktor tersebut disebut proses produksi.
b.      Menurut Horngren
Produksi merupakan koordinasi dan pemasangan (assembly) dari sumber daya untuk
menghasilkan barang atau menghantarkan jasa
Kesimpulan:
Produksi adalah suatu proses konversi/ perubahan yang berupa sumber daya untuk
menghasilkan keluaran berupa barang atau jasa agar dapat berguna untuk memenuhi
kebutuhan manusia
Pengertian Sistem Informasi Produksi
a.       Menurut Bonar dan Hopwood
Sistem informasi produksi adalah system informasi manajemen yang menyediakan
informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi
b.      Menurut Guswana
Sistem informasi produksi adalah pendukung kegiatan operasional yang tergantung
kepada beberapa aspekmeliputi organisasi, teknologi, sumber daya manusia, penjualan
produk pesanan pasar.
c.       MenurutMukhamad Huda
Sistem informasiproduksimerupakansistemyang digunakan untuk mendukung fungsi
produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Kesimpulan :
Sistem informasi produksi adalah suatu system berbasis komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan system informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen
perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan kegiatan produksi
suatu perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output.

II. MODEL SISTEM INFORMASI PRODUKSI


Sistem Informasi Produksi termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen
(SIM) secara keseluruhan. Sistem informasi Produksi lebih menekankan kepada proses
produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga
output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.

Gambar 1. Model SistemInformasiProduksi


Keterangan :
1.      Subsistem Input (yang mengumpulkan data dan informasi dari dalam perusahaan dan
lingkungannya).
a.       Sistem informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan
yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh, pegawai
produksi memasukan data kedalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang
dapat dibaca mesin dan keyboard. Media tersebut sering berbentuk dokumen dengan
barcode yang dapat dibaca secara optik. Media lain meliputi dokumen dengan tanda
pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang
dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer
pusat untuk memperbarui database.
b.      Sub sistem industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari
operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Industrial engineering terdiri
dari proyek-proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
c.       Sub sistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap mengetahui
perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin. Adapun
yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
1.      Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yang
mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka
maupun borongan.
2.      Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan
menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia.
Sumber daya manusia kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai elemen
lingkungan dan menhubungakan kepada pihak pelamar.
3.      Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian
besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
Kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :
            Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
            Pengujian data,
            Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
            Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data
            Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data
yang lain.
2.      Database(tempat penyimpanan data).
Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan
menurut cara tertentu sehingga mudah dalam hal pengambilan kembali. Beberapa data
dalam database adalah unik bagi fungsi produksi, tetapi banyak yang berbagi dengan area
fungsional lain. Data yang masuk ke dalam database berasal dari subsistem input, yaitu :
a.       Sumber Internal, terdiri dari SIA,danSistem Industrial Engineering (IE)
Data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses
pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya
manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara
keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan,
dan lain-lain.
b.      Sumber Eksternal, terdiri dari Intelijen Manufaktur.
Data eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang
berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah
tentang UMR, listrik, dll.Data-data ini biasanya berguna untuk perhitungan
biayadalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.
3.      Subsistem Output(yang mengubah data menjadi informasi)
Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3 bagian
yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur
biaya yang terjadi di dalamnya.
a.       Sub sistem produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja
ataupun departemen yang mengukur produksi dalam halwaktu,
menelusuriaruskerjadarisatu langkah ke langkah berikutnya.
b.      Sub sistem persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang
besar. Tingkat persediaan suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang
dipesandaripemasoksetiapkalinya,dantingkatpersediaan rata-rata dapat diperkirakan
dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan
memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain-lain
berdasarkanhasilpengolahan data dari input. Subsistem persediaan biasanya memiliki
proses pembelian (purchasing) danpenyimpanan (inventory). Dan fungsidari
subsystem persediaana dalam engukur volume aktifitas produksi saat persediaan
diubah daribahan mentah menjadi bahan jadi.
c.       Sub sistem kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa
kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur
kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur
mutlakkualitasnamunperlumasukdalamunsurkualitasseperti proses (Process Control),
Perawatan (Maintenance), danSpesifikasi (Specification) baikprodukjadimaupun
material. Sub system kualitas mempunyai pendekatan khusus untukmeningkatkan
kualitas produksinya dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu
manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua
dimensi produk dan jasa yang penting bagis emuapelanggan. TQM menyediakan
kerangka kerja bagi semua aktifitas perusahaan yang berhubungandengankualitas.
Dalam kerangka ini subsistem kualitas menyediakan bagian manajer informasi yang
mengungkapkan seberapa jauh produk perushaan mencapai sasaran kualitas.
d.      Sub sistem biaya Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada.
Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil
penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah system informasi tidak akan pernah
terlepas unsurbiaya yang terjadi di dalamnya. Sub system biaya berfungsi untuk
mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur-
unsurpengendalianbiayaadaduayaitustandarkerja yang baik dan system untuk
melaporkan rincian kegiatan saatterjadinya proses produksi yang akurat. Sub sistem
biaya dibagi menjadi dua yaitu :
1.      Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase
biaya tahunan dari barang. Dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan,
pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
2.      Biaya Pembelian
Adalah yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian,
biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
 

III.            UNSUR SISTEM INFORMASI PRODUKSI


Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi
yang mengkonversikan masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berupa barang atau
jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan
serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. 
Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan
keluaran. Sedang produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan barang-
barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota masyarakat.
1.      Pelanggan (customer) datang ke suatu perusahaan.
2.      Pemasok (supplier) menyediakan bahan yang diperlukan untuk memperlancar proses
produksi.
3.      Proses Produksi dilakukan setelah bahan baku tersedia yang dilakukan secara kontinu.
4.      Produksi barang yang telah jadi ini berdasarkan pesanan dari pelanggan yang sesuai
dengan waktu penyelesaian dan jumlah produk yang dibutuhkan.

IV. ASPEK SISTEM INFORMASI PRODUKSI


Sistem informasi produksi adalah pendukung kegiatan operasional yang tergantung kepada
beberapa aspek.
Sistem informasi produksi meliputi:
a.       Organisasi
b.      Teknologi
c.       Sumber Daya Manusia
d.      Penjualan produk pesanan pasar
    V.   MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut :
1.      Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2.      Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat menunjang proses
pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan,
departemen produksi dan juga departemen kualitas sehingga keuntungan yang
diperoleh perusahaan lebih meningkat karena informasi yang diperoleh adalah
informasi yang akurat dan terpercaya.
3.      Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
4.      Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil
produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai
Sistem Informasi Manufaktur

Sistem Informasi Manufaktur


Kata Manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan tangan. Kata
manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul tahun 1683.
Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk.
Proses ini melip
 perancangan produk
 pemilihan material
 tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat.
 
Pengertian Sistem Informasi Manufaktur
Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan
dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.dan bekerja dalam hubungannya
dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam
pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada
dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output.
Sehingga secara garis besar sistem informasi manufaktur dapat didefinisikan sebagai subsistem
CBIS yang menyediakan informasi mengenai perusahaan dengan menggunakan komputer
sebagai alat proses produksinya yang hasil outputnya digunakan untuk menciptakan dan
mengoperasikan sistem produk perusahaan. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi
produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian
proses untuk memproduksi barang atau jasa
 
Tujuan Sistem Informasi
Adapun manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut :
 Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
 Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat menunjang proses
pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan,
departemen produksi dan juga departemen kualitas sehingga keuntungan yang diperoleh
perusahaan lebih meningkat karena informasi yang diperoleh adalah informasi yang
akurat dan terpercaya.
 Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil
produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.
 
Kegunaan Komputer dalam Sistem Informasi Manufaktur
 Sebagai bagian dari Sistem Produksi Fisik
 CAD ( Computer Aided Desaign )
Sistem yang digunakan untuk merancang suatu produk manufaktur.
 CAE ( Computer Aided Engineering )
CAE identik CAD adalah sistem yang dirancang untuk menganalisa karakteristik dari suatu
desain dan di pakai untuk mensimulasikan kinerja produk yang berbeda-beda untuk mengurangi
pembuatan prototype.
 CAM ( Computer Manufaktur )
Sistem yang digunakan untuk mengontrol suatu proses produksi.
 CAPP ( Computer Aided Process Planning )
Sistem yang digunakan untuk merencanakan urutan proses untuk memproduksi atau merakit
suatu komponen.
 Robotik
Melibatkan pengguna robot industrial, alat yang secara otomatis melaksanakan tugas tertentu
dalam proses manufaktur.
 
 Sebagai bagian dari Sistem Konseptual
 ROP ( Reorder Point )
Suatu sistem yang mendasarkan keputusan pembelian berdasarkan titik pemesanan kembali.
 MRP ( Material Requirements Planning )
Suatu sistem yang dapat dapat dipakai untuk merencanakan kebutuhan berbagai bahan baku yang
diperlukan dalam proses produksi.
 MRP II ( Material Resource Planning )
Suatu system yang memadukan MRP dengan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel
kerja. Sistem ini hanya memperkerjakan mesin secara efektif.
 JIT ( Just In Time )
Suatu pendekatan yang menjaga arus bahan baku melalui pabrik agar selalu dalam keadaan
minimum dengan mengatur bahan baku tiba di bengkel kerja pada saat diperlukan atau tepat
pada waktunya.
 CIM ( Computer Integrated Manufacturing )
Suatu system yang menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan prose manufaktur tang
luwes, cepat, dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan efisien. CIM
menggabungkan robotika, CAM control mesin.
 
Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi :

 Sistem perencanaan manufaktur


 Rencana produksi
 Rencana tenaga kerja
 Rencana kebutuhan bahan baku
 Sistem pengendalian manufaktur
Jika dicermati, bidang ilmu manufaktur sesungguhnya merupakan sinergi (gabungan yang saling
menguatkan) dari jurusan teknik mesin, teknik industri dan teknik informatika. Dari teknik mesin
diadopsi ilmu-ilmu yang terkait dengan perancangan produk dan perancangan proses pembuatan,
dari teknik industri diadopsi ilmu-ilmu yang terkait dengan pengelolaan sistem di industri
manufaktur dan teknik informatika menyediakan databasenya.
 
Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut :
 Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
 Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat menunjang proses
pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan,
departemen produksi dan juga departemen kualitas sehingga keuntungan yang diperoleh
perusahaan lebih meningkat karena informasi yang diperoleh adalah informasi yang
akurat dan terpercaya.
 Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
 Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil
produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.
 
Model Sistem Informasi Manufatur

  Sistem informasi manufaktur


mencakup semua aplikasi komputer dalam area manufaktur sebagai sistem konseptual.
 Subsistem input
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan
data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya.
 Subsistem informasi akuntasi
Tugas pengumpulkan data yang menjelaskan operasi produksi paling dilaksanakan dengan
menggunakan terminal pengumpulan data. Pegawai produksi memasukan data kedalam terminal
dengan mengunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media tersebut
peling sering berbentuk dokumen dengan bar codes yang dapat dibaca secara optis. Media lain
meliputi dokumen dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan
garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut
dditrnsmisikan kekomputer pusat untuk memperbaharui data base.
 
 Subsistem Industrial Engineering
Industrial Engineering(IE) merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari
operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Bagian penting IE melibatkan
pengaturan standart produksi suatu unsur penting dalam menerapkan managemant by exception
diarea manufaktur.
 
 Subsistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui
perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin.
 
Manajer manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja
perusahaan. Jika para pekerja memilih unutk berserikat suatu kontrak menjelaskan harapan dan
kewajiban baik perusahaan maupun serikat.
 Sistem formal
Manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja
yang dikirimkan kedepatrtemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia kemudian
mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menhubungakan pelamar.
 Sistem informal
Arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus
itu berupa kontak harian antara pekerja dan penyelia mereka.
 
Manufacturing Intelligence Subsystem
Manufaktur Intelligence Subsystem bermanfaat agar manajemen tetap mengetahui
perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material, dan mesin. Dalam informasi
pekerja menejemen manufaktur tetap memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan
para pekerja perusahaan, jika pekerja perusahaan memilih untuk berserikat, maka kontrak akan
menjelaskan harapan dan kewajiban baik perusahaan maupun serikat.
Sistem formal maupun informal digunakan untuk menciptakan informasi pekerja :
 Sistem Formal àmanajemen manufaktur memiliki arus informasi pekerja dengan
menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen SDM, kemudian SDM
mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menghubungi pelamar,
setelah pelamar diseleksi data pelamar dikirimkan ke manajemen manufaktur.
 Sistem Informal àInformasi antara pekerja dan manajemen manufaktur sebagian besar
bersifat informal, yaitu berupa kontrak harian antara pekerja dan penyedia mereka.
Terdapat juga hubungan komunikasi informal antara pejabat serikat, departemen
hubungan industrial, dan manajemen tingkat atas.
Dalam hal informasi pemasok departemen pembelian memiliki beberapa pembeli yang
mengharuskan diri dalam memperoleh meterial kelas tertentu. Pada pemilihan pemasok terbaik
merupakan elemen kunci dalam mencapai efisiensi dan kualitas produksi. Material yang dipesan
harus tiba sesuai jadwal dan dengan tingkat kualitas yang diharapkan.
 Input Pemasok à tersedia ketika wiraniaga pemasok menelepon pembeli dan
memberikan manual dan katalog
 Input Pengendalian Kualitas àterdiri dari data yang disediakan oleh pemeriksa kualitas
saat material melawati proses produksi
 Input Pelayanan Pelanggan à tanggung jawab dari fungsi pemasaran
 
Bagaimana Manajer Menggunakan Informasi manufakture
Pengendalian sistem informasi manufaktur terbagi atas dua yaitu Pengendalian Proses dan
Pengendalian Mesin, berikut pemaparannya :
 Pengendalian Proses
Pengendalian proses adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan proses fisik yang
berlangsung. Pengendalian proses dengan komputer biasa digunakan untuk mengendalikan
proses fisik dalam penyulingan minyak, pabrik semen, pabrik kimia, dan lain sebagainya.
Program pengendalian proses menggunakan model matematika untuk menganalisa data yang
dibangkitkan oleh proses yang sedang berjalan dan membandingkannya dengan standar yang
sudah ada atau peramalan permintaan.
Sub proses yang pengolahan data maupun pengendalian prosesnya masing-masing telah
dilakukan secara komputasi, digabungkan/diintegradikan dalam suatu jaringan kerja (network)
yang dipusatkan kesebuah computer pengendali (server) yang disebut Manager Station. Dengan
demikian terjadi proses pertukaran informasi antar masing-masing sub proses dalam sebuah
inisialisasi kondisi tertentu. Manager Station secara otomatis akan mengolah seluruh data input,
serta menghasilkan output berupa perintah perubahan, perbaikan maupun yang lainnya berkaitan
dengan operasional proses.
 Pengendalian Mesin
Pengendali mesin adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan gerakan mesin, dikenal
juga sebagai Numerical Control. Pengendali peralatan mesin dalam pabrik merupakan sebuah
bentuk aplikasi dari Numerical Control. Program komputer numerikal kontrol untuk peralatan
mesin mengubah data geometrik dari gambar teknik dan instruksi mesin dari rencana proses
kedalam kode numerik sebagai perintah untuk mengendalikan kerja mesin. Pengendali mesin
dapat melibatkan penggunaan mikrokomputer dengan kemampuan khusus yang disebut dengan
Programable logic controllers (PLCs). Alat ini mengoperasikan satu atau lebih mesin sesuai
dengan petunjuk dari program Numerical Control
Studi Kasus: Penggunaan TI di Perusahaan AHM (Sistem Informasi Manajemen )
 Pendahuluan
Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam perusahaan dewasa ini merupakan hal yang mutlak
ada apabila tidak ingin tertinggal dari para kompetitor dan tertinggal kemajuan jaman. Investasi
TI dalam perusahaan akan bermanfaat jika dapat menciptakan value dari teknologi yang kian
menjadi komoditas utama. Melalui sistem TI yang canggih, para pemimpin pasar bisa
mengukuhkan diri sebagai pemimpin di industri masing-masing. Bahkan banyak perusahaan
yang dapat  menyalip para jawara pasar, dikarenakan penerapan TI yang tepat dalam
perusahaannya. Banyak perusahaan telah merasakan manfaat TI. Sebagian yang lain menyatakan
TI mendukung dicapainya efisiensi, dan menambah keunggulan daya saing perusahaan. Bahkan
berbagai studi melaporkan bahwa penggunaan TI mendorong terjadinya efisiensi, dan
memperbaiki kualitas output.
PT Astra Honda Motor adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, perakitan
dan distributor sepeda motor merek Honda. Dan perusahaan ini merupakan satu-satunya di
Indonesia yang memiliki hak sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) sepeda motor
Honda.
Visi dari PT Astra Honda Motor AHM ingin menjadi pemimpin pasar sepeda motor di Indonesia
dan menjadi pemain kelas dunia, dengan mewujudkan impian konsumen, menciptakan
kegembiraan bagi konsumen dan berkontribusi kepada masyarakat Indonesia. Sedangkan
misinya untuk Menciptakan solusi mobilitas bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan
terbaik.
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran
di Indonesia, sebiah pengembangan kerja sama anatara Honda Motor Company Limited, Jepang,
dan PT Astra International Tbk, Indonesia. Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh
dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan
balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan
yaitu mesin “bandel” dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan
roda dua yang ekonomis.
Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap tinggi. AHM memiliki
pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia,
berkat jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. AHM juga mampu memfasilitasi
pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedemikian rupa sehingga brand Honda
semakin unggul.
PT Astra Honda Motor dalam perusahaannya juga menggunakan Sistem Teknologi Informasi
untuk mempermudah  pekerjaan, dan efisiensi nya. Sistem Informasi Manajemen dapat
didefinisikan sebagai serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan
secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat
serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer
atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang
sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub
unit dibawahnya.
 Pembahasan
Penggunaan Teknologi Informasi di Perusahaan PT Astra Honda Motor
Landasan Teori
Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem informasi yang diperuntukkan bagi
perusahan manufaktur maupun jasa yang berfungsi untuk mengintegrasikan dan
mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun
distribusi di perusahaan bersangkutan. Sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan
manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis
yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di suatu perusahaan. ERP
berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah
hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem
ERP merupakan sebuah terminologi yang secara de facto merupakan aplikasi yang dapat
mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber
daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan
kapasitas. Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara
keseluruhan Adapun manfaat dari penggunaan ERP bagi perusahaan yaitu:
–      Otomatisasi dan integrasi proses bisnis
–      Membagi  database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
–      Menghasilkan informasi yang real-time
–      Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
Dengan banyaknya manfaat yang di dapatkan melalui penggunaan ERP, perusahaan dewasa ini
berbondong-bondong untuk ikut menerapkan ERP pada perusahaannya.
1. Just In Time (JIT)
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen
pabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya
hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat
dibutuhkan oleh konsumen.
Konsep Just In Time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktivitas
produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh
proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang
atau penyimpanan barang (stocking cost). Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi
manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia,
dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan
mengurangi pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan
dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen
lainnya. Tenaga kerja langsung dalam lingkungan Just In Time dipertangguh dengan perluasan
tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya tenaga kerja, ruang
dan waktu produksi.
  Implementasi
PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai perusahaan perakitan motor terkemuka di Indonesia juga
mengedepankan penerapan TI dalam proses bisnisnya. Penerapan teknologi informasi (TI) pada
AHM bukan merupakan hal yang baru, karena perusahaan ini sudah mengimplementasikannya di
pabrik motornya sejak tahun1980. Pada awalnya TI pada AHM hanya dimanfaatkan untuk
mendukung sistem akuntansi saja. Namun pada tahun 1986, teknologi informasi merambah ke
sistem keuangan dan kontrol produksi. Sistem tersebut dibuat secara swadaya oleh PT AHM
sendiri, sehingga yang terjadi adalah TI yang diaplikasikan menjadi terpisah satu sama lainnya
atau tidak terintegerasi. Pada tahun 1995, sistem perusahaan diubah menjadi mulai terintegrasi
dengan penggunaan ERP (Enterprise Resources Planing) dan untuk selanjutnya semakin
berkembang dari tahun ke tahun. Tujuan dari PT AHM menerapkan TI di perusahaannya adalah
untuk menerapkan sistem Just In Time  (JIT), sehingga dapat tercipta efisiensi dalam perusahaan
Melalui sistem terintegrasi ERP, pada setiap periode PT Astra Honda Motor akan memperoleh
informasi dari divisi Keuangan, Operasi dan Human Resource mengenai aktivitasnya masing-
masing. Sebagai contoh, divisi operasi menyajikan informasi mengenai produksi jumlah motor
yang akan dijual untuk satu bulan kedepan. Dengan demikian, bagian produksi dapat
merencanakan tipe apa saja yang akan diproduksi dan juga jumlah komponen yang dibutuhkan.
Selanjutnya, informasi tersebut disampaikan kepada perusahaan pemasok komponen mengenai
kebutuhan tersebut. Selanjutnya pada divisi keuangan menyajikan anggaran biaya yang
dibutuhkan. Sedangkan untuk divisi HR menyiapkan kebutuhan tenaga kerja. Semua informasi
tersebut diintegrasikan dalam satu database, sehingga setiap divisi dapat menghasilkan informasi
yang real time. PT Astra Honda Motor menerapkan database Oracle (Data Base adalah sebuah
bank data yang di jangkau oleh system). Database memuat seluruh data perusahaan yang
peranannya sangat penting, bagi kelancaran organisasi , sehingga dibutuhkan suatumanajemen
pengolahan yang baik, dengan sistem terintegrasi antara sistem logistik dengan sistem
manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan yang cukup sesuai kebutuhan dan sistem
informasi manajemen PT Astra Honda Motor.
Sistem akan langsung menghitung jumlah suku cadang komponen yang telah digunakan. Secara
otomatis, persediaan suku cadang komponen langsung dihitung. Untuk selanjutnya, sistem akan
memberitahu kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan. Aplikasi ERP tersebut mendukung
sistem Just in Time (JIT) yang diterapkan oleh perusahaan. Melalui ERP informasi kebutuhan
persediaan baru untuk pemesanan dalam JIT akan bergulir cepat, sebab sistem menghadirkan
otomatisasi dan integrasi pada sistem bisnis yang akan diolah melalui software secara online.
Hubungan AHM dengan vendor dilakukan melalui online sehingga setiap kali pemesanan
dilakukan vendor langsung dapat mengirimkan komponen yang dibutuhkan pabrik. Secara
otomatis, persediaan suku cadang komponen langsung dihitung. Berikutnya, sistem akan
memberitahu kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan, sehingga penggunakan aplikasi ERP
mendukung sistem Just in Time (JIT). Selain itu, kelengkapan atribut pemesanan seperti nama
vendor, nama suku cadang, jumlah, dan jam delivery harus tercantum pada komponen yang
diterima dengan dilengkapi Bar Code Text (BCT).
Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi motor akan menjadi sangat cepat. Keuntungan
lainnya yang di dapat oleh PT AHM adalah dapat menyatukan jaringan komunikasi antar pabrik,
sehingga hubungan antar pabrik menjadi mudah.
Penggunaan TI agar dapat digunakan secara maksimal pada perusahaan juga harus didukung
pula oleh skill karyawan. Karyawan AHM dapat dikatakan memguasai dari implementasi aneka
solusi TI di lingkungannya. Hal ini dikarenakan TI sudah lama diperkenalkan pada mereka
sehingga komputerisasi bukan merupakan hal yang baru.
 kesimpulan
Keberhasilan dalam penggunaan ERP untuk mencapai tujuan, tergantung pada penerapan dan
kebutuhan perusahaan. Perusahaan tidak dapat hanya ikut-ikutan tren dalam menerapkan ERP,
tetapi tidak mengetahui apa yang menjadi kebutuhan perusahaan. Sistem ERP yang
mengintegrasikan proses bisnis dalam satu database membuat arus informasi dari perusahaan ke
vendor dapat bergulir cepat. Ketika pemesanan dilakukan, hal tersebut sudah melibatkan
kesiapan dari tenaga kerja dan angaran biaya yang dibutuhkan, sehingga ketika komponan tiba,
maka proses produksi dapat langsung dikerjakan seketika itu juga. Hal tersebut sangat
mendukung pada konsep JIT dimana inventori dapat diminimalisir dengan proses produksi yang
berjalan cepat tersebut.
Dengan adanya sistem inforasi ini, perusahaan akan lebih menghemat pengeluaran, mempercepat
pekerjaan, lebih efisien.

DAFTAR PUSTAKA
Guswana. 2009. ManajemenOperasi. http://guswana.blogspot.com/2009/09/inisiasi-1manajemen-
operasi.html. (diakses tanggal 25 April 2013)
Huda, Mukhamad. 2011. Sistem Informasi Manufaktur.
http://winartobm90.files.wordpress.com/2010/03/sistem-informasi-manufaktur.doc. (diakses
tanggal 25 April 2013)
Magdalena, Dian. 2012. Sistem Informasi Manufaktur. http://dianmagdalena-g.com/sistem-informasi-
manufaktur.html. (diakses tanggal 25 April 2013)
Hakim, Sani. 2011. Sistem Informasi Produksi. http://tsani-oke.blogspot.com/2011/05/sistem-informasi-
produksi.html. (diakses tanggal 25 April 2013)
Guswana.2012. Inisiasi manajemen operasi. http://guswana.blogspot.com/2009/09/inisiasi-
1manajemen-operasi.html. (diakses tanggal 25 April 2013)

Anda mungkin juga menyukai